Anda di halaman 1dari 15

Makalah Penilaian Nasionalisme

Berdasarkan Penggunaan Bahasa

Disusun oleh :
Raffie Alfriesgasjah
D4-DCIC
0121040062

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


Jln. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo 60111
Telp. (031) 5942887
Laman : www.ppns.ac.id
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat yang diberikan, sehingga
makalah penilaian nasionalisme berdasarkan penggunaan bahasa ini dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia minggu ke tujuh. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pengaruh penggunaan Bahasa dalam perspektif
nasionalisme.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Denny Oktavina


Radianto selaku guru mata kuliah Bahasa Indonesia. Berkat tugas ini, saya dapat
menambah wawasan berkaitan dengan topik yang diberikan.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 15 September 2021

Raffie Alfriesgasjah

i
DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
BAB 2 .................................................................................................... 3
2.1 Bahasa .......................................................................................... 3
2.2 Fungsi Bahasa .............................................................................. 5
2.3 Pengaruh Bahasa dengan ............................................................. 7
BAB 3 .................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan mahkluk sosial yang harus berinteraksi dengan sesamanya


dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Karena itu, manusia tidak mungkin
bisa hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain. Di dalam kehidupan sehari-
hari, manusia mengenal kebudayaan dan menciptakan berbagai wujud ide,
aktivitas, hingga artefak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahasa, menjadi
salah satu unsur paling penting yang mempengaruhi kehidupan. Bahasa memiliki
peran penting dalam kehidupan manusia karena ia menjadi alat komunikasi yang
utama.

Pengertian bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui


susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang
lebih besar, seperti morfem, kata, dan kalimat. Sedangkan dalam perspektif
Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), bahasa adalah bentuk semiotika sosial yang
sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural,
yang digunakan baik secara lisan maupun secara tulis. Dalam perspektif LSF
tersebut, bahasa dipandang sebagai suatu konstruksi yang dibentuk melalui fungsi
dan sistem secara simultan. Commented [lt1]: https://tirto.id/pengertian-bahasa-
peran-fungsi-bahasa-secara-umum-di-masyarakat-gdhW
Secara umum, dalam kehidupan masyarakat, bahasa punya fungsi utama
sebagai alat komunikasi. Namun, bahasa juga bisa memiliki sejumlah fungsi
lainnya. Berikut macam-macam fungsi bahasa secara umum di kehidupan
masyarakat:
1. Bahasa sebagai alat ekspresi diri Sejak kecil,
2. Bahasa sebagai alat komunikasi Sebagai alat komunikasi
3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial Sebagai alat kontrol sosial individu
ataupun masyarakat.

Berdasarkan pengertiannya, bahasa termasuk sistem perlambang yang dipakai


secara timbal balik, dan dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia. Secara
umum, nasionalisme adalah suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara
sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi,
sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan
prinsip kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Memahami apa itu nasionalisme, membuat masyarakat dapat memiliki


kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan
negaranya, baik dari internal maupun eksternal. Kesadaran keanggotaan dalam
suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan mengambdikan indentitas, integritas, kemakmuran, dan
kekuatan bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa ?
2. Apa saja fungsi Bahasa ?
3. Apa hubugan bahasa dengan nasionalisme ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Bahasa
2. Mengetahui fungsi Bahasa
3. Mengetahui pengaruh Bahasa dengan penilaian nasionalisme

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Bahasa
KBBI mendefinisikan arti bahasa secara linguistik sebagai sistem lambang
bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Menurut Ensiklopedia Britannica, bahasa adalah sistem lisan konvensional,


manual, atau simbol tertulis yang dengannya manusia, sebagai anggota kelompok
sosial dan peserta dalam budayanya, mengekspresikan diri.

Secara umum bahasa adalah kemampuan manusia untuk berkomunikasi tengan


tanda, kata, atau gerakan. Bahasa adalah sistem pertukaran makna yang hidup, dan
terikat oleh konteks

Pengertian bahasa menurut ahli

Poerwadarminta

Bahasa adalah sistem lambang yang berupa sembarang bunyi (bunyi bahasa)
dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan dalam memperluas
pengetahuan.

Moeliono

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Kridalaksana

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Bloom & Lahey

Bahasa adalah suatu kode di mana gagasan atau ide tentang dunia atau lingkungan
diwakili oleh seperangkat lambang yang telah disepakati bersama untuk
melangsungkan komunikasi.

Owens

Bahasa merupakan kode atau sistem konvensional yang disepekati secara sosial
untuk menyajikan berbagai pengertian melalui berbagai pengertian melalui
berbagai simbol sembarang (arbritrary symbol) dan tersusun bedasarkan aturan
yang ditentukan.

Henry Sweet

Henry Sweet, seorang ahli fonetik dan cendekiawan bahasa Inggris, menyatakan
Bahasa adalah ekspresi ide melalui suara-suara yang digabungkan menjadi kata-
kata. Kata-kata digabungkan menjadi kalimat, kombinasi ini menjawab ide-ide
menjadi pikiran.

Bernard Bloch dan George L. Trager

Ahli bahasa Amerika Bernard Bloch dan George L. Trager merumuskan arti bahasa
adalah sistem simbol vokal yang berubah-ubah yang dengannya suatu kelompok
sosial bekerja sama.

John McWhorter

Bahasa — lebih khusus lagi bahasa manusia — mengacu pada tata bahasa dan
aturan serta norma lain yang memungkinkan manusia membuat ucapan dan suara
dengan cara yang dapat dipahami orang lain.

4
Jeans Aitchison

Bahasa adalah sistem yang terbentuk dari isyarat suara yang telah disepakati, yang
ditandai dengan struktur yang saling tergantung, kreatifitas, penempatan, dualitas
dan penyebaran budaya.

Richards, Platt & Weber

Bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara
atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar,
seperti morfem, kata, dan kalimat.

2.2 Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa meliputi komunikasi, ekspresi identitas, permainan, ekspresi


imajinatif, dan pelepasan emosi. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat
komunikasi sosial. Selain itu, menurut Matthiessen, bahasa memiliki tiga fungsi
utama, yaitu fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual.

Fungsi ideasional

Di bawah fungsi ideasional, bahasa digunakan untuk mengungkapkan realitas fisik-


biologis serta berkenaan dengan interpretasi dan representasi pengalaman.

Fungsi interpersonal

Di bawah fungsi interpersonal, bahasa digunakan untuk mengungkapkan realitas


sosial dan berkenaan dengan interaksi antara penutur/penulis dan
pendengar/pembaca.
Fungsi tekstual

Di bawah fungsi tekstual, bahasa digunakan untuk mengungkapkan realitas


semiotis atau realitas simbol dan berkenaan dengan cara penciptaan teks dalam
konteks.

Ciri bahasa dalam kehidupan manusia

Bahasa digunakan manusia sebagai alat komunikasi. Bahasa manusia memiliki


tujuh ciri, yaitu:

a. bahasa manusia memiliki sistem terpisah, namun saling terkait, baik pada
tata bunyi, tata bahasa maupun isyarat.
b. bahasa manusia memungkinkan terkomunikasinya hal-hal baru. Beda
dengan atuan komunikasi yang dimiliki binatang yang bersifat tetap.
Binatang tidak dapat menyampaikan konsep baru dengan alat
komunikasinya.
c. manusia membedakan antara isi pesan yang dikomunikasikan dan label
yang mewakili isi pesan. Isi pesan yang dikomunikasikan dalam bahasa
manusia dapat berwujud ucapan (lisan) dan dapat berwujud tulisan.
d. dalam komunikasi manusia, bahasa lisan dapat dipertukarkan dengan
makna yang didengar. Bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Namun, hanya bunyi yang bermakna sajalah yang
digolongkan sebagai bahasa.
e. bahasa bukan diturunkan melainkan dipelajari. Bahasa dapat digunakan
untuk menyatakan ekspresi diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial dan sebagai alat untuk
mengadakan kontrol sosial.
f. sesuatu yang diutarakan dapat merujuk ke masa lampau dan masa yang akan
datang. Sesuatu yang dikemukakan dengan bahasa dapat merujuk ke waktu
tertentu. Hal ini sesuai dengan keperluan orang yang menggunakan bahasa.

