Anda di halaman 1dari 3

Hari Hari

“Selamaat Pagii” suara ibu yang membangunkanku, namun aku tidak menghiraukan nya dan
kembali merapatkan selimutku lalu kembali tidur. “Heyy ini sudah pagii ayo bangunn” teriak ibu
sambil menarik selimutku. “Itu ibu sudah menyiapkan sarapan, makanlah bersama adikmu” ucap ibu
sambil mengelus kepalaku, akupun bangun dan turun kebawah untuk mencuci muka lalu sarapan.

“Heii kakak aku menunggumu ayo makan” teriak adikku , aku hanya tersenyum kecil dan
mengangguk lalu duduk disampingnya. Dia banyak bercerita dan aku sangat senang dan terhibur
dengan cerita cerita fantasi nya, “ahh iya bajak laut itu bisa melarr seperti ini” ucap adikku sambil
menarik kedua pipinya , akupun dibuat tertawa oleh tingkah laku nya.

Lalu tidak lama ibu pun bergabung dengan kami “apakah masakan ibuu enakk?” tanya ibuku
kepada kami berdua “enaaak, ibu dapat dari mana lobster awan inii?” ucap adikku, ibu pun
menjawab “yeayy, ibu memancingnya kemarin di atas kebun kita hehe." Aku hanya tersenyum kecil
dan tidak berkata apa apa , lalu ibu bertanya kepadaku “bagaimana keadaan mu hari ini sayang?
Apakah kau merasa lebih baik?” Akupun menjawab sambil tersenyum “iya aku merasa baik hari ini”
lalu ibu berkata “syukurlah, tetap semangat ya dan jangan lupa untuk berangkat ke akademi hari ini”
aku pun mengangguk dan bersiap untuk berangkat ke akademi sihir.

Aku berpamitan dengan ibu dan Mertaugh kucing ku lalu berangkat. Di tengah jalan aku sudah di
tunggu oleh dua teman ku Harley dan Nao, hanya mereka teman yang aku punya karena hanya
mereka yang tidak takut padaku, karena aku adalah pengguna sihir kegelapan yang dimana sihir itu
sangat langka dan ditakuti. Semua berawal dari 7 tahun lalu , aku yang masih berumur 10 tahun tiba
tiba membangkitkan sihir tersebut, aku tidak bisa mengontrolnya sampai sihir itu memancarkan
energi yang sangat gelap, aku meminta tolong namun orang orang malah takut dan mundur, disaat
itu juga aku mengira sudah tidak bisa diselamatkan tapi tiba tiba ibuku melompat ke arahku dan
memeluk ku sangat erat dan mengatakan semua akan baik baik saja. Akupun pingsan dan sihir itu
hilang namun masih ada di dalam diriku dan ibuku terluka karena sihirku itu. Sejak saat itu orang
orang takut padaku dan memandangku sebagai orang aneh namun ibuku selalu menyemangatiku,
“jangan hiraukan mereka, mereka lah yang aneh” kata ibuku.

Semenjak kejadian itu juga aku melatih sihirku sampai bisa mahir menggunakan nya namun aku
jarang Memakainya di depan orang orang. Saat latihan di tengah hutan aku mengeluarkan sihir itu ,
hutan di sekitarku menjadi gelap seperti malam karena efek dari sihir itu , tiba tiba muncul dua orang
yang kelihatan nya seumuran dengan ku , yap itu adalah pertemuan pertamaku dengan Harley dan
Nao, “wooaa kenapa tiba tiba malamm” ucap Harley “tidak ini adalah efek sihir” Kata Nao, lalu
mereka berdua melihat ke arahku berbarengan dengan aku yang menarik sihir ku, “k-kau yang
membuat sekitar menjadi gelap?” tanya Harley , akupun menjawab dengan ragu “ i- iya” aku
mengira mereka akan lari namun mereka hanya melongo dan “anjirr kerenn kau bisa menggunakan
sihir kegelapan??” tanya mereka berdua , “iya aku bisa menggunakannya” jawabku , “kau tahu, sihir
ini sangat langka dan konon hanya beberapa ratus tahun sekali sihir ini muncul” ucap Nao “heii
latihanlah dengann kami” teriak Harley, disaut oleh Nao “iya kau bisa latihan dengan kami dan
tunjukan sihir langka itu kepada kami” , akupun bertanya kepada mereka berdua “apakah kau tidak
takut pada sihir ini?” lalu mereka menjawab “tentu tidakk, kami tau kau adalah orang yang baik” ,
mendengar jawaban mereka aku merasa senang dan semenjak itu kita berteman.

