Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN

KEGIATAN : PELATIHAN KONSELING MENYUSUI


TEMPAT : BLENDED LEARNING (ONLINE DAN OFFLINE)
HARI/TGL : MINGGU-SABTU, 24-30 SEPTEMBER 2023

Hari ke-1 dengan materi dasar pertama Kebijakan dukungan menyusui dalam program
peningkatan pemberian ASI di Indonesia:
Saat ini gambaran masalah gizi dindonesia dan Jawa Barat mengalami triple burden malnutrition
dimana salah satu sisi mengalami kekurangan gizi, kelebihan gizi dan defisiensi zat gizi mikro.
Berdasarkan riskesdas 2018, susenas 2017 dan SDKI 2017 serta SSG 2021 1 dari remaja
mengalami stunting, ibu hamil anemia 48,9%, stunting balita 21,6%, wasting balita 7,7%,
ovwerweight balita 3,5%. Berdasarkan factor determinan baru 58,2% bayi yang mendapatkan
ASI dalam 1 jam setelah lahir, Bayi <6bulan yang mendapat ASI ekslusif hanya 52,4%, dan
median lama pemberian ASI Ekslusif hanya 3 bulan.
Saat ini situasi praktik menyusui diindonesia berdasarkan riseksdas 2018 dimana pemberian
kolostrum hanya 85,,4% yang diberikan semua, IMD hanya 58,2% > 1 jam dan 84,1%
pemberian < 1 jam. Alasan-alasan tidak memberikan asi yaitu asi tidka keluar 65,7%, bayi dan
ibu dirawat terpisah 8,4%, anak tidak bisa menyusu (6,6%), alas an medis (5,7%), ibu meninggal
(1,5%)
Tantangan dan hambatan dalam kesuksesan menyusui yaitu dukungan dari berbagai pihak salah
satunya pemberian pelatihan konseling menyusui, pengetahuan ibu dan keluarga yang kurang,
kapasitas nakes yang kurang kompten dalam memberikan konseling menyusui, masifnya ilkan
susu formula, kurangnya penguatan 10 LMKM (llangkag menuju keberhasillan menyusui), dan
optimalisasi kebiijakan menyusui.
Manfaat ASI dan pentingnya menyusui yaitu dengan praktif menyusui dapat menyelamatkan
lebih dari 820.000 bayi setiap tahun, menurunkan angka kematian karena iinfeksi pada anak usia
>3bulan, secara global tidak menyusui berhubunngan dengan kehilangan nilai ekonomi sekita
$302 milyar/tahun, dan Asi yang diproduksi oleh ibu merupakan sumber IgA dan IgG antii sars-
cov
Arah Kebijakan perlindungan ibu menyusui diindonesia tercantum dalam startegi rpjmn 2020-
2024 dan kemudian kemenkes berkomitmen untuk transformasi sstem kesehatan, dimana
perbaikan gizi Masyarakat masuk kedalam 6 pilar transfromasi penopang kesehatan Indonesia.
Untuk tranformasi pelayanan kesehatan primer focus pada integrasi pelayanan yang berfokus
pada penguatan promosi dan pencegahan, mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring
hingga tingkat desa dan dusun, memperkuat pemantauan wilayah setempat mellalui pemantauan
denga dashboard situasi kesehatan perdesa, dimana perbaikan gizi yaiitu dengan system sigizi
terpadu.
10 program intervensi spesifik untuk menurunkan stunting salah satunya adalah pemberian ASI
Ekslusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. Dimana provinsi jawabarat merupakan lokus
penurunan stunting dikarenakan jumlah stunting yang terbanyak. Dimana jawa barat menepati
urutan no.1 karena jumlah penduduk yang banyak.
Strategi yang dilakukan jawabarat untuk cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Ekslusif yaitu menambah konselor ASI, kampanye dan Gerakan stunting,
Pada triwulan II tahun 2023, persentase bayi baru lahir mendapat MD djawa barat mencapai
88,7%..
Persentase bayi <6 bulan mendapat ASI Eksklusif jawa barat yaitu 71,2%, Capain kota Bekasi
yaitu 61,4%.
Persentase bayi 6 bulan mendapat ASI Ekslusif jawa barat 66,7%, capaian kota Bekasi yaitu
64,40%.
Peningkatan strategi yang perlu dillakukan yaitu peniingkatan kapasitas SDM, peningkatan
kulaitas program, Penguatan edukasi gizii, penguatan manajeman intervensi gizi dipuskesmas
dan posyandu.
Factor penent keberhasilan menysui merupakan tanggung jawab bersama, dimana faktr penentu
dari segi structural yaitu konteks sosiokultural dan pasar, dari segi setting yaitu system layanan
kesehatan, keluarga dan masyrakat, tempat kerja dan pekerjaan, dari segi individu yaitu sifat/ciri
ibu dan anak, hubungan ibu dan bayi.
Lesgislasi perlindungan menyusui tercantum UU no.36 tahun 2009 tentang kesehatan, PP no.33
tahun 2012 tentang pemberian ASI Ekslusif dan turunannya, PMK No.23 tahun 2014 tentang
Upaya perbaikan gizi.
Strategi peningkatan cakupan menyusui yaitu dengan adanya kebijakan, perencanaan dan
koordinasi, dukungan komunikasidan informasi, perlindungan maternal, pelayanan kesehatan
dan gizi, PMBA diwilayah darurat, dukungan terhadap ibu dan masyarakat.
Hari ke- 1 dengan materi penunjang kedua yaitu Anti Korupsi :

Dampak dari korupsi yaitu dapat menyebabkan kerusakan baik dari individu, keluarga,
masyarakat/bangsa, bagi individu yaitu penjara, dampak bagi keluarga yaitu sanksi sosial
(dicibir, dsb), dampak bagi negara yaitu merugikan keungan negara, dan mengahmbat
pembangunan nasional sehingga menurkan kepercayaan negara lain untuk saling bekerja sama.

Korupsi bisa terjadi karena niat maka yang harus diperbaiki adalah perilaku dan nilai-nilai moral,
dan adanya kesempatan.

Dalam sikap anti korupsi maka hal yang paling penting adalah spiritual accountability yaitu
kualitas hubungan manusia dengan tuhannya membentuk manusia yang taat. Jika spiritual
accountability telah dimiliki maka tidak akan adanya niatan untuk melakukan korupsi.

Pengertian korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau Perusahaan untuk
kepetingan pribadi maupun golongan.

Faktor umum yang menyebabkan korupsi yaitu keserakahan, adanya kesempatan, kebutuhan dan
pengungkapan.

Sikap anti korupsi yaitu integritas, jujur, bertanggung jawab, mandiri, kerja keras, sederhana,
berani, peduli, adil.

Menjadi seorang pekerja /ASN yang baik harus memiliki nilai nilai integritas yang baik sehingga
pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan hasil yang memuaskan dan memiliki sikap anti
korupsi.

Hari ke- 2 dengan materi inti pertama yaitu konsep meyusui dengan materi pokok 1
pentingnya menyusui :

Rekomendasi WHO-UNICEF untuk pemberian makan bayi dan anak yaitu Inisiasi menyusui
Dini (IMD), ASI eksluasif selama 6 bulan pertama, ASI menyediakan semua kebutuhan gizi dan
cairan yang dibutuhkan bayi, Pemberian makanan pendaming ASI sejak usia 6 bulan, dan
melanjutkan menyusui hingga 2 tahun atau lebih, ASI tetap menjadi sumber energi dan gizi yang
berkualitas tinggi sehingga penting untuk dilanjutkan hingga bayi usia 2 tahun atau lebih.
Manfaat ASI yaitu kandungan gizi lengkap, mudah dicerna,, digunakan secara efisien,
melindungi dari infeksi, melindungi jangka Panjang dari penyakit tidak menular/kronis, dan
biaya lebih mudah daripada formula bayi

Manfaat menyusui bagi ibu yaitu membantu ikatan batin antara bayii dan ibu, membantu
perkembangan bayi, melindungi kesehatan ibu, dan membantuu menunda kehamilan baru

Dengan diberikan ASI Ekslusif sangat sedikit resiko terkena diare.

