Logam Logam
STEEL CAST IRON
Ringan Berat
HSLA
Logam berbasis Besi
• Logam-logam berbasis Besi memiliki kandungan undusr
Fe yang tinggi.
• Logam ferro yang sangat penting adalah paduan unsur
besi dengan karbon dan selanjutnya dikelompokkan
menjadi baja (steel) dan besi cor (cast iron).
• Bijih besi yang utama digunakan untuk membuat baja
dan besi adalah:
- Haematite (Fe2O3)
- Magnetite (Fe3O4)
- Wustite (FeO)
• Bijih besi ini mengalami proses peremukan, penyaringan
dan dibentuk menjadi pelet, briquette atau sintered.
Logam-logam berbasis unsur besi
Baja ??
Baja adalah bahan logam yang tersusun
sekurang-kurangnya atas unsur besi dan karbon
dengan kandungan karbon maksimum hingga
2% berat.
Umumnya selain besi dan karbon di dalam baja
juga terdapat unsur-unsur bawaan seperti Sulfur
dan Phosphor.
Pemrosesan Baja
• Proses produksi baja secara garis besar dibagi dalam dua
tahap yaitu:
- Proses pembuatan besi kasar melalui reduksi bijih
besi(pelet, briquette dan/atau sinter)
- Proses pemurnian untuk mengurangi atau
menghilangkan unsur seperti C, O, S, dan P hingga pada
level tertentu.
• Proses pembuatan besi dapat dilakukan baik melalui
proses reduksi tidak langsung (indirect reduction)
maupun reduksi langsung (direct reduction) terhadap
bijih besi.
• Proses pemurnian dapat dilakukan melalui beberapa
metoda dan peralatan sepertiBOF, EAF, LD, SM, konverter
Thomas dll.
• Proses pemurnian akan menghasilkan baja
cair.
• Baja cair ini selanjutnya dicor menjadi ingot
atau menjadi slab, bloom dan billet.
• Slab : luas penampang > 100 cm2
Billet : penampang 40 x 40 mm
Bloom : luas penampang > 230 cm2
A
A
I. Proses reduksi tidak langsung (Indirect Reduction)
II. Proses reduksi langsung (Direct Reduction)
C + O2 CO2
Mn
Si + O2+CaO + FeO terak
P
Tahapan proses BOF
Pembuatan baja dengan tanur listrik
Pada beberapa proses pembuatan baja, bahan baku
yang digunakan adalah baja skrap (daur ulang)
sebagai bahan baku primer. Untuk melebur bahan
tersebut dapat digunakan tanur listrik. Peleburan
dengan tanur listrik ini banyak diaplikasikan pada
pembuatan baja perkakas dan baja paduan serta
baja karbon rendah dengan kualitas tinggi.
Kesulitan yang dihadapi yaitu jika ada unsur residu
seperti Cu dan Sn di dalam skrap baja karena unsur
– unsur tersebut tidak dapat larut dalam cairan baja
yang diproses dengan tanur listrik.
Jenis-jenis tanur listrik
• Tanur busur listrik (electric arc furnace)
• Tanur induksi (Induction furnace)
• Tanur tahanan listrik (Resistance furnace)
Ingot
• Baja dicorkan ke dalam cetakan ketika masih cair.
Cetakan dapat berbentuk kotak, balok atau bulat.
Hasilnya disebut ingot.
• Berat ingot bisa mencapai 40 ton.
• Ingot diambil dari cetakan kemudian dipanaskan untuk
selanjutnya mengalami proses pengerolan atau
pembentukan menjadi produk akhir.
• Namun ketika logam cair membeku, gas dalam cair
dapat berevolusi dan mempengaruhi kualitas baja.
Sehingga ada tiga jenis baja: Killed Steel, Semi-
Killed Steel, and Rimmed Steel.
Baja Killed-Semi killed-Rimmed
Killed-Semi killed-Rimmed Steel
( 1200oC ~ 1100oC )
( 900oC ~ 800oC )
Menurut AISI:
Suatu baja disebut baja karbon apabila kandungan :
Cu <0,6%;
Mn < 1,65 ;
Si < 0,6.
I. Baja karbon rendah
• Mengandung karbon kurang dari 0,2%C.
• Kekuatan tariknya rendah, namun murah dan
mampu ditempa sehingga mudah dibentuk.
• Mudah diproses dengan pengelasan
• Umumnya tersedia dalam baja lembaran
setelah cold-rolled dan kondisi annealed
• Banyak diaplikasikan untuk panel badan
kendaraan, kaleng kemasan, dan produk
kawat, komponen deep drawing, rantai, pipa,
kawat, pakus, dan beberapa komponen mesin.
II. Baja karbon medium
• Mengandung 0,2%C ~ 0,5%C
• Bersifat tangguh, uletr, kekuatan tarik tinggi
dan tahan aus.
• Banyak diaplikasikan pada produk yang harus
kuat.
• Aplikasi baja karbon medium-mangan meliputi
komponen hasil pemesinan dan komponen
mesin seperti poros, couplings, poros engkol,
sumbu , baut/sekrup, dan roda gigi
III. Baja karbon tinggi
• Mengandung lebih dari 0,5%C
• Memiliki kekuatan tinggi, keras dan tahan
aus. Baja juga sedikit ulet.
• Contoh aplikasi untuk pegas, alat potong,
pisau, kunci pas, dll.
Klasifikasi baja menurut standar
AISI/SAE
1. Carbon steel 1XXX
Plain Carbon steel 10XX
Free machining steel 11XX
Manganese steel (intermediate) 13XX
2. Nickel steel 2XXX
3,5%Ni 23XX
5,0%Ni 25XX
3. Nickel-Chrom steel 3XXX
1,25%Ni - 0,75%Cr 31XX
3,55Ni – 1,5%Cr 33XX
Corrosion and scale resistant 30XXX
4. Molybdenum steel 4XXX
C – Mo 40XX
Cr – Mo 41XX
Ni – Cr – Mo 43XX
Ni – Mo (1,75%Ni) 46XX
Ni – Mo (3,5%Ni) 48XX
5. Chromium steel 5XXX
Low Cr (0,5%Cr) 50XX
Medium Cr (1%Cr) 51XX
Low Cr (bearing) (0,5%Cr) 501XX
Med Cr (bearing) (1%Cr) 51XXX
High Cr (bearing) (1,5%Cr) 52XXX
Corrosion and scale resistant 514XX
6. Chrom – Vanadium Steel 6XXX
1% Cr 61XX
7. Triple Alloy Steel
0,55%Ni – 0,5%Cr – 0,2%Mo 86XX
0,55%Ni – 0,5%Cr – 0,25%Mo 87XX
3,25%Ni – 1,2%Cr – 0,12%Mo 93XX
1%Ni – 0,8%Cr – 0,25%Mo 98XX
8. Silicon-Manganese steel
2%Si 92XX
9. Boron steel
0,0005% B minimum 14BXX
50BXX
80BXX
81BXX
Baja tahan korosi
• Struktur mikro baja tahan karat duplex terdiri dari austenit dan ferit.
• Baja ini sangat tahan terhadap SCC yang diakibatkan khlorida,
memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi sumuran
(pitting ) dan korosi celah (crevice corrosion)
• PREN (Pitting Resistance Equivalent Number)
PREN =%Cr + 3.3(%Mo) + 16(%N)
PREN < 32 duplex paduan rendah
32 <PREN<39 grade menengah
PREN > 40 Superduplex
• Aplikasi: perlengkapan industri kimia dan pupuk, alat transportasi
laut, industri minyak dan gas.
Produk-produk baja tahan karat
Baja tahan panas
• Baja ini terutama diaplikasi untuk produk yang harus
tahan terhadap temperatur tinggi.
• Dipergunakan pada temperatur lebih dari 650oC dan
bisa mencapai temperatur operasi ekstrim setinggi
1315oC
• Dibandingkan terhadap baja tahan korosi, baja ini
memiliki kadar karbon yang lebih tinggi.
• Menurut sistem penulisan ACI, baja jenis ini mencakup:
- Ferritic ; HA dan HC
- Struktur duplex ; HD,HE,HF dan HH
- Fully austenitic ; HK, HX
Baja Perkakas (Standar AISI/SAE)
Water-hardening tool steels W
Shock-resisting tool steels S
Cold work tool steels
Oil-hardening types O
Medium-alloy air-hardening types A
High-carbon-high chromium types D
Hot work tool steels
Chromium-base types H
Tungsten-base types H21
High speed tool steels
Tungsten-base types T
Molybdenum-base types M
Special purpose tool steels
Low alloy types L
Contoh : HSS Steels
Beberapa contoh baja perkakas kecepatan tinggi
JIS AISI
SKH2 T1 Perkakas pemesinan umum dan lainnya
SKH3 T4 Perkakas pemesinan berat kecepatan
tinggi dan lainnya
SKH4B T6 Perkakas untuk pemesinan bahan yang
keras
SKH10 T15 Perkakas untuk pemesinan bahan yang
sangat keras
SKH53 M3-1 Perkakas untuk pemesinan bahan keras
yang memerlukan keuletan.
Baja Perkakas Menurut DIN
• Baja Perkakas Bukan Paduan
Baja jenis ini merupakan baja pengerasan air. Pada temperatur mulai
200oC akan menurun kekerasannya. Karena itu cocok dipakai untuk
perkakas yang digunakan pada temperatur rendah : martil, pahat , pisau,
kikir, gunting.
