Anda di halaman 1dari 13

BAHASA MELAYU SEBAGAI SEJARAH BAHASA INDONESIA

Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

oleh:
Andika Pratama 10319001
Deni Achmad Firdaus
Irvan Junaedi 10319002
Nada Syifa Syauqiyah 10319003
Novi Affitriani Jamail 10319004
Salsabilla Claresta 10319005
Shalsa Iska Nabilla

KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INTERNASIONAL WOMAN UNIVERSITY
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya yang berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga penulis dapat menyusun makalah yang
berjudul “Bahasa Melayu Sebagai Sejarah Bahasa Indonesia” ini selesai pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia dan meningkatkan kesadaran anak bangsa
dalam mempelajari sejarah Indonesia termasuk bahasanya, Sehingga mereka mampu
melanjutkan cita-cita para pahlawan pendiri bangsa.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi,
memberi masukan dan mendukung penulisan makalah ini sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bandung, 5 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
BAB 2............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Peresmian Bahasa Indonesia................................................................................3
2.2 Bahasa Melayu Sebagai Dasar Bahasa Indonesia................................................3
2.3 Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia.............................................................4
2.3.1 Ejaan Van Ophuijen (1901)..........................................................................4
2.3.2 Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)......................................5
2.3.3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)......................5
2.3.4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)..........................................................5
2.4 Kata Serapan Sebagai Bagian Perkembangan Bahasa Indonesia........................6
BAB 3............................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
3.1 Simpulan..............................................................................................................8
3.2 Saran....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa kita yang dinamai bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Melayu, yaitu
salah satu bahasa daerah di bumi nusantara ini. Bahasa Indonesia, digunakan sebagai
salah satu bahasa alat yang mempersatukan bangsa yang bersuku-suku, untuk
mengusir penjajah Belanda dan meraih kemerdekaan. Selanjutnya, bahasa ini
digunakan dalam berbagai kehidupan secara luas, maka tidak ada yang memprotes
ketika bahasa Melayu dinobatkan menjadi bahasa Indonesia.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7.
bukti-bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan
Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M
(Palembang), Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), Karang Brahi berangka
tahun 688 M (Jambi). Prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa
Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya
saja karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 683
M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka 942 M yang juga menggunakan bahasa
Melayu Kuna.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan,
yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha, sebagai bahasa perhubungan antarsuku di
Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di
Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang
datang dari luar Nusantara.
Bahasa Melayu yang dipakai di daerah-daerah di wilayah Nusantara dalam
pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap
kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahas
2

Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya


muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Jadi, Bahasa Indonesia tak lain adalah bahasa Melayu yang telah menyatu dengan
bahasa daerah dan bahasa asing yang berkembang di Indonesia. Pemilihan bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia didasarkan atas pertimbangan yang rasional, baik
secara politik, ekonomi, dan kebahasaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Kapan diresmikannya bahasa indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia?


2. Bahasa apa yang dijadikan dasar bahasa Indonesia?
3. Bagaimana sejarah penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia?
4. Mengapa kata serapan menjadi bagian dari perkembangan bahasa Indonesia?
BAB 2
PEMBAHASAN

Bahasa adalah identitas suatu bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi


dengan bangsa lain. Dimana setiap bangsa memiliki bahasa yang berbeda-beda
dengan ciri khas dan asal-usul masing-masing.
Bahasa Indonesia sangat dinamis, sehingga menghasilkan kosakata baru dari
penciptaan dan penyerapan bahasa daerah maupun asing. Salah satu bahasa yang
datang dari luar adalah bahasa Inggris. Dimana bahasa Inggris adalah bahasa
internasional yang digunakan sebagai komunikasi antar bangsa.

2.1 Peresmian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal
tersebut, para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar
Sumpah Pemuda dengan isi :
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Dengan Sumpah Pemuda itulah, bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan


menjadi bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia
menjadi bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36.

2.2 Bahasa Melayu Sebagai Dasar Bahasa Indonesia

Alasan mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia


dikarenakan berdasarkan dari waktu penggunannya. Ragam bahasa Indonesia lama
dipakai sejak zaman kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya sumpah

3
4

pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Bahasa
Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia.
Alasan bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia :
1. karena bahasa melayu berfungsi sebagai lingua pranca, bahasa perhubungan,
bahasa perdagangan.
2. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari karena tidak mempunyai
tingkatan-tingkata bahasa seperti yang dimiliki oleh bahasa lain.
3. Suku-suku di Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar
bahasa Indonesia.
4. Bahasa melayu dijadikan sebagai bahasa kebudayaan.

2.3 Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia

Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja, karena perkembangannya


di Nusantara semakin pesat. Apalagi dengan sifat terbukanya membuat bahasa
Indonesia menyerap kata-kata dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing.
Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dalam ejaannya. Berikut ini tahapan
perkembangan ejaan bahasa Indonesia :

2.3.1 Ejaan Van Ophuijen (1901)

Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai


bahasa pengantar ialah bahasa Melayu. Dan untuk memudahkan orang-orang Belanda
dalam berkomunikasi kemudian dibuat pembakuan ejaan oleh Belanda yaitu Prof.
Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan ini Charles dibantu oleh Engku
Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh Taib Sultan Ibrahim.
Ejaan yang digunakan untuk menulis Melayu ini menggunakan huruf latin
yang dimengerti oleh orang Belanda. Bahkan tuturan bahasanya juga mirip dengan
tuturan
5

bahasa Belanda. Antara lain huruf j (jang) menjadi y (yang), huruf oe (doeloe)
menjadi u (dulu) dan tanda koma ain seperti ma’mur menjadi makmur.

2.3.2 Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)

Ejaan ini diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang Menteri


Pendidikan Republik Indonesia. Tujuan dibuatnya Ejaan Republik ini ialah untuk
menggantikan serta menyempurnakan ejaan sebelumnya.
Perubahan yang terdapat pada ejaan republik terdapat pada huruf oe menjadi u
(doeloe=dulu), koma ain menjadi k (pa’=pak). Kemudian kata ulang boleh disingkat
dengan angka 2 (rumah-rumah = rumah2) dan kata depan ‘di’ ditulis serangkai
dengan kata yang mendampinginya.

2.3.3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)

Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga turut berkembang. Pada


tahun 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan EYD atau ejaan yang
disempurnakan. Putusan presiden No. 57 Tahun 1972 ini merupakan penyederhanaan
dan juga penyempurnaan ejaan.
Yang diatur dalam EYD ini antara lain penulisan huruf kapital dan huruf
miring, kata, tanda baca, singkatan dan akronim. Kemudian penulisan angka dan
lambang bilangan serta penulisan unsur serapan.

2.3.4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50


Tahun 2015 menunjukkan peresmian ejaan bahasa Indonesia. Dimana didalamnya
terkandung pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
6

Yang terdapat pada penyempurnaan EBI antara lain pada penambahan huruf
vokal diftong, penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu penggunaan huruf
tebal pada penulisan lema dan sublema dalam kamus juga dihapuskan dalam ejaan
EBI.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipandang unik oleh negara-negara
lain. Dikarenakan Indonesia yang memiliki banyak sekali suku, namun hanya bahasa
Indonesia yang menjadikan pemersatunya.

2.4 Kata Serapan Sebagai Bagian Perkembangan Bahasa Indonesia

Kata serapan lumrah terjadi antar bahasa. Proses serap-menyerap kata terjadi
setiap kali ada kontak bahasa melalui pemakainya. Bunyi bahasa dan kosakata
merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka/mudah menerima pengaruh sehingga
dalam kontak bahasa proses serap-menyerap unsur asing akan terjadi. Hal ini terjadi
bisa dikarenakan adanya kebutuhan dan kemampuan seseorang yang kurang
memahami bahasa sendiri. Dalam proses penyerapan bahasa, pasti akan timbul
perubahan-perubahan. Sebab, tidak ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh.
Proses penyerapan terjadi dengan beberapa penyesuaian, baik dalam ejaan
antarbahasa maupun ucapan.

