Anda di halaman 1dari 6

Nama : DISTIRA ROHMAETI

Nim : 112211647

Kelas : MA. C.18 (Manajemen)

Program Studi : Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal/Waktu Ujian : Jum’at 10 Februari 2023

Uas bahasa Indonesia

Soal

1. Jelaskan asal mula bahasa indonesia dan sejarah perkembangan bahasa indonesia
sehingga bahasa itu menjadi bahasa nasional dan bahasa negara indonesia.
Jawaban

A. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Salah satu kedudukan bahasa


Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan sebagai bahasa nasional
tersebut dimiliki oleh bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa
bahasa Melayu, yang mendasari bahasa Indonesia, telah dipakai sebagai lingua
franca selama berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan tanah air kita. Dan
ternyata di dalam masyarakat kita tidak terjadi persaingan bahasa, yaitu
persaingan di antara bahasa daerah yang satu dan bahasa daerah yang lain untuk
mencapai kedudukan sebagai bahasa nasional. Di dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan
nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa
yang berlatar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda, dan (4) alat
perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Sebagai lambang kebanggaan
nasional, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang
mendasari rasa kebanggaan kita. Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia
menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikannya pegangan hidup.
Atas dasar itulah, bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan. Begitu
pula rasa bangga dalam memakai bahasa Indonesia wajib kita bina terus. Rasa
bangga merupakan wujud sikap positif
terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif itu terungkap jika lebih suka
menggunakan bahasa Indonesia dari pada bahasa atau katakata asing. Sebagai
lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dapat menimbulkan wibawa, harga
diri, dan teladan bagi bangsa lain. Hal ini dapat terjadi jika bangsa Indonesia
selalu berusaha membina dan mengembangkan bahasa Indonesia secara baik
sehingga tidak tercampuri oleh unsur-unsur bahasa asing (terutama bahasa
Inggris). Untuk itu kesadaran akan kaidah pemakaian bahasa Indonesia harus
selalu ditingkatkan. jika beberapa tahun yang lalu masih ada orang yang merasa
bahwa bahasa Indonesia belum sanggup mengungkapkan nuansa perasaan yang
halus, maka sekarang dapat kita lihat dalam kenyataan bahwa seni sastra, baik
yang tertulis maupun lisan, serta dunia perfilman kita telah berkembang
sedemikian rupa sehingga nuansa perasaan yang betapa halus pun dapat
diungkapkan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kenyataan tersebut tentulah
menambah tebalnya rasa bangga kita akan kemampuan bahasa nasional yaitu
bahasa Indonesia.

B. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Selain kedudukan sebagai bahasa


nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai
dengan ketentuan yang tertera di dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV,
Pasal 36. Di dalam kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai: (1) bahasa resmi negara; (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan;
(3) alat perhubungan dalam tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah; dan (4) alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Salah satu fungsi
bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara adalah
pemakaiannya sebagai bahasa resmi kenegaraan. Di dalam hubungan dengan
fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan. Dokumen-
dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya seperti Dewan Perwakilan
Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditulis di dalam bahasa Indonesia.
Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa
Indonesia. Hanya di dalam keadaan tertentu, demi kepentingan komunikasi
antarbangsa, kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan di dalam bahasa
asing, terutama bahasa Inggris. Demikian pula halnya dengan pemakaian bahasa
Indonesia oleh warga masyarakat kita di dalam hubungan dengan upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain, komunikasi timbal balik
antarpemerintah dan masyarakat berlangsung dengan mempergunakan bahasa
Indonesia. Untuk melaksanakan fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan
dengan sebaik-baiknya, pemakai bahasa Indonesia di dalam pelaksanaan
administrasi pemerintahan perlu senantiasa dibina dan dikembangkan, penguasaan
bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan di dalam
pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan baru, kenaikan pangkat
baik sipil maupun militer, dan pemberian tugas-tugas khusus baik di dalam
maupun di luar negeri. Di samping itu, mutu kebahasaan siaran radio dan televisi
perlu pula senantiasa dibina dan ditingkatkan. Di dalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi di seluruh Indonesia kecuali di daerah-daerah bahasa seperti
daerah bahasa Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Di daerah-
daerah bahasa ini bahasa daerah yang bersangkutan dipakai sebagai bahasa
pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar. Sebagai alat
perhubungan ttingkanasional, bahasa Indonesia dipakai sebagai alat komunikasi
timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, alat perhubungan antardaerah
dan antarsuku, dan juga sebagai alat perhubungan dalam masyarakat yang latar
belakang sosial budaya dan bahasa yang sama. Dewasa ini orang sudah banyak
menggunakan bahasa Indonesia apapun masalah yang dibicarakan, apakah itu
masalah yang bersifat nasional maupun kedaerahan. Sebagai alat pengembang
kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi, bahasa Indonesia adalah
satu-satunya bahasa yang digunakan untuk membina dan mengembangkan
kebudayaan nasional yang memiliki ciri-ciri dan identitas sendiri. Di samping itu,
bahasa Indonesia juga dipekai untuk memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi
modern baik melalui penulisan buku-buku teks, penerjemahan, penyajian
pelajaran di lembagalembaga pendidikan umum maupun melalui sarana-sarana
lain di luar lembaga pendidikan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
bahasa Indonesia merupakan bahasa terpenting di kawasan republik kita ini.
Penting tidaknya suatu bahasa didasari oleh tiga faktor, yaitu (1) jumlah
penuturnya, (2) luas penyebarannya, dan (3) peranannya sebagai sarana ilmu,
susastra, dan ungkapan budaya yang bernilai tinggi. Penutur suatu bahasa yang
berjumlah sedikit menutup kemungkinan bahasa tersebut memiliki peranan yang
penting. Artinya, jika ada dua bahasa yang satu jumlah penuturnya sedikit dan
bahasa yang satu memiliki jumlah penutur yang banyak, maka bahasa dengan
jumlah penutur sedikit akan kurang mendapat perhatian dari penutur lainnya.

2. Jelaskan perbedaan antara topik dan judul karya ilmiah. Berikan satu contoh topik dan
judul karya ilmiah. Kemudian buatlah daftar pustaka yang teori tersebut kalian dapat
dari buku dan jurnal.
Jawaban

Perbedaan utama antara topik dan judul terletak pada ruang lingkupnya. Topik
memiliki cakupan yang lebih luas daripada judul. Karena judul secara langsung
mencerminkan isi karya ilmiah yang akan dibahas.Selain perbedaan tersebut,
topik dan judul masih memiliki beberapa perbedaan lainnya, yaitu , dapat
disimpulkan bahwa topik adalah inti utama atau pokok pembahasan yang
mencakup keseluruhan pembicaraan, gelaran acara, atau isi tulisan. Karena
dikatakan sebagai inti utama, maka sudah barang tentu topik memiliki cakupan
yang lebih sempit dibanding tema. Namun, ia dapat dipersempit lagi ke dalam
berbagai judul yang berbeda. dapat disimpulkan bahwa judul adalah cerminan
sekaligus batasan tentang suatu masalah yang diangkat dalam sebuah acara atau
tulisan. Ia berada paling awal pada sebuah karangan sehingga kerap pula disebut
dengan istilah kepala karangan. Hal yang sama juga berlaku pada judul sebuah
acara.

Judul Karya Ilmiah/Makalah: Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan


Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005).
Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan
waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan.Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata
kuliah pengantar pendidikan. Selain itu, bagi diri kami pribadi makalah ini juga
diharapkan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi
mahasiswa, baik dalam lingkup universitas negeri malang maupun di civitas
akademikayang lain. Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia
pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi. Para pembaca
yang dominan dari kaula mahasiswa bisa digunakan untuk langkah menuju ke
pengetahuan yang lebih luas, sehingga kedepannya tercipta sdm-sdm yang unggul.

DaftarPustaka sumber: https://herspasinowo.wordpress.com/2014/06/19/contoh-
karya-ilmiah-pendidikan-berjudul-menumbuhkan-minat-siswa-dalam-belajar/)

3. Jelaskan, apa yang di maksud dengan karya tulis ilmiah dan macam-macam karya
tulis ilmiah.
Jawaban
Karya tulis ilmiah adalah hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian,
atau pemikiran oleh perseorangan atau kelompok yang disajikan dalam bentuk tertulis
dan disusun secara sistematis serta berlandaskan kaidah ilmiah.
Karya tulis ilmiah adalah karya penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Pada karya tulis ilmiah, data-data
diperoleh melalui kajian pustaka, pengalaman penelitian, atapun fakta dari
narasumber lainnya.Laporan tertulis yang berupa hasil riset dan pengkajian tersebut
dipaparkan dengan menerapkan kaidah serta etika keilmuan yang sudah ditaati
masyarakat keilmuan.Karya tulis ilmiah juga bisa dimaknai sebagia karya tulis untuk
menyelesaikan masalah tertentu berdasarkan landasan teori serta metode ilmiah.
Macam-macam karya tulis ilmiah meliputi laporan penelitian, jurnal, artikel, skripsi,
makalah, tesis dan disertasi.
Laporan Penelitian : Laporan penelitian merupakan sebuah laporan yang disusun
berdasarkan hasil dari sebuah penelitian.
Resensi :resensi merupakan sebuah ulasan, yang menjelaskan tentang keseluruhan
buku.Resensi memudahkan pertimbangan seseorang yang hendak membeli buku
tanpa harus membacanya. Resensi berbeda dengan sinopsis, ia berisi identitas buku
tersebut mulai dari pengarang, jumlah halaman, hingga kelebihan dan kekurangan
buku.
Monograf : Monograf merupakan buku hasil dari sebuah penelitian, yang diterbikan
secara tunggal (tidak memiliki seri). Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi
Artikel Ilmiah : Artikel ilmiah sedikit berbeda dengan artikel pada umumnya. Artikel
ilmiah merupakan sebuah tulisan yang disusun berdasarkan sebuah pemikiran dan
analisis yang mendalam serta penelitian.
Makalah : Makalah dapat didefinisikan sebagai karya tulis mahasiswa sebagai laporan
hasil pelaksanaan tugas, baik di sekolah maupun perguruan tinggi
Skripsi : Skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan penelitian sesuai
sistematika yang telah ditentukan.Skripsi, merupakan istilah yang di gunakan di
Indonesia untuk menyebut tugas akhir dari mahasiswa yang menjadi syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana dari sebuah perguruan tinggi. Skripsi merupakan suatu
karya yang digunakan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan atau sesuatu yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan dikerjakan menurut aturan dan tata cara
tertentu.
Tesis : Tesis adalah tugas akhir bagi mahasiswa jenjang magister (S2). Thesis
merupakan salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun berdasarkan hasil penelitian
empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis.Tesis lebih berbobot daripada skripsi,
baik pembahasannya maupun dalam metode penelitiannya.
Disertasi : Hampir sama dengan skripsi dan tesis, disertasi adalah karya tulis ilmiah
resmi akhir seorang mahasiswa yang sedang dalam penyelesaian program doktoral
(S3). Disertasi merupakan bukti kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian
yang berhubungan dengan penemuan baru dalam program ilmu yang dipilih seorang
mahasiswa S3. Jika skripsi dan merupakan penelitian dari sebuah kasus berdasarkan
teori tertentu, maka tesis merupakan metode pengembangan dari teori yang sudah ada.
Sedangkan disertasi merupakan pencarian terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu
pengetahuan yang ditekuni.Selain jenis-jenis tersebut, sebenarnya masih ada lagi jenis
karya ilmiah lain.

Anda mungkin juga menyukai