Anda di halaman 1dari 75

ORIENTASI PPPK

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


2023

Disampaikan oleh;
Dr. Drs. DUDUNG ABDULLAH PASTEUR, M.M.Pd.

Seluruh Jajaran BPSDM Provinsi Jawa Barat Terus Menerus Meningkatkan Mutu Pelayanan
a. KOMPETENSI DASAR:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu memahami kinerja individu dan tingkat
unit kerja atau organisasi dengan memperhatikan
target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan
perilaku pegawai.

TUJUAN PEMBELAJARAN : b. INDIKATOR KEBERHASILAN :


PESERTA MEMAHAMI :
1. Kinerja individu
2. Kinerja tingkat unit kerja atau organisasi

dengan memperhatikan :
a. target,
b. sasaran,
c. hasil,
d. manfaat yang dicapai,
e. perilaku pegawai.
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aparatur Sipil
1. Dasar Hukum Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2O17 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018
Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja
4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian
Kinerja Pegawai Negeri Sipil,
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2022 Tentang
Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara

hasil kerja yang dicapai oleh setiap ASN


2. Definisi Kinerja (PNS/PPPK) pada organisasi/unit kerja sesuai
dengan SKP dan Perilaku Kerja Pegawai ASN

Sasaran Kinerja Pegawai yang Ekspektasi adalah harapan


selanjutnya disingkat SKP adalah atas hasil kerja dan perilaku
ekspektasi kinerja yang akan dicapai kerja Pegawai.
oleh Pegawai setiap tahun
3. Pengelolaan Kinerja Pegawai dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi melalui :
1. peningkatan kualitas dan kapasitas Pegawai;
2. penguatan peran Pimpinan; dan
3. penguatan kolaborasi antara Pimpinan dengan Pegawai, antar-
Pegawai, dan antara Pegawai dengan pemangku kepentingan

BERORIENTASI :

1. pengembangan kinerja Pegawai;


2. pemenuhan Ekspektasi Pimpinan;
3. dialog kinerja yang intens antara Pimpinan dan
Pegawai;
4. pencapaian kinerja organisasi;
5. hasil kerja dan perilaku kerja Pegawai.

1. perencanaan kinerja
2. pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja
Pegawai yang meliputi pendokumentasian kinerja,
pemberian Umpan Balik Berkelanjutan, dan

3.
pengembangan kinerja Pegawai;
penilaian kinerja Pegawai yang meliputi evaluasi kinerja
SKP
Pegawai; dan
4. tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Pegawai yang meliputi
pemberian penghargaan dan sanksi.
4. Ukuran Keberhasilan : Ukuran keberhasilan/indikator kinerja individu dan target
atas rencana hasil kerja Pegawai meliputi aspek:
a. kuantitas;
b. kualitas;
c. waktu atau kecepatan penyelesaian hasil kerja;
dan/atau
d. biaya.

Perilaku kerja Pegawai meliputi aspek :


5. Perilaku Kerja Pegawai : a. orientasi pelayanan;
b. komitmen;
c. inisiatif kerja;
d. kerja sama; dan
e. kepemimpinan.

STANDAR PERILAKU KERJA PEGAWAI : BERLAKU :


1. PNS
“BERAKHLAK “ 2. PPPK

(Permenpan-RB/6/2022)
6. BER-AKHLAK :
a. berorientasi pelayanan yang meliputi:
1. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2. ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; dan
3. melakukan perbaikan tiada henti;
b. akuntabel yang meliputi:
1. melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi;
2. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien; dan
3. tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan;
c. kompeten yang meliputi:
1. meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah;
2. membantu orang lain belajar; dan
3. melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik;
d. harmonis yang meliputi:
1. menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
2. suka menolong orang lain; dan
3. membangun lingkungan kerja yang kondusif;
e. loyal yang meliputi:
1.memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
2.menjaga nama baik sesama aparatur sipil negara, Pimpinan,
instansi, dan negara; dan
3.menjaga rahasia jabatan dan negara;
f. adaptif yang meliputi:
1. cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2. terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan
3. bertindak proaktif;
g. kolaboratif yang meliputi:
1. memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi;
2. terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
dan
3. menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
7. Pelaksanaan, Pemantauan Dan Pembinaan Kinerja Pegawai

1. Pegawai melaksanakan rencana kinerja setelah penetapan dan


klarifikasi Ekspektasi kinerja.
2. Pelaksanaan rencana kinerja didokumentasikan secara periodik.
3. Periode pendokumentasian kinerja Pegawai meliputi:
a. harian;
b. mingguan;
c. bulanan;
d. triwulanan;
e. semesteran; dan/atau
f. tahunan.

UMPAN BALIK (FEED BACK)

1. PIMPINAN
2. REKAN KERJA SETINGKAT;
3. PEGAWAI DI BAWAHNYA; ATAU
4. PIHAK LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PEGAWAI
8. Penilaian Kinerja PNS

1. Pejabat Penilai kinerja melakukan evaluasi kinerja


Pegawai.
2. Evaluasi kinerja Pegawai dilakukan terhadap:
a. hasil kerja; dan
b. perilaku kerja Pegawai.
3. Evaluasi kinerja Pegawai terdiri atas:
a. Evaluasi Kinerja Periodik Pegawai; dan
b. Evaluasi Kinerja Tahunan Pegawai.

1. Hasil Evaluasi Kinerja Tahunan Pegawai dituangkan dalam dokumen


Evaluasi Kinerja Tahunan Pegawai.
2. Pejabat Penilai Kinerja dapat memberikan catatan, keterangan, dan/atau
rekomendasi atas predikat kinerja tahunan Pegawai pada dokumen Evaluasi Kinerja
Tahunan Pegawai untuk perbaikan pada tahun kinerja berikutnya.
9. Penilaian Kinerja PPP
10. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Tindak lanjut terdiri atas:


a. pelaporan kinerja Pegawai;
b. keberatan;
c. pemeringkatan kinerja Pegawai;
d. penghargaan; dan
e. sanksi.

Pelaporan kinerja disampaikan dalam bentuk


dokumen evaluasi kinerja Pegawai yang dilampiri
dengan:
a. SKP;
b. Hasil Evaluasi Kinerja Pegawai.

SISTEM INFORMASI KINERJA PEGAWAI

KHUSUS GURU : PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)


PENILAIAN KINERJA GURU
Kebijakan Sistem Pembinaan Guru

Apa yang guru tahu

Untuk mengindentifikasi area


pengetahuan untuk
ditingkatkan

UKG
Wadah untuk Apa yang telah
meningkatkan guru laksanakan
guru PKB PKG
Penilaian
Perencanaan dibuat
berdasarkan
didasarkan kebutuhan
observasi
guru
GURU PROFESIONAL
(ditandai dengan kepemilikan sertifikat pendidik)

UKG PK Guru PKB

Uji terhadap kemampuan Penilaian terhadap tugas PKB merupakan pembaruan


secara sadar akan
bidang Ilmu dan pedagogi utama guru. pengetahuan dan peningkatan
yang dimiliki oleh guru kompetensi guru sepanjang
kehidupan kerjanya.

Dilaksanakan MELALUI
pengamatan dalam kelas
dan pemantauan
Dilaksanakan MELALUI TEST Dilaksanakan MELALUI
secara on-line kecuali wilayah kegiatan pengembangan diri
yang tidak memungkinkan dan karya ilmiah dan/atau
Dilaksanakan 1 kali dalam karya inovatif
setiap tahun anggaran untuk
Dilaksanakan 1 kali dalam pengamatan dan pemantauan
jenjang jabatan/kepangkatan sepanjang tahun Dilaksanakan sepanjang tahun
Jabatan fungsional guru

Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan

kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan


mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.

[Perber Mendiknas & Ka BKN 2010, 1: 1]


Guru

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas


utama:

mendidik, mengajar, membimbing,


mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan


formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.

[Perber Mendiknas & Ka BKN 2010, 1: 2]


UU Guru dan Dosen No. 14/2005 Pasal 1

Kinerja guru dibingkai dalam


lingkup beban tugas dan
tanggungjawabnya, yaitu:
• merencanakan pembelajaran,
• melaksanakan pembelajaran
• menilai hasil pembelajaran
• membimbing dan melatih peserta didik, dan
• melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada kegiatan pokok sesuai dengan beban
kerja Guru
Pengertian PK Guru

Permenneg PAN dan RB Nomor


16 Tahun 2009 mendefinisikan
Penilaian Kinerja Guru adalah
penilaian dari setiap butir
kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatannya
• PK Guru merupakan sistem penilaian yang
dirancang untuk mengidentifikasi
kemampuan guru dalam melaksanakan
tugas utamanya melalui pengukuran
terhadap penguasaan kompetensi yang
ditunjukkan dalam unjuk kerjanya
Siapa yang melakukan?

1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dgn


jabatan/ pangkat guru/kepsek/madrasah yg dinilai.
2. Memiliki Sertifikat Pendidik.
3. Memiliki latar belakang pendidikan yg sesuai dan/atau
menguasai bidang kajian guru/kepsek/madrasah yg
akan dinilai.
4. Memiliki komitmen tinggi utk berpartisipasi aktif dalam
meningkatkan mutu pembelajaran.
5. Memiliki integritas diri, jujur, adil, dan terbuka.
6. Memahami PKG dan dinyatakan memiliki keahlian serta
kemampuan untuk menilai kinerja Guru (diutamakan yg
telah mengikuti pelatihan PKG)
SANKSI

Penilai dan guru yang dinilai akan dikenakan sanksi apabila


yang bersangkutan terbukti melanggar prinsip-prinsip
pelaksanaan PK GURU
Sanksi tersebut adalah sebagai berikut:
• Diberhentikan sebagai Guru atau Kepala Sekolah
dan/atau Pengawas.
• Bagi penilai, wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi,
tunjangan fungsional, dan semua penghargaan yang pernah
diterima sejak yang bersangkutan melakukan proses PK GURU.
• Bagi guru wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi,
tunjangan fungsional, dan semua penghargaan yang
pernah diterima sejak yang bersangkutan memperoleh dan
mempergunakan PAK yang dihasilkan dari PK GURU
Fungsi PKG
Dasar pembuatan perencanaan Pengembangan Keprofesian
Pemenuhan
angka kredit guru
dalam kenaikan
pangkat dan
jabatan.
Tujuan PKG

1. Menilai kemampuan guru dalam


menerapkan semua kompetensi

2. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan


tanggungjawabnya secara profesional.

3. Menentukan persentase perolehan hasil


penilaian kinerja untuk perhitungan angka kredit

4. Menjadi dasar untuk menyusun program


pengembangan keprofesiannya sebagai
guru pembelajar.
Rancangan Jenis Instrumen PKG

1. Instrumen Induk:
a. Instrumen PK Guru Kelas/Mapel
b. Instrumen PK Guru BK
c. Instrumen PK Guru TIK
d. Instrumen PK Guru PAUD
e. Instrumen PK Guru Pend. Khusus
Komponen Penilaian Kinerja Guru

JENIS PKG PEDAGOGIK KEPRIBADIAN SOSIAL PROFSIONAL JUMLAH


KELAS/MP
7 3 2 2 14
BK
3 4 3 7 17
TIK/KKPI
3 2 2 5 12
PAUD
7 3 2 2 14
PK/PPK
7 3 2 2 14
Waktu Pelaksanaan

1. Proses pelaksanaan dilakukan selama 1 (satu) tahun.


2. PK Guru formatif dilaksanakan pada awal tahun anggaran/
kalender dan hanya untuk tahun pertama, guru baru, dan guru
mutasi.
3. PK Guru sumatif dilaksanakan 8 (delapan) minggu sebelum
akhir tahun anggaran. Dianjurkan laporan PK Guru sudah
diselesaikan pada pertengahan bulan Desember karena akan
dijadikan sebagai bahan penilaian Capaian Sasaran Kinerja
Pegawai (CSKP).
Waktu Pelaksanaan

4. PK Guru dengan masa penilaian 1 (satu) semester diberikan


kepada:
a. Guru yang kekurangan sedikit angka kredit untuk
kenaikan pangkat/ jabatan.
b. Guru yang mendapat tugas tambahan (kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala
laboratorium/bengkel, kepala program keahlian) hanya
satu semester.
Perangkat PK Guru
1. Pedoman Pengelolaan PK Guru.
2. Instrumen Penilaian Kinerja Guru meliputi :
a. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Klas/Mapel (Lamp 1).
b. Instrumen Penilaian Kinerja Guru BK (Lamp 2).
c. Instrumen Penilaian Kinerja Guru TIK (Lamp 3)
d. Instrumen Penilaian Kinerja Guru PAUD (Lamp 4).
e. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Pendidikan Khusus (Lamp
5).
f. Instrumen Penilaian Kinerja Guru dengan Tugas Tambahan
(Lamp 6).
KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN
1
KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN
2
Prinsip Utama Penilaian

Hal paling penting dalam penilaian adalah:


 VALID – Penilaian menggunakan bukti-bukti nyata dari
unsur yang dinilai.
 RELIABEL – Pengumpulan dan interpretasi data bukan
merupakan interpretasi pribadi, sehingga data yang
sama akan menghasilkan nilai yang sama siapapun
penilainya, dimana dan kapan penilaian dilaksanakan.
 PRAKTIS – Penilaian dapat dilakukan dimana saja
diperlukan dan tidak tergantung kondisi tertentu.
Prinsip pelaksanaan PKG

▶ Obyektif
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan
kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari hari.
▶ Adil
Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan
prosedur standar kepada semua guru yang dinilai.
▶ Akuntabel
Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat
dipertanggungjawabkan.
Prinsip pelaksanaan PKG

▶ Bermanfaat
Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka
peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan, dan
sekaligus pengembangan karir profesinya.
▶ Transparan
Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru
yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh
akses informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.
Prinsip pelaksanaan PKG

▶ Praktis
Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip lainnya.
▶ Berorientasi pada tujuan
Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan.
▶ Berorientasi pada proses
Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga
perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat
mencapai hasil tersebut.
Prinsip pelaksanaan PKG

▶ Berkelanjutan
Penilaian penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik,
teratur, dan berlangsung secara terus menerus (on going) selama
seseorang menjadi guru.
▶ Rahasia
Hasil PK GURU hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait
yang berkepentingan.
Spektrum kompetensi guru

Jumlah
No. Ranah Kompetensi
Kompetensi Indikator

1 Pedagogik 7 45

2 Kepribadian 3 18

3 Sosial 2 6

4 Profesional 2 9

Total 14 78
Domain Kompetensi Guru

Pedagogi Pedagogi
7 kompetensi 3 kompetensi
Kepribadian Kepribadian
3 kompetensi 4 kompetensi
Sosial Sosial
2 kompetensi 3 kompetensi
Profesional Profesional
2 kompetensi 7 kompetensi

14 kompetensi 17 kompetensi
Guru Guru
Pembelajaran BK/Konselor
Kompetensi Pedagogi

1. Mengenal karakteristik anak didik.


2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
3. Pengembangan kurikulum.
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
5. Memahami dan mengembangkan potensi.
6. Komunikasi dengan peserta didik.
7. Penilaian dan evaluasi.
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
Kompetensi Kepribadian

9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.


10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru.
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang
tua peserta didik, dan masyarakat.
13. Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
14. Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif.
KOMPETENSI GURU
1. Mengenal karakteristik anak didik.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Pengembangan kurikulum.
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
5. Memahami dan mengembangkan potensi.
6. Komunikasi dengan peserta didik.
7. Penilaian dan evaluasi.
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat.
13. Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
14. Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif.
(1) Mengenal karakteristik peserta didik

1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta


didik di kelasnya.
2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang
sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan
belajar yang berbeda.
(1) Mengenal karakteristik peserta didik

4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta


didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta
didik lainnya.
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan
peserta didik.
6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar
dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut
tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb).
Bagaimana cara menilai?

1. Mintalah daftar nama peserta didik.


2. Pilihlah 4 (empat) nama peserta didik secara random. Tanyakan bagaimana
kemampuan belajar keempat peserta didik tersebut. Mintalah bukti hasil
ulangan terakhir keempat peserta didik tersebut.
3. Pilihlah 4 (empat) nama peserta didik lain. Tanyakan bagaimana
karakteristik keempat peserta didik tersebut (aktif, pendiam, pemalu, ceria,
dsb.).
4. Mintalah guru untuk memilih satu nama peserta didik dengan karakteristik
tertentu (misalnya aspek intelektual). Tanyakan bagaimana cara membantu
mengembangkan potensinya tersebut.
Bagaimana cara menilai?

5. Mintalah guru memilih satu nama peserta didik dengan kekurangan tertentu
(misalnya aspek sosial). Tanyakan bagaimana cara membantu peserta didik
tersebut untuk mengatasi kelemahannya.
6. Tanyakan kepada guru, apakah di kelas ada peserta didik yang mempunyai
kelainan fisik tertentu. Bila ada, bagaimana cara memastikan bahwa peserta didik
tersebut dapat belajar dengan baik.
7. Tanyakan kepada guru, apakah baru-baru ini ada kejadian luar biasa dalam
keluarga peserta didik (kelahiran, kematian, sedang ada yang sakit, dsb.).
Tanyakan apakah hal tersebut berdampak terhadap pembelajaran peserta didik
yang bersangkutan, dan bagaimana mengatasinya.
Bagaimana cara menilai?

8. Tanyakan kepada guru apakah ada peserta didik di kelas yang selalu
menggangu peserta didik lain. Bila ada, bagaimana upaya untuk
mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lain.
9. Mintalah guru untuk menjelaskan karakteristik umum kelas yang
diajarnya (kelas yang rata-rata memiliki peserta didik yang cerdas, kreatif,
rata-rata baik dalam mata pelajaran tertentu, dsb.).
(10) Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru

1. Guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat


waktu.
2. Jika guru harus meninggalkan kelas, guru mengaktifkan siswa dengan
melakukan hal-hal produktif terkait dengan mata pelajaran, dan meminta
guru piket atau guru lain untuk mengawasi kelas.
3. Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain
di luar jam mengajar berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah.
(10) Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru

4. Guru meminta ijin dan memberitahu lebih awal, dengan memberikan


alasan dan bukti yang sah jika tidak menghadiri kegiatan yang telah
direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas.
5. Guru menyelesaikan semua tugas administratif dan non-
pembelajaran dengan tepat waktu sesuai standar yang ditetapkan.
6. Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan
yang produktif terkait dengan tugasnya.
(10) Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru

7. Guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah


dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama
baik sekolah.
8. Guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru.
Bagaimana cara menilai?

Dua kali dalam satu semester, penilai melakukan kunjungan ke kelas di


awal, di tengah dan di akhir jam pelajaran yang mengamati:
 apakah guru tepat waktu dalam mengawali dan mengakhiri
kelasnya; dan
 apakah peserta didiknya tetap melakukan tugas-tugas mereka
sesuai dengan jadwal.
Bagaimana cara menilai?

Dua kali dalam satu semester penilai bertanya kepada peserta didik,
diantaranya:
 Apakah guru yang bersangkutan pernah tidak hadir?
 Jika guru tidak hadir, kegiatan apa yang dilakukan oleh peserta
didik?
Dalam wawancara dengan warga sekolah (teman sejawat, peserta didik,
orang tua, dan tenaga kependidikan lainnya, koordinator PKB), penilai
meminta mereka untuk menjelaskan perilaku guru yang dinilai terhadap
tugas-tugas non pembelajaran.
ALUR PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

DASAR HUKUM KEGIATAN MEKANISME MEKANISME Sanksi


Undang-Undang Guru Formatif:

du
Perencanaan Dibuat
dan Dosen No 14 SERTIFIKASI Setelah dilaksanakan
tahun 1995
Perencanaan Berdasarkan
Dev School Hasil PK
Curriculum & Guru
Lesson intervensi tidak ada
Kegiatan PKB Syllabus Plans
peningkatan sanksi
yang diberikan:
Classroom
PP 74 Tahun 2008 TUNJANGAN Penilai: Kepala Test
Jenisanalysis
PKB: Action
Pengurangan Beban
tentang Guru
PROFESI Sekolah,Guru & test bank
- PKB untuk Research
Guru Mengajar
Senior, Pengawas yang sudh
Sub. mat. &
MemenuhiPortfolio
Critical
Standar
ICT for
&

PP 16 Tahun 2007 - PKB untuk Guru


Instrumen: Pedagogik, Review**
yang belumlearning
Standard Kualifikasi
Akademi dan Profesional, Sosial, Memenuhi Standar Tindak Lanjut
Kompetensi Guru Kepribadian (Underperformnce
Teacher Teacher
Pengembangan
Quality Performance
Teachers Evaluation
Monitoring

Permenegpan dan RB PENILAIAN


Nomor 16tahun 2009 KINERJA GURU Sumatif: UNDERPERFORMANCE
tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya Penentuan Angka
• Informal:
PENGEMBANGAN Kredit • Dilakukan Analisis
KEPROFESIAN

Dua Putaran
Peraturan Bersama hasil PK, Menentukan * Sistem
BERKELANJUTAN
Menteri Pendidikan Perencanaan PKB diberi Pengendalian
Nasional dan Kepala Badan 1. Pengembangan waktu 4-6 minggu utk
Kepegawaian Negara Diri: Diklat peningkatan * Panduan/SOP
fungsional dan • Formal: Tidak ada Pelaksanaan
Kegiatan peningkatan dilakukan Sanksi
Permendiknas No, 35
dengan pengawas guru
tahun 2010 tentang Kelompok Guru
pendamping dilakukan 4-
Juknis Pelaksanaan 2. Publikasi Ilmiah 6 minggu
Jafung Guru dan Angka dan/atau Karya
Kreditnya Inovatif
SELAMA PENGAMATAN DALAM KELAS

• Pengamatan dilakukan pada saat guru yang dinilai


melaksanakan PBM di dalam kelas (2 jam pelajaran)
• Penilai mencatat fakta semua kegiatan yang
dilakukan guru dalam proses pembelajaran
• Penilai mencatat fakta interaksi guru dan peserta
didiknya
• Pencatatan dilakukan dalam format pengumpulan
fakta
PERTEMUAN SESUDAH PENGAMATAN

• Penilai mengklarifikasi beberapa aspek yang masih diragukan


atau belum diperoleh data faktanya selama pengamatan
• Pertemuan dilakukan di ruang khusus dan hanya dihadiri oleh
penilai dan guru yang dinilai
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
Pengembangan Keprofesian
Be rke la nj uta n

Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah


pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap,
berkelanjutan dan dapat meningkatkan
profesionalitasnya. [Perber Mendiknas & Ka
BKN 2010, 1: 8]
PENGERTIAN PKB
PKB merupakan pembaruan secara
sadar akan pengetahuan dan
peningkatan kompetensi guru
sepanjang kehidupan kerjanya.
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU
(Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17)
AKK AKPKB AKP
Guru Penata Muda, IIIa 100
50 3 pd, 0 pi/ki 5
Pertama Penata Muda Tingkat I, IIIb 150
50 3 pd, 4 pi/ki 5
Guru Penata, IIIc 200
100 3 pd, 6 pi/ki 10
Muda Penata Tingkat I, IIId 300
100 4 pd, 8 pi/ki 10
Pembina, IVa 400
150 4 pd,12 pi/ki 15
Guru Pembina Tingkat I, IVb 550
Madya 150 4 pd,12pi/ki 15
Pembina Utama Muda, IVc 700
150 5 pd,14pi/ki 15
Guru Pembina Utama Madya, IVd 850
200 5 pd,20 pi/ki 20
Utama Pembina Utama, IVe 1050

Kebutuhan Angka Kredit Komulatif (AKK), PKB (AKPKB), dan


Unsur Penunjjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan
PKB bagi guru memiliki tujuan umum untuk meningkatkan kualitas
layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan. Sedangkan tujuan khusus PKB adalah sebagai
berikut:
1. Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi
profesi yang telah ditetapkan.
2. Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi
yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan
ke depan berkaitan dengan profesinya.
3. Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga
profesional.
4. Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat
dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru.
Proses PKB

PKB
KOMPONEN PKB
(Pasal 11 ayat c, Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009)

PKB
Contoh: Program Induksi,
mentoring, pembinaan,
observasi pembelajaran,
kemitraan pembelajaran,
berbagi pengalaman,
Pengembangan sekolah
secara menyeluruh (WSD=
whole school
development)

Contoh: Jaringan lintas


sekolah (seperti
KKG/MGMP, KKM,
KKKS/MKKS, KKPS,
DALAM MKPS, atau jaringan virtual.
SEKOLAH

Contoh: PPPP-TK, LPMP,


LPTK, Asosiasi Profesi, dan
PKB Provider lainnya.
MACAM DAN JENIS KEGIATAN PKB
Macam PKB Jenis Kegiatan
1 Pengembangan Diri a) Diklat fungsional
b) Kegiatan kolektif guru
2 Publikasi Ilmiah a) Presentasi pada forum ilmiah
b) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau
gagasan ilmu di bidang pendidikan formal
c) Publikasi buku pelajaran, buku pengayaan,
dan pedoman guru

3 Karya Inovatif a) Menemukan teknologi tepat guna


b) Menemukan/menciptakan karya seni
c) Membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum
d) Mengikuti pengembangan penyusunan
standar . pedoman., soal dan sejenisnya
MEKANISME PELAKSANAAN PKB

Guru mengevaluasi Koordinator PKB


diri menjelang akhir Guru melalui
dan Guru
tahun ajaran, proses Penilaian
Format-1 membuat
Kinerja
perencanan PKB

Guru menjalankan Guru menerima


program PKB rencana final Guru menyetujui
sepanjang tahun kegiatan PKB, rencana kegiatan
Format-2 PKB, Format-2

Koordinator PKB Guru menerima kegiatan PKB


melaksanakan perkiraan angka
monev. kegiatan kredit dari
PKB
Guru
melakuka
n refleksi
kegiatan
PKB
Format-3
Bagi Guru dengan nilai
PK Guru di bawah
standar kompetensi Informal
profesi, maka
pelaksanaan PKBnya
diorientasi-kan untuk
mencapai standar
tersebut, dengan
mekanisme khusus
berbeda dengan PKB
reguler yang mencakup formal
tahapan
• Pada tahap ini, guru yang bersangkutan bersama
koordinator PKB atau Kepala sekolah, menganalisis
hasil penilaian kinerjanya dan menetapkan solusi untuk
mengatasinya.
• Guru kemudian diberikan kesempatan selama 4 – 6
Informal minggu sebelum pelaksanaan observasi ulang ke- satu
untuk meningkatkan kompetensi-nya secara individu
melalui belajar mandiri atau bersama kelompok.
• Semua hal yang dilakukan guru selama tahap ini
harus sesuai dengan recana kegiatan guru yang telah
diketahui oleh koordinator PKB.

• Jika guru tidak/belum menunjukkan peningkatan


kompetensi pada penilaian/pelaksanaan pengamatan
kemajuan ke-satu setelah mengikuti tahap informal,
Formal koordinator PKB dapat menentukan proses peningkatan
selanjutnya yang harus dilakukan oleh guru yang dinilai.
Tahapan
formal

Guru melakukan peningkatan kompetensi di sekolah, artinya: guru harus


bekerja sama dengan seorang guru pendamping yang akan memberikan
dukungan untuk melakukan kegiatan pengembangan dalam kompetensi
pedagogik atau profesional termasuk melakukan pengamatan dan memberikan
masukan dalam proses pembelajaran di kelas. Selama 4 – 6 minggu, guru
pendamping akan melakukan pembimbingan secara intensif untuk
meningkatkan kompetensi yang masih belum dikuasai oleh guru sebelum
dilakukan penilaian/observasi kemajuan ke-dua.

Untuk peningkatan kompetensi yang spesifik yang tidak dapat diatasi oleh
sekolah, guru dapat melakukan peningkatan kompetensi di luar sekolah,
artinya guru mengikuti pelatihan melalui service provider yang ditetapkan
bersama oleh koordinator PKB dan Kepala Sekolah, misalnya melalui diklat
di PPPPTK atau LPMP atau LPTK sejenis dalam kurun waktu 4 – 6 minggu
sebelum dilakukan penilaian/observasi kemajuan ke-dua. Koordinator PKB
dan/atau kepala sekolah hendaknya dapat memonitor keikutsertaan guru
dalam kegiatan ini.
ALUR PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU
DASAR HUKUM KEGIATAN Inovatif
MEKANISME MEKANISME
Undang-Undang Guru Formatif: Perencanaan Dibuat Berdasarkan
dan Dosen No 14 SERTIFIKASI
tahun 1995
Perencana
Dev School
Lesson
Hasil PK Guru
an Kegiatan
Curriculum &
Syllabus Plans

PKB
Classroom Jenis PKB:
PP 74 Tahun 2008 TUNJANGAN Test analysis
& test bank
Action - PKB untuk Guru yang sudh
tentang Guru Penilai: Memenuhi Standar
PROFESI Research
- PKB untuk Guru yang belum
Sub. mat. & Kepala
Portfolio & Memenuhi Standar
Sekolah,Guru
Critical
Review**
ICT for
learning (Underperformnce Teachers
PP 16 Tahun 2007
Standard Kualifikasi Senior,
Akademi dan TeacherPengawasTeacher
Kompetensi Guru Quality Performance UNDERPERFORMANCE
Monitoring Evaluation
Instrumen:
Permenegpan dan RB PENILAIAN Pedagogik, • Informal:
Nomor 16tahun 2009 KINERJA GURU Profesional, Sosial,
• Dilakukan Analisis hasil PK,
Menentukan Perencanaan PKB
tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya Kepribadian diberi waktu 4-6 minggu utk
peningkatan
PENGEMBANGAN • Formal: Tidak ada peningkatan
Peraturan Bersama KEPROFESIAN dilakukan dengan pengawas guru
Menteri Pendidikan BERKELANJUTAN Sumatif: pendamping dilakukan 4- 6 minggu
Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara
1. Pengembangan Penentuan
Diri: Diklat
fungsional dan
Angka Kredit
Permendiknas No, 35 Kegiatan
tahun 2010 tentang Kelompok Guru
Juknis Pelaksanaan
2. Publikasi Ilmiah
Jafung Guru dan Angka
Kreditnya dan/atau Karya
Sanksi

du
Setelah
dilaksanakan
intervensi tidak
ada peningkatan
sanksi yang
diberikan:
Pengurangan
Beban Mengajar

Tindak Lanjut
Pengembangan

Dua Putaran
* Sistem
Pengendalian
* Panduan
/SOP
Pelaksan
aan
Sanksi
PROSES PK GURU Dilaksanakan oleh:
• Pengawas,
DAN PKB • Kepala Sekolah, Dilaksanaka
• Guru Senior n oleh:
• Kepala Sekolah,
• Koordinator PKB
Dilaksanaka
n oleh
semua guru
Refleksi Penilaian
dan Rencana
Formatif Profil
penilaia Awal Kinerja
PKB PKB
n diri Tahun per-
tahun

Dilaksanakan oleh: Berhak


Peningkatan Pengawas, Kepala Sekolah, Guru
Dilaksanakan Pemandu untuk
kinerja
oleh:
Standar promosi
• Guru di bawah Tahap
Informal dan Berhak
Tahap Penilaian Nilai untuk
Formal Sumatif Kinerja naik
PKB (kebutuhan Akhir & pangkat
guru) Tahun Angka
Pengembanga Kredit
n Kinerja
Dilaksanakan oleh: (Kebutuhan
• Guru sesuai Sanksi
Standar atau sekolah)
lebih

Anda mungkin juga menyukai