Anda di halaman 1dari 27

1.

LANDASAN HUKUM & KEBIJAKAN


PETUGAS DALAM 10 LANGKAH MENUJU
KEBERHASILAN MENYUSUI MELALUI
KEGIATAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
PENDUKUNG ASI ( KP – ASI )

DISAMPAIKAN DALAM BINTEK 10 LMKM BAGI


PETUGAS
HOTEL AUGUSTA, 13 JUNI 2017
1. LANDASAN HUKUM & KEBIJAKAN
al. SK Menkes RI No. 237 th 1997 tentang “Pemasaran
PASI
Amanat Bpk Presiden pd tanggal 22 Desember 1990
Kesepakatan 11 Produsen dan Impotir PASI tggl 10-6-92
dll

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :1457/MENKES/SK/X/2003
!! KONVENSI Hak-hak Anak 1990
“ Tumbuh Kembang secara optimal merupakan
hak azasi”
Yang berarti ASI merupakan kebutuhan anak
juga merupakan hak azasi bayi yang harus
dipenuhi oleh orang tuanya.

PEKAN ASI SEDUNIA tahun 2000


“ MEMBERI ASI ADALAH HAK AZASI IBU;
MENDAPAT ASI ADALAH HAK AZASI BAYI
KEBIJAKAN
1. PP-ASI adalah Gerakan Nasional.
2. Gerakan Nasional PP-ASI dilaksanakan
sebagai upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang merupakan
bagian integral dari pembangunan
nasional, khususnya dalam peningkatan
kualitas hidup.
3 Garakan Nasional PP-ASI merupakan
suatu gerakan yang dilaksanakan secara
lintas sektor dan terpadu dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
4. Gerakan Nasional PP-ASI dikembangkan
berdasarkan azas desentralisasi dengan menitik-
beratkan pada pemberdayaan masyakat dan keluarga
untuk mendukung kepercayaan ibu hamil dan ibu
menyusui dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kodratnya.
5. Gerakan Nasional PP-ASI difokuskan dalam upaya
membudayakan perilaku menyusui secara eksklusif
kepada bayi sampai dengan berumur 6 bulan.
6. Gerakan Nasional PP-ASI dilaksanakan secara
bertahap dan berkesinambungan di seluruh Indonesia
STRATEGI
1. Mengembangkan dan menerapkan legislasi yang mendukung dan
melindungi perilaku mendukung PP-ASI.
2. Meningkatkan kepedulian para pengambil keputusan, tokoh masyarakat,
kelompok potensial, para pengusaha serta masyarakat luas dan keluarga
tentang pentingnya PP-ASI.
3. Membuat Standar Pelayanan Minimal (SPM) Peningkatan Pemberian Air
Susu Ibu (PP-ASI) sebagai pedoman Pemerintah Pusat dalam
penyelenggaraan PP-ASI dan Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) & PP-ASI.
4. Mengupayakan agar semua petugas dan sarana pelayanan kesehatan
mendukung perilaku menyusui yang optimal melalui penerapan 10
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yang merupakan standar
internasional
5. Mengembangkan dan menerapkan strategi nasional, pendidikan dan
pelatihan PP-ASI yang optimal dan manajemen laktasi.
6. Mengembangkan dan menerapkan strategi nasional Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) sebagai bagian dari kampanye PP-
ASI.
7. Memantapkan koordinasi antara institusi pemerintah, LSM dan
organisasi terkait serta mengintegrasikan kebijakan, program dan
kegiatan PP-ASI pada masing-masing institusi terkait.
8. Mengupayakan fasilitas yang mendukung PP-ASI bagi ibu menyusui
yang sedang dalam perjalanan seperti di terminal angkutan (darat,
laut, udara), di perkantoran, di perusahaan, di tempat-tempat umum
seperti di pertokoan.
9. Mendukung dan mengembangkan potensi yang ada di keluarga dan
masyarakat dalam melaksanakan PP-ASI.
10. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan PP-ASI di semua tingkatan
11. Pengembangan dan penelitian dalam rangka PP-ASI
ASI Sebuah cairan tanpa tanding ciptaan ALLAH
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan
melindunginya dlm melawan kemungkinan
serangan penyakit

Sangat kaya akan


sari2 makanan yg Makanan yg paling mudah dicerna
mempercepat
Memberikan kondisi lingkungan
pertumbuhan & yang ramah bagi bakteri
sistem syaraf menguntungkan  menghambat
perkembangan bakteri, virus dan
parasit yang berbahaya
ASI ibu yang memiliki bayi prematur
mengandung lebih banyak zat lemak,
protein, natrium, klorida dan Fe utk
kebutuhan bayi.

Dan membuktikan
Fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi2 prematur
yang diberi ASI, memiliki kecakapan yang lebih baik dan
kelebihan lainnya

Kandungan minyak omega 3 asam linoleat alfa pada ASI sbg zat
penting bagi otak dan retina mata.
MARI KITA TINGKATKAN PEMBERIAN
ASI EKSLUSIF

QS, Al Baqarah, 2:233


Bukti-bukti Ilmiah
Ilmuan universitas Bristol :
• Manfaat ASi jangka panjang berdampak pada
tekanan darah sehingga mengurangi serangan
jantung
• Bayi yg diberi ASI kecil kemungkinan
menderita penyakit jantung hal ini karena
asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang
(mencegah pengerasan pembuluh arteri)
• Bayi yg diberi ASI akan menelan sedikit
natrium
Pusat Penelitian Kedokteran R.S anak
Cincinnati, AS (dr.Lisa Martin)

• ASI tinggi kandungan hormon protein


(Adenoponectin)
• Kadar Adenopectin yg tinggi dlm darah
berhubungan dgn rendahnya resiko serangan
jatung
• Hormon lain adalah leptin yg berperan dalam
metabolisme lemak
• Leptin sbg molekul penyampai pesan pd otak
Dari Universitas Lund

• ASI dpt menghambat perkembangan


bakteri pneumococcus penyebab pneumonia
• ASI mengandung Alpha-Lac (Alpha
lactalbumin) dlm jumlah besar yg dpt
mengenali keberadaan sel2 kanker dan
membunuhnya, dr penelitian kejadian
kanker getah bening 9 kali lebih sering
terjadi pada bayi yg diberi susu formula
HASIL PENELITIAN
MENUNJUKKAN “GANGGUAN
PERTUMBUHAN PADA AWAL MASA
KEHIDUPAN BALITA ANTARA LAIN
Disebabkan : Kurang gizi, pemberian
MPASI terlalu dini/lambat, MPASI
tdk cukup kandungan zat gizi,
perawatan bayi/pola asuh dan Tidak
Berhasilnya Ibu memberi ASI
Ekslusif kepada bayinya.
• SDKI 97  Hampir semua bayi (96,3%) di Ind
mendpt ASI, 8 % BBL dpt ASI dalam 1 jam
setelah lahir
Proposi ASI diberi pd hr pertama paling rendah
adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
dan proposi pemberian ASI hr pertama adalah
ditolong oleh non nakes
• Rata-rata lamanya ASI Ekslusif 1,7 Bulan
• MPASI secara dini cukup besar 35% usia <2
bulan & 37% usia bayi 2 -3 bulan
KENDALA PEMBERIAN ASI
1. Perilaku menyusui yang kurang mendukung misalnya
membuang kolostrum karena dianggap tidak bersih dan
kotor;
2.Pemberian makanan/minuman sebelum ASI keluar;
3.Kurangnya rasa percaya diri ibu bahwa AS cukup untuk
bayinya;
4.Ibu kembali bekerja setelah cuti bersalin, yang
menyebabkan penggunaan susu botol/susu formula
secara dini, sehingga menggeser/menggantikan
kedudukan ASI. Hal ini diperberat lagi dengan adanya
kecenderungan meningkatnya peran ganda wanita dari
tahun ke tahun. Pada tahun 1997 jumlah pekerja wanita
adalah 34,33 juta jiwa dengan angka pertumbuhan
sebesar 4,76% (1998), sementara angka pertumbuhan
pekerja pria pada tahun yang sama adalah 2,70%.
4. Gencarnya promosi susu formula, baik melalui petugas kesehatan maupun
melalui mass media, bahkan dewasa ini secara langsung kepada ibu-ibu.
5. Sikap petugas kesehatan yang kurang mendukung tercapainya
keberhasilan PP- ASI.
6. Lemahnya perencanaan terpadu dalam program PP-ASI.
7. Kurangnya intensitas dan kontinuitas dari kegiatan PP-ASI di tingkat
pelayanan maupun di masyarakat.
8. Lemahnya penerapan sanksi terhadap pelanggaran peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan PP-ASI.
9. Masalah yang terjadi dalam pelaksanaan kebijakan karena tidak stabilnya
situasi politik dewasa ini (sering terjadi perubahan dalam instansi
pemerintah), yang berpengaruh negatif terhadap program, yang pada
akhirnya menghambat kelancaran kegiatan PP-ASI.
10. Pelaksanaan program Rumah Sakit Sayang Bayi (RSSB) masih
belum berjalan sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi RSSB di
wilayah Jakarta pada tahun 1999 yang dilaksanakan oleh Badan
Kerja Peningkatan Penggunaan ASI (BK-PPASI) mengungkapkan
bahwa jumlah RSSB yang masih sayang bayi telah menurun
menjadi hanya 25%. Untuk itu perlu upaya pemantapan dan
pelestarian pelaksanaannya (revitalisasi Rumah Sakit Sayang Bayi).
11. Kurangnya dukungan dana untuk kegiatan PP-ASI.
12. PP-ASI belum terintegrasi dalam kurikulum pendidikan tenaga
kesehatan.
13. PP-ASI belum terintegrasi dengan berbagai program sektoral.
PESAN-PESAN DALAM
PROMOSI ASI
A. Cara menyusui bayi yang benar
1.Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu IBU mencuci kedua
tangan dengan sabun sampai bersih.
2.Sebelum menyusui bayi, kedua punting susu dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu dengan air
hangat.
3.Waktu menyusui bayi, sebaiknya IBU harus duduk.
4.Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu
kesebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.
5.Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi
dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air
hangat.
6.Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya
udara yang terhisap bisa keluar.
7.Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan
dengan alat pompa susu.
Keunggulan ASI terhadap susu lainnya
1.Murah, sehat dan mudah memberikannya
2.Mengandung zat yang dapat meninggikan daya tahan
anak terhadap penyakit.
3.Mengandung cukup banyak makanan yang diperluka
oleh bayi.
4.Menyusui berarti menjalin kasih sayang Ibu terhadap
anak.
5.Menyusui mempercepat Ibu menjadi langsing kembali
sesudah melahirkan.
Bayi sampai dengan umur 6 bulan cukup diberi Air
Susu Ibu (ASI)
1.Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk anak. Susuilah
anak IBU sampai berumur 2 tahun.
2.Susuilah setiap kali anak merasa lapar (menangis).
3.Susuilah dari susu kanan dan kiri bergantian.
4.Air Susu Ibu yang keluar pertama kali (susu JOLONG), jangan
dibuang, karena menjadikan anak lebih tahan terhadap penyakit.
5.Sampai umur 6 bulan jangan diberikan : pisang, bubur atau
makanan lunak lainnya, menyebabkan anak merasa kenyang
sehingga mengurangi kemauan bayi untuk menyusu.
6.Agar Air Susu Ibu (ASI) bisa mencukupi kebutuhan bayi, ibu harus
makan dan minum yang cukup (ikuti petunjuk makan bayi Ibu
menyusui).
7.Asal Ibu sehat, dan mengikuti petunjuk makan bagi Ibu menyusui,
air susu saja cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
sangat penting, mengingat :
1.Air Susu Ibu adalah satu-satunya makanan dan minuman
terbaik untuk bayi dalam masa empat bulan pertama
kehidupannya.
2.Bayi harus segera disusui setelah lahir. Pada dasarnya setiap ibu
dapat menyusui anaknya dan hendaknya disusui secara tepat.
3.Ibu hendaknya sesering mungkin menyusui anaknya karena
dengan demikian Air Susu Ibu bertambah banyak dan cukup
untuk kebutuhan bayi.
4.Pemberian susu botol yang penanganannya tidak bersih, dapat
menimbulkan sakit dan kematian.
5.Ibu hendaknya menyusui anak-anaknya hingga tahun kedua
kehidupan anak, dan jika mungin, untuk waktu yang lebih
lama.
Pemberian ASI adalah keputusan
setiap ibu yang dibuat setelah
mempertimbangkan semua informasi
yang tersedia, konstelasi keluarga dan
faktor masyarakat. Tetapi sepuluh
keuntungan diatas akan menjadi
pertimbangan para ibu untuk selalu
memberi ASI pada bayinya.
10 Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui (LMKM)
1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang
menyusui.
2. Melatih semua staf pelayanan kesehatan
dengan ketrampilan.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang
manfaat menyusui dan penatalaksanaannya
melalui unit rawat jalan kebidanan dengan
memberikan penyuluhan: manfaat ASI dan
rawat gabung, perawatan payudara, makanan
ibu hamil, KB, senam hamil dan senam
payudara.
4. Membantu ibu-ibu mulai menyusui bayinya
dalam waktu 30 menit setelah melahirkan,
yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu
mendapat narkose umum, bayi disusui setelah
ibu sadar.
5. Memperlihatkan kepada ibu-ibu bagaimana cara
menyusui dan cara mempertahankannya, melalui
penyuluhan yang dilakukan di ruang perawatan.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman
apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung yang merupakan
tangung jawab bersama antara dokter, bidan,
perawat dan ibu.
8. Memberikan ASI kepada bayi tanpa dijadual.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng.
10. Membentuk dan membantu pengembangan
kelompok pendukung ibu menyusui, seperti
adanya pojok laktasi yang memantau kesehatan
ibu nifas dan bayi, melanjutkan penyuluhan agar
ibu tetap menyusui sampai anak berusia 2 tahun,
dan demonstrasi perawatan bayi, payudara, dll.
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai