Bab 5
Hasil Pembalajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan memiliki
pengetahuan tentang pemilihan dan perencanaan bantalan gelinding.
Tujuan Khusus
Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan bantalan gelinding
pada proses perancangan elemen mesin
Mahasiswa mempunyai pemahaman tentang jenis-jenis bantalan
gelinding
Mahasiswa mengetahui standard ukuran dan penomoran pada
bantalan gelinding
Mahasiswa juga diharapkan memahami menghitung umur bantalan
gelinding
5.1.
Pendahuluan
Pada bantalan gelinding terjadinya proses kontak antara poros dengan
bantalan melalui elemen gelinding. Dalam pembahasan sebelumnya
untuk bantalan luncur ketika menumpu poros, terjadinya kontak antara
poros dengan bantalan luncur memiliki koefisien gesek tinggi. untuk
mengurangi gesekan yang terjadi maka ditawarkan penggunaan
bantalan gelinding yang mempunyai koefisien rendah. Karena koefisien
gesek rendah maka bantalan gelinding disebut juga bantalan antifriction.
Bila pada Bantalan luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi
dengan beban besar. Karena gesekannya yang besar pada waktu mulai
jalan, bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar. Panas yang
timbul dari gesekan yang besar, terutama pada beban besar, memerlukan
pendinginan khusus. Sekalipun demikian, karena adanya lapisan pelumas,
bantalan ini dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir
tidak bersuara. Untuk bantalan gelinding pada umumnya lebih cocok
untuk beban kecil dari pada bantalan luncur, tergantung pada bentuk
elemen gelindingnya. Putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya
sentrifugal yang timbul pada elemen tersebut.
5.2.
Kelebihan dan Kekurangan Bantalan Gelinding
Kelebihan dan kekurangan bantalan gelinding dibanding bantalan luncur
adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
1. Gesekan rendah pada saat start dan running kecuali pada kecepatan
tinggi
2. Mampu menahan beban kejut
3. Akurasi aligment poros tinggi
Alignment adalah suatu pekerjaan atau proses mensimetriskan kedua
objek atau sumbu poros sehingga sentris antara poros penggerak
dengan sumbu poros yang digerakan dengan dua tumpuan saling
berkaitan.
4. Biaya pemeliharaan yang rendah
5. Dimensi keseluruhan kecil
6. Kehandalan saat operasi
7. Mudah dalam pemasangan dan pelepasan
Kerugian :mbul suara pada saat kecepatan yang sangat tinggi
1. Resistensi yang rendah pada beban kejut
2. Biaya awal besar
3. Design rumah bearing rumit
5.3.
Jenis Bantalan Gelinding
Ada dua jenis bantalan gelinding, yaitu bantalan bola (Ball bearings) dan
bantalan rol (Roller bearings). Bantalan bola dan bantalan rol, mempunyai
cincin dalam (inner race) dimana terpasang pada poros atau jurnal dan
untuk cincin luar (outer race) terpasang pada rumah (housing atau casing).
Diantara cincin dalam dan cincin luar terdapat elemen gelinding yang
berbentuk bola atau rol. Jumlah elemen gelinding bola dan rol yang
digunakan ditetapkan pada jarak yang tetap oleh penetap jarak (retainer)
sehingga antara elemen gelinding yang ada tidak saling bersentuhan.
Roller
Penetap jarak biasanya berbentuk tipis dan terdiri dari dua bagian dimana
diassembling setelah elemen gelinding terdapat pada ruang cincin.
Umumnya bantalan bola digunakan untuk beban ringan sedangkan
bantalan rol digunakan untuk beban berat.
Bantalan gelinding dapat diklasifikasikan juga berdasarkan arah beban
yang ditumpunya, yaitu :
(a). Radial bearings
(b). Aksial (Thrust) bearings
Beban radial dan aksial pada bantalan bola seperti pada gambar 5.3 (a)
dan (b) berturut-turut dibawah ini :
Ketika bantalan bola hanya mendapat beban radial (WR), putaran dari
elemen gelinding bola tetap normal mengikuti garis pusat putaran
bantalan seperti ditunjukan gambar 5.3. (a). Bila mendapat beban aksial
(WA) mengakibatkan pergeseran gerakan dari elemen gelinding bola
sebagaimana ditunjukan gambar 3.(b). Beban radial dan aksial dapat
terjadi bersamaan pada saat bantalan beroperasi.
ditempatkan antara cincin dalam dan cincin luar. Posisi cincin luar dan
dalam center terhadap titik pusat sedangkan elemen gelinding bola
simetris mengikuti cincin dengan penepat jarak. Bantalan ini mampu
menerima beban dengan kapasitas yang tinggi dan cocok untuk
kecepatan putar tinggi.
5.4.
Ukuran dan Penomoran Bantalan Gelinding
Ukuran dari bantalan telah distandarisasi secara internasional dengan
mengacu pada ukuran diameter dalam bantalan dan penandaan series
bantalan seperti diperlihatkan Gambar 5.6. Standar ukuran bantalan
diberikan dalam satuan millimeter dan tidak standar untuk ukuran dan
jumlah dari elemen gelinding.
Penomoran bantalan oleh angka, umumnya terdiri dari minimal tiga digit.
Tambahan digit baik dalam bentuk angka maupun huruf untuk
menunjukan special feature, contohnya deep groove, filling notch dan
sebagainya. Tiga digit terakhir menunjukan series dan ukuran diameter
dalam bantalan.
