1. Penggunaan Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung banyak dipakai dalam suatu teks hikayat dan penggunaan
konjungsi biasanya di awal kalimat. Dengan adanya kata penghubung, maka teks ini menjadi
lebih menarik dan setiap kalimat atau kata bisa terhubung dengan baik. Contoh konjungsi
yang banyak dipakai untuk teks ini yaitu serta, dan, maka dan lain-lain.
2. Kata Arkais
Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais sangat sulit
dimengerti di jaman sekarang. Kata arkais biasanya dipakai untuk awalah berbagai istilah dan
penggunaan kata arkais sering ditemukan dalam kaidah teks hikayat. Dengan kata arkais,
para pembaca juga bisa mengatahui berbagai kosakata yang populer di jaman dulu.
3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah salah satu teknik untuk memanfaatkan kekayaan bahasa untuk
memperluas sebuah karya sastra dan dalam teks, penggunaan gaya bahasa sangatlah sering
ditemukan. Dengan gaya bahasa, maka suatu teks ini menjadi lebih menarik dan ceritanya
menjadi bervariatif. Pembaca juga akan senang dengan berbagai gaya bahasa yang
diterapkan penulis dalam suatu kaidah teks hikayat.
Hikayat merupakan sastra lama yang lahir dan berkembang di zaman melayu kuno,
sehingga bahasa yang digunakannya merupakan bahasa Melayu kuno.
2. Nama Pengarang
Dalam hikayat, nama si pengarang tidak diketahui atau ananim, sehingga hikayat sering
dianggap sebagai karya bersama atau karya milik warga sekitar (banyak orang).
Sedangkan, nama pengarang cerpen bisa kita ketahui dengan mudah karena nama
pengarang sering tercantum di bawah judul cerpen.
Jumlah kata pada hikayat cenderung bervariatif, bisa 5.000, 7.000, dan seterusnya. Adapun
latar tempat yang dipakai hikayat biasanya hanya berkisar pada lingkungan atau kehidupan
istana.
Sementara itu, jumlah kata dalam cerpen biasanya dibatasi sekitar 5.000 sampai 10.000.
Walaupun saat ini jumlah kata tersebut bisa bertambah atau berkurang.
Latar tempat yang digunakan cerpen biasanya tempat atau lingkungan di kehidupan sehari-
hari manusia. Namun, cerpen juga bisa mengambil latar tempat selain yang disebutkan.
Tokoh yang terkandung di dalam hikayat biasanya bermacam-macam, entah itu satu orang
atau lebih.
Kisah yang ada di dalam hikayat biasanya hanya berkisah tentang kebaikan melawan
kejahatan.
Sementara itu, tokoh yang ada di dalam cerpen biasanya hanya berjumlah satu orang saja.
Kalaupun ada tokoh selain itu, biasanya hanya sebagai tokoh pendukung.
Kisah yang dikandung dalam cerpen bisa bervariatif, bisa berupakehidupan sehari-hari,
kegelisahan manusia, petualangan, dan sebagainya.