Anda di halaman 1dari 19

NAMA:Muhammad Akbar

KELAS: 1B

NIM: P07534023076

KUMPULAN TUGAS BAHASA INDONESIA PERTEMUAN 1 SAMPAI 14

PERTEMUAN 1

1. Tuliskan tujuan mata kuliah Bahasa Indonesia pada jurusan tlm?


Jawab: Bertujuan agar mahasiswa mampu berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia secara efektif, efisien, baik dan benar sesuai etika dan
kesopanan.dan kalo untuk bekerja Bahasa Indonesia sangat memudahkan untuk pada
Kesehatan medis dalam bekomunikas pada pasien dan tenaga kesehatan yang lain.
2. Jelaskan pengertian dan fungsi Bahasa?
Jawab:

bahasa adalah alat komuniksi yang digunakan banyak orang untuk penyampaian
maksud kepada lawan bicara yang bisa dipahami dan dimengerti
fungsi bahasa :
(1) sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri

(2) alat komunikasi

(3) alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial

(4) alat mengadakan kontrol sosial.

3. Jelaskan Sejarah ejaan Bahasa Indonesia dan perkembangannnya?


Jawab:
 Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)
Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van Ophuijsen
pada 1901. Ejaan ini menggunakan huruf Latin dan sistem ejaan Bahasa Belanda
yang diciptakan oleh Charles A. van Ophuijsen. Ejaan van Ophuijsen berlaku sampai
dengan tahun 1947.
 Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1956)
Ejaan Republik berlaku sejak tanggal 17 Maret 1947. Pemerintah berkeinginan
untuk menyempurnakan Ejaan van Ophuijsen. Adapun hal tersebut dibicarakan
dalam Kongres Bahasa Indonesia I, pada tahun 1938 di Solo. Kongres Bahasa
Indonesia I menghasilkan ketentuan ejaan yang baru yang disebut Ejaan
Republik/Ejaan Soewandi.
 Ejaan Pembaharuan (1956-1961)
Kongres Bahasa Indonesia II digelar pada tahun 1954 di Medan. Kongres ini digagas
oleh Menteri Mohammad Yamin. Dalam Kongres Bahasa Indonesia II ini, peserta
kongres membicarakan tentang perubahan sistem ejaan untuk menyempurnakan
ejaan Soewandi.
 Ejaan Melindo (1961-1967)
Ejaan ini dikenal pada akhir 1959 dalam Perjanjian Persahabatan Indonesia dan
Malaysia. Pembaruan ini dilakukan karena adanya beberapa kosakata yang
menyulitkan penulisannya. Akan tetapi, rencana peresmian ejaan bersama tersebut
gagal karena adanya konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada 1962.
 Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) (1967-1972)
Pada 1967, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan yang sekarang bernama Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengeluarkan Ejaan Baru. Pembaharuan
Ejaan ini merupakan kelanjutan dari Ejaan Melindo yang gagal diresmikan pada saat
itu.
 Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) (1972-2015)
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan berlaku sejak 23 Mei 1972 hingga
2015 pada masa menteri Mashuri Saleh. Ejaan ini menggantikan Ejaan Soewandi
yang berlaku sebelumnya. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ini
mengalami dua kali perbaikan yaitu pada 1987 dan 2009.
 Ejaan Bahasa Indonesia (2015-sekarang)
Pemerintah terus mengupayakan pembenahan terhadap Ejaan Bahasa Indonesia
melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia. Pasalnya,
pemerintah meyakini bahwa ejaan merupakan salah satu aspek penting dalam
pemakaian Bahasa Indonesia yang benar.
Ejaan Bahasa Indonesia ini diresmikan pada 2015 di masa pemerintahan Joko
Widodo dan Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
4. Tuliskan maksud UUD 1945 pasal 36?
Jawab:
Pada pasal 36 dalam UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”.
Kalimat itu menegaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang
memiliki kedudukan yang sangat kuat, digunakan dalam urusan kenegaraan dan
urusan tata pemerintahan.
5. Jelaskan yang dimaksud ligue france?
Jawab:
Lingua Franca adalah bahasa latin yang artinya “ bahasa pergaulan” di suatu tempat
dimana terdapat penutur bahasa yang berbeda-beda.
Bahasa yang berbeda tersebut tidak dapat dipahami satu sama lain, sehingga mereka
harus menggunakan bahasa pengantar atau bahasa pergaulan.

TUGAS KELOMPOK

1. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di era modern?


Jawab:
Bahasa Indonesia saat ini sedang berkembang. Perkembangan ini ditandai
dengan banyaknya kosakata baru. perkembangan ini dipengaruhi oleh
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Di era globalisasi, keberadaan
bahasa Indonesia dilihat sebagai bagian dari penghambat proses komunikasi global.
2. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di luar negeri?
3. Jawab:

Berkembangnya bahasa indonesia di manca negaraBahasa merupakan salah satu


faktor yang tidak akan terlepas dalam hubungan antar Negara. Indonesia yang ikut
dalam hubungan komunikasi antar bangsa membuat bahasa Indonesia di kenal di
luar negeri. Tidak hanya di asia, bahasa Indonesia juga di kenal di luar asia seperti
Australia. Di Australia sendiri bahasa Indonesia memiliki posisi ke-4 sebagai bahasa
terpopuler. Banyak Negara yang sudah meresmikan bahasa Indonesia di berbagai
universitas dan sekolah khusus lainnya. Contohnya di Vietnam seperti di Universitas
Hong Bang dan Universitas Nasional HCMC yang pada setiap tahunnya mata kuliah
bahasa Indonesia memiliki jumlah peminat yang cenderung meningkat.
4. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia?
Jawab:
bahasa gaul dapat mempersulit pengguna bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan
bahasa yang baik dan benar. Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang
membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya.
PERTEMUAN 2

1. Gambarkanlah keadaan masalah kebahasaan di Indonesia!

Jawab:

masalah Kebahasaan yang ada di Indonesia tidak terlepas dari Kehidupan


Masyarakatnya. Karena dalam suatu hubungan dengan kehidupan masyarakat
kebahasaan Indonesia telah mengalami beragam perubahan, terutama yang berkaitan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya pada media
informasi yang semakin hari semakin sarat dengan tuntutan dan tantangan
globalisasi.Kondisi seperti ini telah menempatkan bahasa asing, terutama bahasa
Inggris ataupun bahasa lainnya, yang telah memasuki kehidupan bangsa dan
mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Perubahan tersebut telah mengubah
perilaku masyarakat Indonesia dalam bertindak dan dalam berbahasa.Selain itu,
tidak hanya penggunaan bahasa asing tetapi bahasa daerah pun ikutserta dalam
terjadinya perubahan masalah kebahasaan di Indonesia terutama dalam bahasa
"Gaul" Jaksel yang telah mewarnai penggunaan bahasa Indonesia secara lisan.
Bahkan, sekarang ini anak-anak generasi muda yang lebih mengenal (lebih paham)
dan lebih sering mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa "Gaul" Jaksel.

2. Mengapa kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia perlu dirumuskan?

Jawab:

Perumusan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia diperlukan oleh karena


perumusan itu memungkinkan kita mengadakan pembedaan antara fungsi dan
kedudukan bahasa Indonesia pada satu pihak, serta fungsi dan kedudukan bahasa-
bahasa lain, baik bahasa-bahasa daerah yang hidup sebagai unsur kebudayaan

3. Apakah perbedaan antara kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?
4. Jawab:

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimiliki sejak dikeluarkan


Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, sedangkan kedudukan sebagai
bahasa Negara dimiliki sejak diresmikannya Undang-Undang Dasar 1945 (18
Agustus 1945) Dalam UUD 1945, Bab XV pasal 36 tercantum “Bahasa Negara
ialahBahasa Indonesia.
PERTEMUAN 3