Dua digit terakhir seperti 304, maka 04 dikalikan 5 akan menghasilkan
ukuran diameter dalam (bore) bantalan. Digit ketiga dari terakhir
menunjukan series dari bantalan.
Untuk bantalan ball bearing, biasanya terdiri dari empat series sebagai
berikut :
(a). Extra Light (100)
(b). Light (200)
(c). Medium (300)
(d). Heavy (400)
5.5.
Umur Bantalan Gelinding
Ketika elemen gelinding bola atau rol pada bantalan gelinding berputar,
terjadi tekanan kontak terhadap cincin dalam, elemen gelinding dan
cincin luar. Jika bantalan terpasang dalam kondisi bersih dan dilumasi
dengan baik sehingga terhindar dari debu dan kotoran, dipertahankan
pada kondisi tersebut dan beroperasi pada temperatur yang diijinkan
maka kelelahan logam bahan bantalan akan menjadi sebab satu-satunya
kegagalan. Karena kelelahan logam menyiratkan pada banyaknya
aplikasi ketahanan maka kita perlu mengukur umur secara kuantitatif.
Umur bantlan dapat diukur dari :
(a). Jumlah putaran dari cincin dalam (Cincin luar tetap)
(b). Jumlah jam yang digunakan saat bantalan beroperasi.
Dimana :
i = Jumlah baris bola pada satu bantalan
Z = Jumlah bola per baris
D = Diameter bola (mm)
α = Sudut kontak nominal
fc = faktor geometri bantalan bola
Co = fo .i.Z.D2.cos α
Dimana :
fo = faktor tipe bantalan
= 3,33 untuk self-aligning ball bearing
=12,3 untuk radial contact dan angular contact groove
ball bearing
Co = fo .i.Z.le.D.cos α
Dimana :
fo = 21,6 faktor tipe bantalan rol
Beban ekuivalen statis (W0R) untuk beban radial atau beban aksial atau
kombinasi beban radial dan aksial dapat ditunjukan dengan dua
persamaan sebagai berikut :
2. W0R = WR
Dimana :
WR = Beban radial
WA = Beban aksial (thrust)
X0 = Faktor beban radial
Adapun nilai X0 dan Y0, untuk berbagai jenis bantalan radial dapat dilihat
pada tabel 1 dibawah ini :
Beban aksial (thrust) ekuivalen statis (W0A) untuk bantalan bola aksial atau
bantalan rol dengan sudut kontak ≠ 90o, dalam kombinasi beban radial
dan aksial dapat diberikan dalam persamaan sebagai berikut :
Beban ekuivalen dinamis (W) untuk radial dan angular contact bearing
dalam kondisi kombinasi beban radial (WR) dan beban aksial (thrust load)
(WA) diberikan pada persamaan berikut :
W = X.V. WR + Y.WA
Dimana :
V = Faktor rotasi
= 1, untuk semua jenis bantalan jika cincin dalam
berputar
Adapun nilai faktor beban radial (X) dan faktor beban aksial (Y) untuk
beban ekuivalen dinamis bantalan dapat dilihat pada tabel 5.2 :
Tabel 5.2. Nilai X
dan Y untuk
beban ekuivalen
dinamis bantalan
Tabel 5.3. Nilai faktor keamanan (Ks) untuk radial ball bearing
Umur nominal (L) dari suatu bantalan adalah apabila bantalan berputar 1
juta putaran maka tidak memperlihatkan kerusakan karena kelelahan
gelinding.
33,3 1 / 3
Untuk bantalan bola fn =
n
33,3 3 / 10
Untuk bantalan rol fn =
n
C
Untuk bantalan bola dan rol fh = f n
W
Contoh Soal
1. Diketahui sebuah single row angular contact ball bearing nomor 310
digunakan untuk axial flow compresor. Bantalan menerima beban radial
sebesar 2500 N dan beban aksial sebesar 1500 N. Asumsikan bantalan
menerima beban kejut ringan. Tentukan umur bantalan tersebut.
Solusi :
Diketahui bahwa WR = 2500 N ; WA = 1500 N
Dari table 5.2, kita dapatkan bahwa untuk single row angular contact
ball bearing, nilai faktor beban radial (X) dan faktor beban aksial (Y)
untuk
WA / WR = 1500 / 2500 = 0,6
Sehingga X = 1 dan Y = 0
Karena faktor rotasi (V) untuk bantalan adalah 1, maka beban
ekuivalent dinamis adalah
W = X.V. WR + Y.WA
= 1.1. 2500 + 0. 1500
= 2500 N
Dari tabel 5.3, kita dapatkan bahwa untuk beban kejut ringan, faktor
keamanan (Ks) adalah 1,5.
Oleh karena itu beban ekuivalent dinamis menjadi :
W = 2500 . 1,5 = 3750 N
Dari tabel 5.4, untuk single row angular contact ball bearing nomor 310,
kapasitas beban dinamis adalah
C = 53 kN = 53000 N
Sehingga umur bantalan dalam satuan juta putaran adalah
3 3
C 53.000
L = x 106 = x 106 = 2823 x 106 putaran
W 3750
Daftar Pustaka
R. S. Khurmi & J. K. Gupta, 2005, Machine Design, 14 th revised edition, Eurasia
Publishing House (PVT) LTD, Ram Nagar, New Dehli.
J. E. Shigley & Charles R. Mischke, 2006, Mechanical Engineering Design, 8 th
edition, McGraw-Hill, New York.
Sularso., dan Suga, Kiyokatsu., 1994, Perencanaan Elemen Mesin, Cetakan Ke
Delapan, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta