Anda di halaman 1dari 4

Sejarah, Kedudukan,

Dan Fungsi Bahasa Indonesia

Melalui sejarah perjalanan yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai


perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah penggunanya, maupun dari segi
sistem tata bahasa dan kosakata serta maknanya. Sekarang bahasa Indonesia telah
menjadi bahasa besar yang digunakan dan dipelajari tidak hanya di seluruh Indonesia,
tetapi juga di banyak negara, maka dari itu pemahaman sejarah dan fungsi bahasa
Indonesia ini sangat penting dipelajari bagi generasi muda. Bahkan keberhasilan
Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi muda telah dicatat
sebagai prestasi dari segi peningkatan komunikasi antarwarga negara Indonesia.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai baahsa lingua franca yang berpotensi untuk
mempersatukan seluruh bangsa. Sebagai generasi muda harusnya berupaya untuk
mengambangkan dan melestarikan bahasa Indonesia.

Sejarah Bahasa Indonesia

1. Sebelum Kemerdekaan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek bahasa Melayu, bangsa asing yang
datang ke Indonesia juga menggunakan bahasa Melayu untuk berkomunikasi dengan
penduduk setempat. Masuknya Islam ke Indonesia sekitar abad ke-13 atau sebelumnya
membawa pengaruh pada tradisi tulis dalam bahasa Melayu. Huruf Arab mulai
digunakan untuk menulis bahasa Melayu. Pada masa penjajahan Belanda, bahasa
Melayu juga tetap digunakan sebagai bahasa perhubungan yang luas.

Pada tanggal 28 Oktober 1928 di kongres pemuda yang dihadiri oleh peserta dari
berbagai daerah di Indonesia, bahasa Melayu diubah menjadi bahasa Indonesia yang
diikrarkan dalam bahasa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan atau bahasa
nasional. Pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan merupakan peristiwa
penting dalam perjuangan bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa persatuan, rasa
persatuan bangsa menjadi semakin kuat. Sebagai wujud perhatian yang besar terhadap
bangsa Indonesia, pada tahun 1938 diselenggarakan Kongres bahasa Indonesia
pertama di Solo.
2. Sesudah Kemerdekaan

Sehari sesudah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945


ditetapkan Undang-Undang Dasar 1945 yang diatur dalam pasal, yaitu pasal 36, yang
menyatakan bahwa "Bahasa Negara menggunakan Bahasa Indonesia." Dalam era
globalisasi sekarang ini, bahasa Indonesia mendapat saingan berat dari bahasa Inggris.
Semakin banyak orang Indonesia yang belajar dan menguasai bahasa Inggris, yang
tentu saja merupakan hal yang positif dalam rangka pengembangan ilmu dan
teknologi. Akan tetapi, ada gejala semakin mengecilnya perhatian orang terhadap
bahasa Indonesia. Tampaknya orang lebih bangga memakai bahasa Inggris daripada
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang dipakai juga banyak dicampur dengan
bahasa Inggris. Kekurangpedulian terhadap bahasa Indonesia ini akan menjadi
tantangan yang berat dalam pengembangan bahasa Indonesia

A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional.

3. Bahasa Indoncsia sebagai lambang identitas nasional.

4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa.

5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa Indonesia. Seluruh elemen bangsa


Indonesia perlu mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia dan fungsi bahasa
indonesia sebagai bahan persatuan. Selain itu, dengan mengetahui sejarah
perkembangan dan fungsi bahasa Indonesia diharapkan dapat menambahkan rasa
nasionalisme generasi muda
Ragam Bahasa
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam berbagai keperluan tentu
tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa
Indonesia. Terdapat dua jenis ragam bahasa, yaitu bahasa formal dan bahasa tidak formal.

A. Ragam Bahasa Formal

Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti urusan
surat- menyurat, semasa mengajar, atau bertutur dengan orang yang tidak kita kenal
dekat atau lebih tinggi status dan pangkatnya.
Bahasa formal memiliki ciri ciri berikut:
1. Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2. Menggunakan imbuhan secara lengkap;
3. Menggunakan kata ganti resmi;
4. Menggunakan kata baku;
5. Menggunakan EYD; dan
6. Menghindari unsur kedaerahan.
Pembakuan bahasa Indonesia digunakan dalam ragam keilmuan sebagai
penyusun tata bahasa pada ragam tinggi bahasa tulis. Ragam bahasa atau bahasa
keilmuan memiliki beberapa sifat. Pertama, sifat kemantapan dinamis, yang berupa
kaidah dan aturan yang tetap. Perkembangan berbagai jenis ragam bahasa diperlukan
dalam kehidupan modern.
Kedua, bersifat kecendekiaan. Perwujudan dalam kalimat, paragraf, dan
satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang
teratur, logis dan masuk akal. Proses pencendikiaan bahasa itu amat penting karena
pengenalan ilmu dan teknologi modern masih banyak bersumber pada bahasa asing,
harus dapat dilangsungkan lewat ragam baku bahasa indonesia.
Bahasa baku menghubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa, fungsi
mempersatukan menjadi satu masyarakat bahasa dan meningkatkan proses identifikasi
penutur orang dengan seluruh masyarakat.
Bahasa indonesia sebagai salah satu bahasa penting yang dipelajari oleh
bangsa lain, bahasa baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa
dengan adanya norma dan kaidah yang jelas.

B. Ragam Bahasa Nonformal

Ragam bahasa nonformal merupakan kebalikan dari ragam bahasa formal.


Bahasa nonformal digunakan kepada orang yang sudah dikenal akrab. Kuantitas
penggunaan bahasa tidak resmi banyak tergantung pada tingkat keakraban pelaku yang
terlibat dalam komunikasi. Prinsip yang dipakai dalam penggunaan bahasa tidak resmi
adalah asal orang yang diajak bicara dapar mengerti, situasi semacam ini dapat terjadi
pada situasi komunikasi remaja di sebuah mal, interaksi penjual dan pembeli, dan lain
lain.
Bahasa tidak resmi mempunyai sifat yang khas, yaitu :
1. Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap tidak banyak
menggunakan kata penghubung; dan
2. Menggunakan kata kata yang biasa dan lazim dipakai sehari hari.
Bahasa tidak resmi menciptakan ragam bahasa yang bervariatif, seperti
bahasa gaul yang saat ini digemari oleh remaja. Bahasa gaul remaja merupakan
bentuk bahasa tidak resmi, seiring berkembangnya zaman bahasa gaul juga
mengalami perkembangan. Hal ini berarti bahwa bahasa gaul hanya digunkan
pada kelompok sosial yang menciptakannya. Sehingga menyebabkan orang orang
diluar kelompok sosial tersebut kesulitan memahami bahasa gaul tersebut.

C. Contoh Analisis Ragam Bahasa Baku dan Nonbaku dalam Bahasa Indonesia

Berikut ini disajikan beberapa kalimat yang dianalisis berdasarkan ragam baku :
1. Berhubung dengan berjangkitnya penyakit cacar, perlu diambil tindakan...
2. Saudara ketua, hadirin yang terhormat...
3. Seluruh sekolah yang ada di kota ini tidak menyenangi sistem ujian itu.
4. Waktu kami memasuki klinik pada bulan september..
5. Atas perhatian saudara diucapkan terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai