Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG HIJAU

TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI


DI DESA PANDANAGUNG KECAMATAN SOKO
KABUPATEN TUBAN

Feronica Rozita Pratama1), Vendi Eko Kurniawan2), Zeny Fatmawati3)


1,2,3
STIKes Husada Jombang; Jl. Veteran Mancar Peterongan Jombang, (0321) 877025
Email: *1feronica1001@gmail.com

ABSTRAK

Masalah menyusui pada masa pasca persalinan lanjut salah satunya adalah produksi ASI
kurang.Produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya nutrisi (terutama makanan
yang tinggi protein), fisik dan psikologis ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di Desa Pandanagung
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-experimental dengan pendekatan
one-group pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan di Desa Pandanagung Kecamatan
Soko Kabupaten Tuban pada tanggal 2-10 Mei 2020.Populasi dan sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Desa Pandanagung Kecamatan Soko
Kabupaten Tuban sejumlah 25 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total
sampling. Sedangkan instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dengan
menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa produksi ASI sebelum diberikan sari kacang hijau
sebagian besar adalah sedikit sebanyak 15 responden (60%). Sedangkan, produksi ASI setelah
diberikan sari kacang hijau hampir seluruhnya adalah banyak sebanyak 20 responden (80%).
Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon dengan tingkat signifikan α= 0,05 maka
diperoleh ρ = 0,000 < α = 0,05 sehingga H1 diterima, yang menunjukkan ada pengaruh
pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu menyusui.
Upaya yang dilakukan tenaga kesehatan agar produksi ASI ibu menyusui lancar adalah
dengan memberikan konseling kepada ibu menyusui supaya ibu mengkonsumsi makanan yang
kaya akan protein dan banyak minum.

Kata Kunci: Sari kacang hijau, produksi ASI, menyusui.


.
1. PENDAHULUAN
Masa menyusui adalah masa dimana ibu membutuhkan gizi yang lebih banyak
dibanding ibu hamil maupun tidak hamil agar produksi ASI lancar sehingga dapat
memenuhi kebutuhan bayi, terutama selama pemberian ASI eksklusif (selama 6
bulan).1Masalah menyusui pada masa pasca persalinan lanjut salah satunya adalah
produksi ASI kurang.2Produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya nutrisi,
fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang biasanya dilakukan ibu menyusui apabila
produksi ASI kurang adalah memperbanyak konsumsi sayur (daun katuk), kacang tanah
dengan soda (fanta putih) dan minum jamu-jamuan dengan tujuan untuk memperbanyak
ASI, namun hasilnya belum optimal dan produksi ASI belum meningkat. Ada beberapa
hal yang dapat meningkatkan produksi ASI, salah satunya adalah nutrisi (makanan
berprotein tinggi) seperti kacang-kacangan. Salah satu kacang yang mempunyai
kandungan gizi cukup tinggi dan komposisi lengkap adalah kacang hijau. Selain itu,
kacang hijau juga mengandung polifenol yang dapat meningkatkan produksi ASI dan
memperlancar pengeluaran ASI.
Menurut WHO dan UNICEF (2016) laporan anak dunia 2015 yaitu dari 142,8 juta
bayi lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% dari mereka yang disusui secara eksklusif
(dalam 6 bulan pertama). Berdasarkan hasil SDKI tahun 2012, cakupan ASI eksklusif di
Indonesia sebesar 42%, sedangkan Lancet Breastfeeding Series (2016) menyebutkan
cakupan ASI eksklusif Indonesia meningkat menjadi 65% dan ini masih belum
mencapai angka yang diharapkan 80%.3Berdasarkan Data Profil Kesehatan Jawa Timur
pada tahun 2017, bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif di Jawa Timur
adalah sebanyak(74,3%) dari 509.874 bayi sedangkandi Kabupaten Tuban bayi usia 0-6
bulan yang diberikan ASI eksklusif adalah sebanyak (78,9%) dari 16.697
bayi.4Berdasarkan data dari Desa Pandanagung pada bulan September 2019 didapatkan
data ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan (ASI eksklusif) sebanyak35 orang. Berdasarkan
hasil wawancarakepada 6 ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif, mereka mengaku
memberikanmakanan tambahan selain ASI disebabkan produksi ASI-nya sedikit, dari 6
ibu tersebut 4 ibu mengatakan memperbanyak konsumsi sayur dan kacang-kacangan, 1
ibu minum jamu-jamuan dan 1 ibu tidak menggunakan treatment apapun untuk
membantu meningkatkan produksi ASI dan memperlancar ASI-nya.
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam
organik yang disekresi oleh kelenjar payudara ibu dan sebagai makanan utama bagi
bayi.Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah stadium laktasi, ras,
keadaan nutrisi dan diit ibu.5Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produksi ASI, salah satunya adalah dengan sari kacang hijau. Kacang
hijau merupakan sumber gizi, terutamaprotein nabati.Kacang hijau mengandung 20-
25% protein.Protein pada kacang hijau memiliki daya cerna yang tidak terlalu tinggi
sekitar 77% karena mengandung zat antigizi, seperti antitrypsin dan tanin
(polifenol).6Polifenol dan asam amino pada kacang hijau mempengaruhi hormon
prolaktin untuk memproduksi ASI dengan cara merangsang alveoli yang aktif dalam
pembentukan ASI dan meningkatkan hormon oksitoksinsehingga ASI mengalir lebih
deras dibanding biasanya.1
Upaya yang dilakukan agar produksi ASI ibu menyusui lancar ada terapi
farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi yaitu dengan mengonsumsi obat
pelancar ASI (misal: asifit), tablet tambah darah dan vitamin A. Sedangkan terapi non
farmakologi meliputi mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein dan mineral
(kacang-kacangan: sari kedelai, sari kacang hijau), meningkatkan frekuensi menyusui,
menjaga psikologis/ menghindari stress, istirahat dan tidur yang cukup, melakukan
perawatan payudara, pijat oksitoksin, menggunakan kontrasepsi yang tidak
mengganggu produksi ASI sertamenyusui dengan posisi yang baik danbenar.
Berdasarkan masalah diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di
Desa Pandanagung Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban”.

2. METODE
Penelitian ini menggunakandesain pre-experimental dengan pendekatan one-
group pretest-posttest. Variabel independen pemberian sari kacang hijau dan variabel
dependennya produksi ASI.Populasinya yaitu semua ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan
di Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban sejumlah 60 orang.dan
sampelnya yaitu sebagian ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Desa Pandanagung
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
sebanyak 25 orangdengan teknik purposive sampling dan kriteria inklusinya yaitu ibu
menyusui bayi usia 0-6 bulan dengan ASI eksklusif.Instrument pengumpulan datanya
adalah SOP dan lembar observasi.Analisa data denganuji wilcoxon.

PELAKSANAAN PEMBERIAN SARI KACANG HIJAU


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Produksi ASI Sebelum Pemberian Sari
Kacang Hijau Di Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban
Pada tanggal 2-10 Mei 2020.
Produksi ASI
No F %
Sebelum
1 Sedikit 15 60
2 Banyak 10 40
Jumlah 25 100
Sumber: Data Primer 2020.
Tabel diatas menunjukkan sebagian besar produksi ASI sebelum diberikan sari
kacang hijau adalah sedikit sebanyak 15 responden (60%).
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Produksi ASI Setelah Pemberian Sari
Kacang Hijau Di Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban
Pada tanggal 2-10 Mei 2020.
Produksi ASI
No F %
Setelah
1 Sedikit 5 20
2 Banyak 20 80
Jumlah 25 100
Sumber: Data Primer, 2020.
Tabel diatas menunjukkan hampir seluruhnya produksi ASI setelah diberikan
sari kacang hijau adalah banyak sebanyak 20 responden (80%).
Tabel 3. Efektivitas Pemberian Sari Kacang Hijau Pada Produksi ASI.
Pemberian sari kacang
hijau
Produksi
Sebelum Sesudah ρ Z
ASI
f % f %

Sedikit 15 60 5 20

Banyak 10 40 20 80 0,000 -4,620

Jumlah 25 100 25 100

Sumber: Data Primer 2020.


Berdasarkan uji wilcoxondiperolehnilai ρ= 0,000 dimana nilai ρ< 0,05 maka H1
diterima yang artinya ada pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI
pada Ibu menyusui di Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

1. Produksi ASI sebelum pemberian sari kacang hijau


Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar produksi ASI sebelum diberikan
sari kacang hijau adalah sedikit sebanyak 15 responden (60%).
Ada beberpa faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI antara lain: usia,
perawatan payudara, pola istirahat (istirahat cukup), melahirkan cukup bulan, makan
porsi lebih dan penggunaan KB estrogen.
2. Produksi ASI setelah pemberian sari kacang hijau
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya produksi ASI
setelah diberikan sari kacang hijau adalah banyak sebanyak 20 responden (80%).
3. Pengaruh Pemberian Sari KacangHijau Terhadap Produksi ASI di Desa
Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban
Berdasarkan uji wilcoxondiperolehnilai ρ= 0,000 dimana nilai ρ< 0,05 maka H1
diterima yang artinya ada pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap produksi
ASI pada Ibu menyusui di Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka kesimpulan dalam penelitian ini
sebagai berikut ;
1) Produksi ASI ibu menyusui di Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten
Tuban sebelum diberikan sari kacang hijau sebagian besar adalah sedikit sebanyak
15 responden (60%).
2) Produksi ASI ibu menyusui di Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten
Tuban setelah diberikan sari kacang hijau hampir seluruhnya adalah banyak
sebanyak 20 responden (80%).
3) Ada pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu menyusui
di Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban dengan ρ = 0,000< α = 0,05.

5. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti mengajukan saran sebagai berikut ;


1) Bagi Responden: Diharapkan hasilpenelitian tentang pengaruh sari kacang hijau
terhadap produksi ASI dapat menjadi bahan acuan responden untuk meningkatkan
produksi ASI selama masa menyusui dengan mengkonsumsi sari kacang hijau.
2) Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan: Diharapkan hasil penelitian ini digunakan
sebagai acuan untuk perkembangan ilmu keperawatan di bidang maternitas dalam
upaya pengobatan alternatif untuk meningkatkan produksi ASI pada masa menyusui.
3) Bagi Institusi Kesehatan: Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan informasi dan penyuluhan
kesehatan (Health Education) tentang pengaruh konsumsi sari kacang hijau terhadap
produksi ASI.
4) Bagi Peneliti: Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan wahana belajar dan
pengalaman serta wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Karin. 2014. Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta: EGC.


2. Roesli, U. 2014. Air susu Ibu (ASI)., Anugerah Tuhan yang Tersia-siakan: informasi
terpilih untuk para insan pers. Jakarta: DepKes.RI.
3. Depkes RI. 2014. Petunjuk pelaksanaan ASI Ekslusif. Jakarta: Depkes RI.
4. Dinkes Jatim. 2017. Profil Kesehatan Jawa Timur. Surabaya: Dinkes Jatim.
5. Sulistyawati, A. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta:
CV Andi Offset.
6. Rukiyah, AI. dkk. 2014. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: CV. Trans Info
Media.
7. Proverawati, A. dan Asfuah. S. 2015. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
8. Varney. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC.
9. Arisman. 2014. Gizi Daur Hidup. Jakarta: EGC.
10. Bahiyatun. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
11. Mustakim, M. 2015. Budidaya Kacang Hijau Secara Intensif. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
12. Kiki. 2014. Pengaruh Konsumsi Sari Kacang Hijau Terhadap Produksi ASI Pada
Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
13. Dewi. 2015. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Hijau Pada Ibu Nifas dengan
Kelancaran Produksi ASI di BPM Yuni Widayanti, AMd. Keb Sumbermulyo
Jogoroto Jombang. Jurnal Edu Health, 5, 148-153.

Anda mungkin juga menyukai