“KEBIJAKAN BAHASA”
Disusun oleh :
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan
nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Adapun tema
dari makalah ini adalah “Kebijakan Bahasa”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang sudah memberikan bimbingannya kepada kita. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber berkaitan yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah Kebijakan Bahasa ini bisa
memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui kedudukan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui fungsi dari Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui pengertian dari ragam bahasa
4. Untuk mengetahui penyebab adanya ragam bahasa
5. Untuk menjelaskan jenis-jenis ragam bahasa
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai sumber informasi mengenai kedudukan Bahasa Indonesia dan berbagai
ragam bahasa
2. Dapat mengungkapkan gagasan dengan menggunakan ragam Bahasa Indonesia
dengan tepat
3. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan penggunaan ragam Bahasa
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar
ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa nasional; kedudukanya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Menurut
(Arifin,dkk. 2008:12) Bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara, hal ini
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, pasal 36).
Jadi dapat disimpulkan jika kedudukan bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa
negara. Hal ini yang selama ini tidak diketahui oleh semua kaum muda dan pelajar, dimana
bahasa Indonesia begitu fital di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Bahasa Indonesia
menjadi jantung dari bangsa Indonesia yang sudah menjadi keharusan sebagai
generasi penerus untuk menjaga dan mengembangkanya.
Pada Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 tertulis "Bahasa negara adalah
bahasa Indonesia" yang merupakan dasar peletak kedudukan Bahasa Indonesia sebagai
"bahasa negara". Sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia memiliki empat fungsi berikut ini.
1. Bahasa resmi kenegaraan
Artinya, semua aktivitas kenegaraan, baik yang menggunakan Bahasa lisan maupun
bahasa tertulis, yang terjadi di Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia.
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
Artinya, pelaksanaan aktivitas pendidikan di Indonesia harus menggunakan bahasa
Indonesia.
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pembangunan
Artinya, segala hal yang sekait dengan perencanaan pembangunan pada tingkat nasional
harus menggunakan bahasa Indonesia.
4. Alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
Artinya, bahasa Indonesia merupakan media untuk mengembangkan dan
menyosialisasikan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi sehingga dapat
dinikmati oleh seluruh warga yang berbeda-beda suku bangsa, budaya, dan bahasa.
Dengan kedua kedudukan tersebut, fungsi bahasa Indonesia yang
dahulu hanya sebagai bahasa pemersatu saat ini bertambah.
mengapa
kenapa
hitam
lafal nonbaku
item
siapa
siapah, siape
g. Dalam bahasa tulis baku digunakan ejaan resmi/baku, contoh:
1) Para pasen menunggu giliran untuk diperiksa. (nonbaku)
2) Para pasien menunggu giliran untuk diperiksa.(baku)
3) Setiap anggauta harus daftar ulang di sekretariat. (nonbaku)
4) Setiap anggota harus mendaftar ulang di sekretariat. (baku)
2.6.3 Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa merupakan sarana untuk menyerap dan mengembangkan pengetahuan. Bahasa
merupakan sarana yang dapat mengantarkan suatu bangsa untuk membuka wawasannya
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang. Bahasa merupakan salah satu
faktor pendukung kemajuan suatu bangsa. Untuk itu, diperlukan bahasa yang mempunyai
nilai komunikatif paling tinggi.
Bahasa yang digunakan dalam aktivitas ilmiah adalah ragam bahasa yang digunakan
oleh para cendekiawan untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan. Dalam buku Bahasa
Indonesia lImiah, Tata Tulis Karya Ilmiah, Latihan yang diterbitkan Seksi Bahasa Indonesia
Departemen Sosioteknologi ITB tahun 2002, tertulis, "Bahasa yang baik dan benar untuk
bahasa ilmiah selayaknya selaras dengan tuntutan imu: logis, lugas, jelas, baku, dan
sistematis. Dengan demikian, secara garis besar, ragam bahasa ilmiah hendaknya mengikuti
ketentuan logis, lugas, jelas, baku, dan runtun."
Pada umumnya, bahasa Indonesia baku sering diartikan sama dengan bahasa
Indonesia ragam ilmiah. Padahal, ragam ilmiah merupakan bagian dari bahasa Indonesia
baku. Ragam Ilmiah bercirikan:
a. baku, kalimat yang menggunakan struktur baku, artinya sesuai dengan standar
ketatabahasaan;
b. logis, gagasan yang disampaikan harus dapat diterima akal;
c. kuantitatif, keterangan yang dikemukakan dapat diukur secara pasti;
d. tepat, gagasan yang disampaikan harus bermakna tunggal;
e. denotasi, kata yang digunakan harus memiliki arti sesungguhnya; tidak melibatkan
perasaan;
f. ringkas, kalimat yang digunakan sesuai dengan gagasan yang akan diungkapkan. Kata
digunakan tidak berlebihan, tetapi padat;
g. runtun, gagasan diungkapkan secara teratur, secara kronologis.
Bahasa yang digunakan dalam aktivitas ilmiah tidak termasuk ke dalam dialek,
Oetorodewo (1999) mengemukakan bahwa laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan
pemakaiannya. Laras ilmiah harus selalu menggunakan ragam standar. Bahasa ilmiah
memiliki ciri harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua makna, harus
secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan agar tidak
menimbulkan kerancuan atau keraguan dan harus singkat berlandaskan ekonomi
bahasa.Selain itu, Wibowo (2001) mengemukakan ciri-ciri Bahasa Indonesia. Ragam ini,
yaitu:
a. pemakaian kalimat efektif (Kesepadanan antara strukur gramatik dan alur piker
penulis);
b. pemakaian kata dan istilah yang bermakna lugas (bukan kiasan);
c. menghindari kalimat yang bermakna ambigu (bermakna ganda);
d. menghindari bentuk kalimat yang redundan (berlebih-lebihan);
e. menghindari penonjolan persona (pribadi penulis) dengan maksud menjaga
objektivitas isi tulisan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Besar harapan kami sebagai penulis semoga tulisan ini bermanfat bagi pembaca.
Karena kurangnya pengetahuan dan referensi, kami sebagai penulis menyadari bahwa
tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik
dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/ragam-bahasa-indonesia-macam-macam-dan-ciri-cirinya-
1v7MYNW3HPU (diakses tanggal 6 September 2022)
https://osf.io/qfe6d/download#:~:text=Pengertian%20ragam%20bahasa%20telah%20banyak,situasi
%2C%20dan%20bidang%20pemakaian%20bahasa