Anda di halaman 1dari 6

Tema : kisah di sekolah

Genre : penggalan kehidupan,aksi,fantasi

Tanggung Jawab Baru

Pukul tiga pagi,Rasya bangun seperti biasanya.Dia duduk sejenak,lalu


merapikan tempat tidurnya dengan mata sayu.Untuk mengatasi ngantuknya,ia
menuju wastafel dan membasuh mukanya,kemudian dia mengambil handuk dan
menuju ke kamar mandi.Rasya bergumam,”Subhanallah,airnya sedikit dingin hari
ini”.Setelah mandi,Rasya memakai baju koko dan sarung untuk menunaikan sholat
shubuh berjamaah di masjid dekat rumah bersama ayahnya.Kemudian,ayahnya
memanggil,”Dek,sudah selesai?kalau sudah,ayo segera ke masjid!”.Rasya
menjawab,”Alhamdulillah sudah selesai yah”.Sebelum menuju ke masjid ia
berpamitan ke mama dan kakaknya,”Assalammualaikum ma,kak”.Mama dan
kakaknya tidak ikut karena wanita lebih utama sholat di rumah dan juga bersiap
siap untuk pergi ke sekolah Rasya.Beberapa waktu kemudian,Rasya dan ayahnya
kembali ke rumah setelah selesai sholat,lalu ketika sampai di rumah ia dan ayahnya
mencuci tangan.Setelah itu,dia ke kamar dan mengganti bajunya dengan seragam
sekolah hari kamis,yaitu seragam batik.Pukul lima pagi,Rasya membantu mama
dan kakaknya menyiapkan sarapan pagi,selang beberapa menit sarapan telah
selesai.Rasya memanaskan kendaraannya selama 15 menit,lalu ia menunggu
mamanya selesai bersiap-siap karena mamanya ditunjuk menjadi pembicara di
kelas inspirasi di sekolahnya,sedangkan ayahnya sudah pergi kerja,akhirnya
mamanya selesai dan Rasya bergegas menuju kendaraan,tiba tiba
kakaknya,”Ma,boleh iku nggak?aku sendirian di rumah soalnya”.Mama
menjawab,”Gimana ya,yasudah nggakpapa”.Acaranya dimulai jam delapan
pagi,tapi mereka berangkat jam setengah enam,karena rumahnya lumayan jauh ke
sekolah Rasya dan macet apabila berangkat jam tujuh.Kali ini yang mengendarai
mobil adalah Rasya karena ia sudah mendapatkan sim A.Mamanya berkata,”Dek
hati-hati ya,pelan pelan aja”.Rasya menjawab,”Iya ma,sebelum berangkat ayo baca
doa bersama dulu!”.Rasya membuka pintu gerbang lalu menaiki kendaraannya dan
setelah sampai di luar gerbang,ia menutup gerbangnya lagi.Mamanya berkata ke
kakaknya,”Kak,kenapa kamu nggak bantuin adekmu nutup gerbang?”.Kakaknya
menjawab,”Oh iya lupa,hehe.”.Rasya memang tidak suka merepotkan orang,dia
sangat bertanggung jawab.Perjalanan pun berlangsung.

Akhirnya mereka sampai di sekolah,sekitar jam enam lebih 15 karena tidak


macet.Sebelum memasukkan mobil ke sekolah,Rasya izin dulu ke satpam dan
guru,karena siswa dilarang membawa mobil.Pada akhirnya,ia diperbolehkan
karena suatu alasan yang mendukung,ia pun segera memarkirkan mobilnya.Karna
masih jam setengah tujuh Rasya,mamanya,dan kakaknya pergi ke masjid sekolah
dan menunaikan sholat dhuha.Sambil menunggu acara dimulai Rasya dan
kakaknya membaca AlQur’an dan membaca buku,sedangkan mamanya
mempelajari materi-materi yang akan disampaikan pada saat kelas inspirasi.Tak
terasa,jam pun menunjukkan pukul delapan kurang lima,mereka bersiap siap
menuju ke kelas.Rasya berkata,”Kakak duduk disini aja ya.”.Kakaknya
menjawab,”Iya dek.”.Rasya dan mamanya masuk kelas lalu disambut oleh wali
kelas.Rasya mencari tempat duduk sedangkan mamanya masih berbincang dengan
wali kelas.Akhirnya,kelas inspirasi dimulai.Mama Rasya menyampaikan materi
dengan ringkas dan menarik lewat media video dan ppt.Lalu mama Rasya
menyuruh siswa di kelas tersebut untuk bertanya dan banyak anak yang tertarik
untuk bertanya,kegiatan itu berjalan sangat lancar dan insyallah memberi manfaat
dan berkah.Rasya kagum dan bannga dengan mamanya.Setelah kegiatan
selesai,lalu diadakan foto bersama.Tiba-tiba terdengar keributan dan kegaduhan di
luar kelas,semua siswa yang berada di kelaspun keluar dari kelas,namun Rasya
masih di kelas untuk merapikan bangkunya.Kemudian Rasya keluar dan bertanya
pada temannya,ada apa teman-teman.Teman-temannya menjawab,ada bentrokan
sel di sekolah,kayak gangster gitu,mereka telah masuk paksa dan membuat satpam
terluka dan pingsan.Rasya berkata,”Sekarang mereka dimana?”.Tiba-tiba para
berandalan yang membawa berbagai macam senjata itu menuju ke lapangan
sekolah dan tentu saja itu tak jauh dari lokasi Rasya berdiri.Seluruh warga sekolah
termasuk mama dan kakaknya ketakutan,namun Rasya tidak dia tetap tenang
dalam menghadapi situasi itu.Tiba-tiba salah satu berandalan berkata dengan suara
lantang,”Woy mana semuanya,akan gua hancurin sekolah ini,siapapun yang
menghalangi akan habis!.Semua siswa dan guru nampak ketakutan dan merinding
serta ada yang pasrah dengan perkataan berandalan itu.Namun ada salah satu guru
yang ingin menghalangi dan diapun menantang berandalan itu untuk berduel satu
lawan satu,lalu berandalan itu mengiyakan tawaran itu sambil tertawa.Salah satu
teman Rasya berkata,’Itu pak syamsul dia jago beladiri dia juga pelatih karate di
sekolah ini,apalagi dia sudah sabuk hitam”.Guru tersebut berduel satu lawan satu
lawan berandalan itu sesuai kesepakatan,awalnya guru tersebut berada di posisi
menang,namun para berandalan menghianati kesepakatan yang telah dibuat dengan
menyerang bersama guru tersebut,gurupun terkaget dan kehilangan
keseimbangannya sehingga dia dikeroyok habis-habisan oleh para berandalan
sampai guru itu tak bernafas lagi.Semua siswa dan guru berteriak histeris dan
menangis.Semuanya hanya diam terbujur kaku tidak berani menolong guru
tersebut.

Para berandalan itu berkata dengan lantang lagi,”Woy siapa yang


berani menghalangi kami,maka nasibnya akan sama seperti dia!”.Semuanya
kembali terdiam dari tangisan dan teriakannya setelah mendengar perkataan
berandalan itu,lalu para berandalan itu berjalan menuju salah satu ruang sekolah
dan hendak menghancurkannya.Namun tiba-tiba Rasya mengambil batu kerikil dan
menyentilkannya ke arah para berandalan,lalu berandalan berkata,”Woy siapa yang
berani ngelempar batu ke gua,akan gua matiin tuh orang!”.Rasyapun berjalan
tenang dari tempatnya dan berkata,’Yang melempar saya bang.”.Berandalan
menjawab sambil tertawa keras,”Hahahaha,bocah bau bawang sok sokan mau
ngehalangin gua.”.Rasyapun berjalan melangkah ke arah lapangan dan berdiri
diam memandangi para berandalan.Para guru dan siswa serta kakak dan mama
Rasya berteriak sambil menangis lalu berkata,”Jangan Rasya,jangan!!!!’.Rasyapun
memberi bahasa isyarat yang berarti tenanglah semua,saya mohon untuk percaya
dengan saya,lebih baik kalian doakan saja saya supaya bisa menghadapi
mereka.Merekapun semua tenang dan berdoa kepada ALLAH.Di sisi
lainnya,Rasya yang masih memakai jaket dan masih membawa tasnyapun segera
melepas jaket dan menaruh tasnya di sampingnya.Para siswa dan guru hanya bisa
diam dan berdoa sambil menonton Rasya.Kemudian Rasyapun berdoa agar
dipermudah dalam menghadapi berandalan itu,sebab sesungguhnya semua adalah
urusan ALLAH.Tiba-tiba salah satu berandalan berlari sambil membawa parang
menuju Rasya,Rasya dengan spontan menghindari serangan itu,lalu semua orang
histeris namun Rasya tetap tenang dan berandalan itu menyerang lagi namun kali
ini Rasya sudah siap kemudian Rasya langsung duel dengan berandalan itu,Rasya
menghindari parang dan meninju bagian vital berandalan itu hingga pingsan
seketika,Rasya berpikir bijak dan segera menotok berandal yang pingsan agar pada
saat tersadar dia tidak bisa menyerang karna kaku oleh totokan..Semua orang
terdiam dan para berandal yang lainnya sangat marah dan berkata,”Sombong sekali
kau bocah,tapi boleh juga kau hahaha.”Rasyapun bersiap siap kembali dan para
berandal langsung sekaligus menyerang bersama Rasya.Semua orang berteriak
histeris,:Rasyaaaaaa”.Namun Rasya mengucap,”Lahaula wala quata illa
billah,Allahuakbar!!!!”.Yang lainnya pun langsung terdiam dan menjadi optimis
lagi untuk mendukung Rasya.Lalu dengan mudahnya Rasya menghajar satu
persatu berandal itu dengan tangan kosong padahal para berandal itu tubuhnya
besar berotot dan membawa sajam serta jumlahnya ada sebelas orang.Sepuluh
berandal telah tersungkur kesakitan dan pingsan,tidak lupa Rasya menotok 10
berandal tersebut untuk menghindari serangan yang tak diduga.Suasana sekolah
mendadak cerah dan semua orang bersyukur,namun tinggal satu orang
berandal,yaitu pemimpin berandalan dia nampak sangat ketakutan dan pucat,tiba-
tiba dia mengeluarkan pistol jenis P90 dia menodongkannya ke Rasya,suasana
yang tadinya bahagia tiba tiba berubah menjadi sunyi kembali semua terdiam
dengan pistol yang ada di berandalan itu.Rasya yang menjadi target tembakan dia
mempersiapkan dirinya dan berkata dalam hatinya “Lahaula wala quata illa
billah”.Dia sangat yakin dan berandal itu langsung menembak Rasya,namun rasya
menepis dengan tasnya lalu berandal itu kehilangan fokusnya dan menembak ke
segala arah tetapi alhamdulillahnya tidak ada yang terkena tembakan
tersebut.Berandal itu tidak menyadari bahwa Rasya sudah di
belakangnya,Rasyapun menguncinya dan berandal itu mencoba menembak Rasya
sekali lagi dari jarak dekat namun pelurunya sudah habis,Rasya langsung
mendaratkan tinjunya tepat di muka dan perutnya hingga berandal itu pingsan dan
segera menotoknya.

Semua orang mengucapkan Allahuakbar dengan lantang,sedangkan Rasya


langsung dihampiri oleh kakak dan mamanya lalu
memeluknya.”Alhamdulillahhirobbilalamin”ucap Rasya dengan pelan.Para siswa
dan gurupun kagum dan sekaligus heran dengan Rasya. Tiba-tiba gerombolan
sedan hitam datang yang berisi orang orang berjas hitam dan gagah menuju ke
lapangan,semua orang takut dan mengira itu adalah kawanan para berandal
ini,namun nyatanya mereka adalah para paman-paman Rasya.Kemudian Rasya
meminta bantuan pada para guru dan siswa untuk mengikat para
berandalan.Akhirnya para berandalan diikat dan polisi datang.Lalu Rasya
dihampiri oleh orang berjas tadi dan mereka nampaknya sangat menghormati
Rasya,para siswa dan guru heran.Lalu Rasya menuju ke polisi dan menjelaskan apa
yang terjadi dan akhirnya para berandal dibawa polisi dan akan diadili sesuai
dengan hukum yang berlaku.Masalah di hari itu selesai memakan korban satu
tewas dua luka berat dan dua luka ringan.Pukul duabelas siang Rasya mengajak
semua orang untuk menunaikan sholat dzuhur.Setelah sholat selesai para guru dan
siswa masih terheran heran dan kagum pada Rasya serta bertanya tanya siapa
sebenarnya Rasya.Lalu Rasya dihampiri beberapa guru dan siswa dan bertanya
pada Rasya tentang semua ini,namun Rasya hanya menjawab ini semua sudah
kehendak ALLAH.Lalu Rasya pamit untuk pulang,Rasya memanggil mama dan
kakaknya untuk pulang lalu para orang berjas berbaris membuat sebuah selat untuk
Rasya dan keluarganya pulang.Semua warga sekolah heran siapa mereka semua
dan sebenarnya Rasya itu siapa.Rasya dengan mengendarai mobilnya
mengucapkan Assalamualaikum semuanya dan para guru dan siswa menjawab
salamnya lalu para orang berjas tadi menuju mobilnya dan keluar gerbang sekolah
satu persatu.Semua orang masih heran dan tidak menyangka atas kejadian ini.

