Pengujian lengkung dilakuan pada 2 bahan yang berbeda yaitu baja dan kuningan, setelah
data diperoleh dan diolah maka dapat dianalisa, dimana dengan tersebutan dapat mengetahui
kekuatan suatu bahan terhadap beban atau gaya yang bekerja di atas dan di bawah. Pemberian
beban pada pengujian juga tidak dilakukan secara sekaligus dalam satu kali tekan, namun
harus diberikan secara bertahap.
Pada saat bahan diberikan gaya dengan arah naik perubahan kelurusan pada bahan baja dan
bahan kuningan berubah secara cepat. Ada perbedaan defleksi dari kedua arah gaya tersebut.
Dimana bahan yang ditekan dengan gaya 200-2600 N mengalami defleksi yang lebih kecil
dibanding kan ketika bahan diberi beban turun dengan gaya 2600-200.
Pada bahan baja kekuatan lengkung lebih besar, hal ini dikarenakan bahan baja memiliki
karbon yang lebih sedikit sehingga ia bersifat lunak. Berbeda dengan kuningan yang bersifat
getas. Sehingga bahan baja tidak mudah patah ketika diberi beban yang besar dibandingkan
dengan bahan yang kuningan yang akan lebih mudah patah.
Selain besaran gaya ada beberapa hal yang juga mempengaruhi defleksi pada bahan saat
pengujian yaitu, bentuk penampang dan jarak tumpuan.
Pada pengujian jarak tumpuan yang digunakan harus sesuai standar. Yang mana tidak terlalu
dekat dan tidak juga terlalu jauh. Jarak tumpuan yang terlalu dekat dapat menyebabkan
defleksi yang terjadi menjadi terbatas karena bagian bawah benda uji telah lebih dulu
menabrak bagian mesin, sedangkan jika jarak tumpuan terlalu yang terlalu jauh dapat
memakan waktu yang lama.
KESIMPULAN