Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS KESALAHAN LAS DAN PENYEBABNYA

Bagian yang terpenting dari uraian ini adalah hal-hal yang terkandung di dalam bab ini.
Karen bagi seorang pemeriksa las, yang paling diperhatikan adalah ada atau tidaknya kesalahan
di dalam suatu sambungan las. Cara mendeteksi/menemukannya. Cara
mengatasi/memperbaikinya dan cara mencegah jangan sampai terjadi kesalahan atau
terulangna kesalahan yang serupa. Adapun kesalahan-kesalahan lasa dapat dibagi sebagai
berikut:

a. Kesalahan yang supervisial (dapat dilihat dengan mata rahmen)


b. Kesalahan yang tidak dapat dilihat dengan mata (internal defect)
1. Kesalahan yang supervisisal (tampak)
a. Undercutting.rahmen
Sisi-sisi las mencair dan masuk ke dalam alur las, sehingga terjadi parit dikanan
kiri alur las yang mengurangi ketebalan bahan. Hal ini disebabkan oleh terlalu tingginya
temperatur sewaktu mengelas yang diakibatkan karena rahmen pemakaian arus yang
terlalu besar dan ayunan elektroda yang terlalu pendek.
b. Weaving fault
Bentuk alur bergelombang sehingga ketebalannya tidak merata Hal ini
disebabkan karen cara pengelasan terlalu digoyang (gerakan elektroda terlalu besar).
c. Surface porosity.
Berupa lubang-lubang gas pada permukaan lasan yang biasanya disebabkan
oleh:
1. Elektroda basah.
2. Kampuh kotor.
3. Udara sewaktu mengelas terlalu basah.
4. Gas yang berasal dari galvanisasi.
d. Fault of electroda change (kesalahan penggantian elektroda).
Bentuk alur las menebal pada jarak tertentu yang diakibatkan oleh pergantian
elektroda. Tukang las yang belum ahli pada permulaan pengelasan rahmen, umumnya
pada setiap mulai mengelas, gerakan elektroda terlalu pelan.
e. Weld spatter (percikan-percikan las).
Alur las kasar dan penuh dengan percikan-percikan slag/las. Hal ini disebabkan oleh:
1. Arus terlalu besar.
2. Salah jenis arus.
3. Salah polarisasi.
f. Alur las terlalu tinggi.
Biasanya bentuknya sempit dan menonjol keatas. Hal ini disebabkan oleh :
1. Arus terlalu rendah.
2. Elektroda terlalu dekat dengan bahan.
g. Arus las terlalu lebar.
Jika dibanding dengan tebal plat, alur las terlalu lebar. Hal ini disebabkan oleh
kecepatan lasnya terlalu lambat.
h. Alur las tidak beraturan.
Disebabkan oleh orang yang mengelas tanpa dasar keterampilan dan
pengetahuan tentang las, sehingga letak elektroda kadang-kadang terlalu tinggi,
kadang-kadang terlalu menempel bahan.
i. Alur las terlalu tipis (cekung).
Akibat kecepatan mengelas terlalu tinggi.
j. Letak longitudinal permukaan
Keretakan biasanya terletak pada sumbu alur dan memanjang sumbu. Keretakan
disebabkan oleh:
1. Pembedaan material yang menyebabkan pertumbuhan kristal dalam bahan las atau
karena terjadinya air hardening sewaktu las mendingin (kerapuhan).
2. Disebabkan oleh besarnya tegangan sebelum pengelasan, serta tegangan akibat
pengerutan.
k. Letak tranvesal (melintang sumbu)
Disebabkan oleh hal serupa pada letak longitudinal hanya arah tegangan yang
berbeda, juga karena stress corrosin (korosi tegangan).
2. Kesalahan yang nonvisual (tidak tampak)
a. Dasar concave (cekung)
Pada pengelasan pertama terjadi pencekungan. Hal ini disebabkan karena arus
terlalu besar, sehingga sebagian bahan jatuh ke bawah atau juga karena kecepatan las
terlalu tinggi pada pengelasan pertama.
b. Dasar berlubang-lubang
Pada pengelasan pertama. Hal ini disebabkan karena posisi elektroda terlalu
dalam sewaktu mengelas pertama dan arus terlalu besar.
c. Dasar berjanggut t
Pada dasar las tampak bahan las berlebihan sehingga menyerupai janggut. Juga
pada las overhead dapat terjadi hal yang sama. Untuk hal yang terdahulu disebabkan
oleh letak elektroda yang terlalu dalam pada pengelasan pertama sementara weld travel
terlalu lamban. Unttuk hal yang kedua disebabkan karena pergerakan elektroda yang
salah dan travel lamban.
d. Incomplete penetration
Adalah pengelasan pertama yang tidak tembus ke bawah. Hal ini disebabkan
oleh beberapa hal yakni:
 Letak elektroda sewaktu pengelasan pertama terlalu tinggi.
 Sewaktu pengelasan pertama arus yang dipakai terlalu lemah.
 Jarak sisi-sisi kampuh terlalu rapat.
e. High low (tinggi rendah)
Berupa pengelasan yang sisi-sisi kampuh tidak dalam satu bidang datar. Hal ini
disebabkan karena dua hal yakni:
 Letak bahan yang tidak sama rata
 Tebal atau ukuran bahan yang berbeda
f. Retak kaki burung (bird claw crack)
Berupa keretakan yang menyerupai bentuk jari-jari pada kaki burung. Hal ini
biasa terjadi pada pengelasan pelat tipis, disini akhir elektroda (sewaktu pengelasan
dihentikan) tidak dipertebal lagi/ ditambah bahan. Akibatnya sewaktu mendingin
terjadi pengerutan yang mengakibatkan bentuk retak tersebut.
 Untuk beberapa jenis kesalahan yang supervisial dapat dengan mudah dideteksi
karena berada sebelah luar bahan seperti jenis-jenis kesalahan pada item a, b, c, d,
e, f, g, g, h, , i, j, k, n2, p, dan q.
 Sedangkan untuk jenis-jenis kesalahan pada dasar las-lasan dibalik (untuk
pekerjaan pelat) atau pada ujung-ujung sambungan pipa.

Untuk tempat-tempat lain yang tidak dapat langsung dilihat dengan mata, terpaksa
dipakai alat bantu seperti misalnya introscope ataupun alat-alat non destructive test (seperti
halnya jenis kesalahan yang tidak dapat dilihat dengan mata).

Jenis kesalahan tersebut tertera pada item a,b, c, dan d adalah kesalahan dasar las-lasan
atau las pertama.
3. Cacat internal(di dalam bahan las atau bahan induk)

Jenis-jenis kesalahan pengisian yang tidak dapat dilihat engan mata, hanya dapat
dideteksi dengan menggunakan radiography dan ultrasonik. Cara-cara mendeteks kesalahan
las secara terinci akan di jelaskan pada jilid berikutnya. Adapun jenis-jenis kesalahan
tersebut adalah seagai berikut:

a. Undercut
b. Slag lines (wagon track)
c. Internal longitudinal crack
d. Internal transverse crack
e. Incomplete penetration
f. Incomplete fusion
g. Internal porosity
h. Blow hole
i. Root concaving
j. Surface concaving
k. Fault of junction
l. Root high low
m. Aligned porosity
n. Excessive penetration
o. Interpass cold lap
p. Heavy metal inclusion

a. Undercut. Adapun penyebab undercut adalah:


1. Terlalu tingginya arus pada lajur las terakhir (caping) sehingga melebihi jumlah
maksimum yang diizinkan, akibatnya suhu terlalu tinggi dan melumerkan bahan dasar
di sekitar pinggir kumpuh dan membentuk parit.
2. Suhu metal sudah terlalu tinggi sebelum pengelasan lajur akhir di mulai, sehingga
waktu capping di laksanakan, bahan dasar sekitar kampuh langsung melumer.
3. Ayunan elektroda yang tidak penuh, sehingga sebagian sisi kampuh kurang/tidak
terisi bahan las sepenuhnya.
4. Penyetelan yang tinggi rendah sehingga menyulitkan pengisian kampuh, akibatnya
sebagian tepi kampuh kurang/tidak terisi bahan las sepenuhnya.
Undercut ini memperlemah kekuatan sambungan sehingga harus di isi kembali dengan
las, dengan cara stringing (las satu lajur dengan electroda tidak diayun).

a.1. Undercut

a.2. Undercut Akar (Root Undercut)-1.


Jenis cacat ini didalam film x-ray tampak sebagai suatu perbedaan imagi yang
kontras/nyata dan relatif lurus (biasanya terletak di tengah-tengah jalur las). Pada sketsa
penampang sambungan las tampak jelas sebab cacat tersebut di atas, yakni cara
penyetelan/pemasangan yang tidak tepat (misalign/offset). Cacat ini dalam kondisi
operasi di mana pipa mengandung zat yang reaktif/mudah berkarat, akan memprakasai
serangan karat yang dimulai pada sudut cekukan di sisi akar las yang offset. Jenis cacat
ini sedikit banyak akan mengurangi kekuatan sambungan las tersebut. Cacat ini lazim
pula disebut mismatch with lack of penetration (penyetelan kurang tepat dengan
pengisian kurang) lihat gambar 28 a.
a.3 Undercut Akar (Root Undercut)-2.
Jenis undercut ini sebenarnya sama dengan undercut akar-1, namun berbeda
penyebabnya. Cacat ini disebabkan oleh terlalu panasnya suhu pengelasan akar las
karena arus las yang terlalu tinggi atau karena suhu bahan yang terlalu panas. Suhu
bahan terlalu panas akibat pengelasan yang terlalu lama/panjang tanpa pendinginan
sejenak (cooling interval) atau karena laju pengelasan akar yang terlalu pelan. Jenis
cacat ini berakibat sama dengan undercut akar-1. Gejalanya berupa garis memanjang
di sekitar pinggir posisi akar las pada film x-ray. Hal ini disebabkan oleh mencairnya
sisi akar ampuh sebelum waktunya. (lihat gambar 28 b)

Lanjutan no 3
p. Inklusi Logam Berat (Heavy Metal Inclusion). Jenis cacat ini pada film x-ray tampak
sebagai bintik-bintik putih yang sangat jelas batas-batasnya dibanding warna imagi
jalur las sendiri. Cacat ini disebabkan termasuknya logam-logam berat kedalam bahan
las. Logam berat tersebut biasanya berasal dari elektroda pengelasan TIG (Tungsten
Inert Gas Welding) yang terbuat dari tungsten. Cacat ini secara keseluruhan tidak
berpengaruh terhadap kekuatan sambungan las. Kecuali jika jumlahnya terlalu
berkelebihan. Cacat ini dapat dianggap sebagai halnya inklusi kerak las (siag) biasa.
(lihat gambar 28d)

Anda mungkin juga menyukai