Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH & MADRASAH


SEMESTER GENAP (II)

TENTANG
TUJUAN DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAI
DI SEKOLAH & MADRASAH

Ditulis oleh:
RAFEL SATRIA
21010049

ZULPAN
21010060

Dosen Pengampu:
Dr. Romi Yilhas.N,SS. M.A

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUMAMMADIYAH SUMATERA BARAT ( UMSB )

TAHUN 1443 H/2022 M


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah
memberikan rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “TUJUAN DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAI DI
SEKOLAH & MADRASAH” Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam yang merupakan inspirator
terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih
kepada Dosen mata kuliah Pembelajaran PAI Di Sekolah Dan Madrasah yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua
yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang selalu
kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim
penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Pasaman Barat, 12 Mei 2022

Tim Penulis
Kelompok 4 (Empat)

i
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................ 2

BAB II .....................................................................................................................3

PEMBAHASAN .....................................................................................................3

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) Dan Pembelajaran......................3

B. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ................................... 7

C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Macam-


macamnya ............................................................................................................ 8

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................ 11

A. Kesimpulan .......................................................................................................11

DAFTAR PUSAKA ............................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya tujuan pendidikan merupakan hal yang dominan dalam
pendidikan, sesuai dengan ungkapan Breiter bahwa Pendidikan adalah persoalan
tujuan dan fokus, belajar itu mempunyai tujuan agar peserta didik dapat
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial1.
Kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan
peserta didik, maka mata pelajaran, dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan
peserta didik dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan dan
diapresiasi. Berdasarkan mata pelajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat
ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber
utama tujuan bagi peserta didik, dan dia harus mampu menulis dan memilih
tujuan-tujuan pendidikan yang bermakna, dan dapat terukur2. Oleh karena itu
tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan
dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan pembelajaran
muaranya pada tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.
Dan juga dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti menghadapi
berbagai masalah mulai dari masalah yang paling sederhana sampai dengan
masalah yang paling rumit dan kompleks. Masalah yang rumit dan kompleks
merupakan tantangan potensial yang harus dipecahkan oleh orang yang
menghadapi masalah rumit dan kompleks, dia akan berusaha secara sungguh-
sungguh untuk memecahkannya. Dengan melihat dan menganalisis situasi dan
kondisi suatu masalah dan tujuan yang hendak dicapainya, seseorang dapat
menggunakan atau mencari cara atau pendekatan yang dapat dimungkinkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya. untuk menerapkan suatu pendekatan
dalam memecahkan suatu masalah di samping pendekatan yang digunakan untuk

1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, 136.
2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 76.

1
memecahkan masalah itu, juga bergantung pada persepsi tentang masalah yang
dihadapi3.
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan
dan cara mendekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan
Islam itu sendiri. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan
didukung oleh pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila
sudah menggunakan sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan
berjalan dengan baik, khususnya pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien.
Dalam pembelajaran tujuan dan pendekatan tidak bisa dipisahkan karena kedua
unsur ini saling berkaitan tidak mungkin bisa mencapai tujuan apabila tidak ada
pendekatan pembelajaran dan begitu pula sebaliknya. Dilihat dari permasalahan
diatas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul “Tujuan Dan Pendekatan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah & Madrasah.”

B. Rumusan Masalah
1. Apa Tujuan Pembelajaran PAI di Sekolah dan Madrasah?
2. Bagaimana Pendekatan Pembelajaran PAI di Sekolah dan Madrasah?
3. Apa Macam-Macam Pendekatan Pembalajaran PAI?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran PAI di Sekolah dan Madrasah
2. Untuk mengetahui Pendekatan Pembelajaran PAI di Sekolah dan
Madrasah serta macam-macamnya

3
Dr. H. Muhammad Basir, M.Pd, Pendekatan Pembelajaran, 2.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) Dan Pembelajaran


1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran yang
harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di
Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupkan salah satu dimensi
kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu4. Dalam bahasa
Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “`didik” dengan memberinya
awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara atau
sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani
“paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini
kemudian ditejemahkan dalam bahasa Inggris “education” yang berarti
pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, sering
digunakan beberapa istilah antara lain, al-ta’lim, al-tarbiyah, dan al-ta’dib, al-
ta’lim berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengetahuan
dan ketrampilan. Al-tarbiyah berarti mengasuh mendidik dan al-ta’dib lebih
condong pada proses mendidik yang bermuara pada penyempurnaan akhlak/moral
peserta didik5.

Menurut Zakiyah Darajat (1987:87) pendidikan agama Islam adalah suatu


usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada
akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya dalam
lingkup Al-Qur’an dan Al-hadits, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah,
sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam
mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan

4
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999) 1
5
Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta : Gaya Media
Pratama, 2001) 86-88

3
manusia dengan Allah Ta’ala, diri sendiri, sesama manusia, makhluk
lainnyamaupun lingkungannya (hablun minallah wa hablun minannas)6.

Jadi pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan


pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami,
dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari
pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu berikut ini :

1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan


bimbingan, pengajaran dan/atau latihan yang dilakukan secara berencana dan
sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti
ada yang dibimbing, diajari dan/atau dilatih dalam peningkatan keyakinan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran Islam.

3. Pendidikan atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang


melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau pelatihan secara sadar
terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

4. Kegiatan (pembelajaran) Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk


meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran
agama Islam dari peserta didik, yang disamping untuk membentuk kesalehan
pribadi, juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial7.

2. Pengertian Pembelajaran PAI

Menurut Hilgrad dan Bower dalam Fudyartanto, belajar (To learn)


memiliki arti:

6
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan ....Op. Cit. 130

7
Muhaimin et, al., Paradigma.... Op. Cit. 76

4
1) To gain knowledge, comprehension, or mastery of through experience or study;
2) To fix in the mind or memory; memorize; 3) To acquire trough experience; 4)
To become in forme to find out.

Atinya, 1) memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui


pengalaman, 2) mengingat, 3) menguasai pengalaman, dan 4) mendapatkan
informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya
aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu8.

Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan


pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-
banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi
yang dikuasai peserta didik. Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan
mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahamanpemahaman serta cara-
cara menafsirkan dunia di sekeliling peserta didik.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan tadi, belajar dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relativ menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20


Tahun 2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber balajar pada suatu lingkungan belajar9. Jadi pada intinya proses
pembelajaran tidak terlepas dari tiga hal, yaitu pendidik, peserta didik dan
sumber-sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik: “Sebagai suatu kombinasi yang


tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”10.

8
Fudyartanto, Ki RBS, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jogjakarta: Global
Pustaka ilmu. 2002), 21.

9
UU RI No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Citra Umbara, 2006),
5.

10
Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 57.

5
Menurut Meril, Pembelajaran merupakan kegiatan dimana seseorang
secara sengaja diubah dan dikontrol dengan maksud agar bertingkah laku atau
bereaksi terhadap kondisi tertentu11.

Pembelajaran adalah upaya guru membelajarkan peserta didik melalui


kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode yang optimal untuk
mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan berdasarkan kondisi yang ada12.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh
pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau
murid13.

Proses pembelajaran adalah sebuah upaya bersama antara guru dan peserta
didik untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan
yang terbentuk ter-“internalisasi” dalam diri peserta pembelajaran dan menjadi
landasan belajar secara mandiri dan berkelanjutan. Maka kriteria keberhasilan
sebuah proses pembelajaran adalah munculnya kemampuan belajar berkelanjutan
secara mandiri.

Salah satu tujuan dari pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan


berpikir peserta didik dengan mengembangkan proses berpikir tingkat tinggi
peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus menyediakan peluang
di dalam kelas yang mempertimbangkan prakarsa dan keterlibatan peserta didik
lebih besar.

