TUJUAN
B.TEORI DASAR
Pengujian Tarik adalah suatu percobaan dengan cara merusak benda uji, dimana
benda uji dipasang pada mesin uji Tarik, dibebani sedikit demi sedikit sampai benda uji
putus. Pada pengujian Tarik, akan terjadi perubahan atau deformasi dari benda uji yaitu
pertambahan Panjang dn pengecilan penampang benda uji tersebut.
a. REGANGAN
Regangan di definisikan sebagai perbandingan antara pertambahan Panjang (
∆ l=lu−l₀ ¿ dengan Panjang mula mula l ₀.
∆l
ε= x 100 %
l₀
b. Elastisitas (E)
Pada grafik yang ditunjukkan dalam suatu hasil pengujian Tarik dapat kita
lihat dimana terjadi garis lurus, karena perbandingan antara tegangan dan regangan
selau sebanding pada batas tertentu.
Perbandingan ini disebut Modulus Elastisitas.
beban
Tegangan =
penampang
Dimana,
F
σ=
A₀
∆l
ε=
l₀
Maka,
σ
Modulus Elastisitas (E) =
ε
Atau,
FxL ₀
E=
A ₀ xR
Elastis yaitu jika batang ditarik dan mengalami regangan tetapi bila dilepakan beban
tariknya, maka batsng kembali seperti keadaan semula.
f. Tegangan Tarik (σ R)
Tegangan nominal maksimum yang ditahan oleh batang uji sebelum patah
disebut tegangan Tarik, yaitu merupakan perbandingan antara beban maksimum
yang dicapai selama percoban Tarik dan penampang mula-mula.
Beban maksimum
Tegangan Tarik=
Penampang mula−mula
F
σR=
dx
Atau,
A 0− Aν
Z= x 100 %
A₀
C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
ALAT :
1. Mistar baja.
2. Vernier caliper ( jangka sorong ).
3. Tip ex.
4. Universal testing machine.
BAHAN :
1. Baja polos.
2. Baja ulir.
D. KESELAMATAN KERJA
F. DATA PENGAMATAN
Dari hasil pengujian tarik didapat juga grafik hubungan gaya dan perpanjangan
dari msin uji tarik tersebut seperti gambar 2 sebagai berikut :
Gambar 2. Grafik hubungan gaya dan perpanjangan bahan baja ulir
Lo = 300 mm
Lv = 357 mm
do =16,25 mm
dv = 11,9 mm
Dimana,
Lo = panjang awal
Lv = panjang setelah pengujian (panjang akhir)
do = diameter awal
dv = diameter setelah pengujian (diameter akhir)
G. PENGOLAHAN DATA