Anda di halaman 1dari 20

Asuhan kebidanan nifas dengan

penerapan PEMBERIAN SUSU


ALMOND untuk meningkatkan
KELANCARAN ASI terhadap (NY. ) di
pmb susiati, str.keb kabupaten
lampung selatan tahun 2024

BALQIES DIVINA AVIVA


2115401027

Ketua penguji : Dr. Ika Fitria Elmeida, S.SiT., M.Keb


Anggota penguji : Yeyen Putriana, S.SiT., M.Kes
Pembimbing 1 : Monica Dara D Suja, S.Keb., Bd., MPH
Pembimbing 2 : Yeyen Putriana, S.SiT., M.Kes
BAB I
Latar Belakang
ASI merupakan makanan yang sempurna bagi bayi, khususnya pada 6 bulan pertama dikehidupan bayi.
Namun tidak semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Salah satu penyebabnya adalah
pengeluaran ASI yang sedikit. (Lestari, 2018).

Berdasarkan WHO pada tahun 2022 ASI eksklusif di Indonesia tercatat hanya 67,96% turun dari 69,7%
pada tahun 2021. (WHO, 2023).

Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2020 ibu nifas yang mengalami masalah
pengeluaran ASI sebanyak 35.685 atau 14,60 %, dan pada tahun 2021 ibu nifas yang mengalami masalah
pengeluaran ASI sebanyak 77.231 atau 37, 12 % (SKDI, 2021).

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI dengan mengkonsumsi
makanan/minuman yang dapat mempengaruhi produksi ASI (Wilda & Sarlis, 2021). Salah satu minuman
yang dapat meningkatkan produksi ASI adalah susu almond.
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah yaitu apakah pemberian
susu almond efektif terhadap kelancaran ASI di PMB Susiati, S.Tr.Keb.?

TUJUAN
1. Tujuan Umum : melakukan pelayanan kebidanan dengan menerapkan pemberian susu
almond untuk kelancaran ASI ibu di PMB Susiati, S.Tr.Keb

2. Tujuan Khusus :
a. Melakukan pengkajian data ibu berdasarkan data subjektif dan objektif
b. Mengetahui diagnosa, masalah dan kebutuhan
c. Mengidentifikasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan segera
e. Membuat rencana Tindakan
f. Melakukan Tindakan
g. Mengevaluasi penerapan susu almond untuk melancarkan ASI
h. Melakukan pendokumentasian dari pelayanan yang sudah diberikan
Manfaat Penelitian dan Ruang Lingkup
MANFAAT TEORITIS

Sebagai bahan untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis dan menggali wawasan serta
mampu menerapkan ilmu tentang pengaruh pemberian susu almond untuk kelancaran ASI sehingga
dapat merencanakan permasalahan serta mengevaluasi hasil yang telah diberikan.

RUANG LINGKUP

Sasaran pelayanan kebidanan ini yaitu kepada Ny. yang hamil aterm GPA untuk persiapan masa
menyusui. Asuhan yang diberikan yaitu dengan pemberian susu almond sebanyak 500ml/hari dan
akan dilakukan sebelum ibu melahirkan dan setelah ibu melahirkan. Untuk itu dilakukan intervensi
berupa pemberian susu almond untuk memperlancar ASI. Waktu dan tempat yang digunakan adalah
di PMB Susiati, S.Tr.Keb pada Februari 2024.
BAB II
Konsep Dasar Kasus
Inisiasi Menyusu Dini atau permulaan menyusu sejak dini yaitu Ketika bayi mulai menyusu
sendiri segera setelah lahir (Irawan, 2013).

IMD mempunyai manfaat untuk ibu dan bayi yaitu mendekatkan ikatan kasih sayang
(bonding), bagi ibu IMD dapat membuat rahim ke ukuran semula, meredakan ketegangan dan
stres, IMD dapat menyelamatkan nyawa bayi (Adiningrum, 2014).

Pengetahuan ibu dari semasa hamil hingga melahirkan tentang inisiasi menyusui dini (IMD)
sangatlah menentukan untuk keberhasilan memberikan ASI Eksklusif dan menghindari bayi
terkena gizi buruk (Selviyanti et al, 2022).

Ketidakberhasilan melakukan IMD dapat menganggu proses pemberian ASI eksklusif. Bayi
yang tidak diberikan ASI Eksklusif akan mempengaruhi status gizi (Sakti et al, 2013).
Konsep Dasar Kasus
Pemberian ASI kepada bayi secara eksklusif memiliki manfaat untuk meningkatkan
kecerdasan dan meningkatkan system kekebalan tubuh bayi. Kandungan protein dalam
ASI sangat penting dalam perkembangan otak dan kandungan taurine, DHA & AA dapat
meningkatkan kecerdasan anak. Usia keemasan merupakan masa yang paling penting
untuk pembentukan pengetahuan dan prilaku pada anak, dimana pada masa ini
kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. (Annisa & Dewi, 2019).

Beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI terlindungi dari
sebagian besar penyakit anak-anak dan memiliki perkembangan otak lebih baik. ASI
sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Menurut
penelitian, anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih
rendah 7-8 poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI secara eksklusif
(Anggorowati, 2011).
Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Asi
Secara global, peningkatan pemberian ASI dapat menyelamatkan lebih dari 820.000
anak setiap tahunnya serta mencegah penambahan kasus kanker payudara pada
perempuan hingga 20.000 kasus per tahun. (UNICEF, 2021).

Faktor yang mempengaruhi produksi ASI berasal dari internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi kondisi fisik, psikologis, pengetahuan ibu dan faktor fisik bayi
sedangkan faktor eksternal diantaranya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan frekuensi
menyusui (Kadir, 2014).

Jumlah Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi ibu, semakin baik nutrisi
yang dikonsumsi ibu menyusui maka produksi ASI juga akan mencukupi untuk
bayinya. Pertumbuhan bayi akan berhasil dan tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat
serta kualitas dan kuantitas produksi ASI menjadi baik, jika ibu berhasil memenuhi gizi
seimbang saat menyusui. (Syari, 2022).
Penatalaksanaan Dalam Meningkatkan
Produksi Asi

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI dengan mengkonsumsi
makanan/minuman yang dapat mempengaruhi produksi ASI (Wilda & Sarlis, 2021).

Ibu menyusui harus mendapatkan tambahan protein 20 gram setiap hari, karena dalam 100cc ASI
terdiri dari 1,2 gram protein. Selain membentuk protein dalam ASI, kebutuhan protein juga
dibutuhkan untuk sintesis hormone produksi ASI (Prolaktin) dan hormon sekresi ASI (Oksitosin)
(Sulistyoningsih H, 2017).

Ibu menyusui membutuhkan protein untuk sintesis hormon sekresi ASI (Oksitosin). Sumber protein
ini dapat diperoleh dari ikan, daging, ayam, daging sapi, telur, susu, tahun, tempe, serta kacang-
kacangan (Sulistyoningsih H, 2017).
Susu Almond

Salah satu minuman yang dapat meningkatkan produksi ASI adalah susu almond. Susu almond adalah minuman susu
nabati yang dibuat dari kacang almond. Kacang almond salah satu jenis kacang-kacangan sebagai sumber protein
nabati yang mengandung galaktogogum (galactogogue) dan mampu meningkatkan prosuksi ASI (Liana, 2021).

Laktogogue adalah obat atau zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan atau meningkatkan
produksi air susu ibu (ASI) ibu menyusui. Produksi ASI yang rendah merupakan alasan tersering ibu/orangtua untuk
menghentikan menyusui bayinya sehingga ibu-ibu dan dokter berusaha mencari obat untuk mengatasi masalah ini
(Widowati et al., 2019). Tumbuhan Galactogogum merupakan tumbuhan tertentu yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi ASI karena memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mempengaruhi pengeluaran
ASI bagi ibu menyusui (Prastyoningsih et al., 2021).

