Email : oenganwarudin@gmail.com
ABSTRAK
Penguatan kelompok tani telah dilaksanakan sebagai upaya regenerasi petani melalui
pembinaan desa mitra. Penelitian bertujuan menganalisis secara deskriptif kinerja penguatan kelompok
tani, partisipasi dan motivasi pemuda tani serta menganalisis pengaruh penguatan kelompok tani
terhadap partisipasi dan motivasi pemuda tani pada usaha pertanian. Penelitian telah dilaksanakan di
Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Populasi penelitian adalah pemuda tani sebagai anggota
kelompok tani yang menjadi sasaran pembinaan desa mitra. Populasi selanjutnya menjadi responden
penelitian sebanyak 60 orang yang diambil secara sensus. Variabel penelitian terdiri atas karakteristik
individu (X1), penguatan kelompok tani (X2), partisipasi pemuda tani (Y1) dan motivasi pemuda tani (Y2).
Analisis statistik menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penguatan kelompok tani mitra berada pada kriteria tinggi, partisipasi dan motivasi pemuda tani
berada pada kategori sedang. Patisipasi pemuda tani dipengaruhi oleh persepsi, akses TIK dan
penguatan kelompok tani. Motivasi pemuda tani dipengaruhi oleh persepsi, akses TIK, penguatan
kelompok tani dan partisipasi dalam kegiatan pertanian.
ABSTRACT
Strengthening farmer groups has been carried out as an effort to regenerate farmers through
fostering partner villages. The study aimed to analyze descriptively the performance of farmer group
strengthening, participation and motivation of farmer youth and analyze the influence of farmer group
reinforcement on farmer's youth participation and motivation in agricultural business. Research has been
carried out in Leuwiliang District, Bogor Regency. The study population was farmer youth as members of
farmer groups who were targeted by partner villages. The next population became the respondents of the
study as many as 60 people taken by census. The research variables consisted of individual
characteristics (X1), strengthening farmer groups (X2), farmer youth participation (Y1) and farmer youth
motivation (Y2). Statistical analysis used descriptive and regression statistical analysis. The results
showed that the strengthening of partner farmer groups was at high criteria, participation and motivation
of farmer youth was in the medium category. The participation of farmer youth is influenced by
perceptions, access to ICT and strengthening farmer groups. Motivation of farmer youth is influenced by
perceptions, access to ICT, strengthening farmer groups and participation in agricultural activities.
sumber bahan pangan dan gizi, bahan baku eksplanatoris dan menurut sifatnya adalah
industri, serta pendorong bergeraknya penelitian kuantitatif. Populasi penelitian
sektor-sektor ekonomi lainnya. Pentingnya adalah pemuda tani sebagai anggota
peran pertanian tersebut seharusnya kelompok tani yang menjadi sasaran
diimbangi dengan besarnya perhatian semua pembinaan desa mitra. Populasi selanjutnya
pemangku kepentingan pada bidang ini, menjadi responden penelitian ini sebanyak
termasuk perhatian kepada para pelaku 60 orang yang diambil secara sensus.
pertanian sebagai penggerak bidang Variabel penelitian terdiri atas
pertanian. karakteristik individu (X1), penguatan
Berdasarkan beberapa kondisi yang kelompok tani (X2), partisipasi pemuda tani
telah dikemukakan, maka diperlukan upaya- (Y1) dan motivasi pemuda tani (Y2).
upaya yang dapat mendukung terjadinya Karakteristik individu meliputi pendidikan
regenerasi pelaku pertanian. Upaya formal, persepsi terhadap pertanian dan
mempercepat terjadinya regenerasi pelaku akses Teknologi Informasi dan Komunikasi
pertanian tersebut telah dilakukan melalui (TIK). Data primer dikumpulkan langsung
penguatan kelompok tani dalam bentuk dari responden menggunakan instrumen
pembinaan desa mitra di kecamatan dalam bentuk kuesioner. Data sekunder
Leuwiliang, Bogor. Penelitian bertujuan diperoleh dari pencatatan data yang sudah
untuk menganalisis secara deskriptif tersedia pada instansi terkait dengan fokus
penguatan kelompok tani, partisipasi dan penelitian
motivasi pemuda tani serta menganalisis Statistik deskriptif digunakan untuk
pengaruh penguatan kelompok tani terhadap menggambarkan sebaran responden pada
partisipasi dan motivasi pemuda tani pada setiap variabel penelitian, yang meliputi
usaha pertanian di Leuwiliang, Bogor. karakteristik individu (pendidikan, persepsi
dan akses TIK), penguatan kelompok tani,
Metode Penelitian partisipasi dan motivasi pemuda tani.
Penelitian telah dilaksanakan di Desa Analisis inferensial yang digunakan dalam
Karacak dan Barengkok Kecamatan penelitian ini adalah analisis regresi.
Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Pemilihan
lokasi dilakukan secara pupusive dengan Hasil dan Pembahasan
pertimbangan sebagai lokasi pembinaan Deskripsi Variabel
desa mitra. Waktu rangkaian penelitian pada Variabel penelitian meliputi
Juli sampai dengan Desember 2018. karakteristik individu, penguatan kelompok
Penelitian ini adalah penelitian survai, tani, persepsi dan motivasi pemuda tani.
berdasarkan tujuannya merupakan penelitian Karakteristik individu pemuda tani terdiri
Jurnal Agribisnis Terpadu 4
Tabel 1 menunjukan semua pemuda dan Maryani 2017, Warya dan Anwarudin
tani telah mengenyam pendidikan formal 2018). Kondisi tersebut berbeda dengan
dengan tingkat pendidikan bervariasi. pemuda tani dalam penelitian ini yang
Sebagian besar pemuda tani memiliki mayoritas berpendidikan SMP. Penelitian ini
tingkat pendidikan formal SMP, sebagian mendukung laporan Setiawan et al. (2015),
kecil berpendidikan SD dan SMA. Jika Wardani dan Anwarudin (2018), Harniati
ditelaah lebih mendalam, tingkat pendidikan dan Anwarudin (2018). Pendidikan formal
formal pemuda tani sudah lebih baik yang dimiliki seorang pemuda tani sangat
dibanding tingkat pendidikan formal petani penting untuk mengembangkan kapasitas
umumnya. Penelitian terdahulu melaporkan dirinya. Pendidikan merupakan sarana
mayoritas pendidikan petani umumnya belajar untuk meningkatkan pengetahuan,
adalah SD (Anwarudin 2017, Anwarudin sikap dan keterampilan yang dimiliki.
Jurnal Agribisnis Terpadu 5
Pendidikan formal pada penelitian ini dapat persepsi tinggi. Mereka adalah pemuda tani
mempengaruhi tingkat berpikir dan yang tetap positif bahwa bekerja sebagai
penalarannya dalam mengambil keputusan pelaku pertanian bukan pekerjaan yang
maupun dalam bertindak. Bagi seorang ketinggalan zaman, merupakan pekerjaan
pemuda tani, pengetahuan, sikap positif dan yang layak, berpeluang menjadi pengusaha
keterampilan yang tinggi akan menjadikan agribisnis, merupakan pekerjaan yang
dirinya mampu mencari solusi dalam mulya. Penelitian ini sejalan dengan temuan
permasalahan usahataninya, serta lebih Setiawan (2015), Harniati dan Anwarudin
adaptif terhadap perubahan dan mampu (2018).
mengatasi masalah dengan baik serta Pemuda tani sebagian besar
merencanakan dan mengevaluasinya secara melakukan akses pertanian yang tinggi
tepat. Hal yang sama telah dikemukakan terhadap Teknologi Informasi dan
Herawati (2018) bahwa semakin tinggi Komunikasi (TIK). TIK dalam penelitian ini
tingkat pendidikan seseorang maka akan meliputi chat melaui pesan singkat dan
mempengaruhi cara berpikir, sikap dan whatsapp, telephone dan browsing pada
perilakunya ke arah yang lebih rasional saluran internet. Hasil penelitian ini
dalam menerima dan memahami inovasi mendukung penelitian Setiawan (2015) dan
teknologi yang diperolehnya. Prawiranegara (2016). Media yang paling
Pemuda tani yang menjadi reponden sering mereka akses adalah whatsapp.
penelitian ini memiliki persepsi yang cukup Responden adalah pemuda yang belum
baik pada bidang pertanian. Hal tersebut banyak terlibat pada bidang pertanian,
ditunjukkan dengan rata-rata dan mayoritas bahkan sebagian besar mereka masih
pemuda tani memiliki persepsi pada mengenyam pendidikan di sekolah. Kondisi
tingkatan sedang. Kondisi ini menunjukkan ini menyebabkan mereka menggunakan TIK
bahwa pemuda tani lebih baik persepsinya lebih sering bukan untuk keperluan
dibanding pemuda tani pada umumnya pertanian. Hasil ini berbeda dengan petani
sebagaimana dilaporkan KRKP (2015). muda temuan Harniati dan Anwarudin
Namun demikian diantara mereka masih ada (2018) bahwa isi chat petani muda terkait
yang memiliki persepsi buruk terhadap pertanian yang sering tampil diantaranya
bidang pertanian. Beberapa alasan adalah informasi lahan, produk yang
mengemuka diantaranya adalah sulitnya dibutuhkan, harga produk dan pemasaran.
mendapatkan pekerjaan di bidang lain dan Bahkan, pada grup whatsapp, beberapa kali
kecewa dengan hasil pertanian terutama dilakukan juga diskusi tentang teknis
harga rendah saat panen tiba. Sebagian kecil budidaya komunitas pertanian dengan
diantara mereka ada juga yang memiliki menampilkan narasumber.
Jurnal Agribisnis Terpadu 6
situasi terkini dapat dijalin secara multiarah, Pengaruh pembinaan desa mitra
baik vertikal maupun horisontal. terhadap pemuda tani diduga disebabkan
Terkait dengan program pembinaan peran kelompok tani yang telah dapat
desa mitra yang memberdayakan, menjadi inisiator, katalisator dan
berdasarkan informasi responden, kegiatan dinamisator. Beberapa responden
pembinaan desa mitra dilakukan atas kerja mengemukakan bahwa kelompok tani sering
sama kelompok tani dengan fasilitator, memiliki inisiatif atau prakarsa sebagai
penyuluh dan tokoh masyarakat yang penggerak bagi para pemuda tani untuk
menekankan kesadaran dan kreasi pengurus partisipasi menata dan membangun dirinya.
dan anggota kelompok tani. Keadaan ini Kelompok tani sering juga mendorong dan
selaras dengan Ife (2002) yang merangsang terbentuknya sinergi dan
mengemukakan pentingnya kekuatan kerjasama antar anggota, yang tadinya
kelembagaan. Jenis kekuatan yang dimiliki berdiri sendiri dengan masing-masing
masyarakat yang dapat digunakan untuk karakternya, menuju sebuah tujuan bersama
memberdayakan masyarakat salah satunya yang lebih besar. Selanjutnya Kelompok tani
adalah kekuatan kelembagaan. Kelompok telah mampu memfasilitasi atau
tani merupakan lembaga masyarakat yang mendampingi petani dalam melayani
sudah lazim ada pada masyarakat desa kebutuhan-kebutuhan anggotanya.
berbasis pertanian sehingga penekanan Mengingat pentingnya partisipasi petani
penguatan kelembagaan pada masyarakat dalam semua kegiatan kelompok tani,
pertanian berada pada kelompok tani. Hasil dijelaskan Anwarudin (2017) bahwa
penelitian juga dipertegas Mardikanto kelompok tani dapat menjadi wahana
(2010a) yang mengemukakan bahwa konsep mobilisasi petani agar lebih terlibat dalam
pemberdayaan dalam wacana penguatan berbagai program pembangunan karena
masyarakat selalu dihubungkan dengan keterlibatan dapat membangkitkan
konsep partisipasi. Partisipasi inilah yang kesadaran mengenai pengetahuan,
menurut Mardikanto (2010b) berguna kemampuan dan sikapnya dalam
menanggulangi berbagai masalah seputar membangun pertaniannya. Demikian juga
kemiskinan dan pengangguran. Hal ini Maryani et al (2017) mengemukakan bahwa
dikarenakan upaya yang dilakukan adalah dalam pembangunan pertanian penting
menekankan pada pembangkitan kesadaran adanya partisipasi aktif dalam bentuk aksi
dan daya kreasi penduduk setempat bersama (group action) didalam
sehingga mereka mau dan mampu mencari memecahkan masalah dan memenuhi
cara-cara untuk memecahkan persoalan kebutuhan-kebutuhannya yang dilakukan
mereka sendiri. berdasarkan potensi yang dimiki petani.
