Anda di halaman 1dari 7

Tersedia di http://jurnal.unimus.ac.id/index.

php/jur_bid/ Jurnal Kebidanan, 7 (1), 2018, 54-60


DOI : 10.26714/jk.7.1.2018.54-60

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP


PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
DI RB BINA SEHAT BANTUL

THE INFLUENCE OF SOYBEAN MILK IS ON


INCREASING THE PRODUCTION OF ASI MATERIALS IN THE NIFAS
MOTHER IN RB BINA HEALTHY BANTUL

Elika Puspitasari
Prodi DIV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email: likapuspita88@gmail.com
ABSTRAK

Produksi ASI yang sedikit menjadi masalah utama para ibu yang baru melahirkan, selain masalah
puting susu tenggelam atau datar, payudara bengkak, bayi enggan menyusu karena teknik yang
kurang benar atau bayi yang berlidah pendek . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas di RB Bina Sehat Bantul
tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan One Group
Pretest-Postest. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Responden
yang digunakan adalah ibu nifas empat sampai sepuluh hari post partum. Analisis bivariat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda nonparametrik dengan uji Wilcoxon. Hasil
penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden tidak bekerja sebanyak 30 orang (75%).
Diawal proses menyusui responden yang mengalami masalah diantaranya 17 orang (37,5%) puting
lecet dan 15 orang (42,5%) pengeluaran ASI belum lancar. Dari 40 orang responden, sebelum
diberikan intervensi susu kedelai sebanyak 14 orang (35%) mengeluh ASI-nya sedikit lancar.
Peningkatan produksi ASI sesudah diberikan susu kedelai sebanyak 35 orang (77,5%) dengan
kategori ASI sangat lancar dan 5 orang (12,5%) ASI lancar. Hasil analisis bivariat dengan
membandingkan nilai pre dan posttest menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05). Simpulannya
pemberian susu kedelai berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas.

Kata kunci : Susu kedelai, Produksi ASI

ABSTRACT

Little milk production is a major problem for new mothers, in addition to the issue of drowning or
flat nipples, swollen breasts, infants are reluctant to suckle because of improper techniques or
short-tongued babies. The purpose of this research is to know the effect of soybean milk to increase
milk production in postpartum mothers in RB Bina Sehat Bantul in 2015. This research uses quasi
experiment method with One Group Pretest-Postest design. Sampling was done by purposive
sampling method. Respondents used were postpartum four to ten days post partum. The bivariate
analysis used in this research is nonparametric difference test with Wilcoxon test. The results of this
study showed that most respondents did not work as many as 30 people (75%). Early in the process
of breastfeeding respondents who experienced problems including 17 people (37.5%) nipple blisters
and 15 people (42.5%) breastfeeding expenditure has not been smooth. Of the 40 respondents,
before the intervention of soy milk as many as 14 people (35%) complained of his milk a little
smoothly. Increased milk production after soy milk given as many as 35 people (77.5%) with the
category of milk very smoothly and 5 people (12.5%) milk smoothly. The result of bivariate analysis
by comparing pre and posttest values shows p value = 0.000 (p <0,05). The conclusions of soy milk
feeding have a positive effect on the increase of milk production in postpartum mother.

Keywords: Soy Milk, Breastmilk Product

Copyright © 2018, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 7 (1), 2018, 55

PENDAHULUAN Ditetapkannya Kepmenkes No


450 Tahun 2004 tentang Pemberian
WHO menyebutkan bahwa 42 % Air Susu Ibu secara Eksklusif pada
penyebab kematian balita di dunia Bayi di Indonesia (Widjaya, 2007).
adalah penyakit pnemonia 20% dan Pada Pekan ASI sedunia tahun 2010
selebihnya 58% adalah malnutrisi yang Kementrian Kesehatan RI juga
sering kali terkait dengan asupan ASI meluncurkan Program Menyusui;
(Siswono, 2006). Manfaat ASI (Air Sepuluh Langkah Menuju Sayang
Susu Ibu) dapat dilihat dari beberapa Bayi, dengan slogan Sayang Bayi, dan
aspek baik dari segi gizi, aspek Beri ASI. Oleh karena itu, ibu
imunologik, aspek psikologis, aspek menyusui memerlukan bantuan agar
kecerdasan, neurologis, ekonomis dan proses menyusui lebih berhasil, salah
aspek penundaan kehamilan (Depkes, satunya adalah dengan cara
2008). Setiap wanita khususnya yang mengkonsumsi bahan makanan yang
baru melahirkan memiliki pengalaman mampu merangsang produksi ASI.
menyusui yang berbeda-beda, ada Produksi ASI dapat dilancarkan
yang merasakan nyeri ketika pertama dengan mengkonsumsi, beberapa obat
kali menyusui, ada yang sampai terjadi yang memperlancar ASI dari ekstrak
pembengkakan payudara, sehingga daun katuk, dan susu bubuk maupun
mereka enggan menyusui bayinya. cair khusus untuk ibu menyusui.
Padahal menyusui merupakan suatu Ironisnya di pedesaan keberadaan
proses alamiah, namun sering ibu-ibu daun katuk susah didapat, apalagi obat
tidak berhasil menyusui atau pelancar ASI, sedangkan susu khusus
menghentikan menyusui lebih dini dari ibu menyusui harganya terlalu mahal
yang semestinya. Air susu ibu (ASI) bagi warga desa, dan tidak semua ibu
adalah makanan utama bayi yang menyukai susu. Alternatif lain untuk
terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan menunjang kebutuhan gizi ibu selama
gizi bayi selama tiga sampai enam masa nifas adalah dengan konsumsi
bulan pertama. (WHO, 2007). susu kedelai.
Produksi ASI yang sedikit menjadi
masalah utama para ibu yang baru METODE PENELITIAN
melahirkan, selain masalah puting susu Penelitian ini menggunakan
tenggelam atau datar, payudara metode eksperimen (quasi
bengkak, bayi enggan menyusu karena experiment). Desain penelitian ini
teknik yang kurang benar atau bayi menggunakan rancangan One Group
yang berlidah pendek (Dewi, 2013). Pretest-Postest. Dimana tidak ada
Hal ini berakibat buruk pada bayi kelompok pembanding (kontrol),
karena ibu biasanya mencari alternatif tetapi sudah dilakukan observasi
dengan memberikan susu formula pada pertama (pre-test) yang kemungkinan
bayinya yang menyebabkan intensitas peneliti dapat menguji perubahan-
isapan bayi menjadi berkurang karena perubahan yang terjadi setelah
bergantian menggunakan susu formula adanya eksperimen (program)
yang menjadikan ASI menjadi (Notoatmodjo, 2005). Pengambilan
semakin sedikit yang keluar (Budiasih, sampel dilakukan dengan metode
2008). purposive sampling. Uji normalitas
data dilakukan dahulu sebelum

Copyright © 2018, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 7 (1), 2018, 56

dilakukan analisis bivariat. Hasil uji Mayoritas responden tidak


shapiro-wilk (n<50) diperoleh hasil memiliki riwayat penyakit
p=0,001, dapat disimpulkan bahwa penyerta yaitu sebanyak 27 orang
sebaran data numerik dari selisih skor (67,5%). Diawal proses menyusui
pretest dan posttest tidak normal. responden yang paling banyak
Selanjutnya dilakukan analisis mengalami masalah yaitu 17 orang
bivariat non parametrik dengan uji (37,5%) dengan puting lecet.
wilcoxon.
Tabel 2. Klasifikasi produksi ASI
HASIL DAN PEMBAHASAN sebelum diberikan susu kedelai
Karakteristik responden Peningkatan Produksi ASI n %
Sebelum konsumsi susu kedelai
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
ASI tidak lancar 0 0
Karakteristik Responden ASI sedikit lancar 14 35
Variabel n % ASI lancar 18 45
Umur ASI sangat lancar 8 20
20-35 tahun 34 85 Sesudah konsumsi susu kedelai
>35 tahun 6 15 ASI tidak lancar 0 0
Gravida ASI sedikit lancar 0 0
1 17 42,5 ASI lancar 5 12,5
2 19 47,5 ASI sangat lancar 35 77,5
3 3 7,5
4 1 2,5
Pekerjaan Berdasarkan tabel 2,
Tidak bekerja 30 75 diketahui bahwa sebelum
Bekerja 10 25 diberikan intervensi susu kedelai
Riwayat Penyakit sebagian besar responden produksi
Tidak ada 27 67,5 ASI-nya lancar yaitu 18 orang
Ada penyakit 13 32,5
penyerta (45%), ASI sedikit lancar 14 orang
Masalah (35%), dan ASI sangat lancar 8
Menyusui 8 20 orang (20%). Peningkatan
Tidak ada 15 37,5 produksi ASI sesudah diberikan
Puting lecet 17 42,5 susu kedelai sebanyak 35 orang
ASI belum
lancar (77,5%) dengan kategori ASI
sangat lancar dan 5 orang ASI
Tabel 1. menunjukkan bahwa lancar (12,5%).
sebagian besar responden dalam Tabel 3. Hasil analisis dengan uji
rentang usia reproduksi sehat (20- wilcoxon
Peningkatan N Median Nilai
35tahun) sebanyak 34 orang (85%) Produksi ASI (Min p
dan sisanya sebanyak 6 orang Max
(15%) termasuk dalam golongan sebelum konsumsi 40 4 (1 9) 0,000
usia resiko tinggi. Variasi gravida susu kedelai
ataupun jumlah kehamilan yang sesudah diberikan 40 9 (5 10)
susu kedelai
pernah dialami ibu sebagian besar
menyatakan kehamilan yang
kedua yaitu sebanyak 19 orang Hasil uji wilcoxon
(47,5%). Sebagian besar menunjukkan nilai p=0,000
responden tidak bekerja yaitu (p<0,05) dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 30 orang (75%). ada pengaruh pemberian susu

Copyright © 2018, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 7 (1), 2018, 57

kedelai terhadap peningkatan yang dibutuhkan oleh tubuh,


produksi ASI. Pengaruh susu mencegah sembelit, meningkatkan
kedelai terhadap peningkatan sistem kekebalan tubuh,
produksi ASI menunjukkan efek menguatkan tulang dan gigi,
positif dimana seluruh responden mengendalikan tekanan darah,
mengalami peningkatan produksi mengendalikan kadar kolesterol,
ASI. mencegah resiko obesitas dan
Susu kedelai yang merupakan menghilangkan gejala penyakit
minuman olahan dari sari pati maag. Isoflavon atau hormon
kacang kedelai memiliki banyak phytoestrogen adalah hormon
kandungan gizi dan manfaat. estrogen yang diproduksi secara
Potensinya dalam menstimulasi alami oleh tubuh dan bisa
hormon oksitoksin dan prolaktin membantu kelenjar susu ibu
seperti alkaloid, polifenol, steroid, menyusui agar memproduksi ASI
flavonoid dan substansi lainnya lebih banyak. Dengan
efektif dalam meningkatkan dan pemanfaatan kedelai yang dapat
memperlancar produksi ASI. meningkatkan produksi ASI,
Reflek prolaktin secara hormonal diharapkan mampu menunjang
untuk memproduksi ASI, waktu keberhasilan program pemerintah
bayi menghisap puting payudara (Kementerian Kesehatan) dalam
ibu, terjadi rangsangan upaya pemberian ASI Eksklusif.
neorohormonal pada puting susu Hasil penelitian ini diperoleh
dan areola ibu. Rangsangan ini nilai p=0,000 (p<0,05) yang
diteruskan ke hipofisis melalui menunjukkan ada pengaruh
nervos vagus, kemudian ke lobus pemberian susu kedelai terhadap
anterior. Dari lobus ini akan peningkatan produksi ASI.
mengeluarkan hormon prolaktin, Pengaruh susu kedelai terhadap
masuk ke peredaran darah dan peningkatan produksi ASI
sampai pada kelenjar-kelenjar menunjukkan efek positif dimana
pembuat ASI. Kelenjar ini akan seluruh responden mengalami
terangsang untuk menghasilkan peningkatan produksi ASI. Dari
ASI (Murtiana, 2011). analisis univariat diketahui
Isoflavon yang terkandung sebanyak 35 ibu (77,5%) masuk
pada susu kedelai merupakan dalam kategori ASI sangat lancar.
asam amino yang memiliki Hal ini sesuai dengan Shohib
vitamin dan gizi dalam kacang (2006) yang menyebutkan bahwa
kedelai yang membentuk kandungan dari kacang-kacangan
flavonoid. Flavonoid merupakan mampu membantu proses
pigmen, seperti zat hijau daun pertumbuhan janin pada ibu hamil
yang biasanya berbau. Zat hijau serta mampu mengoptimalkan
daun memiliki banyak manfaat pengeluaran ASI serta kepekatan
bagi kesehatan tubuh. Secara garis warna ASI pada ibu menyusui.
besar, manfaat dari isoflavon yang Sejalan dengan hasil penelitian
terkandung pada susu kedelai Selin, et. all (2010) bahwa
adalah meningkatkan metabolisme isoflavon dengan kadar yang lebih
dalam tubuh, merupakan nutrisi tinggi pada bayi ditemukan pada

Copyright © 2018, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 7 (1), 2018, 58

ibu yang rutin mengkonsumsi tahu kemudian dievaluasi pada hari


dan susu kedelai. Isoflavon dalam kesepuluh. Menilik kembali pada
olahan kedelai dipercaya dapat teori yang membedakan ASI
meningkatkan produksi ASI dan dalam tiga stadium (Dewi, 2013):
mengurangi risiko kanker 1)Kolostrum, yaitu cairan pertama
payudara. Meningkatkan yang diperoleh bayi pada ibunya
pembelahan sel-sel payudara, adalah kolostrum, yang
menekan pertumbuhan sel-sel mengandung campuran kaya akan
tumor, dan mekanisme yang protein, mineral, dan antibodi dari
lainnya. Didukung juga oleh hasil pada ASI yang telah matang.
penelitian Andrian, et.all (2006) Kolostrum berubah menjadi ASI
bahwa ibu yang mengkonsumsi matang kira-kira 15 hari sesudah
bahan makanan yang terbuat dari bayi lahir. Bila ibu menyusui
kedelai baik berupa susu kedelai sesudah bayi lahir dan bayi sering
dan olahan kedelai lainnya menyusu, maka proses ASI akan
diyakini dapat meningkatkan meningkat. ASI terdiri atas kira-
kadar isoflavone dalam jaringan di kira 90% air sehingga bayi yang
payudara. Kedelai jika dikonsumsi menyusu tidak membutuhkan
secara rutin bisa berefek baik cairan lain bagi tubuhnya; 2)ASI
untuk kesehatan yaitu mencegah masa peralihan (transisi),
terjadinya kanker payudara. merupakan masa dimana ASI
Teori dari Syherni (2009) yang peralihan dari kolostrum sampai
mengatakan bahwa salah satu menjadi ASI yang matur.
penyebab kenapa ASI tidak bisa Disekresi dari hari ke – 4 sampai
keluar dengan maksimal selain hari ke – 10 dari masa laktasi,
dari faktor nutrisi yang tetapi ada pula pendapat yang
dikonsumsi oleh ibu adalah faktor mengatakan bahwa ASI matur
berapakali ibu tersebut sudah baru terjadi pada minggu ke – 3
pernah menyusui. Biasanya ibu sampai minggu ke – 5. Volumenya
yang primi lebih sering mendapati juga akan makin meningkat;
kesulitan tentang pengeluaran ASI 3)ASI matur, merupakan ASI
yang tidak bisa maksimal. yang disekresi pada hari ke 4 –10
Responden dalam penelitian ini dan seterusnya. Komposisi ASI
ada beberapa yang mengalami relatif konstan dan tidak
masalah diantaranya 37,5% puting menggumpal bila dipanaskan. Air
lecet, 42,5% pengeluaran ASI susu yang mengalir pertama kali
belum lancar, dan 20% tidak ada atau saat lima menit pertama
masalah. Namun demikian disebut foremilk. Foremilk lebih
responden tetap berusaha encer, serta mempunyai
memberikan ASI-nya kepada sang kandungan lemak, tinggi laktosa,
bayi. gula, protein, mineral dan air.
Responden yang dipilih adalah Selanjutnya, air susu berubah
ibu nifas hari keempat dan menjadi hindmilk. Hindmilk kaya
selanjutnya diberikan intervensi akan lemak dan nutrisi. Hindmilk
untuk mengkonsumsi susu kedelai membuat bayi akan lebih cepat
secara rutin selama 7 hari yang kenyang. Dengan demikian, bayi

Copyright © 2018, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 7 (1), 2018, 59

akan membutuhkan keduanya, Keputusan Menteri Kesehatan


baik foremilk maupun hindmilk. Republik Indonesia Nomor 450/
Pada bulan terakhir kehamilan, MENKES/ SK/ IV/ 2004 tentang
kelenjar-kelenjar pembuat ASI Pemberian ASI Eksklusif pada
mulai menghasilkan ASI. Dalam Bayi Indonesia. Available from:
kondisi normal, pada hari pertama URL HIPERLINK.
dan kedua sejak lahir, air susu www.gizi.depkes.go.id/
yang dihasilkan sekitar 50-100 ml download/ pekanasi-2010 (13
sehari. Jumlahnya pun meningkat Mei 2014).
hingga 500 ml pada minggu Murtiana, T, 2011. Pengaruh
kedua. Dan produksi ASI semakin Konsumsi Daun Katuk dengan
efektif dan terus-menerus Peningkatan Produksi ASI pada
meningkat pada hari 10-14 hari Ibu Menyusui di Wilayah
setelah melahirkan. (Prasetyono, Puskesmas Sawah Lebar Kota
2009). Bengkulu Tahun 2011. Jurusan
Kebidanan, Politeknik
SIMPULAN Kesehatan Bengkulu, Bengkulu.
Pemberian intervensi untuk Notoatmodjo. 2005. Metodologi
mengkonsumsi susu kedelai Penelitian Kesehatan. Jakarta :
berpengaruh positif terhadap Rineka Cipta.
peningkatan produksi ASI pada ibu Prasetyono D.S, 2009. ASI Eksklusif,
nifas. Pengenalan, Praktik,
Kemanfaatan-kemanfaatannya.
DAFAR PUSTAKA Yogyakarta: Diva Press.
Shohib. 2006. Pembuatan Susu
Adrian A Franke, Brunhild M Halm, Kacang Hijau Sebagai Alternatif
Laurie J Custer, Yvonne Minuman Kesehatan
Tatsumura, and Sandra Hebshi. Selin Bolca, Mireia Urpi-Sarda,
2006. Isoflavones in breastfed Phillip Blondeel, Nathalie
infants after mothers consume Roche, Lynn Vanhaecke, Sam
soy. The American Journal of Possemiers, Nawaf Al-Maharik,
Clinical Nutrition, 84 ; 406-413. Nigel Botting, Denis De
http://ajcn.nutrition.org Keukeleire, Marc Bracke, Arne
Budiasih, Kun Sri. 2008. Handbook Heyerick, Claudine Manach, and
Ibu Menyusui. Bandung : PT Herman Depypere. 2010.
Karya Kita. Disposition of soy isoflavones in
Dewi, Vivian, Nanny, Lia. 2013. normal human breast tissue. The
Asuhan Kebidanan pada Ibu American Journal of Clinical
Nifas. Jakarta: Salemba Nutrition, 94 ; 976-984.
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan http://ajcn.nutrition.org
Masyarakat, Pedoman Siswono. 2006. Stimulasi dan Nutrisi
penyelenggaraan pelatihan Penting untuk Bayi. Avaible
konseling menyusui dan from
pelatihan fasilitator konseling http://www.suarapembaharuan.c
menyusui. 2008. Jakarta: om/News/2004/10/14/index.html
Departemen Kesehatan. .28

Copyright © 2018, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 7 (1), 2018, 60

Syherni, dkk. 2009. Perawatan Masa


Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
WHO. 2007. Global Strategy for
Infant and Young Child Feeding.
Avaible from
www.who.int/nutrition/topics/gl
obal_strategy/en/
Widjaya. 2007. Undang-Undang
Tenaga Kesehatan. Surabaya:
Karina

Copyright © 2018, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081

Anda mungkin juga menyukai