KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis kelimpahan, kecendrungan sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses
pembuatan unsur-unsur periode 3 dan golongan transisi (periode 4)
4.8 Menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur periode 3 dan
unsur golongan transisi (periode 4)
ORIENTASI
INFORMASI
Unsur-unsur yang berada dalam periode ketiga ada delapan unsur dengan kecendrungan
sifat yang teratur. Unsur-unsur tersebut adalah natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor,
belerang, klor, dan argon. Unsur-unsur periode ketiga terdiri dari logam: natrium (Na),
magnesium (Mg), aluminium (Al); semi logam (metaloid): silikon (Si); non logam: fosfor
(P), belerang (S), klorin (Cl); dan gas mulia: argon (Ar). Dari kiri ke kanan sifat unsur periode
ketiga berubah dari logam-semilogam-nonlogam dan gas mulia. Keberadaan unsur-unsur
periode ketiga di alam dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Unsur-unsur periode ketiga di alam
Unsur Keberadaan di alam
Natrium Na terdapat dalam garam batu NaCl, sendawa Chili NaNO3, karnalit
KMgCl3.6H2O, trona Na5(CO3)2.(HCO3).2H2O, dan air laut.
Magnesium Mg berada sebagai senyawa MgCl2 di air laut dan deposit garam. Juga dalam
senyawa karbonat dalam mineral magnesit (MgCO3) dan dolomit
MgCa(CO3)2, dan dalam senyawa epsomit sulfat MgSO4.7H2O.
Aluminium Al adalah unsur ketiga terbanyak di kerak bumi setelah O dan Si. Al ditemukan
di bebatuan yang mengandung aluminosilikat (campuran Al, O, Si), korundum
(Al2O3), kriolin Na3AlF6, dan bauksit (Al2O3.xH2O)
Silikon Si merupakan unsur kedua terbanyak di kerak bumi setelah O dengan kadar
~25,7%. Si ditemukan sebagai silika (SiO2) dan senyawa silikat (campuran Si,
O, dan logam lain). Ada dua jenis silika, yakni yang berbentuk kristal (kuarsa,
kristobalit, trimidit) dan yang non-kristal (oniks, agata/akik, jasper, batu api).
Sedangkan senyawa silikat menyusun 95% dari bebatuan di kerak bumi.
Banyak senyawa silikat merupakan senyawa aluminosilikat. Senyawa ini
terbentuk dari senyawa silikat dimana sebagian atom Si telah diganti dengan
atom Al. Senyawa aluminasilikat dapat dibedakan menurut pembentukannya:
Berdasarkan informasi diatas, kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam dapat dilihat
berdasarkan model di bawah ini:
Model 1. Mineral-mineral yang mengandung unsur-unsur periode ketiga
Natrium (Na) Magnesium (Mg)
Klor Argon
LATIHAN:
1. Buatlah daftar yang memuat informasi tentang keberadaan unsur-unsur berikut di
alam serta produk yang mengandung unsur atau senyawanya untuk unsur
aluminium, silikon dan belerang.
KESIMPULAN
Kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam
……………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
ORIENTASI
3.8.4 Menganalisis sifat fisika dan sifat kimia unsur-unsur periode 3 (Natrium,
Magnesium, Aluminium, Silikon, Fosfor, Belerang, Klorin, dan Argon)
INFORMASI
Unsur-unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat yang mirip, tetapi sifat-
sifatnya berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu periode dapat dilihat
pada unsur-unsur periode ketiga. Dari kiri ke kanan sifat unsur periode ketiga berubah dari
logam-metaloid-non logam dan gas mulia.
Sifat unsur dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika
adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan fisik. Misalnya: massa jenis, bau, warna, titik
didih/leleh dan daya hantar. Sifat kimia adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia.
Contoh: kereaktifan, mudah terbakar, oksidator, dan sebagainya. Unsur-unsur yang terletak
pada periode yang sama menunjukkan kecendrungan sifat fisika secara beraturan. Unsur-unsur
dalam satu periode mempunyai jumlah kulit yang sama, tetapi berbeda elektron valensinya, hal
ini menyebabkan perbedaan sifat kimianya.
Beberapa sifat-sifat unsur-unsur periode ketiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga
Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Konfigurasi K 2 2 2 2 2 2 2 2
elektron L 8 8 8 8 8 8 8 8
M 1 2 3 4 5 6 7 8
Energi ionisasi
496 738 578 786 1.012 1.000 1.251 1.527
(kJ/mol)
Titik didih (°C) 883 1.107 2.519 3.280 277 444 -35 -186
Titik leleh (°C) 98 649 660 1.410 44,1 115 -101 -189
Sumber: General Chemistry, Principles and Modern Applications, Petrucci R.H, Harwood
W.S, dan Herring G.F
PERTANYAAN KUNCI
1. Berdasarkan model 2, bagaimanakah kecendrungan titik didih dan titik leleh unsur-
unsur periode ketiga dari kiri ke kanan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
2. Berdasarkan jawaban soal nomor 1, mengapa titik didih dan titik leleh unsur-unsur
periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknya
pada golongan IVA (silikon), kemudian turun secara drastis pada golongan VA
(fosfor)? (hubungkan dengan struktur dari zat tersebut dan ikatan yang terbentuk)!
