Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
Menjelaskan globalisasi dan dampaknya terhadap perubahan sosial di tingkat lokal
Mengidentifikasi permasalahan sosial akibat perubahan sosial di tingkat lokal disebabkan
globalisasi
Menjelaskan penguatan posisi komunitas lokal dalam merespons perubahan sosial disebabkan
globalisasi
Menjalin relasi antarkomunitas lokal untuk memperkuat posisi dalam merespons perubahan
sosial yang disebabkan globalisasi
1) Teori Kolonialisme. Maksud kolonialisme di sini adalah untuk mengeksploitasi rakyat dan
sumber daya suatu bangsa demi keuntungan negara kapitalis (induk).
2) Teori Sistem Dunia. Dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein yang menganalisis bagaimana
industrialisasi menghasilkan tiga kelompok bangsa, yaitu (1) negara inti (negara yang lebih
dulu melakukan industrialisasi dan mendominasi negara lemah), (2) negara semiperiferi
(negara yang bergantung pada perdagangan negara inti), dan (3) negara periferi (negara
pinggiran).
3) Teori Ketergantungan (Dependensi). Teori ini menganggap bahwa keterbelakangan sebagai
akibat suatu sistem kapitalis internasional yang dominan (yang berbentuk perusahaan-
perusahaan multinasional) dan bersekutu dengan elite lokal di Dunia Ketiga yang
menggunakan kelebihan mereka yang istimewa untuk mempertahankan kedudukan mereka.
4) Pendekatan Struktural. Pendekatan ini memandang bahwa kemiskinan dan kebergantungan
Dunia Ketiga tidak disebabkan oleh keputusan kebijakan yang sengaja dibuat di Amerika,
Inggris, dan Moskow. Namun, sebaliknya, kebergantungan ini berasal dari struktur sistem
internasional yang konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa pengekspor
bahan mentah terpaksa kehilangan bagiannya dari keuntungan produksi (Clark, 1989). Tokoh
teori ini adalah Raul Prebisch yang merupakan ekonom Argentina.
5) Teori Fungsionalis. Teori ini percaya bahwa ketidaksetaraan tidak bisa dihindari dan
memainkan fungsi penting dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore
(Henslin, 2007), penyebab ketidaksetaraan dan stratifikasi masyarakat adalah sebagai berikut :
a) Masyarakat harus memastikan bahwa posisi-posisinya terisi
b) Beberapa posisi lebih penting daripada yang lain
c) Posisi-posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang yang lebih berkualifikasi
d) Untuk memotivasi orang yang lebih berkualifikasi agar mengisi posisi-posisi ini,
masyarakat harus menawarkan imbalan lebih besar
6) Teori Konflik. Melihat ketimpangan sebagai akibat dari kelompok dengan kekuatan (power)
mendominasi kelompok yang kurang kuat. Mereka percaya bahwa kesenjangan sosial
mencegah dan menghambat kemajuan masyarakat karena mereka yang berkuasa akan
menindas orang-orang tak berdaya untuk mempertahankan status quo. Perspektif ini melihat
masyarakat sebagai suatu komunitas yang memiliki ciri khas atas adanya ketidaksamaan.
Dalam hal ini, masyarakat akan selalu mengalami konflik secara terus-menerus, baik di dalam
kelompok maupun kelas sosial.