Tiga hari setelah kejadian tersebut,yaitu hari senin.Rasya berangkat ke


Sekolah menggunakan motor jam sebelas siang karna masuk siang,setelah sampai
di sekolah seperti biasa dia memarkirkan motornya di dalam sekolah.Lalu ia
mencuci tangan di wastafel dan menuju masjid untuk sholat dzuhur,Rasya sangat
kaget karna semua orang sangat berbeda dari sebelumnya,mereka semua sangat
segan dan menghormati Rasya.Rasya heran,setelah sholat selesai Rasya menuju ke
kelasnya karna jam duabelas pelajaran sudah dimulai.Ketika dia berjalan semua
siswa melihatinya sambil menyapa.Rasya kaget karna tak seperti biasanya.Dia
masuk ke kelas dan yang dipelakukan temannya sama dengan siswa yang diluar
tadi,semua pandangan ke arahnya namun Rasya masih heran dan dia mencoba
berpikir.Akhirnya Rasya sadar,”Apa karna kejadian tiga hari yang lalu ya?Aku
nggak boleh larut dalam pujian manusia ini,astagfirullah”.Jam pelajaran
dimulai,kebetulan pelajarannya adalah pelajaran yang diajar wali kelas.Wali
kelaspun duduk dan bertanya pada Rasya,”Sya,Terimakasih ya kamu sudah
menyelamatkan sekolah ini.”Rasya menjawab,”iya pak,namun sesungguhnya yang
menyelamatkan adalah ALLAH pak,saya bisa hadir disini lalu berbicara juga karna
ALLAH pak,jadi semuanya tolong yang ada disini atau di seluruh sekolah ini,stop
untuk berterimakasih pada saya,berterimakasihlah pada Allah.”Semuanya
menjawab,”iya sya.”Lalu wali kelas bertanya lagi,”Sya kamu kemarin ngelawan
para penjahat pakai beladiri jenis apa?”.Rasya menjawab,”Alhamdulillah saya
menggunakan beladiri turun temurun pak yaitu kungfu,namun saya sedikit
mengkolaborasikan dengan kickboxing.”Wali kelas berkata,”Berarti kamu ada
keturunan chinese?oh iya baru ingat kamu chinese dari mama kamu ya?Rasya
menjawab,”iya pak.”Wali kelas bertanya kembali,”Lah terus kemarin perempuan
yang gak berkerudung itu siapa kamu?”.”Itu kakak saya pak,kakak
kandung.”Rasya menjawab.”Oh begitu,sudah kuliah?”Wali kelas bertanya.Rasya
menjawab,”Belum pak,dia kelas 12,sekolahnya di SMA daerah saya sana
pak.”.”Oh begitu,yasudah ayo kita mulai pelajarannya”.Wali kelas
berkata.Beberapa waktu kemudian akhirnya bel berbunyi menandakan pulang lalu
Rasya bersiap siap pulang namun sebelum pulang dia sholat ashar dulu.Sholatpun
selesai,Rasya menuju ke parkiran motor dan bergumam”Aku tidak akan
membiarkan sekolah ini mengalami hal seperti kemarin,ini akan menjadi sulit
namun ini adalah sebuah tanggung jawab
baru,Bismillahhirrohmanirrohim.”.Rasyapun dikenal orang sebagai pelindung
dalam bayangan,sejak saat itu sekolah tidak lagi mendapat gangguan dan
situasinya semakin membaik.

Misel Rajasyah Hadi Putra XI MIPA 3-21

Anda mungkin juga menyukai