Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL RENCANA BISNIS

TINGKATKAN PRODUKSI ASI DENGAN COOKIES LAKTASI

Oleh Kelompok 4

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG


TAHUN AJARAN 2023/2024

1
BAB I
PENDAHULUAN

2
Rendahnya cakupan ASI ekslusif disebabkan oleh kurangnya produksiASI. Bayi yang tidak
mendapatkan ASI ekslusif lebih berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, rentan terserang
penyakit, dan stunting. Pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan cakupan
pemberian ASI Ekslusif melalui pemberian pendidikan kesehatan tentang ASI Ekslusif.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan mengonsumsi daun
kelor. Daun kelor memiliki kandungan flavonoid, polifenol yang dapat memberikan efek
laktogogum. Daun kelor diolah dalam bentuk cookies karena banyak disukai ibu menyusui,
dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama, serta pengolahannya dapat meminimalisir
penurunan nutrisi.
Hasil penelitian tentang inovasi biskuit kelor sebagai makanan tambahan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu ibu (ASI) yang dilakukan oleh Indah Puspasari
Kiay Demak, dkk (2020) menunjukkan bahwa adanya perubahan dinamis pada komposisi ASI
menurut masa laktasi dan menunjukan adanya peningkatan kandungan protein pada
kelompok perlakukan dan kontrol. Meningkatnya kandungan vitamin C, lemak, dan zat besi
menunjukkan kecenderungan kue kering untuk meningkatkan kandungan zat gizi makro dan
zat gizi mikro dalam ASI. Hal ini sejalan dengan Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dinar
Indri Bakti Salsabila didalam jurnal yang berjudul “Potensi Cookies Daun Kelor Sebagai Upaya
Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas” didapatkan hasil pada cookies daun kelor tidak
hanya mengandung flavonoid dan polifenol, namun juga mengandung protein, kalium dan
mangan yang juga dapat memberikan efek laktogogum sehingga dapat meningkatkan
produksi ASI.
“Dengan modal awal Rp 352.000-, kami optimis dapat mengembangkan produk ini
dengan baik dan memasarkannya dengan luas.

3
BAB II
DESKRIPSI BISNIS

4
1.1 Deskripsi Umum

Rendahnya cakupan ASI ekslusif disebabkan oleh kurangnya produksi


ASI. Bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusif lebih berisiko mengalami
gangguan pertumbuhan, rentan terserang penyakit, dan stunting. Pemerintah
telah melakukan upaya untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif
melalui pemberian pendidikan kesehatan tentang ASI Ekslusif.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan
mengonsumsi daun kelor. Daun kelor memiliki kandungan flavonoid, polifenol
yang dapat memberikan efek laktogogum. Daun kelor diolah dalam bentuk
cookies karena banyak disukai ibu menyusui, dapat disimpan dalam waktu
yang relatif lama, serta pengolahannya dapat meminimalisir penurunan nutrisi.
Dengan tingkat konsumsi di Indonesia dan tingginya hambatan dalam
menyusui, cookie daun kelor ini di harapkan dapat membrikan solusi yang
praktis dan ekonomis.

1.2 Latar Belakang Industri


Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi yang primer bagi anak sejak
dilahirkan sampai ia mampu mencerna asupan lain setelah usia enam bulan.
ASI mengandung lemak, karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan enzim.ASI
adalah makanan berkualitas yang bisa dijangkau oleh siapapun tanpa
membebani perekonomian keluarga. (Asih Yusari, dkk, 2016). Menyusui
adalah proses pemberian air susu ibu (ASI) pada bayi oleh ibu dan merupakan
kondisi alamiah yang dialami oleh wanita setelah melahirkan (Meta Hanindita,
2018).
Wolrd Health Organization (WHO), United Nation International
Children’s Emergency Fund (UNICEF) dan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia merekomendasikan inisiasi menyusui dalam satu jam pertama
kehidupan bayi, ASI Ekslusif selama 6 bulan, hingga 2 tahun, ASI harus tetap
diberikan bersama dengan makanan pendamping ASI yang aman dan bergizi.
Wolrd Health Organization (WHO) memaparkan data berupa angka
pemberian ASI ekslusif secara global, walaupun telah ada peningkatan, namun
angka ini tidak meningkat cukup signifikan, yaitu sekitar 44% bayi usia 0-6
bulan

1
diseluruh dunia yang telah mendapatkan ASI ekslusif selama periode 2015-
2020 dari 50% target pemberian ASI ekslusif akan berdampak pada kualitas
dan daya hidup generasi penerus. (WHO, 2020).
Faktor penyebab rendahnya pemberian ASI ekslusif, salah satu diantaranya
adalah ibu menyusui merasa jumlah ASI yang diberikan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan anak. Produksi ASI yang kurang membuat ibu
memberikan makanan tambahan bayinya sebelum berusia 6 bulan, salah
satunya alternatif makanan yang digunakan adalah susu formula. Indikator
suatu produksi ASI dapat dilakukan melalui pengukuran berat badan bayi.
Peningkatan berat badan dikaitkan dengan keberhasilan proses laktasi, karena
perubahan berat badan dari berat lahir merupakan suatu asupan nutrisi.
Apabila bayi mengalami penurunan berat badan yang berlebih dapat dikaitkan
dengan kurang efektifnya pemberian susu atau produksi ASI yang tidak
mencukupi.
Upaya dalam peningkatan produksi ASI bisa dilakukan dengan cara
melakukan perawatan payudara sejak dini dan rutin, memperbaiki teknik
menyusui, atau dengan mengkonsumsi makanan yang dapat mempengaruhi
produksi ASI (galaktogogum). Beberapa tanaman dinyatakan dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan melancarkan pengeluaran ASI
salah satunya adalah daun kelor.
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan bahan pangan lokal
yang dapat dibuat dalam kuliner ibu menyusui, karena mengandung fitosterol
yang meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan dan memperlancar
produksi ASI (laktogogum). Perkembangan teknologi saat ini menyebabkan
banyaknya inovasi produk makanan yang menggunakan daun kelor. Salah
satuupaya yang bisa dilakukan dengan pembuatan cookies yang ditambahkan
daun kelor sehingga dapat meningkatkan produksi ASI ibu menyusui karena
kandungan flavonoid dan polifenol. Selain itu proses pemanggangan dengan
memperhatikan suhu dapat mencegah terjadinya penurunan atau hilangnya
kandungan nutrisi yang berasa didalamnya.
Cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan
lunak, berkadar lemak tinggi, relative renyah bila dipatahkan dan penampang
potongannya bertekstur padat (BSN, 1992). Kandungan laktagogum alami
dalam daun kelor serta cookies sebagai salah satu makanan yang digemari
dapat dimanfaatkan sebagai camilan ibu menyusui yang memiliki kandungan gizi
yang tinggi.
1.3. Justifikasi pemilihan obyek usaha.
Hasil penelitian tentang inovasi biskuit kelor sebagai makanan tambahan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu ibu (ASI) yang dilakukan oleh Indah
Puspasari Kiay Demak, dkk (2020) menunjukkan bahwa adanya perubahan dinamis
pada komposisi ASI menurut masa laktasi dan menunjukan adanya peningkatan
kandungan protein pada kelompok perlakukan dan kontrol. Meningkatnya
kandungan vitamin C, lemak, dan zat besi menunjukkan kecenderungan kue kering
untuk meningkatkan kandungan zat gizi makro dan zat gizi mikro dalam ASI. Hal ini
sejalan dengan Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dinar Indri Bakti Salsabila
didalam jurnal yang berjudul “Potensi Cookies Daun Kelor Sebagai Upaya
Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas” didapatkan hasil pada cookies daun
kelor tidak hanya mengandung flavonoid dan polifenol, namun juga mengandung
protein, kalium dan mangan yang juga dapat memberikan efek laktogogum
sehingga dapat meningkatkan produksi ASI.

1.4 Tujuan, Potensi, dan Rencana Pencapaian Bisnis


Bisnis yang baik, selalu memberi manfaat sebesar-besarnya dan seluas-
luasnya kepada berbagai pihak dan komunitas yang terdampak. Kami tidak hanya
ingin menjawab kebutuhan konsumen, kami juga ingin memberi manfaat kepada
masyarakat melalui pemberdayaan komunitas. Peluang usaha yang sangat
menjanjikan karena belum ada produk serupa yang telah beredar di Indonesia, serta
kondisi masyarakat Indonesia yang telah diterangkan sebelumnya, membuat kami
yakin: “Colac” buatan dalam negeri ini dapat
diterima dan berkembang luas. Sumber utama produk yaitu daun kelor, mudah
didapat di berbagai daerah Indonesia, yang artinya sama mudahnya bagi komunitas
sekitar tempat bahan baku untuk dapat berkarya dan berdaya. Bagi kami, bisnis yang
memberi manfaat, yang menjadi filosofi.
Pengembangan usaha tentu tidak dapat dilakukan tanpa perencanaan.
Riset awal perlu dilakukan untuk mengetahui jenis bahan baku yang sesuai dan
desain produk yang memenuhi standar fungsi dan kebutuhan konsumen, juga
pemantapan sistem produksi, distribusi, dan pemasaran, serta inovasi yang tidak
berhenti agar semakin banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan
konsumen. 1 tahun dibutuhkan untuk riset awal, dan 2 tahun untuk memulai
perjalanan awal bisnis dengan sistem yang telah dirancang. Kamioptimis, 5 tahun
usaha ini akan dapat menebar manfaat ke seluruh kota-kota besar Indonesia.

1.5 Keunikan Produk


Colac adalah perpaduan inovasi, kreatifitas, keinginan untuk menjadi
bermanfaat, serta semangat untuk membuat kehidupan jadi lebih baik. Produk yang
kami sampaikan kepada konsumen adalah barang dengan filosofi mendalam.
Penggunaan bahan alam sebagai bahan baku memastikan tidak pernah akan ada
limbah, sampah, dan masalah akibat tidak dapatnya produk yang sudah tidak
digunakan tak terdaur-ulang. Daun kelor adalah tanaman yang beradaptasi sangat
baik untuk tumbuh di tanah Indonesia, memastikan pasokan sumber bahan baku
tidak pernah habis, karena kami memastikan penanaman kembali, dan memastikan
setiap masyarakat yang ikut serta dalam proses pembuatannya tidak pernah
kekurangan lapangan kerja.
Membawa inspirasi dari produk yang belum ada di Indonesia, menjadi jasa
yang dapat kami persembahkan kepada para konsumen, untuk dapat membuat
masyarakat Indonesia semakin mengejar pemenuhan ASI, ramah lingkungan, dan
bergizi serta lezat. Inovasi kami yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat
dapat membeli dan mengkonsumsinya, menjadikan tidak ada sekat antara
siapapun.
BAB III
ANALISA PRODUK
2.1 Riset dan Analisis
2.1.1 Jenis dan nama Produk, karakteristik Produk

 Jenis : Makanan

 Nama Produk :Colac ( Cookies Laktasi)

 Karakteristik Produk : warnanya hijau tua atau sesuai dengan warna bahan
yang digunakan, memiliki tekstur renyah, aroma harum yang ditimbulkan dari
penggunaan bahan pembuatan, rasa manis yang ditambahkan dari banyak
sedikitnya penggunaan gula dan karakteristik rasa bahan.

Bahan baku yang mudah di dapat


Nama brand yang unik
Strength bergizi
Handmade

Varian terbatas
Weakness Belum banyak yang mengenal produk

Budaya masyarakat yang konsumtif


Opportunity

Kenaikan bahan baku


Threat Persaingan dari merk dominan

Gambar 1. Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat

2.2 Pasaran dan Tren


Tren terkini dan tren masa depan untuk inovasi pengeras suara telah kami analisis yang
pada
akhirnya menghasilkan “BampBoo®”. Beberapa tren dan fakta pada pasar yang mendukung
produk kami yaitu:
1. pada zaman ini, Ilmu pengetahun dan pemikiran dari Ibu sudah sangat modern dan maju
khusunya pemenuhan ASI untuk buah hati. Dengan produk yang kreatif dan inovatif ini kami
yakin ibu menyusui akan nyaman dalam pengkonsumsiannya dan dapat membantu menaikan
produksi gizi.
2. Rasa yang lezat umum di nikmati serta penampilan yang menarik dan nilai gizi yang tinggi di
dalamnya menjadi daya Tarik utama dari produk kami.
3. Kebutuhan gizi yang tinggi namun efesin dalam membantu peningkatan produksi ASI
Kekuatan (strength)
Inovasi baru yang membuat cookies kelor yang kami buat berbeda dari yang lainkarena
dengan adanya inovasi ini memudahkan konsumen mengonsumsi daun kelor yng di inovasi
dengan cookies daripada minuman jamu yang pahit. Cookies ini bida digunakan sebagai
semilan sekaligus mengobati.

Kelemahan (Weakness)
Kami dapat menggunakan oven.Harga yang tidak stabil juga menjadi kelemahan pada
produk ini karena harga dari produk meningkat yang dapat menurunkan konsumen.

Peluang (Opportunities)
Inovasi yang kami buat tidak banyak dipasaran membuat produk kami berbeda dari produk
cookies pada umumnya.

Ancaman (Treat)
Mudahnya proses pembuatan produk ini membuat para pesaing dengan mudah meniru
produk ini dan dapat mereka jual lebih murah dari harga yang kami tetapkan.
BAB IV
ANALISI PASAR
1. Profil konsumen

Konsumen dari colac adalah Wanita nifas yang tidak terbatas umur (
estimasi biasanya di umuran 20-35 tahun), anak balita sampai dengan sekolah
dasar, remaja bahkan masyarkat umum boleh memakan cookies ini.

2. Potensi dan segmentasi pasar

Produk Perangsang produksi ASI berbahan daun kelor, merupakan


produk yang ditujukan sebagai produk ramah bagi ibu menyusui. Bahan yang
mengandung nilai gizi tinggi sangat bermanfaat dalam merangsang produksi ASI
dan daun kelor juga memiliki beberapa manfaat lain salah satunya untuk
mencegah stunting. Resep khusus produk kami juga memungkinkan colac untuk
dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui bahkan balita maupun masyarakat umum.

3. Pesaing dan peluang pasar

Kompetitor potensial dari colac adalah produk-produk modern dan


vitamin yang sudah memiliki nama brand yang besar. Peluang Colac adalah
karna cookies ini di fokuskan pada ibu nifas yang mana sejalan dengan
kompetensi kami sebagai seorang bidan, maka peluang produk ini terjual akan
lebih besar.

4. Media promosi yang akan digunakan

 Pamflet

 Media social

5. Target atau rencana penjualan

Dengan target pembeli adalah ibu menyusui, balita dan anak pra
sekolah hingga masyarakat umum dengan rentang usia 10-40 tahun, kami
memutuskan untuk menjual produk ini pada apotik-apotik, PMB, klinik,
posyandu, kelas laktasi, event kesehatan dan media social sekitar semarang.

6. Strategi pemasaran yang akan diterapkan

Salah satu hal terberat dalam memperkenalkan produk colac adalah


nama produk yang belum umum diketahui masyarakat luas. sejalan dengan
profesi kami sebagai seorang bidan, peluncuran colac adalah
memperkenalkannya ke publik terlebih dahulu dengan beberapa metode:
1. Melakukan kerja sama dengan rekan bidan sejawat dan beberapa
apotik untuk pemasarannya
2. Membuat poster dan iklan lewat media online (shope ), w a,
f a ce boo k, da n In st ag ra m .
3. promosi colac pada saat event-event anak muda, seperti Car Free Day,
Braga Culinary Night, dan semacamnya.
4. Melakukan kunjungan ke beberapa posyandu dengan Kerjasama dengan
puskesmad atau klinik setempat.
BAB V
ANALISI PRODUKSI
12

1. Bahan baku
Bahan :
a. Daun Kelor
Prosedur :
b. Ambil daun kelor yang berwarna hijau tua.
Sebaiknya memetik daun ini pada pagi hari agar gizinya
maksimal.
c. Cuci daun kelor dan tiriskan. Pencucian ini bertujuan
menghilangkan kuman dan kotoran.
d. Pisahkan antara batang dengan daun kelor.
e. Keringkan daun kelor pada suhu 30°C selama 2 hari. Tanda daun sudah
kering adalah ketika daunnya mudah hancur. Tempat untuk
mengeringkan pun tidak boleh lembab dan daun harus sering dibolak-
balik.
f. Setelah kering, masukkan daun kelor ke mesin penepung atau blender.
Lakukan sebanyak 3 kali agar bubuk benar-benar halus.

2. bahan penolong dan peralatan yang digunakan


1. Tepung Terigu
Tepung terigu yang digunakan sebaiknya yang mengandung
glutein 8-12%. Glutein adalah protein yang terdapat pada tepung
terigu. Glutein ini tersusun atas gliadin (BM kecil) dan glutein (BM
besar). Keduanya berperan didalam pembentukan adonan roti dan
kue.
2. Margarin
Butter terbuat dari lemak hewani, mengandung 82% lemak susu
dan 16% air. Ada dua jenis mentega, yaitu yang mengandung
garam (asin) dan yang tidak mengandung garam (tawar). Aroma
butter sedap dan lembut, tidak berbau dan bebas dari minyak.
Butter sangat berpengaruh terhadap kualitas cake atau kue, karena
mempunyai aroma yang khas serta titik leleh yang rendah.
3. Gula
Gula merupakan bahan yang banyak digunakan dalam pembuatan
cookies. Jumlah gula yang ditambahkan biasanya berpengaruh
terhadap tekstur dan penampilan cookies.
13
4. Kacang mete
Kacang mete sangat bermanfaat bagi ibu menyusui karena mengandung banyak
mineral dan vitamin seperti kalsium, zat besi, tembaga, magnesium dan vitamin
K yang dapat membantu
meningkatkan kualitas ASI dan baik untuk perkembangan otak dan sistem saraf
bayi yang sedang tumbuh.
5. Telur
Pada pembuatan cookies , menggunakan kuning telur segar. Fungsi telur dalam
pembuatan cookies adalah sebagai emulsifier, sebagai pengembang adonan,
pemberi warna, pemberi rasa dan aroma, menambah nilai gizi, memberikan tekstur,
sebagai bahan pengikat dalam adonan, mengempukkan cookies.
6. Susu Bubuk
Susu ini digunakan untuk memperbaiki warna, aroma, menahan penyerapan air,
sebagai bahan pengisi dan untuk meningkatkannilai gizi cookies.

7. Toples

Toples di gunakan sebagai tempat sekaligus penambah nilai jual.

8. Alat :
 Waskom
 Tampah
 Blender
 Saringan
 Piring
 Oven
 Sendok
 pengaduk
14

Syarat mutu
No Keriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan
1.1 Bau - Normal
1.2 Rasa - Normal
1.3 Warna -- Normal
2 Kadar air (b/b) % Maks. 5
Min. 5
3 Protein (N x 6,25) (b/b) %
Min. 4,5 *)
Min 3 **)

Asam lemak bebas Mak. 1,0


4 %
(Sebagai asam oleat) (b/b)

5 Cemaran logam
5.1 Timbal mg/kg Maks. 0,5
5.2 Kadmium mg/kg Maks. 0,2
5.3 Timah mg/kg Maks. 40
5.4 Merkuri mg/kg Maks. 0,05
6 Arsen mg/kg Maks. 0,5
7 Cemaran mikroba
7.1 Angka lempeng total Koloni/g Maks. 1x 10²
7.2 Coliform APM/g 20
7.3 Eschercia coli APM/g <3
7.4 Salmonela sp. - Negatif/ 25 g
7.5 Staphylococcus aureus Koloni/g Maks. 1x 10²
7.6 Bacillus careus Klono/g Maks. 1x 10²
7.7 Kapang dan khamir Koloni/g Maks. 2x 10²
CATATAN :
*) untuk produk biskuit yang dicampur dengan pengisi dalam adonan
*)) untuk produk biskuit yang diberi pelapis atau pengisi
(coating/filling) dan pai
15

3. Pasokan bahan baku


Pasokan bahan baku di ambil dari beberpa pemasok daun kelor di sekitar
semarang dan dari situs belanja online yang sudah kami riset sebelumnya. Di daerah
blora jawa tengah terdapat perkebunan kelor dengan luas lahan 3 hektar dan menjadi
salah satu pemasok kelor maupun daun kelor di jawa tengah. Jarak tempuh untuk
menuju kesana sekitar 3 jam oleh karna itu kami akan melakukan Kerjasama dengan
proses paketan yang bisa di antar oleh pihak perkebunan atau melalui jasa kirim.

4. Proses produksi / operasi


Proses produksi Colac ini dibuat dengan jumlah awal 25 pcs. Proses produksi di
lakukan dengan cara steril. Proses produksi di mulai dengan pembuatan tepung
daun kelor melalui tahapan :
1. Cuci daun kelor hingga bersih
2. Keringkan
3. Di hancurkan dengan gilingan atau blender
4. Di campurkan kedalam tepung terigu

1. 200 gr tepung terigu (saya pakai segitiga biru, untuk cookies lebih baik pakai kunci biru)
2. 150 gr mentega
3. 1 kuning telur
4. 100 gr gula halus (bisa juga 50 gr gula halus & 50 gr gula palem)
5. 3 sdm maizena
6. 1 sdt baking powder
7. 3 sdm tepung daun kelor (tepung kelornya saya bikin sendiri, kalo tidak mau ribet bisa beli tepung
daun kelor yang sudah jadi)
8. secukupnya Vanili

Cara Membuat

1. Langkah 1

Kocok mentega, kuning telur, gula sampai pucat (kalo tidak punya mixer bisa manual).

2. Langkah 2

Masukkan tepung terigu, tepung daun kelor, maizena, baking powder dan vanili. Kemudian aduk
menggunakan spatula atau pakai tangan aduk hingga tercampur rata.

3. Langkah 3

Susun loyang yang telah diolesi margarin, bentuk bulat-bulat lalu tekan dan pipihkan
menggunakan garpu. Lakukan sampai adonan habis.

4. Langkah 4

Panggang sampai matang.


16

5. Jumlah produk atau jasa yang dihasilkan dalam 1 tahun

Bulan Target Bulan Target


Januari -Melakukan penjualan Juli
-Menjual 25 buah “colac’’ Melakukan penjualan
-Menjual 75 buah “colac’’

Februari -Meningkatkan penjualan online agustus -Meningkatkan penjualan online


-Menjual 35 buah “colac’ -Menjual 75 buah “colac’
-Melakukan penjualan langsung -Melakukan penjualan langsung
-Menjual di pameran karya -Menjual di pameran karya

maret -Menjual 50 “colac” april -Menjual 75 “colac”


-Puncak target penjualan -Puncak target penjualan

April -Menjual 75 “colac” Oktober -Menjual 75 “colac”


-Produk terjual semua -Produk terjual semua

Mei -Menjual 75 “colac” November -Menjual 75 “colac”


-Produk terjual semua -Produk terjual semua

Juni -Menjual 75 “colac” Desember -Menjual 75 “colac”


-Produk terjual semua -Produk terjual semua
17

BAB VI
FINANSIAL
18

BAB VI
FINANSIAL

5.1 Perencanaan Finansial


Rencara keutuhan Modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.352.000.
Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut ini adalah
rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal produksi.

Tabel 1. Aspek Modal


Bahan Jumlah Harga
Tepung Terigu 2 kg 9.000
Margarin 30 7.000
Gula Pasir 1 kg 10.000
Telur 1 kg 23.000
Susu Bubuk 10 7.000
Kacang Mete 35 25.000
Chocochips 15 15.000
Air 1 Galon 6.000
Total 102.000

Bahan Tambahan
 Toples Rp. 200.000
 Pamflet Rp.50.000
 Bahan baku + bahan tambahan
Rp. 102.000 + Rp. 250.000
Total Pengeluaran ( MODAL)
Rp.352.000
Perhitungan Keuntungan
Harga Jual Rp.25.000x35 = Rp.875.000
HPP
Pengeluaran Rp. 325.000
Laba Kotor = Rp.875.000 – Rp.352.000
= Rp 523.000
Biaya Penjualan
 Biaya Lain-lain Rp. 50.000
Laba Bersih = Rp.532.000- Rp. 50.000
= Rp. 482.000
19

BAB VII
Personalia dan jadwal kegiatan
20

BAB VII
PERSONALIA

Tim Managemen dari kelompok kami terdiri dari satu orang Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
dua orang tim anggota dari masing-masing kami memiliki tugas sendiri. Dari Ketua di kelompok kami
bertugas sebagai perencana stategi pemasaran, pemegang keputusan untuk segala operasional,
memeriksa dan menyetujui anggaran yang diperlukan untuk pemasaran, Survey kebutuhan pasar,
lokasi jualan membuat proposal dengan pengajuan biaya yang akan dikeluarkan. Sekretaris
melaporkan keuangan dan mengurusi setiap pengeluaran. Bendahara sebagai penanggung jawab
dalam pembelian barang mengenalisis kebutuhan konsumen, survei tempat sekaligus menyiapkan
desain produksi, dan 2 anggota lainya bertugas dalam menjamin mutu dan kualitas, menyediakan
alat serta bahan baku,menyiapkan alat srta quality control, pemasaran produk.

Ketua Pelaksana
Mawar Zhahara

Manager Manager
Keuangan Produksi
Melina Yuniar Rani Ramadha P

Manager Manager
pemasaran promosi
Okky liya Linda Hidayati

Gambar 6. Struktur Tim Managemen


21

Bulan Target Pelaksanaa


n
Januari -Membentuk tim yang solid -Rapat seluruh tim setiap minggu
-Membuat target spesifik -Membangun motivasi setiap orang untuk
dan strategis mencapaitarget
-Membuat deskripsi tugas -Menjamin seluruh tugas dikerjakan tepat
untuk seluruh anggota waktu dan benar
-Produksi colac - Membeli perlengkapan alat dan bahan
-Finishing -Pembuatan “colac’
-Pengemasan -Memahat dan mengecat
-Dikemas dengan toples cantik atas plastic cantik
-Mengurus dokumen keuangan -Manajer keuangan membukukan keuangan dari
awal sampai akhir
-Membuat iklan online di internet -Melengkapi seluruh syarat untuk
- melengkapi materi iklan memasarkan di internet
-Melakukan penjualan -Memastikan seluruh anggota menghitung
-Menjual 25 buah “colac’’ target produk yang terjual
Februari -Meningkatkan penjualan online -Mengevaluasi kinerja setiap anggota tim
-Menjual 35 buah “colac’ untukpenjualan online
-Melakukan penjualan langsung - Memastikan seluruh anggota menghitung
-Menjual di pameran karya target produk yang terjual
-Mengevaluasi database konsumen untuk
membuat laporan penjualan
-Mempersiapkan segala kebutuhan di pameran
karya
-Kegiatan disesuaikan dengan -Memastikan setiap kegiatan dilakukan tepat
Timeline waktu dan benar
Maret -Meningkatkan kekompakan tim - Rapat seluruh tim setiap minggu
-Membangun motivasi setiap orang untuk
mencapaitarget
-Menjual 50 “colac” - Memastikan seluruh anggota menghitung
-Puncak target penjualan target produk yang terjual
-Memaksimalkan iklan dan penjualan online
April -Manager pemasaran menutup seluruh
-Menjual 75 “colac” akun penjualan online
-Produk terjual semua -Memastikan seluruh produk terjual
-Mengecek database konsumen untuk
membuat laporan keuangan
-Menjual 75 “colac” -Manager pemasaran menutup seluruh
Mei -Produk terjual semua akun penjualan online
-Memastikan seluruh produk terjual
-Mengecek database konsumen untuk
membuat laporan keuangan
Juni - -Manager pemasaran menutup seluruh
-Menjual 75 “colac” akun penjualan online
-Produk terjual semua -Memastikan seluruh produk terjual
-Mengecek database konsumen untuk
membuat laporan keuangan
22

Bulan Target Pelaksanaa


n
Juli -Meningkatkan penjualan online -Mengevaluasi kinerja setiap anggota tim
-Menjual 75 buah “colac’ untukpenjualan online
-Melakukan penjualan langsung - Memastikan seluruh anggota menghitung
-Menjual di pameran karya target produk yang terjual
-Mengevaluasi database konsumen untuk
membuat laporan penjualan
-Mempersiapkan segala kebutuhan di pameran
karya
Agustus -Meningkatkan penjualan online -Mengevaluasi kinerja setiap anggota tim
-Menjual 75 buah “colac’ untukpenjualan online
-Melakukan penjualan langsung - Memastikan seluruh anggota menghitung
-Menjual di pameran karya target produk yang terjual
-Mengevaluasi database konsumen untuk
membuat laporan penjualan
-Mempersiapkan segala kebutuhan di pameran
karya
-Kegiatan disesuaikan dengan -Memastikan setiap kegiatan dilakukan tepat
Timeline waktu dan benar
Septemb -Meningkatkan kekompakan tim - Rapat seluruh tim setiap minggu
er -Membangun motivasi setiap orang untuk
mencapaitarget
-Menjual 75 “colac” - Memastikan seluruh anggota menghitung
-Puncak target penjualan target produk yang terjual
-Memaksimalkan iklan dan penjualan online
okttober -Manager pemasaran menutup seluruh
-Menjual 75 “colac” akun penjualan online
-Produk terjual semua -Memastikan seluruh produk terjual
-Mengecek database konsumen untuk
membuat laporan keuangan
-Menjual 75 “colac” -Manager pemasaran menutup seluruh
Novemb -Produk terjual semua akun penjualan online
er -Memastikan seluruh produk terjual
-Mengecek database konsumen untuk
membuat laporan keuangan
Desember - -Manager pemasaran menutup seluruh
-Menjual 75 “colac” akun penjualan online
-Produk terjual semua -Memastikan seluruh produk terjual
-Mengecek database konsumen untuk
membuat laporan keuangan
23

BAB VIII
Uraian anggaran biaya meliputi
24

1. Kebutuhan Investasi

1.Alat Elektronik Volume Harga satuan (Rp) Nilai (RP)


-Oven 1 Rp.500.000 Rp.500.00
-Blender 2 RP.600.000 RP.600.000
-Mixer 1 Rp.350.000 Rp.350.000
Sub total Rp.1.450.000
2.Alat yang Volume Harga satuan (Rp) Nilai (RP)
digunakan
-Loyang ukuran 10 Rp 20.000 Rp.200.000
15x10x4 cm
-Baskom 3 Rp.10.000 Rp.30.000
-Kompor 2 1 Rp.350.000 Rp.350.000
tungku
-Parutan keju 4 Rp.10.000 Rp.40.000
-Khitcen glove 4 Rp.20.000 Rp.80.000
-Pisau 4 Rp.5.000 Rp.20.000
-Solet plastic 4 Rp.2.500 Rp.10.000
-plastik pipping 1 pack Rp.20.000 Rp.20.000
Sub total Rp.750.000
3.Bahan habis Volume Harga satuan Nilai
dipakai
-Daun Kelor 2 kg Rp.5000 Rp.10.000
-coklat bubuk 15 pack (1 pack Rp.50.000 Rp.750.000
= 180gram)
-coklat batang 15 pack Rp.20.000 Rp.300.000
-gula pasir 25 pack Rp.16.000 Rp.400.000
-Sp 4 Rp.10.000 Rp.40.000
-Tepung terigu 10 kg Rp.10.000 Rp.100.000
-Mentega 5 kg Rp.60.000 Rp.300.000
-Baking Powder 4 Rp.20.000 Rp.80.000
-Telur 20 kg Rp.30.000 Rp.600.000
-Gas LPG 10 Rp.22.000 Rp.220.000
-Galon 10 Rp.5.000 Rp.50.000
-Kantong plastik 6 pack Rp.10.000 Rp.60.000
kresek
TOPLES 100 Rp. 10.000 Rp.1000.000
Sub total Rp.4.250.000

2. Kebutuhan Modal Kerja


Untuk Produksi awal kami membutuhkan sekitar Rp. 352.000.
Dan untuk skala besar kami membutuhkan Rp. 4.250.000
25

BAB IX
DENAH DAN LOKASI
26

A. Nama Usaha
Usaha yang kami lakukan adalah usaha rumah tangga yang bergerak di bidang
pembuatan kue kering atau cookies, terbuat dari bahan baku daun kelor. Kami
sepakat untuk menamai usaha ini dengan nama “COLAC” yang berasal dari
gabungan kata Cookies dan Lactation. Sesuai dengan tujuan kami membuat
cookies ini yaitu untuk memperlancar proses laktasi.

B. Rencana Lokasi Usaha


Lokasi usaha yang direncanakan untuk pembuatan cookies laktasi ini adalah di
Kost Putri Senyiur. Dengan alamat lengkap di Jl. Pawiyatan Luhur II No.52
Tinjomoyo, Banyumanik, Kota Semarang.
27

C. Target Pelanggan
Target pelanggan untuk penjualan cookies ini adalah semua ibu hamil dan ibu
menyusui yang berada di kota Semarang.

D. Jenis Usaha
Jenis usaha yang akan kami kelola adalah usaha rumah tangga yang
memproduksi cookies yang berbahan baku daun kelor.

E. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung


Berikut faktor penghambat dalam usaha ini :
a) Modal usaha
b) Harga bahan baku yang tidak stabil
c) Belum banyak yang mengetahui cookies daun kelor

Berikut faktor pendukung dalam usaha ini :


a) Harga yang relatif terjangkau
b) Higienis dan sehat
c) Bahan baku yang mudah di dapat
28

BAB X
LAMPIRAN
29

CURICULUM VITAE
30
31
32
LOGO PRODUK

Anda mungkin juga menyukai