Anda di halaman 1dari 2

NAMA: M Lerian Afham N.

KELAS: X MIPA 6
NO.ABSEN: 20
 
Konversasi hikayat “Indera Bangsawan” menjadi sebuah cerpen!
Indera Bangsawan
Ada seorang raja dari Negeri Kobat Syahrial bernama Indera Bungsu, yang tak
kunjung dikaruniai putra. Suatu hari, Raja Indera Bungsu menyuruh orang untuk
membaca doa qunut dan membagikan sedekah pada fakir dan miskin. Tak beberapa
lama, istri Raja Indera Bungsu yakni Tuan Puteri  Siti mengandung dan melahirkan
dua putra kembar. Putra pertama diberi nama Syah Peri dan putra keduanya diberi
nama Indera Bangsawan.
Ketika putranya berusia tujuh tahun, Raja Indera Bungsu menyuruh putranya untuk
mengaji dari berbagai kitab dan belajar tentang ilmu senjata, ilmu hikmat, serta isyarat
tipu peperangan. Setelah putranya tumbuh dewasa, Raja Indera Bungsu bimbang siapa
diantara kedua putranya yang nanti patut menjadi raja. Dan menurut mimpi Raja
Indera Bungsu, yang patut menjadi raja adalah yang dapat menemukan buluh perindu.
Akhirnya, kedua putranya meminta izin untuk mencari buluh perindu. Mereka
mencari dan melewati hutan, gunung, rimba dan akhirnya terpisah akibat hujan deras.
Setelah hujan reda, Syah Peri menyerahkan apa yang sudah terjadi pada Allah dan
terus melanjutkan perjalanannya. 
Hingga Syah Peri sampai disuatu taman, dan dia naik ke atas mahligai. Dari atas
mahligai, Syah Peri melihat sebuah gendang tergantung, lalu saat akan memukul
gendang itu tiba-tiba terdengar suara. Setelah dibelah dengan pisau, ternyata keluar
seorang putri bersama para dayangnya. Puteri Sari, disembunyikan orang tuanya
disana karena negerinya sudah ditaklukan oleh Garuda. Saat Garuda datang, Syah Peri
segera membunuh Garuda itu. Setelah itu Syah Peri menikah dan hidup bahagia
dengan Puteri Sari.
Sedangkan Indera Bangsawan sampai sekarang masih mencari keberadaan Syah
Peri. Dia sampai di padang yang luas dan menemukan sebuah gua, ketika masuk ke
dalam gua Indera Bangsawan bertemu seorang raksasa tua. Disana nenek raksasa
bercerita, Indera Bangsawan sekarang sedang berada di Negeri Antah Berantah yang
diperintah oleh Raja Kabir.
Namun Negeri Antah Berantah ditaklukan Buraksa, dan Puteri Kemala Sari dijadikan
sebagai upeti. Raja Kabir merencanakan barang siapa yang dapat membunuh Buraksa,
nantinya akan dinikahkan dengan Puteri Kemala Sari. Tak beberapa lama juga, Puteri
Kemala Sari menderita sakit mata yang hanya dapat disembuhkan dengan susu
harimau beranak muda. Raja Kabir berkata lagi barang siapa yang dapat menemukan
susu harimau beranak muda, dialah yang akan menjadi suami tuan puteri.
Setelah mendengar perkataan Raja Kabir, Idera Bangsawan menaruh susu kambing ke
dalam seruas bambu dan menyangkutkannya pada pohon kayu. Kesembilan anak raja
yang mengetahui hal itu segera meminta susu itu dari Indera Bangsawan dengan
syarat pahanya diselit besi hangat. Setelah memenuhi syarat, akhirnya Indera
Bangsawan memberikan susu itu kepada kesembilan anak raja. Saat akan
dipersembahkan pada raja, tabib berkata bahwa itu bukan susu harimau beranak
muda. Disisi lain Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari nenek raksasa,
dia hanya mengelabuhi kesembilan anak raja. Dan tabib berkata, susu harimau yang
sesungguhnya dibawa oleh Indera Bangsawan. Setelah tabib meneteskan susu harimau
sebanyak tiga kali ke mata tuan puteri, akhirnya tuan putri sembuh.
Namun setelah matanya sembuh, tuan puteri harus diserahkan kembali ke Buraksa.
Raja Kabir berkata lagi barang siapa yang mendapat jubah Buraksa dia akan dijadikan
suami tuan puteri. Untungnya, Indera Bangsawan sudah diajari nenek raksasa
bagaimana cara mendapat jubah Buraksa. Indera Bangsawan memasukkan ramuan
dedaunan ke dalam gentong minuman yang dipersiapkan untuk Buraksa. Saat Buraksa
akan menjemput Puteri Kemala Sari, Puteri Kemala menyuguhkan makanan, buah,
dan minuman dalam gentong tadi. Setelah makan dan minum, Buraksa tertidur pulas. 
Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri Kemala Sari dan mengambil jubah
Buraksa. Ketika Buraksa terbangun, dia menjadi lumpuh akibat meminum minuman
dalam gentong. Sesampainya di istana, Indera Bangsawan menyerahkan tuan puteri
dan jubah Buraksa. Dan Raja Kabir mengumumkan Puteri Kemala Sari akan menikah
dengan Indera Bangsawan, saat mendengar pengumuman ini kesembilan anak raja
memilih pergi karena malu telah berbohong. 
 
  
 

Anda mungkin juga menyukai