Beberapa kosakata bahasa Indonesia juga dipengaruhi oleh bahasa asing,


seperti bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Sanskerta. Unsur-
unsur bahasa asing ini masuk ke Indonesia ketika bangsa Indonesia mengalami
kontak budaya dengan bangsa asing. Unsur-unsur asing telah menambah sejumlah
besar kata ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya perkembangan bahasa ini,
maka muncullah masalah-masalah kebahasaan. Misalnya, adanya kosakata yang
diserap secara utuh dan dengan penyesuaian-penyesuaian, yang ternyata tidak lepas
dari permasalahan analogi dan anomali bahasa.
7

Proses penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dapat dipertimbangkan


jika salah satu syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu:
1. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya.
2. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
3. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika
istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

Kata serapan masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara:


1. Adopsi
Pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan.
Contoh: supermarket, plaza, mall.
2. Adaptasi
Pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau
penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh: "Pluralization"
menjadi "pluralisasi".
3. Penerjemahan
Pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, lalu
kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Contohnya: "Try out"
menjadi "uji coba".
4. Kreasi
Pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia.
Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, tetapi tidak menuntut bentuk fisik yang
mirip seperti cara penerjemahan.
Misal, kata dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata, sedangkan
dalam bahasa Indonesianya hanya ditulis satu kata. Contoh: "Spare parts" menjadi
"suku cadang"
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan

Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa perantara atau


pergaulan. Sehingga dasar bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa
Indonesia sendiri lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal tersebut,
para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah
Pemuda menggunakan bahasa Indonesia, kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945,
bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa negara yang memiliki kedudukan dan
fungsi yang tinggi. Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan
oleh seluruh masyarakat Indonesia. dan bahasa negara yang terkandung dalam UUD
1945 Bab XV, Pasal 36.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang di adaptasi dari bahasa melayu. Bahasa
Melayu sendiri memliki sistem sederhana yang mudah dipahami dan dipelajari untuk
bahasa perhubungan antar suku daerah juga untuk bahasa perdagangan bangsa
Nusantara saat itu.
Perkembangan bahasa Indonesia di Nusantara juga ikut berkembang pesat
Apalagi dengan sifat terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata dari
bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing, sehingga kata serapan menjadi bagian
perkembangan dari bahasa Indonesia. Dan kini Bahasa Indonesia telah mengalami
penyempurnaan dalam ejaannya.

8
9

3.2 Saran

Kita harus bangga karena Bahasa Indonesia sendiri memiliki nilai sejarah
yang sangat besar pada masa nya dan telahir dari perjuangan bangsa. Bukan hanya
itu, dalam segi budaya pun bahasa Indonesia yang didasari oleh bahasa Melayu sudah
dipakai oleh nenek moyang kita saat membangun peradaban raja-raja di Nusantara
untuk berkomunikasi antar kerajaan.
Dalam penerapan sistem berbahasa di era Globalisasi, bangsa Indonesia
sendiri sudah terjangkit masalah kurang tertariknya dalam berbahasa, Sehingga
kesadaran masyarakat khususnya generasi muda saat ini harus di tingkatkan. Hal-hal
yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat
terhadap bahasa Indonesia, yaitu dengan membuat iklan digital atau akun sosial
media yang mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya literasi. Karena
dengan membaca penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat di pelajari.
Selain itu bisa juga di buat video pembelajaran yang menarik agar dapat lebih
manarik minat masyarakat untuk ingin menggali lebih dalam mengenai pentingnya
berbahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Dekade, R. 2019. Sejarah Bahasa Indonesia. https://Romadecade.org/sejarah-bahasa-


indonesia/. (diakses 26 Agustus 2019)

Surga, A. P. 2015. Proses Penyerapan Bahasa Asing ke Dalam Bahasa Indonesia.


http://arnisardianti.blogspot.com/2012/12/proses-penyerapan-bhs-asing-ke-
dalam.html. (diakses 26 Maret 2015)

iii

Anda mungkin juga menyukai