Manfaat pskologis menyusui yaitu meningkatkan ikatan emosional yaitu hubungan erat dan
penuh kasih sayang antara ibu dan bayi, ibu lebih puas secara emosional,

Resiko tidak menyusui yaitu jika tidak diberikan asi ikatan batin antara ibu memelrkukan uaya
lebih besar, lebih sering mengalami diare, lebih sering mengalami infeksi saluran pernafaasan,
malnutrisi terutama kekurangan vitamin A, lebih banyak alergi dan interolrenasi susu,
meningkatkanya resiko beberapa oenyakit kronis, ibu mungkin hami lebih cepat, ibu lebih
berisiko anemia, ibu lebih beresiko terkena kanker ovarium dan kanker payudara.

Kandungan zat gizi asi lebih lengkap dibandingkan susu formula. Susu foormua tidak memeiliki
zat esessial seperti antibody, antivirus, anti alergi, hormon.

Komposisi protein dalam susu sapi yaiit kasein dan sullit dicerna, asi mengandng prtein whey
yang lebih mudah dicerna dan tinggi antiboodi seperti IgA, laktferin, lisozim,, lactalbumin.

Dalam asi mengnadung asam lemak esenseiall yaitu asam lemak lliinlleat dan linnelat untuk
precursor AHA dan DHA bagus untuk pertumbuhan otak, dan asi terdapat enzim lipase yaitu
enzim untuk metabolisme lemak.

Kadar zat besi dalam asi lebih mudah diserap, dan kadar zat besi dalam asi lebih tinggi

Kolostrum adalah asi yang pertama kali keluar, kandungan protein paling tinggi sebagian besar
yaitu protein globulin.

Asi yang keluar pertama foremilk yaitu biasanya lebih encer dan lebih banyak air

Hindmilk di produksi setalah akhir menyusui lebih banyak kandungan lemak. Lemak banyak di
gunakan untuk energi bayi.

Kolostrum adalah asi yang diterima bayi sesaat setelah bayi lahir, kolostrum mengandung
banyak kandungan gizi, kaya antibodi, lebih banyak sel darah putih, kolostrum juga mengandng
pencahar sehingga dapat membersihkan meconium, mengandung factor pertumbuhan, dan kaya
vitamin A.

Setelah bayi berusia lebih dari bulan 6bulan terjadi gap karena peningkatan kebutuhan bayi,
sehingga dibutuhkan mpasi untuk menambah atau mencukup kebutuhan bayi, kandungan ASI
masih tetap sama namun sudah tidak mencukupi karena kebutuhan anak juga naik seiring usia.
Karena sampai usia 2 tahun masih banyak kebutuhan yang diperlukan oleh bayi terutama vitamin
A jadi tetap dilanjutkan asi dan ditambhakan dengan MPASI
Hari ke-2 dengan materi inti pertama yaitu konsep meyusui dengan materi pokok 2 cara
kerja menyusui :

Anatomi payudara yaitu terdiri dari :

1. Puting: Area kecil di tengah payudara yang dikelilingi oleh areola, tempat ASI mengalir
keluar.
2. Areola: Kulit gelap di sekitar puting. Bayi perlu memasukkan sebanyak mungkin areola
ke dalam mulutnya untuk dapat menyusu dengan baik.
3. Kelenjar Montgomery: Mengeluarkan cairan berminyak untuk menjaga kulit tetap sehat,
bersih, dan terlumasi. Kelenjar ini mengeluarkan aroma khas payudara ibu, yang
membantu bayi menemukan dan mengenalinya.
4. Alveoli: Kantung kecil yang tersusun dari sel-sel penghasil ASI. Ada jutaan alveoli –
gambar di atas hanya menunjukkan beberapa diantaranya. Kotak pada diagram
menunjukkan tiga alveoli yang diperbesar. Hormon prolaktin membuat sel-sel ini
menghasilkan ASI.
5. Sel mioepitel: Sel otot yang mengelilingi alveoli yang berkontraksi dan mengekskresikan
ASI. Hormon oksitosin membuat sel otot berkontraksi.
6. Duktus (Saluran ASI): Saluran yang mengalirkan ASI dari alveoli ke luar. Di antara
waktu menyusui, ASI disimpan di alveoli dan duktus kecil. Saluran-saluran tersebut
bergabung membentuk tujuh hingga 10 saluran yang lebih besar yang melewati puting
susu. Duktusyang lebih besar di balik areola membesar selama menyusui dan menahan
ASI untuk sementara. Alveoli dan saluran sekresi dikelilingi oleh jaringan penyangga dan
lemak.

Payudara kecil dan payudara besar sama-sama mengandung jaringan kelenjar dalam jumlah yang
sama, sehingga keduanya dapat menghasilkan banyak ASI. Payudara kecil mungkin memiliki
kapasitas yang lebih sedikit dibandingkan payudara yang lebih besar, dalam menyimpan ASI di
antara waktu menyusui. Bayi dari ibu dengan payudara kecil mungkin perlu lebih sering
menyusu sehingga jumlah ASI yang diproduksi dalam sehari sama banyaknya dengan payudara
yang lebih besar.Perbedaan paling signifikan antara payudara besar dan kecil terutama
ditentukan oleh jumlah jaringan lemak dan jaringan penunjang lain yang membentuk payudara.

Tahap pertama produksi ASI berada di bawah kendali hormon. Selama kehamilan, hormon
membantu payudara berkembang dan bertambah besar. Payudara juga mulai membuat
kolostrum, yang datang saat bayi lahir. Setelah lahir, hormon kehamilan menurun. Dua hormon,
yaitu prolaktin dan oksitosin, menjadi penting. Prolaktin membantu produksi ASI dan oksitosin
mengalirkan ASI

ASI mengandung berbagai faktor untuk mengontrol atau menghambat produksi susu. Salah satu
faktor utama disebut Feedback Inhibitor Lactation (FIL). Jika ASI tidak dikeluarkan dan
payudara penuh, inhibitor ini menurunkan produksi ASI. Jika ASI dikeluarkan dari payudara,
maka tingkat inhibitor turun dan produksi ASI meningkat. Jadi, jumlah ASI yang diproduksi
tergantung pada seberapa banyak ASI yang dikeluarkan.
Empat tanda penting pelekatan yang baik adalah:

1. Lebih banyak areola terlihat di atas mulut bayi daripada di bawahnya


2. Mulut bayi terbuka lebar
3. Bibir bawahnya menghadap keluar
4. Dagu menyentuh (atau hampir menyentuh) payudara.

Akibat pelekatan yang tidak baik seperti pting nyeri, pting terluka, pembengkakan, bayi tidak
kenyang dan sering menangis, bayi sering lama menyusui, prooduksi ASI berkurang, dan berat
badan bayi tidak bertambah.

Refleks terjadi secara otomatis sebagai respons terhadap rangsangan tertentu. Ada tiga refleks
utama yang berhubungan dengan menyusu: refleks rooting, refleks mengisap, dan refleks
menelan

Power pumping intinya produksi ASI adalah supply dan demand, ada perbedaan antara hisapan
bayi dan dengan alat, tapi tidak sebesar pengaruhnya seperti menyusui langsung.

Hari ke-2 dengan materi inti kedua yaitu evaluasi kegiatan menyusui dengan materi pokok
tatacara penilaian proses menyusui :

Penilaian proses menyusui dapat menggunakan lembar bantuan pengamatan menyusui (form
checklist)

Yang pertama kali dilihat adalah dalam proses penilaian menyusui adalah tanda-tanda umum
baik dari ibu maupun bayi seperti kondisi ibu, kondisi bayi.

Selanjutnya adalah kondisi payudara, posisi bayi, pelekatan, dan proses menyusui.

Form penilaian menyusui membantu untuk menentukan dominan masalah mana yang paling
besar.

Form lembar bantuan pengamatan menyusui terdiri dari dua macam pertanyaan untuk
menentukan apakah tanda-tanda menysui berjalan dengan baik atau tanda-tanda bahwa mungkin
ada masalah ketika proses menyusui.

Hari ke -2 dengan materi inti kedua evaluasi kegiatan menyusui dengan materi pokok tata
cara pengaturan posisi bayi pada payudara :

Penting bagi ibu untuk mengatur posisi bayi pada saat menyusui. Membantu ibu untuk mengatur
posisi bayinya pada payudara akan memudahkan bayi melekat dengan baik pada payudara ibu.

Terdapat 4 poin penting posisi bayi pada saat menyusui :

 Poin 1: Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus (telinga, bahu dan pinggul dalam
satu garis lurus). Bayi tidak dapat menyusu atau menelan dengan mudah jika kepalanya
berpaling atau menunduk.
 Poin 2: Bayi digendong dekat dengan tubuh ibu: bayi tidak dapat melekat dengan baik
pada payudara jika jaraknya jauh. Seluruh tubuh bayi perlu menghadap tubuh ibunya.
Bayi menghadap ke arah wajah ibu. Ini adalah posisi terbaik bayi untuk menyusu karena
puting mengarah sedikit ke bawah.
 Poin 3: Bayi disangga: Seluruh tubuh harus disangga dengan lengan ibu menopang
seluruh punggung bayi. Ini terutama sangat penting untuk bayi baru lahir dan bayi yang
masih kecil.
 Poin 4: Wajah bayi menghadap payudara, hidung bayi berhadapan dengan puting: bayi
harus mendekati puting dengan hidungnya sehingga dapat menjilat, mencari, dan
mengambil payudara. Mensejajarkan hidung bayi dengan puting ibu memungkinkan
bayimelekat dengan erat dan asimetris.

Cara memengang payudara ibuu yang baik adalah jari telunjuk menopang pangkal payudara dan
jari-jari lainnya dibawah payudara atau bisa dengan membentuk C-hold.

Posisi menyusui untuk bayi BBLR dan premature serta bayi sakit dapat mengguunakan posisi
dibawah lengan (football/underarm) dan cross cradle.

Hari ke-2 dengan materi inti ketiga tantangan menyusui pada ibu dan bayi dengan materi
pokok satu tantangan menyusui pada ibu yaitu kondisi payudara :

Semua bentuk puting dan payudara bisa menyusui perbedaan payudara dikarenakan jaringan
lemak bukan karena jaringan saluran asi, semua bentuk puting dan payudara dapat
menghasilkan ASI yang sama

Jika masalah puting terbenam kita bangun motivasi ibu untuk tetap bisa menyusui karena
menyusui itu dari payudara bukan dari putingnya, bantu ibu membuat putingnya lebih menonjol
gunakan pompa atau spuit tanpa jarum.

Perbedaan payudara penuh dan bengkak yaitu

 payudara penuh terasa hangat, sedangakan payudara bengkak terasa sakit


 payudara penuh terasa berat sedangkan payudara bengkak, bengkak berisi cairan
 payudara penuh akan terasa keras, sedangkan payudara bengkak akan terasa ketat,
terutama puting berkilau, mungkin terlihat merah (kondisi ini diakkibatkan karena asi
atau kelebihan cairan jika kondisi seperti ini asi susah dikeluarkan yang dinamakan asi
stase)
 payudara penuh asi tetap mengalir pada payudara bengkak asi tidak mengalir
 payudara penuh biasanya tidak demam jika payudara bengkak biasanya mengalami
demam selama 24 jam

Penyebab terjadinya pembengkakan pada payudara karena

1. Suplai asi banyak, maka disarankan sering mengeluarkan ASI , inisiasi dini
2. Menunda awal mulai menyusui, maka mulai menyusui segera setalah bayi lahir
3. Pelekatan tidak baik, maka pastikan pelekatan yang baik
4. Pengeluaran ASI jarang, maka dorong pengosongan ASI tanpa batas
5. Membatasi lama menyusui, maka dorong pemberian ASI tanpa batas.
Masitis biasanya hanya sebelah payudara saja, masitis dapat berkembang dari saluran asi yang
tersumbat, gejalanya ada benjolan, lunak, kemerahn lokak dan ibu erasa sehat, maka asi
tersumbat akan menjadi bendungan asi atau stasis ASI, jika tidak dikeluarkan akan
mengakibatkan masitis non infektif, jika masitis manjadi parah dan adanya demam silahkan bisa
dirujuk untuk pengobatan.

Penyebab bendungan ASI atau masitis karena menyusui jarang atau sebentar yaitu ibu sangat
sibuk, bayi tidur sepanjang makan, atau ibu stress, pengeluaran asi yang tidak efisisien sehingga
menyusui tidak efektif, adanya tekanan dari pakaian yang ketat, proses pelekatan yang baik,
pengosongan payudara yang tidak efisien, jaringan payudara yang rusak terjadi karena trauma
pada payudara, dan bakteri masuk seperti lesi putting.

Saran untuk mencegah payudara bengkak atau mastitis

 Menyusui lebih sering. Cara terbaik adalah dengan istirahat bersama bayi sehingga ibu
dapat merespon bayinya dan bayi dapat menyusu kapanpun ia mau.
 Pijat payudara dengan lembut saat bayi menyusu. Tunjukkan padanya cara memijat di
area yang tersumbat sampai ke puting. Ini membantu saluran agar tidak lagi tersumbat.
 Kompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui.
 Atasi gejala nyeri dan demam. Berikan analgesik, seperti ibuprofen yang dapat
mengurangi peradangan. Alternatif lain adalah paracetamol.
 Kadang-kadang mulai menyusui pada payudara yang tidak bermasalah akan membantu.
Hal ini dapat membantu refleks oksitosin bekerja terlebih dahulu kemudian menyusui
dapat dilakukan dengan berpindah ke payudara yang sakit setelah refleks oksitosin
bekerja.
 Cobalah menyusui dengan posisi yang berbeda. Ini akan membantu mengeluarkan ASI
dari berbagai bagian payudara dengan lebih efektif.
 Terkadang ibu mengalami kesulitan menyusui bayi dari payudara yang sakit, terutama
jika sangat nyeri. Bayi mungkin mengalami kesulitan menyusu dari payudara yang
terinfeksi karena rasa ASI berubah. Jika hal ini terjadi, ibu dapat memerah ASI dan
memberikan ASI perah kepada bayinya. ASI yang tidak dikeluarkan dapat menyebabkan
produksi ASI berhenti.

Hari ke-2 dengan materi pokok inti ketiga tantangan menyusui pada ibu dan bayi dengan
materi pokok kesatu tantangan menyusui pada ibu yaitu pasokan ASI dan Kesehatan Ibu :

Dalam minggu pertama kehidupan bayi baru lahir yaitu :

 Hari pertama hingga ketiga: Bayi baru lahir mendapat kolostrum dan payudara ibu terasa
lembut.
 Hari ketiga hingga keempat: ASI ibu meningkat, dan payudaranya terasa penuh.
 Hari keenam hingga ketujuh: Bayi yang baru lahir biasanya mengalami penurunan berat
badan. Namun, kebutuhan cairan dan glukosa dipenuhi oleh pasokan ekstra yang sudah
ada di tubuh bayi baru lahir sejak sebelum lahir. Saat bayi mulai terbiasa menyusu, berat
badannya akan meningkat.
 Hari 10-14: Bayi mendapatkan kembali berat lahirnya sekitar 10 hari, dan paling lambat
14 hari.
 Setelah dua minggu: bayi harus terus tumbuh dan berat badannya bertambah menurut
grafik pertumbuhan anak.

Ukuran dan volume perut bayi yang baru lahir yaitu pada hari pertama sekitar 5-7ml atau sebesar
buah cerry, pada hari 2 sebesar biji walnut sekitar 22-27 ml, pada saat minggu pertama sebesar
buah persik sekitar 45-60 ml, dan pada saat 1 bulan pertama sebesar telur ayam sekitar 80-150
ml.

Perilaku norma bayi baru lahir yaitu :

 Dalam 24 jam pertama kehidupan, bayi baru lahir sering kali mengantuk dan dapat
menyusu 5-12 kali. Ini mungkin lebih tergantung pada kontak kulit antara ibu dan bayi
saat kelahiran dan rawat gabung.
 Pada hari kedua hingga ketiga, frekuensi menyusu meningkat dengan variasi. Ini dapat
 bertambah menjadi 10 hingga 12 kali dalam 24 jam.
 Pada hari ketiga, pasokan ASI biasanya meningkat dan berubah dari kolostrum ke ASI
transisi. Mungkin ada interval yang lebih lama antar menyusui karena jumlah ASI yang
diminum menjadi semakin banyak. Biasanya, pada hari ketiga dan seterusnya, bayi akan
menyusu sekitar 8 kali dalam 24 jam.
 Ibu dan bayi harus tetap bersama sehingga ibu dapat mempelajari isyarat bayi mereka dan
menanggapinya.
 Bayi yang rawat gabung bersama ibunya yang responsif akan bertambah berat badannya
dalam 7 hari.

Tanda dan gejala yang menunjukkan bayi baru lahir mungkin tidakmendapatkan cukup ASI pada
hari dan minggu pertama kehidupan yaitu :

 Bukti klinis dehidrasi yang signifikan


 Penurunan berat badan 8-10% pada hari kelima (120 jam) atau penurunan berat badan>
persentil ke-75 untuk usia mungkin normal jika bayi baru lahir dalam keadaan baik-baik
saja.
 Buang air besar tertunda, kurang dari tiga tinja pada hari keempat atau melanjutkan
mekonium pada hari kelima (hingga 120 jam)

Alasan paling umum seorang ibu tidak memberikan ASI eksklusif adalah karena mereka merasa
ASI tidak cukup. Namun, hampir semua ibu mampu memproduksi ASI sebanyak yang
dibutuhkan bayinya.

Praktik yang dimulai sejak lahir untuk mencegah dan mengelola asupan dan transfer ASI yang
tidak mencukupi yaitu :

 Memastikan ibu dan bayi saling bersentuhan sejak dini saat melahirkan dan memulai
menyusui dapat membantu memantapkan proses menyusui.
 Para ibu dan bayinya harus berlatih rawat gabung selama 24 jam sehari. Ini
memungkinkan ibu untuk menanggapi isyarat bayinya.
 Dukungan terampil menyusui sebelum ibu dipulangkan dapat membantu memastikan
penempelan yang baik dan proses menyusu yang efektif

Untuk membuat ASI diperlukan 700 kalori sehari. Pada wanita yang berstatus gizi baik, sekitar
200 kilo kalori berasal dari cadangan lemaknya, dan sekitar 500 kilo kalori diperoleh dari
makanan yang ibu makan selama menyusui. Ibu yang berstatus gizi buruk membentuk cadangan
lemak lebih sedikit. Ibu juga membutuhkan minum 12-14 gelas setiap harinya

Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu ibu yang sakit untuk terus menyusui.

 Saat Anda merawat ibu sakit, yakinkan ia untuk dapat terus menyusui dan bahwa Anda
akan membantunya.
 Tawarkan dukungan dan dorongan kepadanya di saat-saat tersebut.
 Jika seorang ibu sakit di rumah sakit, rawat bayinya agar ia dapat terus menyusu.
 Jika ibu demam, dorong untuk minum banyak cairan. Ini untuk mencegah ASI berkurang
karena dehidrasi.
 Jika ibu tidak mau menyusui atau merasa terlalu tidak enak badan, sarankan dia untuk
memerah ASI-nya. Bantu ibu untuk memerah ASI sesering bayinya menyusu (kira-kira
setiap tiga jam) atau sesering mungkin. Hal ini akan membantu memantapkan atau
menjaga pasokan ASI, dan menjaga agar payudaranya tetap sehat, bahkan jika ia tidak
dapat memerah cukup banyak ASI untuk mengenyangkan bayi. ASI yang diperah dapat
diberikan kepada bayi.
 Jika ibu menderita penyakit kejiwaan, cobalah untuk menjaga bayinya dan merawat
bersama. Biarkan ibu menyusui jika bisa. Cari orang pendukung yang bisa tinggal
bersamanya jika memungkinkan, untuk memastikan ibu tidak mengabaikan atau melukai
bayinya.
 Jika ibu sudah sehat kembali, bantu untuk meningkatkan pasokan ASI atau menyusui
kembali, jika perlu.

Kebanyakan obat masuk ke dalam ASI hanya dalam jumlah kecil dan hanya sedikit yang
mempengaruhi bayi. Jika bayi lahir prematur atau kurang dari dua bulan, obat yang diminum ibu
kemungkinan besar akan memengaruhi bayi.

Ketika menyusui mungkin dapat ditemui ibu dalam kondisi sakit. Perlu bagi ibu untuk menjaga
kesehatannya dengan memperhatikan asupan gizinya. Apabila ibu sakit, bantuan yang tepat perlu
diberikan sehingga ibu tetap dapat menyusui bayinya. Obat-obatan yang diberikan kepada ibu
sakit perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan menyusuinya.

Hari ke-3 dengan materi pokok inti ketiga tantangan menyusui pada ibu dan bayi dengan
materi pokok kedua yaitu tantangan menyusui pada bayi

Sebagian besar alasan mengapa bayi baru lahir tampak enggan menyusu termasuk dalam salah
satu kategori berikut:
 Bayi baru lahir sakit, lemah atau kecil.
 Bayi baru lahir kesakitan atau dibius. kesakitan atau dibius.
 Ada kesulitan dengan menyusui atau teknik menyusui.
 Bau ibu atau rasa ASI telah berubah.

Bayi menangis ketika mereka lapar - tetapi ini adalah tanda lapar tingkat lanjut, yang dapat
menyebabkan stres bagi bayi, dan jauh lebih baik untuk menanggapi isyarat menyusu mereka
sejak dini.

Bayi menangis ketika mereka sedang kesakitan, tidak enak badan, ketakutan, dan menginginkan
kenyamanan, atau ketika popoknya basah atau kotor, terlalu panas atau dingin. Terkadang sulit
untuk mengetahui alasannya.

Pemberian asupan tambahan dalam bentuk cairan tambahan selain ASI kepada bayi yang disusui
sebelum usia enam bulan. Cairan ini mungkin berupa ASI donor, susu formula bayi, air gula atau
pengganti ASI lainnya.
Indikasi medis bayi untuk pemberian asupan tambahan :

 Bayi dengan berat lahir sangat rendah <1500 g atau prematur yang lahir sebelum 32
minggu mungkin memerlukan asupan tambahan.
 Hipoglikemia berarti kadar glukosa darah rendah.
 Bayi biasanya mengalami kuning, yaitu warna kuning pada kulitnya pada minggu
pertama karena tingginya kadar bilirubin dalam darah

Indikasi maternal untuk pemberian asupan tambahan :

- Produksi ASI tertunda akibat stimulus yang tidak adekuat oleh bayi
- Kondisi hormonal
- Produksi ASI kurang karena kondisi patologi payudara atau operasi payudara
- Nyeri saat menyusui yang tidak berkurang
- Penyakit berat yang menghalangi ibu untuk merawat bayinya
- Virus herpes simpleks tipe 1 dengan lesi terbuka

Kebutuhan asupan tambahan dapat dicegah dengan menerapkan praktik-praktik seperti berikut
ini:

 Kontak kulit-ke-kulit sejak dini. Ini akan membantu memantapkan kebiasaan menyusui.
 Menyusui sesegera mungkin dan sering.
 Menunda waktu mulai menyusui dapat menyebabkan perlunya asupan pendamping.
 Memastikan bayi diposisikan dan melekat dengan baik pada payudara.
 Rawat gabung agar menyusui responsif dapat dilakukan.

Hari ke-3 dengan materi pokok inti keempat Dukungan keberhasilan menyusui dengan
materi pokok kesatu dan dua yaitu kode internasional pemasaran produk pengganti ASI
dan dukungan antenatal.
Pada tahun 1981, World Health Assembly (WHA) mengadopsi Kode Internasional Pemasaran
Internasional Pengganti ASI, yang bertujuan untuk mengatur promosi dan pemasaran pengganti
ASI

Kode berkaitan dengan pemasaran, tidak melarang pengganti ASI atau botol dan dot. Kode ini
memungkinkan makanan bayi untuk dijual tanpa pemasaran yang agresif yang meremehkan
pentingnya menyusui, dan mengajak setiap negara untuk membuat aturan dan regulasi khusus
untuk menerapkan Kode.

Kode ini mencakup:

 Semua pengganti ASI termasuk susu formula bayi, susu formula lanjutan, susu
pertumbuhan dan produk susu lainnya yang dipasarkan untuk bayi hingga usia 36 bulan.
 Makanan lainnya seperti air, teh dan makanan sereal jika dipasarkan sebagai makanan
yang cocok untuk bayi di bawah usia enam bulan.
 Botol susu, dot dan empeng.

RINGKASAN KODE INTERNASIONAL PEMASARAN PRODUK PENGGANTI ASI

1. Tidak ada iklan atau promosi pengganti ASI (termasuk produk apa pun yang dipasarkan
atau diwakili untuk menggantikan ASI sepenuhnya atau sebagian), botol susu, dot atau
empeng.
2. Tidak ada sampel gratis, persediaan gratis atau berbiaya rendah (termasuk sumbangan).
3. Tidak ada promosi produk di tempat atau melalui fasilitas perawatan kesehatan.
4. Tidak ada kontak antara tenaga pemasaran dan ibu (termasuk petugas kesehatan yang
dibayar oleh perusahaan untuk memberi nasihat atau mengajar).
5. Tidak ada hadiah atau contoh pribadi untuk ibu dan keluarganya, atau petugas kesehatan.
6. Label harus ditulis dalam bahasa yang sesuai dan tidak ada kata atau gambar yang
mengidealkan pemberian makanan pengganti ASI.
7. Hanya informasi ilmiah dan faktual yang akan diberikan kepada petugas kesehatan.
8. Pemerintah harus memastikan bahwa informasi yang obyektif dan konsisten diberikan
tentang cara menyusui bayi dan anak.
9. Semua informasi tentang pemberian makanan pengganti ASI, termasuk label, harus
menjelaskan manfaat menyusui dan memperingatkan biaya dan bahaya yang terkait
dengan pemberian formula bayi..

MATERI POKOK. 2. DUKUNGAN PERSIAPAN MENYUSUI PADA ANTENATAL

Kegiatan dukungan pada antenatal yaitu kegitan memberikan informasi yang relevan.

Dukungan menyusui antenatal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan yaitu:

1. Kegiatan kelompok. Topik yang dibahas dalam sesi kelompok yaitu


 Jelaskan pentingnya menyusui dan kolostrum
 rekomendasi global: pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan
pemberian ASI hingga dua tahun atau lebih.
 Risiko formula dan pengganti ASI lainnya
 Diskusikan apa yang terjadi setelah melahirkan. Jelaskan praktik rumah sakit
sehingga mereka tahu apa yang diharapkan:
• Kontak kulit-ke-kulit sesegera mungkin dan terus-menerus
• Mulai menyusui segera setelah bayi lahir/
• Rawat gabung.
 Bagaimana cara menyusui :
- Posisi dan keterikatan
- Pemberian makan yang responsif dan tidak dibatasi
- Isyarat makan
2. Kegiatan individu
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat personal, dihadiri ibu dan keluarganya
saja.
 Tanyakan tentang pengalaman menyusui sebelumnya.
 Jika ibu berhasil menyusui, kemungkinan besar ia akan melakukannya lagi.
 Jika ibu mengalami kesulitan, atau jika bayi diberi susu formula, dengarkan
ceritanya dan berempati dengannya. Beri ibu informasi yang relevan untuk
membantu membangun kepercayaan dirinya dalam menyusui. Jelaskan
bagaimana ibu berhasil menyusui kali ini. Yakinkan ibu bahwa kita akan
membantunya.
 Tanyakan apakah ibu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.
 Periksa payudaranya hanya jika ibu mengkhawatirkannya. Beri ibu umpan balik
positif jika kita memeriksa payudaranya.

Hari ke-3 dengan materi pokok inti keempat Dukungan keberhasilan menyusui dengan
materi pokok ketiga yaitu dukungan pada saat persalinan

Ibu dan bayi harus mulai kontak kulit-ke-kulit sesegera mungkin setelah lahir. Ini harus terjadi
terus menerus setidaknya selama 60 menit. Para ibu juga harus didukung untuk mulai menyusui
sesegera mungkin.

Menurut penelitian, bayi yang mulai menyusu dalam satu jam pertama lebih mungkin bertahan
hidup di bulan pertama. Semakin lama menunda, semakin besar risiko kematiannya.

Manfaat kontak kulit dini :

 memungkinkan bayi menemukan payudara dan menyusu dengan sendirinya


 membantu iu menjalin ikatan dengan bayinya
 ibu akan lebih mungkin menyusui dan menyusui ekslusif lebih lama
 membantu merangsang produksi ASI
 menenangkan ibu dan bayi
 membangun mengatur pola nafas bayi, suhu tubuh bayi terutama penting untuk bayi
dengan berat lahir rendah
Ketika ibu dan bayi kontak kulit tanpa gangguan, bayi biasanya akan melalui serangkaian
perilaku naluriah sebelum menyusu yang disebut 9 tahap. Sembilan tahapan tersebut adalah:
menangis saat lahir; relaksasi; bangun; beraktivitas; merangkak; istirahat; menyesuaikan diri;
menyusu; dan tidur. Ini mungkin membutuhkan waktu beberapa menit hingga satu jam atau
lebih. Sebaiknya ibu dan bayi kontak kulit lebih lama jika bayi belum menyusu satu jam setelah
lahir.

Dukung bayi prematur untuk menghabiskan waktu dengan kontak kulit sedini mungkin
meskipun mereka tidak dapat menyusu dengan baik. Ini dapat membantu mereka untuk
“mengenal payudara”. Jika bayi sudah mulai menjilat, mencari, mengisap dan menelan
ASIlangsung dari payudara, mereka dapat melakukannya dengan aman.

Jika bayi sedang tidak stabil dan membutuhkan perhatian segera, kontak kulit dapat dilakukan
saat bayi dalam keadaan stabil. Jika bayi mengantuk karena obat dari ibu, lebih penting lagi
untuk kontak kulit. Biarkan kontak berlanjut lebih lama sampai bayi menunjukkan minat untuk
menyusu

Operasi sesar seharusnya tidak mencegah ibu dan bayinya melakukan kontak dini. Ibu yang
diberi anestesi spinal atau epidural umumnya waspada dan dapat langsung merespon bayinya.
Kontak kulit dan menyusui bisa dimulai saat bayisudah siap.

Hari ke-4 dengan materi pokok inti keempat Dukungan keberhasilan menyusui dengan
materi pokok ketiga yaitu dukungan pasca persalinan (sampaii mempertahankan
menyusui 2 tahun atau lebih)

Mempertahankan menyusui : Makanan pralaktal yaitu makanan yang diberikan sebelum bayi
menyusu baik dalam bentuk sufor, madu, dll dengan metode pemberian makan apapun seperti
dengan cangkir, sendok, botol.

Secara umum banyak fenomena di kalangan masyarakat tentang pemberian makanan


sebelum menyusui.

Bahaya makanan pralaktal yaitu :

 Makanan pralaktal menggantikan kolostrum sebagai makanan bayi yang paling awal.
- Bayi lebih mungkin terkena infeksi seperti diare dan meningitis.
- Bayi lebih mungkin mengalami intoleransi.
- Susu formula bisa menyebabkan alergi, seperti eksim.
 Makanan pralaktal dapat mengganggu proses menyusui.
- Makanan ini memuaskan rasa lapar bayi, jadi mereka lebih jarang menyusu dan tidak
sering merangsang payudara.
- Jika bayi disusui dari botol-dot, mereka mungkin lebih sulit melekat pada payudara
(bingung puting).
- Ini membuatnya lebih sulit untuk mulai menyusui.
Jika bayi hanya diberi makanan pralaktal sebelum menyusui, ibu kemungkinan besar akan
mengalami kesulitan. Jika ASI tidak dikeluarkan dari payudara, ini dapat menyebabkan kondisi
seperti pembengkakan.

Makanan dan suplemen pralaktal hanya boleh diberikan jika ada indikasi medis terdokumentasi
yang dapat diterima, atau ibu membuat keputusan setelah menerima informasi lengkap.

Rawat gabung yaitu : Seorang bayi tinggal di kamar yang sama dengan ibu 24 jam, segera
setelah dilahirkan. Mereka tidak boleh dipisahkan lebih dari satu jam.

Keuntungan rawat gabung:

 Memungkinkan seorang ibu untuk mengenali isyarat bayinya dan menanggapinya -


ini sulit ketika ibu dan bayinya dipisahkan, seperti jika bayinya berada di ruang
perawatan bayi;
 Membantu menjalin ikatan dan membangun kebiasaan menyusui;
 Berat badan bayi lebih cepat bertambah
 Menyusui akan berlangsung lebih lama
 Memperkuat ikatan batin bayi-ibu

Isyarat menyusu: tanda awal bayi siap menyusu meliputi:

 Membuka mulut dan memutar kepala untuk berusaha menemukan payudara ("rooting"
atau mencari)
 Terbangun dan gelisah.
 Membuat suara-suara kecil.
 Membuat gerakan tangan ke mulut dan mengisap jari.

Penggunaan botol susu, dot dan empeng

 Dapat menggangu proses menyusui pada 6 bulan pertama


 Bayi menyusu lebih jarang dalam 24 jam
 Tidak boleh digunakan sampai bayi mampu menyusu dengan baik, setidaknya hingga
usia 4 minggu.
 Botol susu, dot empeng dapat membawa bakteri jika tidak dibersihkan secara teratur
 Penggunaan dot, botol susu akan mengakibatkan ibu kesulitan mengetahui tanda-tanda
lapar bayu serta kemungkinan terjadinya bingung puting

Keuntungan dari pemberian menyusui secara responsif:

 ASI meningkat, berubah, atau "keluar" lebih cepat.


 Bayi bertambah berat badan lebih cepat.
 Ada lebih sedikit kesulitan, seperti pembengkakan.
 Menyusui lebih mudah dilakukan.
 Menyusui langsung merupakan cara terbaik memberi makan bayi.
Waktu menyusui yang sangat lama (biasanya lebih dari 40 menit), yang sangat pendek (biasanya
kurang dari 10 menit) atau yang sangat sering (biasanya lebih dari 12 kali menyusui dalam 24
jam) dapat menunjukkan bahwa bayi tidak melekat dengan baik di payudara

Biasanya, ketika bayi sudah mendapatkan ASI yang diinginkannya, mereka akan melepaskan
payudara. Seorang ibu harus membiarkan bayinya terus menyusu sampai mereka berhenti dan
melepaskan payudara. Ibu tidak boleh melepas bayi sebelum puas.

Jika bayi dilepaskan dari payudara terlalu cepat, mereka mungkin tidak mendapatkan ASI
lengkap dengan hindmilk yang kaya lemak. Jadi, mereka akan kurang kenyang dan mungkin
akan lebih cepat lapar.

Sebelum dipulangkan, tenaga kesehatan yang ahli dalam dukungan menyusui harus mengamati
setiap ibu dan bayi selama menyusui dan membantu mereka jika ada masalah. Sebelum ibu
meninggalkan fasilitas kesehatan, ingatkan mereka akan pentingnya pemberian ASI eksklusif
selama enam bulan pertama.

Menyusui berjalan dengan baik jika :

 Bayi menyusu setidaknya 6-8 kali dalam 24jam


 Bayi bak setidaknya 2-6 kali setiap 24 jam
 Bayi bab setidaknya 2-4 sendok makan setiap 24 jam
 Terdengar buyi meneln saat bayi menyusu
 Payudara terasa lebih lembut setelah menyusui
 Puting tidak nyeri
 Menyusui dirasakan sebagai pengalaman yang menyenangkan

Dukungan tenaga kesehatan kepada ibu setelah mereka kembali ke rumah yaitu memberikan
edukasi tidak hanya kepada ibu tetapi kepada keluarga dan teman, karena keluarga dan teman
merupakan sumber dukugan penting untuk menyusui. Selain dukungan dari keluarga, dapat juga
dari dukungan komunitas seperti kader diposyandu.

Mempertahankan menyusui hingga 2 tahun atau lebih dapat dilakukan dengan edukasi dan
bekerja sama dengan sektor lain, lakukan advokasi untuk meningkatkan praktek pemberian
makanan pada bayi.

Pelayanan kesehatan klinis dan masyarakat serta konselor memiliki peranan yang sangat penting.
Praktik sayang bayi di rumah sakit atau di klinik bersalin termasuk persiapan ANC, dapat
meningkatkan jumlah ibu yang mulai menyusui. Tetapi untuk memantapkan dan melanjutkan
praktik pemberian makan yang baik, ibu-ibu membutuhkan keduanya: fasilitas kesehatan sayang
bayi dan dukungan berkelanjutan setelah melahirkan.

Hari ke-4 dengan materi pokok inti keempat Dukungan keberhasilan menyusui dengan
materi pokok ketiga yaitu memerah ASI dan Relaktasi.
Penting untuk diingat bahwa semua ibu harus diajarkan cara memerah ASI dengan tangan, tidak
hanya mereka yang memiliki bayi yang tidak dapat disusui.

Semua tenaga kesehatan yang merawat ibu menyusui harus dapat mengajari ibu cara memerah
ASI mereka.

Tenaga kesehatan tidak perlu menyentuh payudara ibu saat mengajarkan cara memerah ASI
tangan. Kita bisa menggunakan model payudara untuk diperagakan kepada ibu.

Cara Menyiapkan Wadah untuk ASI Perah.

 Pilih cangkir atau gelas kecil.


 Cuci cangkir dengan sabun dan air (bisa dilakukan sehari sebelumnya).
 Tuang air mendidih ke dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Air mendidih
akan membunuh sebagian besar kuman.
 Saat siap untuk memerah ASI, tuangkan air dari cangkir.
 Gunakan spuit kecil (tanpa jarum) atau sendok jika kolostrum sedang diperah. Jika
seorang ibu hanya dapat mengeluarkan beberapa tetes, akan sulit untuk
mengumpulkannya dalam cangkir. Seorang asisten bisa mengambilnya dengan spuit
langsung dari puting dan bisa diberikan kepada bayi langsung dari spuit.

Cara Memerah ASI dengan Tangan

 Cuci tangan hingga bersih.


 Duduk atau berdiri dengan nyaman dan pegang wadah dekat dengan payudaranya.
 Letakkan ibu jari di payudara di atas puting dan areola, dan jari telunjuk atau
ditambah jari tengah di payudara di bawah puting dan areola, di seberang ibu jari.
Dia menopang payudara dengan jari-jarinya yang lain.
 Tekan ibu jari dan jari telunjuknya atau ditambah jari tengah sedikit ke dalam
bidang dada. Jangan menekan terlalu dalam, agar saluran ASI tidak tersumbat.
 Tekan payudaranya di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan jari telunjuk atau
ditambah jari tengah. Ibu harus menekan saluran yang lebih besar di bawah areola.
Terkadang pada payudara yang menyusui, ibu bisa merasakan saluran dengan sentuhan.
Terasa seperti polong, atau kacang tanah. Jika dia bisa merasakannya, dia bisa
menekannya.
 Tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan. Ini seharusnya tidak sakit - jika sakit,
berarti tekniknya salah. Awalnya mungkin tidak ada ASI yang keluar, tetapi
setelah diperah beberapa kali, ASI akan mulai menetes. ASI dapat mengalir jika
refleks oksitosin aktif.
 Tekan areola dengan cara yang sama dari samping, untuk memastikan ASI keluar
dari semua segmen payudara.
 Hindari menggosok atau menggesekkan jari pada kulit. Gerakan jari harus lebih
seperti menggulung.
 Hindari menekan dekat dengan puting, tekan di belakangnya. Menekan atau
menarik puting saja tidak dapat mengeluarkan ASI. Ini sama seperti bayi yang hanya
mengisap puting.
 Perah satu payudara setidaknya selama tiga sampai lima menit sampai alirannya
melambat; kemudian perah sisi lainnya; lalu ulangi kedua sisi. Ibu dapat menggunakan
salah satu tangan untuk payudara atau berganti ke tangan satunya saat lelah.
 Jelaskan bahwa memerah ASI secara memadai membutuhkan waktu 20–30 menit,
terutama dalam beberapa hari pertama ketika ASI yang dihasilkan hanya sedikit.
Penting untuk tidak mencoba memerah dalam waktu yang lebih singkat

Seorang ibu perlu rileks agar ASI mengalir. Jika ibu tegang, ASI bisa

jauh lebih sulit diperah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ibu untuk rileks.

 Kompres hangat payudara (misalnya handuk hangat).


 Memijat payudara.
 Memijat punggung dan leher sebelum memerah ASI
 Berada di dekat bayi sehingga ibu bisa melihatnya dan memikirkannya.
 Berada di tempat yang tenang atau mendengarkan musik.

Ibu harus memerah ASI 8 kali atau lebih dalam 24 jam, kira-kira setiap tiga jam. Ini akan
membantu merangsang produksi ASI.

Pedoman penyimpanan ASI

 ASI dapat disimpan pada suhu ruangan selama maksimal enam jam di tempat paling
dingin di dalam ruangan.
 Jika menyimpan beberapa wadah, setiap wadah harus diberi label tanggal. Gunakan ASI
yang paling lama lebih dulu.
 Masukkan ASI ke dalam wadah, tutup, dan letakkan di tempat yang sedingin mungkin.
Jumlah ASI perah yang dimasukkan ke dalam satu wadah tidak boleh lebih dari jumlah
yang dibutuhkan untuk satu kali menyusui.
 Jika jumlah ASI yang diperah sedikit, tambahkan lebih banyak ke wadah yang sama
selama satu hari itu, bukan setelahnya.
 Bayi diutamakan mengonsumsi ASI segera setelah diperah. Disarankan untuk memberi
bayi ASI segar (bukan beku) dalam waktu satu jam.
 Jangan merebus ASI atau memanaskannya dalam microwave karena dapat merusak
beberapa khasiatnya dan dapat membakar mulut bayi.
 ASI beku dapat dicairkan perlahan di kulkas atau dicairkan dengan dibiarkan dalam
wadah berisi air hangat, dan digunakan dalam waktu 24 jam.
 Seorang ibu hamil dapat mulai memerah, mengumpulkan dan membekukan kolostrum
sebelum persalinan (pada usia kehamilan di atas 36 minggu, dilakukan 2 kali sehari tidak
lebih dari 10 menit) agar tersedia kolostrum untuk bayi saat dilahirkan. Ini bisa sangat
membantu jika ibu tidak dapat menyusui segera setelah bayi lahir.
Jika ASI perah dibutuhkan dalam jumlah yang tepat, tenaga kesehatan harus menggunakan spuit
untuk memasukkan jumlah ASI yang tepat ke dalam cangkir. Tenaga kesehatan juga dapat
menandai bagian luar gelas atau cangkir kecil dengan skala 10 mL hingga 50 mL. Ini bisa
dijadikan pedoman bagi ibu.

Pompa ASI

 Pompa ASI tidak selalu praktis, terjangkau atau tersedia.


 Pompa ASI “double pump” mungkin dapat memompa kedua payudara pada saat yang
bersamaan. Pemompaan kedua payudara pada saat bersamaan dapat meningkatkan kadar
prolaktin ibu. Ini dapat membantu ketika dibutuhkan ASI dalam jumlah besar, atau ibu
memiliki sedikit waktu untuk memompa.
 Jika ibu mendapat sedikit atau tidak ada ASI dari pemompaan, periksa apakah pompa
bekerja dan periksa teknik pemompaannya
 Pastikan ibu bisa mensterilkan pompa ASI jika ia ingin memberikan ASI kepada bayinya.
 Hindari pompa tangan jenis karet bulb. Ini merusak puting ibu, sulit dibersihkan dan ASI
tidak bisa digunakan untuk menyusui bayi.

Cara memberi ASI perah

 Sendok, spuit atau pipet


 Pemberian ASI dengan selang/sonde
 Memerah ASI secara langsung ke mulut bayi.

Memberi minum dengan cangkir memiliki manfaat seperti :

 Memberi minum dengan cangkir adalah metode pemberian ASI perah yang aman dan
bermanfaat untuk bayi baru lahir. Bayi dapat minum sejumlah ASI perah yang mereka
inginkan, kapan pun mereka mau. Cangkir adalah peralatan yang sederhana. Cangkir
mudah dibersihkan dengan sabun dan air, jika tidak bisa direbus.
 Hal ini memungkinkan bayi untuk menggunakan lidahnya dan mengecap rasa.
 Ini mendorong koordinasi gerakan bernapas-mengisap-menelan.

Untuk bayi prematur, penggunaan botol susu dan dot tidak dianjurkan karena mengganggu
proses belajar menyusu dari payudara. Jika ASI yang diperah atau makanan lain diindikasikan
secara medis, metode pemberian minum seperti cangkir atau sendok lebih disukai daripada
memberi minum dengan botol dan dot.

Relaktasi merupakan proses menyusui kembali setelah sampai berhenti menyusui

Relaktasi lebih mudah berhasil jika usia bayi masih sangat muda (kurang dari 2 bulan) daripada
bayi dengan usia lebih tua (di atas 6 bulan). Namun, relaktasi dimungkinkan dilakukan pada
umur berapa saja.

Sebelum melakukan relaktasi yaitu :

 Perlu perbaikan bonding antara ibu dan bayi dengan melakukan skin to skin contact
supaya bayi mau kembali menyusu pada payudara
 Ibu sudah dapat memposisikan bayi dengan benar
 Bayi sudah dapat melekat dengan benar pada payudara ibu
 Lebih mudah dilakukan bila bila bayi dalam kondisi mengantuk

Untuk merangsang payudara agar memproduksi ASI, dibutuhkan isapanbayi. Alat bantu
menyusui membantu bayi untuk terus menyusu.

Peralatan yang digunakan:

- Sebuah cangkir atau wadah lain untuk ASI (ASI perah atau susu formula)

- Sebuah selang NGT (nasogastric tube) fr 5 panjang 40 cm.

Hari ke-4 dengan materi pokok inti kelima konseling menyusui dengan materi pokok
kesatu yaitu konsep konseling menyusui

Konseling adalah cara untuk memahami bagaimana perasaan orang dan membantu mereka
Konseling menyusui merupakan konseling yang difokuskan dalam hal menyusui.

Konseling ini tidak hanya dilakukan pada ibu saja namun dapat dilakukan juga kepada pengasuh
bayi.memutuskan apa yang terbaik untuk dilakukan dalam situasi mereka.

Konseling ini diarahkan pada perubahan perilaku pemberian makan ibu dan bayi dimana seorang
ibu juga membutuhkan peran ayah disisinya

Dalam perubahan perilaku terdapat 5 tahapan yaitu tahap tidak tahu, tahu, termotivasi,
mengadopsi dan melestarikan

Perilaku dapat mengalami perubahan dengan diberikan intervensi yang tepat

Keterampilan konseling yang penting dimiliki okeh konselor adalah keterampilan mendengarkan
dan mempelajari, serta keterampilan membangun kepercayaan diri dan memberi dukungan.

Keterampilan mendengarkan dan mempelajari :

1. Menggunakan komunikasi non-verbal yang sesuai. Seperti Kontak mata, Sentuhan yang
wajar
2. Mengajukan pertanyaan terbuka
3. Menggunakan respon dan gerak tubuh yang menunjukkan minat
4. Menyampaikan kembali apa yang dikatakan ibu/pengasuh dengan Anda mengulang
kembali apa yang dikatakan ibu, ini menunjukkan bahwa Anda.
5. mendengarkan dan mendorong ibu untuk bercerita lebih banyak
6. Berempati-Menunjukkan bahwa kita memahami perasaan ibu/pengasuh
7. Menghindari menggunakan kata-kata yang menghakimi

Keterampilan membangun percaya diri dan memberi dukungan. Keterampilan ini penting untuk
membantu ibu merasa percaya diri dan nyaman dengan dirinya sendiri.

1. Menerima apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh ibu/pengasuh


2. Mengenali praktik yang baik dan memuji ibu/pengasuh
3. Memberikan bantuan praktis
4. Memberikan informasi yang relevan
5. Gunakan bahasa sederhana
6. Buat satu atau dua saran, bukan perintah

Harapan dengan dilakukannya konseling menyusui adalah adanya perubahan perilaku ibu dalam
menyusui bayinya sehingga dapat melakukan rekomendasi yang ada untuk pemberian makan
bayi dan anak

Hari ke-4 dengan materi pokok inti kelima konseling menyusui dengan materi pokok
kedua yaitu tata cara konseling menyusui.

Proses langkah-langkah konseling menyusui meliputi:

 Langkah 1: Menilai menyusui yang sesuai usia bayi dan kondisi ibu/pengasuh: tanya,
dengarkan dan amati.
 Langkah 2: Menganalisis kesulitan menyusui: identifikasi kesulitannya dan jika ada lebih
dari satu, prioritaskan kesulitan tersebut.
 Langkah 3: Melakukan dengan mendiskusikan, berikan informasi yang relevan, sepakati
pilihan yang mungkin dilakukan yang dapat dicoba oleh ibu/pengasuh.

Langkah-langkah konseling menyusui adalah Menilai/bertanya, Menganalisis/berpikir dan


Melakukan/bertindak.

 Menilai/bertanya
Dengan menilai/bertanya,ibu/ayah/pengasuh dapat berpartisipasi dalam sebuah
percakapan dengan mengutarakan pendapat atau pengalamannya. Langkah dalam
menilai/bertanya adalah: Ucapkan salam pada ibu/pengasuh dan ajukan pertanyaan yang
dapat mendorongnya untuk bicara dengan menggunakan keterampilan membangun
kepercayaan diri dan memberikan dukungan. Pertanyaan dapat mengacu pada daftar tilik
menggali riwayat menyusui isinya pemberian makanan bayi, kesehatan bayi, kehamilan,
persalinan, awitan menyusui, kondisi ibu, pengalaman pemberian makan bayi
sebelumnya dan keluarga dan situasi sosial.
 Menganalisis/Berpikir
Pada langkah ini konselor akan menganalisis semua informasi yang didapatkan dari hasil
langkah pertama sebelumnya yaitu menilai/bertanya. Dibutuhkan kemampuan yang baik
dalam menganalisis sehingga dapat menemukan prioritas kesulitan yang sedang dihadapi
oleh ibu/ayah/pengasuh. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada langkah ini adalah:
- Bagaimana proses menyusui? Apakah sudah sesuai dengan usia bayi? Apakah
sesuai dengan rekomendasi? Identifikasi kesulitan dalam menyusui (jika ada).
- Jika ada lebih dari satu kesulitan, prioritaskan kesulitan itu.
- Jawab pertanyaan ibu (jika ada)
 Melakukan/bertindak
Pada langkah ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
- Tergantung dari usia bayi, kondisi ibu/pengasuh dan analisis Anda (di atas), pilih
INFORMASI YANG RELEVAN. (Jika tidak ada kesulitan, berikan pujian pada
ibu karena telah menyusui sesuai anjuran).
- Berikan pujian pada ibu ketika ia telah melakukan hal yang benar.
- Untuk kesulitan yang ditemui, diskusikan dengan ibu/pengasuh bagaimana
mengatasi kesulitan itu.
- Berikan pilihan/perilaku yang mungkin dilakukan dan bantu ibu memilih salah
satu yang bisa ia lakukan untuk mengatasi kesulitan itu.
- Tunjukkan kepada ibu/pengasuh bantuan praktis sesuai prioritas kesulitan.
- Minta ibu untuk mengulangi perilaku baru yang sudah disepakati untuk melihat
pemahamannya.
- Sepakati dengan ibu untuk melakukan evaluasi pada pertemuan berikutnya.
- Beri tahu dimana ibu bisa mendapatkan dukungan tambahan (misalnya;
menghadiri ceramah pendidikan, kelompok pendukung menyusui di masyarakat),
pastikan bahwa ibu tahu bagaimana mengaksesnya.
- Rujuk ibu dan bayi ke fasilitas kesehatan yang sesuai, bila perlu.
- Ucapkan terima kasih atas waktunya

Kesalahan-kesalahan umum dalam melakukan kegiatan konseling menyusui:

- Jangan katakan Anda tertarik dengan menyusui karena perilaku ibu bisa berubah
- Jangan biarkan formulir (ALAT BANTU KERJA) menjadi penghalang
- Jangan tanya ibu apakah Anda boleh mengamati bagaimana ia menyusui.

Rekomendasi 6 kontak konseling menyusui perlu diketahui dan digunakan oleh konselor, dimana
pada setiap kontak waktu terdapat poin-poin apa saja yang penting untuk didiskusikan
dengan ibu/pengasuh.

Kontak 1 yaitu sebelum kelahiran, Kontak 2 selama dan sehera setelah lahir (periode perinatal
hingga 2-3hari pertama setelah lahir, Kontak 3 yaitu pada 1-2 minggu setelah lahir, Kontak 4
yaitu dalam 3-4 bulan pertama (awal masa bayi), Kontak 5 yaitu pada 6 bulan (pada awal
pemberian makanan pendamping) dan Kontak 6 yaitu setelah 6bulan.

RENCANA TINDAK LANJUT


 Melaporkan hasil pelatihan konseling yang telah dilakukan kepada atasan
 Melakukan sosialisasi pelatihan konseling yang telah dilakukan kepada rekan kerja
 Mengajukan draft Surat edaran terkait pengendalian promosi susu formula untuk anak
dibawah usia 36 bulan
 Mengajukan draft Surat edaran terkait dukungan asi Ekslusif
 Melakukan perencanaan terkait konseling menyusui agar tercukupinya tenaga koselor
menyusui yang kompeten

Pembuat Laporan

Riri Widiya Apriyanti, S.Tr.Gz

Anda mungkin juga menyukai