• Kapasitas perut bayi usia 1 – 2 hari hanya sebesar kelereng ( 5-7 ml,kapasitas
maksimal)
Hari ke 3 kira – kira akan mencapai 22 - 27 ml ,ini kira – kira sebesar
kepalan tangan si bayi atau sebesar kelereng besar. Pada hari ke 10, kapasitasnya
berkembang menjadi sekitar 45 – 60 ml, atau sebesar bola pingpong.
Dibandingkan dengan daya tampung orang dewasa adalah sebesar bola tenis
dengan diameter sekitar 6 ½ cm setara dengan 900 ml.
JENIS – JENIS ASI
Ada 3 Jenis ASI, yaitu :
• Kolostrum : cairan pertama dikeluarkan oleh kelenjar payudara pada hari 1
hingga hari ke 3-5 setelah. Kolostrum berwarna kuning keemasan karena
tinggi protein, kaya zat antibody,banyak sel darah putih,memiliki fungsi
pencahar,mengandung zat-zat factor pertumbuhan,dan kaya vitamin A.
• ASI Transisi : diproduksi pada hari ke 3-5 hingga hari ke 8-11. Volume ASI
meningkat,komposisi protein menurun, lemak dan karbohidrat meningkat.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bayi yang mulai aktif.
• ASI matang : ASI yang keluar pada hari ke 8-11 hingga seterusnya. ASI
matang merupakan nutrisi yang terus berubah disesuaikan dengan
perkembangan bayi sampai 6 bulan.
LANGKAH – LANGKAH MENYUSUI
• Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih.
• Keluarkan ASI sedikit dan oleskan pada putting dan areola sekitarnya.
• Letakkan bayi menghadap perut ibu/payudara,mulai dari payudara yang terakhir belum dikosongkan.
• Jika payudara besar,pegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari lainnya menopang bagian bawah payudara.
• Rangsang bayi untuk membuka mulut dengan menyentuhkan jari kesisi mulutnya
• Dekatkan kepala bayi kepayudara ibu,putting dan areola dimasukkan ke mulut bayi.
• Setelah payudara yang dihisap terasa kosong,lepaskan isapan bayi
• Susui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan.
• Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada putting dan areola sekitarnya kemudian biarkan kering dengan
sendirinya.
• Sendawakan bayi.
Cara menyendawakan bayi
MANFAAT MEMERAH ASI
• Mengurangi bengkak pada payudara
• Mengurangi sumbatan atau ASI statis
• Sambil diberi ASI perah, bayi belajar menyusu dari puting yang terbenam
• Bayi yang mengalami kesulitan dalam koordinasi menyusu, dapat diberi ASI perah terlebih dahulu
• Bayi yang menolak menyusu, dapat diberi ASI perah dulu sambil belajar menyusu
• Bayi dengan BBLR yang tidak bisa menyusu, dapat diberi ASI perah
• Bayi yang sakit dapat diberi ASI perah, ketika tidak mendapat ASI yang cukup dari kegiatan menyusu langsung pada ibu.
• Mempertahankan pasokan ASI ketika bayi atau ibunya sakit
• Ketika ibu bekerja, bayi tetap mendapat ASI yang diperah
• Mencegah ASI menetes ketika ibu jauh dari bayinya
• Membantu bayi melekat pada payudara yang penuh
• Memberi ASI langsung kemulut bayi, dengan cara diperah
• mencegah puting dan areola menjadi kering dan lecet
ASI yang disimpan, perhatikan hal – hal berikut:
• ASI dapat bertahan selama kurang lebih 6 – 8 jam jika disimpan pada suhu ruangan ( maksimal 25 0C )
• ASI dapat bertahan selama kurang lebih 24 jam, jika disimpan pada wadah khusus ( tas / termos ) yang
diselubungi es batu atau es balok.
• ASI dapat bertahan selama kurang lebih 5 hari, jika disimpan didalam kulkas pada suhu 40 C.
• ASI dapat bertahan selama kurang lebih 2 minggu jika disimpan di freezer dalam kulkas pada suhu -150 C.
Jika menggunakan kulkas yang freezer nya terpisah ( memiliki pintu tersendiri ) dapat bertahan selama kurang
lebih 3 – 6 bulan.
perhatikan panduan untuk menghangatkannya kembali :
• Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya dengan air hangat atau merendam sebagian wadah dalam air
hangat.
• Jika dikeluarkan dari freezer ( ASI dalam keadaan beku ) simpan terlebih dahulu dikulkas selama beberapa
jam hingga tampak mulai mencair sebelum dihangatkan.
• Jangan memanaskan ASI pada suhu yang sangat tinggi ( direbus pada air mendidih ) karena akan merusak
kandungan didalam ASI.
Bahaya pemberian susu formula untuk bayi
• Mudah muntah – mencret , dan mencret menahun
• meningkatkan kemungkinan terkena penyakit gangguan pernafasan akut dan
penyakit menahun seperti penyakit usus besar
• Meningkatkan angka kematian
• Menurunkan perkembangan kecerdasan ( kognitif ) dan meningkatkan kegemukan
• Lebih mudah alergi dan tidak cocok susu formula
• Meningkatkan kemungkinan terkena asma, penyakit jantung dan pembuluh darah,
infeksi telinga, terkena infeksi E.Sakazaki dari bubuk susu yang tercemar,
kemungkinan terkena kanker leukemia dan kanker getah bening pada anak dan
kemungkinan kencing manis.
• Meningkatkan risiko kekurangan zat – zat gizi ,misal : kekurangan vitamin B1
(thiamine ) pada bayi dengan susu kedelai. Kurang gizi dan kurang vitamin A
Manfaat gizi seimbang pada ibu menyusui ,
yaitu :