Knowledge,Piety,Integrity
Oleh:
SKRIPSI
Knowledge,Piety,Integrity
Oleh:
I. IDENTITAS PRIBADI
Agama : Islam
Email : ibnusyehfajar@gmail.com
II. PENDIDIKAN
i
2006 2007 : Anggota BEMJ IESP UIN Syarif Hidayatullah
( Bidang Penelitian dan Pengembangan )
Ayah : Asdaya
ii
ABSTRACT
This study aims to examine and analyze: Effect of Export, Import and
Consumer Price Index on economic growth in Indonesia in 2000 until this year
2012. The research deskriptif using a quantitative approach to the nature of the
explanatory method of verification. The data used are secondary data from
Export, Import, Consumer Price Index and the Indonesian economic growth
(GDP) in 2000 until 2012.
The results showed that the more effective Imports of sector exports boost GDP
and Consumer Price Index compared also with the contribution of the variables to
GDP in other sectors. Regression analysis showed that the constant value of GDP
is 0.526. And the value of 0.015 and Import Export Coefficients are -0.026 and -
0.2303 CPI.
It means that 1 unit plus the value of exports will raise the value of GDP of
0,015 units and 1 unit if the added value of imports will decrease the value of
GDP of -0.026 units so that one unit of value added in the CPI would slow GDP
by -0.2303 units. Of this variable was more effective export sector pushed GDP of
imports compared also with the contribution of the variables to GDP in other
sectors.
F significance test results indicate that the variable exports, imports and CPI
are jointly significant effect on economic growth (GDP) in the alpha () of 5%, as
indicated by a significant F-statistic value of 0.74 is larger than = 0.05. In other
words, the independent variables jointly affect the dependent variable.
However, partial testing showed that variable EXPORT significant effect
on GDP. This is indicated by the value of its significant positive t smaller than =
5% is equal to 0.043 and that variable IMPORT significant negative effect on
GDP. This is indicated by the value of its significant t smaller than = 5% is
equal to 0.013 so that the variable CPI significant negative effect on GDP. This is
indicated by the value of its significant t smaller than = 5% is equal to 0.049.
Keywords: Export, Import, consumer price index (CPI), Gross Domestic Product
(GDP) and economic growth.
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.wb
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan hanya
kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, kekuatan serta
rahmat taufik dan hidayahnya-Nya . Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul : Pengaruh Ekspor-Impor dan Indeks Harga Konsumen
(IHK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia .
Shalawat serta salam yang selalu senantiasa tercurahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, penyampai amanah, dan pemberi nasihat kepada umat
manusia, serta para sahabat, keluarga dan para pengikutnya yang istiqomah dan di
ridhoi Allah SWT.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selama proses penyelesaian skripsi ini penulis mengalami
banyak hambatan dan kesulitan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat rahmat
dan izin Allah SWT skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan di dalamnya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan berbagai
kritik dan saran di kemudian hari. Oleh sebab itu perkenankan penulis dalam
kesempatan ini mempersembahkan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya dengan segala kerendahan hati, atas bimbingan dan bantuannya
kepada:
1. Kedua orang tua penulis Bapak Asdaya dan Ibu Iin Juariah terima kasih
atas kesabarannya selalu memberikan nasehat, kebijaksanaan, kedisiplinan
dukungan dan doanya yang tiada henti diberikan padaku sampai detik ini.
Juga kepada adikku Ferdi Ahmad Syah dan Feby Hidayanisa, yang selalu
memberikan semangat, dukungan dan doanya. Semoga suatu saat kelak
aku dapat membalas kebaikan yang diberikan dan dapat menjadi
kebanggaan bagi Bapak dan Ibu, Amin.
v
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
berusaha keras untuk memajukan FEB.
3. Bapak Dr.Lukman, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan.
4. Ibu Utami Baroroh, M.si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan
Studi Pembangunan.
5. Bapak Dr. Lukman, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah dengan
sabar memberikan ilmu, bimbingan, pengarahan, motivasi, tuntunan dan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan yang luar biasa kepada
penulis.sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Seluruh staff dan karyawan FEB UIN Syarif Hidayatullah yang telah
membantu Penulis selama masa perkuliahan dan memberikan pelayanan
yang terbaik ke setiap mahasiswanya, khususnya di jurusan IESP.
10. Dian Muti Sari, terima kasih telah memberikanku semangat setiap hari
dan telah banyak membantu selama aku kuliah juga terima kasih sudah
bantuin aku ngurus skripsi, terima kasih atas pengertian dan doamu.Tapi
kita tetep semangat wisuda sudah di depan mata. Kita tunjukkan, kita
mampu...
vi
11. Teman-teman IESP : Sobat-sobat yang setia dengerin keluhanku dan
selalu memberi support Friska Julianti, Nurhuda Bakar, Soraya MHJ,
Febri Mandra, Imam Fatoni, zielfadli, fatia hilmiyati, AL, Fauzi H,
mutia, popy, beny, indrawan, dll, yang tidak bisa disebutkan semua
namanya oleh penulis.
12. Teman-teman BEMJ IESP yang telah bersama sama belajar untuk
memikul sebuah tanggung jawab dan melakukan sesuatu yang berarti
bagi fakultas ekonomi.
13. kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam
penulisan skripsi.terima kasih yang terdalam untuk bantuan, dukungan,
dan doanya. Semoga keberkahan dan kesuksesan selalu menyertai kita
semua. Amin
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak dalam proses menerapkan ilmu yang penulis dapatkan di bangku kuliah,
paling tidak skripsi ini diharapkan mampu membantu kemajuan ilmu
pengetahuan, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk lebih menyempurnakan skripsi ini dimasa mendatang penulis
sangat mengharapakan kritik dan saran dari semua pihak dengan harapan agar
dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT.................................................................................................... iii
ABSTRAK...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................... v
A. Pertumbuhan Ekonomi............................................................... 10
viii
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod Domar (Post
Keynesian) .................................................................. 15
ix
c. Teori Indek Harga Konsumen (IHK) pada Inflasi ......................... 52
1. Tingkat Inflasi................................................................... 52
3. Uji Multikolinearitas.............................................................. 74
x
F. Uji Statistik Estimasi Model....................................................... 78
xi
4) Uji Autokorelasi .................................................................... 99
xii
DAFTAR TABEL
PDB Indonesia
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mencapai tingkat kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu salah satu
(Mankiw, 2001).
1
dan pemerintah serta sektor luar negeri dapat meningkatkan permintaan
sektor pemerintah, X adalah ekspor dan M adalah impor atau (X-M) adalah net
ekspor yaitu pengeluaran yang dilakukan oleh sektor luar negeri (Mankiw,
2001).
investasi ditentukan oleh besar kecilnya nilai present value dari perolehan
modal yang dikeluarkan saat ini. Dengan demikian, berdasarkan teori ini,
suatu investasi tergantung dari tingkat discount rate (tingkat diskonto) yang
dengan biaya sekarang dari kapital tambahan. Semakin besar present value
2001)
2
mengandalkan mekanisme pasar dengan menginginkan peran pemerintah
ketika swasta tidak berminat menanganinya apabila tidak diberi hak khusus.
(Mankiw, 2001).
terlepas dari pengaruh ekspor dan impor. Hal ini dikarenakan variabel
sehingga secara langsung cadangan devisa yang merupakan salah satu faktor
ekspor, dan impor. Sehingga jika perekenomian luar negeri kurang stabil
pertumbuhan ekonomi
3
Dengan dimulainya industrialisasi di Indonesia maka dengan
barang modal dan bahan baku. Cadangan devisa yang digunakan untuk
pembangunan ini salah satunya berasal dari devisa hasil ekspor kita, baik
migas maupun non-migas dan hasil jasa pariwisata. Bahkan devisa kita
Terlihat pada tabel 1.1 pada kolom tingkat ekspor, setiap tahunnya
mengalami kenaikkan. Dan tingkat ekspor yang paling besar pada tahun 2011
primer seperti tekstil, pakaian jadi, terigu, makanan kaleng, obat-obatan, dan
4
Tabel 1.1
Data PDB, Ekspor, Impor dan Indek Harga Konsumen (IHK) di Indonesia
Tahun 2007-2012
kenaikan tingkat ekspor kita. Oleh sebab itu dalam jangka pendek maupun
Cadangan devisa tentunya menjadi suatu indikator yang kuat untuk melihat
harus terjadi dengan cepat dan bebas agar kenaikan kapasitas produksi dapat
5
direalisasi dalam memproduksi barang untuk ekspor dan kekurangannya di
perpindahan sumber daya dari sektor yang satu ke sektor yang lain harus
(Produk Domestik Bruto). Saat ini umumnya PDB baru dihitung berdasarkan
dua pendekatan, yaitu dari sisi sektoral/lapangan usaha dan dari sisi
harga konstan. Total PDB menunjukkan jumlah seluruh nilai tambah yang
Salah satu tolak ukur kinerja dari industri khususnya industri kecil dan
6
B. Rumusan Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
7
3) Untuk menganalisis dan Mengetahui pengaruh Indek Harga Konsumen
terutama untuk:
yaitu :
Indonesia dari tahun 2000 sampai tahun 2012, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
pertumbuhan ekonomi.
pertumbuhan ekonomi.
8
3. Bagi Pihak lain
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan Ekonomi
Karyanya yang sangat terkenal telah ditulis dalam buku yang berjudul An
Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations yang
diterbitkan pada tahun 1776. Ada beberapa hal yang ditekankan oleh
Buah pikiran yang sama dengan Adam Smith yaitu teori Ricardo.
dan upah, proses pemupukan modal yang berasal dari tingkat keuntungan,
11
Smith bahwa pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan kembali ke
yang terus-menerus.
terkenal dengan teori nilai lebih sebagai basis ekonomi bagi perjuangan
12
pengenalan barang baru, pembukaan pasar baru, sumber penawaran baru
kemunduran.
Y AD C I G X M ... (2.1)
13
dimana Y adalah output, AD adalah permintaan agregat, C adalah
ekspor dan M adalah impor atau (X-M) adalah net ekspor yaitu pengeluaran
1
sebesar G, maka Y = G. Dimana = disebut multiplier.
1 b bt
mengkonsumsi (MPC) dari tarif pajak. Apabila tarif pajak meningkat, maka
multiplier menjadi semakin kecil karena dipengaruhi oleh impor. Hal ini
1
dapat dilihat dari rumus multiplier menjadi = . Dengan
1 b bt m
(Mankiw, 2001) yaitu ; (1) pendekatan pada besarnya multiplier yang jika
14
bunga dan investasi melalui analisis IS-LM, dan (3) efek perubahan
dan M. Dengan demikian, dalam hal ini sisi permintaan harus bisa
ekonomi karena aspek investasi mempunyai peran ganda yaitu; (1) investasi
waktu yang lebih panjang, investasi (I) menambah stok modal seperti
sehingga I=sK dimana K=stok modal dalam masyarakat yang berarti adanya
Y kK ..................................................................................................(2.2)
15
dimana k menunjukkan output yang bisa dihasilkan dari setiap unit modal
atau Output Capital Ratio (OCR) dan sebaliknya (I/k) atau Capital Output
K / Y K / Q 1 / k . (2.3)
demikian, apabila dalam satu tahun ada investasi sebesar I, maka persediaan
k .K kI ............................................................................................ (2.4)
S sY .............................................................................................(2.5)
I K ............................................................................................(2.6)
maka
K/Y k ...........................................................................................(2.7)
16
atau K / Y = k atau akhirnya menjadi : K = kY
S I ................................................................................................(2.8)
modal adalah
S sY kY K I .................................................................(2.9)
sY kY ......................................................................................(2.10)
diperoleh:
nasional serta rasio modal output. Dengan kata lain, bahwa tingkat
dengan s yang artinya bahwa semakin banyak bagian dari Y yang ditabung,
17
hubungannya dengan k adalah berbanding terbalik yang artinya semakin
bagian dari output yang ditabung harus dinaikan yang berarti konsumsi
perbandingan antara MPS dan COR, agar dampak ganda investasi tetap
employment).
bahwa rasio faktor produksi (K dan L) selalu konstan. Hal ini kemudian
mengalami perubahan.
(Jhingan, 2000).
18
Konsep dasar model Solow menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas
output yang diakibatkan oleh tabungan, sifatnya hanya sementara. Hal ini
beralasan karena adanya tambahan hasil yang menurun sebagai akibat dari
19
tambahan modal. Dengan demikian hanya dengan kemajuan teknologi
terjadinya variasi output per pekerja yaitu; (1) Perbedaan dalam modal per
pekerja (K/L) dan (2) Perbedaan dalam tenaga kerja efektif (A).
menjadi :
modal yang susut untuk tetap menjaga persediaan modal, dan (2) jumlah
20
dimana terdapat jarak konsumsi yang paling maksimum antara output (y =
f(k) dan investasi (sf(k)). Jarak yang terbesar tidak lain adalah konsumsi
suatu pilihan bahwa berapa banyak output yang diproduksi itu seyogya nya
(Golden Rule) dan kebutuhan untuk investasi. Oleh karena itu, variabel-
21
1) Pertumbuhan ekonomi jangka panjang hanya dapat dicapai melalui
yaitu teori Ramsey-Diamond dan new growth theory oleh Romer (2006).
agregat yang ditentukan pada level ekonomi mikro dengan asumsi bahwa
dan juga dapat ditentukan oleh keputusan rumah tangga dengan masa hidup
22
yang terbatas yang dikenal sebagai model Overlapping Generation oleh
Diamond (1965).
pada periode 1 atau periode akan datang tergantung pada discount rate dan
dalam hal konsumsi dan modal untuk memusat ke garis pertumbuhan yang
seimbang.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari model Ramsey; (1) besar kecilnya
23
Dalam model Diamond perilaku pemerintah juga mengurangi
katakanlah hanya dua periode. Dengan kata lain bahwa rumah tangga tidak
lagi tetap, tetapi ada rumah tangga baru atau generasi baru yang akan
periode yang akan datang. Ketika individu masih muda dia menawarkan
peroleh diperhadapkan oleh dua pilihan antara konsumsi dan tabungan pada
tabungannya dan tingkat bunga dari tabungan. Ketika pada periode pertama
dengan pajak, maka pendapatan pekerja setelah dikurangi pajak pada periode
1 1
k t 1
1 n(1 g ) 2
(1 )k t Gt (2.14)
..........................................
24
Persamaan ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi Gt, akan
endogen, sehingga ada kaitannya dengan perilaku rumah tangga apakah lebih
capital.
panjang yang dipelopori oleh Solow (1956) pada tahun 1980an. Teori
yang menentukan besar kecilnya residu yang mana di dalam teori Solow
tidak dijelaskan.
25
Menurut model new growth bahwa pertumbuhan ekonomi
diseluruh dunia dalam jangka panjang hanya dapat tercipta apabila ada
1) Model R & D
output diproduksi dengan tiga input : modal (K), tenaga kerja (L) dan
teknologi (A). (2) terdapat dua sektor yaitu sektor R&D untuk
R&D (aL) dan sebagian pula digunakan dalam sektor barang (1aL).
26
A (t ) G(a K K(t), a L L(t), A(t) ..........................................................(2.15)
.
dimana A tingkat produksi ide-ide baru.
bagian modal dan bagian tenaga kerja dalam R&D, maka produksi ide-
menerus.
27
Ada dua variabel penting dalam model R & D yaitu : (1) bagian
persediaan modal; dan (2) bagian tenaga kerja yang bekerja di sektor R
dimana PDB secara umum tidak lain adalah keseluruhan nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh perekonomian dalam satu tahun. Secara formal,
PDBt PDBt 1
Y x100% (2.17)
PDBt 1 ......................................................
28
sektor, yaitu pertanian; pertambangan dan penggalian, industri manufaktur,
listrik, gas, dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran,
PDB juga mencakup penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Dengan
demikian, PDB adalah jumlah dari nilai tambah bruto (NTB) dari
perubahan stok (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor neto (X-M).
dan atau sisi penawaran agregat (AS). Seperti yang diilustrasikan pada
29
output agregat (PDB) tertentu dengan tingkat harga tertentu (P).
Gambar 2.1.
Permintaan Agregat, Penawaran Agregat dan Keseimbangan
Ekonomi Makro
P AS0 P
AS
AS1
AD AD1
AD0
Y0 Y1 Y0 Y1
(A) (B)
dinyatakan dalam nilai nominal berdasarkan harga berlaku dan nilai riil
30
dihitung berdasarkan harga pada "tahun dasar" (IHK=100), yang berarti
(PDB harga berlaku), pertumbuhan ekonomi dalam nilai riil (PDB harga
negara.
100
PDB HK (t ) x PDBHB ( t ) (2.21)
IHK t ...................................................
rumus:
PDBHK (t ) x IHK t
PDB HB (t ) (2.22)
100 ..................................................
indeks harga konsumen, 100 adalah IHK tahun dasar, dan t adalah tahun
tertentu.
PDB tidak akan ada artinva jika laju pertumbuhan penduduk justru lebih
31
PDB
Yp (2.23)
penduduk ....................................................................
dan digunakan secara luas, namun indikator tersebut bukan tanpa cacad.
realitas kemiskinan.
a. Teori Ekspor
1) Pengertian Ekspor
ekspor berasal dari suatu produksi dalam negeri dijual dipakai oleh
32
(export-led- development) artinya ekspor memegang peranan utama
yang dihasilkan negara lain dengan biaya yang lebih rendah. Dari
33
perusahaan yang telah memiliki Surat Izin Usaha dari Departemen
pemikiran dari teori ini adalah bahwa suatu Negara akan melakukan
dan tidak produksi atau import suatu (atau beberapa) jenis barang
atas Negara lain yang memproduksi atas barang yang sama, atau suatu
negara maju (Dunia Pertama) yang merupakan negara yang sudah kuat
34
fundamental pembangunan maupun perekonomiannya. Dan memang
negara. Apa yang harus dituntut oleh negara-negara Dunia Ketiga dari
(Juniartha,2009).
mereka sendiri dan menjadikan mereka tuan atas nasib mereka sendiri.
35
Ini berarti kebijakan ini mendorong semangat pribumi untuk "belajar
Indonesia. Perlu di ketahui apa yang membedakan dua strategi ini. Para
melalui produksi dalam negeri untuk suatu jajaran yang lebih luas
negeri) untuk tarif yang tinggi dan kuota-kuota atas impor. Dalam
36
biaya tenaga kerja yang rendah telah menyebabkan harga dalam negeri
pemikiran dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan
dan tidak memproduksi atau impor suatu (atau beberapa) jenis barang
atas negara lain yang memproduksi jenis barang yang sama, atau suatu
Adam Smith hal ini hanya dapat terjadi apabila masing-masing negara
37
Indonesia memiliki keunggulan mutlak atas AS untuk A dan B, yang
utama dari teorinya. Maka munculah pemikiran dari John S. Mill dan
(atau teori biaya komparatif yang dapat dianggap kritik dan sekaligus
38
lebih) jenis barang yang menjadi dasar terjadinya perdagangan
internasional (Tambunan,2003:48).
5) Teori Hecksher-Ohlin
dikemukakan pertama kali oleh Bertil Ohlin pada tahun 1933 dalam
sebagian atas tulisan gurunya, yaitu Eli Hecksher, yang ditulisnya pada
tidak sama, yang satu (X) lebih padat karya, yang lain (Y) lebih
padat capital.
negara tersebut.
Dewasa ini dapat dikatakan bahwa tidak ada negara di dunia ini
39
kebutuhannya, namun di lain pihak ada kebutuhan lain yang tidak dapat
ini.
40
propelled the development of todays economically advanced nation
mendidik dalam hal dorongan atau keinginan terhadap hal-hal baru dan
41
kekuatan di pasar menyebabkan setiap negara berbeda dengan negara-
pendapatan perkapita.
satu titik dimana harga barang pada kedua wilayah adalah sama.
42
Gambar 2.2a. Keseimbangan harga regional A
rumus :
Xi
Yi ........(2.24)
1 ei mi
43
Dimana : Yi adalah pendapatan regional, ei adalah marginal propensity
1
dYi / dXi K ..(2.25)
1 ei mi
daerah lain yang berada dalam satu sistem, dan (3) pertumbuhan dalam
Yi = A + KiXi...................................................................................(2.26)
1
K .......(2.27)
1 ( ci mij )( I t i )
44
Demikian : ti : adalah tingkat pajak marginal.
impor.
regional oleh Charles M. Tiebout 1962 (dalam Nopirin 1995). Teori ini
sektor ini bersifat endogenous (tidak bebas tumbuh). Teori basis ekspor
daerah tetapi termasuk juga di dalamnya barang atau jasa yang dibeli orang
dari luar daerah walaupun transaksi itu sendiri terjadi di daerah tersebut yang
mendatangkan uang dari luar daerah. Kegiatan yang hasilnya dijual ke luar
daerah atau mendatangkan uang dari luar daerah adalah kegiatan basis
45
Harry W. Richardson (1977) dalam bukunya Elements of Regional
dapat dituliskan :
Ei = ei Yi ............................................................................... (2.29)
Mi = mi Yi ........................................................................... (2.30)
Dimana :
no...... (2.32)
Xi
Maka , Yi = ei Yi miYi + Xi, dengan demikian : Yi ......(2.33)
1 ei mi
Yi 1
Jika fungsi no. (2.10) diubah susunannya maka : .....(2.34)
Xi 1 ei m i
Yi
adalah rasio pendapatan terhadap ekspor yang disebut multiplier basis
Xi
1
diberi simbol K. K ..............................................................(2.35)
1 ei m i
Yi
peramalan diperlukan perubahannya, yaitu :
X i
46
Menurut Richardson, besarnya basis ekspor adalah fungsi terbalik dari
impornya. Hal ini membuat daerah yang besar cenderung memiliki K yang
tinggi karena rasio pendapatan ekspor adalah rendah, tetapi m juga rendah
dan ini cenderung menaikkan K. Sebaliknya, daerah yang kecil maka rasio
pendapatan ekspornya adalah tinggi, tetapi m juga tinggi dan ini cenderung
apabila luas daerah berubah dari satu kurun waktu ke kurun waktu
berikutnya.
sumber daya yang langka dan pasar- pasar internasional yang potensial untuk
47
tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan kemiskinan dapat
2000).
b. Teori Impor
1) Pengertian Impor
barang luar negeri yang diolah dan diperbaiki didalam negeri dicatat sebagai
Permintaan untuk impor tergantung pada harga yang relatif atas barang-
barang luar negeri dan dalam negeri. Oleh karena itu volume dan nilai
imporakan dipengaruhi output dalam negeri dan harga relatif antara barang-
48
m=M/Y...............................................................................................(2.36)
Dimana:
M = Pertambahan Impor
Y = Pertambahan Pendapatan
barang-barang yang bersaing dengan buatan luar negeri. Yang berarti nilai
M=Mo+mY.............................................................................................(2.37)
Dimana:
M = Jumlah Impor
Y = Pendapatan nasional
luar negri, Arby, 2003/2004) adalah impor yang dimaksudkan sesuai dengan
49
2) Kebijakan Subsitusi Impor
produksi dan sediaan dalam negeri. Strategi yang tipikal ini. pertama-tama
asing yang didorong untuk mendirikan pabrik dibalik dinding proteksi tarif
Walaupun biaya awal produksi akan mendorong harga eceran lebih tinggi
industri akan mengenyam keuntungan produksi dalam skala yang besar dan
biaya produksi yang rendah (ini yang dinamakan 'industri anak' untuk
50
impor barang-barang konsumsi dapat dibatasi. Seringkali suatu kombinasi
dari kedua argumen itu diajukan. Pada akhirnya, diharapkan industri anak
akan tumbuh berkembang dan mampu bersaing di pasaran dunia. Ini nantinya
keadaan builtup.
a. Barang pindahan.
lanjut menjadi barang ekspor sesuai izin industry PPDK Batau EPTE
tersebut.
51
f. Barang impor khusus yang ditetapkan oleh pemerintah yang
pemeritah.
Barang yang tidak termasuk barang impor yang dilarang atau yang
diatur tata niaga impornya, digolongkan barang yang dapat diimpor secara
bebas. Pengimporan barang ini berlaku ketentuan umum yang berlaku untuk
barang impor. Perlu ditambahkan bahwa barang impor kapal niaga dan
melakukan dengan 2 caraya itu kebijakan Tarif Barier dan kebijakan Non
1. Tingkat Inflasi
a Pengertian Inflasi
52
waktu (a sustained tendency for the general level of prices to rise over
tersebut berlangsung secara terus menerus dan tidak hanya pada satu
b. Jenis Inflasi
53
2) Inflasi dorongan biaya (cosh-push inflastion). Inflasi dorongan
c. Dampak Inflasi
54
perbedaan inflasi antar barang yang saling substitusi. Namun
d. Teori Inflasi
yaitu:
1) Teori Kuantitas
akan naik tetapi lebih buruk dari masa sekarang atau lampau
55
2) Teori Keynes
3) Teori Strukturalis
D. Penelitian Terdahulu
hingga 1997. Variabel yang digunakan adalah real GDP, ekspor barang dan
jasa riil, standar deviasi ekspor, investasi dan tenaga kerja. Kesimpulan
penelitian menemukan hasil sebagai berikut : (1) variabel ekspor barang dan
jasa riil, di hampir seluruh negara (kecuali Filipina), memiliki pengaruh positif
56
terhadap GDP riil, (2) variabel deviasi ekspor yang menunjukkan
pengaruh yang positif terhadap GDP riil di hampir seluruh negara selama
pengaruh yang positif terhadap GDP riil pada semua negara yang dijadikan
objek penelitian, dan (4) variabel tenaga kerja, kecuali di negara Myanmar,
memberikan pengaruh yang positif terhadap GDP riil di hampir seluruh negara
berjudul" Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dan Inflasi dalam Negeri
Terhadap Nilai Impor Migas Indonesia Periode 1993 - 2005". Variabel yang
terkait yaitu Produk Domestik bruto (PDB), Inflasi, dan Impor Migas. Alat
analisis data yang digunakan adalah analisis Linier Berganda. Hasil penelitian
ini adalah :
1. Produk domestik Bruto (PDB) dan inflasi dalam negeri secara serempak
1993-2005.
57
yang terkait yaitu Cadangan Devisa, Valuta Asing Hasil Ekspor dan Rupiah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa dan bagaimana fungsi dan
peranan repatriasi valuta asing hasil ekspor, baik secara teori maupun
ataupun sisi kelemahannya, apa dan bagaimana dari sudut pandang teoritis,
Rupiah yang stabil; dan (ii) dapat memperkuat cadangan devisa negara. Apa
dan bagaimana keunggulan dari kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor
yang menyatakan bahwa negara dapat: (i) meningkatkan kegiatan ekspor dan
impor; dan (ii) lebih mampu untuk mengontrol lalu lintas devisa dan
Adapun metode analisis yang digunakan peneliti yaitu dengan metode OLS.
Hasil analisis dari penelitian ini menyebutkan bahwa PDRB dan ekspor
58
kota. Selain itu, dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa nilai tambah
dengan model OLS dan TSLS. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekspor
59
Pinem Juniartha (2009) meneliti tentang Analisis Pengaruh Ekspor, Impor,
Kurs Nilai Tukar Rupiah terhadap Cadangan Devisa Indonesia, variabel yang
60
TABEL 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu
2 Ni Pengaruh PDB Dan PDB, Inflasi dan Nilai Regresi 1. Produk domestik Bruto (PDB) dan inflasi dalam negeri
Nyoman Inflasi dalam negeri Impor Migas Berganda secara serempak berpengaruh signifikan terhadap nilai
Yuliarmi terhadap nilai impor impor migas Indonesia periode 1993-2005
(2005) migas Indonesia 2. Produk domestik bruto (PDB) berpengaruh positif dan
periode 1993-2005 signifikan secara parsial terhadap ni1ai 1mpor migas
Indonesia periode 1993-2005. Inflasi da1am negeri tidak
berpengaruh secara parsial terhadap ni1ai 1mpor migas
Indonesia periode1993-2005
61
3 Perdana Repatriasi : Analisis Cadangan Devisa, Tinjauan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa dan
Wahyu Untuk Memperkuat Valuta Asing Hasil Teoritis bagaimana fungsi dan peranan repatriasi valuta asing hasil
Santosa dan Cadangan Devisa Ekspor, dan Kurs ekspor.
Harry Dari Stabilnya Mata Mata Uang Rupiah keunggulan dari kebijakan repatriasi valuta asing hasil
Yusuf A Uang Rupiah ekspor yang memformulasikan keunggulannya dalam (i)
Laksana menciptakan kurs mata uang Rupiah yang stabil; dan (ii)
(2009) dapat memperkuat cadangan devisa negara. Apa dan
bagaimana keunggulan dari kebijakan repatriasi valuta
asing hasil ekspor yang menyatakan bahwa negara dapat:
(i) meningkatkan kegiatan ekspor dan impor; dan (ii)
lebih mampu untuk mengontrol lalu lintas devisa. Dan
apakah kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor
dapat dikembangkan dalam system moneter Indonesia
dimasa depan.
62
4 Ria Rahayu Dampak -PDRB Metode Hasil analisis dari penelitian Ini menyebutkan bahwa PDRB
Lestari pembangunan -ekspor Deskriptif dan dan ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
(2007) ekonomi terhadap -kepadatan penduduk kuantitatif, pertumbuhan kota. Sedangkan, kepadatan penduduk
pertumbuhan kota -nilai tambah industri Adapun metode berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan kota.
Jakarta tahun analisis yang Selain itu, dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa nilai
1989-2004 digunakan tambah industri tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kota.
peneliti yaitu
dengan metode
OLS.
63
5 Almasdi Perkembangan - ekspor Data sekunder Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekspor memegang
Syahza Ekspor Dan -Pertumbuhan ekonomi Yang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di
(2003) Pertumbuhan dipergunakan, Propinsi Riau. Untuk mendukung ekspor dari luar migas, maka
Ekonomi di Daerah dianalisis orientasi ekonomi daerah Riau diharapkan tertuju pada
Riau dengan model penambahan faktor-faktor produksi bagi ekonomi golongan
OLS dan TSLS bawah, sehingga trickle down effect bisa berjalan seperi yang
diharapkan.
64
6 Yusuf dan -Ekspor Metode yang Hasil penelitian Memperlihatkan bahwa Ekspor komoditas
Analisis Pengaruh
Widyast -Neraca perdagangan digunakan data pangan dalam jangka pendek dan jangka panjang
Ekspor-Impor
utik (2007) sekunder. berpengaruh negatif terhadap neraca perdagangan non-migas
Komoditas Pangan
Metode analisis Indonesia.
Utama dan
yang digunakan
Liberalisasi
untuk
Perdagangan
mengetahui
terhadap Neraca
hubungan antar
Perdagangann
varaibel adalah
Indonesia.
model koreksi
kesalahan atau
ECM
7 Pinem .Analisis Pengaruh Metode yang Regresi Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel Ekspor dan
Juniartha Ekspor, Impor, digunakan metode Berganda Kurs mempunyai pengaruh yang positif terhadap posisi
(2009) Kurs Nilai Tukar kuantitatif dengan cadangan devisa di Indonesia. Sedangkan. Impor memiliki
Rupiah terhadap menggunakan analisis pengaruh yang negatif terhadap posisi cadangan devisa di
Cadangan Devisa statistic yaitu Indonesia.
Indonesia persamaan regresi linear
berganda
65
E. Kerangka Pemikiran.
dalam jangka panjang maupun jangka pendek yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik secara exsternal maupun secara internal, di dalam penelitian ini
kalau berbicara mengenai perdagangan tentu tidak terlepas dari ekspor dan
impor.
produksi yang berlebihan dapat diekspor dan yang kurang dapat diimpor.
tenaga kerja melebihi dari apa yang dapat diserap oleh kesempatan kerja lokal
terbuka :
S+M=I+X atau (s + m)
66
Dari teori diatas dapat di simpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi
(PDB) sangat di pengaruhi oleh ekspor dan impor, sehingga secara matematika
Dimana :
Ex = Ekspor
Im = Impor
Dimana :
harga yang ada dalam Indek Harga Konsumen, kalau harga naik maka inflasi
tidak bisa di hindari akan terjadi, sehingga akan berpengaruh langsung pada
pendapatan suatu negara (PDB), maka Indek harga konsumen (IHK) yang
67
Y = f ( X1, X2 , X3 ) ................. ( 2.40 )
Dimana :
berikut:
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
68
F. Hipotesis Penelitian
69
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
penting, yaitu Ekspor, Impor, Indek Harga Konsumen (IHK) dan pertumbuhan
Metode penelitian ini relevan digunakan untuk penelitian sosial yang mencoba
melihat, mengukur dan menguji kausalitas antar variabel. Metode penelitian ini
antara berbagai variabel yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh guna
70
B. Operasionalisasi Variabel
2. Exspor (EX).
3. Impor (IM).
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Konsep Variabel Simbol Satuan Skala
1. PDB Besarnya nilai PDB di Indonesia yang diukur Juta
PDB Rasio
berdasarkan harga konstan 2000 Rupiah
71
C. Jenis dan Sumber Data
data runtun waktu (time series) tahunan yang dikumpulkan melalui kegiatan
publikasi dengan periode datanya antara tahun 2000 hingga tahun 2012,
meliputi data tentang; domestik (PDB atas berlaku dan konstan), Ekspor, Impor
Keseluruhan data sekunder tersebut diperoleh dari BPS, BI, LIPI dan
ke dalam tiga bentuk tabel, yaitu (1) tabel untuk data dasar, (2) tabel untuk data
olehan, dan (3) tabel hasil olahan atau hasil analisis yang akan disajikan dalam
laporan.
yaitu MS-Excell untuk input dan oleh data, dan SPSS 5.16 untuk estimasi
72
E. Model Analisis
model) digunakan teknik regresi two stage least square (TSLS) untuk melihat
struktural yang digunakan dalam penelitian ini, dalam bentuk fungsi adalah:
PDB t 0 1 EX t 2 IM t 3 IHK t 1
.....................................................(3.2)
EX = Exspor IM = Impor
1. Uji Ekonometrik
model yang bersifat best linear unbias and estimator (BLUE) sehingga
387, 441).
73
2. Uji Otokorelasi (Autocorrelation Test)
2003).
(et et 1 ) 2
DW ;0 DW 4 (3.3)
et2 ................................................
74
multikolinearitas dalam model, digunakan beberapa indikator sebagai
parameter estimasi;
10.
dengan cara: (i) jika nilai koefisien korelasi lebih kecil dari 0,40 maka
moderat; (iii) jika nilai koefisien korelasi berada diantara 0,60 dan 0,80
maka terdapat multikolinearitas yang tinggi; dan (iii) Jika nilai koefisien
korelasi lebih besar dari 0,80 maka terdapat multikolinearitas yang parah
(severe multicollinearity).
75
Untuk mengatasi masalah multikolinearitas, dapat dilakukan
priori information);
data);
heteroscedastic.
(i) tidak sensitif terhadap asumsi normalitas; dan (ii) mudah diaplikasikan
(Gujarati, 2003).
76
Gejala heterosedastisitas dapat diditeksi dengan cara: apabila nilai
chi-square (2) menunjukkan angka yang lebih besar dari nilai kritis chi-
angka yang tidak lebih besar dari nilai kritis chi-square pada tingkat
estimasi bersifat linear atau tidak, atau apakah hubungan antara variabel
RESET Test merupakan salah satu metode atau peralatan yang dapat
memperlihatkan Fhitung yang lebih kecil dari Ftabel, maka model estimasi
Fhitung yang lebih besar dari Ftabel, maka model estimasi bersifat tidak
linear.
77
a. Meregres setiap model persamaan untuk mendapatkan nilai
residunya (Ut)
k 2 1
JB N S ( K 3) 2 (3.4)
6 4
Dimana :
S = Skewness
K = Kurtosis
c. Kriteria Hipotesis :
H0 = distribusi ut normal
d. Kriteria keputusan
1) Jika JBhitung lebih besar dari 2tabel (JBhitung > 2tabel), maka tolak
2) Jika JBhitung lebih kecil dari 2tabel (JBhitung < 2tabel), maka
sudah baik atau tidak biasanya tergantung pada nilai R (Cooper dan
Schindler, 2001) :
78
Pertama, nilai koefisien determinasi (R2). Nilai R2 terletak antara nol
dan satu. Jika nilai R2 semakin mendekati satu, maka model yang digunakan
semakin mendekati nol, maka model yang digunakan kurang baik karena
akan dapat ditentukan apakah model tersebut sudah baik atau tidak. Jika F-
test lebih besar dari nilai F-table misalnya pada tingkat signifikansi (level of
dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika F-test lebih kecil dari
nilai F-table, misalnya pada tingkat signifikansi 5%, maka dapat dikatakan
dependen.
terbaik dari berbagai kemungkinan model yang ada. Akaike Info Criterion
(AIQ) dan Schwarz Criterion (SQ) merupakan dua pengujian yang lazim
79
digunakan dalam pendekatan Heuristic. Semakin rendah nilai AIC dan SC,
maka model tersebut semakin baik, dan sebaliknya, semakin tinggi nilai
AIC dan SC, model tersebut semakin kurang baik. Kedua nilai tersebut
Secara statistik, ada dua alat uji yang sering digunakan untuk melihat
antara nilai t-test dengan nilai t-table, hal tersebut akan dapat diketahui.
Ha: i 0
i
t test (3.5)
si
.................................................................................
error.
Jika nilai t-test lebih besar dari nilai t-table (t-test > t-table),
dependen. Sebaliknya, jika nilai t-test lebih kecil dari nilai t-table (t-test < t-
80
table), misalnya pada tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
dependen.
Sincich, 2003):
H0: 1 2 3 ... k 0
R2 / k
F (3.6)
(1 R ) / [n (k 1)]
.............................................................
Jika nilai F-test lebih besar dari nilai F-table (F-test > F-table),
dependen. Sebaliknya, jika nilai F-test lebih kecil dari nilai F-table (F-test <
81
F-table), misalnya pada tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
dependen.
82
BAB IV
2012.
(PDB) untuk tingkat nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk
harga konstan, yaitu apabila semua produksi barang dan jasa yang
tahun dasar 2000. PDB Batas dasar harga konstan dimaksudkan untuk
83
Berikut ini adalah perkembangan PDB Indonesia tahun 2000-2012
Tabel 4.1
Perkembangan PDB Indonesia Tahun 2000 2012
1 1999 1,231,765.23 -
kalau PDB atas dasar harga konstan dari tahun 2000 hingga tahun 2011
juta dan laju pertumbuhan rata-rata sekitar 5,81 persen. Hal ini
84
menunjukan Indonesia telah mampu menaikan tingkat pendapatan
level 45,56 persen. Perkembangan ditahun 2009 berjalan lebih lambat dari
global yang melanda Amerika dan Eropa. Meskipun puncak krisis terjadi
pada akhir tahun 2008 hingga awal 2009, namun efeknya dirasakan hingga
akhir 2009, perekonomian Jakarta yang tumbuh 25,25 persen pada tahun
2008. Pada tahun 2009 melambat menjadi 13,28 persen. Namun demikian
yang sebesar 4,5 persen. Pada tahun 2010 perekonomian sudah stabil
kurun waktu 1997 saat krisis moneter dan ekonomi mulai melanda
Selama kurun waktu 12 tahun terakhir ini seperti terlihat pada tabel
4.2 dibawah ini dari tahun 2000 sampai tahun 2012 mengalami
mengalami peningkatan kecuali untuk kondisi tahun 2001 dan tahun 2009
sebelumnya sekitar -9,34 persen dan -14,96 persen. Ekspor tahun 2002
dan tahun 2003 meningkat masing-masing sebesar 1,49 persen dan 6,82
antara nilai ekspor tahun 2008. Dengan tahun 2000 maka peningkatan
ekspor mencapai 0,5 kali lipat. Peningkatan nilai ekspor ini nampaknya
meningkat. Hal ini merupakan akibat dari jenis barang yang berbeda, atau
rupiah.
86
Tabel 4.2
Perkembangan Ekspor Indonesia
Tahun 2000 2012
1 1999 45,278,037.714 -
relatifitas barang- barang luar negeri dan dalam negeri. Oleh karena itu
volume impor dan nilai impor akan dipengaruhi output dalam negeri, dan
harga relatif antara barang dalam negeri dan buatan luar negeri.
87
Perkembangan impor di Indonesia berjalan sesuai dengan
pemenuhan kebutuhan dalam negeri oleh karena itu saat ini Jakarta
impor yang mengalami fluktuasi di dalam negeri. Hal ini dipengaruhi oleh
dipengaruhi oleh barang fluktuasi kurs yang menentukan nilai mata uang
melalui Paken 1986 yang mengatur tata cara persyaratan pengambilan bea
masuk dan bea masuk tambahan dari barang impor yang digunakan untuk
88
Tabel 4.3
Perkembangan Impor Indonesia Tahun 2000 2012
1 1999 10306824075 -
mengalami fluktuasi baik dari segi bobot dan nilainya. Peningkatan nilai
impor paling tinggi terjadi pada tahun 2000, yaitu sebesar 225,17 persen
dan tahun 2004 sebesar 42,92 persen. Tahun 2005 naik sekitar 24,02
89
tajam terjadi pada tahun 2001 sebesar -7,61 dan 2009 sebesar -25,05
persen. Informasi ini disajikan pada tabel 4,1. Pada tahun 2008 terjadi
peningkatan nilai impor yang cukup besar yaitu 73,4 persen dibandingkan
2008, yaitu sebesar 73,4 persen peningkatan ini disebabkan gagal panen
30,79 persen.
2012.
pada tahun 2005 sebesar 17,11% dan penurunan Indek harga Konsumen
terjadi pada tahun 2004 -59,42% dengan rata rata pertumbuhan sebesar -
90
Tabel 4.4
Perkembangan IHK Indonesia Tahun 2000 2012
1 1999 210,87 -
sebesar 13,85 persen hal ini menandakan masih besarnya barang nilai
91
barang dan jasa yang didatangkan dari luar negeri untuk konsumsi
Indonesia.
Tabel 4.5
Perkembangan PDB, Ekspor, Impor dan IHK di Indonesia
Tahun 2000-2012
(Indek)
2000 1,264,918.7 62,124,016.182 33,514,805.420 221,37
2001 1,684,280.5 56,320,904.904 30,962,141.071 249,15
2002 1,863,274.7 57,158,771.616 31,288,853.094 274,13
2003 1,577,171.3 61,058,246.995 32,550,684.286 287,99
2004 2,295,826.20 71,584,608.796 46,524,531.358 116,86
2005 2,774,281.10 85,659,952.615 57,700,882.616 136,86
2006 3,339,216.80 100,798,624.280 61,065,465.536 146,89
2007 3,950,893.20 114,100,890.751 74,473,430.118 155,50
2008 4,948,688.40 137,020,424.402 129,197,306.224 113,86
2009 5,606,203.40 116,510,026.081 96,829,244.981 117,03
2010 6,446,851.90 157,779,103.470 135,663,284.048 125,17
2011 7,422,781.20 203,496,620.060 177,435,555.736 129,91
2012 8,241,864.30 190,031,845.244 191,691,001.109 135,49
April 60,1765,854.49 62,114,066.045 140,03
2013
Sumber : BPS Pusat Jakarta 2013
Gambar 4.1
Perkembangan PDB,Ekspor Impor dan IHK di Indonesia
Tahun 2000 - 2012
92
b. Analisis Data Pengaruh Ekspor, Impor dan IHK Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi (PDB) Indonesia
Analisis data dilakukan dengan metode OLS. Jenis data yang
diolah adalah data time serries 2000 sampai 2012 dan meliputi data
Tabel 4.6
Hasil Regresi Pengaruh Ekspor, Impor dan IHK terhadap PDB Indonesia
a
Coefficients
Standar
dized
Unstandardized Coeffici 95% Confidence Collinearity
Coefficients ents Interval for B Correlations Statistics
1 (Constant) -
3023294.
.526.015.726 1103936.974 .476 .0645 1971263.2
660
07
EKSPOR .015 .018 .319 .824 .0431 -.026 .056 .974 .265 .054 .029 34.954
IMPOR -.026 .016 .623 1.642 .0135 -.010 .062 .977 .480 .108 .030 33.541
IHK -0.2303.616 3222.870 -.062 -.715 .0493 -9594.254 4987.021 -.669 -.232 -.047 .566 1.766
a. Dependent Variable:
PDB
Sumber : lampiran 2
PDB adalah 0,526. Dan nilai Coefficients Ekspor 0,015 dan Impor
adalah -0,026 dan IHK -0,2303 atau dalam fungsi linier bergandanya
PDB sebesar 0,015 satuan dan kalau di tambah 1 unit nilai impor
0,2303 satuan.
statistik sebesar 0,74 lebih besar dari = 0,05. Dengan kata lain,
variabel dependen.
Tabel 4.7
Total 6.727E13 12
Sumber : Lampiran 2
94
Namun pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variable
terhadap PDB. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan t nya yang
lebih kecil dari = 5% yaitu sebesar 0,049 seperti terlihat pada tabel.
4.6 diatas.
Tabel 4.8
Hasil Regresi Pengaruh Ekspor, Impor dan Indek Harga Konsumen
terhadap PDB di Indonesia
b
Model Summary
Durbin-
Change Statistics Watson
R d
R Adjusted Std. Error of Square F f Sig. F
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 2 Change
a
1 .780 .761 .748 5.37460E5 .761 74.631 3 9 .000 1.445
95
terdapat sekitar 26,20 persen variasi perubahan variabel dependen
96
Tabel 4.9
Test Statistics Chi-Square
Df 13 13 13 13
Asymp.
1.000 1.000 1.000 1.000
Sig.
Sumber : lampiran. 2
3) Uji Multikolinier
suatu model tersebut terdapat korelasi parsial yang tinggi (r2 = 0.8)
diantara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas atau dapat
hanya sedikit atau bahkan tidak ada variabel bebas yang signifikan pada
pengujian t statistik.
variabel bebas atau korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel
97
bebas lainnya. Adapun hasil korelasi tersebut dapat dilihat pada
Tabel. 4.10
Coefficient Correlations antar variabel Indenvenden
Correlations
N PDB 13 13 13 13
EKSPOR 13 13 13 13
IMPOR 13 13 13 13
IHK 13 13 13 13
Sumber : lampiran 2
variabel yang melebihi 0,8 > 0,774, 0,777 dan -.669 atau semua variabel
yang kuat atau hampir sempurna. Oleh karena itu dapat dikatakan
multikolinieritas.
98
Dengan demikian estimasi model OLS akan megnhasilkan hasil
4) Uji Autokorelasi
pada pengamatan lain atau unsur gangguan pada suatu periode dalam
n
h
1 n[var( 4 )]
1
Dengan d 2(1 ) , sehingga 1 d maka
2
1 n
h (1 d )
2 1 n[var( 4 )]
lampiran 2 memiliki nilai h statistic lebih kecil dari pada nilai Z table
99
periode sebelumnya atau Selanjutnya Uji Durbin-Watson (DW)
daerah (du - < d < 4-du). hasil ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi
gejala autokorelasi atau serial korelasi dalam residual. Hasil lengkap uji
Tabel 4.11
Uji Durbin-Watson (DW)
b
Model Summary
Durbin-
Change Statistics Watson
R d
R Adjusted Std. Error of Square f Sig. F
Model R Square R Square the Estimate Change F Change df1 2 Change
a
1 .780 .761 .748 5.37460E5 .761 74.631 3 9 .000 1.445
5) Uji Heteroskedastisitas
terms) atau residual dari model penelitian yang diamati tidak memiliki
100
Sebaliknya bila semua dari koefisien tersebut memiliki nilai yang tidak
homoskedastisitas.
memiliki nilai t hitung yang signifikan secara statistik atau (thitung <
Harga Konsumen.
satu kesimpulan penting hasil studi empiris selama ini bahwa ekspor,
ekspor, impor dan IHK serta modal fisik bagi pertumbuhan. Bahkan
sejak dari klasik, ekspor dan impor dianggap sebagai determinan utama
101
pertumbuhan. Model Harry W. Richardson yang lebih dikenal sebagai
102
Perdana Wahyu Santosa dan Harry Yusuf A Laksana (2009)
dalam (i) menciptakan kurs mata uang Rupiah yang stabil; dan (ii)
negara. Apa yang harus dituntut oleh negara-negara Dunia Ketiga dari
perdagangan. (Juniartha,2009).
103
yang berlebihan dapat diekspor dan yang kurang dapat diimpor. Impor
ekspor. Apabila pertumbuhan tenaga kerja melebihi dari apa yang dapat
regional oleh Charles M. Tiebout 1962 (dalam Nopirin 1995). Teori ini
satu wilayah atas; pekerjaan basis (dasar) dan pekerjaan non basis
104
barang atau jasa yang dibeli orang dari luar daerah walaupun transaksi
itu sendiri terjadi di daerah tersebut yang mendatangkan uang dari luar
105
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
model OLS tentang pengaruh variabel ekspor, impor dan Indek harga
Dari hal tersebut berarti variabel Impor lebih efektif mendorong PDB
dari sektor Ekspor dan Indek Harga Konsumen dibandingkan juga dengan
analisis regresi menunjukkan bahwa Nilai konstanta dari PDB adalah 0,526.
Dan nilai Coefficients Ekspor 0,015 dan Impor adalah -0,026 dan IHK
Artinya kalau di tambah 1 unit nilai ekspor akan menaikan nilai PDB
sebesar 0,015 satuan dan kalau di tambah 1 unit nilai impor akan menurunkan
nilai PDB sebesar - 0,026 satuan seterusnya kalau di tambah 1 unit nilai IHK
Dari hal tersebut berarti variabel Ekspor lebih efektif mendorong PDB
variabel dependen.
nilai signifikan positif t nya yang lebih kecil dari = 5% yaitu sebesar 0,043
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan t nya yang lebih kecil dari = 5%
negatif terhadap PDB. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan t nya yang
B. SARAN
perekonomian.
107
dalam pengiriman komoditas industry dan mempermudah ekspor hasil
perekonomian Negara kita. Sebab aliran perputaran uang kita akan lebih
penanaman modal dalam negeri terutama industri barang yang di impor serta
108
DAFTAR PUSTAKA
Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta:
Rajawali Pers.
109
Nopirin, (1994). Ekonomi International. BPFE, Yogyakarta.
Nopirin, 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. BPFE. Yogyakarta.
Sinha, Dipendra & Tapen Sinha 1997. Openness, Investment and Economic
Growth in Asia. The Indian Economic Journal Volume 49, No.4, pp. 15-68
110
Syahza Almasdi: Perkembangan Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
Riau. Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat. Universitas Riau. Dipublikasikan pada: Sosiohumaniora, Vol 5
No 2, Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran, Bandung. juli 2003.
Syarif Arby,: Perdagangan Luar Negeri Seri Impor . Yogyakarta edisi
2003/2004.
111
LAMPIRAN 1
112
LAMPIRAN 2
Uji Multikolinier
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE Z
PP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT PDB
/METHOD=ENTER EKSPOR IMPOR IHK
/RESIDUALS DURBIN
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(3).
Regression
[DataSet0]
Descriptive Statistics
Correlations
N PDB 13 13 13 13
EKSPOR 13 13 13 13
IMPOR 13 13 13 13
IHK 13 13 13 13
113
LAMPIRAN 3
b
Variables Entered/Removed
b
Model Summary
Durbin-
Change Statistics Watson
R d
R Adjusted Std. Error of Square f Sig. F
Model R Square R Square the Estimate Change F Change df1 2 Change
a
1 .780 .761 .748 5.37460E5 .761 74.631 3 9 .000 1.445
LAMPIRAN 4
Uji signifikan f
b
ANOVA
Total 6.727E13 12
114
LAMPIRAN 5
Hasil Regresi Pengaruh Ekspor, Impor dan IHK terhadap PDB Indonesia.
a
Coefficients
Standar
dized
Unstandardized Coeffici 95% Confidence Collinearity
Coefficients ents Interval for B Correlations Statistics
1 (Constant -
3023294.
) .526.015,726 1103936.974 .476 .0645 1971263.2
660
07
EKSPOR .015 .018 .319 .824 .0431 -.026 .056 .974 .265 .054 .029 34.954
IMPOR -.026 .016 .623 1.642 .0135 -.010 .062 .977 .480 .108 .030 33.541
IHK -.2303.616 3222.870 -.062 -.715 .0493 -9594.254 4987.021 -.669 -.232 -.047 .566 1.766
a. Dependent Variable:
PDB
LAMPIRAN 6
Df 13 13 13 13
Asymp.
1.000 1.000 1.000 1.000
Sig.
115
a
Coefficient Correlations
a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
Dimensi
Model on Eigenvalue Condition Index (Constant) EKSPOR IMPOR IHK
a
Residuals Statistics
116