Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam
hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar kabar anak raja sembilan
orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah maka hamba datang
kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-
raja sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada
dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ....
A. tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan.
B. hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan.
C. lihatlah terlebih dahulu musuh yang akan dihadapi.
D. bersyukurlah jika mendapat pertolongan dari seseorang.
E. jangan terlalu emosi sehingga dapat mencelakai orang lain.
Sebermula Raja Hindustan itu sediakala pekerjaanya pergi berburu juga. Maka pada satu hari Raja Hindustan itu
sedang berburu, lalu bertemu dua ekor ular. Adapun ular yang betina itu terlalu baik rupanya, maka yang jantan
sangat jahat rupanya. Maka hati pada hati Baginda,
“Bukan juga jodohnya ular itu, karena yang jantan itu amat jahat rupanya dan yang betina itu elok rupanya.”
Maka lalu dihununsnya pedangnya, lalu diparangnya kepada ular jantan itu. Maka ular jantan itu pun matilah.
Maka ular betina itu pun putus ekornya sedikit.
Nilai budaya dalam kutipan tersebut yang masih dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah…
A. Lebih mempercayai ular
B. Menghukum yang berperilaku jahat
C. Berlaku kasar kepada orang yang tidak disukai
D. Melakukan perburuan di hutan tanpa mengenal batas
E. Marah melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangannya
Telah beberapa lamanya maka ia pun bertemu sebuah kolam terlalu besar, Maka anak raja itu turunlah ke dalam
kolam itu hendak mandi. Maka dilihatnya ada seekor ular menangkap seekor katak di dalam kolam itu. Adapun
katak itu teramat besarnya, beberapa hendak ditangkap ular itu tiada dapat hingga habislah berluka-luka segala
tubuh katak itu, maka berlumur dengan darah. Maka katak itu pun lari juga ke sana kemari dihambat ular itu.
Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah dilhatnya anak raja itu, maka kata katak, “Hai orang muda!
Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba! Karena hamba
mencari rezeki akan anak bini hamba”.
Maka anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak daripadamu.”
Maka kata ular itu, “Hai, anak raja! Akan katak itu sedialah rezeki hamba juga akan memberi makan anak istri
hamba. Jikalau tuan hamba hendak melepas katak ini, berilah tukarannya oleh tuan hamba. Maka kata anak raja
itu,”Apakah ada kepada kami, hanya ada dagingku, itulah yang ada padaku.”
Maka kata ular itu,”Baiklah!”
Maka oleh anak raja itu, pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga, maka diberikannya pada ular itu.
Maka ular itu pun mengambil daging itu lalu dibawanya ke lubangnya. Maka daging anak raja itu pun
diberikannya pada anak bininya. Setelah dimakan oleh anak istrinya, maka lalu katanya “darimana tuan hamba
peroleh daging ini, terlalu amat lezat cita rasanya.”
(dikutip dari Hikayat Bayan Budiman)
Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan karya sastra Melayu klasik tersebut adalah…
A. Katak dan ular yang sering berebut rezeki, bermusuhan, dan berkelahi demi mempertahankan hal milik
sendiri.
B. Perkelahian demi mempertahankan hal milik sendiri, katak dan ular yang sering berebut rezeki dan
bermusuhan.
C. Katak dan ular mencari rezeki untuk keluarga/ anak bininya dan seorang raja yang memiliki rasa peduli dan
rela membantu.
D. Seorang raja yang memiliki rasa peduli rela membantu, dan perkelahian demi mempertahankan hak milik
sendiri.
E. Ular yang tidak memiliki rasa kasihan kepada anak-anaknya dan perkelahian demi mempertahankan hal milik
sendiri.
Berdasarkan isinya, karakterisitik yang menunjukkan kemenangan tokoh utama terdapat pada nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Adapun maka pada masa itu Juragan Garubug akan mempersembahkan pada Sang Ratu Darmawangsa
Darmakusuma di hadapan orang banyak . Maka sembahnya,” Ya Tuanku, Syah Alam, bahwa adalah hamba ini
mempersembahkan pada Tuanku sebuah cincin. Maka kata Sang Ratu, “ Hai Gurubug, di manakah kamu
peroleh ini cincin karena barang ini mahal harganya.
Maka pada masa itu sembahnya Juragan Gurubug, “Ya, Tuanku, beginilah awal mulanya patik dapat ini cincin.
Pada tatkala tuan patik Pangeran Dipati Rajuna pergi bertapa di atas Gunung Gandalisada lima belas tahun
lamanya, pada sampai tapanya lalu turunlah dari atas gunung itu, maka dipegat dengan dua orang raksasa. Maka
tuan patik hampir-hampir tiada dapat melawan.
Maka turun seorang pendeta memberi tahu; katanya jika hendak membunuh dua raksasa itu dengan mudahnya,
hendak pergi bertapa lagi di atas Gunung Parasu. Maka tuan patik bertapa lagi di atas Gunung Parasu adalah
kira-kira sepuluh tahun lamanya. Maka cukuplah tapanya dikabulkan oleh Dewata Mulia Raya. Maka tuan patik
kembali lagi melawan dua raksasa itu hingga kedua raksasa itu jadi binasa. Maka patik pun hendak kembali
pulang ke dalam negeri Pandawa bersama tuan Patik Dipati Rajuna. Maka sampailah pada pertengahan jalan
patik melihat mencorong seperti matahari rupanya. Maka patik memburu dan ini cincin rupanya. (Hikayat
Maharaja Garebag Jagat)
Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
A. Mendapatkan sebentuk cincin di atas gunung.
B. Melawan dua orang raksasa dengan mudahnya.
C. Menemukan cincin di perjalanan ketika bertapa.
D. Bertapa selama 25 tahun untuk melawan raksasa.
E. Permintaannya dikabulkan oleh yang Mahakuasa.
Maka anakanda yang mulia baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi
mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga
saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
11. Kata “yang mulia baginda” dalam penggalan hikayat di atas menggunakan majas...
a. antonomasi
b. metafora
c. hiiperbola
d. simile
e. personifikasi
12. Kata arkais yang bercetak tebal pada penggalan hikayat di atas memiliki makna...
a. diusir
b. diperintah
c. diminta
d. diizinkan
e. dipanggil
14. Hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menonjolkan unsur penceritaan
berciri....
a. cerita yang dibuat-buat oleh pengarangnya
b. kepandaian dan kecerdasan tokoh-tokohnya
c. kesaktian dan keunggulan ceritanya
d. kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya
e. kemustahilan dan kepandaian tokoh-tokohnya
20. Karya sastra lama yang berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan seputar kerajaan disebut......
A. Dongeng
B. Hikayat
C. Fabel
D. Fiksi
E. Sage
Sebermula ada pun yang berjalan itu pertama Maharaja Dandah, kemudian menjadi saya pikir itu Maharaja
Baruang, dan menjadi kepala jalan Maharaja Syahmar dan Raja Perkasa yang menjadi ekor sekali, dan beberapa
pula raja-raja sekalian isi rimba itu berjalan dengan segala rakyat tentaranya mengirimkan Tuan Syekh Alim di
rimba itu serta dengan tempik soraknya. Adalah lakunya seperti halilintar membelah bumi dari sebab segala
raja-raja yang tiada terkira-kira banyaknya itu. Syahdan maka segala isi rimba yang di tanah itu pun
berjeritanlah dan tiadalah berketahuan lagi membawa dirinya, ada yang ke dalam lubang tanah ada yang di
celah-celah batu adanya.
Menilik isinya, kutipan di atas merupakan bagian … dari keseluruhan alur cerita.
a. eksposisi (pengenalan)
b. komplikasi (pertikaian awal)
c. konflik (pertentangan)
d. puncak konflik (klimaks)
e. penyelesaian (falling action)
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam
hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan
orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang
kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-
raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat
membunuh akan buraksa itu.
27. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....
A. kekacauan penduduk akibat hasutan
B. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
C. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
D. kekejaman raja terhadap rakyatnya
E. keadilan seorang raja kepada rakyatnya
28. Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu klasik dilihat dari bahasanya,
menggunakan kata....
A. diam, dan tuan
B. daripadanya dan merebut
C. raja dan tamasya
D. rimba dan akal
E. hamba dan buraksa
Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja
yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton.
Putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena
kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja
sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.
Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang Jebat berwatak ….
A. pemberani
B. baik budi
C. sombong
D. setia
E. Kasar
”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya menambah luka
Tuanku jua semata.”
”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas
dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja
yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”
(Hikayat Kalilah dan Dimnah)
Nilai moral yang tertuang dalam penggalan cerita di atas tampak pada perbuatan ….
A. menghormati orang lain
B. mendahulukan kepentingan umum
C. menegur orang dengan bahasa yang sopan
D. menolong orang yang sedang menderita
E. membantu orang yang sedang bersedih hati
Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke
belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan
bunga melur yang terselit-selit di suara tuan puteri itu.
Nilai yang terdapat pada penggalan tersebut adalah ….
A. sosial
B. moral
C. budaya
D. agama
E. pendidikan
33. Berikut ini merupakan kata-kata klise yang tidak digunakan dalam cerita sastra Melayu Klasik ….
A. maka inilah suatu bidal Melayu
B. patik, tuan, hamba
C. kata siempunya cerita
D. pertama-tama
E. hatta tatkala
Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah ada binatang buas atau jinak yang
kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus tanah itu sepanjang jalan serta dengan besar-besarnya hampir
bagai kucing adanya. Maka jikalau kita berjalan pada malam, dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh,
demikianlah besarnya. Maka pada suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada dipelihara beberapa kucing.
