Anda di halaman 1dari 3

Materi Sosiologi Kelas XII

Bab 3.1 Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di


Tengah Globalisasi

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
 Menjelaskan globalisasi dan dampaknya terhadap perubahan sosial di tingkat lokal
 Mengidentifikasi permasalahan sosial akibat perubahan sosial di tingkat lokal disebabkan
globalisasi
 Menjelaskan penguatan posisi komunitas lokal dalam merespons perubahan sosial disebabkan
globalisasi
 Menjalin relasi antarkomunitas lokal untuk memperkuat posisi dalam merespons perubahan
sosial yang disebabkan globalisasi

A. Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Perubahan Sosial di Tingkat Lokal


Ketimpangan Global
Menurut Beck, globalisasi sektor produksi dan konsumsi secara konkret telah membawa keadaan
baru, yaitu polarisasi dan stratifikasi penduduk dunia dalam globalisasi kaum kaya dan lokalitas
kaum miskin. Dengan kata lain, akses global hanya tersentuh oleh kaum kaya, sedangkan kaum
miskin tidak memiliki kemampuan dan kekuasaan untuk terlibat dalam kemajuan dunia global
(Tumanggor, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi dianggap sebagian pihak mengantar
masyarakat di dunia menuju ketimpangan global.
- Polarisasi sosial adalah pemisahan dalam masyarakat yang mungkin muncul dari
ketidaksetaraan pendapatan yang kemudian menghasilkan diferensiasi kelompok masyarakat
berpenghasilan tinggi dan berpenghasilan rendah. Hal ini merupakan dampak dari pertumbuhan
ekonomi suatu negara yang memiliki kecenderungan memunculkan hierarki sosial yang ekstrim
antara kelas atas dan kelas bawah dengan menggerus atau menyusutkan keberadaan kelas atau
kelompok menengah.
Proses pertumbuhan ekonomi di kota‐kota besar memunculkan polarisasi sosial dalam bentuk
ketidaksetaraan ekonomi di sepanjang kelas sosial yang semakin parah. Hal tersebut dapat
diamati dengan keberadaan kelompok masyarakat dengan kekayaan yang ekstrim yang memiliki
beragam kekuatan sosial dan fasilitas sosial yang super mewah, diselingi dengan keberadaan
tempat‐tempat tinggal kelompok masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan
lingkungan kumuh yang sangat minim jaminan sosial (kriminalitas, aksi kejahatan, dan
penyimpangan sosial lainnya).
- Stratifikasi sosial merupakan penggolongan kelompok masyarakat dalam berbagai lapisan-
lapisan tertentu. Menurut etimologi bahasa, stratifikasi berasal dari bahasa Yunani yakni stratum,
yang berarti lapisan. Pitirim A. Sorokin, mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis) dengan
perwujudannya adalah kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah (Soekanto 1990).

 Teori-teori Ketimpangan Global

1) Teori Kolonialisme. Maksud kolonialisme di sini adalah untuk mengeksploitasi rakyat dan
sumber daya suatu bangsa demi keuntungan negara kapitalis (induk).
2) Teori Sistem Dunia. Dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein yang menganalisis bagaimana
industrialisasi menghasilkan tiga kelompok bangsa, yaitu (1) negara inti (negara yang lebih
dulu melakukan industrialisasi dan mendominasi negara lemah), (2) negara semiperiferi
(negara yang bergantung pada perdagangan negara inti), dan (3) negara periferi (negara
pinggiran).
3) Teori Ketergantungan (Dependensi). Teori ini menganggap bahwa keterbelakangan sebagai
akibat suatu sistem kapitalis internasional yang dominan (yang berbentuk perusahaan-
perusahaan multinasional) dan bersekutu dengan elite lokal di Dunia Ketiga yang
menggunakan kelebihan mereka yang istimewa untuk mempertahankan kedudukan mereka.
4) Pendekatan Struktural. Pendekatan ini memandang bahwa kemiskinan dan kebergantungan
Dunia Ketiga tidak disebabkan oleh keputusan kebijakan yang sengaja dibuat di Amerika,
Inggris, dan Moskow. Namun, sebaliknya, kebergantungan ini berasal dari struktur sistem
internasional yang konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa pengekspor
bahan mentah terpaksa kehilangan bagiannya dari keuntungan produksi (Clark, 1989). Tokoh
teori ini adalah Raul Prebisch yang merupakan ekonom Argentina.
5) Teori Fungsionalis. Teori ini percaya bahwa ketidaksetaraan tidak bisa dihindari dan
memainkan fungsi penting dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore
(Henslin, 2007), penyebab ketidaksetaraan dan stratifikasi masyarakat adalah sebagai berikut :
a) Masyarakat harus memastikan bahwa posisi-posisinya terisi
b) Beberapa posisi lebih penting daripada yang lain
c) Posisi-posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang yang lebih berkualifikasi
d) Untuk memotivasi orang yang lebih berkualifikasi agar mengisi posisi-posisi ini,
masyarakat harus menawarkan imbalan lebih besar
6) Teori Konflik. Melihat ketimpangan sebagai akibat dari kelompok dengan kekuatan (power)
mendominasi kelompok yang kurang kuat. Mereka percaya bahwa kesenjangan sosial
mencegah dan menghambat kemajuan masyarakat karena mereka yang berkuasa akan
menindas orang-orang tak berdaya untuk mempertahankan status quo. Perspektif ini melihat
masyarakat sebagai suatu komunitas yang memiliki ciri khas atas adanya ketidaksamaan.
Dalam hal ini, masyarakat akan selalu mengalami konflik secara terus-menerus, baik di dalam
kelompok maupun kelas sosial.

 Hakikat Ketimpangan Sosial


Naidoo dan Wills dalam Warwick-Booth (2013), ketimpangan sosial merupakan perbedaan-
perbedaan dalam pemasukan (income), sumber daya (resources), kekuasaan (power) dan status
di dalam dan antara masyarakat. Ketimpangan ini dipertahankan oleh orang-orang yang berkuasa
melalui institusi dan proses-proses sosial. Pengertian ketimpangan sosial menurut ahli.
Ketimpangan sosial ditandai ketidaksetaraan peluang dan penghargaan untuk posisi yang
berbeda atau status dalam kelompok atau masyarakat. Ketimpangan sosial dapat dikategorikan
sebagai masalah sosial karena terdapat ketidakadilan dalam pemberian kontribusi kepada
masyarakat dari berbagai aspek kehidupan. Berikut ini adalah prinsip-prinsip ketidakadilan.
1. Elitisme efisien
2. Pengecualian diperlukan
3. Prasangka adalah wajar
4. Keserakahan adalah baik, dan
5. Putus asa tidak bisa dihindari
Ketidakadilan tersebut berbentuk marginalisasi, stereotip, subordinasi, dan dominasi.
Marginalisasi yaitu proses pemusatan hubungan kelompok-kelompok tertentu dengan lembaga
sosial utama.
- Stereotip adalah pemberian sifat tertentu secara subjektif terhadap seseorang berdasarkan
kategori tertentu. Subordinasi adalah pembedaan perlakuan identitas tertentu. Dominasi
adalah kondisi dengan ciri satu kelompok memegang kekuasaan secara sewenang-wenang.
- Ketidakadilan tersebut berbentuk marginalisasi, stereotip, subordinasi, dan dominasi.
Marginalisasi yaitu proses pemusatan hubungan kelompok-kelompok tertentu dengan
lembaga sosial utama.
- Stereotip adalah pemberian sifat tertentu secara subjektif terhadap seseorang berdasarkan
kategori tertentu.
- Subordinasi adalah pembedaan perlakuan identitas tertentu. Dominasi adalah kondisi dengan
ciri satu kelompok memegang kekuasaan secara sewenang-wenang.

Anda mungkin juga menyukai