1. Mengapakah bahasa Indonesia memiliki banyak ragam dan bagaimakah kaitan


pemakaian ragam bahasa tersebut dengan upaya mewujudkan adanya integrasi
nasional dan harmoni sosial? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawab:
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan dan nasional yang berlaku
di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penetapan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional telah diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Berangkat dari keinginan
untuk menjadi satu bangsa dengan satu bahasa pada Kongres Pemuda II
tahun 1928, bangsa Indonesia akhirnya bersepakat untuk menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan seluruh
komponen bangsa.
2. Apakah yang membedakan antara dialek geografis dan dialek sosial? Jelaskanlah
jawaban Saudara disertai dengan contoh ilustrasinya!
Jawab:
Dialek sosial membahas variasi bahasa pada kelompok-kelompok sosialmasyarakat
penutur, sedangkan dialek geografi yaitu membahas variasibahasa yang
digunakan oleh penutur di daerah tertentu.Contoh dialek geografis dalam bahasa
Jawa, yaitu dialek Banyumas,dialek Tegal, dialek Osing, dialek standar, dan
sebagainya.Contoh dialek sosial remaja. Dialek temporal yaitu dialek yang
dipakaipada kurun waktu tertentu.
3. Apakah yang dimaksud dengan interferensi? Bagaimanakah interferensi itu bisa
terjadi? Jelaskanlah jawaban Saudara dengan menyertakan contoh-contoh!
Jawab:
Interferensi adalah kekeliruan berbahasa yang disebabkan olehpengaruh
bahasa lain yang sering digunakan sehingga mempengaruhipenggunaan
bahasa lainya baik berupa pengaruh fonologis, morfologis,sintaksis, ataupun
leksikonnya.
4. Jika Saudara menulis skripsi atau tugas akhir menggunakan bahasa Indonesia, ragam
bahasa yang manakah yang Saudara gunakan? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawab:
Ragam bahasa yang saya gunakan yaitu Bahasa resmi, sederhana, danlugas, serta
selalu dipakai untuk mengacu hal yang dibicarakan secaraobjektif. bagi
komunikasi, resmi, baik tertulis maupun lisan.
PERTEMUAN 4

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk kesetiaan dan kebertanggungjawaban penutur bahasa


Indonesia terhadap bahasa Indonesia? Jelaskanlah jawaban Saudara?

Jawab:

Dengan cara menjunjung tinggi penggunaan bahasa Indonesia sebagaibahasa


utama, baik dalam acara formal atau resmi, serta penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar

2. Bagaimanakah kondisi pengembangan bahasa Indonesia dewasa ini? Jelaskanlah


jawaban Saudara!

Jawab:

Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi denganmakin


diminatinya Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional.Bahkan Bahasa
Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran dinegara – negara asing
seperti Australia, Belanda, Jepang, AmerikaSerikat, Inggris, Cina, dan
Korea Selatan. Oleh karena itu, bangsaIndonesia harus mempersiapkan diri
dengan baik dan penuh perhitungan.Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah
masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Pepatah
berkata, “Bahasamenunjuk bangs’’

3. Bagaimanakah sikap Saudara sebagai pemilik dari pemakai bahasa Indonesia dalam
ikut serta mengemban fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional?

Jawab:

Menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar sesuai kaidahkaidah


berbahasa indonesia yang baku serta memperkenalkan indonesia dikancah dunia
dengan bahasa nasional bahasa Indonesia.

PERTEMUAN 5

Nyatakan kalimat ini salah (S) atau benar (B). Jika salah, betulkan lah dan berikanlah
contoh yang benar. Jika benar, tulislah Benar.
1. Mereka membeli Kacang Bandung dan Gudeg Yogya. (S)
= Mereka membeli kacang Bandung dan gudeg Yogya.
2. Mereka bekerja di Yayasan Ilmu – Ilmu Sosial. (B)
3. Wilayah itu akhirnya menjadi sebuah Kecamatan. (S)
= Wilayah itu akhirnya menjadi sebuah kecamatan.
4. Dia menjabat sebagai Kepala Tata Usaha. (B)
5. Saya membaca majalah Bahasa dan Sastra. (B)
6. Para Menteri berziarah ke makam Bung Karno. (S)
= Para menteri berziarah ke Makam Bung Karno.
7. Seogianya saudara menulis surat kepada Kepala Desa. (B)
8. Kiriman saudara sudah di terima oleh Bupati Sleman kemarin. (S)
= Kiriman Saudara sudah di terima oleh Bupati Sleman kemarin.
9. Disuruhnya anak itu membeli gula jawa dan pisang ambon. (B)
10. Kantornya bernama Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak. (B)
11. Negara itu akhirnya menjadi sebuah Republik. (S)
= Negara itu akhirnya menjadi sebuah republik.
12. Dilihatnya Undang Undang yang berlaku itu segera mungkin. (S)
= Dilihatnya undang – undang yang berlaku itu segera mungkin.
13. Presiden menetapkan undang – undang penyiaran (S)
= Presiden menetapkan Undang – Undang penyiaran.
14. Saya membaca Koran KOMPAS. (S)
= Saya membaca koran Kompas.
15. Para Jendral berziarah ke makam ibu Sudirman. (S)
= Para jendral berziarah ke Makam ibu Sudirman
16. Terbaca sudah Koran REPUBLIKA halaman/halaman. (S)
= Terbaca sudah koran Republika halaman/halaman.
17. Rapat K M S I membahas tentang pengembangan kurikulum. (B)
18. Politik Devide et Impera pernah meraja lela disini. (S)
= Politik devide et impera pernah merajalela disini.
19. Saya mengenal Bp. Marwan dan Tuti, S K M sarjana kesehatan masyarakat itu. (B)
20. Daya lampu yang itu tercatat sebesar 5 Ampere dan yang lain ini 3 Ampere. (S)
= Daya lampu yang tercatat sebesar 5 ampere dan yang lain ini 3 ampere.
21. Nama ilmiah buah manggis ialah carcinian mangostana. (S)
= Nama ilmiah buah manggis ialah carnician mangostana.
PERTEMUAN 6

1. Berikanlah contoh dalam kalimat kata yang memiliki makna denotatif dan
konotatif
Jawab:
Kalimat Konotatif
 Suhu politik di Indonesia semkain memanas ( Memanas : Suasana tegang
atau penuh ketegangan )
 Emosi anggi meluap ketika adiknya di pukulin ( Meluap : Menjadi -
jadi )
 Pengalaman pahit yang aku rasakan mejadi penyemangat kesuksesan ku
( Pahit : Tidak menyenangkan hati )
Kalimat Denotatif
 Rizki mengerjakan pekerjaan rumahnya dalam waktu setengah jam
 Tempat tinggal Restu berada di dataran rendah
 Diki menjual kambing hitam miliknya

2. Berikan lah 5 contoh kata umum dan sebutkan kata Khusunya


 Kata umum : Elektronik
Kata khusus: Mesin cuci, televisi, radio, speaker, strika
 Kata umum : Buku
Kata khusus: novel, majalah, koran, kamus, jurnal
 Kata umum : seni
Kata khusus: melukis, memahat, tari, teater, menyanyi
 Kata umum: bangunan
Kata khusus: rumah, sekolah, bank,stasiun, terminal
 Kata umum: hewan
Kata khusus: ikan, burung, kuda, ayam, monyet

PERTEMUAN 7

1. Jelaskan dengan contoh tata cara penulisan kata depan, kata ulang, kata
majemuk, dan kata gabungan kata yang mendapat satu imbuhan dan dua
imbuhan!
Jawab:
 kata depan
Kata depan “di”, “ke”, dan “dari”, tidak boleh disambung, sehingga harus
dipisah dengan kata belakangnya ketika menunjukkan arah, tempat, waktu, dan
tempat. Contoh aturan kata depan ini adalah: di luar, di sana, di siang hari, ke
toko, ke luar, dari belakang, dari Surabaya, dan lain-lain.
 kata ulang
kata “ulang” yaitu kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasi. Contohnya,
sehari-hari, dedaunan dan lain sebagainya. Berdasarkan itu bisa diambil
kesimpulan bahwa, kata ulang ialah kata yang terjadi pengulangan pada kata
dasarnya.
 kata majemuk
Kata majemuk adalah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya di
samping itu, ada juga kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan satu pokok
kata sebagai unsurnya. Misalnya daya tahan, daya juang, kamar tunggu, kamar
kerja, ruang baca, dan sebagainya.
 kata gabungan
Gabungan kata berarti terdiri dari sejumlah kata yang digabungkan dan
membentuk makna baru Contohnya: rumah sakit, meja makan, tumpang tindih.
Adalah gabungan dua atau lebih kata yang sifatnya tidak predikatif.
 kata imbuhan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imbuhan adalah bubuhan (yang
berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru;
afiks. Prefiks atau awalan merupakan imbuhan yang terletak di awal kata
dasar, misalnya me-, di-, ber-, ter , dan lainnya
2. Perbaiki kalimat di bawah ini!
Jawab:
 Rapat itu dihadiri Gubernur Seindonesia.

= Rapat itu di hadiri Gubernur Se-indonesia.

 Sekalipun harganya murah sekalipun dia tidak pernah membelinya.

= Sekalipun harganya murah, dia tidak pernah membelinya.

 Desa ini terdiri atas 6 Dusun/Banjar.

= desa ini terdiri atas enam dusun atau banjar

 Dimana ada gula disana ada semut.


= di mana ada gula, di sana ada semut

 Firza sedang membaca buku konsep dan aplikasi bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi karya I putu gede Sutrisna, S.Pd.,M.Pd

= Firza sedang membaca buku konsep aplikasi bahasa indonesia untuk


perguruan Tinggi karya I putu gede sutrisna,S,Pd.,M.Pd

PERTEMUAN 10

1. Carilah sebuah artiket disurat kabar/majalah online, kemudian berikan komentar


mengenai : jenis paragraph pembuka,penghubung, penutup
Jawab:
 Paragraph pembuka
Mamalia termasuk dalam jenis jenis hewan vertebrata berdarah panas
yang memiliki spesies paling banyak di dunia. Binatang ini memiliki ciri
utama yakni adanya kelenjar susu. Oleh sebab itu mamalia disebut juga
sebagai binatang menyusui.
 Paragraph penghubung
Selain memiliki kelenjar susu, mamalia memiliki berbagai ciri-ciri yang
membedakannya dengan spesies lain, yakni:
Mempunyai tulang belakang. Oleh sebab itu, mamalia disebut sebagai
hewan vertebrata.
 Adanya rambut yang menutupi seluruh bagian tubuh.
 Alat pernapasannya menggunakan paru-paru.
 Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Tetapi ada
juga mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur (ovovivipar).
Hewan mamalia terbagi dalam beberapa ordo yang dikelompokkan
berdasarkan persamaan ciri-cirinya, yakni sebagai berikut:
 Cetacea, semua jenis mamalia yang tinggal di laut. Misalnya paus biru
dan lumba-lumba.
 Chiroptera, jenis mamalia yang bisa terbang dengan jari-jari yang
mengembang untuk menjadi sayap seperti kelelawar.
 Dasyuromorphia, merupakan kelompok hewan yang memiliki gigi seri
banyak dan beraktifitas di malam hari. Contoh hewan dalam ordo ini
adalah tasmania.
 Dermoptera, ordo mamalia yang memiliki selaput layang di mana selaput
tersebut membentang di seluruh tubuhnya. Salah satu contoh hewan
dalam ordo ini adalah G. Variegatus.
 Diprotodontia, merupakan kelompok marsupial yang berjalan dengan dua
kaki dan bisa melompat. Contohnya adalah possum ekor kait arfak.
 Eulipotyphla, mamalia yang memakan serangga dan bobot tubuhnya
kurang dari 20g. Contoh mamalia ini adalah curut cibodas, curut ekor
tebal, dan munggis rumah.
 Monotremata, jenis mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur.
Contoh mamalia monotremata adalah nodiak baliem dan nodiak sentani.
 Peramelemorphia, merupakan ordo mamalia yang memiliki kantung
seperti kalubu esut dan bandikut tikus.
 Primata, spesies mamalia yang memiliki plasenta seperti monyet dan
lutung.
 Scadentia, mamalia pemakan buah, biji-bijian, dan serangga. Posturnya
mirip dengan bajing tapi tidak memiliki moncong runcing. Contohnya
adalah tupai tanah dan tupai akar.
 Sirenia, hampir sama dengan kelompok mamalia cetacea. Mamalia ini
hidup di perairan tropis. Contohnya adalah duyung.
 Paragraph penutup
Itulah berbagai jenis mamalia yang bisa kamu pelajari. Lihat berbagai
hewan mamalia yang ada di sekitar kamu untuk dijadikan bahan belajar.
Coba klasifikasikan mamalia yang kamu lihat tersebut, termasuk dalam
ordo apakah hewan tersebut.
2. Buatlah masing-masing sebuah contoh paragraph deskripsi,
narasi,persuasi,argumentasi, eksposisi?
Jawab:
Paragraf Deskripsi --> Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau
mendetil sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan
merasakannya sendiri.
Contoh:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis.
Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa
ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang
menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi
membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air
laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta
pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh
kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku
terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh
pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai,
bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi
yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang
menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat,
pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang
Tritis.

Paragraf Narasi --> Menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau


peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.
Contoh:
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan
berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-
nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih
berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan
semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi
dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai
tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku.
Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-
nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku
ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya,
terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan
seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah
ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore
menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

Paragraf Persuasi --> karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan


membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan
ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan,
sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut
berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta
tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi
ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah
wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current.
Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat,
tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya
sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR
Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis
juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-
pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan
korban mati tenggelam. Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi
percaya hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat.
Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai
penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat
diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.

Paragraf Argumentasi --> mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis


dengan disertai bukti dan fakta
Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan
ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan,
sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut
berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta
tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi
ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah
wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current.
Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat,
tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya
sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR
Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis
juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-
pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan
korban mati tenggelam.

Paragraf Eksposisi --> Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan


tujuan member informasi (menambah wawasan).
Contoh:
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang
lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek
wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti
Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan
pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak
yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai,
gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh
pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun
pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang
disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut
mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air
panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah
bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis
ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai
dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga
udara/aeromodeling.

PERTEMUAN 12

1. Jelaskan kaitan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan Bahasa Indonesia
baku
Jawab:
agam pemakaian bahasa seperti kata baku tercipta karena dalam konteks
komunikasi, penutur akan mempertimbangkan lawan bicara, isi pembicaraan,
dan kondisi pembicaraan. Sebab itulah, kata baku digunakan sebagai acuan resmi
dalam kaidah bahasa agar masyarakat memiliki rujukan ragam bahasa yang
sama.
2. Bahasa Indonesia baku memiliki 3 sifat yaitu kemantapan dinamis,kecendekiaan,
dan keseragaman jelaskan dengan 3 sifat tersebut?
Jawab:
 Kemantapan dinamis
Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Kalau kata rasa dibubuhi
awalan pe-, akan berbentuk kata perasa. Kata raba dibubuhi pe-, akan
terbentuk kata peraba. Oleh karena itu menurut kemantapan bahasa, kata
rajin dibubuhi pe-, akan menjadi perajin, bukan pengrajin. Kalau kita
berpegang pada sifat mantap, kata pengrajin tidak dapat kita terima. Bentuk-
bentuk lepas tangan, lepas pantai, dan lepas landas merupakan contoh
kemantapan kaidah bahasa baku.
Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Bahasa baku tidak menghendaki
adanya bentuk mati. Kata langganan mempunyai makna ganda, yaitu orang
yang berlangganan dan toko tempat langganan. Dalam hal ini, tokonya
disebut langganan dan orang yang berlangganan itu disebut pelanggan.
 Kecendengkiaan
Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-
tempat resmi. Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar.
Ragam baku dapat dengan tepat memberikan gambaran apa yang ada dalam
otak pembicara atau penulis.Contoh kalimat yang tidak cendekia adalah
sebagai berikut:Rumah sang jutawan yang aneh akan dijual.Makna rumah
sang jutawan yang aneh mengandung konsep ganda, yaitu rumahnya yang
aneh atau sang jutawan aneh. Dengan demikian, kalimat itu tidak
memberikan informasi yang jelas. Agar menjadi cendekia kalimat tersebut
harus diperbaiki sebagai berikut. - Rumah aneh milik sang jutawan akan
dijual. - Rumah sang jutawan aneh akan dijual.
 Keseragaman
Ragam baku bersifat seragam. Pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa
adalah proses penyeragamaan bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa
adalah pencarian titik-titik keseragaman. Pelayan kapal terbang dianjurkan
untuk memakai istilah pramugara
tetapi kata tersebut sampai saat ini tidak disepakati untuk dipakai. Yang
timbul dalam masyarakat ialah pramugara dan pramugari.
3. Kalimat kalimat berikutb tergolong tidak baku karena bersifar pleonostik,
perbaikilah!
a. Para guru sedang mengikuti rapat
b. Kebodohan adalah merupakan kemiskinan
c. Tamu itu saling bersalam salaman dengan presiden
d. Dalam kita membentuk rumah tangga kita harus siap mental
Jawab:

a. Para guru sedang mengikuti rapat.


b. Kebodohan merupakan kemiskinan.
c. Tamu itu saling bersalaman dengan presiden.
d. Dalam membentuk rumah tangga,kita harus siap mental.

PERTEMUAN 13

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan menulis?


Jawab:
menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat
surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan ide si penulis ke dalam
bentuk tulisan, sehingga maksud penulis dapat diketahui banyak orang melalui
tulisan yang dituliskan.
2. Bagaimana ciri-ciri tulisan yang baik?
Jawab:
(1) tulisan tersebut harus selalu bermakna
(2) tulisan yang baik adalah tulisan yang jelas
(3) tulisan yang baik selalu ekonomis
(4) tulisan yang baik selalu padu dan utuh
(5) tulisan yang baik adalah tulisan yang selalu mengikuti kaidah gramatikal
(6) tulisan yang baik selalu ada penyelesaian akhir.
3. Tujukanlah asas asas yang perlu diperhatikan dalam menulis?
jawan:

1. Kejelasan (Clarity), Karangan ilmah harus konkret dan jelas, mudah dipahami,
mudah dibaca serta tidak memberi ruang untuk disalahtafsirkan, tidak boleh
bersifat samar-samar. Tidak boleh kabur, tidak boleh ada wilayah abu-abu (tidak
jelas) alias gamblang.
2. Ketepatan (accuracy), Karangan ilmiah menjunjung tinggi keakuratan atau
ketepatan. Hasil penelitian ilmiah dan cara penyajian hasil penelitian itu harus
tepat dan akurat. Maka penulis dan atau peneliti harus sangat cermat, sangat
teliti, tidak boleh sembrono atau ‘main-main dengan ilmu’.
3. Keringkasan (brevity), Karangan ilmiah harus ringkas. Ringkas tidak sama
dengan pendek. Karangan setebal 500 halaman dapat dikatakan ringkas sejauh
isinya tidak terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang bertele-tele, kalimat yang
bertumpukan, sarat dengan kemubaziran dan kerancuan.
4. Menulis pada hakikatnya merupakan sebuah proses yang terdiri atas beberapa
tahap, jelaskan tahap tahap tersebut
Jawab:
Tahap Pratulis
Tahapan menulis pratulis atau tahap menulis pramenulis ini merupakan tahap
siap menulis. Tahapan menulis atau penemuan menulis ini diyakini bahwa 20
persen atau lebih waktu akan tersita pada tahapan ini (Murray: 1985). Pada
tahapan pratulis ini, penulis juga akan melalui tahapan menulis lainnya
meliputi, (1) memilih topik, (2) memilikirkan tujuan, bentuk, dan audiens, dan
(3) memanfaatkan dan mengorganisasikan gagasan-gagasan.
Tahap Pembuatan
Tahapan menulis yang kedua adalah tahap pembuatan. Pada tahap ini tulisan
penulis sudah mulai bisa mengembangkan kerangka tulisan menjadi draf
tulisan yang disusun secara kasar. Pada proses ini, penulis akan mulai lebih
mengutamakan isi tulisan daripada tata tulisnya, sehingga semua pikiran,
gagasan, dan perasaan mampu tertuang ke dalam tulisan.
Tahap Revisi
Tahapan menulis yakni tahap revisi atau tahap perbaikan ini merupakan tahap
di mana penulis dapat memperbaiki tulisannya. Mulai dari menambah data
atau mengurangi data, kalimat, atau aspek tulisan lain yang memang harus
diperbaiki, kemudian menambah atau mengurangi informasi pada tulisan,
mempertajam perumusan tulisan, mengubah urutan penulisan, dan lain
sebagainya.
Tahap Penyuntingan
Berbeda dengan tahapan menulis yakni tahap revisi, tahap penyuntingan ini
dilakukan oleh penulis dengan maksud membaca lagi keseluruhan isi draf atau
tulisan yang sudah utuh atau sudah selesai. Dalam tahapan menulis draf kasar,
sudah dijelaskan bila diperlukan berbagai perbaikan dan juga penyempurnaan
yang dilakukan melalui tahap revisi.

PERTEMUAN 14

1. Identitas buku:
Judul : Strategi: Konsep dan Aplikasinya

Penulis : Prof. Dr. Marimin Yamis, M.Hum., Prof. Dr. Iskandar


Maeru, M.Hum., Dr. Wasid Asak, M.Si.

Diterbitkan oleh CV Angkasa

Jl. Sawo Raya No. 18

Jakarta 13220

Cetakan Pertama, Juni 2011

Jawab: Yamis, Marimin., ddk.2011. strategi: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: CV


Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai