Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTEK

PENGUJIAN PERCIKAN

Di Susun oleh :
Nama : FARID FATURRAHMAN
NIM : 4201617038
Kelas : 4B TME D4
Kelompok : 1 (Satu)

LAB PENGUJIAN BAHAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2018
A. TUJUAN PRAKTEK
1. Mengetahui dan mengelompokkan kandungan karbon logam dengan pengamatan atau
melihat percikan bunga api.
2. Mengetahui karakteristik logam dengan pengamatan pada loncatan bunga api yang
timbul pada saat waktu pengerindaan.
3. Membedakan jenis logam yang diuji.
4. Membedakan kekerasan logam lewat pengamatan loncatan bunga api pada tiap bahan
yang diuji.

B. TEORI DASAR
Pengujian percikan (spark test) adalah proses pengujian logam secara visual untuk
mengklasifikasikan berbagai macam baja paduan yang sesuai dengan komposisi kimia
yang dikandung oleh logam itu dengan jalan pengerindaan bahan yang akan diuji.
Pengerindaan benda uji maksudnya adalah supaya kita bisa mengamati percikan bunga
api yang dihasilkan pada waktu pengerindaan. Cara pengetesan ini merupakan cara yang
paling mudah dan murah jika dibandingkan dengan metode analisa kimia (chemical spot
testing). Pengelompokan benda uji itu didasarkan atas percikan bunga api yang
dihasilkan pada waktu pengerindaan.
Hasil pengamatan yang kita dapat bandingkan dengan contoh-contoh yang ada pada
literatur dan pada akhirnya kita dapat menentukan masuk kelompok mana benda uji
tersebut. Pengujian percikan ini bisa dilakukan untuk hampir semua bahan paduan hasil
produksi seperti besi tempa, billet, dan sebagainya.
a. Prinsip terjadinya percikan api.
Benda uji (test piece) yang digrenda dengan putaran tertentu akan menghasilkan
percikan bunga api. Karena benda uji lebih lunak dari batu gerindanya maka beram
hasil potongan bahan uji dengan panas yang dihasilkan oleh geseskan roda gerinda
dengan benda uji akan memercik atau terlempar keudara bebas dan terbakar akibat
terjadinya oksidasi dengan udara luar. Selama percikan api itu menyala karna adanya
unsur oksigen pada udara bebas, sehingga partikel karbon yang sangat kecil itu
terbakar dan menghasilkan asap karbon dioksida.
b. Karakteristik percikan api
Secara garis besar percikan bunga api ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Percikan yang dekat dengan batu gerinda.
2. Percikan tengah (pusat).
3. Ujung percikan terjauh.
Komponen percikan bunga api yang diamati adalah :
1. Panjang pendeknya percikan (garis nyala).
2. Melebar dan menyempitnya percikan.
3. Jenis dan warna percikan.
4. Bunga/kembang api yang dihasilkan.
Kesemua komponen itu merupakan lapisan pijar yang dapat berubah-ubah
intensitasnya tergantung dari paduan kandungan karbon yang ada pada benda uji
tersebut.
Dibawah ini contoh percikan bunga api yang dihasilkan berbagai macam ferrous alloy
1. Low carbon steel (0,15% C)
2. Medium carbon steel (0,4% C)
3. High carbon steel (1,0% C)
C. ALAT DAN BAHAN
 Alat
- Mesin gerinda
- Kaca mata pelindung
 Bahan
- ST 60
- ST 37
- Pipa galvanis
- HSS
- SS 304
- Kuningan
- Tembaga
- Alumunium

D. KESELAMATAN KERJA
1. Pelajari Job sheet sebelum praktek.
2. Gunakan pakain praktikum dan sepatu kulit.
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
4. Tanyakan pada pemimbing praktikum hal-hal yang belum jelas.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan benda uji yang akan diuji.
2. Hidupkan mesin gerinda dengan cara memutaar chanel ke arah angka (I).
3. Biarkan roda/batu gerinda sampai putaran normal.
4. Tempelkan test-piece pada batu / roda gerinda (sisi luar) sampai terjadi percikan
bunga api yang biasa diamati secara jelas.
5. Catat hasil pengamatan (bunga/kembang api, panjang pendeknya percikan, jenis
percikan, dan warna percikan).
6. Lakukan langkah no 4 untuk benda uji berikutnya.

F. DATA PENGAMATAN
- St.60

- Galvanis
- st.37

- ss304

- allumunium
- HSS

- Kuningan

- Tembaga
G. PENGOLAHAN DATA
Logam Ferros
 ST 60
Pada pengujian uji percik pada ST 60 bentuk percikan api dan bunga api banyak dan
warna percikan merah kekuningan. Hal ini menunjukan bahwa ST.60 adalah jenis
logam paduan dengan tingkat karbon tinggi atau disebut High carbon steel.
 ST 37
Dari pengujian percik yang telah dilakukan pada material ST 37 maka dapat dilihat
pada gambar bentuk percikan mengembang dan memanjang dengan ujung percikan
terdapat bunga api. Warna percikan putih pada bagian tengah percikan kuning
kemerahan pada bagian ujung dan bunga api. Hal ini menunjukan bahwa ST.37
merupakan besi baja yang terdiri dari unsur karbon dengan komposisi yang sedang
atau disebut Medium carbon steel.

 SS 304
Dari hasil pegujian percik untuk material SS 304 maka didapat percikan lurus,
bercabang dengan bunga api pada ujung material. Warna percikan kuning kemerehan.
Hal ini menunjukan bahwa SS 304 merupakan besi baja yang terdiri dari unsur karbon
dengan komposisi yang sedang atau disebut Medium carbon steel.
 Pipa Galvanis
Pengujian percik pada material pipa galvanis didapat bentuk percikan lurus
memajang, tidak bercabang, tidak terdapat bunga api serta menguncup. Warna percika
kuning kemerahan. Hal ini menunjukan bahwa Pipa Galvanis merupakan pipa baja
yang terdiri dari unsur karbon dengan komposisi yang rendah atau disebut Low
carbon steel.

 HSS
Dari pengujian material HSS (High Speed Steel) dapat dilihat bahwa percikan
berbentuk panjang,lurus, dan tidak bercabang juga tidak terdapat bunga api. Warna
percikan kuning kemerahan dan merah pada bagian samping percikan. Hal ini
menunjukan bahwa HSS merupakan besi baja yang terdiri dari unsur karbon dengan
komposisi yang sedang atau disebut Medium carbon steel.
Logam non-ferros

 Tembaga
Pada pengujian tembaga didapatkan hasil percikan yang sedikit sekali dengan bentuk
yang lurus dan warna kunig kemerahan.

 Kuningan
Pada pengujian percik kuningan tidak terdapat percikan karena kunigan tidak
mengandung unsur karbon.

 Aluminium
Dari gambar diatas kita dapat mengetahui bahwa aluminium tersebut tidak banyak
menghasilkan percikan bunga api, dikarenakan aluminium termasuk logam non ferros
yang tidak memiliki unsur karbon.

H. KESIMPULAN
Uji percik digunakan untuk proses pengujian logam secara visual untuk
mengklasifikasikan berbagai jenis baja yang sesuai dengan komposisi kimia yang
dikandung oleh logam dengan cara penggerindaan bahan yang akan diuji. Dengan
maksud untuk mengetahui jenis percikan bunga api yang dihasilkan pada saat
digerinda. Hasil pengamatan yang kita dapat dibandingkan dengan contoh-contoh
yang ada pada literature dan pada akhirnya kita dapat menentukan masuk kelompok
mana benda uji tersebut.
Pengujian percik dilakukan menggunakan bahan feros antara lain ST.37, ST
60, SS 304, HSS, Pipa Galvanis dan menggunakan bahan non feros antara lain
Tembaga, Kuningan dan almunium. Hasil pengujian menunjukkan bahwa logam
ferros memiliki percikan api dan bunga api , dikarenakan mengandung unsur karbon.
Pada bahan feros dengan percikan api yang panjang dan memiliki bunga api yang
banyak menunjukkan bahwah bahan tersebut tergolong High carbon steel, bila bahan
menghasilkan percikan api yang sedang dan memiliki bunga api yang sedikit
menunjukan bahwa bahan tersebut tergolong Medium carbon steel, dan bila bahan
menghasilkan percikan api yang pendek dan memiliki bunga api yang sedang
menunjukan bahwa bahan tersebut tergolong Low carbon steel.
Pada logam non ferros tidak mengeluarkan percikan api dan bunga api
dikarenakan tidak memiliki unsur karbon. Namun pada bahan alumunium terdapat
sedikit percikan api yang sangat pendek dan tidak memiliki bunga api. Hal ini dapat
disebabkan saat proses peleburan sedikit ikut tercampur karbon dari proses peleburan
tersebut yang pada dasarnya karbon tersebut tidak dibutukan pada bahan alumunium
tersebut.

I. SOAL
1. Apa fungsi dari pengujian percikan bahan ?
2. Sebutkan perbedaan hasil pengujian material ferros dan non ferros ?

JAWAB :
1. Fungsi dari pengujian percikan bahan adalah untuk mengetahui golongan ferros
dan non ferros, untuk mengetahui adanya kandungan karbon atau tidak adanya
kandungan karbon dan untuk menentukan golongan high carbon steel, Medium
carbon steel, atau low carbon steel pada material/bahan yang diuji.
2. Pada pengujian material ferros memiliki percikan bunga api pada saat material
disentuhkan ke batu gerinda karena material ferros mengandung unsur karbon.
Sedangkan pada pengujian material non ferros tidak memiliki percikan bunga api
pada saat material disentuhkan ke batu gerinda karena material non ferros tidak
mengandung unsur karbon. Kemudian memiliki massa jenis yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai