Oleh Kelompok 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Rendahnya cakupan ASI ekslusif disebabkan oleh kurangnya produksiASI. Bayi yang tidak
mendapatkan ASI ekslusif lebih berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, rentan terserang
penyakit, dan stunting. Pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan cakupan
pemberian ASI Ekslusif melalui pemberian pendidikan kesehatan tentang ASI Ekslusif.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan mengonsumsi daun
kelor. Daun kelor memiliki kandungan flavonoid, polifenol yang dapat memberikan efek
laktogogum. Daun kelor diolah dalam bentuk cookies karena banyak disukai ibu menyusui,
dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama, serta pengolahannya dapat meminimalisir
penurunan nutrisi.
Hasil penelitian tentang inovasi biskuit kelor sebagai makanan tambahan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu ibu (ASI) yang dilakukan oleh Indah Puspasari
Kiay Demak, dkk (2020) menunjukkan bahwa adanya perubahan dinamis pada komposisi ASI
menurut masa laktasi dan menunjukan adanya peningkatan kandungan protein pada
kelompok perlakukan dan kontrol. Meningkatnya kandungan vitamin C, lemak, dan zat besi
menunjukkan kecenderungan kue kering untuk meningkatkan kandungan zat gizi makro dan
zat gizi mikro dalam ASI. Hal ini sejalan dengan Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dinar
Indri Bakti Salsabila didalam jurnal yang berjudul “Potensi Cookies Daun Kelor Sebagai Upaya
Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas” didapatkan hasil pada cookies daun kelor tidak
hanya mengandung flavonoid dan polifenol, namun juga mengandung protein, kalium dan
mangan yang juga dapat memberikan efek laktogogum sehingga dapat meningkatkan
produksi ASI.
“Dengan modal awal Rp 352.000-, kami optimis dapat mengembangkan produk ini
dengan baik dan memasarkannya dengan luas.
3
BAB II
DESKRIPSI BISNIS
4
1.1 Deskripsi Umum
1
diseluruh dunia yang telah mendapatkan ASI ekslusif selama periode 2015-
2020 dari 50% target pemberian ASI ekslusif akan berdampak pada kualitas
dan daya hidup generasi penerus. (WHO, 2020).
Faktor penyebab rendahnya pemberian ASI ekslusif, salah satu diantaranya
adalah ibu menyusui merasa jumlah ASI yang diberikan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan anak. Produksi ASI yang kurang membuat ibu
memberikan makanan tambahan bayinya sebelum berusia 6 bulan, salah
satunya alternatif makanan yang digunakan adalah susu formula. Indikator
suatu produksi ASI dapat dilakukan melalui pengukuran berat badan bayi.
Peningkatan berat badan dikaitkan dengan keberhasilan proses laktasi, karena
perubahan berat badan dari berat lahir merupakan suatu asupan nutrisi.
Apabila bayi mengalami penurunan berat badan yang berlebih dapat dikaitkan
dengan kurang efektifnya pemberian susu atau produksi ASI yang tidak
mencukupi.
Upaya dalam peningkatan produksi ASI bisa dilakukan dengan cara
melakukan perawatan payudara sejak dini dan rutin, memperbaiki teknik
menyusui, atau dengan mengkonsumsi makanan yang dapat mempengaruhi
produksi ASI (galaktogogum). Beberapa tanaman dinyatakan dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan melancarkan pengeluaran ASI
salah satunya adalah daun kelor.
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan bahan pangan lokal
yang dapat dibuat dalam kuliner ibu menyusui, karena mengandung fitosterol
yang meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan dan memperlancar
produksi ASI (laktogogum). Perkembangan teknologi saat ini menyebabkan
banyaknya inovasi produk makanan yang menggunakan daun kelor. Salah
satuupaya yang bisa dilakukan dengan pembuatan cookies yang ditambahkan
daun kelor sehingga dapat meningkatkan produksi ASI ibu menyusui karena
kandungan flavonoid dan polifenol. Selain itu proses pemanggangan dengan
memperhatikan suhu dapat mencegah terjadinya penurunan atau hilangnya
kandungan nutrisi yang berasa didalamnya.
Cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan
lunak, berkadar lemak tinggi, relative renyah bila dipatahkan dan penampang
potongannya bertekstur padat (BSN, 1992). Kandungan laktagogum alami
dalam daun kelor serta cookies sebagai salah satu makanan yang digemari
dapat dimanfaatkan sebagai camilan ibu menyusui yang memiliki kandungan gizi
yang tinggi.
1.3. Justifikasi pemilihan obyek usaha.
Hasil penelitian tentang inovasi biskuit kelor sebagai makanan tambahan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu ibu (ASI) yang dilakukan oleh Indah
Puspasari Kiay Demak, dkk (2020) menunjukkan bahwa adanya perubahan dinamis
pada komposisi ASI menurut masa laktasi dan menunjukan adanya peningkatan
kandungan protein pada kelompok perlakukan dan kontrol. Meningkatnya
kandungan vitamin C, lemak, dan zat besi menunjukkan kecenderungan kue kering
untuk meningkatkan kandungan zat gizi makro dan zat gizi mikro dalam ASI. Hal ini
sejalan dengan Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dinar Indri Bakti Salsabila
didalam jurnal yang berjudul “Potensi Cookies Daun Kelor Sebagai Upaya
Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas” didapatkan hasil pada cookies daun
kelor tidak hanya mengandung flavonoid dan polifenol, namun juga mengandung
protein, kalium dan mangan yang juga dapat memberikan efek laktogogum
sehingga dapat meningkatkan produksi ASI.
Jenis : Makanan
Karakteristik Produk : warnanya hijau tua atau sesuai dengan warna bahan
yang digunakan, memiliki tekstur renyah, aroma harum yang ditimbulkan dari
penggunaan bahan pembuatan, rasa manis yang ditambahkan dari banyak
sedikitnya penggunaan gula dan karakteristik rasa bahan.
Varian terbatas
Weakness Belum banyak yang mengenal produk
Kelemahan (Weakness)
Kami dapat menggunakan oven.Harga yang tidak stabil juga menjadi kelemahan pada
produk ini karena harga dari produk meningkat yang dapat menurunkan konsumen.
Peluang (Opportunities)
Inovasi yang kami buat tidak banyak dipasaran membuat produk kami berbeda dari produk
cookies pada umumnya.
Ancaman (Treat)
Mudahnya proses pembuatan produk ini membuat para pesaing dengan mudah meniru
produk ini dan dapat mereka jual lebih murah dari harga yang kami tetapkan.
BAB IV
ANALISI PASAR
1. Profil konsumen
Konsumen dari colac adalah Wanita nifas yang tidak terbatas umur (
estimasi biasanya di umuran 20-35 tahun), anak balita sampai dengan sekolah
dasar, remaja bahkan masyarkat umum boleh memakan cookies ini.
Pamflet
Media social
Dengan target pembeli adalah ibu menyusui, balita dan anak pra
sekolah hingga masyarakat umum dengan rentang usia 10-40 tahun, kami
memutuskan untuk menjual produk ini pada apotik-apotik, PMB, klinik,
posyandu, kelas laktasi, event kesehatan dan media social sekitar semarang.
1. Bahan baku
Bahan :
a. Daun Kelor
Prosedur :
b. Ambil daun kelor yang berwarna hijau tua.
Sebaiknya memetik daun ini pada pagi hari agar gizinya
maksimal.
c. Cuci daun kelor dan tiriskan. Pencucian ini bertujuan
menghilangkan kuman dan kotoran.
d. Pisahkan antara batang dengan daun kelor.
e. Keringkan daun kelor pada suhu 30°C selama 2 hari. Tanda daun sudah
kering adalah ketika daunnya mudah hancur. Tempat untuk
mengeringkan pun tidak boleh lembab dan daun harus sering dibolak-
balik.
f. Setelah kering, masukkan daun kelor ke mesin penepung atau blender.
Lakukan sebanyak 3 kali agar bubuk benar-benar halus.
7. Toples
8. Alat :
Waskom
Tampah
Blender
Saringan
Piring
Oven
Sendok
pengaduk
14
Syarat mutu
No Keriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan
1.1 Bau - Normal
1.2 Rasa - Normal
1.3 Warna -- Normal
2 Kadar air (b/b) % Maks. 5
Min. 5
3 Protein (N x 6,25) (b/b) %
Min. 4,5 *)
Min 3 **)
5 Cemaran logam
5.1 Timbal mg/kg Maks. 0,5
5.2 Kadmium mg/kg Maks. 0,2
5.3 Timah mg/kg Maks. 40
5.4 Merkuri mg/kg Maks. 0,05
6 Arsen mg/kg Maks. 0,5
7 Cemaran mikroba
7.1 Angka lempeng total Koloni/g Maks. 1x 10²
7.2 Coliform APM/g 20
7.3 Eschercia coli APM/g <3
7.4 Salmonela sp. - Negatif/ 25 g
7.5 Staphylococcus aureus Koloni/g Maks. 1x 10²
7.6 Bacillus careus Klono/g Maks. 1x 10²
7.7 Kapang dan khamir Koloni/g Maks. 2x 10²
CATATAN :
*) untuk produk biskuit yang dicampur dengan pengisi dalam adonan
*)) untuk produk biskuit yang diberi pelapis atau pengisi
(coating/filling) dan pai
15
1. 200 gr tepung terigu (saya pakai segitiga biru, untuk cookies lebih baik pakai kunci biru)
2. 150 gr mentega
3. 1 kuning telur
4. 100 gr gula halus (bisa juga 50 gr gula halus & 50 gr gula palem)
5. 3 sdm maizena
6. 1 sdt baking powder
7. 3 sdm tepung daun kelor (tepung kelornya saya bikin sendiri, kalo tidak mau ribet bisa beli tepung
daun kelor yang sudah jadi)
8. secukupnya Vanili
Cara Membuat
1. Langkah 1
Kocok mentega, kuning telur, gula sampai pucat (kalo tidak punya mixer bisa manual).
2. Langkah 2
Masukkan tepung terigu, tepung daun kelor, maizena, baking powder dan vanili. Kemudian aduk
menggunakan spatula atau pakai tangan aduk hingga tercampur rata.
3. Langkah 3
Susun loyang yang telah diolesi margarin, bentuk bulat-bulat lalu tekan dan pipihkan
menggunakan garpu. Lakukan sampai adonan habis.
4. Langkah 4
BAB VI
FINANSIAL
18
BAB VI
FINANSIAL
Bahan Tambahan
Toples Rp. 200.000
Pamflet Rp.50.000
Bahan baku + bahan tambahan
Rp. 102.000 + Rp. 250.000
Total Pengeluaran ( MODAL)
Rp.352.000
Perhitungan Keuntungan
Harga Jual Rp.25.000x35 = Rp.875.000
HPP
Pengeluaran Rp. 325.000
Laba Kotor = Rp.875.000 – Rp.352.000
= Rp 523.000
Biaya Penjualan
Biaya Lain-lain Rp. 50.000
Laba Bersih = Rp.532.000- Rp. 50.000
= Rp. 482.000
19
BAB VII
Personalia dan jadwal kegiatan
20
BAB VII
PERSONALIA
Tim Managemen dari kelompok kami terdiri dari satu orang Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
dua orang tim anggota dari masing-masing kami memiliki tugas sendiri. Dari Ketua di kelompok kami
bertugas sebagai perencana stategi pemasaran, pemegang keputusan untuk segala operasional,
memeriksa dan menyetujui anggaran yang diperlukan untuk pemasaran, Survey kebutuhan pasar,
lokasi jualan membuat proposal dengan pengajuan biaya yang akan dikeluarkan. Sekretaris
melaporkan keuangan dan mengurusi setiap pengeluaran. Bendahara sebagai penanggung jawab
dalam pembelian barang mengenalisis kebutuhan konsumen, survei tempat sekaligus menyiapkan
desain produksi, dan 2 anggota lainya bertugas dalam menjamin mutu dan kualitas, menyediakan
alat serta bahan baku,menyiapkan alat srta quality control, pemasaran produk.
Ketua Pelaksana
Mawar Zhahara
Manager Manager
Keuangan Produksi
Melina Yuniar Rani Ramadha P
Manager Manager
pemasaran promosi
Okky liya Linda Hidayati
BAB VIII
Uraian anggaran biaya meliputi
24
1. Kebutuhan Investasi
BAB IX
DENAH DAN LOKASI
26
A. Nama Usaha
Usaha yang kami lakukan adalah usaha rumah tangga yang bergerak di bidang
pembuatan kue kering atau cookies, terbuat dari bahan baku daun kelor. Kami
sepakat untuk menamai usaha ini dengan nama “COLAC” yang berasal dari
gabungan kata Cookies dan Lactation. Sesuai dengan tujuan kami membuat
cookies ini yaitu untuk memperlancar proses laktasi.
C. Target Pelanggan
Target pelanggan untuk penjualan cookies ini adalah semua ibu hamil dan ibu
menyusui yang berada di kota Semarang.
D. Jenis Usaha
Jenis usaha yang akan kami kelola adalah usaha rumah tangga yang
memproduksi cookies yang berbahan baku daun kelor.
BAB X
LAMPIRAN
29
CURICULUM VITAE
30
31
32
LOGO PRODUK