Jawab:
Sumber: General Chemistry, Principles and Modern Applications, Petrucci R.H, Harwood
W.S, dan Herring G.F
PERTANYAAN KUNCI
1. Berdasarkan model 3, bagaimanakah kecendrungan energi ionisasi unsur-unsur periode
ketiga dari kiri ke kanan? (bertambah/berkurang)
Jawab:
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
2. Berdasarkan jawaban soal nomor 1, mengapa energi ionisasi dari kiri ke kanan
cenderung bertambah? (hubungkan dengan daya tarik inti terhadap elektron terluar)
Jawab:
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
Reaksi E⁰ (Volt)
Na+(aq) + e- → Na(s) -2,71
Mg2+(aq) + 2e- → Mg(s) -2,37
Al3+(aq) + 3e- → Al(s) -1,66
SiO2(aq) + 4H+(aq) + 4 e- → Si(s) + 2H2O -0,86
S(s) + 2e- →S2-(aq) +0,36
Cl2(aq) + 2e- → 2Cl-(aq) +1,36
PERTANYAAN KUNCI
1. Perhatikan model 4, bagaimanakah kecendrungan unsur-unsur periode ketiga dari atas
ke bawah untuk mereduksi dan mengoksidasi berdasarkan harga potensial
elektrodenya?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
2. Berdasarkan jawaban soal nomor 1, manakah unsur yang bersifat sebagai reduktor kuat
dan oksidator kuat?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
PERTANYAAN KUNCI
1. Berdasarkan model 5, bagaimanakah sifat kekuatan asam dan basa unsur-unsur periode
ketiga dari kiri ke kanan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
2. Berdasarkan jawaban soal nomor 1, unsur manakah yang bersifat sebagai asam kuat
dan basa kuat?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
LATIHAN:
1. Jelaskan struktur unsur-unsur periode ketiga dari Na ke Ar.
2. Bandingkanlah kekuatan asam dari H2SiO3, H3PO4, H2SO4, dan HClO4
KESIMPULAN
a. Unsur X dapat larut dalam larutan HCl maupun dalam larutan NaOH.
b. Unsur Y dapat bereaksi dengan air membebaskan hidrogen.
c. Unsur Z tidak bereaksi dengan air tetapi oksidanya dalam air dapat memerahkan lakmus
biru.
Urutan sifat reduktor dari yang paling lemah ke yang paling kuat adalah…..
1. Unsur-unsur periode ketiga sebagian besar di alam dalam bentuk senyawa dan ada juga
yang terdapat dalam keadaan bebas.
2. garam (NaCl), dolomit (CaCO3.MgCO3), bauksit (Al2O3.nH2O), silika (SiO2),
fluoropatit Ca3(PO4)2.CaF2, pirit (FeS2), dan halit (NaCl).
3. Berdasarkan persentase kelimpahannya tidak semua unsur-unsur periode ketiga banyak
terdapat di alam, dimana ada yang terdapat di alam di bawah 1% dan ada juga yang
kelimpahannya di atas 20%.
4. Berdasarkan persentase kelimpahannya unsur-unsur periode ketiga yang paling banyak
terdapat di alam adalah silikon dengan kadar 25,67% di kulit bumi. Berdasarkan
informasi yang terdapat pada LKPD, dimana silikon merupakan unsur kedua terbanyak
di kerak bumi setelah oksigen.
a. Sifat-sifat Fisika
Titik didih dan titik leleh
1. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan
meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknya pada golongan IVA
(silikon), kemudian turun secara drastis pada golongan VA (fosfor). Jadi,
silikon mempunyai titik didih dan titik leleh tertinggi diantara unsur-unsur
seperiode. Sedangkan titik didih dan titik leleh terendah dimiliki oleh argon.
2. Natrium, magnesium, dan aluminium mempunyai ikatan logam. Seiring
dengan bertambahnya jumlah elektron valensi, kekuatan ikatan logam
meningkat dari natrium hingga aluminium. Meningkatnya kekuatan ikatan
logam ini menyebabkan meningkatnya titik didih dan titik leleh.
Silikon mempunyai struktur kovalen raksasa (seperti intan), setiap atom silikon
terikat secara kovalen pada empat atom silikon. Zat dengan struktur kovalen
raksasa mempunyai titik didih dan titik leleh yang sangat tinggi.
Fosfor, belerang, klor, dan argon terdiri dari molekul-molekul nonpolar,
sehingga hanya diikat oleh gaya van der Waals yang relatif lemah. Hal ini
menyebabkan titik didih dan titik lelehnya menjadi rendah.