Maka pada setengah malam kedengaran kucing mengiau-ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa damar,
hendak pergi melihat apakah sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam tujuh ekor tikus berkerumun
menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga tiadalah boleh bergerak lagi kucing itu melainkan
mengiau-ngiau saja.
Hikayat Abdulah
Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang
itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia
bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh
perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada
Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir
sekaliannya diketahuinya.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada
Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir
sekaliannya diketahuinya.
Kata arkais yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas memiliki makna...
A. diusir
B. diminta
C. diperintah
D. diizinkan
E. diharapkan
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh
inang pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak
mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka.
Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai
upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir
sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak
perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu
sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan
penyakit itu.
40. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu.
41. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya ke rumah dan ditaruhnya
hampir sangkaran bayan juga.
Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu
diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata oleh si bungkuk
air itu dalam.
Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu.
Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Hai orang tua, sungguhlah
perempuan itu istrimu sebenar-benamya?"
Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa pada penggalan hikayat di atas adalah...
A. kemudian
B. lalu
C. maka
D. setelah itu
E. Selanjutnya
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya.
“Aku hendak pergi jauh dan lama. Buah tangan apakah yang kalian inginkan?” tanya raja.
“Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Putri Jambon.
“Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Putri Jingga.
Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman. “Akhir-akhir ini aku
sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai
pembicaraan.
“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu Nawas.
“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata Baginda.
Satu kerajaan yang mana berita tentang Galuh Cendera Kirana yang mana putri dari Baginda Raja Nata yang
amat ta`lim dan hormat kepada orangtuanya akan bertunangan dengan Raden Inu Kini telah terdengar beritanya
oleh Galuh Ajeng. Mendengar berita ini Galuh Ajeng sangat teriris hatinya dan menangislah ia melihat keadaan
ini. Melihat hal ini Paduka Liku yang tak lain adalah ayah dari Galuh Ajeng sangat menyayangkan hal tersebut.
Sangat sedih ia melihat tingkah laku putrinya tersebut.
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang
anak bernama Amir. Amir tidak menjaga uangnya dengan baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi
ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus
dada.
(1) “Janganlah kamu berdua tamak sangat dan bercakap besar pula.
(2) Aku pun lapar juga.
(3) Bagi aku, kalau ada nasi sepinggan sudah cukup,” Awang bersuara.
(4) Kendi dan Buyung tertawa mendengar kata-kata Awang.
(5) “Dengan nasi sepinggan, mana boleh kenyang?
52. Hikayat banyak menggunakan kata arkais. Yang dimaksud kata arkais adalah ....
a. kata-kata baku
b. kata-kata Melayu yang sudah jarang digunakan
c. kata-kata yang sudah jarang digunakan
d. kata-kata resapan dari bahasa asing
e. kata-kata yang tidak terdapat di kamus
53. Salah satu karakteristik hikayat adalah menggunakan alur berbingkai. Yang dimaksud alur berbingkai adalah
...
a. alur maju
b. alur mundur
c. alur yang di dalamnya terdapat cerita yang lain
d. alur campuran
e. alur yang membahas tokoh lain
54.Apa Bahasa yang umum digunakan dalam sebuah karya sastra hikayat?
A.Jawa
B.Sunda
C.Melayu
D.Inggris
E. Eropa
58. Hikayat yang hanya berunsur Islam dan berasal dari tradisi sastra Arab-Persia. Pernyataan tersebut
merupakan pengertian dari….
a. Hikayat berunsur Hindu-Islam
b. HIkayat berunsur Hindu
c. Hikayat Malim Dewa
d. Hikayat Pattani
e. Hikayat Hang Tuah
59. Jika dilihat berdasarkan isinya, dalam sastra Melayu (hikayat) dapat dikelompokan dalam tiga jenis. Salah
satu contoh hikayat biografi adalah….
a. Hikayat Hang Tuah
b. Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam
c. Hikayat Pattani
d. Hikayat Raja-Raja Passai
e. Hikayat Malim Deman
60. Dalam karya sastra kita mengenali dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
adalah….
a. Unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra
b. Unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri
c. Unsur kebahasaan
d. Unsur pembangun dalam hikayat
e. Unsur Intrinsik cerpen
62. Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal atau imajinasi yang serba indah. Pernyataan tersebut
merupakan salah satu ciri hikayat yang berarti….
a. Anonim
b. Bersifat pralogis
c. Menggunakan bahasa klise
d. Magis
e. Mitos
63. Jika dilihat berdasarkan nilai historisnya, dalam sastra Melayu (hikayat) dapat dikelompokkan dalam tiga
jenis. Salah satunya adalah….
a. Hikayat berunsur Hindu-Islam
b. Hikayat melayu Asli
c. Hikayat Hang Tuah
d. Hikayat Si Miskin
e. Hikayat Raja Pasai
64. Tokoh merupakan pelaku dalam karya sastra. Biasanya, dalam karya sastra ada beberapa tokoh, tetapi hanya
ada satu yaitu….
a. Tokoh pembantu
b. Tokoh utama
c. Tokoh datar
d. Tokoh bulat
e. Tokoh antagonis
65. Alur merupakan rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan
yang padu atau bulat dan utuh. Alur disebut juga….
a. Setting
b. Penokohan
c. Dialog
d. Plot
e. Alur
66. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik, diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat, seperti….
a. Antropologi
b. Kearifan lokal
c. Kehidupan sosial
d. Sosialogi
e. geografi
67. Tujuan dari menceritakan kembali isi hikayat adalah untuk….
a. Menyimpulkan isi hikayat
b. Menyimpulkan nilai-nilai dalam hikayat
c. Menyimpulkan isi dan nilai-nilai dalam hikayat
d. Mengetahui isi hikayat
68. Berikut ini langkah-langkah yang harus diperhatikan sebelum menceritakan isi hikayat, kecuali….
a. Mencari hikayat yang akan dibaca
b. Membaca seluruh isi hikayat
c. Memahami isi yang ada dalam hikayat
d. Mencatat nilai-nilai yang ada dalam hikayat
69. Pada hikayat penggunaan latar tempat sangat menonjol, yaitu….
a. Istana dan lingkungan sekitar
b. Rumah orang kaya
c. Rumah orang miskin
d. Tempat keramaian
70. Tokoh dalam individu yang diciptakan pengarang yang mengalami peristiwa dan lakuan dalam cerita. Pada
hikayat, tokoh-tokohnya terbatasnya berikut ini, kecuali….
a. Raja-raja
b. Ratu
c. Tokoh yang diciptakan pengarang tidak terbatas
d. Permaisuri
71. Alur terbagi atas alur maju (progresif), alur mundur (flash back), atau alur campuran. Pada hikayat, alur yang
digunakan biasanya….
a. Alur
b. Alur maju
c. Alur mundur
d. Flash back
72. Cara pengarang mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan yang diolah sedemikian rupa sehingga tercipta
sebuah kesan bagi pembaca. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari….
a. Alur
b. Sudut pandang
c. Amanat
d. Gaya bahasa
73. Pada hikayat, sudut pandang yang digunakan biasanya diaan-mahatahu, karena hikayat bersifat anonim, yang
artinya….
a. Tidak tersebutkan nama pengarangnya
b. Mencantumkan nama pengarang
c. Mengedepankan pengarang
d. Penulis yang disesuaikan dengan tokoh utama
74. Berikut ini termasuk langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengembangkan hikayat menjadi
sebuah cerpen, kecuali….
a. Menilai hikayat yang sudah diubah menjadi cerpen
b. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah penggalan hikayat
c. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam penggalan hikayat
d. Memilih konflik yang menarik
75. Hikayat bersifat istana sentris, banyak menggunakan gaya bahasa klise, dan alurnya mudah ditebak sehingga
cenderung monoton. Hal ini berbeda dengan karya sastra baru seperti cerpen yang memiliki….
a. Gaya bahasa bebas
b. Alur lebih dinamis
c. Gaya bahasa teratur
d. Gaya bahasa bebas dan alur lebih dinamis
76. Gaya bahasa hikayat cenderung monoton dan klise yang dapat diubah menjadi cerpen dengan gaya bahasa
lebih….
a. Monoton
b. Indah
c. Mudah dipahami pembaca
d. Menarik dan disesuaikan dengan kondisi saat ini
e. Mudah dipahami pengarang
77. Beragam jenis hikayat yang ada saat ini dikemukakan dalam buku-buku berikut, kecuali….
a. Buku-buku Islami
b. Buku cerita anak-anak
c. Buku pelajaran
d. Buku-buku legenda Melayu
e. Buku non fiksi
78. Salah satu bentuk karya sastra prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah.
Penyataan tersebut merupakan pengertian dari….
a. Dongeng
b. Cerita
c. Cerita rakyat
d. Hikayat
e. Mite
79. Dalam khazanah kesusastraan Indonesia kita mengenal berbagai karya sastra, salah satunya hikayat. Tokoh
yang dikisahkan dalam hikayat biasanya….
a. Seorang raja
b. Presiden
c. Istana besar
d. Baginda dikerajaan
e. Pendekar