Anda di halaman 1dari 13

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
DOI: 10.21776/ub.JOIM.2020.004.02.1

Artikel Hasil Penelitian


Diterima : 2 Juli 2018
Direview : 16 Oktober 2019
Dimuat : Agustus - November 2020

Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis Dingin sebagai Terapi


Pendamping Bendungan ASI terhadap Skala Pembengkakan dan
Intensitas Nyeri Payudara serta Jumlah ASI pada Ibu Postpartum
di RSUD Bangil

Ervi Damayanti1*), Dewi Ariani2, Danik Agustin3


1*)
Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, email :
ervidamayantii@gmail.com, Tlp : +6285747929525
2
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
3
Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ABSTRACT
Breast engorgement is a common problem in early postpartum, causing discomfort to
become one of the obstacles in exclusive breastfeeding. Therefore, an effective method is
needed to solve this problem. This study aimed to determine the effect of cold cabbage
leaf compression on the engorgement scale and breast pain intensity, and the amount of
breast milk in postpartum mothers. This study was Quasy Experimental with pre-test post-
test with control group design, with 32 samples of postpartum mothers with breast
engorgement, divided into two groups (intervention and control), with sampling technique
of quota sampling. The data collection used a questionnaire sheet containing Six Point
Engorgement Scale, Numeric Ratting Scale/NRS. Analysis of this study using Wilcoxon
and Mann-Whitney test. The results showed that the compression of cold cabbage leaves
had a significant effect on the decrease of engorgement scale and the intensity of pain,
and increase of breastmilk with p-value of 0.000 (α <0,05), the control group (hand
expression) also had significant influence on engorgement scale and the intensity of pain,
and the amount of breastmilk with p-value α <0,05. There were significant differences in
both groups in reducing engorgement and pain intensity (p-value <0.005), but in
increasing the amount of breast milk did not show a significant difference between the two
groups (p-value 0.344). The conclusion of this study is cold cabbage leaf compresses can
be used as a therapy to reduce the scale of engorgement and the intensity of breast pain
in mothers with breast engorgement.

Keywords: Breast engorgement scale, Intensity of breast pain, Amount of breast milk,
Compress cold cabbage leaves, Hand expression

ABSTRAK
Bendungan ASI merupakan masalah yang sering terjadi pada awal postpartum, yang
dapat menimbulkan ketidaknyamanan sehingga menjadi salah satu hambatan dalam
pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu, diperlukan metode yang efektif dalam
mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
kompres daun kubis dingin terhadap skala pembengkakan dan intensitas nyeri payudara,
serta jumlah ASI pada ibu postpartum dengan bendungan ASI. Jenis penelitian ini adalah
Quasy Eksperimental dengan desain penelitian pre test-post test with control group,

54
55 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

dengan jumlah sampel 32 ibu postpartum dengan bendungan ASI yang dibagi ke dalam
dua kelompok (intervensi dan kontrol), teknik pengambilan sampel quota sampling, alat
pengambilan data menggunakan lembar kuisioner berisi Six Point Engorgement Scale,
Numeric Ratting Scale/NRS. Analisis data penelitian menggunakan uji Wilcoxon dan
Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan kompres daun kubis dingin memiliki
pengaruh bermakna terhadap penurunan skala pembengkakan, dan intensitas nyeri
payudara serta peningkatan jumlah ASI dengan p-value masing-masing 0,000 (α<0,05),
perah ASI juga memiliki pengaruh bermakna terhadap skala pembengkakan, intensitas
nyeri, dan jumlah ASI dengan p-value α<0,05. Terdapat perbedaan yang signifikan pada
kedua kelompok dalam menurunkan skala bengkak dan intensitas nyeri (p value < 0,005),
namun dalam peningkatan jumlah ASI tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
antara kedua kelompok (p-value 0,344). Kesimpulan penelitian ini adalah kompres daun
kubis dingin dapat digunakan sebagai terapi untuk menurunkan skala pembengkakan dan
nyeri payudara pada ibu yang mengalami bendungan ASI.

Kata kunci: Skala pembengkakan payudara, Intensitas nyeri payudara, Jumlah ASI,
Kompres daun kubis dingin, Perah ASI

*Korespondensi : Ervi Damayanti Surel: ervidamayantii@gmail.com

PENDAHULUAN nasional 2013(2). Menurut dinas


Upaya pemberian nutrisi terbaik kesehatan Kabupaten Pasuruan
pada anak dalam 2 tahun pertama (2015), cakupan ASI eksklusif di
kehidupannya merupakan suatu hal kabupaten Pasuruan adalah sebesar
yang sangat penting bagi kesehatan, 68,8%, dimana angka tersebut juga
perkembangan dan kelangsungan belum dapat mencapai target
(3)
hidup anak.1 Pemberian nutrisi yang nasional .
optimal dapat ditunjang dengan Salah satu hal yang dapat
beberapa hal yang direkomendasikan menyebabkan hambatan dalam
oleh WHO/UNICEF (2016), salah pemberian ASI eksklusif adalah
satunya adalah pemberian ASI adanya permasalahan pada
(1)
eksklusif selama 6 bulan(1). Meskipun payudara . Salah satu
demikian, angka menyusui eksklusif permasalahan pada payudara yang
pada bayi yang berusia 0-6 bulan di sering terjadi adalah bendungan ASI
seluruh dunia, masih rendah yaitu atau pembengkakan payudara.
sekitar 36% selama periode 2007- Bendungan ASI merupakan
2014(1). pembendungan air susu karena
Cakupan ASI eksklusif di penyempitan duktus laktiferus atau
Indonesia pada tahun 2013 masih kelenjar-kelenjar yang tidak
belum memuaskan, yaitu berkisar dikosongkan dengan sempurna.
antara 54,3%, angka ini masih cukup Pembengkakan payudara sering
jauh dari target nasional tahun 2013 terjadi pada hari kedua sampai hari
sebesar 75%. Sedangkan angka kesepuluh postpartum. Sebagian
cakupan ASI eksklusif di Jawa Timur besar pasien merasakan payudara
menurut laporan dinas kesehatan bengkak, merah, keras, nyeri dan
provinsi (2013) adalah sebesar terasa panas(4). Penyebab
70,8%. Angka tersebut sudah bendungan ASI diantaranya tidak
terbilang cukup tinggi, namun masih efektifnya frekuensi pengeluaran ASI,
belum dapat mencapai target hal tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain tidak
56 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

dilakukannya rawat gabung sehingga METODE PENELITIAN


terjadi pemisahan ibu dan anak, dan
adanya teknik menyusui yang tidak Rancangan/Desain Penelitian
benar dan efektif(5). Jenis penelitian ini adalah Quasy
Menurut Data World Health Eksperimental dengan desain
Organization (WHO) terbaru pada penelitian pre test-post test with
tahun 2015 ibu yang mengalami control group. Di dalam desain ini
bendungan ASI sebanyak 6.543 dari terdapat dua kelompok, yaitu
9.862 orang(6). Hal ini disebabkan kelompok intervensi (diberi metode
karena kesadaran masyarakat kompres daun kubis dingin dan perah
tentang peningkatan pemberian ASI ASI) dan kelompok kontrol (diberi
masih rendah(7). Sedangkan di RSUD metode perah ASI). Observasi pada
Bangil sendiri kasus pembengkakan masing-masing kelompok akan
payudara atau bendungan ASI dilakukan dua kali, yaitu sebelum
berdasarkan hasil observasi selama 6 diberikan perlakuan/intervensi
hari di RSUD Bangil, didapatkan (pretest) dan sesudah diberikan
jumlah kasus bendungan ASI atau perlakuan/intervensi (posttest) dalam
pembengkakan payudara sebanyak waktu yang sudah ditentukan.
62 kasus dari 107 ibu postpartum,
jumlah tersebut tentunya tergolong
cukup banyak. Sampel Penelitian
Kubis atau kol (Brassica Sampel dalam penelitian ini
Oleracea Var. Capitata) merupakan adalah seluruh ibu postpartum
sayuran ekonomis yang sangat dengan bendungan ASI yang
mudah ditemukan. Kubis . memenuhi kriteria inklusi dan
mengandung asam amino glutamine eksklusi. Pengambilan sampel dalam
yang diyakini dapat mengobati penelitian ini adalah dengan
semua jenis peradangan, salah menggunakan non-random sampling
satunya radang yang terjadi pada dengan cara quota sampling
payudara(8). Kubis juga kaya akan Responden yang dipilih adalah
kandungan sulfur yang diyakini dapat dengan kriteria inklusi sebagai
mengurangi pembengkakan dan berikut: Ibu postpartum hari ke-2
peradangan payudara . (9) yang mengalami bendungan ASI,
Berdasarkan penjabaran di atas bersedia menjadi responden dengan
peneliti tertarik untuk melakukan menandatangi inform consent, dan
sebuah penelitian mengenai tidak memiliki alergi daun kubis.
penggunaan kompres daun kubis Variabel Penelitian
dingin sebagai terapi pendamping - Variabel independen dalam
bendungan ASI terhadap skala penelitian ini adalah penggunaan
pembengkakan dan intensitas nyeri kompres daun kubis dingin.
payudara, serta jumlah ASI pada ibu - Variabel dependen dalam penelitian
postpartum di RSUD Bangil. ini adalah skala pembengkakan dan
intensitas nyeri payudara, serta
jumlah ASI.
57 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan TEKNIK ANALISIS DATA
dengan teknik pengumpulan data Dalam menganalisis data
secara primer yaitu peneliti digunakan program (SPSS) versi 16
melakukan wawancara dan observasi sebagai alat bantu untuk mengolah
langsung kepada responden. data dengan tingkat signifikansi 0,005
Wawancara yang digunakan adalah (p < 0,05).
wawancara terpimpin, yaitu
wawancara yang dilakukan HASIL PENELITIAN
berdasarkan pertanyaan yang sesuai Jumlah responden yang
dengan lembar observasi (lembar berpartisipasi dalam penelitian ini
observasi berisi skala pembengkakan adalah sebanyak 16 orang untuk
yang diadopsi dari Hill dan masing-masing kelompok, dimana
Hummenick, 1994). Peneliti akan dalam penelitian ini keseluruhan
memberi pertanyaan dan menuliskan responden merupakan ibu dengan
jawabkan responden ke dalam hari ke-2 postpartum. Sebagian besar
lembar observasi. ibu postpartum di RSUD Bangil
belum mendapatkan pelayanan rawat
Teknik Pemberian Kompres Daun gabung secara maksimal, hal ini
Kubis Dingin disebabkan metode persalinan di
Peneliti menyiapkan kubis RSUD Bangil sebagian besar
yang telah dibeli dari satu tempat menggunakan metode sectio
yang sama, kemudian memotong caesarea. Kurang efektifnya rawat
lembaran kubis dengan hati-hati dan gabung dapat menyebabkan kegiatan
mencucinya. Daun kubis dimasukkan menyusui di awal masa nifas menjadi
ke dalam lemari pendingin selama kurang efektif. Hal inilah yang
20-30 menit, lalu mengompreskan menjadi salah satu faktor terjadinya
daun kubis dingin pada payudara ibu bendungan ASI.
hingga menutupi seluruh permukaan
payudara, selama 30 menit,
perlakuan ini dilakukan sebanyak 3
kali dalam sehari.

Uji Univariat
Tabel 1. Skala Pembengkakan Payudara Sebelum dan Sesudah Perlakuan
pada Kedua Kelompok

Hasil Pengukuran Skala Pembengkakan


Skala
Pembengk Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
akan Sebelum Rata- Setelah Rata- Sebelum Rata- Setelah Rata-
N % rata N % rata N % rata N % rata
Skala 1 0 0 7 43,75 0 0 4 25
Skala 2 0 0 6 37,50 0 0 7 43,75
Skala 3 7 43,75 2 12,50 13 69,33 3 18,75
Skala 4 6 37,50 3,75 1 6,25 1,81 3 18,75 3,19 2 12,50 2,19
Skala 5 3 18,75 0 0 0 0 0 0
Skala 6 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 16 100 16 100 16 100 16 100
58 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

Berdasarkan tabel 1 dapat pembengkakan setelah perlakuan


dilihat bahwa sebelum diberikan adalah sebesar 1,81.
tindakan kompres daun kubis dingin, Pada kelompok kontrol
sebagian besar responden sebelum diberikan tindakan perah
mengalami pembengkakan ASI, rata-rata skala pembengkakan
payudara pada skala 3, dimana dari payudara yang dialami adalah 3,19,
16 responden didapatkan rata-rata namun setelah diberikan tindakan
skala pembengkakan sebesar 3,75. perah ASI, sebagian besar
Sedangkan, setelah pemberian responden mengalami penurunan
tindakan kompres daun kubis dingin, skala pembengkakan payudara,
seluruh responden mengalami dengan rata-rata skala
penurunan skala pembengkakan, pembengkakan setelah perlakuan
dengan rata-rata skala adalah
2,19.

Tabel 2. Intensitas Nyeri Payudara Sebelum dan Sesudah pada


Kedua Kelompok
Hasil Pengukuran Intensitas Nyeri
Intensitas
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Nyeri
Sebelum Rata- Setelah Rata Sebelum Rata Setelah Rata
N % rata N % -rata N % -rata N % -rata
Tidak Nyeri
(0) 0 0 5 31,25 0 0 6 37,50
Nyeri Ringan
(1-3) 11 68,75 10 62,50 16 100 10 62,50
Nyeri Sedang
(4-6) 5 31,25 1 6,25 0 0 0 0
3,37 1,31 2 0,81
Nyeri Berat
(7-9) 0 0 0 0 0 0 0 0
Nyeri sangat
Berat (10) 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 16 100 16 100 16 100 16 100

Berdasarkan tabel 2 dapat Pada kelompok kontrol


dilihat bahwa sebelum diberikan sebelum diberikan tindakan perah
tindakan kompres daun kubis dingin ASI, rata-rata intensitas nyeri adalah
didapatkan rata-rata intensitas nyeri sebesar 2, namun setelah diberikan
sebesar 3,37. Sedangkan, setelah tindakan perah ASI, sebagian besar
pemberian tindakan kompres daun responden mengalami penurunan
kubis dingin, seluruh responden intensitas nyeri payudara, dengan
mengalami penurunan intensitas rata-rata intensitas nyeri setelah
nyeri, dengan rata-rata intensitas perlakuan adalah 0,81.
setelah perlakuan adalah sebesar
1,31.
59 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

Tabel 3 Jumlah ASI Sebelum dan Sesudah pada Kedua Kelompok


Hasil Pengukuran Jumlah ASI
Jumlah ASI Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
(ml) Sebelum Rata Setelah Rata- Sebelum Setelah
Rata Rata-
-rata rata
N % N % N % -rata N % rata
(ml) (ml)
0 5 31,25 0 0 5 31,25 0 0
0,01-0,04 3 18,75 2 12,5 2 12,5 3 18,75
0,05-0,09 2 12,5 4 25 1 6,25 2 12,5
0,1 3 18,75 0,09 2 12,5 0,28 3 18,75 0,15 4 25 0,26
0,2 0 0 1 6,25 2 12,5 2 12,5
0,3 2 12,5 3 18,75 1 6,25 2 12,5
≥0,4 1 6,25 4 25 2 12,5 3 18,75
Total 16 100 16 100 16 100 16 100
Berdasarkan tabel 3 dapat dengan rata-rata jumlah ASI setelah
dilihat bahwa sebelum diberikan pemberian perlakuan adalah 0,26.
tindakan kompres daun kubis dingin,
rata-rata jumlah ASI yang Uji Bivariat
dikeluarkan sebesar 0,09. Berdasarkan hasil uji
Sedangkan, setelah pemberian normalitas di atas dengan
tindakan kompres daun kubis dingin, menggunakan uji Saphiro-Wilk,
sebagian besar responden didapatkan bahwa untuk semua
mengalami peningkatan jumlah ASI, variabel pada kedua kelompok
dengan rata-rata jumlah ASI setelah memiliki data yang tidak
perlakuan adalah sebesar 0,28. berdistribusi normal. Hal tersebut
Pada kelompok kontrol dapat dilihat berdasarkan nilai
sebelum diberikan tindakan perah signifikansi pada saat sebelum dan
ASI, rata-rata jumlah ASI yang sesudah pemberian tindakan, yaitu
dikeluarkan adalah 0,15, namun kurang dari 0,05 (<0,05), sehingga
setelah diberikan tindakan perah data hasil penelitian dianalisis
ASI, sebagian besar responden dengan menggunakan uji
mengalami peningkatan jumlah ASI, nonparametrik yaitu dengan uji
Wilcoxon dan Mann Whitney.

Tabel 4 Perbedaan Hasil Skala Pembengkakan Payudara, Intensitas Nyeri


Payudara, dan Jumlah ASI Sebelum Dan Sesudah Pemberian Perlakuan
pada Kedua Kelompok dengan Uji Wilcoxon.
Kelompok Intervensi p- Kelompok Kontrol p-
Variabel Sebelum Sesudah Delta Sebelum Sesudah Delta
value value
Skala
3,75 1,81 1,94 0,000 3,19 2,19 1 0,003
Pembengkakan
Intensitas
3,37 1,31 2,06 0,000 2 0,81 1,19 0,001
Nyeri
Jumlah ASI 0,09 0,28 0,19 0,000 0,15 0,26 0,11 0,000

Berdasarkan tabel 4 dapat penurunan skala pembengkakan


dilihat bahwa pada kelompok sebesar 0,000, p-value untuk
kompres daun kubis dingin penurunan intensitas nyeri sebesar
(kelompok intervensi) menunjukkan 0,000, dan p value untuk
bahwa nilai p-value untuk peningkatan jumlah ASI adalah
60 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

0,000 dimana nilai p dari ketiga sebesar 0,003, p-value untuk


variabel < α (0,05). Hal ini penurunan intensitas nyeri sebesar
membuktikan bahwa terdapat 0,001, dan p-value untuk
perbedaan yang signifikan pada peningkatan jumlah ASI adalah
ketiga variabel antara nilai sebelum 0,000 dimana nilai p dari ketiga
dan sesudah pemberian perlakuan variabel < α (0,05). Hal ini
pada kelompok kompres daun kubis membuktikan bahwa terdapat
dingin. perbedaan yang signifikan pada
Pada kelompok perah ASI ketiga variabel antara nilai sebelum
(kelompok kontrol) menunjukkan dan sesudah pemberian perlakuan
bahwa nilai p-value untuk pada kelompok perah ASI.
penurunan skala pembengkakan

Tabel 5 Perbedaan Perubahan Skala Pembengkakan, Intensitas Nyeri


Payudara, Dan Jumlah ASI Setelah Perlakuan Pada Kedua Kelompok
Dengan Uji Mann Whitney
Rerata Perubahan
Variabel Kelompok
(Delta) P-value

Intervensi 1,94
Pembengkakan
Payudara 0,005
Kontrol 1

Intervensi 2,06
Intensitas Nyeri 0,002
Kontrol 1,19

Intervensi 0,19 ml
Jumlah ASI 0,344
Kontrol 0,11 ml

Berdasarkan tabel 5 dapat perbedaan yang signifikan dengan


dilihat bahwa untuk perbandingan pemberian perlakuan perah ASI.
kedua kelompok dengan uji Mann-
withney, menunjukkan skala PEMBAHASAN
pembengakan memiliki nilai p Karakteristik Dasar Responden
sebesar 0,005 dan untuk intensitas
nyeri memiliki nilai p sebesar 0,002, Hasil penelitian ini diketahui
dimana nilai p < α (0,05). Dapat bahwa responden yang
disimpulkan bahwa pemberian berpartisipasi dalam penelitian ini
kompres daun kubis dingin memiliki adalah ibu yang mengalami
perbedaan yang signifikan dalam bendungan ASI pada hari ke-2
menurunkan skala pembengkakan postpartum, sebelumnya telah
dan intensitas nyeri payudara, bila dilakukan penelitian mengenai
dibandingkan dengan perlakukan bendungan ASI, dimana sebagian
perah ASI. Namun, untuk jumlah besar sampel yang diambil adalah
ASI yang diperoleh menunjukkan ibu-ibu pada minggu pertama pasca
nilai p sebesar 0,344 dimana nilai p persalinan. Penelitian Kumari et al
> α (0,05). Dapat disimpulkan (2016) didapatkan bahwa dari 32
bahwa pemberian kompres daun sampel ibu postpartum yang
kubis dingin tidak memiliki mengalami bendungan ASI,
terdapat 28 atau (87%) ibu hari 2-4
61 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

postpartum(10). Hasil yang hampir dari tidak dilakukannya rawat


serupa juga didapatkan dari gabung sehingga terjadi pemisahan
penelitian Lim et al (2015) mengenai ibu dan anak(5).
bendungan ASI/pembengkakan
payudara, dimana diketahui bahwa Perbedaan Skala Pembengkakan
keseluruhan responden yang terlibat Payudara, Intensitas Nyeri
dalam penelitian tersebut adalah Payudara, dan Jumlah ASI
ibu-ibu postpartum hari ke-2 hingga Sebelum Dan Sesudah Pemberian
keempat(11). Perlakuan pada Kedua Kelompok
Penelitian lain dilakukan oleh Penelitian ini dilakukan
Novita (2011), dimana dalam selama satu hari, dengan
penelitian tersebut yang menjadi memberikan perlakuan sebanyak 3
kriteria inklusi adalah ibu postpartum kali dalam sehari yaitu pagi, siang,
hari ke-2 hingga ke-5 yang biasa dan sore. Hasil penelitian ini
mengalami bendungan ASI.12 menunjukkan bahwa sebelum
Minggu pertama pasca bersalin pemberian perlakuan sebagian
memang menjadi waktu yang sering besar responden hanya mengalami
ditemukan kejadian bendungan ASI. pembengkakan pada skala tengah
Menurut Mansyur (2014) payudara (skala 3 sampai 4). Menurut Hill
bengkak atau bendungan ASI biasa dan Hummenick (1994) skala 3
terjadi pada hari-hari awal setelah pada six point engorgement scale
ibu bersalin. Statis pada pembuluh menunjukkan adanya
darah dan limfe akan pembengkakan payudara namun
mengakibatkan meningkatnya masih dalam tahap awal. Kemudian,
tekanan intraduktal, yang akan skala 4 pada six point engorgement
mempengaruhi berbagai segmen scale menunjukkan adanya
pada payudara, sehingga tekanan pembengkakan payudara yang lebih
pada payudara dapat meningkat. parah bila dibandingkan dengan
Akibatnya payudara akan terasa skala 3(14). Sehingga rasa nyeri
penuh, tegang dan nyeri(13). yang disebutkan oleh responden
Keseluruhan responden juga cenderung ringan yaitu berkisar
merupakan ibu postpartum yang antara skala 2 hingga 4. Sedangkan
belum dilakukan metode rawat untuk jumlah ASI sebelum
gabung dengan maksimal, dimana pemberian perlakuan pada kedua
menurut beberapa teori, salah satu kelompok didapatkan jumlah ASI
etiologi terjadinya bendungan ASI yang masih sangat sedikit, hal ini
adalah adanya bayi yang tidak dapat terjadi mengingat pada ibu
menyusu secara efektif dan efisien yang mengalami bendungan ASI
sehingga membuat ASI masih biasanya terjadi sumbatan pada
bersisa di dalam payudara, pembuluh darah vena dan limfe,
menahan atau terlambatnya yang nantinya dapat menyebabkan
pengeluaran ASI dapat sumbatan pada aliran air susu(13),
menyebabkan distensi alveolar(14). sehingga menyebabkan ASI
Mass (2004) menyebutkan bahwa terjebak di dalam saluran susu
bendungan ASI dapat disebabkan payudara dan jumlah ASI yang
oleh karena tidak efektifnya keluar juga relatif lebih sedikit.
frekuensi pengeluaran ASI, dimana Berdasarkan hasil penelitian
etiologi tersebut dapat terjadi akibat ini dapat diketahui bahwa
pemberian kompres daun kubis
62 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

dingin dan juga perlakuan perah ASI apa yang berpengaruh terhadap
pada responden mampu pembengkakan(11). Namun, dalam
memberikan efek yang baik dalam beberapa penelitian lain disebutkan
menurunkan skala pembengkakan bahwa kubis merupakan suatu
dan intensitas nyeri payudara, serta terapi yang tepat digunakan dalam
meningkatkan jumlah ASI. Hasil uji mengatasi pembengkakan
Wilcoxon untuk ketiga variabel payudara, di antaranya penelitian
(skala pembengkakan, intensitas yang dilakukan oleh Ayers (2000),
nyeri, dan jumlah ASI) antara nilai dan penelitian oleh Arora et al tahun
sebelum dan sesudah diberikan 2008, menyebutkan bahwa memang
perlakuan pada kelompok kompres kompres daun kubis telah terbukti
daun kubis dingin menunjukkan nilai efektif dan ekonomis dalam
p-value untuk penurunan skala meredakan pembengkakan
pembengkakan sebesar 0,000, p- payudara tanpa disertai efek
value untuk penurunan intensitas
samping(16,17). Menurut Dalimartha
nyeri sebesar 0,000, dan p-value
(2005), daun kubis mengandung
untuk peningkatan jumlah ASI
asam amino glutamine yang diyakini
adalah 0,000. Sedangkan pada
dapat mengobati semua jenis
kelompok kontrol didapatkan nilai p-
peradangan, salah satunya radang
value dari ketiga variabel pada
yang terjadi pada payudara(18).
kedua kelompok tersebut adalah < α
Kubis dapat digunakan sebagai
(0,05). Hal ini membuktikan bahwa
terapi luar dengan cara
terdapat perbedaan yang signifikan
pengompresan pada bagian tubuh
pada ketiga variabel antara nilai
yang membengkak ataupun terasa
sebelum dan sesudah pemberian
nyeri. Kandungan sulfur yang tinggi
perlakuan pada kedua kelompok.
pada kubis juga diyakini dapat
Hasil penelitian ini dapat
mengurangi pembengkakan dan
dikatakan sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Disha et al peradangan pada payudara(9). Daun
(2015), dimana dalam penelitiannya kubis hijau (brasica capitata)
Disha et al memperoleh hasil bahwa mengandung zat sulphure, dimana
pemberian kompres daun kubis adanya zat tersebut membuat daun
dingin mampu menurunkan skala kubis memiliki sifat antibiotik dan
pembengkakan sebanyak 2 dengan anti-inflamasi, yang dapat
membantu memperlebar
p-value <0,01(15). Dimana
(vasodilatasi) pembuluh darah
penurunan tersebut juga didapatkan
kapiler, sehingga akan
setelah 3 kali pemberian intervensi
meningkatkan aliran darah untuk
daun kubis dingin. Hasil tersebut
keluar masuk dari daerah
juga didukung oleh beberapa teori, (19)
yaitu menurut Lim et al: 2015 tersebut . Penelitian lain yang
pemberian kompres daun kubis meneliti terkait metode perah ASI
dingin mampu meringankan edema adalah penelitian yang dilakukan
pada kesleo ataupun fraktur oleh Lim et al (2015), dimana dalam
termasuk adanya edema pada penelitiannya terkait efektifitas
kompres daun kubis dan perawatan
pembengkakan payudara(11).
awal payudara terhadap bendungan
Menurut Lim et al (2015)
ASI, Lim memperoleh hasil bahwa
sebenarnya belum diketahui dengan
pemberian treatment perawatan
jelas kandungan dalam daun kubis
payudara di awal masa nifas yang
63 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

mana salah satu treatment yang bahwa tedapat perbedaan yang


diberikan adalah pemerahan signifikan setelah pemberian
payudara, ternyata mampu perlakuan pada kedua kelompok
menurunkan rasa nyeri dengan terhadap penurunan intensitas.
signifikansi sebesar 0,016, dan Kemudian, pada variabel yang
untuk penurunan skala ketiga yaitu jumlah ASI diperoleh
pembengkakan memiliki signifikansi hasil bahwa perbedaan peningkatan
sebesar 0,001(11). Perah ASI adalah jumlah ASI pada kedua kelompok
suatu metode yang biasa dilakukan menunjukkan p-value sebesar 0,344
untuk meringankan bendungan ASI, atau nilai p > α (0,05). Hal tersebut
dimana menurut Smith and Tully menunjukkan bahwa tidak terdapat
(2001) disebutkan bahwa salah satu perbedaan yang signifikan setelah
cara untuk mengurangi pemberian perlakuan pada kedua
pembengkakan payudara atau kelompok terhadap peningkatan
bendungan ASI adalah dengan cara jumlah ASI.
mengeluarkan ASI sedikit demi Berdasarkan hasil penelitian
sedikit untuk membuat daerah ini dapat disimpulkan bahwa kedua
sekitar areola lebih lembek(20). perlakuan tersebut dapat diberikan
Dengan perah ASI atau hisapan pada ibu yang mengalami
bayi ini diharapkan payudara akan bendungan ASI untuk mengatasi
dapat kosong dan bendungan ASI ketidaknyamanan akibat bendungan
dapat segera membaik. ASI. Penelitian menunjukkan bahwa
dengan perah ASI atau metode
mengosongkan payudara sudah
mampu untuk mengatasi
Perbedaan Perubahan Skala
ketidaknyamanan akibat bendungan
Pembengkakan, Intensitas Nyeri
ASI, namun untuk mendapatkan
Payudara, dan Jumlah ASI
hasil yang lebih baik, selain
setelah Perlakuan pada Kedua
memberikan perlakuan perah ASI,
Kelompok
metode yang tepat untuk
Berdasarkan uji Mann
ditambahkan adalah dengan
Whitney yang telah dilakukan,
memberikan perlakuan berupa
diperoleh hasil bahwa perbedaan
kompres daun kubis dingin.
penurunan skala pembengkakan
Hasil yang didapatkan dalam
pada kedua kelompok menunjukkan
penelitian ini didukung oleh
p-value sebesar 0,005 atau nilai p <
beberapa penelitian yang lain, di
α (0,05). Hal tersebut menunjukkan
antaranya adalah penelitian yang
bahwa tedapat perbedaan yang
dilakukan oleh Novita (2011)
signifikan setelah pemberian
efektifitas kompres daun kol
perlakuan pada kedua kelompok
terhadap rasa nyeri, pembengkakan
terhadap penurunan skala
payudara dan produksi ASI pada ibu
pembengkakan. Selanjutnya, untuk
postpartum, disebutkan dalam
variabel intensitas nyeri diperoleh
penelitian tersebut bahwa
hasil bahwa perbedaan penurunan
pemberian kompres daun kol
intensitas nyeri pada kedua
mampu menurunkan nyeri serta
kelompok menunjukkan p-value
pembengkakan payudara dengan p-
sebesar 0,002 atau nilai p < α
value masing-masing sebesar
(0,05). Hal tersebut menunjukkan (12)
0,0005 . Namun, untuk produksi
64 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

ASI didapatkan hasil bahwa mengenai perubahan


kompres daun kol tidak pembengkakan payudara setelah
menunjukkan hubungan yang pemberian kompres daun kubis
signifikan dalam produksi ASI dingin, dimana dalam penelitian
dengan p-value 0,32(12). tersebut disimpulkan bahwa
Penelitian yang dilakukan kompres kubis merupakan metode
oleh Astutik dkk (2016) mengenai yang tepat, efektif, murah, serta
pengaruh kompres daun kubis tidak memiliki efek samping dalam
dingin terhadap skala mengatasi bendungan ASI(22).
pembengkakan payudara di Sehingga dapat terjangkau oleh
kecamatan Bergas, didapatkan hasil seluruh kalangan ibu-ibu yang
bahwa pemberian kompres daun mengalami pembengkakan
kubis dingin mampu menurunkan payudara atau bendungan ASI.
skala pembengkakan payudara Pemberian kompres daun
sebesar 2,83 dengan p-value kubis dingin ditambah perah ASI bila
0,000(21). Pemberian kompres daun dibandingkan dengan pemberian
kubis dingin tersebut lebih efektif perah ASI saja, memang
bila dibandingkan dengan menunjukkan perbedaan signifikansi
pemberian plasebo berupa tepung dalam meringankan pembengkakan
terigu, dengan p-value 0,000(21). dan juga intensitas nyeri pada
Pemberian perlakuan perah payudara, namun ternyata
ASI ditambah dengan kompres daun pemberian kompres daun kubis
kubis dingin maupun pemberian dingin ini memiliki signifikansi yang
perlakuan perah ASI saja sama dalam meningkatkan jumlah
merupakan metode yang sama- ASI, bila dibandingkan dengan
sama efektif dalam menangani pemberian perah ASI saja. Hasil
bendungan ASI. Namun, pemberian yang didapatkan dalam penelitian ini
kompres daun kubis dingin didukung oleh penelitian lain yang
ditambah dengan perah ASI dirasa dilakukan oleh Novita (2011)
lebih efektif dalam mengatasi mengenai efektifitas kompres daun
ketidaknyaman akibat bendungan kol terhadap rasa nyeri,
ASI. Hal tersebut dapat diketahui pembengkakan payudara dan
bahwa kompres daun kubis dingin produksi ASI pada ibu postpartum,
mampu memberikan rasa nyaman disebutkan dalam penelitian
pada payudara ibu sehingga akan tersebut bahwa pemberian kompres
mempengaruhi persepsi ibu daun kol tidak menunjukkan
terhadap rasa nyeri, dan rasa nyeri hubungan yang signifikan dalam
akan dirasakan lebih ringan. Selain produksi ASI dengan p-value 0,32.
itu pemberian kompres daun kubis Berdasarkan beberapa teori, hal
dingin merupakan metode yang tersebut dapat terjadi dikarenakan
dirasa sangat efektif dan ekonomis daun kubis tidak mengandung suatu
karena daun kubis merupakan zat yang mampu meningkatkan
sayuran yang murah, mudah produksi ASI, daun kubis hanya
ditemukan, dan tidak memberikan mengandung zat yang diprediksi
efek samping bila digunakan mampu memperlebar pembuluh
sebagai kompres. Hal tersebut darah untuk meningkatkan aliran
sesuai dengan pernyataan Jung darah sehingga aliran ASI yang
(2004) dalam penelitiannya semula tersumbat menjadi lebih
65 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

lancar, hal ini yang diduga mampu 3. Dinkes Kabupaten Pasuruan.


membuat ASI yang diperoleh lebih 2015. Profil Kesehatan
banyak setelah intervensi Pasuruan Tahun 2015.
(23,24)
diberikan . 4. Pitriani, Risa. 2014. Panduan
Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu
Keterbatasan Penelitian Nifas Normal (Askeb III).
Penelitian ini hanya dilakukan pada Yogyakarta: deepublish.Mass,
ibu yang mengalami bendungan ASI Sharon. 2004. Breast Pain:
pada hari kedua postpartum saja, Engorgement, Nipple Pain, and
penelitian ini hanya dilakukan dalam Mastitis. Clinical Obstetrics and
waktu 1 hari, tingkatan rasa nyeri Gynecology. 47 (3): 676-682.
yang dirasakan oleh responden 5. Depkes RI. 2014. Profil
masih subjektif, meskipun sudah Kesehatan Kalimantan Selatan.
menggunakan alat ukur dengan 6. Dalimartha, S dan Adrian, F.
beberapa tingkatan dan karakteristik 2011. Khasiat Buah dan Sayur.
nyeri, penelitian ini tidak mengkaji Jakarta : Penebar Swadaya
berapa lama waktu yang diperlukan Grup.
hingga didapatkan efek yang 7. Green, Wendy. 2015. The New
maksimal dari intervensi yang Parents’ Survival Guide: The
diberikan. First Three Months. Chicester:
SIMPULAN Summersdale Publishers.
Pemberian kompres daun 8. Kumari, Rekha. 2016.
kubis dingin memiliki perbedaan Effectiveness of Green Cabbage
yang signifikan dalam menurunkan Leaves (GCL) and Hot Water
skala pembengkakan dan intensitas Bag (HWB) Application on
nyeri payudara, bila dibandingkan Breast Engorgement in
dengan perlakukan perah ASI Postnatal Mothers. Obstetrics
dengan nilai p sebesar 0,005 dan and Gynecology Nursing. 5(1),
untuk intensitas nyeri memiliki nilai p 28-31.
sebesar 0,002, dimana nilai p < α 9. Lim, A-reum, et al. 2015.
(0,05). Namun, untuk jumlah ASI Cabbage Compression Early
yang diperoleh menunjukkan nilai p Breast Care on Breast
sebesar 0,344 dimana nilai p > α Engorgement in Primiparous
(0,05), dapat disimpulkan bahwa Women After Cesarean Birth: a
pemberian kompres daun kubis Controlled Clinical Trial. Int J
dingin tidak memiliki perbedaan Clin Exp Med. 8 (11).
yang signifikan dengan pemberian 10. Novita, R V T. 2011. Efektivitas
perlakuan perah ASI. Paket “Bunda Ceria” terhadap
Rasa Nyeri dan Pembengkakan
Daftar pustaka Payudara serta Produksi ASI
1. WHO. 2016. Infant and young pada Ibu Postpartum di Jakarta.
child feeding. Media centre. Jakarta: Universitas Indonesia.
2. Kemenkes RI. 2014. Situasi dan 11. Mansyur, Nurliana., Dahlan,
Analisis ASI Eksklusif. Pusat Kasrinda. 2014. Asuhan
Data dan Informasi Kementerian kebidanan Masa Nifas. Malang:
Kesehatan RI. Jakarta. hal. 1-2. Saleksa Medika.
12. Hill, PD., Humenick, SS. 1994.
The Occurrence of Breast
66 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus – November 2020, Halaman 54 -
66

Engorgement. J Hum Lact. Evidence. Journal of Midwifery


10(2). 80. & Women’s Health. 46 (6), 423-
13. Disha, el al. 2015. Effect of 438.
chilled cabbage leaves vs. hot 19. Astutik, E Z., dkk. 2016.
compression on breast Pengaruh Pemberian Kompres
engorgement among post natal Daun Kubis Dingin Tehadap
mothers admitted in a tertiary Skala Pembengkakan Payudara
care hospital. Nursing and Pada Ibu Postpartum Dengan
Midwifery Research Journal, Engorgement di Kecamatan
Vol-11, No. 1. Bergas. STIKES Ngudi Waluyo
14. Ayers JF. 2000. The use of Ungaran.
Alternatif Therapies in the 20. Jung SH. 2004. The Change of
Support of Breastfeeding. J Breast Engorgement fot non-
Hum Lact. 16:52-56. Greast Feeding Mother After
15. Arora, S., et al. 2008. A Cold Cabbage Compress.
Comparison of Cabbage Leaves Unpublished Master Thesis.
vs Hot and Cold Compresses In 21. Wahyuni, Elly., dkk. 2012.
the treatment of Breast Pengaruh Konsumsi Jantung
Engorgement. Indian Journal of Pisang Batu terhadap
Community Medicine. 33 (3), Peningkatan Produksi ASI di
160-162. Wilayah Puskesmas Srikuncoro,
16. Dalimartha, S. 2005. Atlas Kecamatan Pondok Kelapa,
tumbuhan Obat Indonesia, jilid Bengkulu Tengah Tahun 2012.
2. Jakarta: Trubus Agriwidya. Buletin Penelitian Sistem
17. Mars, Briggite., Fiedler, Kesehatan, Vol. 15 No. 4
Chrystle. 2014. The Country Oktober 2012.
Almanac of Home Remedies: 22. Subekti. 2006. Penggunaan
Time-tested and Almost Tepung Daun Katuk Dan
Forgotten Wisdom for Treating Ekstrak Daun Katuk (Sauropus
Hundreds of Common Ailments, Androgynus) Sebagai Substitusi
Aches & Pains Qickly and Ransum Yang Dapat
Naturally. Beverly: Fair Winds Menghasilkan Produk Puyuh
Press. Jepang Yang Rendah
18. Smith, J W., Tully M R. 2001. Kolesterol. Bogor: Fakultas
Midwifery Management of peternakan IPB.
Breastfeeding: Using the

Anda mungkin juga menyukai