Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut
mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini
mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain.
Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki
elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnyaadalahHe (Helium), Ne(Neon),
Ar(Argon), Kr (Kripton) Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas
mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon
(Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar
atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan
thorium. Semua unsur - unsur gas mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri
sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta adalah Helium (banyak
terdapat di bintang) yang merupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat
sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat
berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena
jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
1.2 Rumusan Masalah
1.1 Bagaimana unsur-unsur gas mulia ?
1.2 Bagaimana sifat-sifat gas mulia ?
1.3 Apa saja kegunaan gas mulia ?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan disusunnya makalah ini


adalah:
1.1 Untuk mengetahui unsur-unsur gas mulia.
1.2 Untuk mengetahui sifat-sifat gas mulia.
1.3 Untuk mengetahui kegunaan gas mulia.
1.4 Manfaat
1. Bagi pembaca
Mengembangkan wawasan dalam bidang kimia khususnya kimia unsur.
2. Bagi penulis
Memahami lebih dalam mengenai unsur-unsur penyusun gas mulia beserta
sifat-sifatnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Unsur unsur Gas Mulia

Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama: di kondisi
standar, tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik dengan reaktivitas yang
sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tabel periodik
(sebelumnya dikenal dengan grup 0). 6 gas mulia tersebut terdapat di alam dengan
bentuk helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon
yang bersifat radioaktif (Rn).
A. Helium
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa,
tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri
gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik
leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam
bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem". Kondisi ekstrem juga diperlukan
untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu
dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka yang
disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan helium II;
penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya dalam
fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu nol
absolut yang dimiliki benda (seperti superkonduktivitas).
Dalam Jagad Raya modern hampir seluruh helium baru diciptakan dalam
proses fusi nuklir hidrogen di dalam bintang. Di Bumi, unsur ini diciptakan oleh
peluruhan radioaktif dari unsur yang lebih berat (partikel alfa adalah nukleus
helium). Setelah penciptaannya, sebagian darinya terkandung di udara (gas alami)
dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium dimurnikan dari udara oleh proses
pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi fraksional. Pada 1868, astronom
Prancis Pierre Janssen mendeteksi pertama kali helium sebagai signatur garis
spektral kuning yang tak diketahui dari cahaya dari gerhana matahari. Sejak itu
kandungan helium besar banyak ditemukan di ladang gas alam di Amerika
Serikat, yang merupakan penyedia gas terbesar.
Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak
digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan
0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat vital untuk penelitian superkonduktor.
Dengan menggunakan helium cair, Kurti dkk. beserta yang lainnya telah berhasil

mencapai suhu beberapa mikrokelvin dengan proses adiabatic demagnitization


nukleus tembaga.
Helium memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai satu-satunya benda cair
yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan
suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada
tekanan normal, tetapi akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan.
3He dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah
volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.
Specifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih
normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat
ketika dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium
pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair
karena perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu
ruangan.
Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi
untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat helium
difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+ dan He+ + juga
telah diteliti.
Ada 7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4) yang muncul dalam
dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I (di atas
suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari
bahan-bahan

kimia

lainnya.

Helium

mengembang

ketika

didinginkan,

konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan konduksi panas atau viskositasnya tidak
menuruti peraturan-peraturan biasanya.

Keterangan umum Helium

Nama, Lambang, Nomor atom


Deret kimia
Golongan, Periode,Blok
Penampilan
Massa atom
Konfigurasi elektron
Jumlah elektron tiap kulit
Fase
Massa jenis
Titik lebur
Titik didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor
Struktur kristal
Energi ionisasi
Jari-jari atom (terhitung)
Jari-jari kovalen
Jari-jari Van der Waals
Konduktivitas termal
Isotop
(MeV)
DP

: helium, He, 2
: gas mulia
: 18, 1, s
: tak berwarna
: 4,002602(2) g/mol
: 1s2
:2
: gas
: (0 C; 101,325 kPa) 0,1786 g/L
:(pada 2,5 MPa) 0,95 K(-272,2 C, -458,0 F)
: 4,22 K (-268,93 C, -452,07 F)
: 0,0138 kJ/mol
: 0,0829 kJ/mol
: (25 C) 20,786 J/(molK)
: heksagonal atau bcc
: pertama: 2372,3 kJ/mol. kedua: 5250,5 kJ/mol
: 31 pm
: 32 pm
: 140 pm
: (300 K) 151,3 mW/(mK)
: iso

NA

waktu paruh DM

DE

: 3He 0,000137%*
He stabil dengan 1 neutron
4He 99,999863%* He stabil dengan 2 neutron

Pemanfaatan Helium-3
Jika suatu saat manusia benar-benar berhasil membangun koloni di Bulan,
sumber energi adalah salah satu masalah yang harus terpenuhi. Para ilmuwan dari
badan antariksa berbagai negara tengah menyiapkan bahan bakar yang diambil
dari bahan galian di perut Bulan. Bahan bakar yang dimaksud adalah helium-3,
salah satu isotop unsur gas. Helium-3 secara teori dapat dipakai sebagai bahan
baku pembangkit listrik tenaga nuklir. Proses konversi menjadi listrik bahkan

lebih ramah lingkungan daripada reaktor nuklir di Bumi karena hanya


menghasilkan sedikit limbah.
Penggunaan Helium-3 berbeda dengan Uranium. Pembangkit listrik tenaga
nuklir yang menggunakan uranium dilakukan melalui reaksi fisi, di mana inti
atom dibelah-belah menjadi lebih kecil untuk melepaskan energi. Sementara
Helium-3 dapat dipakai alam reaksi fusi di mana, inti atom-atomnya yang
bertabrakan membentuk inti atom baru lebih besar dan melepaskan energi.
"Ia merupakan sumber energi yang lebih bersih dan aman daripada bahan bakar
nuklir," ujar Gerald Kulcinski, direktur Institut Teknolog Fusion di Universitas
Winconsin, Madison, AS. Sekitar 40 ton Helium-3 cukup untuk memasok
kebutuhan energi di seluruh AS selama setahun.
Helium-3 sangat jarang ditemukan di Bumi namun banyak terkandung dalam
tanah Bulan. Sejumlah negara yang telah memulai program eksplorasi Bulan
seperti China, Rusia, dan India menjadikan Helium-3 sebagai target sumber energi
masa depan untuk program ruang angkasanya.
Namun, membangun reaktor fusi lebih sulit daripada reaksi fisi karena
menbutuhkan energi awal yang sangat besar. Belum ada satu pun reaktor fusi yang
beroperasi di Bumi. Baru satu prototip yang tengah dibangun, yakni fasilitas yang
diberi nama ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) di
Cadarache, Perancis. Reaktor percobaan tersebut baru akan beroperasi mulai 2016
dan mulai menghasilkan energi 20 tahun kemudian. bahan baku yang digunakan
di sana bukan Helium-3 melainkan deuterium dan tritium.

B. Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia
yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas
kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu
neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan
lampu-lampu dan tanda iklan.

Nama, Lambang, Nomor atom

: neon, Ne, 10

Deret kimia

: gas mulia

Golongan, Periode, Blok

: 18, 2, p

Penampilan

: takberwarna

Massa atom

: 20.1797(6) g/mol

Konfigurasi elektron

: 1s2 2s2 2p6

Jumlah elektron tiap kulit

: 2, 8

Fase

: gas

Massa jenis

: (0 C; 101,325 kPa) 0.9002 g/L

Titik lebur

: 24.56 K (-248.59 C, -415.46 F)

Titik didih

: 27.07 K (-246.08 C, -410.94 F)

Titik tripel

: 24.5561[1] K, 43 kPa[2]

Titik kritis

: 44.4 K, 2.76 MPa

Kalor peleburan

: 0.335 kJ/mol

Kalor penguapan

: 1.71 kJ/mol

Kapasitas kalor

: (25 C) 20.786 J/(molK)

Struktur Kristal

: kubus pusat badan

Bilangan oksidasi

: tak ada data

Energi ionisasi(detil)

: ke-1: 2080.7 kJ/mol


ke-2: 3952.3 kJ/mol
ke-3: 6122 kJ/mol

Jari-jari atom (terhitung)

: 38 pm

Jari-jari kovalen

: 69 pm

Jari-jari Van der Waals

:154 pm

Sifat magnetic

: nirmagnetik

Konduktivitas termal

: (300 K) 49.1 mW/(mK)

Kecepatan suara

: (gas, 0 C) 435 m/s

Nomor CAS

: 7440-01-9

Isotop

: 20Ne90.48% Ne stabildengan 10 neutron


21Ne 0.27% Ne stabil dengan 11 neutron
22Ne9.25% Ne stabil dengan 12 neutron

Keterangan umum neon

C. Argon
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan
nomor atom 18. Asal nama Argon adalah yang malas, tidak aktif, diambil dari
bahasa yunani yang juga merupakan ciri-ciri dari argon yang susah untuk beraksi.
Gas mulia ke-3, di periode 8, argon
Metode Cavendish untuk mengisolasi Argon.
Gas-gas diletakkan di test-tube (A) yang diberdirikan di atas alkali lemah dalam
jumlah yang besar (B), dan arus dialirkan di kawat diisolasi oleh tube kaca yang
berbentuk U (CC) yang melewati cairan dan memutari mulut dari test-tube. Ujung
dari Platinum dalam (DD) dari kabel itu mendapat arus dari batere dari lima sel
Grove dan gulungan Ruhmkorff berukuran sedang.Argon juga digunakan untuk
pemadam api khusus untuk menghindari kerusakan peralatan. Argon digunakan
karena argon merupakan salah satu gas mulia yang paling murah.
Keterangan umum argon
Nama, Lambang, Nomor atom

: argon, Ar, 18

Deret kimia

: gas mulia

Golongan, Periode, Blok

: 18, 3, p

Penampilan

: tak berwarna

Massa atom

: 39,948(1) g/mol

Konfigurasi elektron

: [Ne] 3s2 3p6

Jumlah elektron tiap kulit

: 2, 8, 8

Fase

: gas

Massa jenis

: (0 C; 101,325 kPa) 1,784 g/L

Titik lebur

: 83,80 K (-189,35 C, -308,83 F)

Titik didih

: 87,30 K (-185,85 C, -302,53 F)

Kalor peleburan

: 1,18 kJ/mol

Kalor penguapan

: 6,43 kJ/mol

Kapasitas kalor

: 25 C) 20,786 J/(molK)

Struktur Kristal

: kubus pusat muka

Bilangan oksidasi

:0

Elektronegativitas data

: tak tersedia (skala Pauling)

Energi ionisasi

: pertama 1520,6 kJ/mol


ke-2: 2665,8 kJ/mol
ke-3: 3931 kJ/mol

Jari-jari atom

: 71 pm

Jari-jari atom (terhitung)

: 71 pm

Jari-jari kovalen

: 97 pm

Jari-jari Van der Waals

: 188 pm

Sifat magnetik

: nonmagnetik

Konduktivitas termal

: (300 K) 17,72 mW/(mK)

Kecepatan suara

: (gas, 27 C) 323 m/s

D. Kripton
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Kr dan nomor atom 36. Kripton , seperti gas mulia lainnya, dapat
digunakan di fotografi. Cahaya kripton mempunyai banyak garis-garis spektral,
satuan resmi meter di dapat dari panjabng satu garis spektral jingga-merah dari
kripton-86.
Kripton juga merupakan salah satu produk dari pembelahan uranium.
Kripton ditemukan oleh Sir William Ramsay dan Morris Travers di residu yang
tersisa dari penguapan hampir semua komponen di udara. William Ramsay
dihadiahi nobel kimia pada 1904 untuk penemuan beberapa gas mulia, termasuk
kripton. Konsentrasi kripton di atmosfer bumi yaitu sekitar 1 ppm. Ia dapat
diekstrak dari udara cair melalui penyulingan sebagian.Kripton berguna dalam
flash pemotretan berkecepatan tinggi. Gas kripton jugadicampurkan dengan gas
lain untuk membuat plang bersinar yang berwarna hijau kekuningan .
Kripton dicampur dengan Argon sebagai gas pengisi lampu fluorescent
hemat energi. Ini menggurangi tegangan dan daya yang dipakai.. Sayangnya, ini
juga mengurangi terangnya lampu dan menambah harganya. Harga kripton 100
kali harga argon. Kripton mempunyai peran pentind dalam membuat dan
9

penggunaan laser kripton florida. Laser ini penting dalam penelitian energi fusi
nuklir di eksperiman perbatasan. Laser itu memiliki keseragaman sinar yang
tinggi, panjang gelombang yang pendek. sinar laser Kripton juga sering digunakan
di lampu disko dan pengobatan mata.
Keterangan umum kripton
Nama, Lambang, Nomor atom

: krypton, Kr, 36

Deret kimia

: gas mulia

Golongan, Periode, Blok

: 18, 4, p

Penampilan

: tak berwarna

Massa atom

: 8(2) g/mol

Konfigurasi elektron

: [Ar] 3d10 4s2 4p6

Jumlah elektron tiap kulit

: 2, 8, 18, 8

Fase

: gas

Massa jenis

: (0 C; 101,325 kPa) 3.749 g/L

Titik lebur

: 115.79 K (-157.36 C, -251.25 F)

Titik didih

: 119.93 K (-153.22 C, -243.8 F)

Titik kritis

: 209.41 K, 5.50 MPa

Kalor peleburan

: 1.64 kJ/mol

Kalor penguapan

: 9.08 kJ/mol

Kapasitas kalor

: (25 C) 20.786 J/(molK)

Struktur Kristal

: cubic face centered

Bilangan oksidasi

:2

Elektronegativitas

: 3.00 (skala Pauling)

Energi ionisasi (detil)

: ke-1: 1350.8 kJ/mol


: ke-2: 2350.4 kJ/mol
: ke-3: 3565 kJ/mol

Jari-jari atom (terhitung)

: 88 pm

Jari-jari kovalen

: 110 pm

Jari-jari Van der Waals

: 202 pm

Sifat magnetik

: nonmagnetik

10

Konduktivitas termal

: (300 K) 9.43 mW/(mK)

Kecepatan suara

: (gas, 23 C) 220 m/s

Kecepatan suara

: (liquid) 1120 m/s

Nomor CAS

: 7439-90-9

E. Xenon
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa
atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada
rasanya.Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk
mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik
gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel subatom.
Xenon digunakan di alat penghasil cahaya yang disebut xenon flash lamps,
yang digunakan di lampu sorot fotografi dan lampu stroboscopic untuk
mengeksitasi medium yang aktif di laser which yang kemudian menghasilkan
cahaya koheren. dan digunakan juga di lampu bakterisidal. Xenon juga diketahui
merupakan gas mulia pertama yang berhasil dibuat senyawanya, yaitu Xe[PtF6]
atau Xenon hexafluoroplatinate. Laser berkedudukan pertama, ditemukan pada
1960 dipompa oleh lampu flash xenon, dan laser digunakan untuk menyalakan
batas inerti fusi juga dipompa oleh lampu sorot xenon.
Xenon juga digunakan untuk fotografi bawah laut Lampu lengkung xenon
untuk fotografi bawah laut menghasilkan sinar dengan intesitas konstan 5,600 a.u.
(1 a.u.=10-8 cm.). Dengan Kamera 16mm yang tahan air dipasang di ujung depan
torpedo. tren yang paling signifikan adalah desain dan keadaan peralatan spesial
ini untuk para amatir . Lampu lengkung xenon juga terbukti dapat mencegah
kebutaan dari diabetis retinopati. Prosesnya adalah menghancurkan pembuluh
darah di mata yang telah membuat perdarahan di vitreous dan seiring waktu,
pembuluh darah baru akan menggantikannya
Keterangan umum xenon
Nama, Lambang, Nomor atom

: xenon, Xe, 54
11

Deret kimia

: gas mulia

Golongan, Periode, Blok

: 18, 5, p

Penampilan

: berwarna

Massa atom

: 131.293(6) gmol1

Konfigurasi elektron

: [Kr] 5s2 4d10 5p6

Jumlah elektron tiap kulit

: 2, 8, 18, 18, 8

Fase

: gas

Massa jenis

: (0 C, 101.325 kPa) 5.894 g/L

Titik lebur

: 161.4 K (111.7 C, 169.1 F)

Titik didih

:165.03 K (108.12 C, 162.62 F)

Titik kritis

:289.77 K, 5.841 MPa

F. Radon
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan
beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang
paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8
hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru
paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya.
Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga
adalah gas alami (senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada
suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga
membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah
jingga.
Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi amat
perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena
proses Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di
bandingkan air permukaan.
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan
terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber Radium
dan disimpan daloam tabung kecil yang disebut benih atau jarum. Radon
sudah jarang di gunakan lagi namun, mengingat rumah sakit sekarang bisa
12

mendapatkan benih dari supplier yang menghasilkan benih dengan tingkat


peluruhan yang dikehendaki. biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan
selama beberapa tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari segi logistik.Karena
peluruhannya yang cukup cepat. radon juga digunakan dalam penyelidikan
hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak sungai dan sungai.
Peningkatan radon dalam anak sungai atau sungai merupakan petunjuk penting
bahwa terdapat sumber air bawah tanah
Nama radon berasal dari radium. Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun
1908 William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton
(dari bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasinya,
menenentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon adalah gas
paling berat pada masa itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923 unsur 87 ini
disebut Radon.
Rata rata, terdapat satu molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara. Radon
dapat di temukan di beberapa mata air dan mata air panas. Kota Misasa, Jepang,
terkenal karena mata airnya yang kaya dengan radium yang menghasilkan radon.
Radon dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di
Granit. Radon juga mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat
tinggal (Namun ini juga bergantung bagaimana rumah itu di rawat dan
ventilasinya) Uni Eropa mennentukan bahwa batas aman kandungan radon adalah
400 Bq/[[meter]3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru.
Environmental Protection Agency Amerika mennyarankan untuk melakukan
tindakan segera bagi semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi 148 Bq/m3
(diukur sebagai4 pCi/L). Hampir satu rumah setiap 15 di A.S. mempunyai kadar
radon yang tinggi menurut statistik (U.S. Surgeon General) dan EPA
mencadangkan agar semua rumah diuji bagi radon. Sejak 1985 di Amerika, jutaan
rumah telah diuji kandungan radonnya.
Pengujian menunjukkan bahwa flor dapat bereaksi dengan radon dan
membentuk senyawa radon florida. Senyawa radon klathrat juga pernah di
temukan.

13

Diketahui ada dua puluh Isotop radon yang diketahui. Yang paling stabil
adalah Rn-222 yang merupakan produk sampingan dari peluruhan radium-236,
Rn-222 mempunyai waktu parah 3,823 hari (330.307,2 detik) dan memancarkan
partikel alpha. Rn-220 adalah produk sampingan dari peluruhan thorium dan
disebut thoron. Waktu paruhnya 55.6 dan juga memancarkan sinar Alfa. Radon219 diturunkan dari actinium.
Radon adalah gas karsinogen. Radon adalah bahan beradioaktif dan harus
ditangai secara hati-hati. Adalah sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini
karena Radon menghasilkan partikel alpha.
Radon juga menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat, dan akibatnya,
cenderung membentuk debu halus yang mudah memasuki jalur udara dan melekat
permanen dalam jaringan paru-paru, menghasilkan paparan lokal yang parah.
Ruang di mana radium, aktinium, atau thorium disimpan perlu diangin-anginkan
dengan baik agar tidak terakumulasi dalam udara. Akumulasi radon berpontensi
mengancam kesehatan dalam tambang uranium dan timah hitam. Pengumpulan
radon dalam rumah juga merupakan suatu penemuan yang cukup baru dan
kebanyakan penyakit kanker paru-paru dikaitkan dengan pengumpulan radon
setiap tahun. Radon dalam rumah dianggarkan menyebabkan kematian akibat
kanker paru-paru sekitar 21,000 orang setiap tahun di U.S. Radon adalah
penyebab utama kanker paru-paru di U.S. hari ini.
Keterangan umum radon
Nama, Lambang, Nomor atom

: radon, Rn, 86

Deret kimia

: gas mulia

Golongan, Periode, Blok

: Blok 18, 6, p

Penampilan

: tak berwarna

Massa atom

: (222) g/mol

Konfigurasi electron

: [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6

Jumlah elektron tiap kulit

: 2, 8, 18, 32, 18, 8

Fase

: gas

Titik lebur

: 202 K (-71 C, -96 F)

Titik didih

: 211,3 K (-61,7 C, -79,1 F)

14

Kalor peleburan

: 3,247 kJ/mol

Kalor penguapan

: 18,10 kJ/mol

Kapasitas kalor

: (25 C) 20,786 J/(molK)

Struktur Kristal

: kubus pusat muka

Bilangan oksidasi

:0

Elektronegativitasdata

: tidak tersedia (skala Pauling)

Energi ionisasi

: pertama: 1037 kJ/mol

Jari-jari atom (terhitung)

: 120 pm

Jari-jari kovalen

: 145 pm

Sifat magnetik

: nonmagnetik

Konduktivitas termal

: (300 K) 3,61 mW/(mK)

2.2 Sifat-sifat Gas Mulia


Sifat-Sifat Umum :

Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron
valensinya 2
Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya
beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya
bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya
berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.

Tabel 1. Sifat-sifat Gas Mulia


Gas

Nomor

Titik Leleh

Titik Didih

Energi Ionisasi

Jari-jari Atom

Mulia
He

Atom
2

(C)
-272,2

(C)
-268,9

(kJ/mol)
2738

(Angstrom)
0,50
15

Ne
Ar
Kr
Xe
Rn

10
18
36
54
86

-248,7
-189,2
-156,6
-111,9
-71

-245,9
-185,7
-152,3
-107,1
-62

2088
1520
1356
1170
1040

0,65
0,95
1,10
1,30
1,45

Dari tabel diatas dapat dilihat jari jari atom yang kecil (dalam satu
golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi ionisasi besar artinya
elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti
atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi. Dari atas
ke bawah jari jari atom makin besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin
mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah makin reaktif.
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia dan semakin besarnya harga
energi ionisasi suatu atom menyebabkan unsur-unsur gas mulia sukar membentuk
ion (terionisasi), artinya sukar untuk melepas elektron agar berubah jadi ion
positif. Selain itu makin besar ukuran sebuah atom, makin mudah melepas
elektron kulit terluarnya, karena jaraknya makin jauh dari intinya yang bermuatan
positif.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom yang mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap
elektron kulit terluar berkurang, sehingga lebih mudah melepaskan diri dan ditarik
oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki
konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas
mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan
berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke
atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat
elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen. Sampai saat ini, senyawa gas mulia
yang sudah dapat bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan kripton, sedangkan
helium, neon, dan argon masih sangat stabil.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada suhu
kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Karena
kestabilan

unsur-unsur

gas

mulia,

maka

di

alam

berada

dalam
16

bentuk monoatomik.Titik leleh dan titik didih unsur unsur gas mulia
perbedaannya sangat sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu -2490C dan
mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik atom atom gas mulia sangat kecil.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu
konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah
Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi
elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut
merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada kulitnya
sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak memungkinkan terbentuknya ikatan
kovalen dengan atom lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia
sukar menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
Tabel 2. Konfigurasi elektron gas mulia
Unsur
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn

Nomor Atom
2
10
18
36
54
86

Konfigurasi Elektron
1s2
[He] 2s2 2p6
[Ne] 3s2 3p6
[Ar] 4s2 3d10 4p6
[Kr] 5s2 4d10 5p6
[Xe] 6s2 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan
untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh dan unsur-unsur
gas mulia yang lain pada kulit terluarnya terdapat 8 elektron karena kulit

17

terluarnya telah penuh maka gas mulia bersifat stabil dan tidak reaktif.
Jadi afinitas elektronnyamendekati nol.
2.3 Kegunaan Gas Mulia
1) Helium
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar, Helium
biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif
digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang
dipakai dalam penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan
tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat
udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat
menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini
disebut pesona bawah laut. Ketika penyelam kembali ke permukaan,
(tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat.
Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit
atau kematian. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai
zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah.
2) Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga
neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan
tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
3) Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi
bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten)
yang panas.
4) Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk
fotografi kecepatan tinggi.
5) Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida
(pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.

18

6) Radon
Radon

dapat

digunakan

dalam

terapi

kanker

karena

bersifat

radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak,


malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan
sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak
kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari
perubahan kadar radon.

BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Unsur-unsur gas mulia terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar),
krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
2. Sifat-sifat gas mulia Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke
bawah semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.
Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti
atom terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas Elektron unsur19

unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik didih
unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
3. Gas mulia dimanfaatkan dalam bidang teknologi (pengisi bola lampu,
balon udara) serta bidang kesehatan (terapi kanker).

3.2 Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah
tentang Kimia Unsur ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat
ini ialah dengan mencari lebih banyak referensi dari berbagai sumber, baik dari
buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. http://forummakalah.blogspot.co.id/2015/10/makalah-kimiatentang-gas-mulia.html. 29 September 2016. 17.30 WITA

20

Anda mungkin juga menyukai