0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan6 halaman
1. Cerita ini menceritakan tentang Rasya yang berhasil menghadapi 11 berandal yang menyerang sekolahnya dengan tangan kosong.
2. Rasya mampu mengalahkan satu persatu berandal tersebut walaupun lawannya membawa senjata tajam dan berotot.
3. Akhirnya para berandal diamankan oleh polisi setelah insiden yang mengakibatkan satu korban jiwa.
1. Cerita ini menceritakan tentang Rasya yang berhasil menghadapi 11 berandal yang menyerang sekolahnya dengan tangan kosong.
2. Rasya mampu mengalahkan satu persatu berandal tersebut walaupun lawannya membawa senjata tajam dan berotot.
3. Akhirnya para berandal diamankan oleh polisi setelah insiden yang mengakibatkan satu korban jiwa.
1. Cerita ini menceritakan tentang Rasya yang berhasil menghadapi 11 berandal yang menyerang sekolahnya dengan tangan kosong.
2. Rasya mampu mengalahkan satu persatu berandal tersebut walaupun lawannya membawa senjata tajam dan berotot.
3. Akhirnya para berandal diamankan oleh polisi setelah insiden yang mengakibatkan satu korban jiwa.
Pukul tiga pagi,Rasya bangun seperti biasanya.Dia duduk sejenak,lalu
merapikan tempat tidurnya dengan mata sayu.Untuk mengatasi ngantuknya,ia menuju wastafel dan membasuh mukanya,kemudian dia mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi.Rasya bergumam,”Subhanallah,airnya sedikit dingin hari ini”.Setelah mandi,Rasya memakai baju koko dan sarung untuk menunaikan sholat shubuh berjamaah di masjid dekat rumah bersama ayahnya.Kemudian,ayahnya memanggil,”Dek,sudah selesai?kalau sudah,ayo segera ke masjid!”.Rasya menjawab,”Alhamdulillah sudah selesai yah”.Sebelum menuju ke masjid ia berpamitan ke mama dan kakaknya,”Assalammualaikum ma,kak”.Mama dan kakaknya tidak ikut karena wanita lebih utama sholat di rumah dan juga bersiap siap untuk pergi ke sekolah Rasya.Beberapa waktu kemudian,Rasya dan ayahnya kembali ke rumah setelah selesai sholat,lalu ketika sampai di rumah ia dan ayahnya mencuci tangan.Setelah itu,dia ke kamar dan mengganti bajunya dengan seragam sekolah hari kamis,yaitu seragam batik.Pukul lima pagi,Rasya membantu mama dan kakaknya menyiapkan sarapan pagi,selang beberapa menit sarapan telah selesai.Rasya memanaskan kendaraannya selama 15 menit,lalu ia menunggu mamanya selesai bersiap-siap karena mamanya ditunjuk menjadi pembicara di kelas inspirasi di sekolahnya,sedangkan ayahnya sudah pergi kerja,akhirnya mamanya selesai dan Rasya bergegas menuju kendaraan,tiba tiba kakaknya,”Ma,boleh iku nggak?aku sendirian di rumah soalnya”.Mama menjawab,”Gimana ya,yasudah nggakpapa”.Acaranya dimulai jam delapan pagi,tapi mereka berangkat jam setengah enam,karena rumahnya lumayan jauh ke sekolah Rasya dan macet apabila berangkat jam tujuh.Kali ini yang mengendarai mobil adalah Rasya karena ia sudah mendapatkan sim A.Mamanya berkata,”Dek hati-hati ya,pelan pelan aja”.Rasya menjawab,”Iya ma,sebelum berangkat ayo baca doa bersama dulu!”.Rasya membuka pintu gerbang lalu menaiki kendaraannya dan setelah sampai di luar gerbang,ia menutup gerbangnya lagi.Mamanya berkata ke kakaknya,”Kak,kenapa kamu nggak bantuin adekmu nutup gerbang?”.Kakaknya menjawab,”Oh iya lupa,hehe.”.Rasya memang tidak suka merepotkan orang,dia sangat bertanggung jawab.Perjalanan pun berlangsung.
Akhirnya mereka sampai di sekolah,sekitar jam enam lebih 15 karena tidak
macet.Sebelum memasukkan mobil ke sekolah,Rasya izin dulu ke satpam dan guru,karena siswa dilarang membawa mobil.Pada akhirnya,ia diperbolehkan karena suatu alasan yang mendukung,ia pun segera memarkirkan mobilnya.Karna masih jam setengah tujuh Rasya,mamanya,dan kakaknya pergi ke masjid sekolah dan menunaikan sholat dhuha.Sambil menunggu acara dimulai Rasya dan kakaknya membaca AlQur’an dan membaca buku,sedangkan mamanya mempelajari materi-materi yang akan disampaikan pada saat kelas inspirasi.Tak terasa,jam pun menunjukkan pukul delapan kurang lima,mereka bersiap siap menuju ke kelas.Rasya berkata,”Kakak duduk disini aja ya.”.Kakaknya menjawab,”Iya dek.”.Rasya dan mamanya masuk kelas lalu disambut oleh wali kelas.Rasya mencari tempat duduk sedangkan mamanya masih berbincang dengan wali kelas.Akhirnya,kelas inspirasi dimulai.Mama Rasya menyampaikan materi dengan ringkas dan menarik lewat media video dan ppt.Lalu mama Rasya menyuruh siswa di kelas tersebut untuk bertanya dan banyak anak yang tertarik untuk bertanya,kegiatan itu berjalan sangat lancar dan insyallah memberi manfaat dan berkah.Rasya kagum dan bannga dengan mamanya.Setelah kegiatan selesai,lalu diadakan foto bersama.Tiba-tiba terdengar keributan dan kegaduhan di luar kelas,semua siswa yang berada di kelaspun keluar dari kelas,namun Rasya masih di kelas untuk merapikan bangkunya.Kemudian Rasya keluar dan bertanya pada temannya,ada apa teman-teman.Teman-temannya menjawab,ada bentrokan sel di sekolah,kayak gangster gitu,mereka telah masuk paksa dan membuat satpam terluka dan pingsan.Rasya berkata,”Sekarang mereka dimana?”.Tiba-tiba para berandalan yang membawa berbagai macam senjata itu menuju ke lapangan sekolah dan tentu saja itu tak jauh dari lokasi Rasya berdiri.Seluruh warga sekolah termasuk mama dan kakaknya ketakutan,namun Rasya tidak dia tetap tenang dalam menghadapi situasi itu.Tiba-tiba salah satu berandalan berkata dengan suara lantang,”Woy mana semuanya,akan gua hancurin sekolah ini,siapapun yang menghalangi akan habis!.Semua siswa dan guru nampak ketakutan dan merinding serta ada yang pasrah dengan perkataan berandalan itu.Namun ada salah satu guru yang ingin menghalangi dan diapun menantang berandalan itu untuk berduel satu lawan satu,lalu berandalan itu mengiyakan tawaran itu sambil tertawa.Salah satu teman Rasya berkata,’Itu pak syamsul dia jago beladiri dia juga pelatih karate di sekolah ini,apalagi dia sudah sabuk hitam”.Guru tersebut berduel satu lawan satu lawan berandalan itu sesuai kesepakatan,awalnya guru tersebut berada di posisi menang,namun para berandalan menghianati kesepakatan yang telah dibuat dengan menyerang bersama guru tersebut,gurupun terkaget dan kehilangan keseimbangannya sehingga dia dikeroyok habis-habisan oleh para berandalan sampai guru itu tak bernafas lagi.Semua siswa dan guru berteriak histeris dan menangis.Semuanya hanya diam terbujur kaku tidak berani menolong guru tersebut.
