PENDAHULUAN
terdapat dimana-mana.
merupakannomor satu dari golongan penyakit infeksi. Saat ini tuberculosis diseba
satu orang yang terinfeksi tuberculosis, tetapi hanya bakteri yangaktif yang
saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Sebagian besar
yang berisikan organisme basil tuberkel dari seseorang yang terinfeksi. Bakteri ini
1
bila sering masuk dan terkumpul didalam paru akan berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahantubuh yang rendah) dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah
infeksi Tuberkulosis dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru,
otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru.
mikroskop, dibutuhkan kuman baru yang jumlahnya paling sedikit 5000 kuman
dalam satu mililiter dahak. Sebuah penelitian di San Fransisco menyatakan bahwa
17% penderita Tuberkulosis memiliki hasil sputum BTA (-). Oleh karena itu,
pemeriksaan BTA (+), akan banyak penderita TB paru yang tidak terdiagnosis.
2
Sekitar 75% pasien Tuberkulosis adalah kelompok usia yang paling
juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan
memburuk, jumlah kasus Tuberkulosis meningkat dan banyak yang tidak berhasil
masalah Tuberkulosis besar (high burden countries). Menyikapi hal tersebut, pada
emergency).
dan tempat hunian. Namun pada dasarnya penyakit TBC bisa disembuhkan secara
tuntas apabila pasien mengikuti anjuran tenaga kesehatanuntuk minum obat secara
teratur dan rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu
diperlukan juga kepedulian dan pengawasan dari tenaga kesehatan untuk mengaw
al perkembangan terapi pasien. Penyebab TBC memang bukan bakteri biasa, kare
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tahan asam ini, merupakan organisme patogenmaupun saprofit. Jalan masuk untuk
organism MTB adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka
pada kulit. Sebagian besar infeksi TB menyebar lewat udara, melalui terhirup
nya nukleus droplet yang berisikan organisme basil tuberkel dari seseorang yang
terinfeksi.
paru (disebut sebagai tuberculosis paru), tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
bawah, Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua,
muda.
B. Epidemiologi
Tuberkulosis terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru
sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101.000 pertahun. Survei Kesehatan
saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit
problem kesehatan dunia yang utama. Walaupun sudah lebih dari seabad sejak
penyebabnya ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Robert Koch, pada tahun 1882, TB
5. migrasi penduduk
7. meningkatnya kemiskinan
C. Etiologi
Mycobacterium merupakan kuman batang tahan asam, yang dapat hidup selama
berminggu-minggu dalam keadaan kering, tetapi mati dalam suhu 60C dalam
5
Mycobacterium Tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit
melengkung tidak berspora dan tidak berkapsul, dinding bakteri ini sangat
kompleks terdiri dari lapisan lemak yang cukup tinggi (60%). Penyusun utama
dari bakteri ini adalah asam mikola, lilin kompleks, trehalosa dimikolat yang
disebut cord factor, dan micobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi.
Asam mikolat merupakan asam lemak berantai panjang yang digabungkan dengan
fosfodiester. Unsur lain yang terdapat didinding sel bakteri tersebut adalah
kompleks tersebut menyebabkan bakteri ini bersifat tahan asam, yaitu apabila
sekali diwarnai akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan zat warna tersebut
E. Patofisiologi
mbentukan dinding di sekitar lesi oleh jaringan fibrosa untuk membentuk apa
meningkatnyausahaotot pernafasan untuk ventilasi paru dan oleh karena itu menur
darah.
6
F. Cara Penularan
batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan
dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan
berada dalam waktu yang lama, ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,
bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya
penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
7
G. Gejala Klinis
lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal
1. Gejala respiratorik
batuk darah
sesak napas
nyeri dada
Gejala respiratori ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai
gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang pasien terdiagnosis pada
saat medical check up. Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka
pasien mungkin tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi
2. Gejala Sistemik
Demam
H. Klasifikasi Tuberkulosis
Tuberkulosis primer
8
timbul adalah pleuritis karena perluasan infiltrate primer ke pleura
Tuberkulosis sekunder
Tuberculosis ini bersifat kronis dan terjadi pada orang dewasa, saat ini
advanced tuberculosis)
BTA (+)
BTA (-)
Kategori 1
9
Kasus baru dengan sputum positif, kasus baru dengan bentuk
Tuberkulosis berat.
Kategori II
Kategori III
Kasus BTA negative dengan kelainan paru yang tidak luas, Kasus
Kategori IV
Tuberkulosis kronik
I. Diagnosis
dapat berasal dari dahak, cairal pleura, bilasa bronkus, bilasan lambung. Ada 3
cara pengambilan dahak yaitu : sewaktu (dahak sewaku saat berkunjung), Pagi
J. Gambaran radiologis
bila klinis ada gejala-gejala tuberculosis paru hampir selalu ditemukan kelainan
pada foto roentgen, bila klinis ada prasangka terhadap penyakit tuberculosis paru
10
tetapi pada foto roentgen tidak ditemukan kelainan maka ini merupakan tanda
yang kuat bahwa penyakit yang dideria bukanlah tuberculosis. Dari bentuk
dan lubang yang merupakan tanda aktif, sedangkan bayangan aris-garis dan
lebih dini, pemeriksaan standart yang dapat dilakukan adalah foto Thorax PA.
Ada beberapa cara pembagian kelainan yang dapat dilihat pada foto roentgen.
4. Kavitas (lubang)
11
yang biasanya disertai dengan pleuritis. Pembesaran kelenjar-kelenjar
12
Gambar.2I.3. Tuberkulosis Primer Infiltrat di Paru Kanan Lobus Atas
13
Gambar.2I.5. Sarang Awan dan Lubang-Lubang Besar Tingkat Lanjut
14
Gambar.2I.7. Radiologi dicurigai lesi TB lama aktif
Terlihat Gambaran bercak berawan pada kedua paru, kalsifikasi, garis fibrosis
K. Pengobatan
klovulanat
L. Komplikasi
Batuk darah
Pneumo thoraks
Gagal nafas
Gagal jantung
Efusi pleura
15
BAB III
KESIMPULAN
paru (disebut sebagai tuberculosis paru), tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
bawah, Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua,
muda
bila klinis ada gejala-gejala tuberculosis paru hampir selalu ditemukan kelainan
pada foto roentgen, bila klinis ada prasangka terhadap penyakit tuberculosis paru
tetapi pada foto roentgen tidak ditemukan kelainan maka ini merupakan tanda
yang kuat bahwa penyakit yang dideria bukanlah tuberculosis. Dari bentuk
dan lubang yang merupakan tanda aktif, sedangkan bayangan aris-garis dan
lebih dini, pemeriksaan standart yang dapat dilakukan adalah foto Thorax PA.
Ada beberapa cara pembagian kelainan yang dapat dilihat pada foto roentgen.
Sarang produktif, berbentuk butir-butir bulat kecil yang batasnya tegas dan
densitasnya sedang.
16
Sarang induratif atau fibrotik, yaitu yang berbentuk garis-garis atau pita
Kavitas (lubang)
17
DAFTAR PUSTAKA
Lingkungan: 2011.
Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik edisi ke-2. Balai penerbit FKUI. Jakarta :
2006
18