Anda di halaman 1dari 6

SASTR/.

ZAMAN P E RALtHAN H INDLJ - I SLAM

d.9. 1-I ikayat In d ra Ban gsawa n

Hil‹eya I In dra Be ngsu 'ari adalah contoh hikayar xama n perali ha n yang ba ik. Motif-m otif
Hindu seperti merigembara u ntuk meijcari bu I uh perind u, menyelo matkan tu ati p utri
yang n egeri nya sudah d i rusakkan garuda, mencari susti h ari mau bera nak rn uda untuk
menyembu h!‹an penya k it tuan putri, serta membu nu h ra ksasa yang mengher›d4kiriya
semua nya terdapat di dalamnya. Tetapi semasa kawin, Ind ra Bangsawan d ini kahkan oleh
kadi di h ad apan si clv-side yang ya kin pada agama. Setelah naik tak h ta ker ajaan, Ind ra
Bangsawan berge lar Sul tan put a.
Di perpus taka an Muse u m Pu sat di Jakarta ada enam naskah hikayat ini. Salah
satu da rinya sudah d iterbitk an oleh Bala i Pustaka. Isi naskah ini sama saja. Hanya saja
naskah Koleksi v,d.W. 162 rupa-rupa nya berisi cerita yang lebih 1anju t dari naskah yang
sudah d iter bitkan oleh Balai Pustaka ini. Diceritakan bahwa kesembilan anak raja yang
ditewaskan oleh Ind ra Ba ngsawan itu kembali ke negeri masing-masing dengan du kacita.
Pada tahun berikut, mereka m engi rim upeti kepada Indra Bangsawan. Diceritak an juga
Raja Nlangku bum i (Syah Peri) mempunyai anak yang bersama Indra Be rahi, seda ngkan
anak Ind ra Bangsawan bersama Ind ra Pramana.
Hikayat ini juga perna h dicap dengan batu di Singapura pada tahun 1310 dan
tahun 1323 H. Dalam bahasa Aceh juga ada sad u ran hika yat ini. Di bawah ini disaji kan
ce ritanya HiLayr t Index Bnrigs,s can, 1927 ).
Tersebu tlah perkataa n seorang raja yang bernama Ind ra Bu ngsu dari negeri Kobat
Syahrial. Setelah beberapa lama di atas keraja an, tiada juga beroleh putra. Maka pada
suatu hari, ia pun menyu ruh orang membaca doa ku nut dan memberi sedekah kepada
fakir dan miski n. Hatta beberapa lamanya, Tuan Pu tri Sitti Kend i pun hamillah dan
bersa lin dna orang putra laki-laki. Ada pun yang tua kelu arnya dengan panah dan yang
mu da dengan pedang. Maka baginda pu n te rl alu am at sukacita dan menamai ana knya
yang tua Syah Pert dan an aknya yang mud a Ind ra Bangsawan.
Maka anand a baginda yang dua orang itu pun sampailah usra tuju h tahun dan
di titah kan pergi mengaji kepada Mualim Su flan. Sesudah tahn mengaji, mereka dititahkan
pula mengaji kitab usu1, fikih hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa
lama nya, mereka belajar pula il mu senjata, ilmu hikmat dan isyarat tipu pepera ngan.
Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirajakan dalam negeri,
karena, ana knya kedua orang itu sama-sama gaga h. Jikalau seorang di rajakan, tentul ah
yang seorang lagi syak hatinya. Hatta baginda pun mencari'• muslihat. la menceritakan
kepada kediia orang anaknya bahwa ia bermimpi be rtemu dengan seorang pemuda yang
berkata kepadanya, “barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang d ipegangnya,
ialah yang patut men jadi raja di dalam negeri.” •

205
SEJARAH KESLJSASTFTAAN MELAYU KLASIK

Setelah m endengar kota-kata bu gind a, Syah Pert dan Inclra Ba ngsawan pu n berm ohon
pergi me ncari buluh perind u itu . Mereka masuk hu tan kelu a r h u t an, naik gu nu ng turn n
gu sung masu k ri iTiba kel ua r ri n4 ba, menu ju ke arah mata hari h id u p, Maka d ata ng kepada
suatu hart, h uja n pu n t uru n I a h d ci ii:m ia a ngin ribu t, taufa n, kelam-kab ut, gelap-gu li ta
dan tiada keli h atau barang su a ru pu n. If aka Syah Peri dan Ind ra Ban gsaw an pun berce ra il
ah. Setelah ted uh hu jan ribut, mereka pun pergi saling cari men ca ri.
Tersebut pm a perkata an Syah Peri yang sudah bercerai dengan saud aranya Ind ra
Bangsawan. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah subhana hu wa Ta’a1a d an
berjalan dengan sekuat-ku atnya. Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman,
dan bertemu sebu ah mahligai. la naik ke atas mah ligai itu dan mclihat sebu a h genda ng
tergantung. Gendang itu d ibukanya dan dipu kulnya. Tiba-tiba ia mendengar orang
mel arangnya mcmuku I gendang itu. Lalu d iamb ilnya pisau dan d itore hnya gendaog itu,
maka Putri Rat na Sari pun kel u arlah dari gendang itu. Putri Ratna Sari m cnerangkan bahwa
negerinya telah dikalahkan oleh garuda. I tulah sebabnya ia ditaru h orang tuanya dalam
gendang itu dengo.n su ate cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayang-
dayangnya. Dengan scgera Syah Peri mengelu arkan d ayang-dayang itu. Tatkala garuda itu
datang, garuda itu dibu nuhnya. Maka Syah Peri pun d nd uklah berkasih-kasi han dengan Putri
Ratna Sari sebagai suami istri d ihadap oleh segal a dayang-dayang dan inang pengasu hnya.
Tersebut pula perkataan Ind ra Bangsawan pergi mcncari sauda ra nya. la sampai di suatu
padang yang terl alu mas. la masuk di sebuah gu*. yang ada di pad ang itu dan bertem u
dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi ncneknya dan menceritakan bahwa Ind ra
Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabi r.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan mesti menycrahkan anakn ya, baik laki-
laki maupun perempuan, kepada Bu ra ksa sebagai upeti. Kalau tidak demikian, negeri itu aka
n d ibinasakan olch Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah men can angkan
barang siapa yang dapat membu nu h Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempua
rinya yang terI aI u elok parasnya itu. Sembilan orang anak raja sudah berada di dalam negeri
itu. Akhirnya raksasa itu mencad angkan su paya Indra Bangsawan pergi men olong Raja
Kabir. Diberi kannya juga suatu permainan yang disebut saru rig kesa ktian dan satu isyarat
kepada Indra Ba ngsawan. Sarung kesaktian itu dapat men jam ikan In dra Bangsawan seperti
kana k-kan ak dan ilmu isyarat itu dapat membawanya ke tempat yang jauh dalam waktu
yang singkat.
Dengan mengen akan isyarat yang diberikan raksasa i tu, sampail ah I nd ra Bangsawan
di negeri An tah Berantah. Ia men jadi kan d irinya bud ak-budak be rambu t ke riti ng. Raja
Kabir sangat ter tart k kepad anya dan mengambil nya sebagai per ma inan Putri Kemal a Sari.
Putri Kemala Sari juga sangat su kacita melih at nya dan menamainya Si Hutan. Maka Si
Hutan pu n d istiruh Pu tri Kemala Sari memcli h ara kambingnya yang dua ekor itu, seekor
jantan dan seekor betina.

206
SASTRA ZAfdAN PERALI HAN HINDU - ISLAM

Pada suatu hari, Putri Kemal a Sari berceri t a tentang •iasib sau da ra sepu punya Pu'ri
Rate a 5ari ya rig rl egerinya sudah d irusakka n oleh garuda. Dicerit a k a n nya juga bahwa Sy:i ft
9erilah yang akan membu nuh t*a ru da it u. Ad a pu n Syah Peri itu ada ad ik keniba r, Intl ni
Bangsawan nama nya. Ialah yarig akan membu nuh R uru ksa i:u . Tetapi bilakah ger:in ,i ii
Indra Bangsawan baru akan da tan g? Putri Keriiala Sari sed ih seka li. Si He tan rrienco t›o
menghibur nya dengan menyanyi k an pantu n-pant u n yang ma nis. Maka Putri Ketnala Sari
pun tertawala h dan Si Hu tan juga makin d isayangi oleh tuan putri.
Hatta berapa 1ama nya Putri Kemal a Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nuJum
mengatakan hanya air susu hari ma u yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan
penyakit itu. Baginda bertitah lagi, “Barang siapa yang dapat siisu harima u beranak mud a,
ialah yang akan menjadi su ami tuan putri.” Setelah mendengar kata-kata baginda, Si Hutan
pun pergi mengambil seru as bu 1 uh yang berisi susu lambing serta meriyangkutkannya pada
pohon kax• . Maka ia pun d uduk menu nggui pohon itu. Saru ng kesaktian nya d ikel uarkannya,
dan rupanya pun kembali seperti d ahulu kala. Hatta datangla h kesemb ilan orang anak raja
meminta susu lambing yang disangkan Za susu harimau bera nak mud a itu. Indra B+ ngsawan
berkata susu itu tidak akan dijua i dan hanya akan diberikan kepada ora ng menyediakan
pahanya diseli t besi hangat. Maka anak raja yang semb ilan orang itu pun menyingsingkan
kainnya u ntuk d ise bit I nd ra Bangsawan dengan best pan as. Dengan hati yang gembi ra,
mereka mempe rsembahkan susu itu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa siisu itu bukan
susu harimau inel ain kan susu lambing. Sementara itu I nd ra Bangsawan sudah mendapat
su sti harima u da ri raksasa nenek n ya dan men u nju kkannya kepada raja. Tabib berkata itu lah
susu ha rimau yang sebenarnya. Diperaskan nya susu h arimau itu ke mata tuan putri. Setelah
genap tiga kali diperaskan oleh tabtb, maka tuan putri pun sembuhlah.
Hatta sampail ah masa menyerahkan tuan ptitri kepada Buraksa. Baginda menyuruh
orang membuat mahligai di tenga h padang akan tempat dud uk tuan putri. Di bawah
mahli gai itu ditaruh satu be jan a berisi air, su paya Buraksa dapat d atang memin umnya.
Di sa nalah anak raja yang sembila n orang itu dapat berebut tuan putri, Barang siapa yang
membunuh Bura ksa itu, yaitu mendap at hidungnya yang tujuh dan matanya yang tujuh,
diala h yang akan menjadi suami tuan putri.
Maka tuan putri pun ditinggalkan ba gin da di mah ligai di tengah padang itu. Si
Hutan juga menyusu I d atang. Tuan putri terharu akan kesetiaannya dan menama inya Si
Kembar. Hatta Si Kembar pun bermohon kepada tuan putri dan kemba li mendapatkan
raksasa neneknya. Ra ksa sa nen eknya memberikannya seekor kuda hijau dan mengajarnya
cara-cara m embu n uh Burak sa. Setelah itu, Si Kembar pu n menaiki kuda hijau nya dan
m enghampiri mahligai tuan putri. Katanya kepada tuan putri bahwa dia adal ah seorang
pcngh u ni hutan rimba yang tidak bernama. Tujuan kedatangan nya ialah hendak melihat
tamasya anak raja yang sembilan itu membu nu h Buraksa. Tuan putri menyllakanrfya naik

207
SEJAFt,§H KESUSASTRAAN MELAYU KLASiIY

ke mah lipai itu. Setelah menahan jerat mulut bejana itu dan mengikat uju rig tali }aada
leher kudanya serta memesan kudanya menarik jerat itu bila Buraksa itu datang
memiiaum air, 5i Kembar pun naik ke mahligai tuan putri. Hatta Buraksa itu pun
datanglah dengan gemuruh bunyinya. Tuan putri ketakutan dan Si Kembar
memangkunya.
Tersebut pula perkataan Buraksa itu. Apabila dilihatnya ada air di dalam mulut bejana
itu, maka ia pun minunilah serta dima.sukkannya kepalanya he dalam mulut bejana tempat
jerat tertahan itu. Maka kuda hijau Si Kembar pun menarik tali jerat itu dan Buraksa pun
terjeratlah. Sr Kembar segera datang memarangnya hingga mati serta mengiris hidungnya
yang tujuh dan matan•Ja yang tujuh itu. Setelah itu Si Kembar pun mengucapkan “sel amat
tinggal” kepada tuan putri dan gaib dari padang itu. Tuan putri ternganga-nganga seraya
berpikir bahwa orang muda itu pasti adalah Indra Bangsawan. Hatta para anak raja pun
datanglah. Dilihatnya bahwa Buraksa itu sudah matt, tetapi mata dan hidungnya tidak ada
lagi. Maka mereka pun mengerat telinga, kulit kepala, jari, tangan, dan kaki Buraksa itu
untuk dibawa kepada baginda. Baginda tidak percaya mereka sudah membunuh Buralcsa
itu, karena tanda-tanda yang dibawa mereka itu bukan alamatnya. Selang berapa lama, Si
Kembar pun datang dengan membawa mata dan hidung Buraksa itu dan diberikan tuan
putri sebagai istri. Si Kembar menolalx dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba
yang hina. Tetapi tuan putri menerimanya dengan senang hati.
Tersebut pula perkataan anak raja yang sembilan orang itu. Setelah dilihatnya bahwa
tuan putri sudah diberikan kepada Sr Hutan, mereka marah sekali dan datang menyerang
negeri Antah Bera n tah dengan bala tentara rakyatnya. Sr Kembar takut kalau-kalau
baginda tidak dapat melawan anak-anak raja itu dan pergi he tempat raksasa ncneknya
inn meminjam pedang dan kuda. Pada keesokan harinya kedua pihak pun berperanglah,
terlalu ramainya. Usir-mengusir, parang-memarang, tembak-menembak, tikam-menikam,
gocoh menggocoh, tampar-menampar dan palu-memalu. Maka rakyat kedua pihak pun
banyaklah yang mati. Hatta pihak baginda pun tiada tertahanlah dan mulai mundur.
Setelah dilihat oleh Indra Bangsawan, maka ia pun menyerbukan dirinya ke dalam
rakyat para anak raja yang banyak itu serta memarang kr kiri d an ke kanan. Maka pecah
peranglah anak raja yang sembilafi itu dan Indra Bangsawan juga garb dari pandangan
orang banyak. Pada hari berikutnya, perkara yang sama berlaku lagi. Bila dilihat pihak
baginda mulai kalah, Indra Bangsawan pun datang membantu dan kemudian garb pula.
Tidak ada orang yang tahu siapa dia sebenarnya. Tetapi baginda percaya bahwa orang
muda yang menolongnya itu pasti adalah Si Kembar, karena selama orang berperang itu,
ia purr tidak kelihatan di dalam istana.
Tersebut pula perkataan anak raja 'yang seinbilan orang itu. Mereka juga bertanya-
tanya siapakah gerangan orang muda yang memecahkan perang mereka. Biarpun begitu,
mereka mengambil keputusan akan menyerang negeri Antah Berantah sekali lagi. Hatta *,

205
SASTR A ZAfviAN P ER AL IHAN HINOU - ISLAM

terjadi pu la pcpera ngan ya rig da hsyat, ma ka darah pun banyak turn pah ke bu mi dan
tiada kclih atau • bi o rang berpc ra tag y ang tc r la I ti ba ri ya k itu. Maka pihak bagi nda pun
pecah pcra ngla h, sey a la h u lu Mala ii g d an r a k .tt sc k.i[ i.i n, semua nya la r1 masuk kc
dalam kota. Ha nya bagi nda seorang saja ya ri g t1 np,p,il ‹1 i inch.i ii t e ra rig. Setelah melih at hat
ya rig demikian, Ind ra Bangsawan pu n me n ye rla u ka n cl i rtiiva ke da lam rakyat para anak
raja itu seraya mcn eta k ke kiri da n ke kana n, iii.i ka pecah peranglah pihak anak-anak raja itu.
Indra Ba ngsawan mengantar baginda masu k ke d alam kota d an ke mb ali mengejar a nak-
anak raja itu . Anak-anak raja itu tidak dapat ber tahan d an menyerahkan di ri mereka.
Indra Bangsawan mengampu ni dosa mereka dan menera ngkan asal-usul dirinya. H,atta
anak raja yang sembi la n orang itu pun menjadi saudara Indra Bangsawan.
Baginda ingi n mengetahui siapa sebenarnya Si Ke mbar itu. Pada suatu hari dipanggi1
tuan putri dan Si liemba r dan be rtanya rnenga pa mereka tidak menjadi sua mi istri seperti
yang d iti ta h kart nya. Bagi nd a tidak mau mende nga r penjelasan mereka dan me men ja
rakan mereka d i tengah istana. Pada suatu mala m, Si Kembar me rasa tubu hnya te rasa pa nos
d ari keluar d ari d alam sarungn ya dan mand i di tern pat pesira man tuan putri. Pada keesokan
harinya, tuan pu tri mend apati air mand i sudah habis dan menga du kan hal ini kepada
baginda. Baginda menyu ruh tuan putri pura-pura tidur d an kalau Si Kembar kelu ar
dari sarungnya, ia harus menyembunyi kan sarung itu. Maka m al am pun tibala h. Indra
Bangsawan tidak dapat tid ur, karena tu buhnya sangat ga ta1. Maka ia pun kelua r d ari
sarungnya d an pergi mand i. Tuan putri menyembu n yi kan saru ngnya dan I nd ra Ba
ngsawa n tidak dapat ber pura-pura dan rnenga ku bahwa d ialah Indra Bangsawan ya ng ber
asa1 dari negeri Ko bat Syahrial.
Baginda gembira sekali mengetahu i bahwa Si Kembar itu ialah Indra Bangsawan. Indra
Bangsawan segera mau d idudukkan nya dengan tua n putri, tetapi Indra Bangsawan minta
tangguh tiga hari. Dalam pada itu Indra Bangsawan pergi mengunju ngi raksasa ncneknya.
Ia mem peroleh satu kemala h i kmat dari raksasa itu. Menuru t raksasa itu, kemala hikmat
itu dapat mengadakan barang apa saja yang dikehendaki; mendirikan sebuah negeri dengan
is inya pun dapat juga. Dan yang memegang rakyat di dalam kemala hikmat itu ialah dua
orang yang masing-masing bernama Dekar Sari dan Dekar Dewa. Hatta Indra Bangsawan
pun kembali ke negeri Antah Berantah. Di pi nggiran negeri Antah Berantah didirikan
scbuah negeri yang lengka p dengan is inya dengan kemala hikmat itu. Sebuah titian emas
juga d ibangun dari negeri itu sarripai ke mahligai tuan putri. Maka pekerjaan berjaga-jaga
mulailah, em par pu luh hari dan empat puluh malam lamanya. Dan Indra Bangsawan pun
dinikahkan oleh kadi dengan Tuan Putri Dewi Kemala dari serta membayar emas kawinnya
di hadapan due orang sida-sid a yang percaya lagi yakin pada agama nya.
Pad a keesokan harinya, dengan alasan akan pergi melihat k amb ing nya, Ind ra
Bangsawan pun pergi ke raksasa neneknya mengambil buluh perindu yang di janji kan

209
SEJARAH KESUSASTRAAN MELAYU KLASIK

raksasa i tu kepada nya. Setela h genap sepu lu h hari, I nd ra Bangsawan pun inc›hon kepada
baginda karena h en dak p ula rig mend apatka n ayah bu nda i4 ya. Maka segala peri eng ka pan
pun dipers iap ka n orangla h. Maka d enga n tiba-tiba, I nd ra Bangsawan su ant i istri } u n
sakit terlalu ker as, sehingga be rbah aya n yawa n ya. Tab ib-tabib tiada berdayo m engoba tin ya.
Menuru t ahli nu ju m, penyakit itu d atangnya dari sand ara pe rernpu an Bura ksa yang
d ibu n uh oleh I nd ra Bangsawan, tetapi tidak apa-apa sa kitnya i tii.
Tersebut pula perkataan Syah Peri. Sekali peristiwa ia bermim pi be rtem u dengan
sauda ranya Ind ra Bangsawan di atas gu nting yang terlalu tinggi. Pada keesokan harinya,
Syah Peri mengucapkan sel am at tinggal kepada istrinya dan pergi me nca r' sa uda ranya.
Dibawanya sebiji guliga yang d a pat menyembu h kan sega!a penya kit. Beberapa lama d i
jalan, Syah Peri pu n sam pail ah di negeri An tah Berantah. Ia merupakan dirinya seperti
seora ng tuan Sya ikh dan pergi menghadap baginda. Dimasu kka n nya giiliga itu ke d ala m
batil yang berisi at r dan kemud ian menyapu kan air itu pada muka dan tubu h Indra
Bangsawan, maka Indra Bangsawa n pun sembuh. Indra Bangsawan me ngambil air yang
sama untuk m enyapu tubu h tuari putri, maka tu an putri pun sembuhla h- Semua orang
kcgira ngan. Syah Peri mence ri ta kan pengalamannya sehingga ia sa mpai di negeri Antah
Berantah. Bagi nda juga be rjaga-juga empat pulu h ha ri dan rrtal am u ntti k membayar
kaul akan ananda yang gering dna la ki istri itu. Sebagai pembalas, ind ra Ba ngsawan
memberi kan kemala hikmat itu kepada sa udara nya Sya h Peri. Maka mereka pun pttl ang
ke negeri Kobat Syah rial. Indra Bangsawan mempe rsem bahkan bulu h perind u itu kepada
baginda ayahand a d an d in obatkan di dalam negeri. Ka la kia n tingga llah 5ul tan Ind ra
Bangsawan d i atas takhta kerajaan da n terlalu m u rahnya dan mengas i hani segala orang
fakir dan m isk in serta segala ora rig yang mela rat.

4.10. Hikayat Jaya Langicara

Hikayat ini termasuk salah satu naskah Melayu yang disebut oleh Werndly dalam
nahunya pada tahun 1736. Naskah hikayat ini tidak banyak. Kecuali M/kayar Mnkdnm
due Mnlcdlm (SOAS-London) yang merupakan satu versi dari hikayat ini dan satu
fragmennya yang hers impan di Jakarta (Bat. Gen. 53). Yang terkenal ialah naskah yang
tersimpan di Perpustakaan Kebangsaan Singapura. Naskah Singapura ini d isalin pada
15 hb. Rabiul-awal H. 1237 (1863). Pemi!iknya ialah seorang yang bernama Mn haidin dari
Kampung Melaka. Winstedt pernah membuat ringkasan cerita hikayat ini. Salinan Ruminya
juga terdapat di Perpustakaan RAS, London. Di bawah ini disajikan ringkasan naskah Singapu
ra.
Tersebut cerita seorang raja yang terlalu besar kerajaannya, Saiful Mulu k namanya,
Ajam Saukat nama kcrajaannya. Adapun raja ini telah kawin dengan Putri Sukanda Rum.

210

Anda mungkin juga menyukai