6
g. bahasa manusia dipelajari anak-anak dari orang dewasa dari generasi ke
generasi. Bahasa bukan diturunkan melainkan dipelajari. Kecakapan
berbahasa tidak mungkin datang begitu saja. Ada faktor pendorong yang
menyebabkan manusia merasa perlu mempelajarinya.

Kedudukan bahasa Indonesia

Sebagai Bahasa nasional

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional pemersatu tercantum dalam Sumpah


Pemuda yang berbunyi “kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa
persatuan,bahasa indonesia". Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang dan identitas negara, alat perhubungan
dan pemersatu bangsa.

Sebagai Bahasa Negara

Bahasa indonesia sebagai bahasa Negara artinya bahasa Indonesia adalah bahasa
yang resmi. Oleh karena itu, bahasa indonesi harus digunakan sesuai dengan kaidah
, tertib, cermat, dan masuk akal. Jika menggunakan bahasa Indonesia harus lengkap
dan baku.

Sebagai pengembangan kebudayaan nasional, ilmu dan teknologi

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan


penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran,
buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.

2.3 Pengaruh Bahasa dengan

Antara bangsa dan Bahasa, terdapat hubungan yang saling menentukan,


contohnya bangsa China menggunakan Bahasa China, bangsa Jepang
menggunakan Bahasa Jepang, dan lain lain. Namun, fakta sosiolinguistik
menunjukkan bahwa tidak setiap bangsa mempunyai satu bahasa kesatuan.
Beberapa bangsa mempunyai satu Bahasa sebagai Bahasa nasionalnya, tetapi
bukan milik bangsanya melainkan Bahasa penjajahnya, contohnya Bahasa
inggris yang digunakan oleh Amerika Serikat, Australia, Filipina, Singapura
untuk alat penghubung komunikasinya.

Di sisi lain, ada beberapa bangsa yang berhasil mengangkat salah satu
bahasa daerahnya menjadi bahasa nasional, seperti ketika Timor Timur lepas
dari Indonesia dan menjadi negara merdeka dan pemerintah yang baru membuat
ketentuan mengenai bahasanya. Namun, ada pula beberapa bangsa yang
akhirnya memakai beberapa bahasa meskipun bahasa itu berasal dari bahasa
daerah yang ada dalam bangsa itu sendiri. Di India, meskipun bahasa
nasionalnya bahasa Hindi, ada juga bahasa nasional alternatif, yaitu bahasa
Inggris.

Beberapa fakta tentang pilihan bahasa dalam suatu bangsa menggambarkan


bahwa pilihan politis tentang bahasa dimotivasi beragam kepentingan dan
dibuat dalam berbagai format. Meskipun demikian, ada pandangan umum yang
mendasarinya, yaitu bahwa keputusan pilihan politis tentang bahasa itu
digunakan untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, suatu “kebijakan bahasa”
secara eksplisit dibuat berdasarkan latar belakang keanekaan bahasa yang hidup
dalam suatu pemerintahan dan bertujuan mengatur beragam fungsi pemakaian
bahasa itu. Masalah fungsi pemakaian bahasa itu sudah pasti melibatkan
masyarakat tuturnya. Hal itu berarti bukan hanya permasalahan sosiolinguistik
saja, melainkan juga politik. Seringkali karena sedemikian kompleksnya
masalah pilihan bahasa itu, pemerintah harus ikut campur menanganinya.
Faktor itu membuat bahasa menjadi objek yang tidak terhindarkan dari aneka
pilihan politis dan juga historisnya

sampai saat ini di Belgia menggunakan dua bahasa resmi, yaitu bahasa
Prancis dan Belanda, karena di dalam negara itu kedua kelompok penutur
bahasa tersebut cukup kuat mempertahankan bahasanya masing-masing.
Tentunya, pemerintah Belgia tidak bijaksana jika hanya menetapkan bahasa

8
Belanda (digunakan oleh suku bangsa Flanders sekitar 60% dari jumlah
penduduk) sebagai bahasa resmi negara karena negara itu pun dihuni oleh
penduduk yang menggunakan bahasa Prancis (suku bangsa Wallonia) secara
turun-temurun. Sejak tahun 1970-an, partai politik di Belgia pun terbagi
berdasarkan kepentingan politik dan bahasa. Menteri yang berbahasa Belanda
dan Prancis memiliki hak yang sama dan dijelaskan di konstitusinya.
Sehubungan dengan fakta sosiolinguistik tersebut, apakah nasionalisme orang
Amerika Serikat, Kanada, Belgia, atau Swiss patut dipertanyakan karena
menggunakan bahasa yang tidak asli miliknya? Dalam masalah itu, jika
nasionalisme dalam arti sempit dimaknai sebagai kebanggaan terhadap negara,
setiap orang tidak berhak menilai siapa pun atas hal itu. Dalam penggunaan
ragam lisan dalam bahasa Indonesia, apakah karena seorang warga negara
Indonesia berbahasa Indonesia, tetapi berlogat Amerika dan kebetulan “bule”
karena berayah orang Amerika, berarti dia tidak cinta Indonesia? Rasa bangga
dan cinta ada di dalam hati. Bahasa atau logat seseorang dalam berbicara tidak
menunjukkan kadar nasionalisme. Demikian juga bukan suatu jaminan pasti
jika ada orang yang tinggal di wilayah negara Indonesia, berdarah asli
Indonesia, dan menggunakan bahasa Indonesia dengan logat Indonesia asli
seratus persen merasa bangga terhadap Indonesia. Dari aspek bahasa sebagai
identitas suatu bangsa, bangsa Indonesia mungkin lebih mujur daripada Kanada,
Belgia, atau India.

Bangsa Indonesia mempunyai bahasa “asli” milik sendiri yang


menunjukkan nasionalisme. Berkat pilihan politis para pemuda dalam Kongres
Pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang mengikrarkan Sumpah
Pemuda, Indonesia mempunyai bahasa nasional yang mempersatukan ratusan
bahasa daerah dan dialek. Pernyataan sikap politik bangsa Indonesia “Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia” telah
menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang menyatukan
keanekaan dalam masyarakat Indonesia.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Warga negara tidak perlu menjadi asli untuk dapat mencintai Bangsanya karena
kehidupan global saat ini memungkinkan warga negara berada di lain benua dan
negara bukan lagi masalah teritorial karena dunia sudah menjadi perkampungan
global. Meskipun jauh dari Indonesia tentu banyak orang Indonesia yang berbicara
dengan bahasa Indonesia dengan logat keinggris-inggrisan atau kebelanda-
belandaan. Hal itu hanya merupakan masalah garis hidupnya yang menentukan
bahwa dia harus jauh dari tanah kelahirannya, tetapi nasionalismenya belum tentu
keinggris-inggrisan atau kebelanda-belandaan. Sekali lagi, bahasa atau logat
seseorang dalam berbicara memang tidak menunjukkan kadar nasionalisme.

10
DAFTAR PUSTAKA
Harimansyah, Ganjar. 2014. Bahasa dan Nasionalisme
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/42 (diakses pada 15
September 2021)

Holiday Lado, Versatile. 2021. Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa
secara Umum di Masyarakat https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-
bahasa-secara-umum-di-masyarakat-gdhW (diakses pada 18 September 2021)

Kompas.com. 2020. Bahasa: pengertian, fungsi, dan manfaatnya


https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/060000069/bahasa-pengertian-
fungsi-dan-manfaatnya (diakses pada 18 September 2021)

Sitoresmi, A.R 2021. Apa itu Nasionalisme ?


https://hot.liputan6.com/read/4622776/apa-itu-nasionalisme-simak-pengertian-
tujuan-dan-bentuk-bentuknya-yang-harus-dipahami (diakses pada 24 September
2021)

Anda mungkin juga menyukai