Anda di halaman 1dari 5

ANTROPOLOGI HUKUM

OLEH

NAMA : MUHAMMAD YUSRIZAL

NIM : 201930061

KELAS :C

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
2021
1. Apakah dalam setiap masyarakat terdapat Hukum dan bagaimana
karakteristik hukum yang universal?

Jawaban:
 Dalam setiap masyarakat terdapat Hukum karena setiap manusia mempunyai
sifat, watak, dan kehendak yang berbeda-beda dan dalam hubungan dengan
sesama manusia dibutuhkan adanya kerjasama, tolong menolong dan saling
membantu untuk memperoleh keperluan hidupnya. Kalau kepentingan itu selaras
maka keperluan masing-masing akan mudah tercapai. Tetapi kalau tidak akan
menimbulkan masalah yang mengganggu keseharian dan bila kepentingan
tersebut yang kuatlah akan berkuasa dan menekan golongan yang lemah untuk
memenuhi kehendaknya.
Karena itu di perlukan satu aturan yang mengatur setiap anggota dalam
masyarakat. Maka dibuatlah aturan yang disebut norma, dengan norma tersebut
setiap anggota masyarakat dengan sadar atau tidak sadar akan terpengaruh dan
menekan kehendak pribadinya. Adanya aturan tersebut berguna agar
tercapainya dalam tujuan masyarakat, memberi petunjuk mana yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan memberi petunjuk bagaimana cara
berperilaku dalam masyarakat. Itulah dasar pembentukan hukum dari kebutuhan
masyarakat akan adanya aturan yang mengatur tata cara kehidupan agar setiap
kehidupan masyarakat dapat hidup selaras.

 Karakteristik hukum yang universal yaitu hukum yang luas yang dapat menjaga
keseluruhan dan selalu dapat dipakai di mana saja. Masyarakat yang dapat
menerima hukum dan menerapkan di masyarakat yang dapat dikatakan
masyarakat modern namun masyarakat yang memberikan hukum itu termasuk
dengan sendirinya merupakan masyarakat tradisional, contohnya seperti
masyarakat pedalaman dayak yang melarang penduduknya merusak alam untuk
menjaga keseimbangan alam sehingga bisa dipastikan bahwa hukum dapat
masuk dengan sendirinya kedalam suatu kelompok masyarakat jadi bisa juga
disimpulkan bahwa hukum adat dalam setiap masyarakat.
2. Bagaimanakah hubungan antara Hukum dengan aspek kebudayaan dan
organisasi social?

Jawaban:
Hukum, aspek kebudayaan, serta organisasi sosial merupakan faktor-faktor yang
paling penting dalam penyelenggaraan dan penegakan hukum yang berlaku.
Hukum sangat berkaitan erat dengan kebudayaan. Hukum sendiri merupakan
produk kebudayaan, karena sejatinya produk hukum adalah produk ciptaan
manusia. Dalam studi hukum dikenal struktur hukum, substansi hukum, dan budaya
hukum. Hukum diciptakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari satu
daerah ke daerah lainnya sesuai dengan kebudayaan setempat. Artinya,
kebudayaan membentuk hukum. Hukum itu bukanlah skema yang final, tetapi terus
bergerak sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman umat manusia.
Artinya, hukum akan terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan
dinamika manusia ini terlahir dalam proses kebudayaan yang berbeda.
Aspek kebudayaan dan organisasi sosial merupakan faktor dari penegakan hukum.
Tanpa ada budaya, menghukum akan sulit untuk menegakan hukum tersebut, lalu
organisasi sosial merupakan pengawas hukum yang berlaku. Sehingga dapat
dikatakan bahwa ketiganya merupakan peranan yang penting dalam penegakan
hukum itu sendiri dan ketiganya saling berhubungan dari segi tugas masing-masing

3. Apakah mungkin diadakan Tipologi Hukum tertentu sedangkan variasi


karakteristik hukum terbatas?

Jawaban:
Tentu, karena Informasi teoritis tentang negara dan hukum. Ini menyiratkan studi
tentang aspek epistemologis, metodologis dengan maksud untuk penerapan hasil
selanjutnya dalam praktik. Ontologi hukum yang merupakan bidang ilmu
pengetahuan tentang keberadaan manusia dalam hubungan hukum negara adalah
hak, kebebasan, keistimewaan dan kewajiban yang berperan penting dalam
pembentukan budaya hukum masyarakat.
4. Apakah tipologi hukum berguna untuk menelaah hubungan antara hukum
dengan aspek budaya dan organisasi social?

Jawaban:
Tipologi hukum berguna untuk menelaah hubungan antara hukum dengan aspek
budaya dan organisasi social karena tipologi hukum menekankan dan mencari
adanya perbedaan- perbedaan yang ada serta persamaan pada berbagai sistem
hukum. Dan penelitian yang lebih di titik beratkan pada perkembanagan –
perkembangan hukum.

5. Mengapa hukum itu berubah serta bagaimana cara mendiskripsikan sistem-


sistem hukum?

Jawaban:

Hukum berubah untuk mengikuti perkembangan masyarakat. Hukum merupakan


suatu aturan untuk masyarakat agar tertib, sehingga perlu adanya suatu
aturan/hukum disuatu masayarakat. Perlu diketahui bahwa masyarakat dalam
perkembangannya akan selalu lebih maju dan berubah seiiring perkembangan
zaman.

Fuller (dalam Satjipto Rahardjo 1986:53) mengemukakan suatu pendapat bahwa


ada delapan asas (principles of legality) untuk menentukan suatu sistem hukum,
yaitu:

1) Suatu sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan. Yang dimaksud di


sini adalah ia tidak boleh mengandung sekedar keputusan yang bersifat ad hoc.
2) Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu harus diumumkan.
3) Tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut. Memberikan peraturan yang
berlaku surut berarti merusak integritas pengaturan yang ditujukan untuk berlaku
bagi waktu yang akan datang.
4) Peraturan harus disusun dalam rumusan yang dapat dimengerti.
5) Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang bertentangan
satu sama lain.
6) Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang
dapat dilakukan.
7) Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah-ubah peraturan sehingga
menyebabkan orang akan kehilangan orientasi.
8) Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan
pelaksanaannya sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai