Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi
Wasa karena atas berkat dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan Modul
Emo Demo Bagi Tenaga Kesehatan dengan harapan dapat dijadikan
sebagai bahan ajar untuk tenaga kesehatan. Pada kesempatan ini tidak lupa
saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan modul ini. Saya menyadari keterbatasan saya selaku
penulis, oleh karena itu demi pengembangan kreativitas dan
penyempurnaan modul ini, saya mengharapkan saran dan masukan dari
pembaca maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya.
Akhir kata, semoga modul ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Penulis
1
Lembar Pengesahan
Oleh :
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
3
ASI SAJA CUKUP
Tujuan permainan :
- Ibu belajar bahwa sampai usia 6 bulan, ukuran perut
bayi sangat kecil dan cukup hanya minum ASI
- Ibu belajar bahwa ASI yang keluar akan sesuai dengan
kebutuhan anaknya. Semakin banyak dihisap, produksi
ASI akan semakin banyak.
Target peserta : Ibu Baduta dan Ibu Hamil
Waktu : 15 menit
Pesan Kunci :
- Perut bayi sangat kecil,tidak dapat memuat banyak.
ASI saja cukup untuk bayi 0-6 bulan
- Semakin banyak dihisap, ASI semakin banyak keluar
Peralatan :
4
Manik kemiri Kelereng Pingpong Bola kasti
Langkah :
1. Hal yang harus dilakukan sebelum peserta datang: isi 4 gelas ukur susu
sesuai dengan volumenya (lihat kartu perut bayi). Sembunyikan Gelas
ini terlebih dahulu.
2. Tampilkan 8 benda.
Minta ibu menebak ukuran perut bayi. Gunakan kartu perut bayi sebagai
alat bantu (halaman dengan logo). Contoh: “Menurut Ibu, berapa besar
perut bayi yang baru lahir pada hari pertama? 3 hari? 1 minggu? 1
bulan? Berapa ukurannya?”
5
3. Tanyakan ibu yang lain untuk memastikan seluruh ibu berpartisipasi.
Contoh: “Apakah ibu setuju? Bagaimana yang lain?”
4. Jelaskan jawaban yang benar dengan membuka kartu perut bayi.
Kemudian letakkan gelas ukur yang telah diisi susu di samping benda
yang benar. Contoh: “Bagaimana menurut ibu? Apakah perut bayi lebih
kecil atau lebih besar dari yang ibu pikirkan?”
5. Diskusikan permainan. Contoh: “setelah kita bermain tadi, apa yang ibu
pikirkan? Apakah ibu terkejut? Bagaimana menurut ibu yang lain?”
“Apakah ibu pikir ASI ibu cukup? Saat bayi menangis, apakah selalu
karena lapar? Apakah ada alasan lain?”
6. Gunakan kembali susu cair diatas dan siapkan: 1 gelas ukur berisi 150
ml susu cair 1 gelas ukur berisi 80 ml susu cair 1 gelas ukur berisi 70 ml
minyak. Ambil 2 gelas kosong yang diibaratkan sebagai perut bayi dari
Ibu A dan Ibu B Contoh: “Ibu A dan Ibu B memiliki anak yang berumur
1 bulan. Disini ada 2 gelas kosong yang kita ibaratkan sebagai perut
bayi Ibu A dan Ibu B. Ibu A memberikan ASI saja pada bayinya,
sedangkan Ibu B memberikan ASI ditambah susu formula. Kita
ibaratkan susu ini sebagai ASI dan minyak sebagai susu formula.”
6
(tuangkan susu secukupnya sambil mengibaratkan bayi menghisap
ASI).” “3 jam kemudian, Ibu A kembali menyusui anaknya (tuangkan
susu-bayi menghisap ASI). Ulangi hingga susu dalam gelas ukur habis
(5x penuangan).”
8. Tunjukkan gelas Ibu B, dan tuangkan susu cair sembari bercerita
mengenai pemberian ASI dan tuangkan minyak pada saat Ibu B
memberikan susu formula. Contoh: “Pagi hari, Ibu B menyusui anaknya
(tuangkan susu secukupnya-bayi menghisap ASI). Pada siang hari, ibu B
memberikan susu formula (tuangkan minyak-ulangi bergantian hingga
susu dan minyak habis).”
9. Tunjukkan gelas Ibu A dan Ibu B. kedua gelas berisi sekitar 150 ml.
tunjukkan bahwa produksi ASI Ibu A lebih banyak dari Ibu B. gelas Ibu
A menunjukkan susu cair yang diibaratkan ASI 150 ml. sedangkan pada
gelas Ibu B terdapat minyak yang diibaratkan susu formula sebanyak 70
ml. Contoh: “Berapa ASI yang diproduksi Ibu A?” “Berapa ASI yang
diproduksi Ibu B?”
10. Diskusikan permainan. Contoh: “Jika kita lihat gelas Ibu A dan Ibu B,
bayi siapa yang lebih banyak minum ASI? Ibu siapa yang produksi
ASInya lebih banyak?”
11. Perut bayi 0-6 bulan masih sangat kecil dan cukup berikan ASI saja.
Semakin banyak ASI dihisap, produksi ASI ibu juga semakin banyak.
7
KESIMPULAN
1. Perut bayi 0-6 bulan masih sangat kecil dan cukup diberikan ASI
saja
2. Semakin banyak ASI dihisap, produksi ASI ibu semakin banyak
8
ATIKA SUMBER ZAT BESI
Tujuan Permainan : Ibu belajar bahwa ati ayam, telur dan ikan banyak
mengandung zat besi yang diperlukan selama
kehamilan.
Target : Ibu Hamil
Waktu : 20 menit
Pesan kunci : Makan 1 porsi ati ayam, telur dan ikan bergantian
setiap hari dalam masa kehamilan
Peralatan :
10
c. Tanyakan pada peserta lain apakah jawaban dari ibu tersebut benar dan
jika ada jawaban yang lain. Contoh: “Apakah jawaban ini benar Bu?
Apakah ada jawaban lain? (Minta ibu yang memiliki jawaban lain
untuk maju dan menambahkan/mengurangi beras pada baskom).
4. Selanjutnya coba andaikan dengan membandingkan dengan kerupuk.
Tunjukkan kartu kerupuk. Contoh: “sekarang coba bayangkan kalau
seandainya kita dibandingkan dengan kerupuk. Berapa banyak kerupuk
agar zat besinya sebanding dengan ATIKA? (Tunjukkan Kartu
Kerupuk).
Kesimpulan
Selama hamil, apalagi 3 bulan pertama, jangan lupa untuk makan satu porsi
ati ayam, atau telur atau ikan bergantian setiap hari.
11
CEMILAN SEIMBANG
Tujuan permainan :
- Ibu belajar bahwa cemilan tidak sehat mengandung
bahan yang tidak bergizi untuk anak
- Ibu belajar untuk tidak memberikan cemilan yang
tidak sehat, meskipun anak menangis
Target : Ibu Baduta
Waktu : 15 menit
Pesan Kunci : Cemilan yang tidak sehat, tidak baik untuk anak.
Jangan berikan cemilan sembarangan, meskipun
anak menangis.
Peralatan :
A B
13
b. Ibaratkan ember sebagai anak dan bola sebagai cemilan. Letakkan kedua
ember kira-kira 1 m di depan sukarelawan, bola diletakkan di samping
sukarelawan.
c. Fasilitator berperan sebagai anak yang sangat menyukai cemilan, dan
sering menangis untuk mendapatkannya.
d. Fasilitator akan berpura pura menangis (fasilitator mengangkat kartu
OEK) dan akan diam setelah mengatakan cemilan (fasilitator
menurunkan kartu OEK). Ajaklah peserta lain untuk ikut menangis.
e. Minta ibu untuk melempar bola (diibaratkan sebagai cemilan) ke ember
(diibaratkan sebagai anak) sebanyak-banyaknya setiap kali anak
menangis hingga anak diam.
f. Contoh: “Kita ibaratkan kedua ember ini adalah perut anak dan bola ini
adalah cemilan yang tidak sehat. Nah ini ada kartu OEK. Saya akan
bercerita. Kalau saya bilang Anak ibu menangis, maka saya akan
mengangkat kartu OEK. Saat kartu OEK diangkat semua ibu harus ikut
mengatakan OEK, OEK. Ibu yang di depan silakan memasukkan bola
sebanyak-banyaknya ke dalam ember sampai tanda/kartu OEK
diturunkan (anak diam).”
5. Setelah permainan selesai, hitunglah bola masing – masing sukarelawan.
Libatkan peserta untuk berhitung dan tanyakan apakah pemenangnya.
Contoh: “Siapa yang menang? Mari dihitung.”
6. Sekarang kembali pada gelas cemilan yang sudah dicampur tadi.
Edarkan gelas dan minta ibu untuk mengamati ini dalam gelas. Contoh:
“Apa saja yang muncul di dalam cemilan itu? Warnanya? Busanya?
14
Apakah ibu tertarik untuk meminumnya? Apakah ibu mau memberikan
ini ke anak? Mengapa? Menurut ibu, apakah cemilan ini bergizi untuk
anak kita?”
7. Kembali ke permainan bola. Berikan cemilan sebagaimana hadiah bagi
sukarelawan dengan bola paling banyak. Ciptakan suasana jijik.
Jelaskan bahwa sesungguhnya sukarelawan dengan jumlah bola paling
banyak adalah kalah karena memberikan cemilan lebih banyak. Contoh:
“sebagai hadiah, ibu yang bolanya paling banyak, dapat cemilan ini ya.
Apakah ibu banyak bola benar? Mengapa? Kalau salah, ya Benarkan!”
Kesimpulan :
- Cemilan yang tidak sehat yang terbuat dari bahan yang berbahaya dan
tidak bergizi.
-Meskipun anak kita menangis, jangan berikan sembarang cemilan yang
tidak sehat
-Berikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan
cemilan yang ibu buat sendiri
15
MEMBAYANGKAN MASA DEPAN
Tujuan permainan :
- Ibu belajar bahwa gizi ibu hamil mempengaruhi
masa depan anak
Target : Ibu Hamil
Waktu : 20 menit
Pesan Kunci : Apa yang ibu makan saat hamil akan
mempengaruhi masa depan anak. Saat hamil ibu
harus makan makanan bergizi setiap hari seperti ati
ayam, telur dan ikan.
Peralatan :
Kartu Dadu
Tali Tambang Pensil
Cita-Cita
Langkah :
1. Siapkan kartu cita-cita, mintalah 3 pasangan ibu untuk maju menjadi
sukarelawan. Setiap pasangan diberi waktu untuk berdiskusi impian
untuk anaknya ketika besar nanti.
2. Pengantar permainan (tanyakan kepada seluruh peserta).
16
3. Teknis permainan :
a. Siapkan tali dan dadu. Pada dadu terdapat sisi merah (makanan tidak
sehat) dan sisi hijau (makanan sehat, seperti ati, telur dan ikan).
Contohnya : ibaratkan tali sebagai jembatan untuk mencapai cita-cita
yang sudah didiskusikan. Dadu ibarat makanan ibu.
b. Setiap pasang ibu berdiri berhadapan sejauh 2-3 meter dan masing-
masing memegang ujung tali. Salah satu ibu memperlihatkan kartu cita-
cita yang telah ditulis. Ibu yang lain bertugas melempar dadu.
c. Saat mendapatkan warna hijau, ibu yang melempar dadu dapat maju 1
langkah, jika mendapat warna merah ibu tidak boleh melangkah maju.
d. Minta peserta lainnya untuk bertepuk tangan dan memberikan semangat.
Lanjutkan permainan hingga ada 1 pemenang.
4. Diskusikan permainan
17
MENYUSUN BALOK
Tujuan permainan :
- Ibu hamil dan ibu baduta belajar mengenai
perilaku yang mendukung pertumbuhan anak
Target : Ibu hamil dan Ibu Baduta
Waktu : 20 menit
Pesan Kunci : Perilaku makan ibu hamil dan perilaku pemberian
makan pada anak sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak
Peralatan :
18
2. Pengantar permainan
“sekarang kita akan bermain penyusun balok. Saya minta 2 pasang ibu
menjadi sukarelawan. Setiap pasangan akan menjadi pembaca kartu dan
penyusun balok”.
3. Teknis Permainan
a. Siapkan seluruh peralatan
b. Jelaskan aturan permainan kepada ibu
c. Mintalah seluruh ibu untuk berkumpul mengelilingi permainan
d. Mulailah permainan dengan menjatuhkan semua balok di tengah
meja/lantai, kocok kartu, bagi rata dan berikan kepada kedua kelompok
dengan posisi tertutup.
e. Pada saat fasilitator memberi aba-aba mulai, kelompok pertama mulai
membacakan kartu perilaku.
f. Permainan berakhir setelah semua kartu selesai dibacakan. Pemenang
adalah kelompok yang paling tinggi susunan baloknya.
4. Penutup Permainan
Diskusikan kartu dari kedua kelompok
Kesimpulan :
-Perilaku makan ibu hamil dan perilaku pemberian makan pada anak sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
19
JADWAL MAKAN BAYI DAN ANAK
selotip
Langkah :
1. Siapkan semua peralatan dan tempelkan 3 buah poster jadwal pemberian
makan pada dinding dengan lokasi yang cukup berjauhan. Mulailah
diskusi.
2. Teknis permainan
20
a. Bagi seluruh peserta menjadi 3 kelompok
b. Tunjukkan poster jadwal pemberian makan (dalam 24 jam) dan ketiga
kartu gambar. Minta setiap kelompok berdiri di depan masing masing
poster.
c. Bagikan kartu gambar pada setiap kelompok
d. Minta setiap kelompok mendiskusikan jadwal pemberian ASI, makan
dan cemilan sesuai dengan umur bayi/ anak yang disebutkan oleh
fasilitator
e. Setiap kelompok diminta untuk menempelkan kartu gambar pada jam-
jam yang sesuai/ berdasarkan hasil diskusi kelompok
f. Jika sudah selesai, mintalah seluruh peserta untuk berkumpul dan
mendiskusikan hasil dari masing-masing kelompok secara berurutan
g. Diskusikan di masing-masing kelompok jadwal makan yang benar.
Utamanya pemberian cemilan yang tidak boleh diberikan 1 jam
menjelang waktu makan pada semua kelompok umur, perhatikan pula,
untuk bayi dibawah 6 bulan, hanya boleh diberikan ASI saja.
h. Bila ada kelompok yang masih menempatkan kartu cemilan kurang dari
1 jam, menjelang waktu makan, mintalah untuk memperbaikinya.
Kesimpulan :
Jangan memberikan cemilan pada anak 1 jam menjelang jam makan
21
SIAP BEPERGIAN
Tujuan permainan : Ibu belajar memberikan ASI bahwa itu praktis dan
hemat waktu dibandingkan dengan memberikan susu
formula
Target peserta : Ibu Baduta dan Ibu hamil
Waktu : 20 menit
Pesan Kunci : Memberikan ASI itu praktis dan hemat waktu
dibandingkan dengan memberikan susu formula.
Peralatan :
Baju bayi
22
Langkah :
1. Siapkan semua peralatan diatas meja dan tunjukkan kepada peserta.
Tanyakan kepada ibu persiapan yang dibutuhkan sebelum bepergian
bersama anknya
2. Teknis permainan
a. Mintalah 2 orang relawan untuk maju kedepan
b. Jelaskan bahwa ibu akan berlomba menyiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan sebelum bepergian dengan anaknya.
c. Mintalah 1 relawan lain untuk maju kedepan untuk menghitung waktu
1,2,3 dsb saat perlombaan dimulai
d. Mulailah perlombaan dengan instruksi dari fasilitator, begitu aba-aba
diberikan relawan akan mulai berhitung.
e. Mintalah peserta lain untuk bertepuk tangan dan memberikan semangat
kepada kedua ibu tersebut. Fasilitator mencatat waktu ibu yang selesai
duluan, begitu juga yang selesai terakhir.
23
f. Relawan harus terus berhitung hingga ibu berakhir selesai. Fasilitator
juga mencatat waktunya. Mintalah semua peserta agar bertepuk tangan
untuk kedua ibu yang telah selesai lomba.
3. Diskusikan permainan
Kesimpulan
Memberikan ASI itu praktis dan hemat waktu dibandingkan dengan
memberikan susu formula
24
DITARIK KE SEGALA ARAH
25
c. Fasilitator kemudian bercerita mengenai kondisi ibu sri yang diperankan
oleh relawan
d. Mintalah peserta untuk menuliskan permasalahan apa saja yang
kemungkinan dihadapi ibu Sri pada kertas. Berikan waktu 5 menit. Jika
ibu kesulitan menuliskan permasalahan, gunakan kartu indeks sebagai
alat bantu (fasilitator sebaiknya berkeliling)
e. Setelah selesai mintalah satu per satu ibu membacakan permasalahn
yang dihadapi oleh ibu sri
f. Setiap selesai dibacakan, fasilitator membantu mengikat kertas tersebut
dengan tali yang ujungnya diikatkan pada tangan kiri atau kanan ibu sri
sedangkan kertas tetap dipegang oleh ibu.
g. Setelah semua kertas terikat, mintalah semua ibu untuk menarik talinya
hingga tegang.
h. Kemudian tunjukkan bahwa terkadang permasalahan tersebut semakin
besar dan kuat tarikannya. Mintalah semua ibu untuk menarik lebih
kuat, sehingga tangan ibu Sri ikut tertarik.
3. Diskusikan permainan
Kesimpulan
Ibu hamil harus dapat memikirkan dan meluangkan waktu untuk dirinya
selama kehamilan serta memeriksakan diri ke bidan secara teratur.
26
PORSI MAKAN BAYI DAN ANAK
Tujuan permainan :
- Ibu belajar bahwa anak berbeda dengan orang
dewasa, mereka membutuhkan makanan yang
beragam dan bergizi tinggi untuk tumbuh
kembangnya.
- Ibu belajar bahwa makanan anak jangan hanya
bubur nasinya yang diperbanyak
Target peserta : Ibu Baduta
Waktu : 20 menit
Pesan Kunci : anak berbeda dengan orang dewasa, mereka
membutuhkan makanan yang beragam dan bergizi
tinggi untuk tumbuh kembangnya.
Peralatan :
27
Langkah :
1. Siapkan seluruh peralatan dan mulailah diskusi.
2. Teknis permainan
a. Mintalah peserta untuk saling berpasangan. berikan 1 piring
mainan untuk tiap pasang ibu.
b. Jelaskan dan contohkan cara penyusunan piring mainan yang
terdiri dari 3 warna
c. Setiap pasangan ibu diminta menyusun piring mainan sesuai
dengan porsi makanan yang biasa diberikan kepada anak,
sehingga terlihat warna putih, merah, dan hijau. Beri waktu 5
menit untuk berdiskusi.
d. Setelah peserta selesai menyusun piringnya mintalah 2 pasang
ibu untuk maju kedepan dan menjelaskan piringnya.
3. Diskusikan permainan
4. Mintalah 2 sukarelawan untuk maju kedepan. 1 berperan sebagai
ibu rumpi dan lainnya sebagai ibu sri. Gunakan kartu piring, dan
minta ibu rumpi menunjukkan gambar yang SALAH, dan ibu Sri
akan menunjukkan gambar yang BENAR.
5. Penutup Permainan, setelah mendengar jawaban ibu-ibu, fasilitator
menegaskan tentang piring anak dengan menggunakan kartu salah –
benar.
Kesimpulan : Anak berbeda dengan orang dewasa, mereka
membutuhkan makanan yang beragam dan bergizi tinggi
untuk tumbuh kembangnya.
28
HARAPAN IBU
Pulpel kertas
Langkah :
1. Siapkan peralatan dan tanyakan pada ibu umur kehamilannya
2. Teknis permainan :
a. Berikan masing-masing ibu 1 gambar janin sesuai dengan usia
kehamilannya
b. Jika ada ibu yang usia kehamilannya sama, mintalah ibu tersebut untuk
bergabung
29
c. Minta mereka untuk memperhatikan gambar
perkembangan janin. Kemudian minta ibu untuk
membacakan dengan keras keterangan dibalik
gambar secara bergantian
3. Diskusikan permainan
4. Setelah semua ibu selesai, diskusikan mengenai perkembangan janinnya.
5. Bagikan kertas dan pena untuk masing-masing ibu, mintalah mereka
untuk memikirkan dan menuliskan :
a. Harapan ibu untuk anaknya
b. Apa yang dapat mereka lakukan saat ini agar perkembangan bayi
mereka di dalam kandungan baik
c. Berikan waktu 5 menit. Bagi ibu yang kesulitan untuk menuliskan
harapan dan janjinya, nanti bisa langsung bercerita
6. Tergantung dari jumlah peserta, bila lebih dari 8 orang mintalah
minimal 3 relawan untuk membacakan janji dan harapan. Bila peserta
30
kurang dari 8, mintalah masing – masing ibu untuk membacakan janji
dan harapan mereka.
Kesimpulan :
Perkembangan janin didalam kandungan yang dipengaruhi oleh perilaku
ibu saat ini dan makanan yang dikonsumsi.
31
Deteksi Kanker Serviks dengan Tes IVA dan PAP SMEAR
(K e rtas)
(Pulpen) (Kartu
Porsio)
Langkah :
1. Siapkan seluruh peralatan yang diperlukan dan mulailah berdiskusi
mengenai materi kanker serviks dan cara mendeteksinya
32
3. Mengajak ibu memejamkan mata untuk membayangkan jika terkena
kanker serviks contohnya : baik ibu ibu sekalian sekarang kita coba dulu
membayangkan dengan menutup mata bagaimana bentuk dari porsio
kita, ibu ibu bisa kan membayangkan sesuai gambar yang tadi dibagikan
? ibu menjawab” bisa” . coba ibu bayangkan kanker serviks itu akan
terus menggerogoti tubuh ibu, berat badan ibu akan berkurang, rambut
ibu akan rontok karena pengaruh dari kemoterapi, setiap hari bahkan
setiap malam ibu tidak bisa tidur dengan nyenyak karena harus menahan
sakit, dan bayangkan saja ibu harus mengkonsumsi obat setiap hari,
Belum lagi harus membayar kemoterapi dan obat obatan lainnya. kanker
serviks tidak merugikan ibu sendiri tetapi juga orang lain. bayangkan
keluarga ibu terutama anak dan suami ib .
4. Salah seorang ibu menjawab “saya takut jika terkena kanker serviks,
saya tidak mau menyusahkan orang lain terutama keluarga saya”. nahh
ibu itulah manfaatnya jika melakukan deteksi dini kanker serviks,
semakin cepat kita mengetahuinya, semakin cepat juga mengobatinya,
daripada terus kita abaikan kanker itu akan terus menerus tumbuh di
tubuh kita. “kalau begitu saya akan melakukan deteksi dini kanker
serviks melalui Tes IVA” jawab seorang ibu
5. “bagus ibu-ibu kalau begitu ibu ibu sekalian boleh membuka mata, tidak
ada salahnya jika melakukan deteksi dini, biayanya juga tidak terlalu
mahal, jadi sebaiknya ibu segera melakukan tes IVA atau PAP Smear
agar mengetahui hasilnya” ibu menjawab “baik kalau begitu besok saya
akan melakukan tes IVA di pelayanan kesehatan terdekat”. baik ibu ibu
33
agar tidak tegang saya punya permainan, tujuannya untuk ibu agar
mengingat materi yang sudah diberikan tadi, dengan aturan sebagai
berikut :
6. Melakukan evaluasi
a. Membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang untuk
melakukan tes kecil untuk menguji kepahaman peserta mengenai
materi yang sudah diberikan.
b. Kemudian setiap kelompok diberikan gambar porsio secara acak,
setiap kelompok harus mengurutkan gambar porsio dari porsio yang
belum terinfeksi kanker hingga yang sudah terinfeksi, Masing-
masing kelompok diberikan waktu 1 menit untuk berdiskusi. Setelah
selesai, minta perwakilan kelompok untuk maju kedepan, untuk
menjelaskan hasil diskusinya.
c. Mintalah setiap peserta untuk menulis dikertas ringkasan dari hasil
diskusi tersebut tujuannya untuk mengingatkan materi yang sudah
diberikan
d. Setelah selesai kumpulkan hasil jawaban, dan minta peserta untuk
bertepuk tangan karena permainan telah selesai.
34
Kesimpulannya :
ibu bersedia melakukan deteksi dini kanker serviks di pelayanan
kesehatan terdekat
35
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI
37
Evaluasi
Membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2-4 orang untuk melakukan
tes kecil untuk menguji kepahaman peserta mengenai materi yang sudah
diberikan
Kemudian setiap kelompok harus mereview materi dan mempraktekkan
cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri
Masing-masing kelompok diberikan waktu 1 menit untuk berdiskusi
Setelah selesai, minta perwakilan kelompok untuk maju kedepan, untuk
menjelaskan hasil diskusinya
Permainan selesai, diakhiri dengan bertepuk tangan dan berjabat tangan
38