Para berandalan itu berkata dengan lantang lagi,”Woy siapa yang
berani menghalangi kami,maka nasibnya akan sama seperti dia!”.Semuanya kembali terdiam dari tangisan dan teriakannya setelah mendengar perkataan berandalan itu,lalu para berandalan itu berjalan menuju salah satu ruang sekolah dan hendak menghancurkannya.Namun tiba-tiba Rasya mengambil batu kerikil dan menyentilkannya ke arah para berandalan,lalu berandalan berkata,”Woy siapa yang berani ngelempar batu ke gua,akan gua matiin tuh orang!”.Rasyapun berjalan tenang dari tempatnya dan berkata,’Yang melempar saya bang.”.Berandalan menjawab sambil tertawa keras,”Hahahaha,bocah bau bawang sok sokan mau ngehalangin gua.”.Rasyapun berjalan melangkah ke arah lapangan dan berdiri diam memandangi para berandalan.Para guru dan siswa serta kakak dan mama Rasya berteriak sambil menangis lalu berkata,”Jangan Rasya,jangan!!!!’.Rasyapun memberi bahasa isyarat yang berarti tenanglah semua,saya mohon untuk percaya dengan saya,lebih baik kalian doakan saja saya supaya bisa menghadapi mereka.Merekapun semua tenang dan berdoa kepada ALLAH.Di sisi lainnya,Rasya yang masih memakai jaket dan masih membawa tasnyapun segera melepas jaket dan menaruh tasnya di sampingnya.Para siswa dan guru hanya bisa diam dan berdoa sambil menonton Rasya.Kemudian Rasyapun berdoa agar dipermudah dalam menghadapi berandalan itu,sebab sesungguhnya semua adalah urusan ALLAH.Tiba-tiba salah satu berandalan berlari sambil membawa parang menuju Rasya,Rasya dengan spontan menghindari serangan itu,lalu semua orang histeris namun Rasya tetap tenang dan berandalan itu menyerang lagi namun kali ini Rasya sudah siap kemudian Rasya langsung duel dengan berandalan itu,Rasya menghindari parang dan meninju bagian vital berandalan itu hingga pingsan seketika,Rasya berpikir bijak dan segera menotok berandal yang pingsan agar pada saat tersadar dia tidak bisa menyerang karna kaku oleh totokan..Semua orang terdiam dan para berandal yang lainnya sangat marah dan berkata,”Sombong sekali kau bocah,tapi boleh juga kau hahaha.”Rasyapun bersiap siap kembali dan para berandal langsung sekaligus menyerang bersama Rasya.Semua orang berteriak histeris,:Rasyaaaaaa”.Namun Rasya mengucap,”Lahaula wala quata illa billah,Allahuakbar!!!!”.Yang lainnya pun langsung terdiam dan menjadi optimis lagi untuk mendukung Rasya.Lalu dengan mudahnya Rasya menghajar satu persatu berandal itu dengan tangan kosong padahal para berandal itu tubuhnya besar berotot dan membawa sajam serta jumlahnya ada sebelas orang.Sepuluh berandal telah tersungkur kesakitan dan pingsan,tidak lupa Rasya menotok 10 berandal tersebut untuk menghindari serangan yang tak diduga.Suasana sekolah mendadak cerah dan semua orang bersyukur,namun tinggal satu orang berandal,yaitu pemimpin berandalan dia nampak sangat ketakutan dan pucat,tiba- tiba dia mengeluarkan pistol jenis P90 dia menodongkannya ke Rasya,suasana yang tadinya bahagia tiba tiba berubah menjadi sunyi kembali semua terdiam dengan pistol yang ada di berandalan itu.Rasya yang menjadi target tembakan dia mempersiapkan dirinya dan berkata dalam hatinya “Lahaula wala quata illa billah”.Dia sangat yakin dan berandal itu langsung menembak Rasya,namun rasya menepis dengan tasnya lalu berandal itu kehilangan fokusnya dan menembak ke segala arah tetapi alhamdulillahnya tidak ada yang terkena tembakan tersebut.Berandal itu tidak menyadari bahwa Rasya sudah di belakangnya,Rasyapun menguncinya dan berandal itu mencoba menembak Rasya sekali lagi dari jarak dekat namun pelurunya sudah habis,Rasya langsung mendaratkan tinjunya tepat di muka dan perutnya hingga berandal itu pingsan dan segera menotoknya.
Semua orang mengucapkan Allahuakbar dengan lantang,sedangkan Rasya
langsung dihampiri oleh kakak dan mamanya lalu memeluknya.”Alhamdulillahhirobbilalamin”ucap Rasya dengan pelan.Para siswa dan gurupun kagum dan sekaligus heran dengan Rasya. Tiba-tiba gerombolan sedan hitam datang yang berisi orang orang berjas hitam dan gagah menuju ke lapangan,semua orang takut dan mengira itu adalah kawanan para berandal ini,namun nyatanya mereka adalah para paman-paman Rasya.Kemudian Rasya meminta bantuan pada para guru dan siswa untuk mengikat para berandalan.Akhirnya para berandalan diikat dan polisi datang.Lalu Rasya dihampiri oleh orang berjas tadi dan mereka nampaknya sangat menghormati Rasya,para siswa dan guru heran.Lalu Rasya menuju ke polisi dan menjelaskan apa yang terjadi dan akhirnya para berandal dibawa polisi dan akan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.Masalah di hari itu selesai memakan korban satu tewas dua luka berat dan dua luka ringan.Pukul duabelas siang Rasya mengajak semua orang untuk menunaikan sholat dzuhur.Setelah sholat selesai para guru dan siswa masih terheran heran dan kagum pada Rasya serta bertanya tanya siapa sebenarnya Rasya.Lalu Rasya dihampiri beberapa guru dan siswa dan bertanya pada Rasya tentang semua ini,namun Rasya hanya menjawab ini semua sudah kehendak ALLAH.Lalu Rasya pamit untuk pulang,Rasya memanggil mama dan kakaknya untuk pulang lalu para orang berjas berbaris membuat sebuah selat untuk Rasya dan keluarganya pulang.Semua warga sekolah heran siapa mereka semua dan sebenarnya Rasya itu siapa.Rasya dengan mengendarai mobilnya mengucapkan Assalamualaikum semuanya dan para guru dan siswa menjawab salamnya lalu para orang berjas tadi menuju mobilnya dan keluar gerbang sekolah satu persatu.Semua orang masih heran dan tidak menyangka atas kejadian ini.
Tiga hari setelah kejadian tersebut,yaitu hari senin.Rasya berangkat ke
Sekolah menggunakan motor jam sebelas siang karna masuk siang,setelah sampai di sekolah seperti biasa dia memarkirkan motornya di dalam sekolah.Lalu ia mencuci tangan di wastafel dan menuju masjid untuk sholat dzuhur,Rasya sangat kaget karna semua orang sangat berbeda dari sebelumnya,mereka semua sangat segan dan menghormati Rasya.Rasya heran,setelah sholat selesai Rasya menuju ke kelasnya karna jam duabelas pelajaran sudah dimulai.Ketika dia berjalan semua siswa melihatinya sambil menyapa.Rasya kaget karna tak seperti biasanya.Dia masuk ke kelas dan yang dipelakukan temannya sama dengan siswa yang diluar tadi,semua pandangan ke arahnya namun Rasya masih heran dan dia mencoba berpikir.Akhirnya Rasya sadar,”Apa karna kejadian tiga hari yang lalu ya?Aku nggak boleh larut dalam pujian manusia ini,astagfirullah”.Jam pelajaran dimulai,kebetulan pelajarannya adalah pelajaran yang diajar wali kelas.Wali kelaspun duduk dan bertanya pada Rasya,”Sya,Terimakasih ya kamu sudah menyelamatkan sekolah ini.”Rasya menjawab,”iya pak,namun sesungguhnya yang menyelamatkan adalah ALLAH pak,saya bisa hadir disini lalu berbicara juga karna ALLAH pak,jadi semuanya tolong yang ada disini atau di seluruh sekolah ini,stop untuk berterimakasih pada saya,berterimakasihlah pada Allah.”Semuanya menjawab,”iya sya.”Lalu wali kelas bertanya lagi,”Sya kamu kemarin ngelawan para penjahat pakai beladiri jenis apa?”.Rasya menjawab,”Alhamdulillah saya menggunakan beladiri turun temurun pak yaitu kungfu,namun saya sedikit mengkolaborasikan dengan kickboxing.”Wali kelas berkata,”Berarti kamu ada keturunan chinese?oh iya baru ingat kamu chinese dari mama kamu ya?Rasya menjawab,”iya pak.”Wali kelas bertanya kembali,”Lah terus kemarin perempuan yang gak berkerudung itu siapa kamu?”.”Itu kakak saya pak,kakak kandung.”Rasya menjawab.”Oh begitu,sudah kuliah?”Wali kelas bertanya.Rasya menjawab,”Belum pak,dia kelas 12,sekolahnya di SMA daerah saya sana pak.”.”Oh begitu,yasudah ayo kita mulai pelajarannya”.Wali kelas berkata.Beberapa waktu kemudian akhirnya bel berbunyi menandakan pulang lalu Rasya bersiap siap pulang namun sebelum pulang dia sholat ashar dulu.Sholatpun selesai,Rasya menuju ke parkiran motor dan bergumam”Aku tidak akan membiarkan sekolah ini mengalami hal seperti kemarin,ini akan menjadi sulit namun ini adalah sebuah tanggung jawab baru,Bismillahhirrohmanirrohim.”.Rasyapun dikenal orang sebagai pelindung dalam bayangan,sejak saat itu sekolah tidak lagi mendapat gangguan dan situasinya semakin membaik.