Anda di halaman 1dari 10

BAB 6

MEDAN MAGNIT

Hasil Pembelajaran

 Setelah menyelesaikan, melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab ini,


diharapkan anda dapat menjelaskan bagaimana terjadinya magnet.

Kriteria Penilaian

Keberhasilan Anda dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria sebagai
berikut:
 Dapat menjelaskan konsep magnet.
 Dapat menjelaskan apa yang dimaksud fluk medan magnet.
 Dapat menjelaskan kuat medan magnet.

Pendahuluan
Pada jaman dahulu para pelaut telah menggunakan magnet sebagai kompas
karena jika digantung akan mengarah ke utara dan selatan, Magnet adalah benda yang
dapat menarik sepotong besi/baja. Magnet berasal dari magnesia yaitu daerah di Asia
kecil di Rusia yang diduga menjadi sumber asal magnet. Apabila 2 benda bermuatan
listrik didekatkan satu sama lain, maka akan terjadi suatu gaya tarik menarik atau tolak
menolak pada kedua benda tersebut. Bila muatan kedua benda sama maka akan saling
tolak menolak sedangkan jika muatannya sama akan saling tarik menarik Gaya tersebut
dinamakan gaya elektrostatika.

6.1. Fluks Magnet


Disekitar batang magnet terdapat medan magnet yang dibentuk oleh garis-garis
gaya magnet. Yang mengarah ke utara disebut kutub utara sedang yang keselatan disebut
kutub selatan jika kita taburkan serbuk besi di atas kertas dimana dibagian bawahnya kita

Dwi H: Medan Magnet hal. 41


letakkan magnet, akan tersusun garas yang disebut garis gaya magnet sedangkan
daerahnya disebut dengan “medan magnet”.
Arah garis gaya didalam magnet bergerak dari kutub selatan kekutub utara, tetapi
diluar magnet dari kutub utara kekutub selatan, akibatnya kutub yang senama akan saling
tolak menolak sedangkan kutub yang tak senama akan saling tarik menarik.

Gambar 6.1 Garis gaya medan magnet

Bentuk medan magnet yang terjadi disekitar magnet sama dengan medan listrik,
hanya pada medan magnet kutub magnet selalu berpasangan, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Jumlah garis gaya dalam suatu medan magnet disebut fluks magnet, dalam
satuan SI, satuan untuk fluks magnet adalah weber disingkat Wb dari nama Wilhelm
Edward Weber (1804-1891).
“suatu medan magnet yang uniform mempunyai fluks sebesar satu weber, jika
sebuah konduktor yang memotong medan magnet itu dengan laju yang uniform dalam 1
detik akan membangkitkan EMF sebesar 1 volt”
Simbol untuk fluks magnet adalah Φ.

Weber = volt x detik

Definisi di atas berdasarkan prinsip induksi elektromagnet yang dijelaskan pada


bab selanjutnya.

6.2. Rapat fluks


Fluks magnet yang menyebar melalui penampang yang luas akan menghasilkan
medan magnet dengan insensitas yang kecil, sedangkan jika fluks yang sama dipustakan
melalui penampang yang kecil, akan menghasilkan medan magnet yang lebih effektif.
Jadi kerapat fluks dipengaruhi oleh luas penampang:
Dwi H: Medan Magnet hal. 42
𝐹𝑙𝑢𝑘𝑠 (𝜙)
𝑅𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝐴)

Satuan rapat fluks adalah tesla (T), diambil dari nama Nikola Tesla (1857-1943),
dari definisi rapat fluks dapat dituliskan:

𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟 (Φ)
𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎 (𝐵) =
𝑀𝑒𝑡𝑒𝑟 2 (𝐴)

6.3. Kuat Medan Magnet


Ada dua cara untuk menghasilkan medan magnet yaitu:
 Dengan pertolongan sebuah magnet permanen, yang terbuat dari baja atau bahan
ferromagnet lain. Caranya Bahan ferromagnet digosok dengan salah satu ujung
magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat
pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
 Dengan Elektromagnet, yaitu sebuah kumparan yang dililitkan pada inti besi dan
dialiri arus.
Magnet permanen

Digosokkan

Bahan ferro magnet

Gambar 6.2 Cara menghasilkan magnet


Kedua cara diatas kelihatannya berbeda, tetapi sebenarnya keduanya adalah
contoh berbeda dari sebuah gejala kasus yang sama tentang elektron yang berpindah,
dimana elektron yang bergerak akan menghasilkan momen magnet.
Kita telah tahu bahwa setiap atom mengandung elektron-elektron yang bergerak.
Tetapi biasanya orbit electron-elektron tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga tidak
ada gejala magnet eksternal/luar. Dari hasil penyelidikan tentang ferro magnet
didapatkan bahwa setiap ferromagnet ada daerah kecil yang disebut domain. Domain-
domain tersebut berukuran mikroskopik tetapi cukup untuk menyimpan sebanyak 1012

Dwi H: Medan Magnet hal. 43


sampai 1015 elektron. Didalam setiap domain, momen magnet seluruh eklektron adalah
sejajar, contoh nya sebuah kristal besi setiap arah momen domain-domain dalamnya
adalah sejajar dengan sumbu kristal, tetapi besi yang tidak termagnet, arah domainnya
bervariasi secara acak sehingga momen magnet totalnya adalah nol. Didalam medan
magnet yang lemah perubahan-perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut:
 Rotasi arah maknetisasi domain menjadi lebih paralel dengan medan magnet
luar.
 Perpindahan batas-batas domain, domain-domain dengan magnetisasi yang
hampir sejajar dengan nedan magnet luar bertambah besar ukurannya sesuai
dengan domain-domain yang berdekatan yang mempunyai magnetisasi yang
membuat sudut lebih besar dengan magnet luar.
Di dalam medan magnet yang kuat, maknetisasi di dalam seluruh domain berputar
kontinyu sehingga menjadi sejajar dengan magnet luar dan bahan tersebut menjadi
jenuh. Pergerakan elektron bebas didalam sebuah medan magnet di dalam sebuah
penghantar juga menghasilkan efek magnet. Medan magnet disekitar penghantar
lurus dan sebuah loop tunggal ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gambar 6.3 Hubungan arus dengan medan magnet

Panah menunjukkan arah aliran arus dan arah medan magnet. Effek magnet
ditemukan oleh Hans Christian Oersted (1770-1851). Sebatang besi dililit dengan kawat
isolasi, kemudian kawat tersebut dialiri arus listrik DC, maka besi menjadi
termagnetisasi. Kerapatan fluks magnet inti besi dapat diperbesar untuk harga arus
magnetisasi tertentu, jika inti besi tersebut dibengkokkan maka kutub utara dan selatan
akan saling berdekatan.
Kerapatan fluks maksimum diperoleh jika inti besi membentuk cincin tertutup
tanpa celah udara antar kutub-kutubnya. Elektromagnet inti besi pertama dibuat tahun
1825 oleh William Stugeon (1783-1850).
Dwi H: Medan Magnet hal. 44
6.4. Permeabilitas
Rapat Fluks yang diahasilkan oleh suatu kuat medan magnet tertentu berubah-
ubah besarnya tergantung pada medium tempat medan magnet tersebut berada.
Bahan-bahan magnet dapat digolongkan sebagai berikut:
 Ferro magnetik (Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat
dimagnetkan .contoh : besi, baja, nikel, kobalt)
 Para magnetik (Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat
dimagnetkan. contoh : alumunium, platina)
 Dia magnetik (Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat
dimagnetkan contoh : seng, bismuth)
Bahan ferro magnetik menghasilkan rapat fluks yang jauh lebih besar dari pada
yang dihasilkan oleh udara. Untuk harga kuat medan yang sama. Bahan para magnetik
dan diamagnetik menghasilkan rapat fluks yang hampir sama dengan yang dihasilkan
oleh udara yang menghasilkan rapat sedikit lebih besar disebut paramagnetik dan yang
sedikit lebih kecil disebut dia magnetik.

6.5. Hukum Biot Savart


Medan magnet disekitar arsus listrik disebut juga induksi elektro magnet, orang
pertama yang menemukan adalah biot dan savart, mereka berdua menyelidiki besar arus
induksi magnetik yang ditimbulkan oleh penghantar yang dialiri arus.

= Arah arus listrik

= arah medan magnet

Gambar 6.4 Arah arus dan arah medan magnet

Dari hasil yang didapat Induksi magnetik pada suatu titik yang ditimbulkan oleh
penghantar yang dialiri arus adalah:
 Sebanding lurus dengan arus listrik (i)
 Sebanding dengan panjang elemen kawat penghantar (dl)

Dwi H: Medan Magnet hal. 45


 Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar dua titik ke elemen kawat
panghantar (l/r2)
 Sebanding dengan sinus sudut apit antar arus dan garis penghubung titk itu ke
elemen kawat penghantar (sin ∅)

𝑖. 𝑑𝑙 . 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑑𝑏 = 𝑘
𝑟2
Dimana:
db = Induksi magnetik suatu titik berjarak r dari elemen penghatar yang dialiri
arus listrik, (weber/m2)
i = Kuat arus yang mengalir pada kawat penghantar, (A)
dl = Panjang elemen kawat penghantar, (m)
q = Sudut apit antar arah arus dengan garis penghubung ke kawat
r = Jarak titik ke elemen kawat penghantar, (m)
k = Tetapan

Gambar 6.5 Medan magnet pada suatu titik

𝑊𝑏 2
𝑑𝐵𝑟 2 ( 2 ) (𝑚 )
𝑘= = 𝑚
𝑖. 𝑑𝑙. 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑖. 𝑑𝑙. 𝑠𝑖𝑛𝜃

𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟
Satuan k adalah, =
𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

Dwi H: Medan Magnet hal. 46


Untuk magnet tetapan k hubungannya permeabilitas udara/vakum (mo) dirumuskan
sebagai:
𝜇𝑜
𝑘=
4𝜋
dari Persamaan ini didapat harga permeabilitas vakum/hampa ialah:
𝜇𝑜 = 4𝜋𝑘
𝑤𝑒𝑏𝑒𝑟
𝜇𝑜 = 4𝜋 10−7 (𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)

Kuat medan magnet (Induksi) pada penghantar lurus berjarak a yang dialiri arus
listrik:

Gambar 6.4 Kuat medan magnet pada penghantar lurus


Dimana :
 B = Medan magnet dalam tesla ( T )
 μo = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/A. m
 I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)

Kuat medan magnet pada pusat arus yang melingkar berjari-jari a dan dialiri arus
listrik adalah :

Gambar 6.5 Kuat medan magnet pada kawat melingkar


Dwi H: Medan Magnet hal. 47
Untuk arus melingkar yang lilitan bawahnya lebih dari satu, misalnya N, maka
induksi (Kuat medan magnet) adalah:

𝜇𝑜.𝑖
𝐵=
2𝑎
Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila
dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang. Kumparan ini disebut
dengan Solenoida. Kuat medan magnet pada kumparan selenoida yang panjang l dan
jumlah jari-jari lilitan N disumbu pusat (titik O) Solenoida adalah:

Gambar 6.6 Kuat medan magnet pada selenoida

Kuat medan magnet pada penampang kumparan berbentuk toroida yang jari-jari
effektifnya a dan jumlah lilitannya n adalah:

Gambar 6.7 Kuat medan magnet pada toroida

Dwi H: Medan Magnet hal. 48


Dimana :
Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah Toroida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Toroida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida ( m )

Contoh soal :
Berapa induksi magnetik pada jarak 5 cm dari pusat sebuah kawat lurus yang berarus
3A?


Jawab : o = 4 p x 107 Tm/A

I =3A
a = 5 cm = 0.05 m
B = …?
𝜇0. 𝐼
𝐵=
2. 𝜋. 𝑎
(4𝜋𝑋107 )(3𝐴)
=
2. 𝜋. (0,05)
= 1,2 𝑋 105 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎
Rangkuman
 Disekitar magnet ada garis garis gaya magnet, jumlah garis-garis gaya suatu
medan magnet disebut Fluks magnet.
 Intensitas magnet dipengaruhi oeh rapat fluks, diman rapat fluks sangat
dipengaruhi pula oleh luas penampang
 Magnet dapat dibuat dari bahan fero magnet lain atau dengan elektro magnet.
 Disekitar penghantar yang dialiri arus listrik akan menimbulkan medan magnet.
 Bahan-bahan magnet digolongkan atas ferromagnet, paramagnetik dan dia-
magnetik

Soal latihan
1. Sebuah batang besi dengan diameter 20 mm dimagnetisasi dengan fluks total
sebesar 0,1 miliweber
Tentukan besar rapat fluks dalam satuan tesla

Dwi H: Medan Magnet hal. 49


2. Induksi magnetik di pusat lingkaran yang berarus 7,5 A dan terdiri dari 4 lilitan
adalah 2𝜋.10-5 Tesla.
Berapa jari jari lingkaran kawat tersebut.

Daftar Pustaka
1. Zuhal, Dasar Teknik tenaga Listrik Dan Elektronika Daya, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1995
2. …… Politeknik Manufaktur, Teori Kelistrikan Pada Mesin, Bandung, 1992
3. …… Course Note, Listrik Dasar, PEDC, Bandung, 1989

Dwi H: Medan Magnet hal. 50

Anda mungkin juga menyukai