“HEII KENAPA KAU TIDAK MENJAWAB KAMII, KAU MELAMUN YA” teriak harley, “maaf maaf aku
tadi bengong dikit heheh” ucapku. "Hei ayo kita berangkat nanti telat masuk lagi” kata Nao. Kami
pun langsung bergegas berangkat ke akademi , kami berlari melewati gang untuk mengambil jalan
pintas menuju ke akademi. Aku tidak sengaja menabrak orang tapi orang itu sama sekali tidak
bergeming akupun meminta maaf sambil berlari , sekilas aku melihat orang itu seorang pria
memakai jubah coklat dan berbadan besar wajahnya seram, aku memiliki firasat buruk terhadap pria
tersebut.

Kami sampai di depan gerbang akademi namun gerbang perlahan di tutup oleh satpam. “Tungguuu
pakk satpamm” teriak harley, kamipun mempercepat lari kami dan “sreeeet” kami berhasil masuk.
Kami lanjut berlari menuju kelas sambil mengejek pak satpam tadi “wlee." Sampailah kami di depan
kelas grifindeer kelas kami , lalu kami membuka pintu dan masuk , “wezeeh kalian hampir telat lagi”
ucap teman sekelas yang menyapa Harley dan Nao, ”iya njir untung kami berlari” jawab Harley.
Seperti biasa mereka tidak menyapaku dan hanya memandangku saja, setiap aku melihat ke arah
mata mereka , mereka selalu membuang muka ke arah lain, akupun tidak memperdulikannya dan
berjalan menuju bangku ku sendiri.

“KRINGGG” bunyi bel menandakan pelajaran telah selesai, akupun bersiap untuk pulang. “Hei aku
ingin berkunjung ke rumahmu” ucap Harley yang tiba tiba ada di sampingku. “Iya aku ingin main
dengan adikmu dan mertaugh hehe” saut Nao, akupun meng iyakan permintaan mereka, kamipun
keluar dari akademi dan menuju kerumah ku. “Bagaimana keadaan ibumu?” tanya Nao. ”Dia sehat
dan ceria seperti biasa” jawabku , “syukurlah, aku juga ingin merasakan masakan ibumu yang enak
itu hehe” ucap Nao. “Iya iya” kataku, kamipun banyak mengobrol saat perjalanan rasanya sangat
seru sekali.

"Halo ada orang dirumah?” ucapku sambil menutup pintu rumah. "Hmm sepertinya ibumu berada
di kebun” kata Harley. Akupun mengajak mereka ke kebun, “wahhh kamu sudah pulang nak?” tanya
ibu, “iya bu” , Harley dan Nao pun menyapa ibu dan adik ku, “haloo bibi apa kabar?” tanya mereka ,
“baikk, oh iya bantu bibi yuk memanen kentang sutra, nanti bibi masakan kare untuk kalian” ucap
ibu, “wahh iya bi aku bantuu” kata Harley , “huh kau Cuma mau kare nya kan?” ledek Nao, “hehe
jangan gitu dong Nao” ucap Harley sambil cekikikan , kami semua tertawa saat itu.

Hmm aroma masakan ibu sangat harum sampai terdengar “krtt krucukk” itu adalah suara perut
adik ku yang sudah lapar “huee cacing di perutku sudah demo” ucap adik ku sambil nyengir.
“Hahahahaha” tawa Harley dan Nao, hmmm kare sudahh siapp, “yeayy” ucap kami. Kami pun
memakan kare masakan ibu dan banyak bercerita saat itu, ibuku tersenyum dan berkata “ibu senang
kamu mempunyai teman yang baik seperti mereka berdua” lalu akupun tersenyum kecil, Harley dan
Nao juga tersenyum mendengar ucapan ibu tadi, “oh iya mumpung kami dirumahmu bolehkah kami
menginap disini?” tanya Nao. “Kalian mau menginap disinii?” tanyaku, lalu ibuku berkata “wahh iya
boleh boleh, bibi sangat senang mendengarnya” , Harley dan Nao pun tersenyum.

Harley dan Nao menginap dirumahku, ibu sangat senang mendengarnya karena selama ini Harley
dan Nao mau berteman baik dengan ku, ibu selalu sedih melihat bagaimana perlakuan orang lain
terhadapku dan khawatir kalau anaknya tidak punya teman. Aku tak tahu apa jadinya jika selama ini
ibu tidak ada , mungkin aku menjadi orang yang sangat tertutup dan tidak punya tujuan hidup sama
sekali.

Harley dan Nao pun akan tidur sekamar denganku, sebelum itu kita bertiga masih mengobrol dan
bermain. Lau aku meminta mereka menunjukan sihir mereka kepadaku. Harley pun menjentikan
jarinya dan menunjukan sihirnya. Jari harley mengeluarkan api, lalu giliran Nao menunjukan sihirnya.
Dia merapatkan tangan nya dan muncul kilat. Harley dan Nao pun memintaku menunjukan sihirku
kepada mereka, akupun menuruti mereka. Aku menunjuk lalu jari telunjuk ku mengeluarkan energi
hitam yang bentuknya seperti asap, mereka pun kagum dengan sihirku, setelah lama berbincang
kami pun mengantuk dan bersiap untuk tidur.

Tiba tiba terdengar suara yang keras dari pintu depan “BRAKKK” suara pintu yang didobrak. Aku
yang setengah terlelap langsung kaget dan bangun begitu juga dengan Harley dan Nao. Aku, Harley,
dan Nao pun bergegas turun kebawah, dan ternyata kami sedang dirampok oleh bandit. Ada delapan
bandit yang memiliki badan besar dan aku familiar dengan pemimpin bandit tersebut, ternyata
orang yang ku tabrak waktu berangkat sekolah adalah dia. Dia pun melirik ke arahku dan kemudian
berniat mencekikku namun aku menghindar, dengan cepat aku Harley dan Nao menyerang mereka
dan berhasil menumbangkan tiga dari mereka, namun perlawanan kami tidak cukup. Harley dan Nao
dilempar dan aku dibanting oleh pemimpin bandit tersebut, saat aku akan di injak oleh pemimpin
bandit , tiba tiba ibu berlari dan mendorong pemimpin bandit tersebut , tindakan ibu tersebut telah
menyelamatkan ku. Pemimpin bandit itu terlihat kesal dan mendorong ibu sampai jatuh. Melihat ibu
tersungkur di lantai akupun langsung murka , aku berdiri dengan semarah marah nya dan
mengeluarkan sihirku, para bandit itu langsung bergidik karena melihat aura hitam yang keluar dari
tubuhku, akupun langsung menyerang dan menggiring mereka keluar. Aku membuat mereka
pingsan satu persatu, setiap mereka menyerangku dengan berbagai senjata dan sihir aku bisa
menangkis dan menyerap nya. Sampai dimana saat hanya pempimpin bandit yang masih berdiri, aku
berniat menyerangnya namun tiba tiba kepalaku di pukul dari belakang oleh bandit yang masih
bertahan, “HAHAHAHA KAU PIKIRR BISA MENGALAHKANKU BOCAHH!!??” bandit itu berteriak, saat
aku terkapar pemimpin bandit itu menusukan belatinya ke tangan ku “AHHHHH” teriak ku, Harley
dan Nao hanya bisa melihat tidak berdaya. Aku meronta ronta sampai tiba tiba tangan ku perlahan
pulih dan ternyata ibu menggunakan sihir penyembuhnya. Saat aku menyadarinya aku langsung
menyatu dengan bayangan, pemimpin bandit dan anak buahnya langsung panik dan bingung,
mereka berputar dan melihat sekeliling. “Heii bocahh jangan main main dengan ku!” ucap bandit
tersebut, saat itu aku langsung mencekik lehernya dan membawanya kedalam kegelapan. Sekali lagi
aku membuatnya pingsan , tersisa pemimpin bandit. Dia memperhatikan sekitar dengan was was,
aku langsung memukul nya dari belakang, samping, depan, atas dengan cepat, pemimpin bandit itu
sudah tidak berdaya. Aku menutup mulut dan hidungnya sampai dia tidak bisa bernafas dan pingsan,
aku mendapat luka yang banyak.

Lalu aku kembali ke rumah, terlihat Harley dan Nao yang sedang menenangkan adikku, ibu masih
pingsan, aku menangis saat melihat ibu ku belum siuman. Lalu Harley menenangkanku. Dia bertanya
“bagaimana bandit bandit tadi?” aku menjawab “semua nya pingsan." Lalu aku dan Harley mencoba
menyadarkan ibuku. Perlahan matanya terbuka dan langsung memelukku dia menangis karena
melihatku penuh luka. Lalu ibu merapalkan sihirnya, luka luka ku pun sembuh walau tidak semua,
“heii nakk kau tidak apa apa kan?” tanya ibu sambil memelukku. Ibu terlihat sangat khawatir dan
sedih. Akupun menjawab nya “Tidak apa apa kok bu, aku kan punya sihir yang sangat kuat” dia
tersenyum sambil menangis, aku sangat lega ibu dan adik ku tidak terluka.

Keesokan harinya bandit bandit itu ditangkap oleh militer kerajaan. Harley dan Nao pun pamit
“woee aku pulang dulu yahh” teriak Harley , “sampai nanti di akademi yaa, nanti aku mampir lagii”
ucap Nao, mereka melambaikan tangan nya lalu pulang. Ibu menyiapkan sarapan untukku dan
adikku . Lalu ia bergabung makan dengan kami, “ibu sangat bangga denganmu nak” ucap ibu sambil
tertawa, akupun tersenyum dan berangkat ke akademi.

Anda mungkin juga menyukai