Sebuah proses pembelajaran yang baik, paling tidak harus melibatkan 3


aspek, yaitu : aspek psikomotorik, aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek
psikomotorik dapat difasilitasi lewat adanya praktikum-praktikum dengan tujuan
terbentuknya ketrampilan eksperimental. Aspek kognitif difasilitas lewat berbagai
aktifitas penalaran dengan tujuan adalah terbentuknya penguasaan intelektual.
Sedangkan aspek afektif dilakukan lewat aktifitas pengenalan dan kepekaan

11
Muhaimin .et.al, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Islam di
Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 164.
12
Suti’ah, Buku ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003),
8.
13
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2006), 61.

6
lingkungan dengan tujuan terbentuknya kematangan emosional. Ketiga aspek
tersebut bila dapat dijalankan dengan baik akan membentuk kemampuan berfikir
kritis dan munculnya kreatifitas

Adapun pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menurut Muhaimin


adalah “Suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar,
terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus-menerus mempelajari
agama Islam, baik untuk mengetahui bagaimana cara beragama yang benar
maupun mempelajari Islam sebagai pengetahuan.”14.

Jadi, pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu membelajarkan peserta


didik menggunakan asas pendidikan dan teori belajar yang merupakan penentu
utama keberhasilan pendidikan Agama Islam yang didalamnya terdapat proses
komunikasi dua arah yang dilakukan pendidik kepada pesrta didik dengan
menggunakan bahan atau materi-materi pendidikan Agama Islam.

B. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)


Secara umum tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah
atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan
melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia yang
terus berkembang dalam keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara serta
untuk dapat melanjudkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi15.

Tujuan pendidikan Islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara,


tujuan akhir, dan tujuan operasional. Tujuan umum adalah tujuan yang akan
dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan
cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang ingin dicapai setelah anak didik
diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dengan sebuah kurikulum.
Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik menjadi manusia-
manusia sempurna (insan kamil) setelah ia menghabisi sisa umurnya. Sementara

14
Muhaimin, Peradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 183.

15
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, 135.

7
tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah
pendidikan tertentu16 .

Adapun tujuan utama atau pokok dari Pendidikan Agama Islam yaitu
mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Dengan kata lain, tujuan Pendidikan
Agama Islam sejalan dengan misi Islam sendiri, yaitu: mempertinggi nilai-nilai
akhlak, sampai mencapai tingkat akhlak alkarimah.17

Dari beberapa tujuan tersebut dapat ditarik kesimpulan beberapa dimensi


yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran pendidikan
agama Islam, yaitu:

a. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam.

b. Dimensi pemahaman atua penalatan (intelektual) serta keilmuan peserta


didik terhadap ajaran agama Islam.

c. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta


didik dalam menjalankan ajaran Islam.

d. Dimensi pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah


diimani, dipahami dan di hayati atau diinternalisasi oleh pesrta didik itu mampu
menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan, dan
menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Ta’ala serta mengaktulisasikan
dan merealisasikan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


dan Macam-macamnya
Pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan,
dan cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam

16
Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
18- 19.

17
Jalaludin dan Usman Sa’id, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1994), 30.

8
kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan
berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami
kemudahan dan keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan penting
dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi
yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam
proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar. Pendekatan dalam
pendidikan Agama Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam
kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang
berdasarkan skill yang dimilikinya.
Macam-Macam Pendekatan Dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
Madrasah
Pendekatan pendidikan agama Islam yang seharusnya dipahami dan
dikembangkan oleh para pendidik di sekolah dan madrasah adalah meliputi:
1. pendekatan psikologis yang tekanannya diutamakan pada dorongan-
dorongan yang bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang
mampu menggerakan daya kognitif (mencipta hal-hal baru), konotatif (daya
untuk berkemauan keras), dan afektif (kemampuan yang menggerakkan
daya emosional).18 ketiga daya psikis tersebut dikembangkan dalam ruang
lingkup penghayatan dan pengamalan ajaran agama di mana faktor-faktor
pembentukan kepribadian yang berproses melalui individualisasi dan
sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya menjadi titik sentral
perkembangannya.
2. pendekatan sosial-kultural ,yang ditekankan pada usaha pengembangan
sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang
berorientasi kepada kebutuhan hidup yang semakin maju dalam berbudaya
dan berperadaban. Hal ini banyak menyentuh permasalahan-permasalahan
inovasi ke arah sikap hidup yang alloplastis (bersifat membentuk
lingkungan sesuai dengan ide kebudayaan modern yang dimilikinya),

18
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka, 1999, h. 218

9
bukannya bersifat auto plastis (hanya sekedar menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada)
3. pendekatan religi,yakni suatu pendekatan yang membawa keyakinan (aqidah)
dan keimanan dalam pribadi anak didik yang cenderung ke arah
komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam dan meluas). Pandangan
yang demikian, terpancar dari sikap bahwa segala, ilmu pengetahuan itu
pada hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai ke- Tuhanan. Sikap yang
demikian harus di internalisasikan (dibentuk dalam pribadi) dan
dieksternalisasikan (dibentuk dalam kehidupan di luar diri pribadinya).
4. pendekatan historis, yang ditekankan pada usaha pengembangan
pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan. Dalam
hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara kronologis menjadi titik
tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula faktor keteladanan
merupakan proses identifikasi dalam rangka mendorong penghayatan dan
pengamalan agama.19
5. pendekatan komparatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan
membandingkan suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum agama yang
ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya. Pendekatan komparatif ini
sering diwujudkan dalam bentuk komparatif studi, baik di bidang hukum
agama maupun juga antara hukum agama itu sendiri, dengan hukum lain
yang berjalan, seperti hukum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-lain.
6. pendekatan filosofis, yaitu pendekatan yang berdasarkan tinjauan atau
pandangan falsafah. Pendekatan demikian cenderung kepada usaha
mencapai kebenaran dengan memakai akal atau rasio. Pendekatan filosofis
sering dipergunakan sekaligus dengan pola berpikir yang rasional dan
membandingkan dengan pendapat-pendapat para ahli filsafat dari berbagai
kurun zaman tertentu beserta aliran filsafatnya.

19
Ibid hal. 219

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan Pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai upaya membuat peserta
didik dapat belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus
menerus mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum agama Islam
sebagai kebutuhan peserta didik secara menyeluruh yang mengakibatkan beberapa
perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku seseorang baik dalam kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Pemaknaan pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan bimbingan
menjadi muslim yang tangguh dan mampu merealisasikan ajaran Pendidikan
Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi insan kamil.
Untuk itu penanaman Tujuan Pembelajaran PAI sangat penting dalam
membentuk dan mendasari peserta didik. Dengan penanaman tujuan pembelajaran
PAI sejak dini diharapkan mampu membentuk pribadi yang kokoh, kuat dan
mandiri untuk berpedoman pada agama Islam.
Sedangkan pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses,
perbuatan, dan cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika
dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka
pendekatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut
mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan
penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga
menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-
metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar.

11
DAFTAR PUSAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Nur Ubhiyati, 1997 Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV. Pustaka Setia.
H. Abudin Nata, 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Arief Armai, 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta :
Ciputat Press.
Hamalik, Oemar, 2011. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Muhaimin, 2004. Peradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosda

Chabib Thoha, dkk, 1999. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta : Pustaka


Pelajar.

Samsul Nizar, 2001. Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam.Jakarta :


Gaya Media Pratama.

Fudyartanto, Ki RBS,2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,


Jogjakarta: Global Pustaka ilmu.

UU RI No. 20 tahun 2003, 2006. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:


Citra Umbara.

Suti’ah, 2003. Buku ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas
Negeri Malang.

Syaiful Sagala, 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.

Jalaludin dan Usman Sa’id, 1994. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Dr. H. Muhammad Basir, M.Pd, 2017. Pendekatan Pembelajaran. Sengkang:


Lampena Intimedia.

12

Anda mungkin juga menyukai