Anda di halaman 1dari 5

\

PERTANYAAN
A. ) Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut!
B. ) Kembangkan teks hikayat tersebut menjadi sebuah cerpen!

JAWABAN
A.) Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan:
1. Nilai Agama

Dalam Hikayat Indera Bangsawan ditemukan penggalan kalimat "Maka pada suatu hari, ia pun
menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin". Pesan agamanya
adalah Memohonlah kepada Allah dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan segala
urusan.

Selanjutnya penggalan kalimat "Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah


Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya" mengisyaratkan pesan untuk pasrah
kepada Allah setelah berikhtiar dan berusaha.

2. Nilai Sosial

Dalam Hikayat Indera Bangsawan ditemukan penggalan kalimat "Si Kembar menolak dengan
mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri menerimanya dengan senang
hati". Pesan sosialnya adalah dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak boleh melihat perbedaan
status sosial. Artinya, mesti saling menghargai dan menghormati.

Kemudian di penggalan lain "Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu.
Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya". Pesannya adalah dalam kehidupan mestinya
kita tidak segan-segan untuk membantu orang-orang yang berada dalam posisi kesulitan. Si kuat
membantu yang lemah, si kaya membantu si miskin, dsb.

3. Nilai Budaya

Dalam Hikayat Indera Bangsawan juga ditemukan penggalan kalimat "Maka baginda pun
bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu
sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya
bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang
dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri".
Pesan budaya-nya adalah Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra
lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya.

Penggalan berikutnya - Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan
putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan
oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa
yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu
elok parasnya itu.

“Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan
puteri.”

Dari segi budaya, raja-raja dahulu biasanya melakukan sayembara untuk mencarikan suami
terbaik untuk putri-putrinya. Dalam hikayat Indera Bangsawan juga terdapat hal serupa.

4. Nilai Moral

Dalam Hikayat Indera Bangsawan terdapat penggalan "Hatta datanglah kesembilan orang anak
raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu". Pesan moralnya
adalah dalam kehidupan ini ada saja orang-orang yang mau memperoleh hasil tetapi tidak mau
berusaha. Jika dipersingkat, ini adalah sindiran agar orang-orang mau berusaha.

Penggalan berikutnya "Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan
diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat". Pesannya adalah orang
yang tidak mau berusaha perlu diberi teguran, sindiran, atau nasehat agar ia mau berubah.

5. Nilai Pendidikan (Edukasi)

Terakhir, dalam Hikayat Indera Bangsawan, terdapat penggalan "Maka anakanda baginda yang
dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim
Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir
sekaliannya diketahuinya." Pesan edukasinya adalah belajarlah ilmu agama sejak kecil agar jika
telah besar dapat lebih bijak mengarungi kehidupan yang fana.

B) Hikayat Indera Bangsawan


 

Pada suatu hari di sebuah kerajaan, ada seorang rajayang bernama Indera Bungsu dan
istrinya yangbernama Sitti Kendi, Sang Raja sulit untuk mendapatkan keturunan, raja
melakukan berbagai upaya agar ia dapat memperolah keturunan, yaitu melakukan
doa. Pada suatu ketika Sang Raja meminta maaf kepada orang agar membacakan doa
kunut, memberikan sedekah kepada fakir miskin.begitu kerasnya usaha Raja, usaha yang
dilakukan Raja dan istrinya ternyata membuah kan hasil, istri Sang Raja pun hamil,
beberapa bulan kemudian melahirkan dua putra yang sangat tampan, putra pertama
bersalin dengan sebuah panah, dan yang kedua bersalin dengan sebuah pedang.putra
pertama Raja bernama Syah Peri, dan putra kedua nya bernama Indera Bangsawan
    Ketika umur 7 tahun kedua putra raja belajar mengaji, beladiri dan ilmu kesaktiaan,
kedua sama-sama hebat dan memiliki akhlak yang baik.Sang Raja menyaksikan latihan
kedua putra nya, yang akhirnya membuat Raja bimbang, diantara kedua putra nya
siapakah yang akan menggantikan posisi nya sebagai Raja, karena kedua putra nya sama-
sama hebat dan berakhlak baik.
    Pada suatu saat raja terbangun dari mimpi nya, ia memanggil Syah Peri dan Indera
Bangsawa., Raja menceritakan mimpinya kepada kedua putra nya tentang mimpi yang
Raja, dimana di dalam sebuah mimpi itu sebuah benda yaitu buluh perindu, Raja pun
berpikir akan membuat kan sayembara, yaitu siapa yang bisa menemukan buluh perindu,
maka siapa yang akan menggantika tahtanya.kedua putra Raja pun setuju dan meminta
agar mereka berangkat segera mencari buluh perindu.
    Syah peri dan Indera Bangsawan pergi bersama-sama, tapi karena ada badai yang
sangat kuat mereka saling berpisah.mereka pun pasrah dan berdoa kepada yang maha
pencipta, beberapa lama di jalan Syah Peri sampai di suatu taman dan melihat mahligai, ia
menaiki mahligai tersebut Kemudian melihat gendang tergantung.gendang itu bukanya
lalu dipukulinya.tiba-tiba ia mendengar suara di dalam gendang tersebut, Syah Peri pun
mengambil pisau dan membuka gendang itu, ternyata di dalam gendang tersebut ada
seorang putri yang sangat cantik, ia bernama putri ratna sari .mereka pun akhirnya
menikah.
    Sementara Indera Bangsawan sampai di suatu pandang yang luas, ia memasuki gua dan
bertemu dengan seorang raksasa yang mendekatmya, raksasa itu mengatakan bahwa
Indera sedang berada di desa antah barantah yang di perintah oleh Raja Kabir, raja kabir
itu takluk dan akan menyerkan putri nya.Raja Kabir pernah berkata siapa yang bisa
membunuh buraksa akan dinikahkan kepada anaknya.untuk mengikuti sayembara itu
Indera menyamar menjadi budak-budak pengawasan dan ia yang disukai oleh putri
kemala sari.
    Sampai saat dimana tuan putri akan di serahkan kepada buraksa, mendengar hal itu
Indera Bangsawan pergi menemui neneknya yaitu, raksasa, raksasa memberikan seekor
kuda hijau dan mengaturnya cara membunuh buraksa. Usaha Indera bertugasakan hasil,
ia pun berhasil mebunuh buraksa itu dan membawaakan mata dan hidung buraksa.Indera
dan putri kemala sari pun menikah.
    Setelah misinya selesai Indera bangsawan ajakan istrinya untuk kembali ke
kerajaannya, karena ia telah berhasil mendapatkan buluh perindu yang diminta oleh
perintah, saat ia ingin berangkat, ia tiba-tiba sakit dan tidak bisa pergi ke istana nya.pada
suatu ketika Syah kakak Indera Bangsawan mendapatkan firasat yang tidak baik tentang
indera, ia pun segera menyusli indera di desa antah barantah, dugaan dugaan nya benar
bahwa indera sedang terbaring sakit, di sana Syah Peri sangat setia sebagai seorang
kakak.setelah beberapa lama Indera sembuh dari penyakitnya, ia Pun bersama Syah Peri
akan membawa istrinya untuk kembali ke negeri kobat syahrial.Sang Raja menyabut
dengan bahagia, karena kedua putranya sudah pulang bersama istri mereka masing-
masing.Indera Bangswan pun di nobatkan sebagai Raja,karena telah berhasil
memenangkan sayembara ini.karena Syah Peri setia menemani adiknya, ia juga di beri
kerajaa kecil, yang saling membantu-membantu dengan kerajaan yang diperintahkan oleh
Indera Bangsawan.kini kedua kerajaan tersbut menjadi kerajaan yang makmur.

Anda mungkin juga menyukai