Kandungan gizi dalam almond yang cukup tinggi salah satunya adalah kandungan lemak yaitu sebanyak 49,4%
dengan Tingkat asam lemak tak jenuh Tunggal yang tinggi sebesar 67% (Damayanti, 2018). Almond juga kaya akan
omega 3 yang berfungsi sebagai booster untuk meningkatkan produksi ASI (Amin, 2017). Sehingga kacang almond
yang kaya akan zat gizi tersebut mengandung protein terbaik bagi ibu menyusui yang mampu meningkatkan prosukdi
ASI secara signifikan (Liana, 2021).
Kewenangan Bidan

Dukungan bidan juga dapat memberikan rasa percaya diri ibu untuk tetap memberikan ASI
secara eksklusif pada bayinya. Bidan harus mampu menjelaskan arti dari ASI ekslusif secara
lebih terperinci tentang manfaat ASI ekslusif untuk ibu dan bayi serta kerugian jika bayi tidak
diberikan ASI secara ekslusif.

Bidan dilarang untuk memberikan susu formula kepada bayi seperti yang sudah ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
(“PP ASI”) diantaranya pasal 18 ayat 1 “Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilarang
memberikan Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yang dapat menghambat program
pemberian ASI Eksklusif kepada ibu Bayi dan/atau keluarganya, kecuali dalam hal
diperuntukkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15”. Untuk itu dalam membantu ibu
melakukan ASI eksklusif bidan dapat melakukan sepuluh langkah keberhasilan menyusui.
Hasil Penelitian Terkait
A Study To Assess The Effectiveness Of Almond Powder On Breastmilk Secretion Among Postnatal

01 Mother In An Selected Hospital At Dharmapuri.


By : Ms. Sindhiya R (2021)
Efektivitas yang dirasakan dari metode pemberian bubuk almond ini adalah 70%. Efektif untuk sekresi
ASI. Efektifitasnya sudah secara statistic membuktikan bahwa p-value taraf signifikan 0,03%.

Smoothies Almond Kelor sebagai Nutrisi Tambahan Ibu Nifas untuk Meningkatkan Kuantitas
Air Susu Ibu

02 By : Hani Oktafiani, dewi Nurlaela Sari, Cici Valiani (2022)


Didapatkan hasil kuantitas ASI pada hari ketiga setelah dilakukan ASI booster diperoleh 3,3%
kuantitas ASI kurang dari 50ml, 56,7% volume ASI 50-100ml, dan 40% volume ASI lebih dari 100ml.
Jadi, terdapat perbedaan rata-rata kuantitas volume ASI sebelum dan sesudah diberikan intervensi
pemberian smoothies almond kelor.

Pengaruh Jus Pepaya Dan Susu Almond Terhadap Peningkatan Produksi ASI

03
By : Linda Rofiasari, Hani Oktafiani, Ning Hayati, Qipa Delima (2023)
Hasil
Dari data yang didapat menunjukan rata-rata jumlah pengeluaran ASI sebelum diberikan susu almond
dan papaya adalah 19.0000 dan mengalami rata-rata peningkatan jumlah ASI setelah diberikan susu
almond dan papaya pada hari ke-10 yaitu 3.880002. Jadi, terdapat peningkatan rata-rata sesudah
diberikan jus papaya dan susu almond terdapat peningkatan produksi ASI.
Kerangka Teori Non Farmakologis
Faktor eksternal
a. Tingkatkan frekuensi
a. Inisiasi Menyusu Dini menyusui/memompa/memeras
(IMD) ASI.
b. Frekuensi menyusui b. Kosongkan payudara setelah
c. Teknik dalam selesai menyusui.
menyusui c. Mengkonsumsi Lactogogue
Penyebab Penatalaksanaan
ketidaklancaran ASI Ketidaklancaran ASI (Kacang Almond)

d. Lakukan perawatan payudara


Faktor internal

a. Kondisi fisik

b. Psikologis Farmakologis

c. Pengetahuan ibu a. Moloco + B12

d. Faktor fisik bayi b. Lactamam

e. Asupan nutrisi pada ibu c. Asifit


BAB III
Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
Lokasi
Lokasi pemberian asuhan terhadap Ny. Di PMB Susiati, S.Tr.Keb. Desa Kuala
Sekampung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.

Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan terhadap Ny. direncanakan dimulai pada bulan Februari 2024.

