Anda di halaman 1dari 16

Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

Journal Educational of Nursing (JEN)


Vol.2 No.1 – Januari – Juni 2019; hal. 110-125
p-ISSN : 2655-2418; e-ISSN : 2655-7630
journal homepage: https://ejournal.akperrspadjakarta.ac.id

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri


Pada Wanita di RSUD Pasar Rebo Tahun 2017
Kursih Sulastriningsih1
STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia, Jakarta

Abstrak
Neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus dan jaringan ikat yang
menumpanginya. di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur pada tahun 2016 dari 980
wanita yang mengalami Mioma Uteri sebanyak 88 orang (8,97%) orang dari 980,
kemudian pada tahun 2017 terdapat 105 (10%) dari 1028 orang.
Sehinggadisimpulkanbahwadaritahun 2016 ketahun 2017 angka kejadian Mioma
Uteri di RSUD Pasar Rebo terdapat kenaikan18,1%. Tujuan Penelitian adalah
Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada
Wanita di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2017. Metode Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional .Populasi
penelitian ini adalah seluruh wanita yang mengalami Mioma Uteri di RSUD Pasar
Rebo tahun 2017 sebanyak 105 Sampel dihitung dengan rumus slovin berjumlah 83
sampel dengan teknik pengambilan secara porposive sampling. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang didapat berdasarkan data rekammedis. Hasil
Penelitian yang diperoleh dari penelitian ini yaitu frekuensi kejadian Mioma Uteridi
RSUD Pasar Rebotahun 2017 sebesar 48 (57,8%) wanita yang mengalami mioma
uteri subserous, 35 (42,2) wanita mengalami Mioma Uteri Intramural. Dari hasil uji
chi-square ada hubungan antara umur ( p value = 0,003, OR=14.000, 95%=1,743-
112,478), paritas ( p value = 0,028, OR= 2,548, 95% CI= 1,937 – 3,353), menarche
(p value = 0,004, OR= 1,921(, 95% CI= 1,541-2,394), dan obesitas ( p value = 0,040,
OR= 2,889, 95% CI= 1,122-7,439) dan di dapatkan tidak ada hubungan antara
riwayat keluarga ( p value = 0,075, OR= 2,372, 95% CI= 0,954-5,898)

Kata Kunci: Mioma Uteri, Umur, Wanita

Abstract
Neoplasmajinak is the one who has a plain muscle of the uterus and the
connective tissue that lives on it. in PasarRebo Hospital East Jakarta in 2016 from
980 women who had Uterine Myoma as many as 88 people (8.97%) from 980, then
in 2017 there were 105 (10%) of 1028 people. As a result, it was concluded that in
2016 and 2017, the occurrence of Uterial Myoma in the Hospital Market in Bogor
could increase by 18.1%. Research Objectives: Knowing the Factors Associated with
Female Myoma in Women at Pasar Rebo Public Hospital, East Jakarta 2017.
Research Methods This study used a descriptive analytical method with cross
sectional design. The research population was all women who had a Myomaoma at
Pasar Rebot Hospital in 2017 as many as 105 samples were counted by
electrocution numbering 83 samples with a purposive sampling technique. Research

1
E-mail : Ksulastriningsih@yahoo.com

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 110


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

uses secondary data obtained based on historical data. Results The obtained from
the study of the intensity of the occurrence of Uterine Myoma in PasarRebot Hospital
in 2017 amounted to 48 (57.8%) women experiencing subserous uterine haemoma,
35 (42.2) women experiencing Intramural Uterial Myoma. From the results of the chi-
square association between age (p value = 0.003, OR = 14,000, 95% = 1,743-
112,478), parity (p value = 0.028, OR = 2.548, 95% CI = 1.937 - 3.353), menarche (p
value = 0.004, OR = 1,921 (, 95% CI = 1,541-2,394), and obesity (p value = 0,040,
OR = 2,889, 95% CI = 1,122-7,439) and get no relationship between family history (p
value = 0,075, OR = 2,372 , 95% CI = 0.954-5,898)

Keywords: Uterine Myoma, Age, Woman

Pendahuluan (2,04%) kasus. Setiap tahun jumlah


Mioma uteri atau tumor jinak dari penderita tumor bertambah mencapai
otot rahim adalah salah satu masalah 6,25 juta orang. Dalam 10 tahun
kesehatan reproduksi wanita yang mendatang, diperkirakan 9 juta orang
sangat penting. Jumlah penderita akan meninggal akibat tumor setiap
mioma uteri ini sulit diketahui secara tahunnya. Dua pertiga dari penderita
akurat karena banyak yang tidak tumor di dunia ada berada di Negara-
menimbulkan keluhan sehingga negara yang sedang berkembang
penderita tidak memeriksakan dirinya (Setiati E, 2014). Meskipun umumnya
ke dokter oleh sebab itu setiap tahun mioma tidak menunjukkan gejala,
selalu terjadi peningkatan kejadian diperkirakan 60% dari laparotomi pelvis
mioma uteri.Masalah kesehatan pada wanita dikerjakan dengan alasan
reproduksi merupakan salah satu mioma uteri. Lesi ini sering ditemukan
masalah kesehatan yang menjadi pada dekade 4 atau 5. Umumnya
perhatian bersama dan bukan hanya mioma uteri tidak akan terdeteksi
individu bersangkutan, karena sebelum masa pubertas dan
dampaknya luas menyangkut berbagai tumbuh selama masa reproduksi.
aspek kehidupan dan menjadi Jarang sekali mioma uteri ditemukan
parameter kemampuan negara dalam pada wanita berumur 20 tahun atau
menyelenggarakan pelayanan kurang, paling banyak pada umur 35 –
kesehatan terhadap masyarakat. 45 tahun yaitu kurang dari 25%. Dan
Dengan demikian kesehatan alat setelah monopause banyak mioma
reproduksi sangat erat hubungannya menjadi lisut, hanya 10% saja yang
dengan angka kesakitan. (Manuaba, masih dapat tumbuh lebih lanjut.
Ida A.C , 2013). Mioma uteri lebih sering dijumpai pada
Menurut penelitian World Health wanita nullipara atau yang kurang
Organisation (WHO) memperkiakan di subur. Bila mioma uteri bertambah
seluruh dunia 20-50% wanita penderita besar pada masa post menopause
mioma uteri. Medical Surveillance harus dipikirkan kemungkinan
monthly Report, Armed Force Amerika terjadinya degenerasi maligna
serikat tahun 2009-2013 melapor (sarcoma) dengan pertumbuhan (Jurnal
terdapat 11.931 kasus mioma uteri Keperawatan, Volume XII, No. 2,
(insidens rate 57,6 per 10.000 tiap Oktober 2016 ISSN 1907 - 0357 0)
tahun) pada wanita usia reproduksi Di Indonesia, berdasarkan
aktif ( Benson ,2013 ). Penyebab angka Survei Demografi dan Kesehatan
kematian ibu karena mioma uteri pada Indonesia (SDKI) 2012-2013, angka
tahun 2012 sebanyak 22 (1,95%) kasus Mioma Uteri sebesar 20 per
kasus dan tahun 2013 sebanyak 21 1000 wanita dewasa. Dalam 1 tahun,

