Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGUJIAN

“ UJI KEKERASAN BRINELL DAN ROCKWELL”

DISUSUN OLEH :

NAMA : UMI MASITHA

NIM : 4201817006

KELAS : 3A/D4 TME

KELOMPOK :3

TANGGAL PRAKTEK : 26 NOVEMBER 2019

DOSEN : DWI HANDOKO,ST.M.Eng

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

NOVEMBER 2019
A. TUJUAN
1. Melakukan percobaan kekerasan bahan.
2. Membedakan kekerasan bahan antara sebelum dan sesudah mengalami perlakuan
panas.
3. Menentukan kekerasan material berdasarkan metode:

 Brinell
 Rockwell

B. TEORI DASAR

Kekerasan adalah ketahanan suatu bahan terhadap deformasi permanen oleh penetrasi
dari benda lain yang lebih keras. Kekerasan adalah suatu sifat bahan yang sebagian
besar dipengaruhi oleh unsur – unsur paduannya. Kekerasan suatu bahan merupakan
sifat yang penting, karena kekerasan bahanlah yang menentukan kemudahan
penggarapannya dan menentukan ketahanan ausnya.

Karbon didalam besi secara pasti mempengaruhi kualitas baja, dan kekerasan yang
dibutuhkan dapat dicapai dengan perlakuan panas. Dari beberapa riset yang dilakukan,
bahwa bahan akan berubah kekerasannya bila dikerjakan dengan Cold Worked.

Sebelum melakukan pengujian, benda kerja harus terlebih dahulu dihaluskan


permukaannya sehingga licin dan mengkilat, dan dalam pengerjaannya tidak boleh
menimbulkan perubahan struktur logam yang akan diuji.

Bentuk yang paling umum dalam pengujian kekerasan bahan adalah menggunakan
pembuat lekukan (Indentor) standar yang ditekan pada permukaan benda uji. Hasil
lekukan yang terjadi memberikan harga kekerasan.

Harga Kekerasan tidak mempunyai standar atau skala yang mutlak, oleh karena harga
kekerasan dari suatu jenis pengujian memiliki skala tersendiri, walaupun terdapat
beberapa hubungan dari skala yang satu dengan skala yang lainnya.

Untuk mengetahui kekerasan suatu bahan dapatlah dilakukan dengan beberapa metode
yaitu :

 Pengujian Brinnell.
 Pengujian Rockwell.
Pengujian Rockwell adalah pengujian yang paling sering digunakan karena dengan
metode ini harga kekerasan dapat langsung dibaca.

1. Metode Brinell.
Dasar pengujian ini adalah pengujian terdiri dari pemberian beban dari sebuah bola
baja yang berdiameter D, dengan beban F terhadap benda kerja dan dengan mengukur
diameter rata-rata dari beban indentasi pada permukaan benda setelah beban
dilepaskan atau dihilangkan. Kekerasan Brinell (HB) merupakan hasil bagi yang di
dapat dari pembagian beban F (Kg) dengan kurva luas permukaan indentasi (mm2), di
mana kurva permukaan tersebut dianggap sebagai suatu bagian dari bola yang
berdiameter tadi.

Dari pernyataan diatas maka dapatlah dirumuskan beberapa simbol seperti tersebut di
bawah ini.

Rumus :

gaya F
Kekerasan Brinell = luas tembereng bola atau HB = A

F
Sehingga HB = A

F
1
HB = 2

D D  D 2  d 2 
2F

HB = D D  D  d
2 2

2. Metode Rockwell
Dasar pengujian ini adalah dimana penetrator di tekankan kedalam benda kerja dengan
pembebanan.

Kedalaman indentasi memberikan harga kekerasan. Lebih tepatnya adalah perbedaan


kedalaman-kedalaman indentasi yang di dapatkan dari beban-beban mayor terpakai
dan minornya menunjukkan kekerasan Rockwell.

Cara-cara pengujian kekerasan Rockwell bervariasi, yaitu yang ditunjukkan dengan


huruf C atau B, yang juga menunjukkan skala Rockwell yang digunakan.
a. Rockwell C
Pengujian Rockwell C adalah pengujian dengan penetrator permata berbentuk
kerucut.

b. Rockwell B.
Pengujian Rockwell B adalah pengujian dengan penetrator yang terbuat dari bola
baja.

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK

1. Precision Hardness Tester

2. Benda kerja

- Kuningan

- Aluminium

- St. 37

- Tembaga

3. mikroskop brinell

4. Amplas halus dan kasar

D. KESELAMATAN KERJA

a. Pelajari Job sheet sebelum praktek


b. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit.
c. Jangan merokok dan makan waktu praktek
d. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas

E. LANGKAH-LANGKAH KERJA

1. Percobaan Dengan Metode Brinell.


a. Landasan benda uji dipasangkan pada dudukannya.
b. Mengamati hendel pada posisi 1.
c. Penetrator dipasang pada dudukan dengan menggunakan kunci L.
d. Menentukan beban yang sesuai dengan diameter penetrator dan bahan
e. Memasang lensa pembesar yang kita kehendaki dengan cara membuka tutup
atasnya.
f. Meratakan benda uji pada landasan dan mengencangkan sedikit dengan cara
memutar hand wheel.
g. Memberikan beban awal dengan cara menggerakkan tuasdari posisi 1 ke posisi
2 selanjutnya ke posisi 3 secara perlahan-lahan.
h. Memberikan beban penuh dengan cara menggerakkan handel pada posisi 4,
tunggu beberapa menit sampai jarum penunjuk diam.
i. Mengamati waktu pembebanan dengan stop watch selama 15 detik.
j. Setelah waktu selama 15 detik, tuas digerakkan kembali ke posisi 1.
k. Lampu dinyalakan.
l. Mengukur bekas penekanan yang terlihat pada kaca pembesar dengan mistar
yang pembesarannya sesuai dengan lensa.
m. Menghitung besarnya kekerasan dari bahan.
2. Percobaan Dengan Metode Rockwell.
a. Memasang landasan benda uji pada dudukannya.
b. Mengamati bahwa tuas pada posisi 1.
c. Memasang penetrator untuk metode Rockwell C diamond 1200 (kerucut intan

1
denga sudut puncak 120 ) dan utntuk metode Rocwell B ball 16 inc (bola baja
0

diameter 1/16 inc) pada dudukannya dengan menggunakan kunci L yang


sesuai.
d. Memilih beban uji yang diberikan dengan melihat tabel 5.
e. Meletakkan benda uji pada landasan dan mengencangkannya sedikit dengan
memutar hand wheel.
f. Memberikan beban pada benda uji dengan menggerakkan tuas dari posisi 1 ke
posisi 2 dan 3 secara perlahan-lahan, yang merupakan beban awal.
g. Mengatur “dial” (jarum penunjuk) pada posisi nol, dengan memutar “ring”
(skala untuk HRB dan skala dalam untuk HRC).
h. Gerakkan tuas pada posisi 4, tunggu beberapa detik hingga jarum
menunjukkan diam, berikan pembebanan yang sesuai dengan tabel 5.
i. Gerakkan kembali ke posisi 3.
j. Baca kekerasan bahan uji pada dial sesuai dengan penunjukkan jarum.
k. Kembalikan tuas ke posisi semula.

- Cara yang di lakukan sendiri

1. UJI BRINELL

a. Tahap-tahap melakukan pengujian brinell :

1. letakan benda kerja pada dudukan dan putar tuas ke kanan

2. putar handle hingga bersentuhan dan pasang bandul 500 N

3. putar katup hidrolik ke kanan, lalu tekan tuas hingga manometer kearah
angka 500 N

4. tahan selama 20 detik

5. buka katup hidrolik dan putar tuas ke kanan

6. ambil benda kerja dan gunakan loop ukuran 0,05


2. UJI ROCKWELL
a. Tahap-tahap melakukan pengujian Rockwell

1. Letakan benda kerja pada dudukan dan putar tuas ke kanan

2. Beban pada bandul 100 N

3. Manometer di setting, garis kecil kewarna merah dan setting jarum ke zero

4. Beban minor dengan menurunkan tuas perlahan

1. Tunggu selama 20 detik

5. Tekan tuas perlahan ke atas dan putar ke kiri perlahan dan lihat angka di
manometer
F. DATA PENGAMATAN

1. Data hasil pengujian brinell

Table hasil pengujian

N BEBAN
O NAMA WAKTU (S) (F) D1 D2
1 ST.37 20 s 500 N 0.5 0,4
2 TEMBAGA 20 s 500 N 1 1,3
3 ALUMINIUM 20 s 500 N 1 1,1
4 KUNINGAN 20 s 500 N 1,1 1,15

2. Data hasil pengujian Rockwell

Tabel hasil pengujian

N BEBAN
O NAMA WAKTU (S) (F) HASIL
1 ST.37 20 s 100 N 86 HRB
2 TEMBAGA 20 s 100 N 82 HRB
3 ALUMINIUM 20 s 100 N 87,5 HRB
4 KUNINGAN 20 s 100 N 83 HRB

G. PENGOLAHAN DATA

Perhitungan hasil pengujian Brinell

a. ST-37

D1: 10 x 0,05 = 0,5 mm

D2: 8 x 0,05 = 0,4 mm

d 1+ d 2 0 ,5+ 0 , 4
Dm: = =0 , 45 mm
2 2

2f
HB =
πD ¿ ¿

b. ALUMUNIUM

D1: 20 x 0,05 = 1 mm
D2: 22 x 0,05 = 1,1 mm

d 1+ d 2 1+ 1, 1
Dm: = =1 ,05 mm
2 2

2f
HB =
πD ¿ ¿

c. KUNINGAN

D1: 22 x 0,05 = 1,1 mm

D2: 23 x 0,05 = 1,15 mm

d 1+ d 2 1, 1+1 ,15
Dm: = =1, 125 mm
2 2

2f
HB =
πD ¿ ¿

d. TEMBAGA

D1: 20 x 0,05 = 1 mm

D2: 26 x 0,05 = 1,3 mm

d 1+ d 2 1+ 1, 3
Dm: = =1 , 15 mm
2 2

2f
HB =
πD ¿ ¿

H. ANALISIS

Pada praktikum ini pengujian kekerasan dilakukan dengan metode brinell dan
rockwell. Spesimen yang digunakan adalah baja ST 37,Tembaga,Kuningan.

Data yang diperoleh pada saat pengujian tak sepenuhnya akurat.

Terdapatnya kesalahan-kesalahan serta perbedaan-perbedaan hasil percobaan jika


dibandingkan literature disebabkan oleh beberapa faktor,diantaranya adalah :

1. Permukaannya specimen yang terlalu kecil.

2. Permukaan wadah benda uji yang mungkin tidak rata.

3. Hasil dari pembersihan karat yang tidak benar-benar bersih.


4. Kesalahan paralaks pada saat pengambilan data

5. Kesulitan dalam penggunaan alat.

6. Pembebanan benda uji yang tidak stabil pada saat pengujian.

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengujian kekerasan menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu


metode brinell dan rockwell, kita ketahui bahwa 2 metode tersebut masing-masing
memiliki kelemahan dan keuntungan.

Adapun kelemahan dan keuntungannya ialah:

1. Kelemahan

A. Metode Brinell

Kelemahan dalam pengujian menggunakan metode brinell ialah metode ini tidak
dapat digunakan pada benda yang tipis dan kecil, dan juga tidak dapat digunakan pada
material yang sangat lunak maupun sangat keras.

B. Metode Rockwell

Perlunya faktor konversi agar hasil dapat dibandingkan.

2. Keuntungan

A. Metode Brinell

Keuntungan dari metode brinell ialah pada pengujian tidak dipengaruhi oleh
permukaan material yang kasar, dan bekas penekanan yang cukup besar sehingga mudah
diamati.

B. Metode Rockwell

Dapat digunakan untuk bahan yang sangat keras dan lunak.

Anda mungkin juga menyukai