Anda di halaman 1dari 10

PETA KONSEP

PEMBAHASAN
A. Personil Sekolah
1. Peran Kepala Sekolah dalam Pelayanan Bimbingn dan Konselor.
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah
yang bersangkutan. Tugas kepala atau peranan kepala sekolah adalah
a) Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah,
sehingga kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan Konseling merupakan
kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
b) Menyediakan sarana dan prasarana, tenaga / SDM dan berbagai kemudahan
bagi terlaksananya layanan bimbingan Konseling yang efektif dan efisien.
c) Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program BK, penilaian dan upaya tindak lanjut layanan
bimbingan Konseling.
d) Mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga di luar sekolah dalam
rangka kerja sama pelaksanaan pelayanan bimbingan Konseling.
e) Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program BK di sekolah.
f) Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas
koordinasi pelaksanaan BK di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru
pembimbing ( konselor).
g) Menyiapkan surat tugas guru pembimbing dalam proses BK pada setiap awal
semester.
h) Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan BK sebagai bahan usulan
angka kredit bagi guru pembimbing ( konselor).
i) Melaksanakan layanan BK terhadap minimal 40 siswa bagi kepala sekolah
yang berlatar belakang pendidikan BK.
2. Peran Wakil Kepala Sekolah dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
a) Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan BK kepada semua personil sekolah
b) Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam layanan BK dan
c) Melaksanakan BK terhadap minimal 75 siswa, bagi wakasek yang berlatar
belakang pendidikan BK
3. Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata pelajaran tertentu dan sebagai personil
yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, peranan guru mata
pelajaran dalam pelayanan bimbingan konseling adalah :
a) Membantu memasyarakatkan pelayanan Bimbingan Konseling kepada siswa.
b) Membantu guru Bimbingan Konseling / konselor mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan layanan Bimbingan Konseling.
2

c) Mengalih tangankan (liferal) siswa yang memerlukan layanan Bimbingan


Konseling kepada konselor.
d) Menerima siswa alih tangan dari guru Bimbingan Konseling, yaitu siswa yang
menurut guru Bimbingan Konseling memerlukan pelayanan pengajaran
khusus (seperti pengajaran perbaikan, program pengajaran.
e) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan Bimbingan
Konseling.
f) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan Bimbingan Konseling.
g) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti
konferensi kasus.
h) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan Bimbingan Konseling dan upaya tindak lanjutnya
4. Peran Wali Kelas dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan bimbingan dan konseling wali
kelas berperan:
a) Membantu mengelola kelas tertentu, dalam pelayanan Bimbingan Konseling,
wali kelas berperan dengan cara :
1) Mengumpulkan data tentang siswa.
2) Menyelenggarakan penyuluhan
3) Meneliti kemajuan dan perkembangan siswa.
4) Pengaturan dan penempatan siswa.
5) mengidentifikasi siswa sehari-hari.
6) Kunjungan rumah/konsultasi dengan orang tua/wali.
b) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan

perannya

dalam

pelayanan Bimbingan Konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung


jawabnya.
c) Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti layanan bimbingan
dan konseling.
d) Ikut serta dalam konferensi kasus.
5. Peran Guru Bk atau Konselor dalam Pleayanan Bimbingan dan Konseling
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang harus dimiliki oleh seorang guru
penyuluh / konselor :
1) Kwalifikasi Dan Pendidikan Guru Penyuluh
Untuk menghadapi kebutuhan dewasa ini seorang guru penyuluh sekurangkurangnya harus seorang sarjana muda. Ia harus memiliki kwalifikasi yang
3

memungkinkannya untuk dapat melaksanakan tugas penyuluhan dengan


berhasil baik. Diantarannya : kecakapan scholastic, minat terhadap
pekerjaannya, dan berkepribadian yang baik.
2) Kewajiban Dan Tanggungjawab Guru Penyuluh
Pada umumnya guru penyuluh bertanggungjawab dalam melaksanakan
Bimbingan Pendidikan ( Educational Guidance ), dan Bimbingan dalam
masalah-masalah pribadi

( Personal Guidance ). Iapun harus menetapkan

kasus-kasus yang perlu mendapatkan perhatiannya dengan segera dengan


jalan meneliti catatan-catatan sekolah, mengadakan pertemuan-pertemuan
dengan anggota-anggota staff sekolah lainya, melaksanakan observasi yang
dilakukannya sendiri dan menggunakan teknik sosiometrik.
B. Pengawas BK
1. Tugas Pengawas Bimbingan dan Konseling
Lingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling untuk melaksanakan tugas
pokok diatur sebagai berikut:
Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina
di satu atau beberapa sekolah pada jenjang pendidikan yang sama atau jenjang
pendidikan yang berbeda.
Jumlah guru yang harus dibina untuk pengawas bimbingan dan konseling paling
sedikit 40 (empat puluh) dan paling banyak 60 guru BK.
Uraian lingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut.
a) Penyusunan Program Pengawasan Bimbingan dan Konseling\
Setiap pengawas baik secara berkelompok maupun secara perorangan wajib
menyusun rencana program pengawasan.
Program pengawasan terdiri atas
1) program pengawasan tahunan,
2) program pengawasan semester, dan
3) rencana kepengawasan akademik (RKA).
Program pengawasan tahunan pengawas disusun oleh kelompok pengawas di
kabupaten/kota melalui diskusi terprogram. Kegiatan penyusunan program
tahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.
Program pengawasan semester adalah perencanaan teknis operasional
kegiatan yang dilakukan oleh setiap pengawas pada setiap sekolah tempat guru
binaannya berada. Program tersebut disusun sebagai penjabaran atas program
pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota. Kegiatan penyusunan program

semester oleh setiap pengawas ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu)


minggu.
Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling (RKBK) merupakan
penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan
aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervisi.
Penyusunan RKBK ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.
Program tahunan, program semester, dan RKBK sekurang-kurangnya memuat
aspek/masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknik
supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan
instrumen pengawasan.
b) Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan Penilaian
Kegiatan supervisi bimbingan dan konseling meliputi pembinaan dan
pemantauan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan
dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas dengan guru binaanya,
Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja guru dalam merencanakan,
melaksanakan dan menilai proses pembimbingan. Kegiatan ini dilakukan di
sekolah binaan, sesuai dengan uraian kegiatan dan jadwal yang tercantum dalam
RKBK yang telah disusun.
c) Menyusun Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan
Setiap pengawas membuat laporan dalam bentuk laporan per sekolah dari
seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian
tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah yang telah dilaksanakan
pada setiap sekolah binaan,
Penyusunan laporan oleh

pengawas

merupakan

upaya

untuk

mengkomunikasikan hasil kegiatan atau keterlaksanaan program yang telah


direncanakan,
Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap
pengawas

sekolah dengan segera setelah melaksanakan pembinaan,

pemantauan atau penilaian.


d) Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK.
Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK dilaksanakan
paling sedikit 3 (tiga) kali dalam satu semester secara berkelompok di
Musyawarah Guru Pembimbing (MGP).

Kegiatan dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang


diperlukan untuk setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan
dan kompetensi yang akan ditingkatkan.
Dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai
dalam melaksanakan suatu proses pembimbingan. Kegiatan pembimbingan
dan pelatihan profesionalitas guru BK ini dapat dilakukan melalui workshop,
seminar, observasi, individual dan group conference.
2. Supervise
A. Pengertiaan Supervisi
Supervisi BK adalah usaha untuk mendorong, mengkoordinasikan dan
menuntun pertumbuhan petugas BK / konselor secara berkesinambungan baik
secara individual maupun secara kelompok agar lebih memahami dan lebih
dapat bertindak secara efektif dalam melaksanakan layanan BK, sehingga
mereka mampu mendorong dan menuntun pertumbuhan tiap siswa (klien)
secara berkesinambungan agar dapat berpartisipasi secara cerdas dan kaya di
dalam kehidupan masyarakat demokratis. Pengawas (supervisor BK) bertugas
melakukan pengawasan BK di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan
pembinaan dari segi teknis BK dan administrasi pada satuan pendidikan dasar
dan menengah.
B. Tujuan Supervisi
Tujuan mengendalikan kualitas. Supervisor BK bertanggung jawab
memonitor pelaksanaan kegiatan BK dan hasil-hasilnya yang berupa
kehidupan dan perkembangan siswa / klien yang lebih baik.
Untuk mengembangkan profesionalisme petugas BK / konselor.
Supervisor BK membantu petugas BK / konselor untuk tumbuh dan

berkembang secara profesional, sosial dan personal.


Untuk memotivasi petugas BK / konselor agar dapat secara berkelanjutan
melaksanakan kegiatan-kegiatan BK, menemukan dan memperbaiki
kesalahan dan kekurangan

SOAL-SOAL
A. Objektif
1. Ada berapakah peran kepala sekolah dalam pelayanan bimbingan dan
konselor ?
a. Tujuh
b. Tiga

c. Sembilan
d. Empat

Jawab : c. Sembilan
2. Ada berapa cara wali kelas berperan dalam pelayanan bimbingan konseling
untuk membantu mengelola kelas tertentu ?
a. Enam
b. Dua

c. Lima
d. Tujuh

Jawab : a. Enam
3. Ada berapa peran wakil kepala sekolah dalam pelayanan bimbingan dan
konseling ?
a. Satu
b. Lima

c. Tiga
d. Delapan

Jawab : c. Tiga
4. Ada berapakah program pengawasan ?
a. Dua
b. Tiga

c. Empat
d. Lima

Jawab : b. Tiga
5. Ada berapakah tujuan supervise ?
a. Dua
b. Tiga

c. Lima
d. Satu

Jawab : a. Dua

B. Essay
1. Tuliskan peran wakil kepala sekolah dalam pelayanan bimbingan dan
konseling !

Jawab : Peran Wakil Kepala Sekolah dalam Pelayanan Bimbingan dan


Konseling
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan BK kepada semua personil
sekolah
b. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam layanan
BK dan
c. Melaksanakan BK terhadap minimal 75 siswa, bagi wakasek
yang berlatar belakang pendidikan BK
2. Apa pengertian dari Supervisi ?
Jawab : Supervisi BK adalah usaha untuk mendorong, mengkoordinasikan
dan menuntun pertumbuhan petugas BK / konselor secara berkesinambungan
baik secara individual maupun secara kelompok agar lebih memahami dan
lebih dapat bertindak secara efektif dalam melaksanakan layanan BK,
sehingga mereka mampu mendorong dan menuntun pertumbuhan tiap siswa
(klien) secara berkesinambungan agar dapat berpartisipasi secara cerdas dan
kaya di dalam kehidupan masyarakat demokratis
3. Apa saja tujuan supervisi ?
Tujuan mengendalikan kualitas. Supervisor

BK

bertanggung

jawab

memonitor pelaksanaan kegiatan BK dan hasil-hasilnya yang berupa


kehidupan dan perkembangan siswa / klien yang lebih baik.
Untuk mengembangkan profesionalisme petugas BK / konselor.
Supervisor BK membantu petugas BK / konselor untuk tumbuh dan

berkembang secara profesional, sosial dan personal.


Untuk memotivasi petugas BK / konselor agar dapat secara berkelanjutan
melaksanakan kegiatan-kegiatan BK, menemukan dan memperbaiki
kesalahan dan kekurangan

YEL-YEL
Personil BK
Ada kepala sekolah
Wakil kepala sekolah
Wali kelas
8

Serta penerapannya
Ada pengawasan BK
Juga supervise BK

DAFTAR PUSTAKA

Dewa Ketut Sukardi.2008. Proses Bimbingan dan Konseling di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Flurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang : Tanpa Penerbit
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

10

Anda mungkin juga menyukai