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 111


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

sekitar 49.598 wanita mengalami tahun. Paparan estrogen yang semakin


Mioma Uteri. lama akan meningkatkan insidensi
Berdasarkan data di RSUD mioma uteri. Menarche dini (<10 tahun)
Pasar Rebo Jakarta Timur terdapat ditemukan meningkatkan resiko relatif
data pasien yang dikumpulkan melalui mioma uteri, dan menarche lambat
catatan rekam medik tahun 2016 yang (>16 tahun) menurunkan resiko relatif
mengalami mioma uteri sebanyak 88 ( mioma uteri (Parker, 2007). Paritas
8,97%) orang dari 980, kemudian pada lebih sering terjadi pada multipara atau
tahun 2017 terdapat 105 (10%) dari pada wanita yang relatif infertil,tetapi
1028 orang, oleh karena terdapat sampai saat ini belum diketahui apakah
kenaikan jumlah kasus wanita dengan infertilitas menyebabkan miom atau
mioma uteri sebanyak 18,1% penulis sebaliknya mioma yang menyebabkan
tertarik untuk menghetahui lebih lanjut infertilitas. Mioma uteri banyak terjadi
tentang faktor-faktor yang pada wanita dengan multipara
mempengaruhi kejadian mioma uteri dibandingkan dengan wanita yang
pada wanita di RSUD Pasar Rebo mempunyai riwayat frekuensi
tahun 2017. melahirkan satu kali, mioma uteri terjadi
Berdasarkan data uraian diatas 74% pasien dengan paritas multipara,
bahwa mioma uteri yang merupakan dan 135 pasien dengan paritas
salah satu penyakit sistem reproduksi nulipara, dengan kata lain sebagian
wanita. Faktor penyebab berdasarkan besar mioma uteri terjadi pada paritas
beberapa teori yang menjelaskan multipara. Fungsi ovarium diperkirakan
tentang faktor-faktor penyebab ada kolerasi antara hormon estrogen
terjadinya mioma uteri seperti stimulasi dengan pertumbuhan mioma, dimana
estrogen, umur, paritas, dan usia mioma uteri muncul setelah menarche,
menarche. Selain itu menurut Apriyani berkembang setelah kehamilan dan
Yosi, 2013 bahwa wanita dengan mengalami regresi setelah menopause.
paritas multipara mempunyairesiko 2,7 Upaya pemerintah mewujudkan
kali mengalami mioma uteri derajat kesehatan optimal selain untuk
submukosum dari pada mengalami menurunkan mortalitas juga
mioma suberosum. Dampak dari tidak menurunkan morbiitas pada wanita.
ada nya penanganan mioma uteri bisa Salah satunya enggan adanya
berakibat pada perdarahan yang kebijakan pemerintah tentang
berlebihan, infertiliras, abortus berulang kesehatan reproduksi melalui program
( setiati E, 2014 ). ras, paritas, berat paket kesehatan reproduksi esensial
badan (obesitas) dan makanan. (PKRK) dan paket kesehatan
Statistik menunjukan bahwa usia reproduksi komprehensif (PKRK) bagi
menarche dipengaruhi oleh faktor seluruh lapian masyarakat indonesia
keturunan, keadaan gizi, kesehatan agar mencapai kesehatan reproduksi
umum yang membaik dan yang berkualitas (DepKes, 2009) serta
berkurangnya penyakit menahun dibentuknya komisi kesehatan
(Winkjosastro, 2007). Beberapa reproduksi melalui surat Keputusan
penelitian mengemukakan bahwa Menteri Kesehatan No
peningkatan pertumbuhan mioma uteri 4/Menkes/SL/V/1998 tentang komisi
merupakan respon dari stimulus kesehatan reproduksi yang diharapkan
estrogen (Victory, 2006). dapat meningkatkan efektifitas
Marshall dan Faerstein penyelenggaraan program kesehatan
mengemukakan insidensi mioma uteri reproduksi di Indonesia (Kepmenkes
meningkat signifikan pada wanita yang RI ,2007). Kemenkes
mengalami menarche sebelum umur 11 NO.363/MENKES/SK/III/2007

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 112


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

menyatakan bahwa peran penting Rebotahun 2017” Tujuan penelitian ini


bidan berdasarkan standar kopetensi adalah Untuk mengetahui faktor-faktor
bidan yang tertera pada kopetensi ke-9 yang mempengaruhi kejadian Mioma
yaitu melaksanakan standar kopetensi Uteri pada wanita di Rumah Sakit
bidan wanita/ibu dengan gangguan Pasar Rebo tahun 2017
kesehatan sistem reproduksi, yang
meliputi pengtahuan dasar poin ke tiga Metode Penelitian
yakni tanda, gejala, dan Jenis penelitian ini
penatalaksanaan pada kelainan menggunakan metode deskriptif analitik
ginekologi meliputi keputihan, dengan desain cross sectional. Dalam
perdarahan tidak teratur dan penelitian ini akan dilihat apakah ada
penundaan haid. Adapun keterampilan hubungan antara umur, paritas, umur
dasar yang harus dimiliki bidan yakin menarcheobesitas, riwayat keluarga
mengidentifikasi gangguan masalah dengan kejadian mioma uteri. Lokasi
dan kelainan-kelainan sistem adalah tempat yang digunakan untuk
reproduksi , memberikan pengobatan pengambilan data selama penelitian
perdarahan abnormal, melakukan berlangsung. Penelitian ini dilakukan di
kolaborasi rujukan segara, memberikan RSUD Pasar Rebo tahun 2017. Waktu
pelayanan dan pengobatan sesuai penelitian yaitu April-Mei 2018.
dengan wewenang pada gangguan Populasi dalam penelitian ini
sistem reproduksi. adalah seluruh wanita dengan mioma
Berdasarkan data yang uteri di RSUD Pasar Rebo tahun 2017.
diperolehdaridataSDKI tahun 2012- Sampel dalam penelitian ini adalah
2013 dalam 1 tahun, sekitar 49.598 sebagianwanita dengan mioma uteri
wanita mengalami Mioma Uteridan sebanyak 83 wanita di RSUD Pasar
terdapatpeningkatansebanyak 4 kali, Rebo Tahun 2017. Jumlah sampel
dan dari hasil yang diperoleh dari data didapat dengan menggunakan rumus
RSUD Pasar Rebo bahwa kejadian slovin:
Mioma pada tahun 2016 sebanyak 88 Pengambilan sampel dalam
sedangkan pada tahun 2017 yaitu 105 penelitian ini ditentukan dengan cara
terdapat kenaikan mioma uteri sebnyak porposive sampling. Pengambilan
18,1 %. Karena masih terdapat sampel dilakukan dengan cara memilih
kenaikan kejadian wanita yang sampel dari populasi berdasarkan
mengalami mioma uteri di dunia pertimbangan tertentu yang sesuai
terutama indonesia. Maka atas dasar dengan kriteria yang ditetapkan yaitu
angka kejadian tersebut masih wanita yang periksa Mioma uteri di
meningkat, peneliti ingin mengetahui RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur.
“faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kejadian mioma Hasil Penelitian
uteripada wanitadi RSUD Pasar Hasil Analisa Data Univariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian Mioma Uteri pada Wanita DiRSUD Pasar
Rebo Tahun 2017
N
No Mioma Uteri
Frekuensi Presentasi (%)
1 Mioma Uteri subserous 48 57,8 %
2 Mioma Uteri Intramural 35 42,2 %
Total 83 100 %

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 113


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

Pada Tabel di atas yang Mioma Uteri sebanyak48 (57,8%),


merupakan hasil analisis pada variabel sedangkan yang tidak mengalami
dependen atau variabel Mioma Uteri Mioma uteri 35 (42,8%).
diketahui bahwa ibu yang mengalami
Tabel 2. Distribusi FrekuensiKejadian Mioma Uteri Berdasarkan Umur Pada Wanita di RSUD Pasar Rebo 2017
N
No Usia Frekuensi Presentasi (%)
1 <35 dan> 50 Tahun 15 18,1%
2 35 -50 Tahun 68 81,9%
Total 83 100 %
Pada Tabel diatas yang tahun sampai 50 tahun lebih banyak
merupakan hasil analisis pada variabel yaitu 68 (81,9%), dibandingkan dengan
independen atau variabel wanita yang wanita yang berusia antara <35 – >50
Mioma Uteri berdasarkan umur tahun sebanyak 15 (18,1%).
diketahui bahwa wanitayang berusia 35
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kejadian Mioma uteri Berdasarkan Paritas Pada Wanita di RSUD Pasar
Rebo Tahun 2017
N
No Riwayat Keluarga
Frekuensi Presentasi(%)
1 Ya 47 56.6 %
2 Tidak 36 43.4 %
Total 83 100 %

Pada Tabel diatas yang wanita yang melahirkan 1kaliyaitu 4


merupakan hasil analisis pada variabel (4,8%) wanita, dibandingkan dengan
wanita yang mengalami Mioma Uteri wanita yang melahirkan 2 & 3 kali yaitu
berdasarkan paritas diketahui bahwa 79 (95,2%) wanita.
Tabel 4. Distribusi FrekuensiKejadian Mioma Berdasarkan MenarchePada Wanita di RSUD Pasar
Rebo Tahun 2017
N
No Menarche
Frekuensi Presentasi(%)
1 ≤10 tahun 73 88,0%
2 >11 tahun 10 12,0%
Total 83 100 %

Pada Tabel di atas yang dibandingkan dengan wanita yang


merupakan hasil analisis pada variabel mengalami Mioma Uteri dengan
independen atau variabel wanita Menarche >11 sebanyak 10 (12,0 %)
yangmengalami Mioma Uteri dengan hamil.
Menarche ≤10 yaitu 73 (80,0%) wanita,
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kejadian Mioma UteriBerdasarkan Obesitas Pada Wanita yang Sudah
Menikah Di RSUD Pasar Rebo Tahun 2017
N
No Obesitas
Frekuensi Presentasi(%)
1 Ya 50 60,2%
2 Tidak 33 39,8%
Total 83 100 %

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 114


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

Pada Tabel di atas yang Obesitassebanyak50 (60,2%) wanita, di


merupakan hasil analisis pada variabel bandingan dengan wanita yang tidak
independen atau variabel wanita obesitas yaitu 37 (39,8%) wanita
mengalami Mioma Uteri berdasarkan

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kejadian Mioma UteriBerdasarkan Riwayat Keluarga Pada Wanita yang
Sudah Menikah Di RSUD Pasar Rebo Tahun 2017
N
No Paritas
Frekuensi Presentasi(%)
11. Primipara 79 95,2 %
2 Multiparitas dan grandemulti 4 4.8%
Total 83 100 %
Pada Tabel di atas yang wanita, di bandingan dengan wanita
merupakan hasil analisis pada variabel yang tidak memiliki riwayat keluarga
independen atau variabel wanita yang yaitu 33 (43,4%) wanita.
mengalami Mioma Uteri berdasarkan Hasil Analisa Data Bivariat
riwayat keluarga sebanyak 47 (56,6%)

Tabel 7. Hasil Analisa Hubungan Umur dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita di RSUD Pasar Rebo, 2017
Mioma Uteri
Total P OR (95%
No Umur Ibu Hamil Subserous Intramural
Value CI)
N % N % N %
1 35 - 50 Tahu 34 41.0 34 41.0 68 81.9 14.000
2 (<35 Thn atau >50 Thn) 14 16.9 1 1.2 15 18.1 (1,743-
0,003
Total 47 57.8 36 42.2 83 100 112,478)

Pada tabel di atas hasil analisis 112,478)yang artinya wanita yang


hubungan antara umur dengan sudah menikah dengan umur 35 tahun
kejadian Mioma Uteridiperoleh bahwa sampai 50 tahun mempunyai
ada sebanyak 15wanita(<35 Tahun peluang14,000 kali untuk mengalami
atau >50 Tahun)14 (16,9%) yang Mioma Uteri Subserous. Pada tabel
mengalami Mioma uteri Subserous Hasil Analisa Hubungan Paritas
sebanyak 1 (1,2%) dan yang Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada
mengalami Mioma Uteri Intramura Wanita di RSUD Pasar ReboTahun
sebanyak 3 (3,6%). Sedangkan wanita 2017 diperoleh hasil analisa hubungan
(35 tahun sampai 50 tahun) 68 antara Mioma uteri dengan paritas
(81,9%), yang mengalami Mioma Uteri primipara diperoleh bahwa ada
Subserous sebanyak 34 (41.0%) dan sebanyak 80 (95,2%) wanita. Dan yang
yang mengalami Mioma Uteri mengalami Mioma uteri Subserous
Intramural sebanyak 34(41.0%). yaitu 48 (57,8%), dibandingkan yang
Hasil uji statistik Chi-square mengalami Mioma Uteri Intramural
diperoleh nilai p value yaitu 0,003< dari yaitu 31 (37,3%). Sedangkan wanita
α = 0,05 atau Ho ditolak, maka dapat dengan paritas multipara dan grade
disimpulkan terdapat hubungan yang multi para sebanyak 4 (4,8%) wanita.
signifikan antara umur ibu dengan Wanita yang mengalami Mmioma uteri
kejadian Mioma Uteri Subserous pada subserous ada 0 (0%) dan wanita
wanita.Dari hasil analisis diperoleh pula yangmengalami Mioma Uteri Intermural
nilai OR adalah 14,000 (1,743– ada 4 (4,8%). Hasil uji statistik Chi-

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 115


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

square diperoleh nilai p value yaitu OR adalah 2,548 (1,937–3,353) yang


0,028< dari α = 0,05 atau Ho ditolak, artinya Wanitadengan paritas 1 kali
maka dapat disimpulkan terdapat mempunyai peluang 2,548 kali untuk
hubungan yang signifikan antara mengalami Mioma Uteri Subserous
abortus imminens dengan paritas ibu. disbanding wanita dengan paritas
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai Primipara.

Tabel 8. Hasil Analisa Hubungan Menarche dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita Di RSUD
Pasar Rebo tahun 2017
Abortus Imminens
Umur Total P
No Subserous Intramural OR (95% CI)
Menarche Value
N % N % N %
1 ≤10 38 45,8 35 42,2 73 88.0
2 10 12,8 0 0 10 12.0 0.004 1,921(1,541-
>11
2,394)
Total 48 57,8 35 42,2 83 100

Pada tabel di atas hasil Intramural. Sedangkan wanita


analisa hubungan antara wanita dengan menarche >11 yang
mengalami Mioma uteri berdasarkan mengalami mioma uteri ada
Umur Menarche ≤10 diperoleh sebanyak 10 (12,0%) yang
bahwa ada sebanyak 73 (88,0%) mengalami Mioma uteri Subserous
wanita yang mengalami Mioma Uteri sebanyak 10 (12,0%) dan 0 (0%)
subserous dengan umur menarche ≤ yang mengalami Mioma Uteri
10 yaitu 38 (45,8%) dan 35 (47,2%) intramural.
wanita yang mengalami Mioma Uteri
Tabel 9. Hasil Analisa Hubungan Obesitas dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita Di RSUD Pasar
Rebo Tahun 2017
Mioma Uteri
Total
No Obesitas Subserous Intramural P Value OR (95% CI)
N % N % N %
1 Tidak 24 28,9 9 10,8 33 39,8 0,040 2,889 (1,122-7,439)
2 Ya 24 28,9 26 31,3 50 60,2
Total 48 57,8 35 42,2 83 100
Pada tabel di atas hasil 26 ( 31,3%) wanita yang mengalami
analisa hubungan antara Obesitas Mioma uteri intramural dengan
dengan mioma uteri. Wanita yang obesitas.
mengalami mioma uteri dengan tidak Dari hasil uji statistik Hasil uji
obesitas yaitu 33 (39,8%).Wanita statistik Chi-square diperoleh nilai p
yang mengalami Mioma uteri value yaitu 0,004< dari α = 0,05 atau
subserous dengan tidak obesitas Ho ditolak, maka dapat disimpulkan
sebesar 24 (28,9%), dan mengalami ada hubungan yang signifikan antara
mioma uteri Intramural yaitu 9 umur menarche pada wanita dengan
(10,8%). Sedangkan wanita yang Mioma uteri. Dari hasil analisis
mengalami mioma uteri dengan diperoleh pula nilai OR adalah
obesitas sebanyak 50 (60,2%), 1,921(1,541-2,394) yang artinya
wanita yang mengalami mioma uteri wanita yang menarche ≤10 memiliki
subserous dengan obesitas 1,921kali mengalami Mioma
sebanyak 24 (28,9%) dan sebanyak Subserous.

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 116


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

Tabel 10. Hasil Analisa Hubungan Riwayat keluarga dengan Mioma Uteri
Pada Wanita Di RSUD Pasar Rebo Tahun 2017

Mioma Uteri
Riwayat Total P
No Subserous Intramural OR (95% CI)
keluarga Value
N % N % N %
1 Tidak 25 30,1 11 13,3 36 43,4 2,372 (0,954-5,898)
0,075
2 Ya 23 27,7 24 28,9 47 56,6
Total 48 57,8 35 42,2 83 100

Pada table di atas hasil analisa Pembahasan


hubungan antara riwayat Keluarga Frekuensi Umur dengan Kejadian
dengan mioma uteri. Wanita yang Mioma Uteri
mengalami mioma uteri dengan tidak Hasil analisis univariat
memilikiriwayat keluarga yaitu 36 berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa
(43,4%). Wanita yang mengalami wanita dengan kejadian mioma uteri di
Mioma uteri subserous dengan tidak RSUD Pasar Rebo tahun 2017 Jumlah
memiliki riwayat keluarga sebesar 25 kasus pada kelompok usia 35 – 50
(30,1%), dan mengalami mioma uteri tahun yaitu 68 (81,9%) dan kasus
Intramural yaitu 11 (13,3%). mioma uteri pada usia <35 dan >50
Sedangkan wanita yang mengalami tahun yaitu 15 orang.
mioma uteri dengan memiliki riwayat Hasil penelitian pada faktor
keluarga sebanyak 47 (56,6%), wanita umur, menunjukan bahwa memang
yang mengalami mioma uteri benar umur berpengaruh terhadap
subserous dengan riwayat keluarga kejadian mioma uteri. Mioma uteri
sebanyak 23 (27,7%) dan sebanyak 24 terjadi pada wanita usia reproduktif dan
(28,9%) wanita yang mengalami Mioma sangat jarang ditemukan pada umur di
uteri intramural dengan riwayat bawah 20 tahun. Hal ini sesuai dengan
keluarga. buku yang dituliskan oleh Breech
Dari hasil uji statistik Chi-Square (2003) yang berjudul Leymioma Utery
diperoleh nilai p value yaitu 0,061<dari and Myomectomi mengatakan bahwa
α = 0,05 atau Ho diterima yang artinya pada perempuan,mioma uteri sering
tidak ada hubungan signifikan riwayat ditemukan pada umur di atas 40 tahun,
keluarga dengan wanita yang tetapi sangat sulit ditemukan pada
mengalami Mioma uteri intramural umur 20 tahun. Penelitian oleh
dengan obesitas.Dari hasil uji statistik Wiknjosastro (2005) juga menyatakan
Chi-Square diperoleh nilai p value yaitu bahwa frekuensi kejadian mioma uteri
0,040<dari α = 0,05 atau atau Ho paling tinggi antara umur 40 – 50
ditolak, maka dapat disimpulkan ada tahun.
hubungan yang signifikan antara Analisa data pada kelompok
obesitas pada wanita dengan Mioma umur 35 – 50 tahun 68 (81,9%), yaitu
uteri. Dari hasil analisis diperoleh pula merupakan kelompok umur dengan
nilai OR adalah 2,889 (1,122- jumlah kasus mioma tertinggi. Seperti
7,439)yang artinya wanita yang yang telah dibahas sebelumnya, mioma
menarche ≤10 memiliki 2,889 kali uteri adalah tumor yang terjadi pada
mengalami Mioma Subserous kejadian usia reproduktif dan sebagian besar
Mioma Uteri. Dari hasil analisis bersifat asimptomatis. Mioma uteri
diperoleh pula nilai OR adalah 2,372 kemudian bertumbuh dan berkembang
(0,954-5,898) ditandai dengan peningkatan massa

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 117


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

tumor hingga cukup besar untuk wanita dengan umur 35 tahun sampai
menimbulkan gejala klinis. 50 tahun mempunyai peluang 14 kali
Frekuensi wanita usia subur untuk mengalami Mioma Uteri
yang mengalami mioma uteri yang ada Hal ini sesuai dengan penelitian
di RSUD Pasar Rebo pada kelompok Meyrawati (2016) Hasil analisis
usia <35 dan > 50 tahun adalah hubungan melalui uji statistik chi
sebanyak 15 orang. Menurut Marquad square didapatkan nilai Asymp. Sig (2-
(2008) pertumbuhan dan sided) dengan nilai p = 0, 001 < 0,05
perkembangan mioma uteri sering yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima
dideteksi secara klinis pada kehidupan yaitu ada hubungan antara usia
dekade keempat. Namun, ada dengan kejadian mioma uteri di RS
beberapa kasus ditemukan pada usia PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta
di bawah 35 tahun dan setelah Tahun 2015-2016. Usia klimakterium
menopause hanya 10% kejadian dan menopause lebih beresikoterdapat
mioma uteri yang masih dapat 38 dan usia Reproduksi sebanyak 20
bertumbuh lebih lanjut. Hal ini terjadi dari 58 responden. Ini disebebkan
karena sekresi hormon estrogen oleh karena mioma uteri biasanya akan
ovarium yang tidak seimbang yang menunjukan gejala klinis pada usia
disebabkan oleh berbagai faktor seperti lebih dari 40 tahun
pola hidup, lingkungan, dan faktor Ini juga bertepatan dengan
keturunan. penelitian yang pernah dijalankan di
Hubungan Umur dengan Kejadian India (Departement of Obstetric and
Mioma Uteri Gynecology, Kasturba Medical College
Hasil analisis bivariat and Hospital) bahwa kasus mioma uteri
berdasarkan variable umur wanita terbanyak terjadi pada kelompok umur
didapat hasil penelitian bahwadari 83 40-49 tahun dengan usia rata-rata
sampel yang diambil. Terdapat (<35 42,97 tahun sebanyak 51%. Mioma
Tahun atau >50 Tahun) yaitu 15 uteri jarang ditemukan pada wanita di
(18,1%), yang mengalamiMioma uteri bawah umur 20 tahun dan belum
Subserous sebanyak 14 (16,9 %) dan pernah dilaporkan terjadi kasus
yang mengalami Mioma Uteri sebelum menarche, dan setelah
Intramural sebanyak 1 (1,2%). menopause hanya 10% kejadian
Sedangkan wanita yang usia 35-50 mioma uteri yang masih dapat
tahun68 (81,9%), yang mengalami bertumbuh lebih lanjut. Mioma uteri
Mioma Uteri Subserous sebanyak 34 biasanya akan menunjukkan gejala
(41,0%) dan yang mengalami Mioma klinis pada umur 40 tahun keatas.
Uteri Intramural sebanyak 34 (41,0%). Analisa pada kelompok umur
Setelah dilakukan pengujian dengan uji <35 dan >50 tahun 15 (18,1%) dan 35–
statistik diperoleh X2 hitung lebih besar 50 tahun (81,9%) yaitu terdapat
dari X2 tabel maka Ho ditolak dan Ha peningkatan insiden mioma uteri
diterima. sebesar 4,5 kali lipat dari kedua
Hasil uji statistic didapatkan nilai kelompok umur tersebut. Hal ini
p value sebesar 0,003< dari α = 0,05 didukung oleh penelitian Marshall
maka hasil ini lebih besar dibandingkan (2006) yang mengatakan bahwa
dengan nilai α.maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan sebesar 5,2 kali
terdapat hubungan antara umur lipat dari kelompok umur 40 – 44 tahun
dengan kejadian Mioma Uteri pada (22,5%), jika dibandingkan dengan
wanita yang sudah menikah.Dari hasil kelompok umur 25 – 29 tahun (4,3%)
analisis diperoleh pula nilai OR adalah dari 1000 kasus mioma uteri
14,000(1,743-112,478) yang artinya

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 118


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

Hal ini disebabkan karena estrogen yang relatif lemah daripada


pertumbuhan dan perkembangan estriol yang dihasilkan oleh ovarium.
mioma uteri dipengaruhi oleh stimulasi Hal ini berbeda dengan wanita yang
hormon estrogen yang disekresikan tidak pernah hamil atau melahirkan,
oleh ovarium. Pada umumnya mioma estrogen yang ada di tubuhnya adalah
uteri jarang timbul sebelum menarche murni estrogen yang dihasilkan oleh
dan sesudah menopause, tumbuh ovarium semuanya digunakan untuk
dengan lambat serta sering dideteksi proliferasi jaringan uterus
secara klinis pada kehidupan dekade Penelitian yang dilakukan oleh
keempat (Marquard, 2008). Pada usia Trisnasanti (2013) di RSU PKU
reproduksi sekresi hormon estrogen Muhammadiyah Bantul menyatakan
olehovarium meningkat, berkurang bahwa kejadian mioma uteri terjadi
pada usia klimakterium, dan pada usia pada wanita yang tidak pernah
menopause hormon estrogen tidak melahirkan sebesar 65,6% dan yang
disekresikan lagi oleh ovarium pernah melahirkan 34,4%.
(Ganong, 2008). Menurut Saifudin (2005) Mioma
Berdasarkan teori dan penelitian uteri sering ditemukan pada wanita
yang telah dilakukan, peneliti nullipara dibandingkan dengan
berasumsi bahwa tidak selalu pada multipara karena ukuran mioma yang
umur 35-50 tahun yang lebih sering sangat besar dapat mengganggu
Mioma karena pada wanita dengan kehamilan sehingga mengambil terlalu
umur <35 dan >50 juga ditemukan banyak tempat dan mengakibatkan
angka kejadian mioma uteri. Sehingga tekanan dan desakan terhadap
dapat disimpulkan bahwa wanita kehamilan yang menyebabkan abortus.
dengan umur <35 dan >50 tahun dan Dapat disimpulkan bahwa wanita
35-50 tahun dapat memiliki mioma yang sering melahirkan lebih sedikit
uteri. Maka dari itu, disimpulkan bahwa kemungkinannya untuk terjadinya
ada hubungan antara umur dengan perkembangan mioma dibandingkan
kejadian mioma uteri dengan wanita yang tidak pernah hamil
Frekuensi Paritas dengan Kejadian atau satu kali hamil.
Mioma Uteri Hubungan Paritas dengan Kejadian
Hasil analisis univariat Mioma Uteri
berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa . Hasil analisis bivariat
wanita dengan kejadian mioma uteri di berdasarkan variabel paritas wanita
RSUDPasar Rebo pada tahun 2017 merupakan salah satu dari faktor,
berdasarkan paritas primipara lebih didapat hasil penelitian bahwadari
banyak yaitu 79 (95,2%) dibandingkan 83sampelyang diambil didapat Mioma
dengan multipara grandemulti yaitu 4 uteri dengan paritas ibu
(4,8%). diperolehbahwa ada sebanyak 79
Hasil penelitian ini juga sesuai (95,2%) wanita yang primipara
dengan penelitian Parker (2007) yang mengalami Mioma uteri.
menyatakan bahwa banyaknya jumlah Diantaranya wanita yang
paritas pada seorang wanita akan mengalami Mioma Uteri Subserous
menurunkan risiko terjadinya mioma yaitu 48 (57,8%), dibandingkan yang
uteri. mengalami Mioma Uteri Intramural
Hal ini disebabkan karena yaitu 31 (37,3%). Sedangkan wanita
sekresi estrogen wanita hamil sifatnya dengan multipara dan grandemultipara
sangat berbeda dari sekresi oleh yang mengalami Mioma uteri sebnyak
ovarium pada wanita yang tidak hamil 4 (4,8%). Wanita yang mengalami
yaitu hampir seluruhya estriol, suatu Mmioma uteri subserous ada 0 (0%)

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 119


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

dan wanita yangmengalami Mioma disekresikan ovarium. Hal ini berbeda


Uteri Intermural ada 4 (4,8%) dengan wanita yang tidak pernah hamil
Setelah dilakukan pengujian atau melahirkan, estrogen yang ada di
dengan uji statistik diperoleh X2 hitung tubuhnya adalah murni estrogen yang
lebih besar dari X2 tabel maka Ho dihasilkan oleh ovarium semuanya
ditolak dan Ha diterima. Hasil uji digunakan untuk proliferasi jaringan
statistikdidapatkan nilai p value sebesar uterus (Guyton, 2001).
0,028, maka hasil ini lebih besar Berdasarkan hasil penelitian
dibandingkan dengan nilai α. Sehingga Novita rudianti (2016). Hasil uji statistik
dapat disimpulkan bahwa ada diperoleh nilai P- value=0,027,
hubungan antara paritas dengan disimpulkan secara statistik ada
kejadian mioma uteri dan OR adalah hubungan yang signifikan antara
2,548 (1.937-3,353) yang Wanita paritas dengan mioma uteri.
dengan paritas primipara mempunyai Berdasarkan hasil analisis diperoleh
peluang 2,5 kali untuk mengalami pula nilai OR=3,519, artinya responden
Mioma Uteri Subserous dibanding yang mempunyai paritas nullipara dan
wanita dengan paritas Multipara dan primipara mempunyai presiko 3,519
granndemultipara kali menderita mioma uteri
Hasil penelitian ini sesuai Berdasarkan teori dan penelitian
dengan pendapat William H Parker yang telah dilakukan, peneliti
(2007) yang menyatakan bahwa berasumsibahwa tidak selalu pada
peningkatan jumlah paritas akan paritas primipara yang lebih sering
menurunkan risiko terjadinya mioma Mioma uteripada multipara karena
uteri. Mioma uteri memiliki karakteristik pada multipara yangmenderita mioma
yang serupa dengan miometrium uteri. Sehingga dapat disimpulkan
normal selama kehamilan, termasuk bahwa wanita dengan paritas primipara
peningkatan produksi matriks dan multipara dapat memiliki mioma
ekstraseluler dan peningkatan ekspresi uteri. Maka dari itu, disimpulkan bahwa
reseptor hormon steroid dan peptida. ada hubungan antara paritas dengan
Miometrium selama postpartum kejadian mioma uteri
kembali pada keadaan normal baik Frekuensi Menarche dengan
dalam ukuran dan aliran darah melalui Kejadian Mioma Uteri
proses apoptosis dan dediferensiasi. Hasil analisis univariat
Proses remodeling ini berperan dalam berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa
involusi mioma yang responsibel. Teori wanita dengan kejadian mioma uteri di
lain menyatakan bahwa suplai aliran RSUD Pasar Rebo Tahun 2017
darah ke mioma akan berkurang berdasarkan Menarche ≤10 tahun lebih
selama involusi uterus akibat nutrisi banyak yaitu 74 (89,2%) dibandingkan
yang ikut berkurang. dengan umur menarche >11.
Mioma uteri lebih sering terjadi Hal ini sesuai dengan penelitian
pada wanita nullipara atau wanita yang yang dilakukan oleh Donna (2003)
hanya mempunyai satu anak (Swine, yang menyatakan peningkatan risiko 25
2009). Pada wanita nullipara, kejadian % terjadinya mioma uteri pada usia
mioma uteri lebih sering ditemui salah menarche < 11 tahun dibandingkan
satunya diduga karena sekresi dengan usia menarche pada >11
estrogen wanita hamil sifatnya sangat tahun.
berbeda dari sekresi oleh ovarium pada Usia menarche adalah usia saat
wanita yang tidak hamil yaitu hampir haid atau menstruasi yang pertama kali
seluruhnya estriol, suetu estrogen yang datang pada seorang wanita.
relatif lemah daripada estradiol yang Umumnya menarche terjadi pada usia

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 120


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

10 sampai 15 tahun. (Prawirohardjo, kepustakaan penelitian sebelumnya


2007). Peningkatan risiko terjadinya mungkin ini disebabkan oleh
mioma uteri berhubungan dengan perbedaan ras dan demografis.
menarche dini. Dari penelitian yang Hubungan Manarche dengan
dilakukan oleh Donna (2003), Kejadian Mioma Uteri
menstruasi pada usia sebelum 11 . Hasil analisis bivariat
tahun dikaitkan dengan peningkatan berdasarkan variabel menarche wanita
25% resiko dibandingkan dengan merupakan salah satu dari faktor,
menarche pada umur 12 dan 13 tahun. didapat hasil penelitian bahwadari 83
Risiko mioma uteri terus sampel yang diambil didapat Mioma
menurun dengan peningkatan usia uteri dengan menarche ≤10
menarche. Usia menarche dini menjadi diperolehbahwa ada sebanyak73
faktor risiko untuk mioma uteri karena (88,0,%) wanita.
menarche dini berhubungan dengan Diantaranya wanita yang
kepekaan jaringan terhadap hormon mengalami Mioma Uteri Subserous
atau penekanan umpan balik kontrol yaitu 38 (45,8%), dibandingkan yang
produksi steroid. Dengan demikian, mengalami Mioma Uteri Intramural
semakin dini seseorang mengalami yaitu 35 (42,2%). Sedangkan wanita
menarche maka jaringan pada uterus denga menarche >11 yang mengalami
semakin peka terhadap reaksi hormon- Mioma uteri sebnyak 10 (12,0%).
hormon reproduksi. Wanita yang mengalami Mmioma uteri
Kepekaan jaringan yang subserous ada 10 (12.0%) dan wanita
berlebihan terhadap reaksi hormon, yangmengalami Mioma Uteri Intermural
mengakibatkan sel-sel penyusun ada 0 (0%)
jaringan tersebut menjadi imatur. Setelah dilakukan pengujian
Sesuai dengan teori genitoblast yang dengan uji statistik diperoleh X2 hitung
menyatakan bahwa mioma berasal dari lebih besar dari X2 tabel maka Ho
sel imatur Menarche dini (< 10 tahun) ditolak dan Ha diterima. Hasil uji
meningkatkan risiko kejadian mioma statistikdidapatkan nilai p value sebesar
uteri (1,24 kali) dan menarche 0,004, maka hasil ini lebih besar
terlambat dapat menurunkan risiko dibandingkan dengan nilai α. Sehingga
kejadian mioma uteri. (Jurnal dapat disimpulkan bahwa ada
Keperawatan, Volume XII, No. 2, hubungan antara keadaan perineum
Oktober 2016 ISSN 1907 - 0357 0) dengan kejadian rupture perineum dan
Usia menarche < 11 tahun pada OR 1,921(1,541-2,394)yang artinya
wanita penderita mioma uteri di RSUD wanita denga menarche <10 tahun
Pasar Rebo sebanyak 73 responden memiliki 1.921 kali mengalami mioma
(88.0%). Usia menarche dini menjadi uteri subserous
faktor risiko untuk mioma uteri, Dalam hal ini sesuai dengan
berhubungan dengan berbagai penelitian (Meyrawati, 2017) yang
penyebab. Peningkatan berat badan menyebutkan Hasil analisis hubungan
sebelum pubertas adalah faktor yang melalui uji statistik chi square
kuat untuk mendapatkan usia menarhe didapatkan nilai Asymp. Sig (2-sided)
dini. Usia menarche dini berhubungan dengan nilai p = 0, 007 < 0,05 yang
dengan peningkatan kepekaan jaringan berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu
terhadap hormon atau penekanan ada hubungan antara usia menarche
umpan balik kontrol produksi steroid. dengan kejadian mioma uteri di RS
Dari data di atas usia menarche PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta
dini tidak mempengaruhi kejadian Tahun 2015-2016. Usia menarche
mioma uteri, tidak sesuai dengan normal lebih beresiko daripada wanita

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 121


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

dengan usia menarche dini, ditunjukan wanita dengan obesitas yaitu sebanyak
hasil bahwa pada Usia menarche. 63,2 %.
Penelitian ini sesuai dengan Faerstein (2004 dalam Bieber,
teori yang menyatakanbahwa 2006) mendemonstrasikan bahwa
Menarche dini (< 10 tahun) peningkatan bb secara umum
meningkatkan risiko kejadian mioma meningkatkan risiko pertumbuhan dan
uteri (1,24 kali) dan menarche perkembangan mioma uteri.
terlambat dapat menurunkan risiko Peningkatan risiko sebesar 2,3 kali
kejadian mioma uteri. (Jurnal pada perempuan Dalam sebuah
Keperawatan, Volume XII, No. 2, penelitian di Amerika Serikat oleh
Oktober 2016 ISSN 1907 - 0357 0) Marshall et al mengemukakan bahwa
karena itu pada penelitian ini risiko mioma uteri meningkat sebanding
didapatkan banyak wanita dengan dengan peningkatan bb, serta
menarche <10 tahun banyak peningkatan risiko berhubungan
mengalami mioma uteri subserous dengan penambahan berat badan
Berdasarkan teori dan penelitian sejak usia 18 tahun.
yang telah dilakukan, peneliti Peningkatan bb berperan dalam
berasumsi bahwa terjadinya mioma terjadinya moma uteri. Hal ini mungkin
uteri hanya dialami oleh wanita denga berhubungan dengan konversi hormon
menarche <10 tahun, melainkan androgen menjadi estrogen oleh enzim
dialami oleh wanita dengan menarche aromatase di jaringan lemak. Hasilnya
>11tahun. terjadi peningkatan jumlah estrogen
Begitu halnya dengan hasil tubuh, dimana hal ini dapat
penelitian ini yang menyatakan bahwa meningkatkan prevalensi dan
lebih banyak wanita dengan menarche pertumbuhan mioma uteri.
<10 tahun yang mengalami mioma Hubungan Obesitas dengan
uteridibandingkan dengan menarche > Kejadian Mioma Uteri
11 tahun. Sehingga dapat disimpulkan Hasil analisis bivariat uji Chi-
bahwa menarche ≤10 tahun dan > 11 squareberdasarkan variabel obesitas
tahun dapat mempengaruhi mioma yang merupakan salah satu dari faktor,
uteri. Maka dari itu, dapat disimpulkan didapat hasil penelitian bahwa dari 83
bahwa ada hubungan antara menarche sampel yang diambil terdapat wanita
dengan kejadian mioma uteri. yangmemiliki obesitas dan mengalami
Frekuensi Obesitas dengan Kejadian mioma uteri subserous sebanyak
Mioma Uteri 24(28,9%) dan 26 (39,8%) wanita yang
Hasil analisis univariat mengalami mioma uteri intramural.
berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa Sedangkan, wanita yang tidak memiliki
wanitadengan mioma uteriRSUD Pasar obesitas sebanyak 24 (28,0%)wanita
Rebo Tahun 2017 berdasarakan yang mengalami mioma uteri
obesitas lebih banyak yaitu 50 (60,2%) subserous dan sebnayak 9
dibandingkan dengan wanita yang tidak (10,8%)wanita yangmengalami mioma
mengalami obesitas yaitu 33 (39,8%). uteri intramural
Hal ini terjadi karena Setelah dilakukan pengujian
peningkatan konversi androgen adrenal dengan uji statistik diperoleh X2 hitung
yang menyebabkan peningkatan lebih besar dari X2 tabel maka Ho
estrogen yang menyebabkan mioma ditolak dan Ha diterima. Hasil uji
uteri. Penelitian ini juga tidak sama statistikdidapatkan nilai p value sebesar
dengan penelitian yang dilakukan oleh 0,040, maka hasil ini lebih besar
Nisak (2014) yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan nilai α. Sehingga
kejadian mioma uteri terbanyak pada dapat disimpulkan bahwa ada

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 122


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

hubungan antara obesitasdengan Winkler dan Hoffman tahun


kejadian mioma uteri dan OR adalah 1983. Mereka menyatakan bahwa ada
2,889 (1,122-7,439) yang artinya peningkatan sebesar 4,2 kali lipat pada
wanitadengan obesitasmempunyai penderita mioma uteri yang mempunyai
peluang 2,889 kali untuk mengalami riwayat keluarga yang juga mengalami
mioma uteri. mioma uteri. Schwartz et al melakukan
Hasil penelitian inisesuai dengan penilaian pada 638 perempuan yang
teori bahwa obesitas juga berperan mengalami mioma uteri.
dalam terjadinya mioma uteri. Hal ini Hasilnya didapati bahwa pasien
mungkin berhubungan dengan konversi yang memiliki riwayat keluarga lebih
hormon androgen menjadi estrogen berisiko 2,5 kali (Bieber, et al., 2006).
oleh enzim aromatase di jaringan Wanita dengan garis keturunan tingkat
lemak (Djuwantono, 2005). Hasilnya pertama dengan penderita mioma uteri
terjadi peningkatan jumlah estrogen mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk
tubuh, dimana hal ini dapat menderita mioma dibandingkan dengan
menerangkan hubungannya dengan wanita tanpa garis keturunan penderita
peningkatan prevalensi dan mioma uteri (Parker, 2012).
pertumbuhan mioma uteri (Parker, Hubungan Riwayat Keluarga dengan
2012). Kejadian Mioma Uteri
Berdasarkan teori dan penelitian Hasil analisis bivariat uji Chi-
yang telah dilakukan, peneliti square berdasarkan variabel riwayat
berasumsi bahwa obesitas keluarga yang merupakan salah satu
berhubungan dengan mioma uteri. dari faktor, didapat hasil penelitian
Begitu halnya, dengan yang tidak bahwa dari 83 sampel yang diambil
memiliki obesitas akanmengalami terdapat wanita yangmemiliki riwayat
mioma uteri, dapat disebabkan oleh keluarga dan mengalami mioma uteri
gaya hidup dan pola perilaku ibu hamil subserous sebanyak 23 (27,77%) dan
yang kurang baik seperti merokok dan 24 (28,9%) wanita yang mengalami
minum alkohol (Kuntari, Wilopo, & mioma uteri intramural. Sedangkan,
Emilia, 2010).Sehingga, dapat wanita yang tidak memiliki riwayat
disimpulkan bahwa ada hubungan keluarga sebanyak 25 (30,1%), wanita
obesitas dengan terjadinya mioma yang mengalami mioma uteri
uteri. subserous dan 11 (13,2%) wanita
Frekuensi Riwayat Keluarga dengan yangmengalami mioma uteri intramural
Kejadian Mioma Uteri Setelah dilakukan pengujian
Hasil analisis univariat dengan uji statistik diperoleh X2 hitung
berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa lebih besar dari X2 tabel maka Ho
wanita dengan kejadian mioma diterima dan Ha ditolak. Hasil uji
uteriRSUD Pasar Rebo Tahun 2017 statistik didapatkan nilai p value
berdasarakan riwayat keluarga sebesar 0,075, maka hasil ini lebih kecil
sebanyak 47 (56,6%) dibandingkan dibandingkan dengan nilai α. Sehingga
dengan wanita yang tidak memiliki dapat disimpulkan bahwa tidak ada
riwayat keluarga.yaitu36 (43,4%). Hal hubungan antara riwayat keluarga
ini sesuai dengan penelitian Schwartz dengan kejadian mioma uteri dan OR
(2006) yang melakukan penilaian pada adalah 2,372 (0,9,54-5.898) yang
638 perempuan yang mengalami artinya wanitadengan riwayat
mioma uteri. Hasinya didapati bahwa keluargamempunyai peluang 2,372 kali
pasien yang memiliki riwayat keluarga untuk mengalami mioma uteri
lebih berisiko dibandingkan dengan Dalam hal ini sesuai dengan
yang tidak memiliki riwayat keluarga. penelitian (meyrawati 2017) yang

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 123


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

menyebutkan Hasil analisis hubungan yang mengalami mioma uteri


melalui uji statistik chi square intramural 42,2%.
didapatkan nilai Asymp. Sig (2-sided) 2. Distribusi Frekuensi kejadian mioma
dengan nilai p = 0, 398 > 0,05 yang uteri berdasarkan Umur <35 dan
berarti Ho diterima dan Ha ditolak yaitu >50 tahun 18,1 % dan umur 35-5-
tidak ada hubungan antara riwayat tahun 81,9%
keluarga dengan kejadian mioma uteri 3. Distribusi Frekuensi kejadian mioma
di RS PKU Muhammadiyah Kota uteri berdasarkan paritas ibu
Yogyakarta Tahun 2015-2016 primipara yaitu 95,2% dan pada
Hasil penelitian ini tidak sesuai multipara dan grande multi yaitu
dengan teori bahwa Wanita dengan 4,8%.
garis keturunan tingkat pertama 4. Distribusi Frekuensi kejadian mioma
dengan penderita mioma uteri uteri berdasarkan umur menarche
mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk <10 tahun 88,0%,dan >11 tahun
menderita mioma dibandingkan dengan 12,0%.
wanita tanpa garis keturunan penderita 5. Distribusi Frekuensi kejadian mioma
mioma uteri (Parker, 2012). Riwayat uteri berdasarkan obesitas, wanita
keluarga dengan kejadian mioma uteri dengan obesitas 60,2%,dan tidak
beresiko terhadap generasi selanjutnya obesitas 39,8%.
seperti yang disebutkan dalam 6. Distribusi Frekuensi kejadian mioma
penelitian Parker (2007). Hasil uteri berdasarkan riwayat keluarga,
penelitian yang dilakukan peneliti 56,6% dan wanita dengan tidak
menunjukan bahwa tidak ada memiliki riwayat keluarga mioma
hubungan antara riwayat keluarga yang uteri 43,4%
pernah menderita mioma uteri dengan 7. Ada hubungan antara umur dengan
kejadian mioma uteri. pada penelitian kejadian Mioma uteri p value =
Safira (2016) dimana hasil yang 0,003 dan OR sebesar
didapatkan adalah bahwa tidak adanya 14,000(1,743-112,478)
hubungan antara riwayat keluarga 8. Ada hubungan antara paritas
dengan kejadian mioma uteri dimana dengan kejadian abortus imminens
dari 100% terdapat 78,9% wanita p value = 0,028 dan OR sebesar
dengan mioma uteri tanpa riwayat 2,548 (1,937 – 3,353).
keluarga yang pernah menderita 9. Ada hubungan antara umur
mioma uteri dan (21,1%) yang memiliki menarche dengan kejadian mioma
keluarga menderita penyakit mioma uteri p value = 0,004 dan OR
uteri. ada sebagian besar orang secara sebesar 1,921(1,541-2,394)
genetik lebih kecenderungannya untuk 10. Ada hubungan antara obesitas
menderita penyakit yang sama. Tetapi dengan kejadian mioma uteri p
adapula orang yang secara genetik value = 0,040 dan OR sebesar
lebih kecil kemungkinannya. Sebab itu, 2,889 (1,122-7,439)
jika dalam riwayat kesehatan keluarga 11. Tidak ada hubungan antara riwayat
ada beberapa orang yang diketahui keluarga dengan kejadian mioma
menderita mioma harus menghindari uteri p value = 0,075 dan OR
faktor-faktor yang dapat memicu mioma sebesar 2,372 (0,954-5,898)
(Manuaba, 2013).
Daftar Pustaka
Kesimpulan 1. Apriyani Y, Sri Sumarni.
1. Distribusi Frekuensi kejadian mioma (2103).Analisis Faktor-Faktor yang
uteri terdiri dari yang mengalami berhubungan dengan kejadian
mioma uteri subserous 57,8 % dan mioma uteri di RSUD dr.Adhyatma

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 124


Kursih Sulastriningsih | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita ….

Semarang. Jurnal Kebidanan vol 13. Notoatmodjo, Soekidjo. 2013.


2,No 5, oktober 2013 Metodologi Penelitian Kesehatan.
2. Baziad A.(2008). Endokrinologi Jakarta : Rineka Cipta.
Ginekologi Edisi ketiga. Jakarta: 14. Ekine AA, Lawani LO, Iyoke CA,
Media Aesculapius FKUI Jeremiiah I, Ibrahim IA. (2015).
3. Benson. (2009). Buku Saku Review of the
Obstetri dan Gynekologi. 15. Haryanti K. (2013). Hubungan Usia
Jakarta:EGC dengan Kejadian Myoma Uteri di
4. clinical presentation of uterine Bangsal Sakinah RSU PKU
fibroid and effect of the therapeutic Muhammadiyah Kota
intervention on fertility. American Yogyakarta.Skripsi. Universitas
Journal Of Clinical Medicine ‘Aisyiyah Yogyakarta .
Research (CMR) 2105:3:9013 16. Kepmenkes. (2007). No
5. Derek LJ. 2011. Dasar-dasar 369/MENKES/SK/III/2007 tentang
Obstetri dan Ginekologi . Jakarta: Standar Profesi Bidan
Hipokrates, pp: 263-266. 17. Kepmenkes. (2011). Masalah
6. Manuaba, Ida A.C.2013. Ilmu Kesehatan Reproduksi di
Kebidanan, Penyakit Kandungan, Indonesia (Online):
dan KB untuk Pendidikan Bidan (http://www.depkes.go.id, diakses
Edisi 2. Jakarta: EGC 20 Juni 2018
7. Hakim, T. and Dharmawan, 18. Pasinggi S, Wegey F, Rarung M.
T.2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit (2015). Prevalensi mioma uteri
Dalam . 6th edn. Jakarta: Interna berdsarkan umur di RSUp
Publishing, pp. 1491 – 1499. Prof.Dr.R.D. Kandou Manado.
8. Jones, Derek Lewellyn, 2001. Journal e clinic (eCl) 2015:3:9-13
Dasar-dasar Obstetri dan 19. Parker,W.H. (2007). Etiology,
Ginekologi, Jakarta : Hipocrates symptomatology and diagnosis of
9. Manuaba, I.B.G. 2012. Memahami Uterine Myoms. Department of
Kesehatan Reproduksi Wanita, Obstetrics and gynecology UCLA
Jakarta. EGC School of Medicine. California :
10. Parker, W.H. 2007. Etiologi, American Society for Reproductive
Symptomaatology & Diagnosis of Medicine 2007 :87: 725-733.
Uterine Myomas, 20. Setiati E. (2009). Waspadai 4
11. Saifudin, 2012. Acuan Pelayanan Kanker Ganas Pembunuh Wanita.
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 21. Winkjosastro. (2009). Ilmu
Sarwono Prawiroharjo. Sulaiman, Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Sastrawinata, 2012. Ginekologi. Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Bandung: Elstar Offset
12. Wiknjosastro, H. 2014. Ilmu
Kandungan, Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No. 1 (2019) 125

Anda mungkin juga menyukai