Subjek Penelitian
Subjek asuhan kebidanan studi kasus ini adalah seorang ibu hamil aterm Ny. GPA
hamil minggu dengan pelayanan pemberian susu almond untuk melancarkan ASI.
Dalam studi kasus ini kriteria asuhan kebidanan yaitu :
1. Bersedia secara sukarela tanpa paksaan untuk dijadikan studi kasus
2. Kondisi ibu sehat, tidak memiliki Riwayat penyakit bawaan seperti diabetes
Instrument Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data adalah
observasi, wawancara, studi dokumentasi dalam bentuk SOAP.
1. Lembar pengkajian ASI untuk mengetahui pola ibu dalam memberikan ASI yang
akan dilakukan selama 10 hari sebelum dan sesudah ibu melahirkan dengan jumlah
susu almond 500ml/hari.
2. Lembar observasi produksi ASI dalam pemberian susu almond setelah ibu
melahirkan.
3. Lembar kuisioner kelancaran pengeluaran ASI dalam pemberian susu almond setelah
ibu melahirkan.
4. Lembar checklist waktu pemberian susu almond selama 10 hari.
Jadwal Penelitian
No. Hari/Tanggal Perencanaan

1. Februari 2024 1. Menyiapkan inform consent untuk menjadi pasien studi kasus laporan tugas akhir.
2. Memastikan ibu mengerti dengan penjelasan mengenai pasien laporan tugas akhir.
3. Melakukan pendekatan dengan pasien dan membina hubungan baik dengan pasien.
4. Melakukan pengkajian data pasien.
5. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
6. Memberitahu ibu maksud dan tujuan dilakukannya penelitian.
7. Memberikan penjelasan tentang pelayanan konseling ibu selama kehamilan menjelang persalinan sampai ibu masa nifas dalam pemberian nutrisi yang
dapat melancarkan ASI.
8. Memberitahu ibu bahwa penelitian akan dilakukan selama 10 hari dengan pemberian susu almond 500ml setiap harinya.
9. Menanyakan kepada ibu tentang hal yang kurang jelas dalam manfaat susu almond untuk kelancaran ASI.
10. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan berlanjut
2. .. Februari 2024 1. Melakukan TTV.
- .. Februari 2. Memberikan susu almond.
2024 3. Menggali permasalahan ibu dalam persiapan menghadapi persalinan mulai dari persiapan dan tanda-tanda persalinan.
4. Memberikan konseling sesuai permasalahan ibu dalam pemberian ASI.
5. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan.
6. Memberikan ibu apresiasi dan semangat untuk menghadapi persalinan dan selalu konsisten dalam mengkonsumsi makanan bernutrisi agar saat bayi lahir
ASI ibu keluar dengan lancar.
7. Memberitahu ibu bahwa akan diadakan kunjungan berlanjut kerumah ibu.
3. Februari 2024 1. Menanyakan ibu kondisi yang dirasakan selama mengkonsumsi susu almond.
2. Menanyakan kepada ibu apakah kolostrum sudah keluar setelah ibu melahirkan.
3. Menjelaskan kepada ibu hasil dari peningkatan produksi ASI selama ibu mengkonsumsi susu almond.
4. Menyanyakan kembali kepada ibu apakah memiliki masalah dalam pemberian ASI.
5. Memberikan ibu konseling untuk terus menyusui bayinya secara eksklusif.
6. Memberitahu ibu bahwa hari ini adalah kunjungan terakhir.
7. Melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP
Pembuatan Susu Almond
Alat dan Bahan Alat
Panci
Blender
Gelas takar
Timbangan
Saringan
Botol/wadah
Bahan
Kacang almond 75gr
Air matang 500 ml
Kurma 50 gr
Garam ¼ sdt
Prosedur Penatalaksanaan 1. Cuci bersih kacang almond, kemudian rendam selama 8-12 jam dengan air matang.
2. Tiriskan almond yang sudah direndam, kemudian cuci Kembali hingga bersih.
3. Blender kacang almond dan kurma menggunakan 500 ml air matang, proses hingga halus.
4. Saring kedalam panci dengan menggunakan saringan.
5. Tambahkan garam ¼ sdt.
6. Rebus sampai mendidih.
7. Diamkan hingga dingin.
8. Masukkan kedalam botol dan simpan di kulkas freezer tahan hingga 3 bulan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai