Oleh :
Zulpan
NIM : 21010060
Rafel Satria
NIM : 21010049
Dosen Pembimbing:
Tim Penulis
Kelompok 4 (Empat)
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .....................................................................................................................3
PEMBAHASAN .....................................................................................................3
PENUTUP ............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah سبحانه وتعا لىatas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, dan tidak lupa kita mengirim salam dan salawat kepada
baginda Nabi Muhammad صلى ا عليه وسلمyang telah membawakan kita suatu
ajaran yang benar dan sempurna yaitu Agama Islam.
Dalam mata kuliah “filsafat ilmu” ini, kami mendapatkan tugas untuk
membuat makalah yang berjudul “Sejarah kemunculan ilmu modern”. Isaac
Newton dan Leibniz di tangan dua orang sarjana inilah sejarah ilmu modern
dimulai. Newton, sekalipun ia menjadi pimpinan sebuah tempat pembuatan uang
logam di kerajaan Inggris ia tetap menekuni dalam bidang ilmu. Lahirnya teori
gravitasi perhitungan calculus dan optika merupakan karya besar Newton teori
gravitasi Newton dimulai ketika muncul persangkaan penyebab planet tidak
mengikuti pergerakan lintas lurus apakah matahari yang menarik bumi atau antara
bumi dan matahari ada gaya saling tarik-menarik.
Tidak lupa ucapan terimakasih kepada dosen mata kuliah filsafat ilmu
yang memberikan arahan tentang mata kuliah filsafat ilmu. Makalah ini memang
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Kemunculan Ilmu Modern?
2. Bagaimana Sejarah Revolusi Ilmiah?
3. Bagaimana Prinsip dan Metode Ilmiah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Sejarah Kemunculan Ilmu Modern
2. Untuk mengetahui Sejarah Revolusi Ilmiah
3. Untuk mengetahui Prinsip dan Metode Ilmiah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mempertimbangkan bahwa cahaya masuk melalui lensa sedangkan bagian lensa
mendekati bentuk prisma.
Pada masa sesudah Newton berkembang ilmu selanjutnya adalah berupa ilmu
kimia jika pada masa Newton ilmu yang berkembang adalah matematika, fisika,
dan astronomi. Pada periode selanjutnya ilmu kimia menjadi kajian yang amat
menarik. Ilmu kimia tidak mulai dengan logika, axsioma ataupun deduksi.
Kalau penemuan ilmu kimia dan penemuan mesin-mesin pada awalnya tidak
langsung mempunyai hubungan dengan teori ilmu sebagaimana dikembangkan
oleh Galileo, Keppler, Pascal, Newton, dan Leibniz, perkembangan ilmu setingkat
lebih maju dari pada apa yang telah dicapai oleh sarjana-sarjana yang telah
disebut tadi. Percobaan selanjutnya dilakukan oleh J.L. Proust mengenai atom
dalam menganalisis dari berbagai logam sampai pada pendapat bahwa
perbandingan bahan-bahan yang ikut serta dalam proses tersebut selalu tetap
demikian pula dengan sulfida dari logam.
Secara singkat dapat ditarik sebuah sejarah ringkas ilmu-ilmu yang lahir saat
itu. Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi,
ekonomi, kalkulus, dan statistika. Di abad ke-9 lahir semisal geofisika, antologi,
arkeologi, sosiologi. Abad ke-20 mengenal ilmu teori informasi, logika,
matematika, mekanika-mekanika fisika nuklir, kimia nuklir, antropologi, budaya
psikologi dan sebagainya.
4
Sekitar tahun 1900 sampai tahun 1914 terjadi berbagai perubahan
berdasarkan teori kenisbian. Ada Tori baru yang mengatakan bahwa ruang dan
waktu tidak lagi berpisah sebagaimana dipahami oleh ahli fisika sebelumnya
ruang dan waktu merupakan satu kesatuan mutlak untuk memeriksa dan
menerangkan semua peristiwa. Perlu diketahui pula bahwa pada zaman modern
ini terjadi revolusi industri di Inggris sebagai akibat peralihan masyarakat agraris
dan perdagangan abad pertengahan ke masyarakat industri dan perdagangan maju.
Pada abad inilah menemukan mesin uap, alat tenun, dan Inggris menjadi penghasil
tekstil terbesar kemudian diikuti Amerika serikat dan Jepang menjadi negara
industri.
1
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu,( Jakarta : PT RajaGrafindo persada, 2014), hlm. 57- 63
5
pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas 2 garis lurus X dan Y dalam bidang
datar.
1. Rene Descartes, menemukan dalam ilmu pasti ialah sistem koordinat yang
terdiri atas 2 garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Garis X letaknya horizontal
dan disebut sumbu X sedangkan garis Y terletak tegak lurus pada sumbu X.
Karena sistem tersebut didasarkan pada dua garis lurus yang berpotongan tegak
lurus maka sistem koordinat itu dinamakan orthogonal coordinate system.
Kedudukan setiap titik dalam bidang tersebut diproyeksikan dengan garis-garis
lurus pada sumbu X dan sumbu Y
c. Optical atau mengenai cahaya, jika cahaya matahari dilewatkan sebuah prisma
maka cahaya asli yang kelihatannya homogen menjadi terbiasa antara merah
sampai ungu menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu dilewatkan sebuah
prisma lainnya yang terbalik. maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya
6
homogen dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya
terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.2
B. Revolusi Ilmiah
Kemunculan dan perkembangan pengetahuan pada zaman batu dan logam
sekitar empat juta tahun sebelum masehi ditemukan adanya konsep tentang alat
untuk kegiatan manusia. Konsep tersebut menjelma sebagai benda-benda yang
dipakai oleh sekelompok manusia dan menunjukkan adanya perubahan-perubahan
itu, adanya hubungan dengan perbaikan fungsi dan perbaikan bahan. Perbaikan
fungsi berarti adanya kecenderungan menuju kepada fungsi yang lebih baik.
Perbaikan bahan adalah bukti adanya hasil karya manusia yang disebut
kebudayaan yang diciptakan oleh manusia.
Zaman prasejarah. Zaman prasejarah ini sering juga disebut dengan zaman
batu tua atau masyarakat purba. Pada zaman ini manusia telah mampu
menciptakan konsep tentang alat berbagai perkakas untuk keperluan kehidupan
manusia. Hal tersebut menunjukkan telah adanya pemikiran ke arah ilmu
pengetahuan kemudian pada masa ini mereka sudah mampu memelihara tanaman
dan hewan liar, Hingga menjadi hewan dan tanaman yang kualitasnya sesuai serta
memenuhi kebutuhan manusia. Filsafat pada abad ke-16 dan 17 merupakan masa
kebangkitan berarti masa untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik dengan
meninggalkan kebudayaan tradisional. Filsafat ilmu pada abad ke 18 dan 19 pada
masa ini kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan pada abad-abad berikutnya
benar-benar sangat menakjubkan ilmu pengetahuan empiris, makin mendominasi
ilmu pengetahuan satu penemuan diikuti dengan penemuan lain saling mengisi
penemuan-penemuan di akhir abad 18 didominasi oleh pengetahuan bidang fisika.
2
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia,( Jakarta: PT bumi aksara, 2013),
hlm. 78-88
7
Tokoh-tokoh fisika, penemuan di bidang kelistrikan dan semuanya itu membuka
jalan bidang ilmu yang lainnya.
Aliran baru dalam lapangan ekonomi, sosial dan alam pikiran terus berkarya
masih adanya hukum-hukum alam dan manifestasinya sebagai hak asasi manusia
timbul aliran falsafah baru yang dipimpin oleh Karl Marx yang dinamakan
dialektika materialisme secara ringkas pandangan-pandangan dan ajaran-ajaran itu
terdapat dalam Manifesto Communist. Filsafat ilmu pada abad ke-20 menurut
Burhanudin. Abad ke-20 merupakan abad percobaan bagi ilmu pengetahuan
perang dunia ke-1 dan perang dunia kedua sebagai seorang sejarah menandai
ketidaksanggupan ilmu pengetahuan yang diambil dirinya. Di sini menunjukkan
bahwa ilmu yang semula tujuannya baik ternyata malah berdampak negatif
bahkan membinasakan manusia. Sebagai contoh penemuan bom atom yang
digunakan pada perang dunia ke-2 telah membinasakan banyak manusia.
Ada tiga teori yang datang di abad ke-20 yang cukup menggelisahkan ilmu
pengetahuan yaitu teori relativitas, teori elektris tentang materi. Dalam abad ke-20
ilmu pengetahuan empiris bertambah banyak dan maju dan ilmu pengetahuan
mulai memasuki kesadaran baru mulai menyadari batas-batas kemampuannya.3
3
Susanto, Filsafat Ilmu suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis
(Jakarta : PT bumi aksara, 2016), hlm.57-65
8
Setiap cara berfikir dan bertindak menggunakan tahapan langkah prioritas yang
jelas dan saling terkait satu sama lain. Memiliki target dan arah tujuan yang jelas.
C. Metode Ilmiah
Seperti apa prosedur metode ilmiah itu? Bagaimana langkah, teknik dan apa
alat yang dipergunakan dalam metode ilmiah itu? Sebagaimana diulas pada
pembahasan bahwa dalam metode ilmiah mensyaratkan aspek rancangan
penyelidikan, pengolahan, pengumpulan dan penggolongan data survei, analisis,
generalisasi, pengukuran dan perbandingan serta pemeriksaan terhadap hasil
generalisasi. Langkah-langkahnya: 1). Perumusan masalah 2). Penyusunan
kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis 3). perumusan hipotesis 4).
penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang
diajukan itu ditolak atau diterima. Penguasaan metode ilmiah ini secara ketat dan
disiplin harus diterapkan oleh siapapun, agar langkah-langkah penelitian itu jelas,
dapat dipahami dan pada gilirannya teori yang dihasilkannya pun dapat di
pertanggungjawabkan. Semua teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama:
4
Asep Salahudin, Filsafat Ilmu, ( Depok : PT RajaGrafindo Persada, 2020), hlm. 76-79
9
Untuk menguji kebenaran hipotesis. Apabila proses pengujian dilakukan
berulang-ulang dan kebenaran selalu ditunjukkan melalui fakta maka hipotesis itu
telah menjadi tesis. Empat, menarik kesimpulan yaitu menentukan jawaban
definitif dari setiap masalah yang diajukan secara empiris untuk setiap hipotesis.
10
Temuan penelitian dapat digeneralisasi hasil penelitian ilmiah mampu untuk diuji
ulang dengan hasil yang konsisten dengan waktu objektif dan situasi yang berbeda.
2. Metode ilmiah survei itu riset yang diadakan untuk memperoleh fakta tentang
gejala atas permasalahan yang timbul kajiannya sampai pada tahap menyelidiki
mengapa gejala itu ada serta menganalisis hubungan atas gejala tersebut. Fakta
yang ada lebih digunakan untuk pemecahan masalah daripada digunakan untuk
pengujian hipotesis.
11
penelitian pengembangan yaitu aktivitas pembelajaran di kelas, sistem desain dan
model produk pengembangan pembelajaran5
5
Mukhtar Latif, Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu ( Jakarta: Kencana Frenadamedia,
2014), hlm. 129- 132
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan teori gravitasi dan perhitungan-perhitungan yang dilakukan
Newton dapat di terangkan dasar dari semua lintasan planet dan bulan, pengaruh
pasang air samudra dan lain-lain peristiwa astronomi justru dalam lapangan
ketepatan teori gravitasi makin menyakinkan sehingga tidak ada lagi yang tidak
percaya tentang adanya gravitasi ini. Pertemuan ketiga yang mendasari ilmu alam
adalah pemeriksaan Newton mengenai cahaya dan lazim disebut optika dengan
mempertimbangkan bahwa cahaya masuk melalui lensa sedangkan bagian lensa
mendekati bentuk prisma.
Pada masa sesudah Newton berkembang ilmu selanjutnya adalah berupa ilmu
kimia jika pada masa Newton ilmu yang berkembang adalah matematika, fisika,
dan astronomi. Pada periode selanjutnya ilmu kimia menjadi kajian yang amat
menarik. Ilmu kimia tidak mulai dengan logika, axsioma ataupun deduksi. Semua
permulaan ilmu kimia praktis berdasarkan percobaan-percobaan yang hasilnya
kemudian ditafsirkan pada permulaannya semua percobaan bersifat kualitatif.
Ada tiga teori yang datang di abad ke-20 yang cukup menggelisahkan ilmu
pengetahuan yaitu teori relativitas, teori elektris tentang materi. Dalam abad ke-20
ilmu pengetahuan empiris bertambah banyak dan maju dan ilmu pengetahuan
mulai memasuki kesadaran baru mulai menyadari batas-batas kemampuannya.
13
DAFTAR PUSAKA
Bakhtiar Amsal, 2014. Filsafat Ilmu. Jakarta : PT RajaGrafindo persada.
14