Bab 2
Hasil Pembalajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mengetahui jenis-
jenis sabuk dan puli serta dapat memilih sabuk dan puli yang sesuai dengan
kondisi kerja yang diinginkan.
Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis sabuk dan puli yang digunakan
dalam bidang konstruksi teknik mesin
Mahasiswa dapat mengetahui konstruksi dan mempunyai kemampuan
dalam memilih sabuk dan puli yang sesuai dengan kondisi kerja.
2.1.
Pendahuluan
Dalam dunia permesinan banyak sekali jenis transmisi yang digunakan.
Transmisi berfungsi untuk memindahkan daya dari suatu elemen mesin
yang satu ke elemen mesin yang lain. Diantara transmisi tersebut misalnya
roda gigi, rantai, dan sabuk.
2.2.
Jenis-Jenis Sabuk
Sabuk jenis ini termasuk transmisi yang sederhana dan murah untuk
meneruskan daya besar dengan kecepatan sedang atau daya kecil
dengan kecepatan tinggi. Pada kecepatan sedang sabuk ini mudah slip.
Flat belt efektif digunakan jika Jarak antara kedua poros yang
ditransmisikan kurang dari 8 meter.
Sabuk V (V-Belt)
Sabuk jenis ini paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis sabuk
yang lain, karena mampu meneruskan daya yang besar dengan
kecepatan tinggi, getarannya relatif kecil, mampu menahan beban
kejut,tidak mudah slip sehingga efisiensinya tinggi bisa mencapai 98%.
Biasanya V-belt digunakan jika jarak antara kedua poros yang akan
ditransmisikan tidak terlalu jauh.
2.3.
Material Sabuk/Belt
Material yang digunakan untuk sabuk harus kuat, fleksibel, dan tahan
lama. Berdasarkan Material sabuk, sabuk dapat diklasifikasikan menjadi:
Leather Belts
Rubber Belts
Balata Belts
2.4.
Koefisien gesek antara sabuk dan puli dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Material sabukli
Kecepatan sabuk
2.5.
Sambungan Sabuk
Sabuk yang biasa disambung adalah sabuk rata (flat belt). Jenis-jenis
sambungan sabuk adalah:
Cemented joint
Laced Joint
Hinged joint
2.6.
Untuk menghubungkan puli yang satu dengan puli yang lain melalui sabuk
rata dapat digunakan berbagai macam hubungan (flate belt drives). Hal
pemilihan jenis flate belt drives ini tergantung dari arah putaran yang
diinginkan, jarak antara kedua poros yang akan dihubungkan , dan posisi
kedua poros . Adapun jenis flate belt drives yang biasa digunakan adalah:
Gambar 2.9. Stepped or Cone Pulley Drive dan Fast and Loose Pulley Drive
2.7.
Dimana:
Jika terjadi slip antara sabuk dan puli maka persamaan di atas menjadi :
dimana:
Jika kasusnya terjadi pada compound belt drive seperti pada gambar 2.8
maka persamaannya menjadi:
( terjadi slip )
Contoh soal 1:
Sebuah engine berputar dengan kecepatan 150 rpm. Poros engine akan
dihubungkan ke poros dynamo melalui sebuah hubungan compound belt
drive, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tentukan putaran poros
dinamo jika tidak ada slip dan ada slip jika masing-masing drive memiliki
slip sebesar 2%.
Penyelesaian:
d4 = 150 mm; s1 = s2 = 2%
2.8.
R1 = jari-jari puli 1
R2 = jari-jari puli 2
2.9.
R1 = jari-jari puli 1
R2 = jari-jari puli 2
2.10.
P = (T1 – T2). v
2.11.
Paku k
= (180 − 2 )
180
Sudut kontak ( ) pada cross belt drive :
= (180 + 2 )
Contoh Soal 2:
Dua buah puli masing-masing memiliki diameter 450 mm dan 200 mm,
ditempatkan pada dua buah poros sejajar dengan jarak 1,95 m dan
dihubungkan dengan sebuah sabuk yang dipasang secara menyilang
(cross belt). Tentukan panjang sabuk dan sudut kontak masing-masing puli
tersebut.
Hitung daya yang ditransmisikan oleh sabuk ketika puli yang lebih besar
berputar dengan kecepatan 200 rpm, jika tension/tegangan maksimum
sabuk 1 kN, dan koeefisien gesek sabuk dan puli adalah 0,25?
Penyelesaian:
N1 = 200 rpm
T1 = 1 kN = 1000 N
µ = 0,25
2.12.
Tc = m.v2
Contoh soal 3:
Penyelesaian:
Diketahui: t = 9 mm = 0,009 m;
b = 250 mm = 0,25 m
d = 900 mm = 0,9 m
N = 336 rpm
σ = 2 MPa = 2 N/mm2
ρ = 980 kg/m3
µ = 0,35
2.13.
Initial tension pada sabuk terjadi pada saat sabuk mulai bergerak. Nilai
initial tension akan berbeda dengan tension pada sabuk yang sudah
bergerak dengan kecepatan konstan.
Contoh soal 4:
Dua buah shaft paralel yang mempunyai jarak sumbu diantara keduanya
4,8 meter, dihubungkan oleh sabuk dengan pemasangan terbuka (open
belt drive). Diameter puli masing-masing 1,5 m dan 1 m. Tegangan awal
sabuk 3 kN. Massa sabuk 1,5 kg/m. Koefisien gesek antara sabuk dan puli
0,3. Hitung daya yang ditransmisikan sabuk ketika puli kecil berputar 400
rpm. (Centrifugal tension diperhitungkan).
Penyelesaian:
Diketahui: x = 4,8 m
d1 =1,5 m
d2 = 1 m
T0 = 3 kN = 3000 N
m = 1,5 kg/m
N2 = 400 rpm
µ = 0,3
.......................(i)
...........................(ii)
Sehingga:
Contoh soal 5:
Sebuah kompresor menerima daya 90 kW, berputar pada 250 rpm. Poros
kompresor dihubungkan ke motor listrik yang berputar pada 750 rpm oleh
sabuk V. Diameter puli pada poros kompresor 1 meter, dengan jarak
sumbu antara kedua puli 1,75 meter. Kecepatan sabuk tidak boleh
melebihi 1600 m/min.
Tentukan jumlah sabuk V untuk menstransmisikan daya pada motor pada
kompressor dan panjang sabuk, dimana setiap sabuk memiliki luas
penampang 375 mm2, densitas 1000 kg/m3, dan kekuatan tarik bahan
sabuk 2,5 MPa. Sudut alur pada puli 350 dan koefisien gesek antara sabuk
dan puli 0,25.
Penyelesaian:
N2 = 250 rpm
N1 = 750 rpm
d2 = 1 m
x = 1,75 m
ρ = 1000 kg/m3
µ = 0,25
Soal Latihan
1. Sebuah sabuk rata digerakkan oleh sebuah poros dengan putaran 600
rpm. Koefisien gesek antara puli dan sabuk 0,3 dan sudut kontak 1600. Jika
tegangan/tension maksimum sabuk 700 N, tentukan daya yang
ditransmisikan sabuk tersebut. (Jawab: 3,974 kW)
2. Tentukan lebar sabuk rata yang dapat menstransmisikan daya 10 kW pada
sebuah puli dengan diameter 300 mm, jika puli tersebut berputar pada
1600 rpm dan koefisien gesek antara sabuk dan puli adalah 0,22.
Asumsikan sudut kontak 2100 dan tegangan/tension maksimum setiap
lebar sabuk tidak melebihi 8 N/mm. (Jawab: 90 mm)
3. Tiga buah sabuk V yang ukurannya sama di pasang paralel pada alur puli
dengan sudut alurnya 300 dan koefisien gesek 0,12. Luas penampang
masing-masing sabuk 800 mm2 dan tegangan aman material yang
diijinkan 3 MPa. Hitung daya yang dapat ditransmisikan sabuk, jika jarak
antara sumbu puli 400 mm dan putaran puli 960 rpm. (Jawab: 101,7 kW).
4. Sebuah sistem sabuk V menstransmisikan daya 100 kW pada putaran 475
rpm. Sabuk mempunyai massa 0,6 kg/m. Tension maksimum yang diijinkan
pada sabuk 900 N. Sudut alur puli 380. Dan sudut kontak 1600. Tentukan
jumlah minimum sabuk yang digunakan dan diameter puli, jika koefisien
gesek antara sabuk dan puli 0,2 . (Jawab: 9 ; 0,9 m)
Daftar Pustaka
R. S. Khurmi & J. K. Gupta, 2005, Machine Design, 14 th revised edition, Eurasia
Publishing House (PVT) LTD, Ram Nagar, New Dehli.
J. E. Shigley & Charles R. Mischke, 2006, Mechanical Engineering Design, 8 th
edition, McGraw-Hill, New York.
Sularso., dan Suga, Kiyokatsu., 1994, Perencanaan Elemen Mesin, Cetakan
Ke Delapan, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta