Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH UNSUR-UNSUR GOLONGAN IVA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Unsur Dan Senyawa

Dosen Pengampu :

Dwi Indah Suryani, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Ilmia Mutmainah (2281180005)


2. Annissa Dwi Rizkia (2281180013)
3. Hilda Kristina (2281180015)
4. Fitria Ramadhani (2281180019)

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Unsur-Unsur
Golongan IVA” dengan lancar. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang
ditugaskan oleh dosen Mata Kuliah Keanekaragaman Hewan.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang penulis peroleh dari berbagai sumber
seperti buku, jurnal, internet dan lainnya yang berkaitan dengan Unsur-unsur golongan IVA.
Dalam penyusunan makalah ini, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu Mata Kuliah Unsur dan Senyawa atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung dan membantu
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik secara materi maupun moril.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Serang, 10 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................1
C. TUJUAN....................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................2

A. DEFINISI UNSUR GOLONGAN IVA....................................................................2


B. CIRI DAN SIFAT UNSUR GOLONGAN IVA.......................................................
C. KEBERADAAN DAN KEGUNAAN UNSUR GOLONGAN IVA DI ALAM......
D. APLIKASI UNSUR GOLONGAN IVA DALAM KEHIDUPAN...........................

BAB III PENUTUP........................................................................................................

A. KESIMPULAN..........................................................................................................
B. SARAN......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Unsur-unsur golongan IVA merupakan salah satu unsur-unsur yang paling
esensial yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh
Karbon (C) yang merupakan suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-
sejarah sangat banyak ditemukan di alam dalam bentuk arang, abu, bahkan karbon
dioksida yang merupakan gas makhluk hidup keluarkan pada proses respirasi. Begitu
pula dengan Silikon (Si) adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia, sering
ditemukan dalam bentuknya sebagai dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat
bahan bangunan seperti batu bata (Farida, 2009).
Tidak hanya unsur Karbon dan Silikon saja yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, terdapat pula unsur Germanium (Ge), Timah (Sn), dan Timbal
(Pb) yang juga memiliki kegunaan tersendiri yang sering digunakan dalam kehidupan
dan tentunya memiliki sifat/karakteristik masing-masing. Unsur-unsur pada golongan
IVA seperti Karbon (C), Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb) dan
Flerovium (Fl) menunjukkan keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal
sifat kimia dan fisiknya. Oleh karena itu, kita hendaknya mempelajari unsur-unsur
golongan IVA agar lebih dapat memahami karakteristik dan kegunaan unsur-unsur di
dalamnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi unsur golongan IVA?
2. Apakah ciri dan sifat unsur golongan IVA?
3. Bagaimana keberadaan dan kegunaan unsur golongan IVA di alam?
4. Bagaimana aplikasi unsur golongan IVA dalam kehidupan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi unsur golongan IVA
2. Untuk menguraikan ciri dan sifat unsur golongan IVA
3. Menganalisis keberadaan dan kegunaan unsur golongan IVA di alam
4. Menguraikan aplikasi unsur golongan IVA dalam kehidupan

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI UNSUR GOLONGAN IVA


1. Karbon (C)
Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur
nonlogam dan merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Nama
karbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal (charcoal) yang artinya
arang. Karbon pertama kali ditemukan sebagai arang di zaman prasejarah, bahkan
namanya tidak diketahui. Karbon tidak diakui sebagai unsur hingga abad ke-17
setelah Robert Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat
didekomposisi menjadi zat yang lebih sederhana. Sementara itu, Antoine Laurent
Lavoisier perintis buku kimia Traite Elementaire de Chimie yang diterbitkan
tahun 1789, menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat teroksidasi dan dapat
diasamkan (Keenan, 1991).
2. Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Si dan merupakan unsur metaloid (semi logam), berbentuk serbuk atau dalam
bentuk kristal hitam keabu-abuan. Silikon merupakan unsur periode ketiga yang
paling banyak terdapat di alam, 28% dari massa kulit bumi mengandung silikon.
Silikon adalah unsur kedua yang paling berlimpah di kerak bumi, setelah oksigen
(Keenan, 1991).
3. Germanium (Ge)
Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium adalah
salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid (semi logam)
yang keras, rapuh, dan berwarna putih keabu-abuan. Germanium ditemukan
sekitar 100 tahun yang lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendelev Omitri pada tahun
1871. Sementara pada tahun 1886, seorang kimiawan Jerman, Clemens Winkler,
memutuskan untuk memberi nama unsur baru germanium, sebagai penghormatan
kepada tanah airnya (Sutresna, 2007).
4. Timah (Sn)
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn.
Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan
kata “Stagnum” yang dalam bahasa Inggris bersinonim dengan kata “dripping”

2
yang artinya menjadi cair/basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam
timah yang mudah mencair. Timah mempunyai warna putih perak, mudah
dibentuk dan ditempa, serta dapat bereaksi dengan asam kuat. Timah pada saat ini
diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite adalah mineral timah
oksida dengan rumus SnO2. Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit
alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk
bongkahan batu dimana dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau
(Sutresna, 2007).
5. Timbal (Pb)
Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia
“Pb”. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya
logam lunak. Timbal mrupakan unsur logam abu kebiru-biruan, lunak, mudah
ditempa, mudah dibentuk dan padat. Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan
proses pemanggangan. Timbal tidak ditemukan bebas di alam akan tetapi biasanya
ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak,
dan tembaga (Sutresna, 2007).
6. Flerovium (Fl)
Flerovium (sebelumnya bernama Ununquadium) adalah unsur kimia radioaktif
dengan simbol “Fl” dan nomor atom 114. Flevorium merupakan logam radioaktif
sintesis, dibuat melalui pemboman nuklir, dan hanya di produksi dalam jumlah
menit (Mastah, 2020).

B. CIRI DAN SIFAT UNSUR GOLONGAN IVA

Ciri-ciri Umum Golongan IVA

Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C), Silikon (Si),
Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb), dan Ununquadium (Uuq). Unsur golongan IVA
terdiri dari sebuah unsur unsur nonlogam (karbon), dua buah unsur metaloid (silikon dan
germanium), dan tiga buah unsur logam (timah, timbal, dan ununquadium).

Ciri-ciri umum unsur yang terletak pada golongan IV A (C, Si, Ge, Sn, Pb) adalah sebagai
berikut:

1. Kecuali Karbon, umumnya tidak terdapat di alam dalam bentuk bebas


2. Makin ke bawah makin elektropositif

3
3. Dapat membentuk senyawa amfoter yakni dengan membentuk oksida Sn(IV) dan
oksida Pb(IV)
4. Dapat membentuk senyawa kompleks dengan bilangan oksidasi sampai 6
5. Kecuali Karbon, dapat bereaksi dengan basa
6. Kecuali Pb, dapat membentuk senyawa dioksida bila direaksikan dengan udara
7. Kecuali C dan Si, dapat bereaksi Halogen
Sifat-Sifat Golongan IVA
a. Titik leleh dan titik didih
Jika anda melihat kecenderungan titik leleh dan titik didih pada golongan 4
dari atas ke bawah, sangat sulit membuat alasan yang masuk akal tentang pengaruh
perubahan dari ikatan kovalen ke ikatan logam. Kecenderungan menggambarkan
ikatan kovalen atau ikatan logam makin lemah dengan makin besarnya atom dan
makin panjang ikatan.
Titik leleh timah yang lebih rendah dibandingkan dengan timbal dikarenakan
timah membentuk struktur koordinasi 12 yang terdistorsi, bukan murni. Nilai titik
leleh dan titik didih timah pada tabel merupakan nilai untuk logam timah putih.
b. Konduktivitas listrik
Karbon sebagai intan tidak menghantarkan listrik. Pada intan elektron terikat
erat dan tidak bebas bergerak Tidak seperti intan (yang tidak menghantarkan
listrik), silikon, germanium, dan timah abu-abu merupakan semikonduktor
Timah putih dan timbal merupakan logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu
merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa
non-logam, dan timah putih dan timbal yang merupakanlogam.Hal itu merupakan
kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam,
dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.
c. Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk
menarik elektron. Biasanya diukur dengan skala Pauling, dimana unsur yang
paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4.
Suatu atom yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron.
Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila
berikatan dengan atom lain. Atom yang kita amati cenderung membawa muatan
positif parsial atau membentuk ion positif.

4
Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah. Namun,
sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam
dengan elektronegativitas.
d. Energi ionisasi
Jari-jari atom pada golongan logam alkali dari atas kebawah sistem periodik, jari-
jarinya semakin besar ,sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya.Semakin banyak
jumlah kulitnya,maka semakin besar jari-jari atomnya.Semakin besar jari-jari
atom ,maka daya tarik antara proton dan elektron terluarmya semakin
kecil.Sehingga energi ionisasinya semakin kecil.
a. Sifat – sifat kimia dan fisika karbon

1. Sifat fisika

 Fase                       : Padat

 Massa jenis            : 2,267 g/ cm3 (grafit), 3,513 g/ cm3 ( intan )

 Titik lebur              : 4300-4700 K

 Titik didih             : 4000 K

 Kalor peleburan     : 100 kJ/mol ( grafit ), 120 kJ/mol ( intan )

 Kalor penguapan   : 355,8 kJ/mol

 Kapasitas kalor      : 8,517 J/mol K (grafit), 6,115 J/mol K ( intan )

2. Sifat Kimia

 Struktur Kristal                 : Heksagonal

 Bilangan oksidasi              : 4, 2

 Elektronegativitas             : 2,55 skala pauling

 Energi ionisasi ke-1           : 1086,5 kJ/mol

 Energi ionisasi ke-2           : 2352,6 kJ/mol

 Energi ionisasi ke-3           : 4620,5 kJ/mol

5
 Jari-jari atom                     : 70 pm

 Jari-jari kovalaen               :77 pm

Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. Apabila karbon bereaksi, tidak ada
kecenderungan dari atom-atom karbon untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan
membentuk kation sederhana seperti C4+. Ion ini akan mempunyai rapatan-rapatan muatan
begitu tinggi sehingga eksistensinya tidaklah mungkin.

Sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut :

1. Karbon bereaksi langsung dengan Fluor, dengan reaksi sebagai berikut :


C (s) + 2 F2 (g)               CF4(g)
2. Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan karbon
monoksida.
2C(s) + O2(g)              2CO(g)
Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk karbon dioksida
2CO(g) + O2(g)                   2CO2(g)
3. Membentuk asam oksi. Bila karbon dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi
dengan oksigen membentuk CO2 dan jika CO2 ini bereaksi dengan air akan
membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l)                  H2CO3(l)
4. Membentuk garam asam oksi

Asam karbonat, suatu asam diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan
karbonat dan bikarbonat antara lain sebagai berikut:
K2CO3             = kalium karbonat
KHCO3               = Kalium bikarbonat
MgCO3            = Magnesium karbonat
Mg(HCO3)2      = Magnesium bikarbonat

5. Kecenderungan atom karbon membentukikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan


rangkap tiga yang akan membentuk senyawa organik.
Contoh: C2H6, C2H2, dan C2H4
b. Sifat Fisika dan Kimia Silikon

6
1. Sifat Fisika

 Radius Atom                 :           1.32 Å

 Atom                            :           12.1 cm3/mol

 Massa Atom                  :           28.0856

 Titik Didih                     :           2630 K

 Radius Kovalensi          :           1.11 Å

 Massa Jenis                    :           2.33 g/cm3

 Konduktivitas Listrik    :           4 x 106 ohm-1cm-1

 Formasi Entalpi             :           50.2 kJ/mol

 Konduktivitas Panas     :           148 Wm-1K-1

 Potensial Ionisasi           :           8.151 V

 Titik Lebur                     :           1683 K

 Kapasitas Panas             :           0.7 Jg-1K-1

 Entalpi Penguapan         :           359 kJ/mol

2. Sifat Kimia Silikon

 Struktur Kristal              :           fcc

 Elektronegativitas          :           1.9

 Bilangan Oksidasi         :           4,2

 Konfigurasi Elektron     :           [Ne]3s2p2

 Jari-jari kovalen : Å 1,18

 Jari-jari ion, Å : 0,41 (Si4+)

7
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit
bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini
dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak
menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau
boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan
dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya
silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon
yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π
(rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif
pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat
seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan
halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang
mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu
terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah
silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan
seterusnya.
a. Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour
(menggunakan suatu atom halogen).
Si + 2X2 → SiX4
b. Asam-oksi yang umum
Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran
yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida SiO 2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan
air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H 4SiO4,

8
dan asam metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka
memang bereaksi dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)
Bila kering seBagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip
dengan garam buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar
terhadap uap air, belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara
luas sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil yang
tertutup.
Garam-garam asam oksi dari kedua asam silikat tadi meliputi;
Na2SiO3 natrium metasilikat
Na4SiO4 natrium ortosilikat
Mg2SiO4 magnesium ortosilikat
LiAl(SiO3)2 litium alumunium metasilikat
Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak larut dalam
air.
Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air.
Ion SiO32-, bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq) + H2O(aq) → HSiO3-(aq) + OH-(aq)
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk
molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing
membentuk 4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion
raksasa, atom oksigen membentuk kedudukan yang berselang-seling.
c. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Germanium

Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
unsur (Ge) dan nomor atom 32. Unsur ini logam yang putih keabu-abuan, massa atomnya
72.64 g/mol. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh.
Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-
refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan
kemurnian yang sangat tinggi. Sifat fisik dan sifat kimia germanium adalah sebagai berikut:
2. Sifat Fisik

 Radius Atom                 :           1.37 Å

9
 Volume Atom                :           13.6 cm3/mol

 Massa Atom                  :           74.9216

 Titik Didih                     :           3107 K

 Massa Jenis                    :           5.32 g/cm3

 Konduktivitas Listrik    :           3 x 106 ohm-1cm-1

 Formasi Entalpi             :           31.8 kJ/mol

 Konduktivitas Panas     :           59.9 Wm-1K-1

 Potensial Ionisasi                       :           7.899 V

 Titik Lebur                     :           1211.5 K

 Kapasitas Panas             :           0.32 Jg-1K-1

 Entalpi Penguapan         :           334.3 kJ/mol

3. Sifat kimia

 Bilangan Oksidasi         :     4

 Konfigurasi Elektron     :    [Ar]3d10 4s2p2

 Struktur Kristal              :     fcc

 Radius Kovalensi          :    1.22 Å

 Elektronegativitas         :    2.01

 Energy ionisasi             : 3302.1 kJ/mol 


 jari-jari atom                 : 125 pm
 jari-jari kovalen            : 122 pm                           

d. Sifat Fisika dan Kimia Timah

1.     Sifat Fisika Timah

10
         Fasa                             : padatan
2.Sifat
         Densitas                       : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
         Titik didih                     : 231,93 C
         Titik didih                     : 2602 C
         Panas fusi                     : 7,03 kJ/mol
         Kalor jenis                    : 27,112 J/molK
Kimia Timah

         Bilangan oksidasi          : 4,2, -4


         Nomor atom                 : 50
          Nomor massa               : 118,71
          Elektronegatifitas          : 1,96 (skala pauli)
          Energi ionisasi 1            : 708,6 kJ/mol
          Jari-jari atom                : 140 pm
          Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm

e. Sifat-Sifat kimia dan fisika Logam Timbal (Pb)

Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan
anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam.
Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO 4 ) dan Kerusit
(PbCO3,)

1.Sifat Fisika

  Fasa pada suhu kamar              : padatan


  Densitas                                   : 11,34 g/cm3
  Titik leleh                                  : 327,5 0C
  Titik didih                                 : 17490C
   Panas Fusi                                : 4,77 kJ/mol
   Panas Penguapan                      : 179,5 kJ/mol
   Kalor jenis                                : 26,650 J/molK

2.Sifat Kimia

 Bilangan oksidasi                      : 4,2,-4


 Elektronegativitas                      : 2,33 (skala pauli)
 Energi ionisasi 1                        : 715,6 kJ/mol
 Energi ionisasi 2                        : 1450,5 kJ/mol
 Energi ionisasi 3                        : 3081,5 kJ/mol
11
 Jari-jari atom                            : 175 pm
 Radius ikatan kovalen               : 146 pm
 Jari-jari Van Der Waals            : 202 pm
 Struktur Krista  l                       : kubik berpusat muka
 Sifat kemagnetan                      : diamagnetic
 Resistifitas termal                      : 208 nohm.m
 Konduktifitas termal                  : 35,3 W/mK
 Bereaksi secara cepat dengan halogen

         Bereaksi lambat dengan alkali dingin tetapi bereaksi cepat dengan alkali panas
menghasilkan plumbit.

                  Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu  tidak reaktif,
ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini
dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal
tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.

                  Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa
dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS
kemudian dipanaskan.

                  2PbO + PbS      3 Pb + SO2

                  Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk
PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2.
PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk
garam plumbit.

                  PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang
kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal
dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium

C. KEBERADAAN DAN KEGUNAAN UNSUR GOLONGAN IVA DI ALAM


A. Karbon
Ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropi yaitu amorf, grafit dan berlian atau
Diamond Adapun sifat sifat karbon berdasarkan alat terapi antara lain :

12
1. Amorf unsur karbon dalam bentuk amorf selain terdapat di alam juga dihasilkan dari
pembakaran terbatas minyak bumi jumlah oksigen terbatas sekitar 50% dari jumlah
Oksigen yang diperlukan untuk Pembakaran sempurna secara alami karbon amorf
dihasilkan dari perubahan Serbuk gergaji, lignit batubara, gembut, kayu, batok kelapa
dan biji-bijian
2. Grafit adalah zat bukan logam yang mampu menghantarkan panas dengan baik.
Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang, jelaga atau jelaga
minyak. Sifat fisika grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan bentuk grafik
yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas sehingga dengan
sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut grafit terdapat dalam
bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tidak tingkat kemurnian yang
berbeda-beda
3. Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki nilai
ekonomi yang tinggi di mana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis sehingga
banyak dipakai dalam berbagai industri dan untuk bahan baku perhiasan dari mana
menjadi benar alami terkeras yang pernah ada tidak ada unsur alam yang dapat
memotong diamond maupun menarik (meregangkan) diamond. Setiap Karbon yang
terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada 4 atom karbon yang lain dalam
bentuk geometri tetrahedral. Dan tetrahedral ini membentuk 6 cincin karbon seperti
sikloheksana dalam bentuk konfirmasi “kursi” sehingga hal ini mengakibatkan tidak
adanya sudut ikatan yang mengalami ketegangan jalinan struktur kovalen yang stabil
inilah membuat sifat ingin menjadi keras

Kelimpahan dan Keberadaan di alam

 Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak bumi dan ke-4 di alam semesta
karbon terdapat pada semua jenis makhluk hidup. Karbon merupakan unsur paling
berlimpah kedua sekitar 18,5% setelah oksigen

13
 Sumber karbon anorganik terbesar terdapat pada batu kapur, dolomit dan
karbondioksida sedangkan sumber organik terdapat pada batubara, tanah gembut dan
minyak bumi

Kegunaan karbon

 Intan untuk perhiasan dan pemotong kaca dalam industri untuk membuat
bubuk penggosok yang paling keras untuk roda pengasah ujung mata bor dan
Gigi gergaji
 Grafit sebagai bahan hitam dalam pensil biasa pigmen dalam cat hitam bahan
pembuatan kue mangkok untuk bahan kimia elektrode untuk penggunaan pada
suhu yang sangat tinggi pelumas kering. Jika serbuk grafit didispersikan
dengan minyak akan dihasilkan perubahan cair
 Karbon monoksida atau CO sebagai bahan bakar reduktor pada pengolahan
logam
 Karbon dioksida CO2 digunakan sebagai zat pembeku misal es krim minuman
berkarbonasi yang akan menguap saat botol minuman dibuka pelindung
kebakaran
 Asam sianida atau HCN di industri sebagai bahan nilon
 Karbon disulfida atau CS2 digunakan sebagai pemadam kebakaran, pelarut
lilin damar, minyak dan untuk menghilangkan noda lemak pada baju
 Dithiokarbamat atau R2NCS2- digunakan untuk fungisida dalam bidang
pertanian

B. Silikon

Sumber dan kelimpahan silikon

14
 Silikon membentuk 28% kerak bumi dalam sumber berat dalam jumlah berat
silikon tidak ditemukan bebas dialam silikon terdapat dalam bentuk senyawa
oksida silika SiO2 dan mineral yang disebut silikat, granit, hornblende,
asbestos, feldspar, tanah liat, Mika dan sebagainya merupakan contoh
beberapa mineral silikat

Kegunaan

 Pembuatan transistor, chip komputer dan sel sel sel surya untuk tujuan itu
diperlukan silikon Ultra murni silicon juga digunakan dalam berbagai jenis
Alloy dengan besi (baja).
 Senyawa silikon digunakan dalam industri silika dan silikat digunakan untuk
membuat gelas keramik porselin dan semen
 Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3) suatu zat padat yang tidak berwarna.
Yang disebut water glass digunakan untuk pengawetan telur dan juga sebagai
bahan pengisi atau filir dalam deterjen
 Silikon karbida atau (SiC) merupakan zat padat yang sangat keras digunakan
untuk ampelas abrasif dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu
yang tinggi sewaktu kembali ke bumi
 Silika gel suatu zat padat amorf yang sangat berpori, dibuat dengan melepas
sebagian air dari asam silikat H2SiO3 atau SiO2H2O silica gel bersifat
higroskopis mengikat air sehingga digunakan sebagai pengiring dalam
berbagai macam produk

C. Germanium

Sumber dan kelimpahan

 Germanium, logam ini ditemukan di


1. Argyrodyte sulfida germanium dan perak
2. Germanite, yang mengandung 8% unsur ini
3. Bijih seng
4. Batubara
5. Mineral mineral lainnya

15
Unsur ini diambil secara komersial dari debu-debu pabrik
pengolahan bijih besi seng dan sebagai produk sampingan beberapa
pembakaran batubara

6. Germanium murni ditemukan dalam bentuk yang keras berkilauan


berwarna putih keabu-abuan tapi merupakan metalloid yang rapuh

Kegunaannya :

 Sebagai bahan semikonduktor


 Sebagai bahan pencampur logam sebagai fosfor di bola lampu pijar dan
sebagai katalis
 Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar inframerah dan
digunakan dalam spek spek spektroskopi inframerah dan barang-barang
lainnya termasuk mendeteksi inframerah yang sensitif indeks refraksi yang
tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat
berguna sebagai lensa kamera wide Angle dan mikroskop objektif
 Bidang studi kimia organogermanium beberapa senyawa germanium
memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia tetapi memiliki
keaktifan terhadap beberapa jenis bakteri sehingga membuat unsur ini
sangat berguna sebagai agen kemoterapi

D. Timah

Sumber dan kelimpahan :

 Timah sumber utama timah di alam terutama terdapat sebagai mineral


kasiterit atau batu timah SnO2

Kegunaan

 Sebagai pembungkus makanan dan kaleng minuman


 Paduan timah dan timbal dengan kadar yang sangat tinggi dipakai sebagai
bahan pembuat alat musik atau misal pipa organ
 Paduan Sn, Cu dan Pb digunakan untuk Kompas
 SnF2 digunakan dalam pasta gigi untuk mencegah terjadinya lubang pada
gigi

16
 SnO2 untuk bahan ampelas atau penggosok permata
 SnS2 dipakai pada industri pewarnaan serta proses penyelundupan atau
bahan bahan imitasi

E. Timbal

Sumber dan kelimpahan di alam :

 Timbal terutama terdapat sebagai galena (PbS) dengan proses


pemanggangan. Anglesite (PbSO4), Cerussite (PbCO3) dan minim adalah
mineral-mineral timbal yang lazim ditemukan

Kegunaannya :

 Digunakan pada baterai


 Pelindung kawat pipa ledeng dan amunisi
 Logamnya sangat efektif sebagai peredam suara
 Pelindung radiasi pada sinar X dan reaktor nuklir
 Insektisida
 Digunakan dalam accu
 Dipakai sebagai agen pewaris dalam bidang pembuatan keramik terutama
untuk warna kuning dan merah
 Dipakai dalam industri plastik PVC untuk menutup kawat listrik
 Dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan
pancing untuk pemberat disebabkan simbol memiliki sensitivitas yang
tinggi harganya murah dan mudah untuk digunakan

Unsur golongan 4A karbon dampak negatif

Karbon :

1. Senyawa karbon karbondioksida atau CO2 terjadi karena pemakaian bahan bakar dari
fosil adanya pembakaran ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca

17
2. CFC penipisan lapisan ozon dan berkontribusi terhadap efek rumah kaca CCl 4
kerusakan hati dan ginjal dan bersifat racun bila tertelan
3. CS2 mudah terbakar dan bersifat racun
4. CO lebih-lebih bisa mengikat hemoglobin daripada oksigen bisa menyebabkan darah
kekurangan oksigen

Silikon :

 Silikon yang dipakai untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk
dan kelumpuhan beberapa otot wajah. Hal ini karena silikon dapat membentuk
gumpalan dan dapat memblokir aliran darah ke jaringan organ tubuh

Germanium

 Bahaya fisik yang dapat ditimbulkan oleh germanium dilihat dari bentuk gas nya yang
lebih berat daripada udara sehingga dapat berpindah dengan satu dengan cepat
sepanjang permukaan bumi Selain itu sebagai salah satu logam berat germanium juga
memiliki dampak negatif apabila terakumulasi dalam sistem perairan

Stanum

1. Timah juga terdapat dalam beberapa makanan. Jumlah timah yang sedikit dalam
makanan tidak berbahaya
2. Senyawa timah Triakil dan triaril dan material yang digunakan sebagai racun biologi
(biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati

Plumbum
1. Dampak dari timbal sendiri sangat berbahaya bagi manusia utamanya bagi anak-anak
di antaranya adalah mempengaruhi fungsi kognitif kemampuan belajar pemendekan
tinggi badan penurunan fungsi pendengaran mempengaruhi perilaku dan lansia

18
merusak fungsi organ tubuh seperti ginjal sistem saraf dan reproduksi meningkatkan
tekanan darah dan mempengaruhi perkembangan otak
2. Pada jaringan atau organ tubuh logam Pb akan terakumulasi pada tulang. Karena
dalam bentuk ion Pb2+ logam itu mampu menggantikan keberadaan ion Ca2+ atau
kalsium yang terdapat pada jaringan tulang

D. APLIKASI UNSUR GOLONGAN IVA DALAM KEHIDUPAN

a. Karbon (C)

Karbon digunakan sebagai unsur dekoratif dalam barang-barang perhiasan,


sebagai bakar fosil, dalam industri otomotif digunakan sebagai pigmen hitam,

Beberapa kegunaan karbon :


 Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet, dan lain-lain
 Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk membuat
alat  pemotong, karena sifatnya yang sangat keras.
 Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon seperti minyak bumi dan
turunannya digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industri-industri
petrokimia.
 Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi.
 Dalam bentuk batubara digunakan sebagai bahan bakar.

b. Silikon (Si)

Silikon merupakan komponen utama dari keramik, kaca, semen, sebagian


besar perangkat semikonduktor, dan silikon (zat plastik yang sering tercampur baur
dengan logam silikon).

Beberapa kegunaan silikon :

19
 Digunakan dalam indrustri baja sebagai campuran pokok baja silikon, yang
digunakan sebagai inti transformator karena baja-silikon menunjukkan
karakteristik histerisis yang rendah.
 Baja campuran yang dikenal dengan duriron (mengandung 15% silikon)
digunakan untuk mencegah korosi logam.
 Digunakan sebagai campuran logam tembaga, kuningan, dan perunggu.
 Digunakan sebagai bahan untuk membuat piranti,  semikonduktor (elektronika)
seperti IC, dioda dan transistor.
 Silika dan silikat digunakan dalam pembuatan kaca, seme, dan porselin.
 Silikon monoksida (SiO) digunakan sebagi pelindung bahan-bahan lain.

c. Germanium (Ge)

Beberapa kegunaan germanium :

 Kristal germanium digunakan pada alat detektor radio yang tinggi    dan sinyal-
sinyal radar.
 Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti, semikonduktor, seperti
transistor dan dioda.
 Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan pembuatan
anemia

d. Timah (Sn)
Beberapa kegunaan timah :
 Dalam bentuk lembaran timah digunakan untuk lapisan pelindung kaleng atau
bejana dari tembaga.
 Digunakan sebagai logam campuran perunggu.
 Digunakan untuk perekat komponen elektronika pada PCB (timah solder)
 Dicampur dengan titanium dan digunakan dalam industri aerospace dan bahan
insektisida

e. Timbal (Pb)

20
Timbal digunakan sebagai bahan pembuat pipa air, digunakan dalam produksi
baterai.

Beberapa kegunaan timbal :

 Digunakan sebagai bahan pengisi baterai dan pelapis kabel listrik.


 Digunakan dalam industri pipa, tank dan alat sinar X.
 Karena mempunyai kerapatan yang cukup tinggi, timbal digunakan sebagai alat
pelindung bahan-bahan radioaktif.
 Dicampur dengan timah digunakan sebagai alat perekat komponen-komponen
elektronika pada PCB.

f. Flerovium, sebelumnya bernama Ununquadium (Uuq)


 Digunakan kepentingan penelitian saja

21
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C), Silikon
(Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb). Karbon adalah slaah satu unsur
golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam, dan merupakan unsur penyusun
senyawa-senyawa organik. Silikon adalah salah satu unsur golongan IVA yang
merupakan unsur metaloid (semi logam), berbentuk serbuk atau dalam bentuk bentuk
kristal hitam keabu-abuan.
Germanium adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur
metaloid (semi logam) yang keras, rapuh, dan berwarna putih keabu-abuan.
Timah merupakan slah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam
dan telah digunakan sejak jaman dahulu. Timah mempunyai warna putih perak,
mudah dibentuk dan ditempa, serta dapat bereaksi dengan asam kuat.
Timbal adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam abu
kebiru-biruan, lunak, mudah ditempa, mudah dibentuk dan padat.

B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan adalah bahwa unsur golngan IVA sangat
berlimpah di alam maka dari itu penting bagi seorang kimiawan maupun masyarakat,
memahami kegunaan dan manfaat dari unsur tersebut agar kedepannya tidak
menyalahgunakannya untuk perbuatan yang tidak baik dan memanfaatkannya untuk
hal yang baik

22
DAFTAR PUSTAKA

Farida, Ida. 2009. Kimia Anorganik I. Bandung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Gunung Djati.
Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mastah. 2020. https://www.mastah.org/flevorium-fl-ununquadium-uuq-penjelasan-lengkap/
diakses pada hari Senin, 10 September 2020 pukul 23.57 pm.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Bealajar Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

23

Anda mungkin juga menyukai