teori ini, inti atom-atom yang berikatan dianggap berada pada posisi antar inti yang
setimbang. Orbital yang menyatakan kebolehjadian mendapatkan elektron adalah
maksimum ditentukan dengan cara analog yang digunakan pada penentuan orbital
atom. Orbital multi-inti disebut orbital molekul, yang digunakan 2 atau lebih inti.
Dalam teori orbital molekul, identitas orbital atom sudah tidak ada dan pengisian
elektron mengikuti prinsip aufbau dengan pengisian elektron dimulai dari tingkat
terendah. Demikian juga teori ini mengikuti prinsip ekslusi Pauli dan aturan Hund,
untuk tingkat degenerasi pengisian elektron dengan spin paralel.
a. Pembentukan Orbital Molekul
Orbital ikatan dan orbital anti ikatan (bonding dan antibonding)
Pendekatan yang digunakan dalam orbital molekul adalah kombinasi linier orbital
atom (KLOA), yaitu diperoleh dari mengkombinasikan orbital atom-orbital atom yang
masing-masing memiliki fungsi gelombangnya.
Orbital atom A dengan fungsi gelombang A dan orbital atom B dengan fungsi
gelombang B. Bila dikombinasikan diperoleh orbital molekul, yaitu orbital molekul
ikatan, b dan orbital molekul anti ikatan a:
b = A + B
a = A B
Orbital ikatan dikonsentrasikan antar dua inti sehingga fungsi gelombangnya
saling memperkuat, sedang pada orbital anti ikatan menghasilkan simpul antar 2 inti
karena fungsi gelombangnya saling meniadakan.
Kerapatan elektron orbitalnya merupakan kuadrat fungsi gelombang, 2:
b 2 = A2 + B2 + 2A.B
a 2 = A2 + B2 2A.B
Integralnya adalah:
S=
A.B.d
24
2 orbital 1s
25
Gambar 40. Pembentukan ikatan (bonding) antara orbital 2pz dengan orbital 2pz
dan gambar titik yang menunjukkan kerapatan elektron.
ii)
p = px(A) px(B)
iii)
26
py = py (A) + py (B)
pz = pz (A) + pz (B)
*py = py (A) - py (B)
*pz = pz (A) - pz (B)
Ditinjau dari besarnya tumpangsuh orbital atom, maka orbital p lebih stabil
dari pada orbital p , tingkat energi orbital anti ikatan p* lebih tinggi dari pada
orbital anti ikatan
Orde ikatan =
(N b - N a )
2
Molekul hidrogen, H2
Merupakan sistem 2 elektron dengan 2 inti, konfigurasi orbital molekulnya adalah
27
2-0
= 1 , diperoleh ikatan tunggal .
2
b.
c.
Untuk ion H2 mempunyai dua elektron pada 1s, dan sebuah elektron pada 1s
*
Molekul He2
28
( 1s )1 dengan orde ikatan = 0, sehingga tidak terjadi ikatan antara kedua atom
He.
e.
2-1 1
= . Sistem ini hanya ada dalam sistem
2
2
terisolasi.
Molekul Li2 dan Be2
f.
4-2
= 1 , berupa orbital ikatan 2s.
2
29
( 2 pz )2 , (
30
SOAL LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan kovalen? Unsur-unsur apa yang memungkinkan
mudah membentuk senyawa kovalen?
2. Bagaimana bisa terjadi dua atom hidrogen yang identik dapat membentuk
suatu ikatan?
3. Jelaskan konsep hibridisasi dan konsep resonansi dengan menggunakan
contoh yang sesuai.
4. Senyawa kovalen mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah, tetapi
silika yang juga merupakan senyawa kovalen mempunyai titik leleh yang
sangat tinggi? Jelaskan untuk senyawa kovalen lainnya yang juga memiliki
sifat seperti silika.
31
elektron ditinjau menurut (i) konfigurasi elektron valensi, dan (2) jenis ikatan
yang terbentuk.
6. Mengapa keelektronegatifan suatu unsur menentukan sifat ikatan dalam
suatu senyawa? Jelaskan.
7. Jenis ikatan apa saja yang terdapat di dalam: es, kripton, CCl 4, intan, grafit,
tembaga, magnesium nitrat, HF, dan HI?
8. Apakah yang dimaksud dengan ikatan dan ikatan ? Manakah yang lebih
kuat ikatannya?
9. Apa yang dimaksud dengan ikatan p-d- dan ikatan d-p-?
10. Buatlah sketsa tumpangsuh (overlap) antara orbital-orbital s, p, d, dan f
dengan orbital-orbital s, p, d, dan f. Jelaskan tumpangsuh yang terjadi.
11. Apakah yang dimaksud orde ikatan dan kekuatan ikatan? Bagaimana
hubungannya dengan kekuatan ikatan?
12. Gunakann teori VSEPR untuk menentukan bentuk molekul: BeCl 2, PH3, SnCl4,
SnCl62, SO2, CO2, PF3, PF4, TeBr4, SOCl2, SeCl6, XeF4, XeF2, ICl2, BrF4, BrF4+,
XeO3, dan XeO42.
13. Apakah teori orbital molekul itu?
tentukan konfigurasi orbital molekul untuk: N 2, CO, O2, NO, N2+, N2, O2+, O2,
dan NO+. Tentukan pula orde ikatan dan sifat kemagnetannya.
14. Elektron pada kulit dalam tidak memberikan sumbangan dalam pembentukan
suatu ikatan. Berikan komentar atas pernyataan tersebut.
15. Jelaskan pernyataan berikut.
a. CO2 tidak mempunyai momen dipol, tetapi SO2 mempunyai momen dipol.
b. PF5 tidak mempunyai momen dipol, tetapi IF5 mempunyai momen dipol.
c. CH4 tidak mempunyai momen dipol, tetapi CH 2Cl2 mempunyai momen
dipol.
d. BF3 tidak mempunyai momen dipol, tetapi NF3 mempunyai momen dipol.
16. Diskusikan
a. NCl3 ada, tetapi NCl5 tidak ada
b. Bahwa pada molekul PCl5 terjadi orbital hibrida yang tidak ekivalen,
sehingga PCl5 mudah terurai menjadi PCl3 dan Cl2.
c. Mengapa es mengapung di atas air?
17. Dengan
menggunakan
konsep
hibridisasi
diskusikan
struktur
karbon
32
107o, dan 104,5o) Jelaskan. Tentukan pula persentase karakter s dan p pada
orbital hibrida yang terjadi.
19. Tunjukkan hibridisasi serta ikatan dan ikatan yang terjadi pada CO2, NO2,
SO2, XeO2F4, dan XeOF4.
20. Mengapa senyawa PCl5 ada sedang NCl5 tidak dapat terbentuk?
21. Jelaskan mengapa senyawa-senyawa di bawah ini mempunyai bentuk berikut
a. XeF6 tetrahedral terdistorsi
b. SbF63 dan IF4 mempunyai dua lone pair yang menempati posisi cis.
33