C 125 W1
C = 1,25%
Water Level of purity
quench
Baja Perkakas Paduan Rendah
Nama Pendek Susunan Campuran Contoh Penggunaan
62 SiMnCr 4 0,62%C; 1% Si Pisau dan gunting
mengandung Mn
dan Cr
45 CrMoV 6 7 0,45%C ; 1,5%Cr; Perkakas Stempel
0,7%Mo
mengandung V
G-200 Cr Mn 8 2%C; 2% Cr
mengandung Mn
Besi Cor
• Besi cor adalah bahan logam cor berbasis besi yang
mengandung karbon > 2% serta mengandung unsur
lain seperti Si, Mn,P and S.
• Besi cor dikelompokkan menjadi 4 jenis:
- Gray cast iron atau besi tuang kelabu(GG / FC)
- Nodular cast iron atau besi tuang bergrafit
bulat(GGG / FCD)
- Chilled cast iron atau besi tuang putih (GH)
- Malleable cast iron atau besi tuang mampu tempa
(GT)
Gray cast iron atau besi tuang kelabu
• Memiliki patahan kelabu.
• Sifat ketermesinan dan mampu tuang yang baik
• Mengandung grafit serpih sehingga membuatnya
getas.
• aplikasi: rumah mesin, crankcase dll.
• Simbol penulisan:
GG (DIN) atau FC (JIS) diikuti oleh angka yang
menyatakan nilai kekuatan tariknya.
contoh : GG 25 besi cor kelabu dengan kuat tarik
minimal 25 kg/mm2
Flake Graphite
Aplikasi besi cor kelabu
Crankcase
rotor Arts
Body valve
Door knocker
Nodular Cast Iron atau besi cor bergrafit bulat
• Besi cor ini mengandung grafit berbentuk bulat yang
menyebabkannya ulet (ductile). disebut S.G Iron
• Memiliki ketangguhan , kekuatan dan pemuluran yang
tinggi, sehingga disebut juga besi cor ductile.
• Besi cor ini juga memiliki ketahanan aus yang baik
• Aplikasi : poros engkol, roda gigi, gigi transmisi, roll,
pompa, steering knuckls, katup dll.
• Penulisan simbol :
GGG (DIN) atau FCD (JIS) diikuti dengan angka yang
menyatakan kekuatan tariknya.
Contoh : GGG 70 kuat tarik 700 N/mm2
Grafit bulat
Jenis-jenis besi cor bergrafit bulat
• FCD Ferritik, ketahanan impaknya tinggi,
konduktifitas panas yang relatif baik , permeabilitas
magnet yang baik, ketermesinan baik.
• FCD Pearlitik, kekuatan dan kekerasan tinggi, cukup
ulet dan tahan bentur, konduktifitas panas dan
permeabilitas magnet lebih rendah namun
ketermesinannya baik.
• FCD Ferritik-Pearlitik, sifat-sifatnya diantara FCD
ferritik dan FCD pearlitik.
• FCD Martensitic atau besi cor quench &
tempered.
Pada kondisi "as-cast" besi cor bersifat keras
dan rapuh, sehingga jarang digunakan.
namun, TEMPERED MARTENSITE memiliki
kekuatan dan ketahanan aus sangat tinggi.
Penemperan pada 930°F (500°C)
menghasilkan kekerasan 300 HB, penemperan
pada 1110°F (600°C) menghasilkan kekerasan
250 HB.
• FCD Austenitik
Sifat utama besi cor ini adalah ketahanannya
yang sangat baik terhadap korosi dan oksidasi,
sifat magnetiknya, kekuatan dan kestabilan
dimensi pada temperatur tinggi. (dikenal juga
dengan besi cor Ni-Resist).
• FCD Austempered (ADI)
- ADI memiliki hampir dua kali kekuatan tarik besi cor standar
dan tetap memiliki pemuluran serta nilai ketangguhan yang
tinggi
-Besi cor ini juga bersifat tahan aus
Sifat yang luar biasa dari besi cor ini dihasilkan melalui proses
perlakuan panas (austempering) yang memunculkan struktur
matrik bainitik ferrit (60%) dan austenit sisa.
Aplikasi besi cor ductile
Besi cor mampu tempa
• Berasal dari besi cor putih dengan struktur mikro
terdiri atas karbida metastabil dalam matrik perlitik.
• Besi cor ini kemudian diannealing untuk mengubah
karbida menjadi grafit berbentuk mawar.
• Besi cor ini ada dua jenis yaitu blackheart dan
whiteheart.
• Besi cor ini memiliki kemampuan dilas, diproses
pemesinan serta keuletan yang baik.
• Simbol penulisan : GT (DIN)
• Aplikasi : Komponen otomotif, komponen peralatan
agrikultur, katup dll.
Besi cor mampu tempa Whiteheart (GTW)
Rolls