membentuk organisasi
sukarelawan yg disiapkan
untuk menolong korban perang
membuat perjanjian
internasional untuk melindungi
korban perang (serta
melindungi para relawan yg
membantu dinas kesehatan
militer)
KOMPONEN GERAKAN PALANG MERAH
DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
Koordinator Perhimpunan
Nasional dalam bantuan
bencana alam/teknologi
dan kesehatan
PERHIMPUNAN NASIONAL
MANDAT PERHIMPUNAN NASIONAL
1929-1980
2005
1863 - 1929 -
Peniruan (imitation)
KEMANUSIAAN (Humanity)
KESAMAAN (Impartiality)
KENETRALAN (Neutrality)
KEMANDIRIAN (Independence)
KESUKARELAAN (Voluntary Service)
KESATUAN (Unity)
KESEMESTAAN (Universality)
Sejarah Perhimpunan Palang Merah Indonesia
21 Oktober 1873
Het Nederland-Indische Rode Kruis
(NIRK) didirikan oleh Pemerintah
Kolonial Belanda menjadi
Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie
(NERKAI) atau Palang Merah Belanda
Cabang Hindia
1932
Usulan pendirian PMI oleh dr. RCL Senduk, dan Bahder Djohan
1940
Proposal Pendirian diajukan pada Kongres NERKAI. Namun DITOLAK
Sejarah Perhimpunan Palang Merah Indonesia
3 September 1945
Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan,
dr. Buntaran Martoatmojo untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional,
agar keberadaan Negara Indonesia diakui oleh Dunia
Sejarah Perhimpunan Palang Merah Indonesia
5 September 1945
dr. Buntaran membentuk Panitia 5 terdiri dari:
dr. R. Mochtar, dr. Bahder Djohan, dr. Joehana, Dr. Marjuki, dan
dr. Sitanala Persiapan pembentukan Palang Merah di Indonesia
17 September 1945
Terbentuknya PMI dengan Ketua Pengurus Besar yang
Pertama adalah Drs. Mohammad Hatta
16 Januari 1950
Pembubaran dan Serah Terima NERKAI ke PMI, serta terbitnya
Keputusan Presiden RIS No. 25 tahun 1950 tentang Mengesahkan
Anggaran Dasar dari dan mengakui sebagai Badan Hukum
“Perhimpunan Palang Merah Indonesia”
Mandat dan Tugas Pokok PMI
Mandat
Menjalankan pekerjaan di bidang kepalangmerahan, baik di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, maupun di luar negeri
Tugas Pokok
a. bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia
dalam pelaksanaan hubungan luar negeri di bidang
kepalangmerahan menurut Konvensi Jenewa 1949;
b. mempersiapkan dan melaksanakan tugas-tugas bantuan
penanggulangan bencana, baik di dalam maupun luar negeri;
c. melaksanakan tugas-tugas lain di bidang kepalangmerahan yang
diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan
d. menjalankan semua kegiatan PMI dengan berpegang pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di negara
Republik Indonesia.
VISI
“TERWUJUDNYA PMI YANG PROFESIONAL DAN BERINTEGRITAS
SERTA BERGERAK BERSAMA MASYARAKAT”
Palestina Myanmar
EVI OCTAVIANI
089630846907 (WA)
PALANG MERAH INDONESIA
KOTA SERANG