Disusun oleh :
Raffie Alfriesgasjah
D4-DCIC
0121040062
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat yang diberikan, sehingga
makalah penilaian nasionalisme berdasarkan penggunaan bahasa ini dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia minggu ke tujuh. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pengaruh penggunaan Bahasa dalam perspektif
nasionalisme.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Raffie Alfriesgasjah
i
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
BAB 2 .................................................................................................... 3
2.1 Bahasa .......................................................................................... 3
2.2 Fungsi Bahasa .............................................................................. 5
2.3 Pengaruh Bahasa dengan ............................................................. 7
BAB 3 .................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Bahasa
2. Mengetahui fungsi Bahasa
3. Mengetahui pengaruh Bahasa dengan penilaian nasionalisme
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Bahasa
KBBI mendefinisikan arti bahasa secara linguistik sebagai sistem lambang
bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Poerwadarminta
Bahasa adalah sistem lambang yang berupa sembarang bunyi (bunyi bahasa)
dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan dalam memperluas
pengetahuan.
Moeliono
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Kridalaksana
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Bloom & Lahey
Bahasa adalah suatu kode di mana gagasan atau ide tentang dunia atau lingkungan
diwakili oleh seperangkat lambang yang telah disepakati bersama untuk
melangsungkan komunikasi.
Owens
Bahasa merupakan kode atau sistem konvensional yang disepekati secara sosial
untuk menyajikan berbagai pengertian melalui berbagai pengertian melalui
berbagai simbol sembarang (arbritrary symbol) dan tersusun bedasarkan aturan
yang ditentukan.
Henry Sweet
Henry Sweet, seorang ahli fonetik dan cendekiawan bahasa Inggris, menyatakan
Bahasa adalah ekspresi ide melalui suara-suara yang digabungkan menjadi kata-
kata. Kata-kata digabungkan menjadi kalimat, kombinasi ini menjawab ide-ide
menjadi pikiran.
Ahli bahasa Amerika Bernard Bloch dan George L. Trager merumuskan arti bahasa
adalah sistem simbol vokal yang berubah-ubah yang dengannya suatu kelompok
sosial bekerja sama.
John McWhorter
Bahasa — lebih khusus lagi bahasa manusia — mengacu pada tata bahasa dan
aturan serta norma lain yang memungkinkan manusia membuat ucapan dan suara
dengan cara yang dapat dipahami orang lain.
4
Jeans Aitchison
Bahasa adalah sistem yang terbentuk dari isyarat suara yang telah disepakati, yang
ditandai dengan struktur yang saling tergantung, kreatifitas, penempatan, dualitas
dan penyebaran budaya.
Bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara
atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar,
seperti morfem, kata, dan kalimat.
Fungsi ideasional
Fungsi interpersonal
a. bahasa manusia memiliki sistem terpisah, namun saling terkait, baik pada
tata bunyi, tata bahasa maupun isyarat.
b. bahasa manusia memungkinkan terkomunikasinya hal-hal baru. Beda
dengan atuan komunikasi yang dimiliki binatang yang bersifat tetap.
Binatang tidak dapat menyampaikan konsep baru dengan alat
komunikasinya.
c. manusia membedakan antara isi pesan yang dikomunikasikan dan label
yang mewakili isi pesan. Isi pesan yang dikomunikasikan dalam bahasa
manusia dapat berwujud ucapan (lisan) dan dapat berwujud tulisan.
d. dalam komunikasi manusia, bahasa lisan dapat dipertukarkan dengan
makna yang didengar. Bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Namun, hanya bunyi yang bermakna sajalah yang
digolongkan sebagai bahasa.
e. bahasa bukan diturunkan melainkan dipelajari. Bahasa dapat digunakan
untuk menyatakan ekspresi diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial dan sebagai alat untuk
mengadakan kontrol sosial.
f. sesuatu yang diutarakan dapat merujuk ke masa lampau dan masa yang akan
datang. Sesuatu yang dikemukakan dengan bahasa dapat merujuk ke waktu
tertentu. Hal ini sesuai dengan keperluan orang yang menggunakan bahasa.
6
g. bahasa manusia dipelajari anak-anak dari orang dewasa dari generasi ke
generasi. Bahasa bukan diturunkan melainkan dipelajari. Kecakapan
berbahasa tidak mungkin datang begitu saja. Ada faktor pendorong yang
menyebabkan manusia merasa perlu mempelajarinya.
Bahasa indonesia sebagai bahasa Negara artinya bahasa Indonesia adalah bahasa
yang resmi. Oleh karena itu, bahasa indonesi harus digunakan sesuai dengan kaidah
, tertib, cermat, dan masuk akal. Jika menggunakan bahasa Indonesia harus lengkap
dan baku.
Di sisi lain, ada beberapa bangsa yang berhasil mengangkat salah satu
bahasa daerahnya menjadi bahasa nasional, seperti ketika Timor Timur lepas
dari Indonesia dan menjadi negara merdeka dan pemerintah yang baru membuat
ketentuan mengenai bahasanya. Namun, ada pula beberapa bangsa yang
akhirnya memakai beberapa bahasa meskipun bahasa itu berasal dari bahasa
daerah yang ada dalam bangsa itu sendiri. Di India, meskipun bahasa
nasionalnya bahasa Hindi, ada juga bahasa nasional alternatif, yaitu bahasa
Inggris.
sampai saat ini di Belgia menggunakan dua bahasa resmi, yaitu bahasa
Prancis dan Belanda, karena di dalam negara itu kedua kelompok penutur
bahasa tersebut cukup kuat mempertahankan bahasanya masing-masing.
Tentunya, pemerintah Belgia tidak bijaksana jika hanya menetapkan bahasa
8
Belanda (digunakan oleh suku bangsa Flanders sekitar 60% dari jumlah
penduduk) sebagai bahasa resmi negara karena negara itu pun dihuni oleh
penduduk yang menggunakan bahasa Prancis (suku bangsa Wallonia) secara
turun-temurun. Sejak tahun 1970-an, partai politik di Belgia pun terbagi
berdasarkan kepentingan politik dan bahasa. Menteri yang berbahasa Belanda
dan Prancis memiliki hak yang sama dan dijelaskan di konstitusinya.
Sehubungan dengan fakta sosiolinguistik tersebut, apakah nasionalisme orang
Amerika Serikat, Kanada, Belgia, atau Swiss patut dipertanyakan karena
menggunakan bahasa yang tidak asli miliknya? Dalam masalah itu, jika
nasionalisme dalam arti sempit dimaknai sebagai kebanggaan terhadap negara,
setiap orang tidak berhak menilai siapa pun atas hal itu. Dalam penggunaan
ragam lisan dalam bahasa Indonesia, apakah karena seorang warga negara
Indonesia berbahasa Indonesia, tetapi berlogat Amerika dan kebetulan “bule”
karena berayah orang Amerika, berarti dia tidak cinta Indonesia? Rasa bangga
dan cinta ada di dalam hati. Bahasa atau logat seseorang dalam berbicara tidak
menunjukkan kadar nasionalisme. Demikian juga bukan suatu jaminan pasti
jika ada orang yang tinggal di wilayah negara Indonesia, berdarah asli
Indonesia, dan menggunakan bahasa Indonesia dengan logat Indonesia asli
seratus persen merasa bangga terhadap Indonesia. Dari aspek bahasa sebagai
identitas suatu bangsa, bangsa Indonesia mungkin lebih mujur daripada Kanada,
Belgia, atau India.
10
DAFTAR PUSTAKA
Harimansyah, Ganjar. 2014. Bahasa dan Nasionalisme
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/42 (diakses pada 15
September 2021)
Holiday Lado, Versatile. 2021. Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa
secara Umum di Masyarakat https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-
bahasa-secara-umum-di-masyarakat-gdhW (diakses pada 18 September 2021)