Anda di halaman 1dari 8

HIKAYAT INDERA

BANGSAWAN

M. Febrian X-C
Pada suatu hari dikerajaan, ada seorang raja yang
bernama Indra bungsu dan istrinya yang bernama
Siti kendi, sang raja sudah lama menginginkan
seorang anak hingga pada suatu hari ia menyuruh
orang membaca doa qunut dan bersedekah kepada
fakir miskin. Beberapa lama, tuan Putri Siti kendi

pun hamil dan melahirkan dua orang putra, putra


pertama lahir dengan sebuah panah, dan yang
kedua dengan pedang. Putra pertama bernama Syah
peri dan putra kedua indra bangsawan.
Ketika berumur tujuh tahun dan diutus pergi mengaji
kepada Mualim Sufian sesudah mengerti mengaji,
mereka juga belajar ilmu senjata, ilmu hikmat dan
isyarat tipu perang. Maka raja pun bingung, kedua
anaknya sama sama hebat. Suatu ketika raja
terbangun dari mimpinya ia pun menceritakan kepada
kedua anaknya bahwa ia bertemu dengan seorang
pemuda yang berkata padanya "barang siapa yang
dapat mencari bulu perindu, maka ia lah yang harus
menjadi raja. Setelah mendengar kata raja mereka
memohon ijin untuk pergi mencari bulu perindu.
Syah peri dan indra bangsawan pergi bersama sama, tetapi
karena ada badai yang sangat kuat mereka pun saling berpisah.
Mereka pun pasrah dan berdoa kepada maha pencipta, beberapa
lama dijalan Syah peri sampai disuatu taman dan melihat
mahligai, ia menaiki mahligai tersebut disuatu taman dan
melihat gendang yang tergantung ketika ia ingin memukul
gendang tersebut terdengar suara yang melarangnya , lalu
diambil pisau dan dirobeknya gendang itu maka keluarlah Putri
Pengantar kelas
Ratnasari dan dayang dayangnya dari gendang itu. Putri
Ratnasari menjelaskan bahwa negerinya dikalahkan oleh Garuda
itulah sebabnya ia ditaruh orang tuanya dalam gendang itu.
Waktu itu datanglah Garuda dan Garuda tersebut dibunuh. maka
Syah peri dan Putri Ratna Dewi menikah.
Sementara indera bangsawan yang pergi mencari saudaranya
sampai disuatu Padang yang luas dimana terdapat sebuah gua
dan bertemu seorang raksasa yang menjadi neneknya dan
menceritakan bahwa indera bangsawan sedang berada di
negeri antah berantah yang diperintah oleh raja Kabit yang
takut kepada buraksa dan akan menyerahkan putrinya, putri
Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tidak demikian, negeri itu
akan dihancurkan oleh buraksa raja kabir mengadakan
sayambara barang siapa yang dapat membunuh buraksa akan
dinikahkan dengan anak perempuannya yang berparas cantik
mendengar hal tersebut Putri Kemala Sari menangis setiap
malam hingga matanya sakit. Para ahli nujum mengatakan
hanya air susu harimau yang dapat menyembuhkan penyakit
itu. Baginda raja pun berkata lagi " Barang siapa yang dapat
susu harimau yang baru beranak ialah yang akan menjadi
suami tuan putri.
Seoarang tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya.
Diperas susunya harimau Dimata tuan putri maka tuan putri
pun sembuh. Namun setelah tuan putri sembuh raja tetap
bersedih, karena Baginda harus menyerahkan tuan putri
kepada buraksa, jika ingin seluruh rakyatnya selamat dari
amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya Sampailah
masa penyerahan tuan putri dan buraksa Baginda berkata
kepada sembilan anak raja yang mendapat jubah buraksa akan
menjadi suami putri. Untuk itu raksasa mengajari indera
Bangsawan. Indera bangsawan diberi kuda hijau dan diajari
mengambil jubah tersebut dengan memasukan daun daunnan
pada gentong minuman buraksa. Saat buraksa hendak
mengambil putri. Buraksa tergoda dengan sajian yang
disajikan putri. Tanpa pikir panjang ia memakannya dengan
lahap dan menghabiskan semuanya, lalu meneguk air yang ada
dalam gentong.
Tidak lama kemudian buraksa tertidur.. indera Bangsawan
membawa lari putri dan jubah buraksa saat buraksa
terbangun, ia menjadi lumpuh karena ramuan daun
daunnan di minumannya. Kemudian sembilan anak raja
datang melihat buraksa yang tida berdaya, lalu mereka
mengambil selimut buraksa seolah olah itu adalah Juba
buraksa dan ingin memberikan nya pada raja. Sesampainya
di istana, indera bangsawan, segera menyerahkan putri dan
juba buraksa lalu raja pun mengumumkan pernikahan sang
putri dan indera bangsawan. Sembilan anak raja itu,
memilih pergi setelah mendengar pengumuman itu, mereka
malu jika niat buruknya diketahui oleh raja dan rakyatnya.
TERIMA KASIH. :)

Anda mungkin juga menyukai