Anda di halaman 1dari 36

ORIENTASI KEPALANGMERAHAN

SEJARAH GERAKAN (1)

Pertempuran Solferino
Mendirikan Komite Internasional untuk
terjadi pada tanggal 24 Juni
Bantuan dan Korban Luka
1859, selama 16 jam, antara
Perancis dan Austria INTERNATIONAL
(1876 jadi ICRC) COMMITTEE OF THE
RED CROSS (ICRC)/
KOMITE
24 Jun 1859 1863 INTERNASIONAL
PALANGMERAH

1862

“ A Memory of Solferino” - Henry Dunant


membentuk organisasi sukarelawan yang
disiapkan untuk menolong korban perang
= PERHIMPUNAN
PERHIMPUNAN NASIONAL
Komite Lima, 9 Februari 1863
membuat perjanjian internasional untuk • Gustave Moynier
melindungi korban perang (serta • dr. Louis Appia
melindungi para relawan yg membantu • dr. Theodore Maunoir
dinas kesehatan militer) = HHI / HPI • Jend. Guillame-Henri
Dufour
• Henry Dunant
SEJARAH GERAKAN (2)

INTERNATIONAL FEDERATION OF
RED CROSS AND RED CRESCENT
SOCIETIES (IFRC) / FEDERASI
INTERNASIONAL PALANG MERAH
DAN BULAN SABIT MERAH
Konfrensi Internasional ke-1 Adopsi Konvensi Jenewa
Pendirian IFRC
Konvensi Jenewa ke-1 (HPI)
1919
1864 PMI menjadi anggota
1949
yang ke-68

1863/1864 1945 2017


Pembentukan Perhimpunan Pendirian PMI 190 Perhimpunan Nasional
Nasional Pertama
Palang merah Tuvalu adah Anggota
(Jerman, Spanyol, Italia, yang ke- 190, dan disahkan tahun
2015
dan Perancis)
KOMPONEN GERAKAN

•Netral, Organisasi independen dengan


mandat hukum internasional
•Melindungi dan membantu korban konflik
ICRC bersenjata dan situasi kekerasan lainnya
(1863) •Bertugas mengawal HPI
•Kerjasama dengan seluruh anggota Gerakan

190
Perhimpunan
IFRC
Nasional
(1919)
(mulai 1863)

•Organisasi nasional otonom •Organisasi keanggotaan internasional


•Identitas hukum nasional •Menginspirasi, mendorong, memfasilitasi, dan
•Melaksanakan operasi pemulihan tanggap darurat untuk mempromosikan kegiatan kemanusiaan PN
korban konflik, bencana alam, dan krisis lainnya •Memperkuat PN
•Membantu korban secara internasional •Memberikan bantuan untuk seluruh korban bencana
LAMBANG KONVENSI JENEWA

1863 - Z 1876 - Z 1929 - 1980 2005 - Z

Lambang Palang Merah Bulan Sabit Merah Singa Matahari Merah Kristal Merah

Jumlah Negara 155 34 - 1

Setiap Negara harus menggunakan 1 Lambang


SEJARAH BERDIRINYA PMI (1)

• 21 Oktober 1873
Berdirinya NIRK (Het Nederland-Indische Rode Kruis) yang kemudian
berubah nama menjadi NERKAI (Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie) >
PALANG MERAH BELANDA CABANG HINDIA

• 1940
Konferensi NERKAI dan Pendudukan Jepang

• 5 September 1945
Terbentuk Panitia Lima (dr. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr.
Juhana, dr. Marjuki, dr. Sitanala)
SEJARAH BERDIRINYA PMI (2)
• 17 September 1945 - Berdirinya Palang Merah Indonesia.
• Dasar hukum pembentukan dan Pengesahan PMI
Keppres RIS No. 25 tahun 1950 tentang penunjukan PMI sebagai satu-satunya organisasi untuk
menjalankan pekerjaan kepalangmerahan di Republik Indonesia Serikat sesuai dengan Konvensi
Jenewa tanggal 12 Agustus tahun 1949.
Keppres No 246 tahun 1963
tentang mandat dan tugas PMI
Undang-Undang RI No.1 tahun 2018
tentang Kepalangmerahan
DASAR ATURAN PMI
Dasar Hukum (Internasional)
 Konvensi-konvensi Jenewa
 Statuta Gerakan

Dasar Hukum (Nasional)


 Keppres RIS nomor 25 tahun 1950 tentang Pengesahan Anggaran Dasar dari dan
mengakui sebagai badan hukum Perhimpunan PMI
 Pemerintah Mengakui (16 Januari 1950)
 Keppres RI nomor 246 tahun 1963 tentang Perhimpunan Palang Merah Indonesia
 UU RI nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan
 Negara Mengakui (9 Januari 2018)

Aturan Dasar Internal Organisasi (PMI)


 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (hasil Munas XX tahun 2014)
 Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI tahun 2014-2019
 Peraturan Organisasi
 Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis
 Prosedur Operasional Baku (Standard Operational Procedure/SOP)
TATA URUTAN KETENTUAN ORGANISASI PMI

Undang Undang

Peraturan Pemerintah

Keputusan Pemerintah
Keputusan Presiden

Peraturan Menteri

Peraturan Daerah
Peraturan Kepala Daerah
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Peraturan Organisasi/Statuta
Keputusan Pengurus; dan/Ketua
Penyelenggaraan Kepalangmerahan

Berdasarkan Undang-undang kata “Prinsip Dasar Gerakan


Kepalangmerahan” menjadi “Prinsip Penyelenggaraan
Kepalangmerahan”.

Prinsip Terdiri Atas:

 Kemanusiaan;
 Kesamaan;
 Kenetralan;
 Kemandirian;
 Kesukarelaan;
 Kesatuan; dan
 Kesemestaan.
Penyelenggaraan Kepalangmerahan
SAAT DAMAI (Undang- Undang)

 Penanggulangan akibat bencana alam


 Pengungsian
 Pemberian bantuan kemanusiaan
 Pencarian dan pertolongan korban

SAAT KONFLIK BERSENJATA (Undang-Undang)

 Melindungi/menolong korban perang


 Merawat yang sakit dan luka
 Melaksanakan kegiatan kemanusiaan
terkait dengan perdamaian dunia

+/+ TERMASUK PENYELENGGARAAN KEPALANGMERAHAN PADA SAAT KERUSUHAN/GANGGUAN


KEAMANAN (PERATURAN PEMERINTAH)
ASAS DAN TUJUAN PMI

ASAS
PMI berasaskan Pancasila

TUJUAN PMI

Untuk mencegah dan meringankan penderitaan dan


melindungi korban tawanan perang dan bencana, tanpa
membedakan agama, bangsa,suku bangsa,warna kulit,
jenis kelamin, golongan, dan pandangan politik.
Visi PMI
“PMI BERKARAKTER, PROFESIONAL, MANDIRI DAN DICINTAI MASYARAKAT”

Berkarakter, bekerja sesuai Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan


Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah,
Kode Etik Berperilaku, baik dalam berorganisasi
maupun dalam pelayanannya.
 
Profesional, bekerja sesuai standar dan norma yang berlaku
universal dan mengutamakan perhatian kepada
kelompok yang paling rentan.
 
Mandiri, mengandalkan sumber daya organisasi yang tersedia.
 
Dicintai masyarakat, dikenal dan didukung oleh masyarakat luas.
 

Sumber: Renstra PMI tahun 2014-2019


Misi PMI
1. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan
layanan berkualitas kepada masyarakat sesuai dengan Prinsip-
prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah

2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan


strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta,
mitra gerakan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya di
semua tingkatan

3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat nasional dan


internasional

Sumber: Renstra PMI tahun 2014-2019


Tujuan Strategis PMI
1. Mewujudkan PMI yang berfungsi baik di semua tingkatan, sinergis dalam pelaksanaan kegiatan,
peraturan organisasi, sistem, dan prosedur yang ditetapkan
 2. Meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI di semua tingkatan, baik sumber daya
manusia maupun sarana prasarana yang diperlukan untuk melayani masyarakat
3. Meningkatkan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan di seluruh wilayah
Indonesia, baik dari segi kecepatan, cakupan, dan efektivitas pelayanan.
4. Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak bencana serta
penyakit melalui program-program kesiapsiagaan, kesehatan, dan sosial serta pelayanan
kesehatan rujukan.
5. Meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah dijangkau, dan berkualitas di seluruh
Indonesia.
6. Memperkuat hubungan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor publik, swasta,
mitra gerakan, lembaga donor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menjalankan
mandat dan fungsi PMI.
7. Meningkatkan akuntabilitas PMI sebagai organisasi kemanusiaan di tingkat nasional maupun
internasional.
8. Meningkatkan pemahaman seluruh elemen masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan, Prinsip-
prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum
Perikemanusiaan Internasional (HPI) melalui upaya komunikasi, edukasi, dan diseminasi.

Sumber: Renstra PMI tahun 2014-2019


Penjenjangan PMI
Musyawarah Nasional Pengurus Pusat Musyawarah Kerja Nasional
17 Orang

Musyawarah Provinsi Pengurus Provinsi Musyawarah Kerja Provinsi


15 Orang
34 Provinsi

Musyawarah Kab/Kota Pengurus Kab/Kota Musyawarah Kerja Kab/Kota


11 Orang
477 Kab/Kota

Musyawarah Kecamatan Pengurus Kecamatan Musyawarah Kerja Kecamatan


7 Orang
3.406 Kecamatan
Sumber: AD/ART PMI
Musyawarah dan Musyawarah Kerja
Musyawarah
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi berdasarkan penjejangannya, bertugas:
menetapkan jadwal acara dan tata tertib Musyawarah;
menilai pertanggungjawaban Pengurus selama masa baktinya;
menetapkan Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI  PMI Pusat
menetapkan Rencana Program Pokok Pelaksanaan PMI  PMI Prov/Kab/Kota
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang;
memilih Pengurus PMI dan Dewan Kehormatan PMI untuk masa bakti 5 (lima) tahun mendatang;
dan
membahas dan menetapkan hal-hal penting lainnya yang bersifat strategis.

Musyawarah Kerja
merupakan pertemuan tahunan yang dilaksanakan oleh PMI di setiap tingkatan, bertugas:
mengevaluasi pelaksanaan kerja tahun yang lalu, termasuk anggarannya;
menyusun recana kerja tahun yang akan datang, termasuk rancangan anggaran pendapatan
dan belanja; dan
membahas dan menetapkan hal-hal penting lainnya yang bersifat strategis.

Sumber: AD/ART PMI


Komponen PMI
Pengurus
Orang perseorangan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil Musyawarah untuk
menjalankan roda organisasi secara kolektif

Anggota
Pribadi-pribadi/individu yang memenuhi syarat sebagai Anggota PMI terdiri dari:
Anggota Biasa  Warga Negara Indonesia
Anggota Luar Biasa  Warga Negara Asing
Anggota Kehormatan  penghargaan kepada tokoh yang berkontibusi

Relawan
PMR : Palang Merah Remaja (10 s.d 17 Tahun)
Unsur Siswa/Siswi Sekolah (SD,SMP,SMA)
KSR : Korps Sukarela (18 s.d 35 Tahun)
Unsur : Perguruan Tinggi, Instansi,Lembaga
TSR : Tenaga Sukarela (lebih dari 18 tahun)
Unsur : Pendidik, Profesi, (profesional)
DDS : Donor Darah Sukarela (lebih dari 18 tahun)

Sumber: AD/ART PMI


Komponen PMI

Karyawan/Pegawai

Individu yang bekerja di lingkungan PMI, memperoleh imbalan


berupa gaji atau honor sesuai tugas dan tanggung jawabnya
berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Karyawan diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus berdasarkan Peraturan


Kepegawaian PMI.

Sumber: AD/ART PMI


Daftar Pengurus Pusat PMI
Periode tahun 2014-2019

1. Ketua Umum : Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla


2. Wakil Ketua Umum : Prof. DR. Ir. Ginandjar Kartasasmita
3. Ketua Bidang Organisasi : Sasongko Tedjo, SE, MM
4. Ketua Bidang Penangganan Bencana : Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH.
5. Ketua Bidang Kesehatan, Sosial, & RS : dr. Farid Husain, Sp. Bd. KBd
6. Ketua Bidang UTD/UDD : dr. Linda Lukitari Waseso
7. Ketua Bidang PMR dan Relawan : H. Muhammad Muas, SH.
8. Ketua Bidang Hubungan Internasional : Prof. Dr. Hamid Awaluddin
9. Ketua Bidang Dana dan Prasarana : Drs. Johny Darmawan, M.Si
10. Sekretaris Jenderal : dr. Ritola Tasmaya, MPH
11. Wakil Sekretaris Jenderal : dr. Diah Defawati Ande Latif
12. Bendahara : Suryani Sidik Motik, Ph.D
13. Wakil Bendahara : Ir. J. Dwi Hartanto
14. Anggota : Rapiuddin Hamarung
15. Anggota : Andi Harianto Sinulingga
16. Anggota : R. Heru Aryadi, MPH
17. Anggota : Alirman Sori, SH, M.Hum

Sumber : Keputusan Ketua Umum PMI No. 002/KEP/KU PMI/I/2015, Keputusan Pengurus Pusat PMI No. 017A/KEP/PP
PMI/II/2016
STRUKTUR ORGANISASI PMI PUSAT
 

PELAYANAN PENGEMBANGAN PENDUKUNG


Keterangan :
1.UDD
2.RS PMI
3.UPT
4.SPI (satuan Pengawas Internal)
5.6 Divisi
6.7 Biro
7.1 Pusdiklat
Sumber: Keputusan Pengurus Pusat PMI No. 029/KEP/PP PMI/IV/2015 tentang Struktur Organisasi Markas
Pusat PMI
SUMBER DANA

 Bantuan dan Hibah dari Pemerintah;

 Bantuan dari Gerakan Internasional Palang Merah dan


Organisasi lainnya;

 Sumbangan dan usaha lain yang tidak mengikat;

 Iuran Anggota;dan

 Bulan Dana.
KEGIATAN PMI

 Pembinaan dan pengembangan organisasi;


 Penanggulangan bencana termasuk pemulihan hubungan keluarga
(korban);
 Pelayanan sosial dan kesehatan termasuk upaya kesehatan Donor
Darah;
 Penyebarluasan dan pengembangan aplikasi nilai-nilai kemanusiaan
dan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah, serta Hukum Perikemanusiaan Internasional; dan
 Pembinaan generasi muda dan relawan.
KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA

PELATIHAN UNTUK
MASYARAKAT

PELATIHAN UNTUK RELAWAN


KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA

PENDAMPINGAN MASYARAKAT

PERSEDIAAN
BARANG BANTUAN
KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA

SOSIALISASI KE MASYARAKAT

PENGURANGAN RESIKO
BERBASIS MASYARAKAT
TANGGAP DARURAT BENCANA

PENAMPUNGAN DARURAT
(SHELTER)

EVAKUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA

DISTRIBUSI BANTUAN

DAPUR UMUM
TANGGAP DARURAT BENCANA

AIR DAN SANITASI


(PENYEDIAAN TOILET UMUM)

AIR DAN SANITASI


(DISTRIBUSI AIR BERSIH)
TANGGAP DARURAT BENCANA

PEMULIHAN
HUBUNGAN KELUARGA

PROGRAM PSIKOSOSIAL
REHABILITASI & REKONSTRUKSI

PERBAIKAN FASILITAS UMUM


(FASUM)

PEMBANGUNAN
HUNIAN SEMENTARA
(HUNTARA)
PELAYANAN KESEHATAN

PELAYANAN AMBULANS

RUMAH SAKIT LAPANGAN


PELAYANAN KESEHATAN

PENANGGULANGAN
PENYAKIT MENULAR

SOSIALISASI PENCEGAHAN
PENYAKIT MENULAR
DISEMINASI KEPALANGMERAHAN

ADVOKASI/ PROMOSI ORIENTASI/PELATIHAN


PELAYANAN DONOR DARAH
TERIMA
KASIH

“ Siamo Tuti Fratelli ….”

Anda mungkin juga menyukai