Januari – Juni
PERIODE TRANS IS I KINERJA PEGAWAI TAHUN 2021 (S E MENPAN NO 3/2021)
Periode I Periode II
Penilaian SKP
Penilaian Perilaku Kerja
periode I
Sumber: Kemenpan RB
UNSUR PENILAIAN
Sasaran Kerja
Pegawai (SKP)
PASAL 4 Penilaian Prestasi = 60%
Perka BKN No 1
Tahun 2013
Kerja PNS terdiri
atas:
Perilaku Kerja
(PK) = 40%
WAKTU
TUGAS
TAMBAHAN /
KREATIVITAS
BIAYA
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
No I. PEJABAT PENILAI No II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI
1 Nama 1 Nama
2 NIP 2 NIP
3 Pangkat/Gol. 3 Pangkat/Gol.
Ruang Ruang
4 Jabatan 4 Jabatan
3 TARGET
2
No 1 III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN AK KUANT/ KUAL/
C
A OUTPUT B MUTU WAKTU D BIAYA
1 100 Rp.
2 100 Rp.
3 100 Rp.
4 100 Rp.
5 100 Rp.
Dst....
(xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx)
NIP. 196805221992012001
PENILAIAN
PERILAKU KERJA
Nilai perilaku kerja PNS
dinyatakan dengan angka
dan keterangan sbb:
a) 91 – 100 : Sangat baik
b) 76 – 90 : Baik
c) 61 – 75 : Cukup
d) 51 – 60 : Kurang
e) 50 – ke bawah : Buruk
Juli - Desember
TIM PENGELOLA KINERJA
RPJMN/ RPJMD
UU 17/2007; Perpres 18/2020; dan
Permen PPN 9/2019
RENSTRA
SKP JPT
JENIS
BERDASARKAN MEMPERHATIKAN DISETUJUI
JABATAN
Perjanjian Kinerja Unit 1. Renstra 1.JPT Utama : Menteri yang
Kerja yang dipimpinnya 2. RKT mengkoordinasikannya
2.JPT Madya : Pimpinan IP
JPT > Tugas Direktif 3.JPT Pratama : Pejabat Pim. Madya
> Rencana Aksi 4.Memimpin Unit Kerja : Menteri / Pejabat
(opsional 40%) Pimpinan Tinggi yang mengkoordinasikannya
SKP Atasan Langsung 1.OTK Atasan Langsung
JA 2.Uraian Jabatan
KEBERHASILAN PENGELOLA
KINERJA
MATRIKS PEMBAGIAN PERAN - HASIL
DIALOG KINERJA
KINERJA INDIVIDU
Antara atasan dan
bawahan dalam rangka
melakukan penyelarasan
kinerja (cascading) /
menentukan startegi
pencapaina kinerja
STARTEGI
(metode)
1. Aspek/Tahapan
2. Wilayah
3. Beban Target Kuantif
1. Layanan
2. Produk
1. Atasan (JPT) dan bawahan (Ketua Tim beserta anggota) melaksanakan dialog kinerja guna
menentukan strategi pencapaian kinerja (melakukan penyelarasan dengan 2 metode)
RENCANA KINERJA
(KINERJA UTAMA PEGAWAI)
SKP
Kinerja (peran) individu dituangkan dalam Matriks Peran-Hasil. Matriks peran hasil hanyalah sebuah tabel yang mengidentifikasi hasil yang harus
dihasilkan oleh setiap anggota unit kerja untuk mendukung pencapaian tim kerja berdasarkan cascading kinerja.
Langkah 1 Langkah 4
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk / layanan tim kerja pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan ekspektasi
di baris paling atas tabel. atas kinerja dimaksud
Langkah 2 Langkah 5
Pencapaian dari peran individu akan menjadi rencana
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap pekerjaan
kinerja di dalam SKP pegawai
posisikan ke bawah kolom kiri matriks.
Langkah 3
Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang
harus dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit
(misalkan: menyelesaikan…) untuk mendukung suatu
produk atau layanan?
CONTOH MATRIKS PERAN-HASIL
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUKDAN/ ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
PERAN HASIL PERAN HASIL PERAN HASIL
KETUA TIM KERJA
(RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja) N/A
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
Model penyusunan rencana skp
MODEL
MODEL DASAR/INISIASI
PENGEMBANGAN
• Digunakan Bagi Instansi • Digunakan Bagi Instansi
Pemerintah yang AKAN Pemerintah yang TELAH
membangun Sistem membangun Sistem
Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja
• Sudah harus dilaksanakan
mulai 1 Januari 2023
A Penyusunan Rencana SKP
TAHAPAN PENYUSUNAN SKP
TAHAPAN PENYUSUNAN SKP
untuk JPTJabatan
Untuk dan Pimpinan
PimpinanUnit Kerja
Tinggi B Reviu Rencana SKP
(JPT)
Madiri
C Penetapan SKP
RENCANA SKP JPT
RENCANA SKP JPT
LANGKAH - LANGKAH
Reviu oleh PENYUS UNAN S KP Reviu oleh
Pejabat Pengelola Kinerja Pejabat Pengelola Kinerja
te rd iri a ta s 2 m o d e l :
25
MATRIKS PERAN DAN HASIL
MATRIKS PERAN & HASIL JPT
MODEL 2 (diisi dengan renaksi/ inisiatif (diisi dengan ukuran keberhasilan pelaksanaan renaksi/ (diisi dengan target pelaksanaan renaksi/ inisiatif
DASAR/ INISIASI strategis dalam mencapai PK / insiatif strategis yang terukur) strategis)
Renstra/ Direktif)
B. KINERJA TAMBAHAN
- (dapat ditambahkan pada tahun - -
berjalan)
FORM Re viu S KP JPT Mo de l Inis ias i/Das ar
27
REVIU
RENCANA S KP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP PENGELOLA
JPT
KINERJA
FORMAT
REVIU SKP JPT
29
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
MODEL 2 (diisi dengan renaksi/ inisiatif (diisi dengan ukuran keberhasilan pelaksanaan renaksi/ (diisi dengan target pelaksanaan renaksi/ inisiatif
DASAR/ INISIASI strategis dalam mencapai PK / insiatif strategis yang terukur) strategis)
Renstra/ Direktif)
B. KINERJA TAMBAHAN
- (dapat ditambahkan pada tahun - -
berjalan)
(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
SKP A Penyusunan Rencana SKP JA dan JF
Reviu oleh
Pejabat Pengelola Kinerja Reviu oleh
Pejabat Pengelola Kinerja
DIRECT
METODE N O N - DIRECT
CASCADIN G
CASCADIN G
Kinerja dicascading dengan METODE Kinerja dicascading dalam
CASCADING pendekatan :
I II bentuk:
pembagian aspek CASCADIN G layanan (metode
pembagian wilayah layanan)
( m e l a l u i d i a l o g k i n e rja )
pembagian beban produk (metode alur
target kuantitatif kerja)
Langkah 1 Langkah 4
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk / layanan tim kerja pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan ekspektasi
di baris paling atas tabel. atas kinerja dimaksud
CONTOH
Langkah 2 Langkah 5
TAHAP 2 Pencapaian dari peran individu akan menjadi rencana
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap pekerjaan kinerja di dalam SKP pegawai
MENUANGKAN posisikan ke bawah kolom kiri matriks.
KINERJA INDIVIDU
DALAM MATRIKS Langkah 3
PERAN - HASIL Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang
harus dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit
(misalkan: menyelesaikan…) untuk mendukung suatu
produk atau layanan?
CONTOH MATRIKS PERAN-HASIL
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
INTERMEDIATE OUTCOME/ INTERMEDIATE OUTCOME/ INTERMEDIATE OUTCOME/
KETUA TIM KERJA
PRODUK/LAYANAN TIM KERJA PRODUK/LAYANAN TIM KERJA PRODUK/LAYANAN TIM KERJA
Anggota Tim Kerja • Peran (rencana kinerja) • Peran (rencana kinerja) N/A
• Peran (rencana kinerja) • Peran (rencana kinerja)
Anggota Tim Kerja • Peran (rencana kinerja) N/A • Peran (rencana kinerja)
• Peran (rencana kinerja) • Peran (rencana kinerja)
MATRIKS PERAN DAN HASIL
(CONTOH)
JENIS – JENIS KINERJA JA
1 KINERJA UTAMA DAN JF
INDIVIDU
2 KINERJA
JENIS KINERJA TAMBAHAN
JA DAN JF
Kinerja yang tidak terkait TUSI namun masih
terkait dengan kompetensi dan kapasitas
pegawai dalam rangka pencapaian sasaran
organisasi dan dibuktikan dengan surat
penugasan atau dokumen lainnya. Dapat
berupa (a) development commitment dan (b)
community involvement
IKI (Indikator Kinerja Individu) adalah ukuran/tolak ukur yang digunakan untuk menentukan seberapa baik pegawai
menghasilkan produk atau layanan. Ukuran terdiri atas Aspek Indikator dan IKI.
KUANTITAS
Aspek indikator disusun berdasarkan kepentingannya dan tidak harus seluruh aspek digunakan. Atasan langung dan pegawai yang
bersangkutan menetapkan aspek indikator yang paling sesuai dan tepat untuk mengukur setiap rencana kinerja.
MENENTUKAN
ASPEKIKI
Aspek kuantitas mencakup
PENYUSUNAN IKI
Jumlah/ banyaknya 1. Tuliskan atau catat ukuran khusus yang
keluaran (output) dan/atau Kuantitas Biaya bersifat spesifik, terukur realistis,
manfaat (outcome) yang memiliki batas waktu pencapaian; dan
harus ada dalam setiap menyesuaikan kondisi internal dan
target kinerja. Aspek ini
eksternal organisasi.
harus ada di setiap rencana
Aspek biaya mencakup dana 2. Jika ukurannya berupa angka, tuliskan
kinerja.
yang dibutuhkan untuk satuan apa yang akan dipantau pantau.
menyelesaikan kegiatan dan 3. Jika ukurannya deskriptif, identifikasi
tidak selalu harus ada dalam
penilai dan buat daftar faktor-faktor yang
target kinerja, disesuaikan
jenis dan karakteristik dikuantifisir dan akan dicari penilai
kegiatan yang dilaksanakan. untuk mengamati dan memverifikasi
kinerja.
FORM RENCANA S KP JA Mo de l Inis ias i/Das ar
39
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
MODEL Waktu
DASAR/ INISIASI 2 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kua ntita s
dituangkan dalam matriks peran dan hasil
serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kua lita s
Waktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. (diisi dengan rencana kinerja yang telah
dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/ direktif/ penugasan diluar tugas pokok
jabatan)
*Dalam hal JA mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri yang diintervensi
FORM S KP JA Mo de l Inis ias i/Das a r
41
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
MODEL Waktu
DASAR/ INISIASI 2 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kua ntita s
dituangkan dalam matriks peran dan hasil
serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kua lita s
Waktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. ( (diisi dengan rencana kinerja yang telah
dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/ direktif/ penugasan diluar tugas pokok
jabatan)
(tempat, tanggal penetapan)
PNS ya ng dinila i, Peja ba t Penila i,
(NAMA) (NAMA)
*Dalam hal JA mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri yang diintervensi
FORM RENCANA S KP JF Mo de l Inis ia s i/Da s ar
43
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
RENCANA KINERJA ATASAN
NO LANGSUNG/ UNIT KERJA DAN ATAU RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
ORGANISASI YANG DIINTERVENSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
FORM 1 : 1 (diisi dengan rencana kinerja yang Kua ntita s
telah dituangkan dalam matriks peran
RENCANA SKP JF dan hasil serta sesuai dengan tugas Kua lita s
MODEL pokok jabatan
Wa ktu
DASAR/ INISIASI 2 (diisi dengan rencana kinerja yang Kua ntita s
telah dituangkan dalam matriks peran
dan hasil serta sesuai dengan tugas Kua lita s
pokok jabatan
Wa ktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. (diisi dengan rencana kinerja yang
telah dituangkan dalam matriks peran
dan hasil/ direktif/ penugasan diluar
tugas pokok jabatan)
*Dalam hal JF mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri/ Organisasi maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri atau
Sasaran dan Indikator Kinerja Organisasi yang diintervensi
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Butir Kegiatan JF
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
ANGKA
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN YANG TERKAIT OUTPUT
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
1
FORM 2 : RENCANA
LAMPIRAN SKP JF 2
3
MODEL
DASAR/ INISIASI
4
(Nama)
(NIP)
REVIEW
RENCANA S KP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP JA PENGELOLA
DAN JF
KINERJA
FORMAT
REVIU
RENCANA SKP
JA DAN JF
1. As pe k ke s e laras an kine rja
2. As pe k ke s e taraan kualitas dan
ting kat ke ndali kine rja
RENTANG KENDALI KINERJA UTAMA JA DAN JF
REVIU SKP JA
DAN JF
JABATAN ADMINISTRATOR, PENGAWAS, JF SELAKU KETUA TIM/ KOOR/ SUBKOOR
JENIS KINERJA Kinerja Utama paling kurang berupa:
JA DAN JF – 1. outcome antara; dan/atau
ASPEK 2. output kendali sedang.
KESETARAAN 3. output lain dengan kendali paling kurang sesuai dengan jenjang jabatan
KUALITAS dan butir kegiatan Jabatan Fungsional.
FORMAT
VERIFIKASI
KETERKAITAN
RENCANA SKP
DENGAN BUTIR
KEGIATAN
KETERKAITAN KINERJA UTAMA DENGAN BUTIR KEGIATAN
RENCANA KINERA
HARUS TERKAIT
Dalam menghasilkan suatu output
kinerja, terdapat substansi butir2
Kinerja Utama yang diperoleh dengan cas cading kegiatan tugas jabatan JF yang terkait
REVIU SKP JF memperhatikan rentang kendali jabatan fungsional untuk menghasilkan output dimaksud.
HUBUNGAN
KINERJA
UTAMA JF BUTIR – BUTIR KEGIATAN
DENGAN BUTIR
KEGIATAN
HARUS TERKAIT Butir – butir kegiatan tugas Jabatan JF yang terkait
Butir - butir kegiatan tugas jabatan JF
mendukung pencapaian output rencana
dengan kinerja utama pada SKP seoarang JF
kinerja JF
Keterkaitan diverifikasi oleh Tim Penilai Angka Kredit, jika kinerja tidak terkait maka
kinerja digolongkan sebagai kinerja tambahan.
PENGUKURAN KINERJA PERIODIK PNS Tida k perlu menyusun renca na
YA ca pa ia n periodik KU
a ksi
KINERJA
UTAMA
bisa diukur periodik
Menyusun renca na a ksi/ inisia tif ca pa ia n rencana a ksi/ inisia tif stra tegis
TIDAK (ouput a nta ra ) sta rtegis da la m
(ouput a nta ra )
menca pai Kinerja Utama
TIDAK
TIDAK
JA & JF
Tida k perlu menyusun renca na
ca pa ia n periodik KT
YA a ksi
KINERJA TAMBAHAN
JA DAN JF bisa diukur periodik
Menyusun renca na a ksi/ inisia tif ca pa ia n rencana a ksi/ inisia tif stra tegis
(ouput a nta ra ) sta rtegis da la m (ouput a nta ra )
TIDAK menca pa i Kinerja Ta mba ha n
- Confide ntial -
PEMBINAAN KINERJA – BIMBINGAN KINERJA PNS
Tu ju a n : Me n ja m in Pe n c a p a ia n Kin e rja d a la m SKP
PRA BIMBINGAN pengisian format persiapan bimbingan kinerja oleh pegawai yang
KINERJA dinilai
Pejabat dengan fungsi konseling 3. menetapkan konselor independen yang ditunjuk Instansi Pemerintah untuk melakukan
Konselor Indepen yang ditetapkan Unit konseling kinerja; dan
Kepegawaian 4. menetapkan jadwal dan tempat konseling kinerja secara individual dengan
memperhatikan prinsip kerahasiaan dan tanggungjawab.
Setelah konseling kinerja selesai dilaksanakan, Konselor atau pihak yang memberikan
Dilaksanakan berdasarkan hasil konseling kinerja harus mengisi dan menandatangani Format Pelaksanaan Konseling Kinerja
Pemantauan Kinerja yang memuat rekaman informasi hasil konseling dan digunakan sebagai bahan pertimbangan
bimbingan, pelatihan, penugasan khusus, diusulkan mutasi, dan/atau direkomendasikan
untuk diproses penjatuhan hukuman disiplin
Ta ha p a n II : Pe la ksa n a a n , Pe m a n ta u a n d a n Pe m b in a a n Kin e rja PNS
P E R U B A HA N S K P
m e l a lu i p e n g a ju a n d a n /a ta u h a s il re ko m e n d a s i p e m a n ta u a n d a n
p e m b in a a n kin e rja kin e rja
KRITERIA KETENTUAN
01 02
Pejabat penilai kinerja dan/atau manajer kinerja dapat melakukan Perubahan SKP hanya dapat dilakukan untuk:
perubahan SKP apabila dalam tahun berjalan terdapat kondisi 1. pengurangan/ penambahan rencana kinerja;
tertentu:
2. penyesuaian indikator kinerja individu; dan/atau
1. perubahan pemangku jabatan
2. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan 3. penyesuaian target
dan sasaran (perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran)
3. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan
dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran,
4. perubahan dikarenakan sakit dan cuti yang waktunya lebih dari 1
(satu) bulan, 03 MANAJER KINERJA
5. perubahan dikarenakan penugasan kedinasan lain dari pimpinan Manajer kinerja melakukan reviu sebagaimana
unit kerja yang menyebabkan pegawai tidak dapat melaksanakan yang dilakukan untuk penetapan SKP.
tugas dan fungsinya yang waktunya lebih dari 1 (satu bulan)
meliputi: pengembangan kompetensi dan/atau penugasan untuk
mewakili institusi dan/atau negarakondisi tertentu lainnya dengan
persetujuan Menteri.
I II III IV
MENGHITUNG CAPAIAN IKI MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN MENENTUKAN BOBOT TOTAL MENGHITUNG NILAI SKP
(CIKI) DAN NILAI CAPAIAN IKI (NCIKI) CAPAIAN IKI DAN NILAI
TERTIMBANG
Menghitung capaian IKI Konversi capaian setiap Untuk Capaian IKI KU berupa: Mengitung nilai SKP
pada KU dan KT. IKI menjadi nilai capaian Min • Capaian IKI PK berdasarkan nilai
IKI 60 • Capaian IKI Renstra tertimbang capaian IKI
• Capaian IKI RKT
100 • Capaian IKI Direktif
KU dan KT
Capaian IKI = Berdasarkan tabel
Perbandingan realisasi konversi capaian IKI Maks
IKI dengan target IKI 40 Untuk Capaian IKI KU berupa:
menjadi nilai capaian • Capaian IKI Rencana Aksi
pada SKP IKI • Capaian IKI Insisiatif Strategis
+
Maks Untuk Capaian IKI Kinerja Tambahan (jika
10 ada)
formula
CAPAIAN IKI KONDISI NORMAL
(MAXIMISE)
T
capaian semakin R< T R>T capaian semakin formula CAPAIAN IKI KONDISI KHUSUS
buruk baik
(MINIMISE)
Ket:
T = Target
R = Realisasi Semakin tinggi rendah realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya (capaian
melampaui target)
CONTOH IKI:
T
1. Indeks Sistem Merit capaian semakin
R< T R>T capaian semakin
2. Jumlah IP yang memiliki nilai RB baik buruk
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis dalam Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0%
rangka pencapaian sasaran dan indikator Kinerja individu yang berkontribusi langsung terhadap
utama organisasi dalam perjanjian Kinerja pencapaian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat
Jenderal III sesuai target waktu yang ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target waktu Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0%
yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform dan Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100%
Internal akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100%
Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98%
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang optimal Direktorat Jenderal III
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN DAN NILAI CAPAIAN IKI
Berdasarkan capaian IKI ditentukan Kategori dan Nilai Capaian IKI (NCIK) berdasarkan tabel konversi dibawah ini :
Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) atau pada range 80%- 99%maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) atau pada range 60%- 79%maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (1) atau pada range 0%- 59%maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI > 110%maka berada pada kategori Sangat Baik (5) dan Nilai Capaian IKI adalah :
NCIKI = 120
TABELMENETUKAN KATEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*op s ion al)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT KERJA * Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI KATEGORI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN
IKI IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
Penerima Layanan/ 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111
Stakeholder dan permukiman yang layak dan aman pemukiman yang layak dan aman melalui pendekatan
smart living
Penerima Layanan/ 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Jenderal Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Stakeholder III kerja lingkup Direktorat Jenderal III
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang 100% 80% 80,0% Cukup 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Gedung Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0% Cukup 85
No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis dalam Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif 80% 80% 100,0% Baik 109
rangka pencapaian sasaran dan indikator Kinerja strategis individu yang berkontribusi langsung
utama organisasi dalam perjanjian Kinerja terhadap pencapaian indikator Perjanjian Kinerja
Direktorat Jenderal III sesuai target waktu yang
ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target waktu Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0% Baik 109
yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan Internal 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform dan Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100% Baik 109
akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98% Cukup 88
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang Direktorat Jenderal III
optimal
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - -
III. MENENTUKAN BOBOT TOTALCAPAIAN IKI DAN NILAI TERTIMBANG RENCANA KINERJA
Capaian Rencana Kinerja JPT terlihat pada setiap capaian IKI Rencana Kinerja (Kinerja Utama dan Kinerja Tambahan). Bobot
adalah besarnya angka yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian IKI (NCIKI). Bobot tergantung pada jenis kinerja JPT.
σ (Bobot∗ x NCIKI kinerja tambahan SKP) Maks Bobot** x Rata - rata NCIKI pada kinerja
10 utama SKP yang berdasarkan:
*Pe ngaturan Bobot untuk NCIKI KT ada di s lide s e lanjutnya 1. Capaian PK/Renstra
2. Capaian Direktif
Maks **Bobot dite ntukan ole h m as ing – m as ing IP
40 Min
NILAI TERTIMBANG CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI KU 2 60
Bobot** x Rata – Rata NCIKI kinerja utama SKP
yang yang berdasarkan
1. Capaian Rencana Aksi dan/atau
2. Capaian Inisaitif Srategis
Pengaturan Bobot NCIKI KT Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Baik (5) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
INSTANSI LINGKUP PENUGASAN BOBOT Nilai Tertimbang = 100/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
1. Dalam satu unit kerja 1 Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
Instansi 2. Antar unit kerja dalam satu Instansi 2
Nilai Tertimbang = 80/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
Pusat
3. Antar Instansi (Pusat-Pusat/Pusat-
3
Daerah) Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
1. Dalam satu perangkat daerah 1 Nilai Tertimbang = 60/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
2. Antar perangkat daerah dalam satu
Instansi 2 Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
daerah
Daerah
3. Antar daerah (Daerah- Nilai Tertimbang = 40/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
3
Daerah/Daerah–Pusat)
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan Pelaksanaan 100% 95% 95,0% Cukup 85
Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang UU No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek sampai tahap
Arsitek harmonisasi di Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0% Baik 109
dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator individu yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian
Kinerja utama organisasi dalam perjanjian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal III sesuai
Kinerja target waktu yang ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan sesuai 80% 80% 100,0% Baik 109
waktu yang ditetapkan target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Internal dan akuntabel
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat 95 93 98% Cukup 88
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang Jenderal III
optimal
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - -
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Berdasarkan capaian IKI kategori capaian IKI ditentukan capaian rencana kinerja berdasarkan tabel konversi dibawah ini :
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Baik",
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup" serta BAIK 100
tidak ada Capaian IKI berada pada kategori “Kurang” atau “Sangat Kurang”.
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Cukup”,
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori "Kurang" CUKUP 80
serta tidak ada Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang”
KURANG 60
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" SANGAT KURANG 25
Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Butir Kegiatan JF
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
ANGKA
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN YANG TERKAIT OUTPUT
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
1
FORM 2 : RENCANA
LAMPIRAN SKP JF 2
3
MODEL
DASAR/ INISIASI
4
(Nama)
(NIP)
PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
PERILAKU KERJA STANDAR PERILAKU KERJA
Orientasi Pelayanan
Standar/Level
Komitmen
Jabatan Jenjang Jabatan yang
Insiatif Kerja dipersyaratkan
Kerja sama Jabatan Pimpinan Uta ma 7
Kepemimpinan Tinggi Ma dya 6–7
Pra ta ma 5–6
Jabatan Administra tor 4–5
Administrasi Penga wa s 3–4
Pela ksa na 1–2
Jabatan Uta ma 5–6
Fungsional Ma dya 4–5
Keahlian Muda 3–4
Perta ma 2–3
Ditetapkan berdasarkan Standar
Jabatan Penyelia 3–4
Perilaku yang berlaku dalam jabatan
Fungsional Ma hir 2–3
Keterampilan Tera mpil 1–2
Pemula 1–2
Standar Perilaku Kerja
1. Orientasi Pelayanan
6 Membangun semangat kelompok besar dan nilai tambah dalam pelaksanaan tugas.
7 Secara aktif menjaga motivasi dan hubungan yang positif dalam organisasi.
Standar Perilaku Kerja
5. KEPEMIMPINAN
01
kesesuaian tingkah
oleh Pejabat penilai tanpa Pengamatan Pejabat Level perilaku yang
laku, sikap, atau
mempertimbangkan rekan kerja Penilai Kinerja diperoleh kemudian
tindakan pegawai
setingkat dan bawahan langsung dikonversi menjadi
dengan indikator
suatu nilai perilaku
perilaku kerja yang
kerja
dipersyaratkan dalam
jabatan
02
kesesuaian tingkah laku,
oleh Pejabat penilai dengan Survey tertutup Level perilaku yang
sikap, atau tindakan
mempertimbangkan rekan kerja diperoleh kemudian
pegawai dengan perilaku
setingkat dan bawahan langsung dikonversi menjadi
kunci pada indikator
suatu nilai perilaku
perilaku kerja yang
kerja
dipersyaratkan dalam
jabatan
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja
Berdasarkan hasil pengamatan untuk aspek perilaku orientasi pelayanan diperoleh level sebagai berikut:
ASPEK
LEVEL YANG
PERILAKU NO SITUASI
DIPEROLEH
KERJA
Orientasi 1 Ketika memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang dilayani 5
Pelayanan
2 Ketika membangun hubungan dengan pihak-pihak yang dilayani 6
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 3 - 6)
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.
Langkah
K O N V E R S I H A S IL P E M B O B O T A N K E P R E D IK A T K IN E R J A
N IL A I T E R T IM B A N G
B E R D A S A R K A N P R E D IK A T IP K D A N W A K T U K E L U L U S A N
N ila i T e r t im b a n g P r e d ik a t K in e r ja
P r e d ik a t K in e r ja B e r d a s a r k a n Adanya Tepat L e b ih 4 ,6 0 – 5 ,0 0 S a n g a t B a ik
IP K / K e te p a t a n W a k tu K e lu lu s a n P e r p a n ja n g a n W a k tu C epat
S a n g a t B a ik 4 ,2 4 ,6 5 4 ,0 0 – 4 ,5 9 B a ik
B a ik 3 ,6 4 4 ,4 3 ,6 0 – 3 ,9 9 Cukup
Cukup 3 3 ,4 3 ,8
< 3 ,0 0 S a n ga t K u ra n g
S an gat K u ran g 1 ,8 2 ,2 2 ,6
5. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar namun masih melaksanakan tugas jabatan di unit kerja, maka penilaian kinerja pegawai yang
bersangkutan tetap berdasarkan penilaian kinerja bukan sebagai PNS yang melaksanakan tugas belajar.
- Confide ntial -
Akreditasi
Akreditasi Sangat Sangat Kriteria universita s lua r negeri sesua i denga n ketentua n ya ng dikelua rka n
Program Baik Cukup
Universitas Baik Kurang Kementerian ya ng menyelengga ra ka n urusa n bida ng pendidika n da n
Studi
A Minimal C 3,51 – 4,0 3,01 – 3,50 2,76 – 3,00 < 2,76 kebudaya a n.
B Minimal C 3,61 – 4,0 3,10 – 3,60 2,76 – 3,09 < 2,76
S1
C Minimal B 3,71 – 4,0 3,20 – 3,70 2,76 – 3,19 < 2,76
Profesi, S2 (Strata 2), S3 (Strata 3) Sangat Baik Baik Cukup Sangat Kurang
Akreditasi
Akreditasi
Sangat
B
Profesi, S2, S3
Program Sangat Baik Baik Cukup
Universitas Kurang
Studi Sangat Baik Baik Cukup Sangat Kurang
A Minimal C 3,51 – 4,00 3,20 – 3,50 3,00 – 3,19 < 3,00
3,51 – 4,00 3,20 – 3,50 3,00 – 3,19 < 3,00
B Minimal C 3,61 – 4,00 3,25 – 3,60 3,00 – 3,24 < 3,00
C Minimal B 3,71 – 4,00 3,30 – 3,70 3,00 – 3,29 < 3,00
MANAJEMEN TALENTA
Kinerja pega wa i ha rus 01
menja di sa la h sa tu da sa r
penempa ta n talent pool
TUNJANGAN KINERJA
04
Tunja nga n Kinerja dibaya rka n
berda sa rka n penca pa ia n kinerja
KINERJA
03 PEGAWAI
PENGHARGAAN digunakan untuk
pemberia n pengha rga a n
berda sa rka n pa da penila ia n kinerja
ya ng objektif da n tra nspa ra n.
02
SANKSI
penila ia n kinerja PNS ya ng tida k 05
menca pa i ta rget kinerja dikena ka n
sa nksi a dministra si sa mpa i denga n
pemberhentia n
- Confide ntial -
TIM PENILAI
KINERJA PNS
SANKSI KINERJA
YA
JPT DENGAN dipinda hka n pa da ja ba ta n la in sesua i
KINERJA TIDAK 6 Bulan untuk denga n kompetensi ya ng dimiliki
TERCAPAI memperbaiki kinerjanya
TIDAK Uji Kompetensi Kembali
TIDAK ditempa tka n pa da ja ba ta n ya ng lebih renda h
sesua i denga n ketentua n pera tura n perunda ng-
Predika t Kinerja : unda ngan.
CUKUP, KURANG ATAU
SANGAT KURANG
THANK YOU