Jurnal Agribisnis Terpadu 9
Tabel 3. Pengaruh Penguatan kelompok tani dan Partisipasi Terhadap Motivasi Pemuda Tani
No Variabel Nilai Signifikansi Keterangan
2
1. R 0,659
2. Konstanta 2,248 0,095 Berpengaruh
3. Pendidikan (X11) 0,134 0,124
4. Persepsi (X12) 0,512 0,064 Berpengaruh
5. Akses TIK (X13) 0,240 0,076 Berpengaruh
6. Penguatan kelompok tani (X2) 0,534 0,067 Berpengaruh
7. Partisipasi (Y2) 0,342 0,073 Berpengaruh
terhadap informasi pasar dan teknologi lebih baik dalam wadah kelompok tani
pertanian serta mempercepat proses tersebut menyebabkan agropreneur menjadi
komunikasi dalam pemasaran maupun untuk dapat menentukan nasibnya sendiri dan
proses produksi sehingga meningkatkan mengurangi ketergantungan terhadap
jaringan komunikasi dan posisi tawar petani. tengkulak. Kondisi ini selaras dengan
Intensitas dan pemanfaatan teknologi Hamilton et al (2015) yang mengemukakan
informasi telah menjadi faktor dominan bahwa kelompok tani sebagai wadah
mempengaruhi aksesibilitas petani. kerjasama dapat membuat petani menjadi
Selanjutnya Prawiranegara et al (2015) bertambah kuat dalam upaya meningkatkan
menyebutkan bahwa penggunaan teknologi keuntungan dan mencegah terjadinya
informasi dan komunikasi telah kerugian. Dengan demikian usaha pertanian
memperbaiki persepsi petani terhadap menjadi lebih menguntungkan dan
konten pertanian. Konten dalam sistem mempunyai daya saing sehingga
informasi pertanian berbasis TIK dapat mengurangi ketergantungan terhadap
dikategorikan menjadi lima jenis, yaitu tengkulak dan menjadikan petani yang
berita, informasi teknologi pertanian, mandiri. Kondisi ini juga didukung Frese
informasi pasar, informasi penunjang, dan dan Gielnik (2014) bahwa kelembagaan
interaktif. Pengembangan sistem informasi petani dan tindakan kolektif sering dilihat
pertanian dirancang dengan sebagai faktor kunci dalam meningkatkan
mengintegrasikan konten informasi yang akses petani ke pasar. Demikian juga
berada di masing-masing lembaga, dikelola Schmidt et al (2015) yang menyatakan
secara fungsional, dan disajikan secara bahwa kondisi struktural petani merupakan
komprehensif, mutakhir, dan tepat guna dampak karakteristik kelompok petani.
dalam mendukung pemberdayaan petani Pemuda tani yang mengikuti
(Sumardjo dan Mulyandari 2011). pembinaan desa mitra sesungguhnya belum
Disamping komunikasi online, memiliki kelompok tani khusus yang pada
berdasarkan wawancara dengan responden masa silam dikenal dengan kelompok taruna
diperoleh informasi bahwa pemuda tani juga tani. Pemuda tani tersebut masih bergabung
anggota kelompok tani. Bagi agropreneur dengan kelompok tani dewasa yang sudah
sebagai anggota kelompok tani, adanya ada. Pembinaan desa mitra yang dilakukan
hubungan anggota dengan anggota lainnya terhadap kelompok tani berhasil
dan kelompok tani dapat membantu meningkatkan motivasi taruna tani. Bagi
memecahkan masalah yang dihadapi dan pemuda tani sebagai anggota kelompok tani,
meningkatkan perannya secara ekonomi dan adanya hubungan anggota dengan anggota
sosial. Dengan terjalinnya hubungan yang lainnya dan kelompok tani lainnya dapat
Jurnal Agribisnis Terpadu 12