Anda di halaman 1dari 43

PENDIDIK (TEACHING PROFESSIONAL)

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Pedagogik yang
diampu oleh Dr. Anne Hafina, M.Pd.

disusun oleh:

Diajeng Retno Kinanti Putri 2010217


Najma Sana Nadhirah Hilman 2010453
Zumar Hamdi 1706966

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021

ii
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat-Nyalah serta kekuatan yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Pendidik (Teaching
Profession)”. Makalah ini berisi hakekat pedagogik, pendidikan, pendidik, guru
profesional, kompetensi guru profesional, hasil wawancara di lapangan, analisis
sampai kepada solusi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat.
ugas dari mata kuliah Kajian Pedagogik dan sebagai salah satu syarat dalam
penilaian perkuliahan.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan serta bimbingan dari Ibu
dosen serta teman-teman yang lainnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
menyempurnakan isi makalah ini.

Bandung, Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Konsep Pendidik.............................................................................................3
1. Pengertian Pedagogi ................................................................................3
2. Kompetensi Pendidik...............................................................................3
3. Guru Profesional.......................................................................................7
B. Hasil Wawancara mengenai Pendidik di Lapangan.......................................8
1. Instrumen Pertanyaan ..............................................................................8
2. Hasil Wawancara......................................................................................10
a. Yayasan A..........................................................................................10
b. SMK B................................................................................................12
c. SD C...................................................................................................15
d. SMA D...............................................................................................18
C. Analisis Kritis Hasil Wawancara mengenai Pendidik di Lapangan...............23
D. Solusi untuk Hasil di Lapangan .....................................................................35
BAB III PENUTUP................................................................................................37
A. Simpulan.........................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................38

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu
pendidikan anak. Pedagogik sangat dibutuhkan oleh seorang guru karena
guru bukan hanya untuk mengajar tetapi untuk menyampaikan atau
menginformasikan pengetahuan di sekolah, melainkan memberikan tugas
untuk mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru juga
harus mengembangkan mental anak didiknya, dan keterampilan sehingga ia
mampu untuk menghadapi permasalahannya. Menurut Sadulloh (2004)
menyatakan bahwa Pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah
membimbing anak ke arah tujuan tertentu agar mampu mandiri untuk
menyelesaikan masalah dalam hidupnya
Pada hakekatnya pendidikan mengandung tiga unsur yaitu mendidik,
mengajar dan melatih. Ketiga istilah tersebut memiliki pengertian yang
berbeda. Tetapi secara sepintas mungkin menurut orang awam dianggap
sama pengertiannya. Dalam praktek sehari-hari dilapangan kita sering
mendengar kata-kata seperti: pendidikan olahraga, pengajaran olahraga,
latihan olahraga, pendidikan kemiliteran, pengajaran kemiliteran dan
pelatihan kemiliteran (Prayitno, 2009) .
Mendidik erat kaitannya dengan pendidik. Pendidik identik dengan
guru, namun secara luas pendidik tidak hanya guru saja orang tua. Guru
adalah orang yang memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada
seseorang atau sekelompok orang. Maka, untuk menjadi seorang guru harus
memiliki keahlian khusus, pengetahuan, kemampuan, dan dituntut untuk
dapat melaksanakan peranannya secara profesional yang dalam tugasnya
guru tidak hanya mengajar, melatih tapi juga mendidik.Untuk dapat
melaksanakan perannya tersebut guru harus mempunyai empat kompetensi
dasar (kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial) sebagai modal dasar dalam mengemban
tugas dan kewajibannya. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut

1
mengenai kompetensi pedagogik (Perni, 2019). Oleh sebab itu lebih lanjut
akan dibahas mengenai pendidik pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas muncul beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pendidik (teaching profession)?
2. Bagaimana hasil wawancara pendidik di lapangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidik (teaching profession)
2. Untuk mengetahui hasil wawancara berkaitan dengan pendidik di
lapangan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidik
1. Pengertian Pedagogi
Terdapat beberapa definisi yang terkait pengertian pedagogi sebagai ilmu
dan seni menurut Sudarwan Danim (2010) antara lain:
a. Pengajaran (teaching) yaitu teknik dan metode kerja guru dalam
mentranformasikan konten pengetahuan, merangsang mengawasi dan
menfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,
pengertian ini menempatkan guru pada posisi sentral.
b. Belajar (learning) yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan
inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta
ketrampilan
c. Hubungan mengajar dengan belajar dengan segala factor lain yang ikut
mendorong minat pedagogi. Hubungan ini bisa bermakna siswa
dibimbing guru atau kegiatan belajar yang berpusat pada siswa, namun
tetap dibawah bimbingan guru.
d. Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan
pada segala tahapan usia, sebagaimana dikembangkan di lembaga
pendidikan formal dan nonformal. Sekolah merupakan salah satu bagian
dari total spektum pengaruh pendidikan.

2. Kompetensi Pendidik
Kompetensi menurut Undang-undang Guru dan Dosen adalah “seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
Sementara itu, menurut Kepmendiknas 045/U/2002 adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-
tugas dibidang pekerjaan tertentu.

3
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, menyebutkan ada empat kompetensi guru
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Yang dimaksud dengan kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Dalam Standar Nasional Pendidikkan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru
dalam pengelelolaan pembelajaran peserta didik, meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan
b. Pemahaman terhadap peserta didik
c. Pengembangan kurikulum/silabus
d. Perancangan pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. Evaluasi hasil belajar (EHB)
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Lebih lanjut Gordon dan Mulyasa (Perni, 2019) merinci beberapa aspek
yang ada dalam konsep kompetensi yakni:
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Pemahaman (Understanding)
c. Minat (Interest)
d. Kemampuan (Skill)
e. Nilai
f. Sikap

4
Guru diharapkan membimbing dan mengarahkan pengembangan
kurikulum dan pembelajaran secara efektif, serta melakukan pengawasan
dalam pelaksanaannya. Guru merupakan seorang manajer dalam
pembelajaran, yang bertanggungjawab terhadap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian perubahan atau perbaikan program pembelajaran. Untuk
kepentingan tersebut, sedikitnya terdapat empat langkah yang harus
dilakukan, yakni menilai kesesuaian program yang ada dengan tuntutan
kebudayaan dan kebutuhan peserta didik, meningkatkan perencanaan
program, memilih dan melaksanakan program, serta menilai perubahan
program.
Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi
pedagogik yang harus dimiliki guru.Sedikitnya terdapat empat hal yang
harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan,
kreativitas, cacat fisik dan perkembangan kognitif.
Memahami karakteristik individu dalam pembelajaran peserta didik
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu normal, sedang, dan tinggi.
Pembelajaran yang didiversifikasi untuk masing-masing kelompok
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Kelompok Normal
 Mengembangkan pemahaman tentang prinsip dan praktik
aplikasi dan mengembangkan kemampuan praktik akademik
yang berhubungan dengan pekerjaan
2. Kelompok Sedang
 Mengembangkan kemahiran berkomunikasi, kemahiran
menggali potensi diri, dan aplikasi praktikal
 Mengembangkan kemahiran akademik dan kemahiran praktikal
sehubungan dengan tuntutan dunia kerja maupun untuk
melanjutkan program pendidikan professional
3. Kelompok Tinggi
 Mengembangkan pemahaman tentang prinsip, teori, dan
aplikasi

5
 Mengembangkan kemampuan akademik untuk memasuki
pendidikan tinggi (Perni, 2019).
Tugas guru di antaranya mengajar (to teach), mendidik (to educate), dan
mengelola atau memenej (to manage). Dinamakan teaching, yaitu pengalihan
pengetahuan (transfer of knowledge), yang kedua melalui training, dan yang
ketiga melalui education. Pedagogik sebagai ilmu mencakup ketiga hal ini
penyebutan istilah pedagogi dan pedagogik oleh sebagian orang sering
disamakan dan kadang-kadang salah penempatan. Memang agak sulit
membedakan antara pedagogi dengan pedagogik, karena antara pedagogi dan
pedagogik ibarat sekeping mata uang sulit dipisahkan dan tidak mungkin
bisa dipisahkan. Para ahli pendidikan pun kadang-kadang menyamakan
pedagogi dengan pedagogik. Pada saat menyebut pedagogik yang dimaksud
adalah pedagogi, sebaliknya pada saat menyebut pedagogi, yang dimaksud
adalah pedagogik. Beda pedagogi dengan pedagogik adalah. Menurut Ki
Hajar Dewantara, “paedagogik”, yakni Momong, Among dan Ngemong,
yang berarti bahwa pendidikan itu bersifat mengasuh. Mendidik adalah
mengasuh anak dalam dunia nilai-nilai. Praksis pendidikan dalam perspektif
ini memang mementingkan ketertiban, tapi pelaksanaannya bertolak dari
upaya membangun kesadaran, bukan berdasarkan paksaan yang bersifat
“hukuman” (Rahman, 2018).
Seorang guru harus memahami prinsip-prinsip belajar berbasis
pedagogik bagi peserta didikanya. Agar tujuan pembelajaran tersebut
berhasil, setidaknya ada 4 hakekat pendidikan yang harus diketahui oleh
seorang guru dalam konteks proses pendidikan (pedagogik) yaitu (1) hakekat
manusia (2) hakekat anak (3) hakekat pendidikan (4) hakekat proses
pendidikan, dengan mengetahui dan memahami keempat hakekat pendidikan
tersebut seorang pendidik akan mendapat panduan atau pedoman dalam
pembelalajara, tahu kemana arah tujuan akhir dari pendidikan, dan pada
akhirnya seorang pendidik akan terhindar dari kesesatan dalam proses
pembelajaran (Rahman, 2018).

6
3. Guru Profesional
Menurut James M. Cooper dalam Wina Sanjaya : “A teacher is a
person charged with the responsibility of helping others to learn and to
behave in new and different ways.” Pengertian dari guru dalam UU No. 14
Tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam UU No. 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau
kecakapan untuk memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Menurut Dedi Supriyadi dalam Suparlan, menjelaskan secara jelas
tentang pengertian profesi, profesional dan profesionalisme. Profesi
menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian,
tanggung jawab dan kesetiaan dalam pekerjaan itu. Profesional menunjuk
dua hal, yaitu orangnya dan penampilan atau kinerja orang itu dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Seseorang dikatakan kompeten di
bidang tertentu adalah sesorang yang memiliki kecakapan kerja, atau
keahlian khusus yang sesuai dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan
(Perni, 2019).
W.R. Houston (Perni, 2019) mengungkapkan bahwa; “kecakapan
kerja diejawantahkan dalam perbuatan yang bermakna, bernilai sosial, dan
ekonomi, serta memenuhi standar (kriteria) tertentu yang diakui dan
disyahkan oleh kelompok profesinya atau oleh warga masyarakat”. Secara
nyata orang kompeten mampu melakukan tugasnya di bidangnya secara
efektif dan efisien. Kadar kompetensi tidak hanya menunjuk pada kuantitas
tetapi sekaligus menunjuk pada kualitas kerja.kompetensi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kompetensi dasar

7
 Kompetensi yang harus dimiliki untuk memilihara dan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Meliputi : 1. Bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa 2. Berperan dalam masyarakat sebagai
warga negara berjiwa pancasila 3. Mengembangkan sifatsifat
terpuji yang dipersyaratkan bagi seorang guru 4. Kompetensi
umum
 Kompetensi yang harus dimiliki untuk bisa hidup bersama di
masyarakat, meliputi : 1. Berinteraksi dengan teman sejawat
untuk meningkatkan kemampuan profesional 2. Berinteraksi
dengan masyarakat 3. Kompetensi teknis/keterampilan
Kompetensi yang harus dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan
atau kegiatan. 1. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan untuk
siswa yang mengalami kesulitan belajar dan utnuk siswa yang
memiliki kelainan (berkebuuhan khusus) 2. Melaksanakan
administrasi sekolah 3. Melaksanakan penelitian sederhana untuk
keperluan mengajar 4. Kompetensi professional
2. Kompetensi profesional meliputi yaitu Menguasai landasan
pendidikan, yang meliputi :
 Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
 Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, sebagai pusat
kebudayaan dan pendidikan.
 Mengenal prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

B. Hasil Wawancara mengenai Pendidik di Lapangan


1. Instrumen Pertanyaan
Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik
yang harus dimiliki oleh guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat
dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain melalui kegiatan
ekstra kurikuler (ekskull), pengayaan dan remedial, serta bimbingan dan

8
konseling (BK). Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam
pengelolaan peserta didik meliputi :
a. Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan
b. Guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik sehingga dapat
didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing
peserta didik
c. Guru mampu mengembangkan kurikulum atau silabus baik dalam
bentuk dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman
belajar
d. Guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar
e. Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana
dialogis dan interaktif
f. Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenui prosedur dan
standar yang dipersyaratkan
g. Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilkinya.

Dengan demikian tampak bahwa kemampuan pedagogik bagi guru


bukanlah hal yang sederhana, karena kualitas guru haru di atas rata-rata.
Kualitas ini dapat dilihat dari aspek intelektual yang meliputi :
a. Logika sebagai pengembangan kognitif mencakup kemampuan
intelektual mengenal lingkungan terdiri atas enam macam yang disusun
secara hierarkis dari yang sederhana sampai yang kompleks.
b. Pengetahuan (kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah
dipelajari)
c. Pemahaman (kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal)
d. Penerapan (kemampuan memperguanakn hal-hal yang telah dipelajari
untuk manghadapi situasi-situasi baru dan nyata)
e. Analisis (kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian
sehingga struktur organisasinya dapat dipahami)

9
f. Etika sebagai pengembangan efektif mencakup kemampuan emosional
dalam mengalami dan menghayati sesuatu hal meliputi lima macam
kemampuan emosional disusun secara hierarkis
g. Kesadaran (kemampuan untuk memperhatikan sesuatu hal)
h. Partisipasi (kemampuan untuk turut serta atau terlibat dalam sesuatu hal)
i. Penghayatan nilai (kemampuan untuk menerima nilai dan terikat
kepadanya)
j. Pengorganisasian nilai ( kemampuan untuk memiliki sistem nilai dalam
dirinya)
k. Karakterisasi diri ( kemampuan untuk memiliki pola hidup dimana
sistem nilai yang terbentuk di dalam dirinya mampu mengawasi tingkah
lakunya)
l. Estetika sebagai pengembangan psikomotorik yaitu kemampuan motorik
menggiatkan dan mengkoordiansikan kegiatan. Yaitu terdiri dari: Untuk
menghadapi tantangan tersebut, guru perlu berpikir secara antisipasi dan
proaktif. Guru secara terus menerus belajar sebagai upaya melakukan
pembaharuan atas ilmu yang dimilikinya. Caranya dengan sering
melakukan penelitian baik melalui kajian pustaka, maupun melakukan
penelitian seperti penelitian tindakan kelas.

2. Hasil Wawancara
a. Yayasan A
1) Berapa usia Anda?
“”
2) Sudah berapa tahun Anda mengajar?
“Saya sudah mulai mengajar selama 10 tahun, tapi di sekolah SD
Yayasan ini baru 5 tahun terakhir. Sebelumnya saya masih honorer
di SD Negeri”
3) Mengapa Anda ingin menjadi pendidik?
“Dari dulu sudah ada niatan jadi guru, makanya waktu kuliah
mengambil jurusan PGSD”
4) Menurut Anda, apa itu pendidik? Siapa yang menjadi pendidik?

10
“Pendidik menurut saya adalah pekerjaan yang menuntut keikhlasan
dan kesabaran, juga pekerjaan yang menuntut keterampilan-
ketampilan. Kalau siapa pendidik itu menurut saya orang yang
memiliki integritas dibidangnya, mulai dari keilmuannya ,
keahliannya dan tingkah lakunya”
5) Apa yang dimaksud pendidik profesional menurut anda? Dan
bagaimana pendidik profesional yang seharusnya?
“Seperti yang saya bilang tadi, pendidik yang professional itu adalah
pendidik yang memiliki integritas. Pendidik professional itu harus
memiliki keilmuan yang matang jangan setengah-setengah, terus dia
juga harus memahaminya supaya bisa menjelaskan ilmunya ke anak
didiknya, terus dia juga harus memiliki banyak keterampilan baik itu
dari ketarmpilan model pembelajaran atau pengajaran”
6) Apakah Anda mengikuti seleksi khusus untuk bisa bekerja di sekolah
tersebut?
“”
7) Apa urgensi Pendidikan?
“Menurut saya pendidikan itu suatu keharusan yang harus dimiliki
setiap orang di dunia ini. Alangkah baiknya semua orang mendapat
pendidikan formal guna mencapai cita-cita yang ditentukan. Apalagi
buat anak-anak, saya berharapnya semua mendapat pedidikan
formal. Soalnya mereka masih panjang perjalanan hidupnya”
8) Sebagai guru, bagaimana cara Anda menyusun strategi pelayanan
belajar untuk peserta didik?
“Sekolah mewajibkan setiap guru harus membuat RPP dalam satu
semester”
9) Apakah selalu ada pengembangan kurikulum dan silabus? Jika Iya,
mengapa hal itu perlu dilakukan?
“Pengembangan kurikulum selalu ada, tapi tahunnya perubahannya
masih tidak tetap. Perlu dilakukan guna meningkatkan kompetensi
peserta didik dan meningkatkan kualitas guru dan Yayasan”
10) Metode pembelajaran apa yang diterapkan untuk peserta didik?

11
“”
11) Mengapa metode tersebut diterapkan?
“”
12) Apakah evaluasi hasil belajar selalu diadakan secara rutin?
Bagaimana bentuk dan sistematikanya?
“Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan sistematika tertulis yang
diisi guru dalam bentuk form yang disediakan sekolah. Evaluasi
dilakukan ketika rapat bulanan baik itu evaluasi peserta didik
maupun guru dan staff sekolah”
13) Apakah peserta didik diizinkan untuk mengikuti ekstrakurikuler di
sekolah? Mengapa?
““Peserta didik diizinkan untuk mengikuti ekstrakulikuler yang
disediakan sekolah, hal itu dibolehkan guna menambah keterampilan
anak, menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan motorik
peserta didik”
14) Menurut Anda, guru yang ideal untuk peserta didik itu yang seperti
apa?
“Kalau menurut saya guru yang ideal itu adalah guru yang ikhlas
dan sabar, mau seprofesional apaun guru itu tapi klo gak ikhlas
sama sabar biasanya kurang sampai materinya pada anak didik. Itu
juga tuntutan buat saya”
15) Menurut Anda, apakah Anda sudah menjadi guru yang idela dan
profesional untuk peserta didik?
“Hmm.. Sudah mungkin ya..”

b. SMK B
1) Berapa usia Anda?
“24 tahun”
2) Sudah berapa tahun Anda mengajar?
“3 tahun”
3) Mengapa Anda ingin menjadi pendidik?

12
“Alasan saya ingin menjadi pendidik karena menurut saya, kita bisa
belajar banyak hal baru, seperti mengenal karakter siswa sehingga
kita bisa mengatasi permasalahan yang ada sesuai dengan
kepribadian masing-masing, menurut saya itu salah satu hal yang
menarik. Dan selain bisa menjadikan kita semakin sabar, pendidik
itu profesi yang tidak membosankan, karena kita punya hiburan
tersendiri atau melakukan hal yang menyenangkan, salah satunya
bertemu siswa, mencoba hal baru bersama-sama dan saling
berkomunikasi dengan mereka. Menjadi pendidik juga sesuatu yang
keren menurut saya, karena kita berperan dalam membangun masa
depan seseorang, makanya kita tertantang untuk terus mendorong
diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berwawasan luas
ke depannya”
4) Menurut Anda, apa itu pendidik? Siapa yang menjadi pendidik?
“Pendidik itu menurut saya seseorang yang bisa mentransfer ilmu
pengetahuan, bertanggung jawab, sosok yang dicontoh dalam hal
kebaikan karena pendidik juga menentukan karakter seseorang, dan
yang tidak kalah penting pendidik juga membantu siswa untuk
mengembangkan kemampuan / potensi yang dimiliki sehingga bisa
menggapai tujuan”
5) Apa yang dimaksud pendidik profesional menurut Anda? Dan
bagaimana pendidik profesional yang seharusnya?
“Seorang pendidik professional itu menurut saya orang-orang yang
bertanggung jawab dengan tugasnya dan berkompeten dalam suatu
bidang yang sesuai dengan apa yang ditekuninya / dijalaninya
selama ini. Dan menurut saya, seorang pendidik professional itu
orang yang sabar dan tegas dalam membimbing siswa, kemudian
bertanggung jawab penuh untuk melakukan seluruh tugas dan
perannya dengan baik, sehingga siswa bisa menerima ilmu
pengetahuan secara maksimal, siswa mempunyai sosok yang bisa
dijadikan contoh dalam berperilaku, bisa memberikan pelayanan

13
kepada siswa dengan baik untuk membantu mereka menggapai apa
yang dicita-citakan”
6) Apakah Anda mengikuti seleksi khusus untuk bisa bekerja di sekolah
tersebut?
“Wawancara dan seleksi”
7) Apa urgensi Pendidikan?
“Menurut saya pendidikan itu sangat penting karena melalui
pendidikan, manusia bisa mengenal dan mengembangkan potensi
yang dimiliki, sehingga bisa belajar bagaimana cara berpikir,
bertindak, dan bersosialiasi serta bisa menjadi pribadi yang baik”
8) Sebagai guru, bagaimana cara Anda menyusun strategi pelayanan
belajar untuk peserta didik?
“Strategi pelayanan belajar untuk peserta didik yang saya lakukan
selama ini dengan cara memberikan nasihat-nasihat kepada siswa
setiap memasuki kelas sebelum KBM dimulai, setelah memberikan
materi dan saya berikan penjelasan, selanjutnya saya akan
melakukan tanya jawab dengan siswa, jika ada siswa yang belum
paham terkait materi tersebur, maka akan saya jelaskan ulang dan
memberi mereka tugas agar bisa mempelajari kembali di rumah”
9) Apakah selalu ada pengembangan kurikulum dan silabus? Jika Iya,
mengapa hal itu perlu dilakukan?
“Pengembangan kurikulum dan silabus itu selalu ada tiap tahunnya.
Menurut saya hal itu sangat diperlukan karena sifat kurikulum itu
dinamis, harus mengikuti perkembangan jaman, sehingga materi
yang diberikan kepada siswa juga sesuai / relevan dengan apa yang
terjadi di kehidupan, kalau tidak maka siswa akan mengalami
keterlambatan dan itu berakibat negative”
10) Metode pembelajaran apa yang diterapkan untuk peserta didik?
“Metode pembelajaran yang saya terapkan sebelum masa pandemi
ini saya sesuaikan dengan kelas yang saya ajar, biasanya saya
menerapkan metode think pair share dan discovery learning”
11) Mengapa metode tersebut diterapkan?

14
“Karena saya pikir itu sesuai dengan kelas yang saya ajar dan siswa
menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang saya berikan.
Contohnya ketika saya mengajar siswa jurusan multimedia yang
sebagian besar siswanya cepat dalam memahami sesuatu, maka saya
menggunakan metode discovery learning”
12) Apakah evaluasi hasil belajar selalu diadakan secara rutin?
Bagaimana bentuk dan sistematikanya?
“Evaluasi hasil belajar yang saya lakukan dengan cara memberikan
latihan soal objektif maupun subjektif yang saya lakukan baik itu
ketika ulangan harian ataupun PTS dan PAS. Kadang menggunakan
media kertas ataupun melalui Quizziz dan Google Form”
13) Apakah peserta didik diizinkan untuk mengikuti ekstrakurikuler di
sekolah? Mengapa?
“Saya sangat mendukung jika siswa mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler. Karena dalam kegiatan tersebut siswa bisa
mengembangkan potensi lain yang dimilikinya. Bahkan menurut
saya, beberapa siswa yang potensinya kurang secara akademik, bisa
unggul dalam kegiatan non-akademik dan itu bisa membanggakan”
14) Menurut Anda, guru yang ideal untuk peserta didik itu yang seperti
apa?
“Guru yang disenangi dengan peserta didiknya, namun guru ini tetap
menjadi seseorang yang mendidik, berperilaku baik dan beretika
sebagaimana mestinya, tentu bertanggung jawab”
15) Menurut Anda, apakah Anda sudah menjadi guru yang ideal dan
profesional untuk peserta didik?
“Belum sepenuhnya ya tapi saya terus berusaha”

c. SD C
1) Berapa usia Anda?
“25 tahun”
2) Sudah berapa tahun Anda mengajar?
“Kurang lebih 3 tahun”

15
3) Mengapa Anda ingin menjadi pendidik?
“Karena cita-cita sejak kecil, menikmati proses menuju dan menjadi
pendidik”
4) Menurut Anda, apa itu pendidik? Siapa yang menjadi pendidik?
“Orang yang bisa memahami dan menggali kemampuan sesuai
dengan kemampuan peserta didik masing-masing”
5) Apa yang dimaksud pendidik profesional menurut anda? Dan
bagaimana pendidik profesional yang seharusnya?
“Pendidik yang mau untuk belajar dan belajar lagi untuk
mengupgrade ilmu dan kemampuan, terbuka dengan adanya
sesuatu2 yg baru yg bisa menjadikan lebih baik, yang mau dan
mampu berinovasi”
6) Apakah Anda mengikuti seleksi khusus untuk bisa bekerja di sekolah
tersebut?
“Selama ini saya pikir tidak ada seleksi khusus untuk dapat bekerja
di sekolah tempat saya mengajar sekarang. Tapi, jika ada alumni
sekolah yang berpotensi dan dibutuhkan, maka perekrutannya lebih
diutamakan”
7) Apa urgensi Pendidikan?
“Mendidik anak untuk berakhlaq dan berkarakter baik, bisa
menggali kemampuan dan pengembangan diri sesuai kemampuan
anak masing-masing”
8) Sebagai guru, bagaimana cara Anda menyusun strategi pelayanan
belajar untuk peserta didik?
“Pertama memberikan klinik belajar bagi anak yg kurang mampu
dalam hal membaca dan menulis (kelas 1-2) serta mata pelajaran
tertentu yang dirasa kurang (kelas 3-4) dengan memberikan belajar
tambahan diluar jam KBM; Kedua pelayanan bimbingan dan
konseling oleh tim psikologi yang ada pada tiap sekolah; Ketiga
ekstrakulikuler akademik (sains club, math club, english club), dan;
keempat ekstrakulikuler non akademik dan pengembangan diri

16
(archery, berkuda, tapak suci, renang, basket, sepak bola, catur,
paduan suara, dll”
9) Apakah selalu ada pengembangan kurikulum dan silabus? Jika Iya,
mengapa hal itu perlu dilakukan?
“Iya, untuk persiapan ketika ada akreditasi semua data dan
keperluan sudah lengkap”
10) Metode pembelajaran apa yang diterapkan untuk peserta didik?
“Ceramah, diskusi kelompok, wawancara, make a match, TTS,
demonstrasi, karya wisata, latihan keterampilan, discovery, inquiry,
role playing, presentasi, jigsaw, tanya jawab, dan lainnya”
11) Mengapa metode tersebut diterapkan?
“Agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan peserta didik
berperan langsung dan aktif dalam pembelajaran tersebut”
12) Apakah evaluasi hasil belajar selalu diadakan secara rutin?
Bagaimana bentuk dan sistematikanya?
“ Iya
a) LKS (diberikan setiap selesai pembahasan 1 subtema pada
setiap tema)
b) PH / Penilaian Harian (dilakukan setiap selesai pembahasan 1
tema)
c) PTS (dilakukan tiap tengah semester)
d) PAS (dilakukan tiap akhir semester)
e) Konferensi wali kelas (dilakukan sebelum rapot dicetak yang
juga diikuti oleh guru pengajar untuk mengetahui kemampuan
dan kekurangan anak pada tiap kelas juga masukan2 dari guru
pengajar serta tindak lanjut yang akan diberikan)”
13) Apakah peserta didik diizinkan untuk mengikuti ekstrakurikuler di
sekolah? Mengapa?
“Karena dengan adanya ekstra yang diikuti oleh peserta didik, guru
dapat mengetahui kemampuan yang belum terlihat saat KBM di
kelas, juga sebagai sarana pengembangan diri bagi peserta didik”

17
14) Menurut Anda, guru yang ideal untuk peserta didik itu yang seperti
apa?
“Guru yang disenangi peserta didik nya karena terus berkembang
dan berinovasi”.
15) Menurut Anda, apakah Anda sudah menjadi guru yang ideal dan
profesional untuk peserta didik?
“Sudah”

d. SMA D
1) Berapa usia Anda?
“25 tahun”
2) Sudah berapa tahun Anda mengajar?
“Kurang lebih 3 tahun”
3) Mengapa Anda ingin menjadi pendidik?
“Bagi saya pendidik sangatlah mulia, selain karena memang
keinginan saya untuk mengajar juga tidak hanya menyampaikan
materi tetapi juga membantu peserta didik berkembang dan dapat
menjalani kehidupannya dengan baik”.
4) Menurut Anda, apa itu pendidik? Siapa yang menjadi pendidik?
“Pendidik adalah seseorang yang memberikan contoh baik dan
memotivasi orang disekitarnya sehingga dapat berkembang dengan
optimal”.
5) Apa yang dimaksud pendidik profesional menurut anda? Dan
bagaimana pendidik profesional yang seharusnya?
“Yaitu pendidik ya yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,
yang memberikan layanan didasarkan pada kebutuhan peserta didik
dengan efisien, efektif dan tidak berlebihan, yang terus berkembang.
6) Apakah Anda mengikuti seleksi khusus untuk bisa bekerja di sekolah
tersebut?
”Iya tentu, pemberkasan dan wawancara khususnya”
7) Apa urgensi Pendidikan?

18
“Jika memang membicarakan mengenai pendidikan, artinya
seberapa penting pendidikan itu, bagaimana pendidikan itu harus
dilaksanakan, proses pendidikan itu harus bagaimana
dilaksanakannya. Saya sendiri sebagai guru memiliki patokan dalam
Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003, yang mana tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang mana disana tercantum bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif,
mengembangkan motivasi dirinya sehingga memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendlian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keteraampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan juga negara. Jadi jika memang
membicarakan urgensi pendidikan, seberapa penting pendidikan dari
pendapat saya pribadi, ya artinya harus sesuai dengan apa yang
sudah tercermin dalam pengertian pendidikan dalam Undang-
Undang tersebut. Ini sangat benar, bahwa pendidikan itu harus ada
ruh nya, proses pembelajaran yang bisa membuat siswa nyaman
belajar dan nyaman untuk dididik, karena bukan saja hanya
mentransfer ilmu, tapi juga siswa itu bisa berkembang. Manusia itu
harus berkembang dari kepribadian, sosial, akhlaq. Jadi bukan
hanya ilmu pengetahuan saja, tapi kita harus tahu potensi apa yang
dimiliki siswa-siswa kita sehingga ketika dia keluar dari sekolah dia
akan menemui masyarakat sehingga mampu memposisikan dirinya,
memenuhi kebutuhan, keinginan dan ekspektasi dengan
keterampilan, ilmu penegtahuan, etika yang dimiliki melalui
pendidikan. Maka pendidikan harus dilakukan oleh individu secara
sadar, sehingga pendidikan bermakna”
8) Sebagai guru, bagaimana cara Anda menyusun strategi pelayanan
belajar untuk peserta didik?
“Layanan belajar itu sendiri sebenarnya yang pertama itu harus
memberikan sumber belajar, kemudian menyampaikan pada siswa
bahwa sumber belajar itu bukan satu-satunya, ada internet dan

19
artikel ilmiah. Maka guru harus melakukan pelayanan, guru
memberikan pelayanan secara prima dan diluar pembelajaran. Maka
waktu harus disiapkan waktu yang pas untuk guru dan untuk mereka.
Sehingga kita tahu melihat kapan mereka belajar, kapan mereka
kosong. Sehingga kita mampu memikat peserta didik. Ketika
pelayanan yang diberikan terlalu berlebihan maka itu tidak wajar.
Jadi lihat strategi yang efektif dan efisien untuk banyak peserta didik.
Strategi memberikan masalah kontekstual, lalu diangkat dalam
diskusi, lalu menyampaikan pendapat, kemudian kita berikan reward,
lalu evaluasi dengan tugas atau membuat kemampuan literasi
mereka meningkat. Lalu terakhir saat sudah jam pelajaran berakhir
kita sampaikan bahwa kita membuka pelayanan diluar jam pelajaran
. Karena tidak semua siswa langsung paham begitu saja saat belajar
di kelas, maka kita memberikan bimbingan apabila peserta didik
butuh diluar jam untuk membahas atau mendiskusikan materi
kembali”.
9) Apakah selalu ada pengembangan kurikulum dan silabus? Jika Iya,
mengapa hal itu perlu dilakukan?
“Iya selalu karena dengan kita mengembangkan kurikulum, kita
tidak akan memberikan pelayanan yang monoton, dikembangkan
kurikulum dan RPP sesuai dengan kondisi, efisien dan efektif serta
berkelanjutan. Metode, penyampaian, media, terus berkembang dan
selaras dengan kondisi serta tujuan sehingga bervariasi”
10) Metode pembelajaran apa yang diterapkan untuk peserta didik?
“Metode yang diberikan sesuai dengan KD atau Kompetensi Dasar
yang akan dicapai”
11) Mengapa metode tersebut diterapkan?
“Karena setiap KD itu berbeda-beda, terutama dalam mata
pelajaran saya, ada teori full ada teori dan hitungan ada pula yang
hitungan semua. Nah ketika teori, saya menerapkan metode problem
solving atau problem best learning, jadi mengangkat masalah
kontekstual yang terjadi, bentuknya bisa diskusi kelompok. Adapula

20
penilaian secara individu dengan memberikan pertanyaan secara
individu, lalu ada juga sesi diskusi kelompok. Mereka harus bisa
mengungkapkan pendapat dengan presentasi karena mereka harus
mempertanggung jawabkan hasil dari pendapat mereka. Lalu jika
seandainya memang hitungan, lalu metode belajarnay harus
demonstrasi, di sela-sela itu, baik itu demonstrasi, problem solving
ya teori atau hitungan, harus ada yang namanya games, ice breaking
berupa waktu healing sebentar
12) Apakah evaluasi selalu diadakan secara rutuin? Mengapa itu
diperlukan?
Biasanya dilakukan secara rutin oleh saya. Tapi tidak secara
individu, tapi rutin secara kelompok atau dalam satu kelas ketika
akhir pembelajaran. Saya menyampaikan hal apa saja yang menjadi
perhatian baik dari segi materi, juga etika dalam belajar, apa saja
yang harus diperhatikan. Lalu apa yang jadi ekspektasi saya, dan
saya biasa memberikan Google Form, apa hal yang memang ingin
mereka pelajari, apa metode yang kurang pas untuk belajar,
kemudian ada pesan dan kesan dari apa yang mereka inginkan untuk
pembelajaran selanjutnya. Itu secara general, ada juga secara
personal misal jika didasarkan perlu, biasanya ada beberapa anak
yang harus dibina atau ditanya, llau dalam setiap evaluas
pembelajaran dalam memberikan soal itu ada feedback.
Pendapatnya mana yang perlu dikoreksi dan mana yang harus
ditambahkan”
13) Apakah peserta didik diizinkan untuk mengikuti ekstrakurikuler di
sekolah? Mengapa?
“Peserta didik itu harus diizinkan untuk mengikuti ekstrakurikuler,
kita tidak boleh memaksakan, tapi kita harus memancing
memberitahukan bahwa ada potensi yang mereka miliki, jika
memang mereka bingung dan tidak ikut ekstrakurikuler. Lalu jika ia
ikut, kita harus dukung dengan memberikan support walau tidak
seirisan dengan mata pelajaran yang kita sampaikan pada anak,

21
namun justru potensi yang dikembangkan di esktrakurikuler itulah
yang kelak akan mereka kembangkan saat mereka lulus dari sekolah
yaitu bekerja guna memenuhi kehidupan kelak. Maka sangat penting,
untuk memberikan keleluasaan mereka berekspresi di ekstrakurikuler
untuk mengembangkan potensi mereka untuk menjadi modal kelak.
Lalu akadmeik bagimana? Bukan berarti dikesampingkan tapi
tentukan prioritas. Bahwa peserta didik di sekolah prioritas
utamanya yaitu belajar, lalu potensinya harus dikembangkan di
ekstrakurikuler”
14) Menurut Anda, guru yang ideal untuk peserta didik itu yang seperti
apa?
“Guru ideal itu ya yang ia sesuai dengan faidahnya, ada empat
kompetensi yang harus dimiliki guru. Salahsatunya kompetensi
pedagogik yaitu kemampuan atau keterampilan yang bisa mengelola
suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran itu bukan
pelaksanaannya saja, tapi dimulai dari perencanaan, kita harus
menganalisis dulu subjek kita yaitu peserta didik, kita harus mengenal
betul karakteristik mereka secara emosional kemudian spiritual,
intelektual pengetahuannya juga secara fisik. Supaya kelak tidak
terjadi kesalahpahaman saat proses pembelajaran. Sehingga kita
dapat membuat teori belajarnya apa sik yang cocok untuk mereka,
metodenya bagaimana, medianya apa, berapa lama, seperti itu. Lalu
kedua pembelajaran itu kan harus mendidik, artinya guru harus bisa
melakukan pendampingan pada peserta didik sehingga optimal. Lalu
dalam hal berkomunikasi harus santun sebagai guru, dengan baik lalu
penuh dengan empati sehingga peserta didik tergerak untuk mengikuti
pembelajaran. Juga integritas dan fleksibel artinya tidak boleh kaku”
15) Menurut Anda, apakah Anda sudah menjadi guru yang ideal dan
profesional untuk peserta didik?
“Mungkin sudah, tapi tidak tahu juga..”

22
23
C. Analisis Kritis Hasil Wawancara mengenai Pendidik di Lapangan

NO PERTANYAAN YAYASAN A SMK B SD C SMA D


.
1 Berapa Usia Anda? 32 tahun 24 tahun 25 tahun 25 tahun
2 Sudah berapa lama Di yayasan ini Di sekolah ini baru 3 tahun 3 tahun 3 tahun
Anda mengajar? baru 5 tahun
3 Mengapa Anda Dari dulu sudah Bisa belajar banyak hal Karena cita-cita sejak Bagi saya pendidik
ingin menjadi ada niatan baru, seperti mengenal kecil, menikmati proses sangatlah mulia, selain
pendidik? karakter siswa sehingga menuju dan menjadi karena memang keinginan
kita bisa mengatasi pendidik” saya untuk mengajar juga
permasalahan yang ada tidak hanya
sesuai dengan kepribadian menyampaikan materi
masing-masing, menurut tetapi juga membantu
saya itu salah satu hal yang peserta didik berkembang
menarik. Menjadi pendidik dan dapat menjalani
juga sesuatu yang keren kehidupannya dengan
menurut saya, karena kita baik”.
berperan dalam
membangun masa depan
seseorang,
4 Menurut Anda, Pekerjaan yang seseorang yang bisa Orang yang bisa Pendidik adalah seseorang
siapa itu pendidik? menuntut mentransfer ilmu memahami dan menggali yang memberikan contoh
keihkhlasan dan pengetahuan, bertanggung kemampuan sesuai baik dan memotivasi
kesabaran, jawab, sosok yang dicontoh dengan kemampuan orang disekitarnya
memiliki dalam hal kebaikan karena peserta didik masing- sehingga dapat
integritas di 4pendidik juga masing” (4C) berkembang dengan
keilmuan, 5menentukan karakter optimal (4D)
keahlian dan seseorang (4B)
tingkah lakunya

24
(4A)
5 Apa yang dimaksud Pendidik yang bertanggung jawab dengan Pendidik yang mau untuk Yaitu pendidik ya yang
dengan pendidik memiliki tugasnya dan berkompeten belajar dan belajar lagi sesuai dengan tujuan
profesional menurut integritas, harus dalam suatu bidang yang untuk mengupgrade ilmu pendidikan nasional, yang
Anda? Bagaimana punya keilmuan sesuai dengan apa yang dan kemampuan, terbuka memberikan layanan
pendidik yang matang ditekuninya, orang yang dengan adanya sesuatu2 didasarkan pada
professional yang bukan setengah- sabar dan tegas dalam yg baru yg bisa kebutuhan peserta didik
seharusnya? setengah, dan membimbing siswa, menjadikan lebih baik, (5D)
punya banyak kemudian bertanggung yang mau dan mampu
keterampilan jawab penuh untuk berinovasi” (5C)
(5A) melakukan seluruh tugas
dan perannya (5B)
6 Apakah Anda - Wawancara dan seleksi Selama ini saya pikir Pemberkasan dan
mengikuti seleksi (6B) tidak ada seleksi khusus, wawancara (6D)
khusus untuk bisa Tapi, jika ada alumni
bekerja di sekolah sekolah yang berpotensi
tersebut? dan dibutuhkan, maka
perekrutannya lebih
diutamakan (6C)

7 Apa urgensi suatu keharusan melalui pendidikan, Mendidik anak untuk sebagai guru memiliki
pendidikan? yang harus manusia bisa mengenal dan berakhlaq dan berkarakter patokan dalam Undang-
dimiliki setiap mengembangkan potensi baik, bisa menggali Undang nomor 20 Tahun
orang di dunia yang dimiliki, sehingga kemampuan dan 2003, yang mana tentang
ini. Alangkah bisa belajar bagaimana cara pengembangan diri sesuai Sistem Pendidikan
baiknya semua berpikir, bertindak, dan kemampuan anak masing- Nasional.
orang mendapat bersosialiasi serta bisa masing (7C)
pendidikan menjadi pribadi yang baik Artinya harus sesuai
formal guna (7B) dengan apa yang sudah
mencapai cita- tercermin dalam

25
cita yang pengertian pendidikan
ditentukan (7A) dalam Undang- Undang
tersebut.

Bahwa pendidikan itu


harus ada ruh nya, proses
pembelajaran yang bisa
membuat siswa nyaman
belajar dan nyaman untuk
dididik, karena bukan saja
hanya mentransfer ilmu,
tapi juga siswa itu bisa
berkembang (7D)
8 Bagaimana cara Membuat RPP memberikan nasihat- 1) memberikan klinik 1) memberikan
Anda menyusun dalam satu nasihat kepada siswa setiap belajar bagi anak sumber belajar
strategi pelayanan semester (8A) memasuki kelas sebelum yg kurang mampu 2) menyampaikan
belajar untuk KBM dimulai, setelah dalam hal pada siswa bahwa
peserta didik? memberikan materi dan membaca dan sumbe ritu bukan
saya berikan penjelasan, menulis, satusatunya,
selanjutnya saya akan 2) pelayanan artinya harus terus
melakukan tanya jawab bimbingan dan mencari
dengan siswa, jika ada konseling oleh tim 3) membeikan
siswa yang belum paham psikologi yang ada masalah
terkait materi tersebur, pada tiap sekolah; kontekstual,
maka akan saya jelaskan 3) ekstrakulikuler diangkat dalam
ulang dan memberi mereka akademik (sains diskusi.
tugas agar bisa club, math club, 4) Siswa saling
mempelajari kembali di english club), menyampaikan
rumah (8B) 4) ekstrakulikuler pendapat (bisa
non akademik dan lewat presentasi)

26
pengembangan 5) Guru memberikan
diri (archery, reward
berkuda, tapak 6) Lalu memberikan
suci, renang, evaluasi berupa
basket, sepak bola, tugas
catur, paduan 7) memberikan
suara, dll pelayanan secara
5) (8C) prima di dalam
pembelajaran dan
diluar
pembelajaran
8) Strategi yang
efektif dan efisien
(8D)
9 Apakah selalu ada Selalu ada tapi Tiap tahun, diperlukan Iya, untuk persiapan Iya selalu karena dengan
pengembangan tahun nya tidak karena sifat kurikulum itu ketika ada akreditasi kita mengembangkan
kurikulum silabus, tetap. dinamis, harus mengikuti semua data dan keperluan kurikulum, kita tidak akan
jika iya, mengapa Dialkukan guna perkembangan jaman, sudah lengkap (9C) memberikan pelayanan
hal itu diperlukan meningkatkan sehingga materi yang yang monoton,
menurut Anda? kompetensi diberikan kepada siswa dikembangkan kurikulum
peserta didik juga sesuai / relevan dan RPP sesuai dengan
dan kualitas dengan apa yang terjadi di kondisi, efisien dan efektif
guru - yayasan kehidupan, kalau tidak serta berkelanjutan.
(9A) maka siswa akan Metode, penyampaian,
mengalami keterlambatan media, terus berkembang
dan itu berakibat negative dan selaras dengan kondisi
(9B) serta tujuan sehingga
bervariasi (9D)
10 Metode apa yang - Metode think pair share Ceramah, diskusi Metode yang diberikan
Anda tterapkan dan discovery learning kelompok, wawancara, sesuai dengan KD atau

27
untuk peserta didik? (10B) make a match, TTS, Kompetensi Dasar yang
demonstrasi, karya akan dicapai (10D)
wisata, latihan
keterampilan, discovery,
inquiry, role playing,
presentasi, jigsaw, tanya
jawab, dan lainnya (10C)
11 Mengapa metode sesuai dengan kelas yang Agar pembelajaran Nah ketika teori, saya
tersebut Anda saya ajar dan siswa menjadi menyenangkan menerapkan metode
teterapkan? menjadi lebih mudah dan peserta didik berperan problem solving atau
dalam memahami materi langsung dan aktif dalam problem best learning, jadi
(11B) pembelajaran tersebut mengangkat masalah
(11C) kontekstual yang terjadi,
bentuknya bisa diskusi
kelompok. harus ada yang
namanya games, ice
breaking berupa waktu
healing sebentar 11D)

12 Apakah evaluasi Setiap bulan memberikan latihan soal 1) LKS dilakukan secara rutin oleh
hasil belajar sellau dengan objektif maupun subjektif 2) PH saya. Tapi tidak secara
diadakan secara sistematika yang saya lakukan baik itu 3) PTS individu, tapi rutin secara
rutin? tertulis dan ketika ulangan harian 4) PAS kelompok atau dalam satu
form, saat rapat ataupun PTS dan PAS. 5) KONFERENSI kelas ketika akhir
(evaluasi Kadang menggunakan WALI KELAS pembelajaran. Bisa
peserta didik media kertas ataupun (12C) melalui Google Form
dan evaluasi melalui Quizziz dan (12D)
guru) (12A) Google Form (12B)

28
13 Apakah peserta Boleh, guna mendukung jika siswa Iys, karena dengan kita harus dukung dengan
didik diizinkan menambah mengikuti kegiatan adanya ekstra yang diikuti memberikan support
untuk mengikuti keterampilan ekstrakurikuler. Karena oleh peserta didik, guru walau tidak seirisan
ekstrakurikuler di dan dalam kegiatan tersebut dapat mengetahui dengan mata pelajaran
sekolah? Menurut meningkatkan siswa bisa kemampuan yang belum yang kita sampaikan pada
Anda mengapa hal motorik mereka mengembangkan potensi terlihat saat KBM di anak, namun justru potensi
itu penting? (13A) lain yang dimilikinya kelas, juga sebagai sarana yang dikembangkan di
(13B) pengembangan diri bagi esktrakurikuler itulah yang
peserta didik (13C) kelak akan mereka
kembangkan saat mereka
lulus dari sekolah yaitu
bekerja guna memenuhi
kehidupan kelak (13D)
14 Menurut Anda guru Yang ikhlas dan yang disenangi dengan Pendidik yang mau “Guru ideal itu ya yang ia
yang ideal untuk sabar (14A) peserta didiknya, namun belajar lagi atau sesuai dengan faidahnya,
peserta didik itu guru ini tetap menjadi mengupgrade kemampuan ada empat kompetensi
yang seperti apa? seseorang yang mendidik, serta ilmu yang dimiliki, yang harus dimiliki guru.
berperilaku baik dan terbuka dengan adanya Salahsatunya kompetensi
beretika sebagaimana sesuatu yang baru dan pedagogik yaitu
mestinya, tentu terus berinovasi (14C) kemampuan atau
bertanggung jawab (14B) keterampilan yang bisa
mengelola suatu proses
pembelajaran. Proses
pembelajaran itu bukan
pelaksanaannya saja, tapi
dimulai dari perencanaan,
kita harus menganalisis
dulu subjek kita yaitu
peserta didik, kita harus
mengenal betul

29
karakteristik mereka
secara emosional
kemudian spiritual,
intelektual
pengetahuannya juga
secara fisik. Supaya kelak
tidak terjadi
kesalahpahaman saat
proses pembelajaran
(14D)
15 Menurut Anda, Belum sepenuhnya ya.. tapi Sudah (15C) Sudah.. tapi pasti ada
apakah Anda sudah saya terus berusaha” (15B) kurangnya (15D)
menjadi guru yang
ideal dan
profesional untuk
peserta didik?

30
Hasil wawancara di lapangan sebenarnya menunjukkan bahwa sudah paham
akan hakekat pendidik dan pendidikan itu sendiri. Sebagaimana Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
terdapat empat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi
pedagogik ialah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Hal ini juga
disebutkan oleh guru di SMA D, yang saat diajukan pertanyaan guru yang ideal
untuk peserta didik menurutnya itu yang bagaimana, ia mengatakan bahwa guru
yang ideal adalah guru sesuai dengan faidahnya yaitu empat kompetensi salah
satunya kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru (D14). Ia
mengatakan bahwa kompetensi pedagogik itu adalah kemampuan atau
keterampilan seseorang dalam memgelola suatu proses pembelajaran. Ia
mengatakan bahwa proses ini bukan hanya pembelajarannya saja tapi juga
dimulai dari perencanaan, tetapi juga harus menganalisis terlebih dahulu subjek
yaitu peserta didik (D14).
Kompetensi pedagogik dibagi menjadi sepuluh sub kompetensi, diantaranya ,
1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual; 2) menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik; 3) mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran yang diampu; 4) menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik; 5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran; 6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; 7)
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; 8)
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; 9)
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran,
dan; 10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
(Habibullah, 2012).
Sub kompetensi pedagogik pertama dipaparkan oleh narasumber SMA D
yang mengatakan bahwa pertama kali guru itu harus paham peserta didiknya
terlebih dahulu, mengenal betul karakteristik mereka secara emosional
kemudian spiritual, intelektual pengetahuannya juga secara fisik (D14). Sub

31
kompetensi kedua ada dalam apa yang disampaikan ketiga narasumber, yang
diajukan mengapa mereka menerapkan metode pembelajaran tersebut, dari
keempatnya didapatkan bahwa mereka paham teori belajar serta prinsip –
prinsip belajar (A11, B11, C11, D11). Keempatnya menerapkan metode
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik artinya dengan
menerapkan prinsip belajar. Salah satu prinsip belajar yang dipaparkan oleh
Sutikno (2018) yaitu belajar memerlukan metode yang tepat. Sehingga ini akan
menjadi efektif dan efisien. Ketika metode yang diterapkan tepat, maka peserta
didik akan lebih mudah dalam memahami materi seperti yang dikatakan
narasumber SMK B (B11), sehingga peserta didik mampu berperan aktif (C11).
Sub ketiga berkaitan dengan mengembangkan kurikulum, keempat
narasumber sudah memenuhi sub kompetensi ini dimana mereka mengatakan
bahwa penegembangan kurikulum harus selalu dilakukan, narasumber Yayasan
A mengatakan bahwa ini akan meningkatkan kompetensi peserta didik dan
kualitas guru serta kualitas yayasan (A9). Bahkan narasumber SMK B dan SMA
D paham bahwa kurikulum itu bersifat dinamis yang artinya harus mengikuti
perkembangan jaman, menyesuaikan dengan situasi (B9) dan kondisi yang ada
sehingga layanan yang diberikan tidak monoton (D9). Dari keempat
narasumber, 3 narasumber yaitu Yayasan A, SMK B dan SMA D sudah paham
betul bahwa guru harus melakukan pengembangan kurikulum. Berbeda dengan
narasumber SD C yang belum paham secara penuh, karena menganggap bahwa
pengembangan kurikulum dibutuhkan untuk akreditasi.
Sub keempat yaitu menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Pembelajaran yang mendidik adalah pembelajaran yang diberikan selaras
dengan tujuan pendidikan nasional yaitu didasarkan pada kebutuhan peserta
didik (SD). Kemudian sebagaimana urgensi pendidikan yaitu manusia bisa
mengenal dan mengembangkan potensinya sehingga tau bagaimana bertindak,
dan bersosialisasi untuk menjadi pribadi yang baik (7B), ini dilakukan dengan
pembelajaran yang mendidik. Yaitu pembelajaran yang bisa membuat siswa
nyaman belajar dan nyaman untuk dididik (7D). Artinya narasumber sudah
paham dan memiliki sub kompetensi pedagogik ini bahwa ia paham betul

32
hakekat pendidikan itu sendiri sehingga akan mneyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.
Sub kelima yaitu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran. Untuk keempat narasumber baik itu Yayasan A,
SMK B, SD C, dan SMA B, keempatnya tidak membahas mengenai sub ini.
Artinya mereka belum paham dengan benar bahwa teknologi informasi dan
komunikasi sangat penting guna mencapai pembelajaran yang optimal.
Narasumber lain juga mengatakan bahwa seseorang memberikan pembelajaran
pada peserta didik ialah seseorang yang bisa mentransfer ilmu pengetahuan,
bertanggung jawab dan menjadi sosok yang dapat dicontoh dalam hal kebaikan
(4B), yangg akan membawa pada penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik.
Sub keenam yaitu memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, hal ini ditunjukkan dengan
ketiga narasumber yaitu Yayasan A, SMK B, SD C dan SMA D yang
mengatakan bahwa mereka mengizinkan peserta didiknya untuk mengikuti
ekskul karena mereka paham bahwa itu akan mengembangkan potensi dan
keterampilan mereka (A13, B13, D13). Artinya mereka sudah paham bahwa
mengembangkan potensi peserta didik bukan hanya dari sisi akademik saja tetap
juga non akademik.
Sub ketujuh yaitu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik. Walaupun hanya narasumber SMA D yang mengatakan bahwa
guru harus empatik dan santun pada peserta didik, namun narasumber lainnya
sudah mencerminkan hal tersebut. Artinya mereka sudah memiliki kompetensi
pedagogik.
Sub kedelapan ialah menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar, dan Sub kesembilan ialah memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Sub kompetensi pedagogik ini sudah
dimiliki oleh keempat narasumber, ada yang melaksanakannya setiap bulan,
atau setiap tahun, bahkan setiap pertemuan. Baik itu evaluasi guru maupun
peserta didik. Untuk evaluasi hasil belajar peserta didik biasanya dibuat Quizziz
atau Google Form. Ini menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki sub

33
kompetensi kedelapan. Ketika ini sudah dilakukan, evaluasi hasil belajar ini
dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Guru yang profesional adalah ia
yang mau memperbaiki kekurangan untuk menjadi lebih baik. Bahan evaluasi
dijadikan acuan mereka untuk melakukan pembelajaran yang seperti apa yang
bagaimana kedepannya. Serta sub kesepuluh ialah melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini pun sudah dilakukan oleh
keempat narasumber.
Dari kesepuluh sub kompetensi pedagogik diatas sudah menunjukkan bahwa
guru sudah memiliki kompetensi tersebut, walau memang belum maksimal.
Selanjutnya kompetensi kedua ialah kompetensi kepribadian. Sebagaimana
yang dipaparkan (Susiolowati, dkk, 2013) bahwa kompetensi adalah
pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi yang dimiliki oleh guru akan
menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Maka guru harus memiliki
kompetensi kepribadian yang unggul untuk meningkatkan hasil belajar dan
kualitas pembelajaran peserta didik (Ramli & Herman, 2020).
Sebagaimana Standar Nasional Pendidik, kompetensi kepribadian guru
meliputi: 1) memiliki kepribadian yang mantap dan stabil yang
indikatornya bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, bangga sebagai
pendidik dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma; 2) memiliki kepribadian yang dewasa, dengan ciri - ciri
menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik yang memiliki
etos kerja; 3) memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan
tindakan yang bermanfaaat bagi peserta didik memajukan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak; 4) memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu
perilaku yang berpengaruh positif kepala peserta didik dan memiliki
perilaku yang disegani; dan 5) memiliki akhlak mulia dan menjadi
teladan, dengan menampilkan yang sesuai dengan norma religius (iman
dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yan
diteladani peserta didik. Keempat narasumber sudah menunjukkan kompetensi
kepribadian yang dimiliki sesuai dengan Standar Nasional Pendidik.

34
Kompetensi ketiga ialah kompetensi profesional, Kompetensi profesional
menunjukkan seperangkat kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru agar
dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil (Rosita, dkk, 2020).
Hal ini ditunjukkan pada pernyataan keempat yang sudah menunjukkan bahwa
mereka memiliki kompetensi profesional, yaitu seseorang yang memiliki
integritas, memiliki keilmuan dan kompeten dalam bidangnya, bertanggung
jawab akan tugasnya secara penuh, yang semua ini selaras dengan tujuan
pendidikan nasional (5A, 5B, 5C, 5D). Artinya mereka paham bahwa apa yang
disebutkan di atas adalah kompetensi yaang harus dimiliki oleh mereka sebagai
seorang guru.
Terakhir, kompetensi keempat adalah kompetensi sosial. Kompetensi ini
menunjukkan bagaimana guru mampu bersosialisasi dengan sekitarnya,
terutama hal yang menunjang pembelajaran yang efektif dan optimal. Keempat
narasumber mengatakan bahwa seorang guru harus bisa berbaur dengan peserta
didiknya, paham dan mampu berbicara dengan orang tua peserta didik, guru lain
bahkan teman sebaya mereka. Ketika kompetensi ini tidak dimiliki, maka
pembelajaran tidak terselengara denggan optimal.
Dari keempat kompetensi guru tersebut, keempat narasumber memaparkan
hal yang mencerminkan bahwa mereka sudah paham bagaimana guru
profesional yang sesungguhnya, dan kompetensi apa yang harus dimilikinya.
Sebagaimana dipaparkan bahwa seorang guru harus memahami prinsip-prinsip
belajar berbasis pedagogik bagi peserta didikanya. Terdapat 4 hakekat
pendidikan yang harus diketahui oleh seorang guru dalam konteks proses
pendidikan (pedagogik) yaitu, 1) hakekat manusia; 2) hakekat anak; 3) hakekat
pendidikan, dan; 4) hakekat proses pendidikan (Rahman, 2018) Hasil dari
wawancara yang dilakukan di lapangan kepada empat Pendidik (Guru Mata
Pelajaran) di Yayasan A, SMK B, SD C, dan SMA D.
Didapatkan bahwa keempatnya sebenarnya paham akan hakekat pendidikan
dan proses pendidikan. Namun untuk pemahaman akan hakekat manusia dan
hakekat anak masih ada beberapa yang belum paham. Dari wawancara
didapatkan bahwa keempatnya paham betul seperti apa proses pendidikan,

35
bagaimana guru yang ideal dan profesional, apa tugas seorang guru. Ini semua
dipaparkannya (4A, 4B, 4C, 4D,5A, 5B, 5C, 5D,7A, 7B, 7C, dan 7D).
Namun untuk hakekat manusia dan anak masih banyak yang memandang
bahwa semua anak itu sama. Padahal kembali pada hakekat manusia bahwa
setiap individu itu unik, artinya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing. Hal ini dianggap sama oleh beberapa guru sehingga layanan yang
diberikan pun khususnya perencaan dalam kurikulum dan RPS dibuat sama
untuk semua anak dan setiap tahunnya. Peserta didik yang masuk tiap
angkatannya itu pasti berbeda secara general, apalagi personal. Maka kebutuhan
mereka akan berbeda-beda. Karena melalui pendidikan lah peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya. Apabila layanan atau pembelajaran yang
diberikan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan peserta didik tidak dapat
mengembangkan dirinya secara optimal.
Selain itu terdapat beberapa sub kompetensi dan kompetensi yang butuh
perhatian khusus juga diantaranya yaitu memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Walau jaman sekarang ini sudah
menuntut seseorang untuk bisa menggunakan dan memanfaatkan teknologi
informasi, namun nyatanya masih banyak khususnya guru yang tidak
memanfaatkan ini dengan baik. Sehingga metode pembelajaran yang diberikan
kurang bervariasi, khususnya untuk guru senior. Hal ini membuat bias bawaan
guru dalam memberikan layanan pada peserta didik yang telah dicoba bertahun-
tahun dan lancar-lancar saja. Ini menjadi faktor guru untuk enggan berubah
(Gybers & Henderson, 2012). Seperti pengembangan kurikulum, masih ada
guru yang tidak merubah atau mengembangkan isi kurikulum karena dianggap
setiap tahun general akan tetap seperti itu, padahal tidak.

D. Solusi untuk Hasil di Lapangan


Untuk mengatasi beberapa hal yang perlu diperhatikan khususnya pada
kompetensi seorang guru professional, dalam sub kompetensi pedagogik masih
banyak khususnya guru yang tidak memanfaatkan teknologi informasi dengan
optimal. Sehingga metode pembelajaran yang diberikan kurang bervariasi,
khususnya untuk guru senior. Dalam pengembangan kurikulum, masih ada guru

36
yang tidak merubah atau mengembangkan isi kurikulum karena dianggap setiap
tahun general akan tetap seperti itu, padahal tidak.
Solusi untuk hal di atas yaitu memberikan pemahaman pada guru terkait
bagaimana proses penyelenggaraan pendidikan yang seharusnya yang sesuai
dengan tujuan Pendidikan Nasional. Khususnya terkait metode yang diberikan,
tidak hanya ceramah yang bisa diberikan. Karena sebenarnya metode itu snagat
banyak dan bervariasi yang membuat peserta didik nyaman akan belajar dan
tidak merasa bosan. Maka dibutuhkan pelatihan pemahaman untuk guru
mengenai penerapan metode yang efektif dan efisien. Sehingga mampu
memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Kemudian dalam hal
pengembangan kurikulum, alangkah lebih baiknya setiap tahun itu rutin
melakukan need assesment dan diolah secara tepat, sehingga akan paham betul
apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh peserta didik itu, maka kurikulum yang
dibuat pun tidak akan sembarangan begitu saja, tapi didasarkan pada kebutuhan
peserta didik untuk mendapatkan layanan.

37
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki empat kompetensi untuk
menyelenggarakan pendidikan yang optimal sejalan dengan tujuan Pendidikan
Nasional, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.
Wawancara yang dilakukan pada keempat narasumber yaitu Yayasan A, SMK B,
SD C dan SMA D didapatkan bahwa mereka paham kompetensi tersebut, namun ada
beberapa kompetensi yang belum dimilikinya, diantaranya kompetensi pedagogik
yang belum melakukan perencanaan dengan matang yaitu tidak mengembangkan
kurikulum sesuai kebutuhan. Mereka merubah kurikulum hanya untuk keperluan
akreditasi bukan untuk menjawab pertanyaan peserta didiknya.
Hal ini terjadi karena pemahaman guru akan hakekat manusia dan hakekat
anak khususnya peserta didik yang masih menganggap bahwa mereka itu sama.
Sehingga layanan dan metode yang diberikanpun sama karena dirasa peserta didik
akan paham pembelajaran. Maka solusi yang bisa diberikan ialah memberikan
pehaman baik itu diskusi maupun pelatihan kepada guru sehingga pemikiran mereka
kaan lebih terbuka, bukan hanya bagaimana menjadi guru yang profesional tapi juga
bagaimana itu akan berpengaruh baik pada peserta didiknya.

38
DAFTAR PUSTAKA

Gybers, N.C. & Henderson, P. (2012). Developing and Managing, Your School
Guidance and Counseling Program, Fifth Edition. USA: American
Counseling Association.
Habibullah, A. (2012). Kompetensi Pendidikan Guru, EDUKASI, Vol. 10(3).
Maslan. (2019). Hubungan Kompetensi Sosial Guru Kelas terhadap Penanaman
Pendidikan Karakter Siswa di Sekolah Dasar. Journal PAJAR (Pendidikan
dan Pengajaran(, Vol. 3(6).
Priyatno. (2009). Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Padang. Grasindo
Perni, N. N. (2019). KOMPETENSI PEDAGOGIK SEBAGAI INDIKATOR
GURU PROFESIONAL. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(2), 175.
https://doi.org/10.25078/aw.v4i2.1122
Rahman, A. (2018). Urgensi Pedagogik dalam Pembelajaran dan Implikasinya
dalam Pendidikan. BELAJEA: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 83.
https://doi.org/10.29240/bjpi.v3i1.358
Rosita, E., dkk. (2020). Kompetensi Profesional dan Karakteristik Guru Pada Masa
Pandemik. Jurnal Pendidikan Islam Ta’dibuna, Vol. 9(2).
Sadulloh, Uyoh. (2004).  Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta
Sudarwan Danim. 2010. Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi. Bandung; Penerbit
Alfabeta
Susilowati, I., dkk. (2013). Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dengan
Pendekatan Analysis Hierarchy Process, Journal of Economics and Policy,
Vol. 6(1).
Sutikno, M, S. (2008). Belajar dan Pembelajaran, Upaya Kreativ Mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect.

39
Tim Pengembang Ilmu pendidikan. 2007. Ilmu dan aplikasi pendidikan. Bandung.
IMTIMA

40

Anda mungkin juga menyukai